SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang
dapat kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh
tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca
dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara
mengelolah data.
Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya sebuah
penelitian. Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai
langka-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan
penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita
ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut
hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya
jenis hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-
permasalahan dan juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang
akan dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam
makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hipotesis?
2. Apakah konsep hipotesis itu?
3. Apa kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat dari hipotesis ?
4. Bagaimana prosedur pengujian hipotesis?
5. Apa sajakah jenis-jenis pengujian hipotesis?
2
C. Tujuan Dan Manfaat Makalah
1. Tujuan Makalah
a. Menjelaskan tentang pengertian hipotesis
b. Menjelaskan tentang konsep hipotesis
c. Menjelaskan tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis
d. Menjelaskan tentang prosedur pengujian hipotesis
e. Menjelaskan tentang jenis-jenis pengujian hipotesis
2. Manfaat Makalah
1. Meningkatkan pemahaman tentang pengertian hipotesis
2. Meningkatkan pemahaman tentang konsep hipotesis
3. Meningkatkan pemahaman tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara
manfaat hipotesis
4. Meningkatkan pemahaman tentang prosedur pengujian hipotesis
5. Meningkatkan pemahaman tentang jenis-jenis pengujian hipotesis
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau
kurang atau di bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang
disajikan sebagai bukti. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan
keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi
yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori,
dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih
sangat sementara. Atas dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi
kebenarannya.
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan
populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis
statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal
atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku, dan
proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus berbentuk kuantitas
untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di terima jika hasil
pengujian membenarkan pernyataannya dan akan di tolak jika terjadi
penyangkalan dari pernyataannya.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan
tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam
pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian,
artinya keputusan bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar
kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis
merupakan bagian terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif), karena
berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan
persoalan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.
4
B. Konsep Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha
atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan
dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan
masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang
nyata dilapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat positif.
Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau
perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan
dengan kalimat negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan
pasti nilai parameter.
C. Kegunaan, Ciri-ciri dan Cara Manfaat Hipotesis
1. Kegunaan hipotesis antara lain:
a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala
serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
b. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung
dapat diuji dalam penelitian.
c. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
d. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan
penyelidikan.
2. Ciri-ciri Hipotesis
Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara
variabel-variabel-variabel.
c. Hipotesis harus dapat diuji
5
d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
3. Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat
sebagai berikut:
a. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian.
b. Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi
fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja
dari perhatian peneliti.
c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang
bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan
menyeluruh.
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta
dan antar fakta.
D. Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah yang di
pergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini
langkah-langkah pengujian hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Formulasi Hipotesis
Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas
dua jenis, yaitu sebagai berikut;
a. Hipotesis nol / nihil (HO)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu
pernyataan yang akan di uji. Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan
atau perbedaannya nol dengan hipotesis sebenarnya.
b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai
lawan atau tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis
alternatif, timbul 3 keadaan berikut:
6
1) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga
yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau
satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
2) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga
yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau
satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kiri.
3) H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga
yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau
dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.
Secara umum, formulasi hipotesis dapat di tuliskan :
Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif
(Ha) di tolak. Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) di
terima (benar) maka hipotesis nol (H0) ditolak.
2. Menentukan Taraf Nyata (α)
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima
kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin
