Praktikum ini bertujuan untuk mengekstraksi glikogen dari hati sapi dan membandingkan hasilnya dengan hati ayam. Prosedur ekstraksi melibatkan penggunaan pelarut seperti TCA dan alkohol untuk memisahkan glikogen. Hasilnya menunjukkan bahwa hati ayam mengandung lebih banyak glikogen dibanding hati sapi berdasarkan perbedaan beratnya. Warna ekstrak keduanya sama-sama abu-abu setelah
2. PENDAHULUAN
• Karbohidrat perannya sbg sumber kalori.
• Semua MH memerlukan energi utk dpt bertahan hidup.
• Gula sbg salah satu karbohidrat sederhana yg menjadi sumber energi dan
oligosakarida polimer.
• Glikogen mrpkn simpanan karbohidrat dlm bentuk glukosa di dlm tubuh yg
berfungsi sbg salah satu sumber energi.
• Kedudukan karbohidrat yg penting bagi manusia dlm kehidupan sehari-
hari ini yg mnjd salah satu aspek menjalankan praktikum.
• Pada praktikum kali ini, metode yg digunakan ialah metode analisa
kualitatif karbohidrat yakni dgn menggunakan metode antron.
Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan praktikum karbohidrat glikogen.
3. TUJUAN DAN KEGUNAAN
Tujuan dari praktikum ini adl sbg berikut :
1.Utk mengetahui cara mengekstraksi glikogen.
2.Utk mengetahui fungsi penambahan pelarut.
Kegunaan dari praktikum ini adl agar kita dpt mengetahui
cara utk menganalisa kandungan karbohidrat pd suatu bahan
pangan dan agar penerapannya dlm penelitian atau praktikum
lainnya dlm laboratorium sudah bisa dilakukan sendiri.
4. HATI SAPI
• Hati sapi adl bahan makanan yg biasa dikonsumsi oleh masyarakat
indonesia.
• Hati sapi mengandung zat besi yang cukup tinggi.
• Zat besi sendiri merupakan unsur yang penting dalam proses
pembentukan sel darah merah.
• Selain zat besi, hati sapi juga mengandung vitamin A, vitamin B12, asam
folat, vitamin C, fosfor, seng.
• Hati juga dipercaya mengandung zat kolin yang berperan penting untuk
perkembangan fungsi otak.
• Hati sapi mengandung retinol yg mencapai 13303 ug/100 g, protein 19.7 g,
lemak 3.2 g, kalsium 7 mg, fosfor 358 mg dan zat besi 6.6 mg.
5. HATI AYAM
• Hati ayam kaya mengandung vitamin-vitamin A, B1, B2 dan C
serta zat mineral sprt besi, fosfor dan kalsium.
• Bagi mereka yang kurang darah, daya lihatnya kurang baik,
hipoplasia dan badan lemah cocok untuk makan hati ayam.
• Hati ayam mengandung energy sebesar 105 kalori.
• Hati ayam termasuk dalam bahan makanan yang sering diolah oleh
masyarakat Indonesia.
• Hati ayam memiliki sejumlah zat gizi yang baik. Kandungan nutrisi
yang penting tersebut menjadikan hati ayam sbg pilihan yang tepat
utk penderita anemia, ibu hamil atau menyusui.
• Salah satu hal yang wajib diperhatikan dlm mengolah hati
ayam adl memasaknya sampai matang utk mencegah keracunan
makanan yg berasal dari bakteri campylobacter.
• Untuk mematikan bakteri tersebut, masaklah dlm temperatur
minimal 70 derajat celcius selama dua menit.
6. GLIKOGEN
• Glikogen mrpkn molekul polisakarida, yg tersimpan dlm sel-sel
hewan bersama dgn air dan digunakan sebagai sumber energy.
• Ketika pecah didalam tubuh, glikogen diubah menjadi glokosa,
sumber energy yang paling penting bagi hewan.
• Glikogen memiliki struktur mirip amilopektin (salah satu jenis pati)
tetapi dgn lebih banyak percabangan, yaitu setiap 8-12 residu.
• Ketika permintaan gula dlm tubuh meningkat maka glikogen akan
dihidrolisis oleh sel.
• Namun, cadangan energi ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi dalam jangka lama.
• Misal pd manusia, glikogen simpanan akan terkuras habis dalam
waktu satu hari kecuali bila dipulihkan dengan mengonsumsi
makanan.
7. EKSTRAKSI GLIKOGEN
• Ekstraksi glikogen dipengaruhi oleh tahap pengeringan.
• Pengeringan oven (oven drying) mrpkn alternatif pengeringan
matahari tetapi metode pengeringan ini, membutuhkan
sedikit biaya investasi.
• Pengeringan oven dapat melindungi pangan dari serangan
serangga dan debu, dan tdk tergantung pada cuaca.
• Pengeringan oven tdk disarankan utk pengeringan pangan
krn energi yg kurang efesien dari pd alat pengering.
8. TCA (TRICHLORO ASETAT)
• Asam trikloroa setat adl analog dari asam asetat, dgn
ketiga atom hidrogen dari gugus metil
digantikan oleh atom-atom klorin.
