1. Sudono Salim atau Liem Sioe Liong (Hanzi: 林紹良, pinyin: Lin Shaoliang) (lahir di
Tiongkok, 19 Juli 1916 – meninggal di Singapura, 10 Juni 2012 pada umur 95 tahun) adalah
seorang pengusaha Indonesia. Dia merupakan pendiri Grup Salim. Kepemilikan Grup Salim
meliputi Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, BCA, Indomaret, Indomarco, PT Mega,
Bank Windu Kencana, PT Hanurata, dan PT Waringin Kencana dan lain-lain. Selain itu
bersama Djuhar Sutanto, Sudwikatmono dan Ibrahim Risjad (dikenal dengan The Gangs of
Four) mendirikan sebuah perusahaan tepung terigu terbesar di Indonesia yaitu, PT Bogasari
Flour Mill.
Pada saat kerusuhan melanda Jakarta tahun 1998, rumahnya yang berada di Gunung Sahari ,
Jakarta Pusat, menjadi korban pengerusakan dan penjarahan. Setelah peristiwa tersebut, ia
mulai mengalihkan kepengurusan bisnisnya kepada anaknya Anthony Salim, lalu pindah dan
tinggal di Singapura [1] hingga tutup usia [2] [3]
Ia dikenal luas masyarakat dekat dengan mantan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto. Usahanya
diteruskan anaknya yakni Anthony Salim dan menantunya Franciscus Welirang.
Mengapa Alfamart dan Indomaret Selalu
Berdekatan?
Minggu, 14 Agustus 2011 (7:27 am) / Ekonomi & Bisnis
Djoko Susanto, pendiri Alfamart, menjual kepemilikannya di jaringan Alfa Supermarket
kepada Carefour. Selanjutnya dana hasil transaksi itu digunakan Djoko untuk fokus
mengelola minimarket Alfamart dan Alfamidi. Di luar dugaan, pertumbuhan Alfamart luar
biasa. Saat ini sudah mencapai lebih dari 2.779 gerai, seperti hendak mengimbangi
pertumbuhan jumlah gerai Indomaret – pesaing utamanya – yang juga tumbuh pesat. Sejak
dirintis 1988, kini jaringan Indomaret mencapai 3.134 gerai.
Sebenarnya selain Alfamart dan Indomaret masih banyak pemain minimarket lain. Sebut saja
Circle K, Starmart, Yomart, AMPM, dan beberapa nama lainnya (termasuk pemain lokal).
Namun, yang tampak di mata masyarakat adalah adu kuat antara Alfamart dan Indomaret.
Maklum, kedua merek minimarket ini sangat agresif menggarap pasar hingga ke kawasan
perumahan. Saking ketatnya bersaing, mereka seperti tak peduli dengan kedekatan lokasi
toko.
Dalam radius 10 meter, gampang sekali dijumpai toko Alfamart berhadapan dengan
Indomaret. Malahan, di beberapa tempat ada satu gerai Indomaret diapit dua Alfamart. Boleh
jadi ini jurus Alfamart untuk menekan Indomaret yang rata-rata gerainya lebih luas dibanding
Alfamart. Alfamart Saat ini sudah mencapai lebih dari 2.779 gerai seperti hendak
mengimbangi pertumbuhan jumlah gerai Indomaret- pesaing utamanya yang juga tumbuh
pesat. Alfamart bertekad meningkatkan porsi waralabanya dari 23 % menjadi 30 %, sehingga
member peluang lebih besar pada investor untuk membesarkan Alfamart hingga ke pelosok.
Indomaret pun tak mau kalah set dari Alfamart. Tak puas dengan 3.134 gerainya, tahun ini
Indomaret berencana menambah sekitar 900 gerai lagi. Target itu mengalami kenaikan lebih-kurang
250 gerai dibanding tahun 2008 yang penambahan gerainya berkisar 650 toko. “Kami
akan teruskan ke Aceh. Jadi, tahun ini total gerai kami akan menjadi 4.000 an toko. Kami
buka di Palembang dan Bali, “ujar Laurensius Tirta Widjaja, Direktur Pemasaran PT
2. Indomarco Prismatama (IP), pengelola jaringan minimarket Indomaret. Saat ini gerai
Indomaret di Bali mencapai 50 toko dan di Medan 42 toko. Lauren mengklaim pihaknya
adalah pionir di kedua wilayah itu.
Dalam hal penentuan lokasi gerai Indomaret, metodenya relative fleksibel. Di Jakarta
misalnya, diplot dulu daerah utara, selatan, barat dan timur. Kemudian dipilah lagi per
kecamatan dan kabupaten. Nah, di tiap kecamatan dibuka kesempatan pembukaan dua-tiga
toko. Bila dalam perkembangannya kinerja gerai-gerai itu bagus, akan ditambah lagi
kesempatan pembukaan gerai lainnya. Kendati begitu, manajemen IP tidak asal buka saja,
tapi bernegosiasi dulu dengan pemilik waralaba Indomaret yang lama di daerah itu, akankah
layak atau tidak apabila ditambah gerai baru lagi.
Lauren menambahkan sekarang banyak gerai Indomaret yang jaraknya sangat dekat dengan
pesaing terdekatnya. “Tapi, bukan kami sesumbar lho. Toko kami tidak bisa head to head
dengan satu toko. Sebab mind set orang, Indomaret sudah besar, sehingga tidak bisa satu-satu.
Akibatnya, kompetitor membuka dua-tiga toko untuk bersaing dengan satu toko kami,“
ungkapnya. “Kalau kami ikut membalas dengan membuka banyak gerai, itu kan namanya
kanibalisme dan tidak efisien. Kami harus lebih smart dalam hal itu. Apalagi ini bisnis
waralaba. Jadi kami punya perhitungan skala ekonominya,“ Lauren menjelaskan.
Meningkatkan pola kerja sama waralaba adalah strategi lain yang dilancarkan minimarket
untuk ekspansi. Dalam hal ini Alfamart bertekad meningkatkan porsi waralabanya dari 23%
menjadi 30%, sehingga memberi peluang lebih besar pada investor untuk membesarkan
Alfamart hingga ke pelosok. Adapun Indomaret mengaku hendak meningkatkan inovasi
produknya. Salah satunya kini dikembangkan dalah meluncurkan kartu multifungsi. Smart
card ini tidak hanya berfungsi untuk belanja, tapi juga untuk membayar tagihan telepon,
listrik, cicilan motor dan mobil. Sekadar mengingatkan, saat ini jaringan Indomaret yang
menggunakan system waralaba berjumlah 1.300 gerai. Dengan nilai investasi Rp. 250-300
Juta pergerai, Lauren menilai, bisnis waralaba ini tidak main-main. Investor dan manajemen
IP sendiri mengaku serius mengelolanya, sehingga tingkat kegagalan sebagaimana diklaim
Lauren 5%.