tinggi taraf nyata yang di gunakan, semakin tinggi pula penolakan
hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata
dinyatakan dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga
secara umum taraf nyata di tuliskan sebagai α0,01, α0,05, α0,1. Besarnya nilai
α bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini
berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di
tolerir. Besarnya kesalahan tersebut di sebut sebagai daerah kritis
7
pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan ( region of
rejection).
Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk
menentukan nilai distribusi yang di gunakan pada pengujian, misalnya
distribusi normal (Z), distribusi t, dan distribusi X². Nilai itu sudah di
sediakan dalam bentuk tabel di sebut nilai kritis.
3. Menentukan Kriteria Pengujian
Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam
menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan
nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai
dengan bentuk pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk pengujian
adalah sisi atau arah pengujian.
Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih
besar daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik
berada di luar nilai kritis.
Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih
kecil daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik
berada di luar nilai kritis.
Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di bawah
ini:
4. Menentukan Nilai Uji Statistik
Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan
distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan
8
perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang di ambil secara
random dari sebuah populasi. Misalkan, akan di uji parameter populasi
(P), maka yang pertama-tam di hitung adalah statistik sampel (S).
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal
penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria
pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan
nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai
kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai
kritisnya.
Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di atas dapat di ringkas seperti
berikut:
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya
(Ha)
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistic
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.
E. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis berdasarkan
criteria yang menyertainya.
1. Berdasarkan Jenis Parameternya
Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian
hipotesis dapat di bedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
9
Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis
mengenai rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi
sampelnya. Contohnya:
1) Pengujian hipotesis satu rata-rata
2) Pengujian hipotesis beda dua rata-rata
3) Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata
b. Pengujian hipotesis tentang proporsi
Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis
mengenai proporsi populasi yang di dasarkan atas informasi
sampelnya. Contohnya:
1) Pengujian hipotesis satu proporsi
2) Pengujian hipotesis beda dua proporsi
3) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varians
Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis
mengenai rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi
sampelnya. Contohnya:
1) Pengujian hipotesis tentang satu varians
2) Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di
bedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Pengujian hipotesis sampel besar
Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis
yang menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n > 30).
b. Pengujian hipotesis sampel kecil
Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis
yang menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30).
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis
dapat di bedakan atas empat jenis, yaitu sebagai berikut:
10
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
Pengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian
hipotesis yang menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel
pengujiannya disebut tabel normal standard. Hasil uji statistik ini
kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima
atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :
1) Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar.
2) Pengujian satu dan beda dua proporsi.
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian
hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel
pengujiannya disebut tabel t-student. Hasil uji statistik ini kemudian
di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau
menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :
1) Pengujian hipotesis satu rata-rata sampel kecil.
2) Pengujian hipotesis beda dua rata-rata sampel kecil.
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat)
Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat) adalah
pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi χ2 sebagai uji
statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel χ2. Hasil uji statistik ini
kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima
atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :
1) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi.
2) Pengujian Independensi.
3) Pengujian hipotesis kompatibilitas
d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) adalah
pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai
uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel F. Hasil uji statistik ini
kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima
atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :
11
1) Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata.
2) Pengujian hipotesis kesamaan dua varians.
4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian
hipotesis di bedakan atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana
hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya
(H1) berbunyi “tidak sama dengan” (Ho = dan H1 ≠).
b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana
hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama
dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih kecil” atau
“lebih kecil atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ).
Kalimat “lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling
sedikit atau paling kecil”.