• Senyawa ini mrpkn asam yg cukup kuat (pKa = 0.77, lebih kuat
dari disosiasi kedua asam sulfat).
• Senyawa ini dibuat melalui reaksi klorin dgn asam asetat
bersama katalis yang cocok.
• Penambahan TCA adl larutan yg berfungsi utk melarutkan
kandungan protein, lemak, asam nukleat shg diperoleh
sebuah glikogen.
9. ALKOHHOL
• Alkohol adl istilah yg dipakai utk menyebut etanol, yang juga disebut
“grain alkohol” dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol.
• Manfaat alkohol seperti kegunaannya sebagai agen pembunuh kuman,
penawar untuk keracunan metanol, atau agen penyejuk bagi melegakan
demam panas.
• Namun begitu, memang tidak dapat disangkal bahwa keburukan daripada
kesan meminum alkohol jauh mengatasi kebaikannya.
• Minuman keras (disingkat miras), minuman suling, atau spirit adl
minuman beralkohol yg mengandung etanol yg dihasilkan dari penyulingan
(yaitu, berkonsentrasi lewat distilasi) ethanol diproduksi dengan cara
fermentasi biji-bijian, buah, atau sayuran.
• Contoh minuman keras adalah arak, vodka, gin, baijiu, tequila, rum, wiski,
brendi, dan soju (Anonim b, 2013).
10. METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
• Praktikum Karbohidrat (Glikogen) ini dilakukan pada hari Senin, 10 Maret
2014 pukul 08.30 – 11.30 WITA di Laboratorium Kimia Analisa dan
Pengawasan Mutu Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan,
Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Alat dan Bahan
• Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : erlenmeyer, gelas kimia,
gelas sentrifus, pipet volum, pipet tetes, alat sentrifus, bulp, mortar dan
pastel, corong, batang pengaduk, timbangan analitik, labu ukur, dan oven.
• Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: hati ayam, hati sapi,
TCA, alkohol, kertas saring, aluminium, aquadest, dan iodin.
11. METODOLOGI PRAKTIKUM
Prosedur Praktikum
• Prosedur pd praktikum ini adl sbg berikut : Dihancurkan hati sapi dgn
menggunakan mortar dan pastel, ditimbang hati sapi sebanyak 5 g,
ditambahkan TCA 5%, sebanyak 25 ml lalu disaring, diendapan lalu
ditambahkan TCA ½ volum (12,5 ml), dihomogenkan dan disaring,
ditambahkan alkohol 2 x volum, diambil 1 tetes filtrat, ditetes larutan I2,
lalu di homogenkan, diendapkan lalu, disentrifus, dilarutkan dengan
aquadest, ditambahkan alkohol 2 x volume kemudian disentrifus, endapan
dicuci dengan menggunakan alkohol, lalu disaring, dan dikeringkan.
Parameter
• Parameter yg digunakan pd praktikum ini : warna, dan Berat endapan
13. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAHAN PRAKTIKUM
• Bahan yg digunakan adl hati sapi.
• Hati sapi mengandung zat besi yang cukup tinggi
serta
zat besi yang penting dalam proses pembentukan sel
darah merah.
• Selain zat besi, hati sapi yg jg mengandung senyawa
makromolekul dan mikromolekul lain sprt vitamin A,
vitamin B12, asam folat, vitamin C, fosfor, seng,
lemak, kalsium, dan protein.
• Hal ini sesuai dgn Londo (2013), yg menyatakan
bahwa hati sapi mengandung zat besi yang cukup
tinggi. Zat besi sendiri merupakan unsur yang penting
dalam proses pembentukan sel darah merah, Selain
zat besi, hati sapi yang juga mengandung vitamin A,
vitamin B12, asam folat, vitamin C, fosfor, seng. Hati
juga dipercaya mengandung zat kolin yang berperan
penting untuk perkembangan fungsi otak.
TCA (trichloro asetat)
• Fungsi dari pelarut TCA
(trichloro asetat) pada
sampel hati sapi adl utk
melarutkan kandungan
protein, lemak, dan asam
nukleat yang berada
didalamnya.
• Hal ini sesuai dengan Pasau
(2013) yang menyatakan
bahwa penambahan TCA
pada hati sapi dan hati
ayam berfungsi untuk
melarutkan kandungan
protein, lemak, dan asam
nukleat sehingga diperoleh
glikogennya saja.
14. HASIL DAN PEMBAHASAN
ETANOL
• Fungsi penambahan
etanol 95% pd sampel
hati sapi adl berperan
utk mencuci atau
memisahkan glikogen
dengan senyawa lain.
• Hal ini sesuai dengan
Pasau (2013) yang
menyatakan bahwa
penambahan etanol
95% pada filtrat hati
sapi dan hati ayam
berfungsi untuk
mencuci/memisahkan
glikogen.
HASIL
• Berat kertas saring yang digunakan sama pd
kedua bahan, yaitu 1.28 gram.
• Perubahan berat setelah ditimbang bersama
endapan hati ayam 0.92 gr mnjd 2.20 g dan
endapan hati sapi 0.18 g mnjd 1.46 g.