Perkembangan yang menarik juga bisa dilihat dari sisi merek produk yang dijajakan.
Rupanya tak hanya hypermarket yang jeli membuat private label. Pengelola Jaringan
minimarket pun mengembangkan private label untuk menambah portofolio produknya
dengan harga miring dibanding produk serupa dari merek-merek terkenal. “kami juga punya
produk dengan merek sendiri, tapi angkanya masih terbilang kecil. Yaitu sekitar 4 % dari
total stock keeping unit yang jumlahya mencapai 5 ribu item,“ ujar Heryanto.
Di luar bisnis utamanya, kalangan minimarket juga cukup kreatif mengoptimalkan sumber
pendapatan lainnya. Alfamart yang omset tiap gerainya diklaim Henryanto rata-rata mencapai
Rp 8,5 juta/hari mendapat gross margin kurang-lebih 12%. Ada revenue tambahan Alfamart
dari penyewaan gondola, lapak di teras depan toko, dan listing fee. Sayangnya, petinggi
perusahaan ritel yang Januari 2009 lalu go public itu enggan membeberkan berapa nilai
nominal income tambahannya.
Strategi serupa pun ditempuh Indomaret dengan menyewakan gondola atau lapaknya ke mitra
bisnis. “Untuk listing fee, masih kami patok di bawah Rp.10 juta per item produk. “ ujar
Lauren seraya mengklaim rata-rata omset gerai Indomaret (yang biasanya dikelola 8-10
karyawan)per hari mencapai Rp.9-10 juta.
3. Ke depan, kalangan pelaku bisnis minimarket tampaknya bertekad melipatgandakan
bisnisnya, Indomaret misalnya ingin menjadi one stop shopping & service. “nanti kami juga
akan mengembangkan konsep pengiriman uang person to person dengan memanfaatkan
jaringan toko Indomaret,“ kata Lauren menyebut salah satu contoh program masa depan.
Ya, sebagaimana diungkapkan Djoko Susanto, bisnis minimarket itu bisnis marathon. Tidak
bisa sebuah perusahaan pengelola jaringan minimarket merasa cukup dengan 100-200 toko,
lalu menganggapnya sudah untung.” Modal akan terus digulirkan untuk ekspansi,” kata
founder Alfamart itu.
Redaktur: Farid Zakaria
Sebarkan Pada Sesama
Terbaru
Tangisan Umar bin Abdul Aziz Saat Dilantik Jadi Khalifah
Amal Perbuatan Akan Diperlihatkan di Akhirat
Ketika Pendiri NU Membantah Pernyataan Ketua GP Ansor
Pengertian dan Pensyariatan Wudhu’
Ambil Madunya, Tapi Jangan Hancurkan Sarangnya!
Yudy Kotouky, Anggota DPR yang Gigih Berdakwah dari Papua
Mengapa FPI Tak Menghargai ‘Jasa Baik’ Ahok pada Islam?
Wajib Memuliakan Mushaf Al Quran
Yahudi Tidak Dapat Diharapkan Beriman Kepada Kebenaran Para Nabi
Tawakkal
Soedono Salim atau Liem Sioe Liong lahir di Tiongkok tanggal 19 Juli 1916, Dia merupakan
pendiri Grup Salim. Kepemilikan Grup Salim meliputi Indofood, Indomobil, Indocement,
Indosiar, BCA, Indomaret, Indomarco, PT Mega, Bank Windu Kencana, PT Hanurata, dan
PT Waringin Kencana dan lain-lain. Dia merupakan salah satu konglomerat dan pengusaha
sukses asal Indonesia. Ia sempat menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di
Indonesia dan Asia. Perjalanan suksesnya dimulai di sebuah pelabuhan kecil. Fukien di
bilangan Selatan Benua Tiongkok. Dia dilahirkan di situ pada tahun 1916. Kakaknya yang
tertua Liem Sioe Hie kini berusia 77 tahun sejak tahun 1922 telah lebih dulu beremigrasi ke
Indonesia yang waktu itu masih jajahan Belanda kerja di sebuah perusahaan pamannya di
kota Kudus.
Di tengah hiruk pikuknya usaha ekspansi Jepang ke Pasifik, dibarengi dengan dongeng harta
karun kerajaan-kerajaan Eropa di Asia Tenggara, maka pada tahun 1939, Liem Sioe Liong
mengikuti jejak abangnya yang tertua. Dari Fukien, ia Berangkat ke Amoy, dimana bersandar
sebuah kapal dagang Belanda yang membawanya menyeberangi Laut Tiongkok. Sebulan
untuk kemudian sampai di Indonesia. Sejak dulu, kota Kudus sudah terkenal sebagai pusat
4. pabrik rokok kretek, yang sangat banyak membutuhkan bahan baku tembakau dan cengkeh.
Dan sejak jamam revolusi Liem Sioe Liong sudah terlatih menjadi supplier cengkeh, dengan
jalan menyelundupkan bahan baku tersebut dari Maluku, Sumatera, Sulawesi Utara melalui
Singapura untuk kemudian melalui jalur-jalur khusus penyelundupan menuju Kudus.
Sehingga tidak heran dagang cengkeh merupakan salah satu pilar utama bisnis Liem Sioe
Liong pertama sekali, disamping sektor tekstil. Dulu juga dia, banyak mengimpor produksi
pabrik tekstil murahan dari Shanghai.
Di Kudus Liem berkenalan dengan gadis asal Lasem. Gadis itu sekolah di sekolah Belanda
Tionghoa. Liem melamarnya, tapi orangtua si gadis tidak mengizinkan, lantaran takut anak
gadisnya akan dibawa ke Tiongkok. Kekuatiran itu timbul melihat tampang Liem yang masih
totok. Tapi, Liem tak mau menyerah. Akhirnya lamarannya diterima dan diizinkan menikah.
Pesta pernikahannya, bahkan dirayakan selama 12 hari. Maklum, keluarga istrinya cukup
terpandang. Setelah menikah, Liem makin ulet bekerja dan berusaha. Usahanya berkembang.
Tapi, ketika awal 1940-an, Jepang menjajah Indonesia, usahanya bangkrut. Ditambah lagi,
dia mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpanginya masuk jurang. Seluruh temannya
meninggal. Hanya Liem yang selamat, setelah tak sadarkan diri selama dua hari. Kemudian,
Liem pindah ke Jakarta.