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di
mana hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau
sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar”
atau “lebih besar atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau H1
≥). Kalimat “lebih besar atau sama dengan” sinonim dengan kata
“paling banyak atau paling besar”.
F. Contoh Pengujian Hipotesis Rata-Rata
1. Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata
a. Sampel besar ( n > 30 )
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30),
uji statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian
hipotesisnya adalah sebagai berikut:
1) Formulasi hipotesis
12
a) Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b) Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c) Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo
2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table (Zα)
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2
ditentukan dari tabel.
3) Kriteria Pengujian
a) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo
Ho di terima jika Zo ≤ Zα
Ho di tolak jika Zo > Zα
b) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo
Ho di terima jika Zo ≥ - Zα
Ho di tolak jika Zo < - Zα
c) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo
Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2
4) Uji Statistik
a) Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :
b) Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :
13
5) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho
(sesuai dengan kriteria pengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak.
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima.
Contoh Soal :
Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk
mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di produksi dan
di pasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data
sebelumnya di ketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125
gram. Dari sample 50 kaleng yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih 375
gram. Dapatkah di terima bahwa berat bersih rata-rata yang di pasarkan tetap 400
gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 % !
Penyelesaian :
Diketahui :
n = 50, X = 375, σ = 125, µo = 400
Jawab :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ = 400
H1 : µ < 400
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α = 5% = 0,05
Z0,05 = -1,64 (pengujian sisi kiri)
c. Kriteria pengujian :
Ho di terima jika Zo ≥ - 1,64
14
Ho di tolak jika Zo < - 1,64
d. Uji Statistik
e. Kesimpulan
Karena Zo = -1,41 ≥ - Z0,05 = - 1,64 maka Ho di terima. Jadi, berat bersih rata-
rata susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang di pasarkan sama
dengan 400 gram.
b. Sampel Kecil (n ≤ 30)
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n
≤ 30), uji statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian
hipotesisnya adalah sebagai berikut:
1) Formulasi hipotesis
a) Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b) Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c) Ho : µ = µo
d) H1 : µ ≠ µo
2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t- table
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian
menentukan derajat bebas, yaitu db = n – 1, lalu menentukan
nilai tα;n-1 atau tα/2;n-1 ditentukan dari tabel.
3) Kriteria Pengujian
a) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo
Ho di terima jika to ≤ tα
Ho di tolak jika to > tα
15
b) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo
Ho di terima jika to ≥ - tα
Ho di tolak jika to < - tα
c) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo
Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2
Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2
4) Uji Statistik
Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :
Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :
5) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho
(sesuai dengan criteria pengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima
Contoh soal :
Sebuah sample terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti yang di
berikan berikut ini.
( Isi berat kotor dalam kg/kaleng)
1,21 1,21 1,23 1,20 1,21
1,24 1,22 1,24 1,21 1,19
1,19 1,18 1,19 1,23 1,18
16
Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat
dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan alternatif
tidak sama dengan). Berikan evaluasi anda !
Penyelesaian :
Diketahui :
n = 15, α= 1%, µo = 1,2
Jawab:
∑X = 18,13
∑X2 = 21,9189
X = 18,13 / 15
= 1,208
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ = 1,2
H1 : µ ≠ 1,2
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya
α = 1% = 0,01
tα/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14
t0,005;14 = 2,977
c. Kriteria pengujian :
17
Ho di terima apabila : - 2,977 ≤ to ≤ - 2,977
Ho di tolak : to > 2,977 atau to < - 2,977
d. Uji Statistik
e. Kesimpulan
Karena –t0,005;14 = -2,977 ≤ to = 1,52 ≤ t0,005;14 = - 2,977 maka Ho di terima.
Jadi, populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2
kg/kaleng.
2. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata
a. Sampel besar ( n > 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n >
30), uji statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian
hipotesisnya adalah sebagai berikut.
1) Formulasi hipotesis
a) Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b) Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c) Ho : µ = µo
18
H1 : µ ≠ µo
2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Zα)
Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2
ditentukan dari tabel.
3) Kriteria Pengujian
a) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2
Ho di terima jika Zo ≤ Zα
Ho di tolak jika Zo > Zα
b) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2
Ho di terima jika Zo ≥ - Zα
Ho di tolak jika Zo < - Zα
c) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2
Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2
4) Uji Statistik
a) Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :
b) Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :
5) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai
dengan kriteria pengujiannya).
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima
19
Contoh Soal :
Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B sama
dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, di ambil sample di kedua
daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9
jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan
taraf nyata 5% ! Untuk Varians/ simpangan baku kedua populasi sama besar !
Penyelesaian :
Diketahui :
n1 = 100 X1 = 38 s₁ = 9
n2 = 70 X2 = 35 s₂ = 7
Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ₁ = µ₂
H1 : µ₁ > µ₂
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α = 5% = 0,05
Z0,05 = 1,64 (pengujian sisi kanan)
c. Kriteria pengujian :
Ho di terima jika Zo ≤ 1,64
Ho di tolak jika Zo > 1,64
d. Uji Statistik
20
e. Kesimpulan
Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho di tolak. Jadi, rata-rata jam kerja
buruh di daerah A dan daerah B adalah tidak sama.
b. Sampel kecil ( n ≤ 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil
(n ≤ 30), uji statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian
hipotesisnya adalah sebagai berikut:
1) Formulasi hipotesis
a. Ho : µ₁ = µ2
H1 : µ₁ > µ2
b. Ho : µ₁ = µ2
H1 : µ₁ < µ2
c. Ho : µ₁ = µ2
H1 : µ₁ ≠ µ2
2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel (tα)
Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai tα atau tα/2
ditentukan dari tabel.
21
3) Kriteria Pengujian
a) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2
Ho di terima jika to ≤ tα
Ho di tolak jika to > tα
b) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2
Ho di terima jika to ≥ tα
Ho di tolak jika Zo < - tα
c) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2
Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2
Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2
4) Uji Statistik
Keterangan :
d = rata-rata dari nilai d
sd = simpangan baku dari nilai d
n = banyaknya pasangan
db = n-1
5) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho
(sesuai dengan kriteria pengujiannya).
22
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima
Contoh Soal :
1. Sebuah perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel
sebanyak 12 orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram.
Pada akhir pelatihan di berikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas
pertama mencapai nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah
hipotesis kedua metode pelatihan, dengan alternative keduanya tidak
sama! Gunakan taraf nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri
distribusi normal dengan varians yang sama!
Penyelesaian :
Diketahui :
n1 = 12 X1 = 80 s₁ = 4
n2 = 10 X2 = 75 s₂ = 4,5
Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ₁ = µ₂
H1 : µ₁ ≠ µ₂
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α = 10% = 0,10
= 0,05
db = 12 + 10 – 2 = 20
t0,05;20 = 1,725
c. Kriteria pengujian
23
Ho di terima apabila -1,725 ≤ t0 ≤ 1,725
Ho di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725
d. Uji Statistik
e. Kesimpulan
Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho di tolak. Jadi, kedua
metode yang digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya.
2. Untuk mengetahui apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa
memiliki akibat baik atau buruk terhadap prestasi akademik seseorang,
diadakan penelitian mengenai mutu rata-rata prestasi akademik. Berikut
ini data selama periode 5 tahun.
Tahun
1 2 3 4 5
Anggota
Bukan
Anggota
7,0
7,2
7,0
6,9
7,3
7,5
7,1
7,3
7,4
7,4
Ujilah pada taraf nyata 1% apakah keanggotaan dalam organisasi
mahasiswa berakibat buruk pada prestasi akademiknya dengan asumsi
bahwa populasinya normal !
Penyelesaian :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ₁ = µ₂
H1 : µ₁ < µ₂
24
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α = 1% = 0,01
= 0,05
db = 5 - 1 = 4
t0,01;4 = -3,747
c. Kriteria pengujian :
Ho di terima apabila t0 ≥ - 3,747
Ho di tolak apabila t0 < - 3,747
d. Uji Statistik :
Anggota Bukan
Anggota
d d2
7,0
7,0
7,3
7,1
7,4
7,2
6,9
7,5
7,3
7,4
-0,2
0,1
-0,2
-0,2
0,0
0,04
0,01
0,04
0,04
0,00
Jumlah -0,5 0,13
e. Kesimpulan
Karena t0 = -1,6 > t0,01;4 = -3,747, maka Ho di terima. Jadi,
keanggotaan organisasi bagi mahasiswa tidak membeikan pengaruh
buruk terhadap prestasi akademiknya.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih
sementara.
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan
populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Pengujian
Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan
apakah menerima atau menolak hipotesis itu.
Kegunaan hipotesis antara lain:
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta
memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat
diuji dalam penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan
penyelidikan.
Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara
variabel-variabel-variabel.
c. Hipotesis harus dapat diuji
d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Manfaat Hipotesis
1) Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat
sebagai berikut:
2) Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian.
26
3) Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi fakta
dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari
perhatian peneliti.
4) Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-
berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan
menyeluruh.
5) Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan
antar fakta.
Prosedur Pengujian hipotesis
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis
alternatifnya (Ha).
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan
H0.
Langkah 4 : Melakukan uji statistik
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan
H0.
Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis
1. Berdasarkan Jenis Parameternya
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
B. Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon
pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara
menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari
makalah ini. mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke
depannya. Amiinn.
27
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, M Hasan. 2002. Pokok-pokok materi statistik 2 (statistik
intensif). Jakarta: Bumi Aksara.
Didit. (2013). Merumuskan Hipotesis. [Online]. Tersedia:
http://diditnote.blogspot.com/2013/04/merumuskan-hipotesis_7639.html. [29
Desember 2014].
__________. (2012). Pengertian Hipotesis. [Online]. Tersedia:
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=
rja&uact=8&ved=0CFgQFjAH&url=http%3A%2F%2Fprabowosetiyobudi.files.
wordpress.com%2F2012%2F06%2Fpengertian-
hipotesis.doc&ei=_EGqVPuRF8yXuASrhoGoCg&usg=AFQjCNE3X2Jpr76I2525
d7pgqiveu_b_kg&sig2=Ozaect-8T99jkpkto8cHbg&bvm=bv.82001339,d.c2E. [31
Desember 2014].