• Hasil tersebut menunjukkan bahwa hati ayam
mengandung lebih banyak glikogen dibanding
hati sapi.
• Perbedaan berat sampel ini terjadi krn bbrp
faktor, sprt jumlah karbohidrat, waktu
konsumsi karbohidrat, dan besarnya
pengosongan glikogen serta jenis karbohidrat
yang terkandung pada sampel.
• Hal ini sesuai dengan Amina (2013), yg
menyatakan bahwa faktor yg mempengaruhi
kadar glikogen adl jumlah karbohidrat,
besarnya pengosongan glikogen, waktu
konsumsi karbohidrat dan jenis karbohidrat.
WARNA
• Warna yang tampak dari
sampel hati sapi dan hati
ayam setelah diekstraksi
adalah sama, yakni berwarna
abu-abu.
• Warna tsb mrpkn warna
glikogen setelah diendapkan
dengan penambahan etanol,
shg walaupun setelah
dikeringkan warna tidak
terjadi perubahan.
• Hal ini sesuai dgn Anonim
(2011), yg menyatakan bahwa
glikogen yg terlarut dalam air
dpt diendapkan dgn jalan
menambahkan etanol.
Endapan yg terbentuk apabila
dikeringkan berbentuk serbuk
putih keabu-abuan.
15. PENUTUP
Kesimpulan
• Kesimpulan yg diperoleh pd praktikum ini antara lain :
1. Cara mengekstraksi glikogen dengan menambahkan pelarut TCA
sehingga didapatkan hasil endapan glikogen pada hati sapi.
2. Fungsi penambahan pelarut pada ekstraksi hati sapi yaitu untuk
melarutkan kandungan protein, lemak, dan asam nukleat
sehingga diperoleh glikogennya saja.
Saran
• Sebaiknya para praktikan membaca terlebih dahulu prosedur
percobaan shg dpt mengerti dan mengefisienkan waktu dan
sebaiknya praktikum ini dilaksanakan tepat waktu sesuai dgn jadwal
yg ditetapkan. Agar waktu yg dibutuhkan utk praktikum lbh efisien.
16. DAFTAR PUSTAKA
Andriani, S. 2011. Alkohol. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ 25905/3/Chapter%20II.pdf. Diakses pada hari
Selasa, tanggal 11 Maret 2014. Makassar.
Anima, 2013. Penentuan Kadar Glikogen pada Hati. http://animalhusbandaryscience.blogspot.com/2013/07/penentuan-kadar-
glikogen-pada-hati-dan.html. Diakses pada hari Selasa, tanggal 11 Maret 2014. Makassar.
Anna, L. Kus. 2013. Menilik Kandungan Gizi Hati Ayam.
http://health.kompas.com/read/2013/03/05/10564662/Menilik.Kandungan.Gizi.Hati.Ayam. Diakses pada hari Selasa,
tanggal 11 Maret 2014. Makassar.
Anonim a. 2013. Glikogen. http://id.wikipedia.org/wiki/Glikogen. Diakses pada hari Selasa, tanggal 11 Maret 2014. Makassar.
Anonim b, 2013. Alkohol. http://id.wikipedia.org/wiki/Minumankeras. Diakses pada hari Selasa, tanggal 11 Maret 2014.
Makassar.
Anonim. 2011. Karbohidrat. http://agrokomplek-cautions.blogspot.com/ 2011_04_01_archive.html. Diakses pada hari Selasa,
tanggal 11 Maret 2014. Makassar.
Anonim. 2012. Stress pada Ternak dan Kualitas Daging. http://matoa.org/stress-pada-ternak-dan-kualitas-daging/. Diakses pada
hari Selasa, tanggal 11 Maret 2014. Makassar.
Defitri, Arlen. 2013. GlikogenesisI dan Glikogenolisis. http://gz205pdg.blogspot.com/. Diakses pada hari Selasa, tanggal 11
Maret 2014. Makassar.
Godam. 2012. Isi kandungan gizi hati sapi-komposisi nutris bahan makanan. http://keju.blogspot.com/1970/01/ Isi –kandungan-
gizi- hati- sapi-komposisi- nutrisI –bahan- makanan.html. Diakses pada hari Selasa, tanggal 11 Maret 2014. Makassar.
Hughes, K.V. & B.J. willenberg. 1994. Qualty for keeps : drying foods. Universty of missouri.
http:/www.Extension.missouri.edu.com. Diakses pada hari Selasa, tanggal 11 Maret 2014. Makassar.
Londo, Kang. 2013. Kandungan Gizi Hati Sapi. http://kilas-kesehatan.blogspot.com/2013/10/kandungan-gizi-hati-sapi.html.
Diakses pada hari Selasa, tanggal 11 Maret 2014. Makassar.
Pasau, Augerah. 2013. Uji kualitatif karbohidrat. http://askbio.blogspot.com/2009/09/Ujikualitatifkarbohidrat.html. Diakses pada
hari Selasa, tanggal 11 Maret 2014. Makassar.