Seirama dengan masa pemerintahan dan pembangunan Orde Baru, bisnisnya pun
berkembang demikian pesat. Pada tahun 1969, Om Liem bersama Sudwikatmono, Djuhar
Sutanto dan Ibrahim Risjad, yang belakangan disebut sebagai The Gang of Four, mendirikan
CV Waringin Kentjana. Om Liem sebagai chairman dan Sudwikatmono sebagai CEO. The
Gang of Four ini kemudian tahun 1970 mendirikan pabrik tepung terigu PT Bogasari dengan
modal pinjaman dari pemerintah. Bogasari yang memonopoli suplai tepung terigu untuk
Indonesia bagian Barat, yang meliputi sekitar 2/3 penduduk Indonesia, di samping PT. Prima
untuk Indonesia bagian Timur. Hampir di setiap perusahaan Liem Sioe Liong dia berkongsi
dengan Djuhar Sutanto alias Lin Wen Chiang yang juga seorang Tionghoa asal Fukien.
Bogasari sebuah perusahaan swasta yang paling unik di Indonesia. Barangkali hanya
Bogasarilah yang diberikan pemerintah fasilitas punya pelabuhan sendiri, dan kapal-kapal
raksasa dalam hubungan perteriguan bisa langsung merapat ke pabrik.
Ketika pertama berdiri, PT Bogasari berkantor di Jalan Asemka, Jakarta dengan kantor hanya
seluas 100 meter. Kemudian tahun 1975 kelompok ini mendirikan pabrik semen PT
Indocement Tunggal Perkasa. Pabrik ini melejit bahkan nyaris memonopoli semen di
Indonesia. Sehingga kelompok ini sempat digelari Tycoon of Cement. Setelah itu, The Gang
of Four ditambah Ciputra mendirikan perusahaan real
5. estate PT Metropolitan Development, yang membangun perumahan mewah Pondok Indah
dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Selain itu, Om Liem juga mendirikan kerajaan
bisnis bidang otomotif di bawah bendera PT Indomobil.
Bahkan merambah ke bidang perbankan dengan mendirikan Bank Central Asia (BCA)
bersama Mochtar Riyadi. Di tahun 1970-an. Bank Central Asia ini telah bertumbuh menjadi
bank swasta kedua terbesar di Indonesia dengan total asset sebesar US$ 99 juta. Belakangan
Mochtar Riady membangun Lippo Bank. Ketika itu, Om Liem pernah jadi orang terkaya di
Indonesia dan Asia. Serta masuk daftar 100 orang terkaya dunia. Namun, seirama dengan
mundurnya Presiden Soeharto dan akibat terjadi krisis moneter, bisnis dan kekayaannya pun
turun. Bahkan, Om Liem terpaksa memilih bermukim di Singapura, setelah rumahnya di
Gunung Sahari dijarah massa reformasi. Setelah peristiwa tersebut, ia mulai mengalihkan
kepengurusan bisnisnya kepada anaknya Anthony Salim, lalu pindah dan tinggal di Singapura
hingga tutup usia. Ia dikenal luas masyarakat dekat dengan mantan Presiden ke-2 Indonesia
Soeharto. Usahanya diteruskan anaknya yakni Anthony Salim dan menantunya Franciscus
Welirang.
Begitu perkasanya dia di
bidang perekonomian Indonesia dewasa ini, mungkin menjadi titik tolak majalah Insight,
Asia’s Business Mountly terbitan Hongkong dalam penerbitan bulan Mei tahun ini,
menampilkan lukisan karikatural Liem Sioe Liong berpakaian gaya Napoleon Bonaparte.
Dadanya penuh ditempeli lencana-lencana perusahaannya. Perusahaan holding company-nya
bernama PT Salim Economic Development Corporation punya berbagai macam kegiatan
yang dibagi-bagi atas berbagai jenis divisi; masing-masing adalah:
6. 1. divisi perdagangan
2. divisi industri
3. divisi bank dan asuransi
4. divisi pengembangan (yang bergerak dibidang hasil hutan dan konsesi hutan)
5. divisi properti yang bergerak dibidang real estate, perhotelan, dan pemborong
6. divisi perdagangan eceran
7. divisi joint venture.
Setiap divisi membawahi
beberapa arah perusahaan raksasa, berbentuk perseroan-perseroan terbatas. Pelbagai
kemungkinan untuk lebih mengembangkan lajunya perusahaan sekalipun tidak akan
meningkatkan permodalan, seperti go-public di pasar saham Jakarta, – dilangsungkan group
Soedono Lem Salim dengan gencar. Halangan maupun isu bisnis yang mengancam
perusahaannya, nampak tak membuat Liem cemas. Seperti katanya kepada Review,
“Jika anda hanya mendengarkan apa yang dikatakan orang, anda akan gila. Anda harus
melakukan apa yang anda yakini.”
Bermodal kalimat pendeknya itu pulalah mengantar Liem Sioe Liong muda di Kudus yang
juga terkenal sebagai Lin Shao Liang menjadi Soedono Salim si Raja Dagang Indonesia,
belakangan ini.
Sudono Salim atau Liem Sioe Liong meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Berdasarkan
informasi yang beredar, pengusaha kakap itu wafat di Singapura pada tanggal 10 Juni 2012.
Profil, Biodata Sudono Salim (Om Liem)
Pemilik BCA, Indosiar, Indofood,
Indomobil, Indocement, Indomaret,
Indomarco.
Published On Juni 12th 2012 By ekosuhartono. Under: BIOGRAFI.
Sudono Salim Meninggal Dunia (Profil). Satu lagi pengusaha senior dan paling sukses
Indonesia meninggal dunia.
7. Dia adalah Sudomo Salim atau dengan nama lahir Liem Sioe Liong (Lin Shaoliang).Dia
adalah pengusaha dunia keturunan China. Dia pernah menyabet gelar orang terkaya 25 di
Asia Tenggara.
Sudono wafat di Singapura pada Minggu sekira pukul 15.50 waktu setempat.
Foto Sudono Salim
Sudomo lahiran di China pada 10 September 1915. Dia dikenal dekat dengan mantan
Presiden RI periode 1966-1998, HM Soeharto.
Oom Liem, sapaan akrabnya, bermukim ke Singapura setelah Soeharto lengser. Pasalnya saat
itu rumahnya di Jakarta sempat menjadi sasaran amukan massa saat demontrasi reformasi
1998.
Ia adalah pendiri kerajaan bisnis Salim Group, yang meliputi Indofood, Indomobil,
Indocement, Indosiar, BCA, Indomaret, Indomarco.
Kerajaan bisnisnya saat ini di Indonesia dilanjutkan oleh putranya, Anthoni Salim, dan
menantunya yang bernama Franky Welirang, suami dari Myra Salim.
Selamat jalan Oom Liem, semoga mendapat tempat bahagia di sisi-Nya.
Inilah Pesan Terakhir Sudono Salim
www.inilah.comon
10
8. Sudono Salim - IST
Oleh: Abdullah Mubarok
nasional - Senin, 11 Juni 2012 | 17:27 WIB
Share on facebook Share on twitter Share on email Share on google More Sharing Services
Berita Terkait
Dibujuk Masuk Demokrat, Ini Kata Salim Aljufri
Misteri Hary Tanoe dan Anthony Salim
Mensos Bedah Kampung di Bogor
Siapa Anggota DPR yang Main Game Saat Paripurna?