More Related Content

What's hot

Pengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian Hipotesis Rata-RataPengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian Hipotesis Rata-RataAvidia Sarasvati
 
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifTeknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifNastiti Rahajeng
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parametermatematikaunindra
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenMuel DJaja
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifRuyung Movia
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikanRapul anwar
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...Yogyakarta State University
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif EnvaPya
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTrisnadi Wijaya
 

What's hot (20)

Pengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian Hipotesis Rata-RataPengujian Hipotesis Rata-Rata
Pengujian Hipotesis Rata-Rata
 
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifTeknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Uji beda mean
Uji beda meanUji beda mean
Uji beda mean
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 

Viewers also liked

Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisabiumi01
 
Critical book report metodologi penenlitian
 Critical book report metodologi penenlitian Critical book report metodologi penenlitian
Critical book report metodologi penenlitianMuhammad Tarigan II
 
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiMakalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiFadhila Isnaini
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisDanu Saputra
 

Viewers also liked (7)

Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
Critical book report metodologi penenlitian
 Critical book report metodologi penenlitian Critical book report metodologi penenlitian
Critical book report metodologi penenlitian
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiMakalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
 
Bab 5 uji hipotesis
Bab 5 uji hipotesisBab 5 uji hipotesis
Bab 5 uji hipotesis
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 

Similar to PENDEK STATISTIKA

Pegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis ennyPegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis ennyEnny Herdiyani
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...alifia ramadhani
 
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata ratayositria
 
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2anggun morizar
 
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.pptWindi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.pptmhusyaiin36
 
Tugas uas b.indonesia
Tugas uas b.indonesiaTugas uas b.indonesia
Tugas uas b.indonesiaatin111
 
Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)adi wibawa
 
Bab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesisBab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesisBayu Bayu
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikArif Rahman
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikArif Rahman
 

Similar to PENDEK STATISTIKA (20)

Pegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis ennyPegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis enny
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
 
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rataUji hipotesis 1 & 2 rata rata
Uji hipotesis 1 & 2 rata rata
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Hipotesis(11)
Hipotesis(11)Hipotesis(11)
Hipotesis(11)
 
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
 
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.pptWindi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
 
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Tugas uas b.indonesia
Tugas uas b.indonesiaTugas uas b.indonesia
Tugas uas b.indonesia
 
Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)
 
Bab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesisBab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesis
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
 
Uji Rata-Rata
Uji Rata-RataUji Rata-Rata
Uji Rata-Rata
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
 

More from Ghian Velina

TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYI
TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYITEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYI
TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYIGhian Velina
 
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)Ghian Velina
 
Cara Mengambar dan Berkreasi
Cara Mengambar dan BerkreasiCara Mengambar dan Berkreasi
Cara Mengambar dan BerkreasiGhian Velina
 
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IV
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IVProfil SD Negeri Karangampel Kidul IV
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IVGhian Velina
 
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...Ghian Velina
 
Lampiran IV-INDIVIDU
Lampiran IV-INDIVIDULampiran IV-INDIVIDU
Lampiran IV-INDIVIDUGhian Velina
 
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUCOVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUGhian Velina
 
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDU
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDUBAB II-LAMPIRAN III INDIVIDU
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDUGhian Velina
 
Lampiran V INDIVIDU
Lampiran V INDIVIDULampiran V INDIVIDU
Lampiran V INDIVIDUGhian Velina
 
I. lampiran ii yuyun
I. lampiran ii   yuyunI. lampiran ii   yuyun
I. lampiran ii yuyunGhian Velina
 
I. lampiran ii widiyastuti
I. lampiran ii   widiyastutiI. lampiran ii   widiyastuti
I. lampiran ii widiyastutiGhian Velina
 
I. lampiran ii tuti
I. lampiran ii   tutiI. lampiran ii   tuti
I. lampiran ii tutiGhian Velina
 
I. lampiran ii tuti susilawati
I. lampiran ii   tuti susilawatiI. lampiran ii   tuti susilawati
I. lampiran ii tuti susilawatiGhian Velina
 
I. lampiran ii sri n
I. lampiran ii   sri nI. lampiran ii   sri n
I. lampiran ii sri nGhian Velina
 
I. lampiran ii puspita
I. lampiran ii   puspitaI. lampiran ii   puspita
I. lampiran ii puspitaGhian Velina
 
I. lampiran ii nurajijah
I. lampiran ii   nurajijahI. lampiran ii   nurajijah
I. lampiran ii nurajijahGhian Velina
 

More from Ghian Velina (20)

TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYI
TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYITEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYI
TEMUKAN GAMBAR YANG TERSEMBUNYI
 
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)
Permainan Teka-teki (ICE BREAKING)
 
Cara Mengambar dan Berkreasi
Cara Mengambar dan BerkreasiCara Mengambar dan Berkreasi
Cara Mengambar dan Berkreasi
 
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IV
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IVProfil SD Negeri Karangampel Kidul IV
Profil SD Negeri Karangampel Kidul IV
 
Cinta Dalam Diam
Cinta Dalam DiamCinta Dalam Diam
Cinta Dalam Diam
 
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
 
Lampiran IV-INDIVIDU
Lampiran IV-INDIVIDULampiran IV-INDIVIDU
Lampiran IV-INDIVIDU
 
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUCOVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
 
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDU
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDUBAB II-LAMPIRAN III INDIVIDU
BAB II-LAMPIRAN III INDIVIDU
 
