Dokumen ini membahas hasil pengukuran tegangan muka dari aquadest dan larutan NaCl 15% dengan metode tekanan maksimum gelembung. Tegangan muka aquadest diukur sebesar 26,0765 dyne/cm dengan kesalahan relatif 63,7323%, sedangkan NaCl 15% diukur 8,5810 dyne/cm. Hasilnya tidak sesuai teori karena tegangan muka NaCl seharusnya lebih besar dari aquadest.

1. 24
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengukuran Tegangan Muka
Percobaan yang dilakukan adalah pengukuran tegangan muka dan
kekentalan zat cair. Dalam pengukuran tegangan muka, dilakukan
dengan dua cara:
1. Pengukuran Tegangan Muka dengan Metode Tekanan Maksimum
Gelembung
Pada percobaan ini tegangan muka dari aquadest dan larutan NaCl
15% diukur yaitu dengan cara pengamatan terhadap tinggi kaki
manometer dilakukan saat gelembung mempunyai jari-jari yang sama
dengan pipa kapiler, karena pada saat itu tegangan muka maksimum.
Berdasarkan percobaan didapat tegangan muka aquadest bersuhu
30˚C sebesar 26,0765 dyne/cm dengan kesalahan relatif sebesar
63,7323%. Sedangkan tegangan muka NaCl 15% pada suhu 31˚C
yaitu 8,5810 dyne/cm. Hasil percobaan ini tidak sesuai dengan teori,
seharusnya nilai tegangan muka NaCl lebih besar dari nilai tegangan
muka aquadest karena larutan NaCl merupakan larutan elektrolit dan
juga larutan NaCl mempunyai berat molekul lebih besar dari berat
molekul aquadest. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
tegangan muka yaitu suhu, jenis zat, berat molekul zat cair, dan sudut
kontak cairan.
Nilai tegangan muka aquadest dalam percobaan jauh dari nilai
tegangan muka aquadest secara teoritis sebesar 71,9000 dyne/cm,
sehingga didapat kesalahan relatif sebesar 63,7323%. Penyebab utama
terjadinya kesalahan relatif karena sulitnya pembacaan hm saat tepat
gelembung berbentuk setengah bola atau sesaat sebelum gelembung
keluar dari pipa kapiler.
Asumsi – asumsi yang dipakai dalam percobaan ini adalah :
1. Kedalaman pipa kapiler stabil.
2. Larutan homogen.
3. Suhu cairan tetap.