INILAH.COM, Jakarta - Sebelum menghembuskan napas terakhir, konglomerat
Indonesia Sudono Salim atau Liem Sioe Liong berpesan kepada anaknya Anthony
Salim.
Ia berpesan agar Anthony tidak meninggalkan Indonesia, Salim Group harus tetap berbisnis
di Indonesia untuk memperkuat perekonomian bangsa.
"Om Liem juga berwasiat, awalnya, minta dimakamkan di Indonesia, tetapi sebelum wafat
beliau minta dimakamkan di Singapura, bukan karena tidak cinta," kata Achmad Farial, salah
satu kerabat Sudono Salim, kepada INILAH.COM, Senin (11/6/2012).
Sudono Salim, yang lahir pada 16 Juli 1916, meninggal di Singapura pada Minggu
(10/6/2012), pukul 15.50 waktu setempat. Pria yang dikenal dekat dengan mantan Presiden
Soeharto itu, merupakan pendiri Grup Salim, yang meliputi kepemilikan Indofood,
Indomobil, Indocement, Indosiar, BCA, hingga waralaba Indomaret.
Jenazah tiba di rumah duka Mount Vernon Parlour 1, 121 Upper Aljunied Road, Singapore,
Senin (11/6/2012), pukul 16.50 waktu setempat. Memakai jas biru dan kacamata khasnya di
saku kiri, jenazah ditaruh di peti kayu warna coklat. [bar]
Indomaret adalah jaringan peritel waralaba di Indonesia. Indomaret merupakan salah satu
anak perusahaan Grup Salim.
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT.
9. Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama
dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tahun 1988.
Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah
Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan
"Perusahaan Waralaba 2003" dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
Hingga 2014 Indomaret mencapai 10.600 gerai. Dari total itu 60% gerai adalah milik sendiri
dan sisanya 40% gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabodetabek,
Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Lombok, Kalimantan dan Sulawesi. Di DKI Jakarta terdapat
sekitar 488 gerai.
Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum
karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto "mudah dan hemat".
Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan non-makanan tersedia untuk memenuhi
kebutuhan konsumen sehari-hari.
Pada awal tahun 2011, Indomaret mengubah logo baru, yaitu logo Indomaret di dalam kotak
berwarna merah, biru dan kuning dari atasnya.
Daftar isi
1 Galeri gambar
2 Waralaba Indomaret
3 Aktivitas Indomaret
4 Aksi Koorporasi
5 Pranala luar
6 Referensi
Galeri gambar
Logo lama Indomaret (1988-2010)
Logo baru Indomaret (sejak 2010)
10. Si Domar, Maskot resmi Indomaret
Waralaba Indomaret
Pada tahun 1997 Indomaret memperkenalkan sistem kemitraan kepemilikan dan pengelolaan
gerai dengan cara waralaba.
Sampai 2014 telah mencapai jumlah 10.600 toko. Mitra usaha waralaba ini meliputi:
koperasi, badan usaha dan perorangan.
Sistem waralaba Indomaret memperoleh penghargaan dari Presiden Republik Indonesia
sebagai Perusahaan Waralaba Nasional, pada tahun 2003.
Aktivitas Indomaret
Setiap tahun, Indomaret membagikan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu di sekitar toko
Indomaret. Tahun 2009, beasiswa diberikan kepada 1.300 siswa 260 sekolah dasar yang ada
di Jawa, Bali, Madura dan Sumatera.
Indomaret hadir di Kidzania, Pacific Place Jakarta. Sebuah tempat bermain anak-anak yang
menyenangkan dan mendidik. Anak-anak dapat menjalankan profesi seperti halnya staf
karyawan Indomaret, dan belajar tentang sistem retail modern.
Festival Vokal Group Indomaret (FOGI) merupakan inisiatif Indomaret untuk memfasilitasi
talenta kaum muda Indonesia yang berbakat dalam dunia tarik suara, khususnya vokal grup.
Diadakan setiap tahun di kota-kota besar, untuk kemudian Final di Jakarta. Tahun 2010 para
pemenang FOGI mendapatkan kesempatan untuk bertanding dalam kejuaraan dunia vokal
grup, World Choir Games di Shaoxing, Tiongkok, dan meraih juara pertama.
Indomaret berkomitmen terhadap lingkungan, dengan digunakannya plastik ramah
lingkungan, oxi-degradable untuk seluruh jaringan tokonya.
Indomaret Mobil hadir di event keramaian
Indomaret juga melakukan ajang lomba kreatifitas buat anak-anak Taman Kanak-kanak yang
ingin mengembangkan bakat mewarnai dan sudah dilaksanakan di berbagai wilayah
indonesia dan salah satunya di Indomaret Bakti ABRI Sukatani, Depok.
FIFA menunjuk Indomaret sebagai retail produk resmi FIFA World Cup 2010 [1].
11. Pada tahun 2012, Indomaret menjadi sponsor utama pertunjukkan grup band asal korea, yaitu
Wonder Girls dan 2PM. Konser Wonder Girls diadakan di Tenis Indoor Senayan, sedangkan
2PM diadakan di MEIS Taman Impian Jaya Ancol. [2]
Akhir Tahun 2013, Indomaret meluncurkan i-Mobil, Indomaret Mobil, sebuah konsep toko
portable untuk mengunjungi konsumen Indomaret pada event-event keramaian. [3]
Indomaret Vs Alfamart, Pertarungan
Sengit Raksasa Ritel Indonesia
Serial Perang Abadi Dua Merek Terkenal Dunia (3)
Ekonomi
0
12. 13 Jun 2014 23:38
Liputan6.com, Jakarta- Di mana ada Indomaret, di sana ada Alfamart. Begitu tampaknya
persaingan antara dua bisnis ritel raksasa Indonesia tersebut terjadi secara terang-terangan.
Kemunculan minimarket dalam beberapa tahun terakhir memang semakin pesat di tengah
kehidupan masyarakat yang semakin modern. Lewat sistem waralaba, perusahaan ritel
semakin mudah membuka toko tanpa harus mengeluarkan biaya cukup besar.
Akibatnya, outlet Indomaret dan Alfamart kian menjamur hingga ke berbagai pelosok desa di
seluruh Indonesia. Keduanya sama-sama bergerak menyediakan kebutuhan sehari-hari
masyarakat, seperti makanan, kebutuhan rumah tangga hingga parfum dengan harga yang
bersaing.