Lampiran V INDIVIDU
Lampiran V INDIVIDULampiran V INDIVIDU
Lampiran V INDIVIDU
 
F. BAB III
F. BAB IIIF. BAB III
F. BAB III
 
K. LAMPIRAN IV
K. LAMPIRAN IVK. LAMPIRAN IV
K. LAMPIRAN IV
 
J. LAMPIRAN III
J. LAMPIRAN IIIJ. LAMPIRAN III
J. LAMPIRAN III
 
I. lampiran ii yuyun
I. lampiran ii   yuyunI. lampiran ii   yuyun
I. lampiran ii yuyun
 
I. lampiran ii widiyastuti
I. lampiran ii   widiyastutiI. lampiran ii   widiyastuti
I. lampiran ii widiyastuti
 
I. lampiran ii tuti
I. lampiran ii   tutiI. lampiran ii   tuti
I. lampiran ii tuti
 
I. lampiran ii tuti susilawati
I. lampiran ii   tuti susilawatiI. lampiran ii   tuti susilawati
I. lampiran ii tuti susilawati
 
I. lampiran ii sri n
I. lampiran ii   sri nI. lampiran ii   sri n
I. lampiran ii sri n
 
I. lampiran ii puspita
I. lampiran ii   puspitaI. lampiran ii   puspita
I. lampiran ii puspita
 
I. lampiran ii nurajijah
I. lampiran ii   nurajijahI. lampiran ii   nurajijah
I. lampiran ii nurajijah
 

PENDEK STATISTIKA

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara mengelolah data. Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya sebuah penelitian. Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya jenis hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan- permasalahan dan juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang terjadi. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari hipotesis? 2. Apakah konsep hipotesis itu? 3. Apa kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat dari hipotesis ? 4. Bagaimana prosedur pengujian hipotesis? 5. Apa sajakah jenis-jenis pengujian hipotesis?
  • 2. 2 C. Tujuan Dan Manfaat Makalah 1. Tujuan Makalah a. Menjelaskan tentang pengertian hipotesis b. Menjelaskan tentang konsep hipotesis c. Menjelaskan tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis d. Menjelaskan tentang prosedur pengujian hipotesis e. Menjelaskan tentang jenis-jenis pengujian hipotesis 2. Manfaat Makalah 1. Meningkatkan pemahaman tentang pengertian hipotesis 2. Meningkatkan pemahaman tentang konsep hipotesis 3. Meningkatkan pemahaman tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis 4. Meningkatkan pemahaman tentang prosedur pengujian hipotesis 5. Meningkatkan pemahaman tentang jenis-jenis pengujian hipotesis
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hipotesis Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara. Atas dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya. Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku, dan proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus berbentuk kuantitas untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di terima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan di tolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataannya. Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis merupakan bagian terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif), karena berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.
  • 4. 4 B. Konsep Hipotesis Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata dilapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat positif. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan dengan kalimat negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan pasti nilai parameter. C. Kegunaan, Ciri-ciri dan Cara Manfaat Hipotesis 1. Kegunaan hipotesis antara lain: a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. b. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian. c. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian. d. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan. 2. Ciri-ciri Hipotesis Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah sebagai berikut: a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel. c. Hipotesis harus dapat diuji
  • 5. 5 d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada. e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin. 3. Manfaat Hipotesis Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut: a. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian. b. Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti. c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh. d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta. D. Prosedur Pengujian Hipotesis Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah yang di pergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini langkah-langkah pengujian hipotesis statistik adalah sebagai berikut: 1. Menentukan Formulasi Hipotesis Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut; a. Hipotesis nol / nihil (HO) Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan di uji. Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan hipotesis sebenarnya. b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha) Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai lawan atau tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3 keadaan berikut:
  • 6. 6 1) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan. 2) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kiri. 3) H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus. Secara umum, formulasi hipotesis dapat di tuliskan : Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) di tolak. Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) di terima (benar) maka hipotesis nol (H0) ditolak. 2. Menentukan Taraf Nyata (α) Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang di gunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar. Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf nyata di tuliskan sebagai α0,01, α0,05, α0,1. Besarnya nilai α bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di tolerir. Besarnya kesalahan tersebut di sebut sebagai daerah kritis
  • 7. 7 pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan ( region of rejection). Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk menentukan nilai distribusi yang di gunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z), distribusi t, dan distribusi X². Nilai itu sudah di sediakan dalam bentuk tabel di sebut nilai kritis. 3. Menentukan Kriteria Pengujian Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau arah pengujian. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis. Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di bawah ini: 4. Menentukan Nilai Uji Statistik Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan
  • 8. 8 perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang di ambil secara random dari sebuah populasi. Misalkan, akan di uji parameter populasi (P), maka yang pertama-tam di hitung adalah statistik sampel (S). 5. Membuat Kesimpulan Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis. a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya. b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya. Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di atas dapat di ringkas seperti berikut: Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha) Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table. Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0. Langkah 4 : Melakukan uji statistic Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0. E. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dapat di bedakan atas beberapa jenis berdasarkan criteria yang menyertainya. 1. Berdasarkan Jenis Parameternya Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut: a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
  • 9. 9 Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya. Contohnya: 1) Pengujian hipotesis satu rata-rata 2) Pengujian hipotesis beda dua rata-rata 3) Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata b. Pengujian hipotesis tentang proporsi Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai proporsi populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya. Contohnya: 1) Pengujian hipotesis satu proporsi 2) Pengujian hipotesis beda dua proporsi 3) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi c. Pengujian hipotesis tentang varians Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang di dasarkan atas informasi sampelnya. Contohnya: 1) Pengujian hipotesis tentang satu varians 2) Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians 2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya Didasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut: a. Pengujian hipotesis sampel besar Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n > 30). b. Pengujian hipotesis sampel kecil Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30). 3. Berdasarkan Jenis Distribusinya Didasarkan atas jenis distribusi yang digunakan, pengujian hipotesis dapat di bedakan atas empat jenis, yaitu sebagai berikut:
  • 10. 10 a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z Pengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel normal standard. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya : 1) Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar. 2) Pengujian satu dan beda dua proporsi. b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student) Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel t-student. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya : 1) Pengujian hipotesis satu rata-rata sampel kecil. 2) Pengujian hipotesis beda dua rata-rata sampel kecil. c. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat) Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat) adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi χ2 sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel χ2. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya : 1) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi. 2) Pengujian Independensi. 3) Pengujian hipotesis kompatibilitas d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel F. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan. Contohnya :
  • 11. 11 1) Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata. 2) Pengujian hipotesis kesamaan dua varians. 4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya Didasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesis di bedakan atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut: a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test) Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama dengan” (Ho = dan H1 ≠). b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat “lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling sedikit atau paling kecil”. c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥). Kalimat “lebih besar atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling banyak atau paling besar”. F. Contoh Pengujian Hipotesis Rata-Rata 1. Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata a. Sampel besar ( n > 30 ) Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30), uji statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: 1) Formulasi hipotesis
  • 12. 12 a) Ho : µ = µo H1 : µ > µo b) Ho : µ = µo H1 : µ < µo c) Ho : µ = µo H1 : µ ≠ µo 2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table (Zα) Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari tabel. 3) Kriteria Pengujian a) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo Ho di terima jika Zo ≤ Zα Ho di tolak jika Zo > Zα b) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo Ho di terima jika Zo ≥ - Zα Ho di tolak jika Zo < - Zα c) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2 Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2 4) Uji Statistik a) Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui : b) Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :
  • 13. 13 5) Kesimpulan Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria pengujiannya). a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak. b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima. Contoh Soal : Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di produksi dan di pasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya di ketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125 gram. Dari sample 50 kaleng yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah di terima bahwa berat bersih rata-rata yang di pasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 % ! Penyelesaian : Diketahui : n = 50, X = 375, σ = 125, µo = 400 Jawab : a. Formulasi hipotesisnya : Ho : µ = 400 H1 : µ < 400 b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 5% = 0,05 Z0,05 = -1,64 (pengujian sisi kiri) c. Kriteria pengujian : Ho di terima jika Zo ≥ - 1,64