Di beberapa kota di Indonesia, masyarakat seringkali melihat pemadagangan di mana outlet
Indomaret dan Alfamart berdiri bersebelahan atau saling berhadapan. Dengan strategi bisnis
yang tak jauh berbeda, keduanya semakin giat bersaing tak hanya dalam harga tapi juga
dalam peningkatan jumlah outlet.
Bagaimana pertarungan sengit antara minimarket besutan PT Indomarco Prismatama dan PT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk ini? Berikut ulasannya seperti dikutip dari situs resmi Alfamart
dan Indomaret serta sejumlah sumber lainnya, Jumat (13/6/2014):
13. you're reading...
File Bisnis
Kisah Sukses Indomaret
Posted by Begadang ⋅ 21/03/2011 ⋅ 1 Komentar
Di tangannya, jaringan Alfamart menggurita dengan ribuan
gerai. Jejak gemilangnya juga terekam di Indomaret. Jangan
heran, ia kerap disebut sebagai sosok di balik sukses kedua
minimarket itu. Apa jurus ampuhnya?
Menyebut nama Chief Operating Officer PT Sumber Alfaria
Trijaya (SAT), Pudjianto, orang pun — terutama kalangan
eksekutif dan pentolan bisnis ritel nasional — akan
mengacungkan jempol padanya. Maklum, kelahiran Gombong, Jawa
Tengah, 4 Mei 1954, ini dikenal sebagai sosok di balik
keberhasilan Indomaret dan Alfamart. Berkat konsep yang
dibesutnya, kedua minimarket ini terus menggelinding ke
berbagai pelosok kota.
Setelah sukses membesarkan Indomaret, di tangannya, Alfamart
juga terus mengepakkan sayapnya. Saat dipinang Djoko Susanto,
pemilik Alfamart, pada 2001, gerai Alfamart baru 34. Pada
akhir 2001, jumlah gerai menjadi 145. Setahun kemudian, jumlah
gerai membengkak menjadi 350. Sampai akhir tahun lalu, jumlah
gerai sudah mencapai 2.266. Dan, saat ini gerai Alfamart
mencapai 2.600 dengan 26 ribu karyawan. Sampai akhir tahun
ini, gerai Alfamart ditargetkan mencapai 2.750. Tak hanya dari
sisi kuantitas, dari sisi ekuitas merek, Alfamart juga
tercatat sebagai minimarket nomor satu menurut data AC
Nielsen.
Ketepatan memilih lokasi menjadi faktor utama keberhasilan bisnis waralaba minimarket.
Jangan heran jika beberapa merek waralaba minimarket yang berbeda tetap ramai dikunjungi
pembeli meski berdiri berdampingan hanya dalam jarak ratusan atau bahkan puluhan meter
saja. Namun lokasi bukan satu-satunya penentu keberhasilan bisnis waralaba ritel modern ini.
Lokasi, Lokasi dan Lokasi
Lokasi memang penting dan menentukan keberhasilan bisnis waralaba minimarket Anda,
namun juga bisa membuat Anda merugi. Syarat utama dalam memilih lokasi di antaranya
berdekatan dengan pusat bisnis lain seperti restoran atau bank. Lokasi dekat ruko dan
perumahan juga bisa menjadi pertimbangan, selain juga akses yang mudah.
“Memilih lokasi di mana wilayahnya belum berkembang, potensi belum ada bisa
menyebabkan kegagalan,” kata Wiwiek Yusuf, Marketing Director Indomaret.
Memiliki jiwa entrepreneurship
Keberhasilan bisnis waralaba yang sudah tertata sistemnya tak lepas dari kepiawaan
14. pewaralabanya. Laurensius Tirta Widjaja, Merchandise Development Director Indomaret
mengatakan, pewaralaba harus siap berwirausaha dan memiliki jiwa kewirausahaan. Tim
survei dari Indomaret misalnya, selalu melakukan wawancara terhadap calon pewaralaba.
Biasanya dua orang pewawancara akan menilai dan mempertimbangkan karakter personal
untuk melihat jiwa entrepreneurship-nya. Selain itu juga untuk mencari alasan yang
mendasari calon investor untuk berwaralaba. Pengalaman berbisnis sebelum mengajukan
waralaba minimarket juga dipertanyakan.
Jeli menyasar pangsa pasar
Minimarket yang berdiri berdampingan tak lantas menjadi ancaman kegagalan bisnis
waralaba ritel. Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan bisnis waralaba minimarket
yang berkompetisi dengan pesaing di satu wilayah. “Kebanyakan polanya adalah siapa yang
lebih dahulu mendirikan toko dia yang akan bertahan. Mindset masyarakat setempat sudah
terbangun karena sudah lebih dahulu mengenalnya,” jelas Wiwiek.
Selain itu, ceruk pasar di wilayah tersebut juga memang potensial. Tak jadi soal jika ada
minimarket tumbuh berdampingan namun tetap ramai pengunjung. “Marketnya cukup besar
jadi kalau dibagi 2 atau 3 juga tak jadi masalah,” lanjutnya.
Untuk mengukur potensi pasar, Indomaret misalnya, menyaratkan pendirian waralaba
minimarket di wilayah dengan jumlah 2.000-3.000 kepala keluarga.
STRATEGI PEMASARAN INDOMARET
DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN
December 11th, 2009 • Related • Filed Under
BAB II
LATAR BELAKANG USAHA
2.1. Pengertian Waralaba
Waralaba atau Franchising (dari bahasa prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak
untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi
pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu
pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak darikekayaan intelektual
(HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan
berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan
dan atau penjualan barang dan jasa. Sedangkan menurut Assosiasi Frainchase Indonesia,
yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusianbarang atau jasa kepada
pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau
perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara
yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Franchisor dan franchisee
Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan franchisor dan
franchisee.
15. * Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan
hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekaya
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
* Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan
hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau
penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.
Sejarah Waralaba
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin
jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun
usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis
waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses,
John S Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer
kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors
Industry ditahun 1898. Contoh lain di AS ialah sebuah sistemtelegraf, yang telah
dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western
Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan dealer.
Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini
dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restauran cepat sajinya. Pada
tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk
memonopoli usaha restauran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka
untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan
membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran. Dalam perkembangannya,
sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang
kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula
disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian
pesat terutama di negara asalnya, AS, menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem
bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di
AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J.Lyons melalui usahanya
Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an. Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi.
Pemilik waralaba (franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada
keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA. Walaupun Franchise dipopulerkan di negara
Amerika Serikat, namun asal mula kata Franchise berawal dari Eropa, yaitu Perancis dan
Inggris. Kata Franchise sendiri bermakna kebebasan (Freedom). Di masa itu, bangsawan
diberikan wewenang oleh raja untuk menjadi tuan tanah pada daerah-daerah tertentu. Pada
daerah tersebut, sang bangsawan dapat memanfaatkan tanah yang dikuasainya dengan
imbalan pajak/upeti yang dikembalikan kepada kerajaan. Sistem tersebut menyerupai royalti,
seperti layaknya bentuk Franchise saat ini.
Di Amerika Serikat sendiri, Franchise mengalami booming pada tahun 60-70an setelah
berakhirnya Perang Dunia ke-2. Pada saat itu, banyak terjadi praktek penipuan bisnis yang
mengaku sebagai Franchise, salah satunya dengan cara menjual sistem bisnis Franchise yang
ternyata belum teruji keberhasilannya di lapangan. Selain itu, Franchisor pun lebih fokus
untuk menjual Franchise milik mereka dibandingkan membangun dan menyempurnakan
sistem bisnis Franchisenya. Banyak investor baru yang gagal oleh modus seperti ini, hal ini
menjadi salah satu pendorong terbentuknya IFA (International Franchise Association) pada
tahun 1960.
16. Salah satu tujuan didirikannya IFA adalah untuk menciptakan iklim industri bisnis Franchise
yang dapat dipercaya, oleh karenanya IFA menciptakan kode etik Franchise sebagai pedoman
bagi anggota-anggotanya. Walau begitu, kode etik Franchise masih perlu didukung oleh
perangkat hukum agar dapat memastikan tiap-tiap pihak dalam industri ini terlindungi. Pada
tahun 1978, Federal Trade Commission (FTC) mengeluarkan peraturan yang mewajibkan
setiap Franchisor yang akan memberikan penawaran peluang waralaba kepada publik untuk
memiliki UFOC (Uniform Franchise Offering Circular). UFOC adalah dokumen yang berisi
informasi lengkap mengenai peluang bisnis Franchise yang ditawarkan, seperti: sejarah
bisnis, pengelola, hal yang berkaitan dengan hukum, prakiraan investasi, deskripsi konsep
bisnis, dan salinan dari perjanjian Franchise. Selain itu daftar nama, alamat dan nomor
telepon dari pemilik Franchise adalah informasi yang diwajibkan. UFOC bertujuan untuk
menyampaikan informasi yang cukup mengenai perusahaan untuk membantu calon
Franchisee dalam mengambil keputusan.
Franchise=Waralaba
Di Indonesia, kata “Franchise” ditransalasikan sebagai “Waralaba” (wara=lebih;
laba=untung), jadi waralaba berarti “Lebih Untung”. Pertumbuhan Franchise di Indonesia
berawal dari masuknya waralaba asing pada tahun 80-90an. KFC, McDonalds, Burger King,
Wendys adalah sebagian dari jejaring waralaba asing yang masuk ke Indonesia pada awal-awal
berkembangnya Franchise di Indonesia. Perusahaan-perusahaan waralaba lokal pun
mulai bertumbuhan pada masa itu, salah satunya adalah yang termasuk pelopor waralaba
lokal yaitu Es Teler 77.
Pada tahun 1991 berdiri Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) sebagai wadah yang menaungi
pewaralaba dan terwaralaba. Diharapkan dengan berdirinya AFI ini dapat tercipta industri
waralaba yang kuat dan dapat menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi
nasional yang berbasiskan usaha kecil dan menengah.
Jenis waralaba
Waralaba dapat dibagi menjadi dua:
* Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah
diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
* Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang
ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan
kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba
Biaya waralaba
Biaya waralaba meliputi:
* Ongkos awal, dimulai dari Rp. 10 juta hingga Rp. 1 miliar. Biaya ini meliputi pengeluaran
yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan
spesifikasi franchisor dan ongkos penggunaan HAKI .
* Ongkos royalti, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional.
Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan kotor. Ongkos royalti
yang layak adalah 10 persen. Lebih dari 10 persen biasanya adalah biaya yang dikeluarkan
untuk pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.
Waralaba di Indonesia
17. Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya
dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada
tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak
sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya . Agar
waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu
teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee.
Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas,
waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan
format waralaba diIndonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1987, yaitu dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997
tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba.
Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis
waralaba adalah sebagai berikut:
* Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal
30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
* Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang
Penyelenggaraan Waralaba
* Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
* Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
* Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Banyak orang masih skeptis dengan kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di
Indonesia. Namun saat ini kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba
jauh lebih baik dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung
hukum yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut. Perkembangan waralaba di
Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan
karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba (franchisee)
diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan
cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem
piramida atau sistem sel, suatu jaringan format bisnis waralaba akan terus berekspansi. Ada
beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha
Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise
Indonesia). Ada beberapa konsultan waralaba di Indonesia antara lain IFBM, The Bridge,
Hans Consulting, FT Consulting, Ben WarG Consulting, JSI dan lain-lain. Ada beberapa
pameran Waralaba di Indonesia yang secara berkala mengadakan roadshow diberbagai
daerah dan jangkauannya nasional antara lain International Franchise and Business Concept
Expo (Dyandra),Franchise License Expo Indonesia ( Panorama convex), Info Franchise Expo
( Neo dan Majalah Franchise Indonesia).
Tingkat pengembalian
Tingkat pengembalian yang layak dari sebuah waralaba adalah minimum 15 persen dari nilai.
2.2. Profil Indomaret
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT
Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama
dibuka di Ancol, Jakarta Utara.
18. Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah
Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan
“Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Hingga Juli 2009
Indomaret mencapai 3531 gerai. Dari total itu 1998 gerai adalah milik sendiri dan sisanya
1533 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat,
Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar
488 gerai.
Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum
karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”.Lebih dari 3.500
jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, memenuhi hampir
semua kebutuhan konsumen sehari-hari. Didukung oleh 12 pusat distribusi, yang
menggunakan teknologi mutakhir, Indomaret merupakan salah satu aset bisnis yang sangat
menjanjikan. Keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan di bawah bendera grup
INTRACO, yaitu Indogrosir, BSD Plaza dan Charmant.
2.3. Sejarah Waralaba Indomaret
Bisnis waralaba kini telah menjamur di Indonesia. Perkembangannya yang pesat
mengindikasikan sebagai salah satu bentuk investasi yang menarik, sekaligus membantu
pelaku usaha dalam memulai suatu usaha sendiri dengan tingkat kegagalan yang rendah.
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT
Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama
dibuka di Ancol, Jakarta Utara.
Tahun 1997 perusahaan Indomaret mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di
Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret
meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
Pada tahun tersebut Indomaret memperkenalkan sistem kemitraan kepemilikan dan
pengelolaan gerai dengan cara waralaba. Sampai Mei 2008 telah mencapai jumlah 1097 gerai
waralaba. Mitra usaha waralaba ini meliputi: koperasi, badan usaha dan perorangan.
Indomaret melakukan pola kemitraan (waralaba) dengan membuka peluang bagi masyarakat
luas untuk turut serta memiliki dan mengelola sendiri gerai Indomaret. Pola waralaba ini
ditawarkan setelah Indomaret terbukti sehat yang didukung oleh sistem dan format bisnis
yang baik.
Pengalaman panjang yang telah teruji itu mendapat sambutan positif masyarakat, terlihat dari
meningkat tajamnya jumlah gerai waralaba Indomaret, dari 2 gerai pada tahun 1997 menjadi
1097 gerai pada Mei 2008. Program waralaba Indomaret yang tidak rumit terbukti dapat
diterima masyarakat. Bahkan, sinergi pewaralaba (Indomaret) dan terwaralaba (masyarakat)
ini merupakan salah satu keunggulan domestik dalam memasuki era globalisasi.
Meski bisnis waralaba yang ditawarkan semakin beragam, namun untuk menjatuhkan pilihan
terhadap bisnis waralaba secara tepat, terkadang mengalami kesulitan. Padahal pilihan awal
akan sangat menentukan. Ada hal mendasar dalam menentukan pilihan. Paling tidak bidang
usahanya stabil dan berprospek serta track record pewaralaba (franchisor) baik dan
berpengalaman
Sebagai strategi ekspansi yang melibatkan modal pihak lain, bisnis waralaba mau tidak mau
harus transparan dan konsepnya saling menguntungkan serta saling percaya di antara
pewaralaba dengan terwaralaba (franchisee). Minimal selama 5 tahun bisnis waralaba
19. tersebut mampu membuktikan sebagai perusahaan sehat, yang didukung oleh sistem dan
format bisnis yang telah teruji.
Bidang usaha yang relatif stabil adalah bisnis ritel. Di Indonesia bisnis ini terus berkembang
seirama dengan kebutuhan penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Salah satu bisnis ritel
yang melayani kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari adalah minimarket. Indomaret
yang tetap konsisten berkecimpung di bidang minimarket (lokal) dikelola secara profesional
dan dipersiapkan memasuki era globalisasi.
Hingga Februari 2009 Indomaret mencapai 3176 gerai. Dari total itu 1830 gerai adalah milik
sendiri dan sisanya 1346 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di
Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali dan Lampung. Di DKI
Jakarta terdapat sekitar 300 gerai.
Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum
karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”. Lebih dari 3.500
jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, memenuhi hampir
semua kebutuhan konsumen sehari-hari.
Keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan di bawah bendera grup INTRACO,
yaitu Indogrosir, Finco, BSD Plaza dan Charma.
BAB III
PENGUMPULAN DATA
3.1. Sistem Distribusi
1. Pusat Distribusi
sistem distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang handal dalam
menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya manusia yang
kompeten,menjadikan Indomaret memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini
Indomaret memiliki 5 pusat distribusi di Ancol Jakarta,Cimanggis Depok, Tangerang,
Bandung , dan Surabaya. Dengan menjalin lebih dari 400 pemasok,Indomaret memiliki posisi
baik dalam menentukan produk yang akan dijualnya.
2. Sistem Teknologi Informasi
Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat dengan jumlah transaksi 8,4 juta transaksi per
bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi Indomaret
pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan,persediaan dan
penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan
memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di massa mendatang.
Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumennya dengan
menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner disetiap kasir dan pemasangan
fasilitas pembayaran Debit BCA.
Indomaret menerapkan digital picking system ( DPS ) pada setiap pusat distribusinya. Sistem
TI ini memungkinkan pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko
dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal. Pusat distribusi
Indomaret berada di Jakarta, Cimanggis, Tangerang, Surabaya, dan Bandung.
20. 3.2. Promosi
Sasaran promosi pasar Indomaret adalah konsumen kelas memengah. Lokasi gerai yang
strategis dimaksudkan untuk memudahkan Indomaret melayani sasaran demografisnya yaitu
keluarga.
Strategi pemasaran Indomaret diintegrasikan dengan kegiatan promosi. Secara berkala
Indomaret menjalankan program promosi dengan berbagai cara. Seperti memberikan harga
khusus, undian berhadiah maupun undian langsung.
3.3.Visi,Motto, dan Budaya
1. Visi
Menjadi assets nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan
global.
1. Motto
Mudah & Hemat
1. Budaya
Dalam bekerja kami menjungjung tinggi nilai-nilai :
1. kejujuran,kebenaran,dan keadilan.
2. Kerja sama tim
3. Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis
4. Kepuasan pelanggan
3.4. Tenaga Kerja
Tabel tenaga kerja
DAYA SERAP TENAGA KERJA JUMLAH
Pusat Distribusi 983
Administrasi 1033
Kantor Pusat 575
Toko 4708
Sub Total 7299
Karyawan Franchise 2092
Total karyawan 9391
3.5. Keuntungan Waralaba Indomaret
Dalam mencermati bisnis baru, kadang pebisnis hanya terfokus pada keuntungan finansial.
Padahal banyak keuntungan lain yang bisa diperoleh, khususnya yang membeli hak waralaba,
dan Indomaret memberikan berbagai keuntungan sehingga dapat menjadi kekuatan bagi yang
hendak memasuki dunia wirausaha.
1. Transformasi Pengetahuan
21. Bergabung dengan Indomaret, akan banyak diperoleh pengetahuan bisnis toko modern dan
sekaligus menempatkan Anda sebagai pelaku bisnis.
1. Potensi Pasar
Bantuan survey lokasi dari Indomaret akan memperkaya wawasan mengenai potensi dan
strategis tidaknya suatu lokasi.
1. Tidak full time
Dukungan sistem operasional toko yang terintegrasi, membuat para investor tidak perlu
terlibat secara full time dalam operasional toko ataupun meninggalkan pekerjaan sebelumnya.
1. Peluang Berkembang
Investor dapat memiliki lebih dari 1 (satu) unit toko dengan tingkat kesibukan yang sama dan
dapat diatur.
1. Minimalisasi Risiko
Perencanaan matang, mulai survey lokasi sampai dengan pembukaan toko, kecepatan
distribusi dan kelengkapan barang dagangan, serta dukungan manajemen toko yang solid
akan membantu investor dalam menekan risiko kerugian.
3.6. Struktur Organisasi dari Toko Indomaret
BAB IV
PEMECAHAN PERMASALAHAN
Alat analisa yang digunakan adalah Analisis SWOT. Dari hasil analisis strategi pemasaran
yang telah diterapkan oleh INDOMARET dengan metode analisis SWOT, maka dapat
diketahui keefektifan strategi pemasarannya, kekuatan kelemahan yang dimiliki dan peluang
ancaman yang dihadapi.
Strategi SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats ) Indomaret :
1. Strengths ( kekuatan )
* Indomaret telah mengembangkan franchise yang mempunyai tujuan menjadi assets nasional
dalam bentuk jaringan ritail waralaba yang unggul dalam persaingan nasional.
* Investasi franchise Indomaret yang ditawarkan sangat kompetitif,bila dibandingkan dengan
Alfamart. Indomaret berkisar antara 300 juta sampai dengan 350 juta,sedangkan Alfamart
berkisar antara 300 juta sampai 400 juta.
* Penempatan lokasi pabrik dan head office di beberapa wilayah yang sudah cukup strategis.
* Tingkat upah karyawan yang relatif rendah berkisar 600 ribu rupiah perbulan. Sehingga
mampu menekan biaya operasional serendah mungkin.
* Pertumbuhan frainchise Indomaret yang terbukti tinggi di setiap tahunnya.
Tabel pertumbuhan Gerai Indomaret
Tahun
22. Jumlah
2002
192 gerai
2003
312 gerai
2004
408 gerai
* Indomaret adalah salah satu franchise yang bergerak dibidang ritail yang siap go
Internasional.
* Indomaret mampu menjual barang eceran dengan harga lebuh murah,karena Indomaret
mengambil pasokan barang dari salah satu distributor terbesar produk kebutuhan sehari-hari
yaitu Indomarco.
* Indomaret merupakan pelopor waralaba bidang ritail di Indonesia. Indomaret
mewaralabakan sejak tahun 1997.
1. Weaknesses ( kelemahan )
* Franchise fee yang ditawarkan ralatif tinggi. Franchise fee yang ditawarkan Indomaret yaitu
75 juta rupiah per 5 tahun,sedangkan Alfamart 45 juta rupiah per 5 tahun.
* Berbagai daerah kurang mengenal Indomaret,karena kurangmya promosi.
* Break Event Points yang ditawarkan Indomaret 4 tahun,sedangkan Alfamart antara 3-4
tahun.
1. Opportunities ( peluang )
* Masih terdapat beberapa daerah yang potensial namun belum dimasuki oleh Indomaret.
Dengan waralaba Indomaret dapat lebih mudah melakukan eksploitasi ke daerah-daerah yang
potensial tresebut.
* Dengan adanya perdagangan bebas, maka peluang mengembangkan franchise akan
semakin besar.
* Perlunya promosi yang lebih gencar agar franchise Indomaret lebih dikenal dan laku di
pasaran.
* Adanya pangsa pasar yang cukup menjanjikan, dimana di Indonesia bisnis waralaba dalam
1-2 tahun semakin tubuh subur 12,5 %.
* Mempunyai kesempatan untuk memperluas jaringan secara lebih cepat dengan
menggunakan modal seminimal mungkin.
1. Threats ( Ancaman )
* Adanya franchisor lain yang terus mengikuti langkan Indomaret dalam mencari
franchisee,yaitu Almafart.
* Terdapat perusahaan franchise yang sejenis dengan harga jual franchise yang hampir sama.
Seperti: investasi untuk Alfamart sebasar 300-400 juta. Investasi Indomaret berkisar 300-350
23. juta.
* Adanya kemungkinan beberapa gerai milik franchise yang dapat menurunkan reputasi
nama franchise akibat kegagalannya memenuhi baku standar tertentu yang kemudian
melakukan komplain.
* Adanya tindakan peniruan terhadap keunikan yang dimiliki franchisor yang kemudian
dapat menjadi pesaing franchisor.
* Adanya franchise asing memasuki pangsa psar indonesia ,maka secara tidak langsung akan
memberikan dampak negatif terhadap perusahaan.
* Timbul kekurang percayaan dari franchisee terhadap indomaret yang disebabkan franchisee
tidak ikut campur dalam
BIOGRAFI
Indomaret adalah jaringan mini market waralaba di Indonesia. Mini market ini menyediakan
berbagai macam kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Indomaret sangat mudah
ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan
lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”. Merek mini market Indomaret
dipegang oleh PT. Indomarco Prismatama. Kini gerai Indomaret telah mencapai lebih dari
7.868 di wilayah Jawa, Madura, Bali, Sumatera dan Sulawesi yang 40% terdiri dari gerai
milik terwaralaba dan 60% milik PT. Indomarco Prismatama. Barang dagangan sebagian
besar didapat dari 17 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 4.800 jenis
produk.
Awal dibukanya Indomaret adalah untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari
karyawan pada tahun 1988 di Ancol, Jakarta Utara. Dengan dibukanya gerai pertama ini,
perusahaan kemudian tertarik untuk lebih mendalami dan memahami berbagai kebutuhan dan
perilaku konsumen dalam berbelanja. Hasil investigasi beberapa orang karyawan mendapat
kesimpulan bahwa masyarakat cenderung memilih untuk berbelanja di gerai modern atas
dasar kelengkapan produk, kualitas produk, harga yang bersaing dan suasana yang lebih
nyaman.
Pada mulanya, Indomaret memiliki konsep penyelenggaraan gerai 200 m2 yang berlokasi di
dekat hunian konsumen demi menyediakan berbagai kebutuhan pokok maupun kebutuhan
sehari-hari serta untuk melayani konsumen yang bersifat majemuk. Namun seiring
berjalannya waktu dan kebutuhan pasar, Indomaret terus menambah gerai di berbagai
kawasan perumahan, perkantoran, niaga, wisata dan apartemen. maka terjadilah proses
pembelajaran untuk pengoperasian suatu jaringan retail yang berskala besar, lengkap dengan
berbagai pengalaman yang kompleks dan bervariasi.
Manajemen Indomaret kemudian memutuskan untuk berkomitmen menjadikan Indomaret
sebagai aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan
global sebagai respon terhadap pemikiran dan pengoperasian perusahaan yang sepenuhnya
dilakoni oleh putra putri Indonesia sekaligus menanggapi sambutan positif masyarakat
terhadap minimarket waralaba ini.
Indomaret pun tidak hanya aktif dalam bisnis minimarket waralabanya. Indomaret
membagikan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu di sekitar toko Indomaret setiap
tahunnya. Tahun 2009, beasiswa diberikan kepada 1.300 Siswa 260 Sekolah dasar yang ada
di Jawa, Bali, Madura dan Sumatera. Tidak hanya itu, Indomaret juga menyelenggarakan
Festival Vokal Group Indomaret (FOGI) yang merupakan inisiatif Indomaret untuk
memfasilitasi talenta kaum muda Indonesia yang berbakat dalam dunia tarik suara, khususnya
Vokal Group. Acara ini diadakan setiap tahun di kota-kota besar, untuk kemudian Final di
Jakarta. Tahun 2010 Para Pemenang FOGI mendapatkan kesempatan untuk bertanding dalam
kejuaraan dunia Vokal Group, World Choir Games, di Shaoxing China, dan meraih juara
24. pertama. Indomaret juga terlibat dalam kegiatan sosial lainnya seperti penggalangan dana
untuk korban merapi dan penggalangan dana kemanusiaan dengan PMI.