  • 14. 14 Ho di tolak jika Zo < - 1,64 d. Uji Statistik e. Kesimpulan Karena Zo = -1,41 ≥ - Z0,05 = - 1,64 maka Ho di terima. Jadi, berat bersih rata- rata susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang di pasarkan sama dengan 400 gram. b. Sampel Kecil (n ≤ 30) Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: 1) Formulasi hipotesis a) Ho : µ = µo H1 : µ > µo b) Ho : µ = µo H1 : µ < µo c) Ho : µ = µo d) H1 : µ ≠ µo 2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t- table Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu db = n – 1, lalu menentukan nilai tα;n-1 atau tα/2;n-1 ditentukan dari tabel. 3) Kriteria Pengujian a) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo Ho di terima jika to ≤ tα Ho di tolak jika to > tα
  • 15. 15 b) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo Ho di terima jika to ≥ - tα Ho di tolak jika to < - tα c) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2 Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2 4) Uji Statistik Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui : Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui : 5) Kesimpulan Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan criteria pengujiannya). a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima Contoh soal : Sebuah sample terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti yang di berikan berikut ini. ( Isi berat kotor dalam kg/kaleng) 1,21 1,21 1,23 1,20 1,21 1,24 1,22 1,24 1,21 1,19 1,19 1,18 1,19 1,23 1,18
  • 16. 16 Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan alternatif tidak sama dengan). Berikan evaluasi anda ! Penyelesaian : Diketahui : n = 15, α= 1%, µo = 1,2 Jawab: ∑X = 18,13 ∑X2 = 21,9189 X = 18,13 / 15 = 1,208 a. Formulasi hipotesisnya : Ho : µ = 1,2 H1 : µ ≠ 1,2 b. Taraf nyata dan nilai tabelnya α = 1% = 0,01 tα/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14 t0,005;14 = 2,977 c. Kriteria pengujian :
  • 17. 17 Ho di terima apabila : - 2,977 ≤ to ≤ - 2,977 Ho di tolak : to > 2,977 atau to < - 2,977 d. Uji Statistik e. Kesimpulan Karena –t0,005;14 = -2,977 ≤ to = 1,52 ≤ t0,005;14 = - 2,977 maka Ho di terima. Jadi, populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng. 2. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata a. Sampel besar ( n > 30 ) Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n > 30), uji statistiknya menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut. 1) Formulasi hipotesis a) Ho : µ = µo H1 : µ > µo b) Ho : µ = µo H1 : µ < µo c) Ho : µ = µo
  • 18. 18 H1 : µ ≠ µo 2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Zα) Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari tabel. 3) Kriteria Pengujian a) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2 Ho di terima jika Zo ≤ Zα Ho di tolak jika Zo > Zα b) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2 Ho di terima jika Zo ≥ - Zα Ho di tolak jika Zo < - Zα c) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2 Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2 Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2 4) Uji Statistik a) Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui : b) Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui : 5) Kesimpulan Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria pengujiannya). a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima
  • 19. 19 Contoh Soal : Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B sama dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, di ambil sample di kedua daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5% ! Untuk Varians/ simpangan baku kedua populasi sama besar ! Penyelesaian : Diketahui : n1 = 100 X1 = 38 s₁ = 9 n2 = 70 X2 = 35 s₂ = 7 Jawab: a. Formulasi hipotesisnya : Ho : µ₁ = µ₂ H1 : µ₁ > µ₂ b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 5% = 0,05 Z0,05 = 1,64 (pengujian sisi kanan) c. Kriteria pengujian : Ho di terima jika Zo ≤ 1,64 Ho di tolak jika Zo > 1,64 d. Uji Statistik
  • 20. 20 e. Kesimpulan Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho di tolak. Jadi, rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan daerah B adalah tidak sama. b. Sampel kecil ( n ≤ 30 ) Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: 1) Formulasi hipotesis a. Ho : µ₁ = µ2 H1 : µ₁ > µ2 b. Ho : µ₁ = µ2 H1 : µ₁ < µ2 c. Ho : µ₁ = µ2 H1 : µ₁ ≠ µ2 2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel (tα) Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai tα atau tα/2 ditentukan dari tabel.
  • 21. 21 3) Kriteria Pengujian a) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2 Ho di terima jika to ≤ tα Ho di tolak jika to > tα b) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2 Ho di terima jika to ≥ tα Ho di tolak jika Zo < - tα c) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2 Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2 Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2 4) Uji Statistik Keterangan : d = rata-rata dari nilai d sd = simpangan baku dari nilai d n = banyaknya pasangan db = n-1 5) Kesimpulan Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria pengujiannya).
  • 22. 22 a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima Contoh Soal : 1. Sebuah perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel sebanyak 12 orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram. Pada akhir pelatihan di berikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua metode pelatihan, dengan alternative keduanya tidak sama! Gunakan taraf nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi normal dengan varians yang sama! Penyelesaian : Diketahui : n1 = 12 X1 = 80 s₁ = 4 n2 = 10 X2 = 75 s₂ = 4,5 Jawab: a. Formulasi hipotesisnya : Ho : µ₁ = µ₂ H1 : µ₁ ≠ µ₂ b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 10% = 0,10 = 0,05 db = 12 + 10 – 2 = 20 t0,05;20 = 1,725 c. Kriteria pengujian
  • 23. 23 Ho di terima apabila -1,725 ≤ t0 ≤ 1,725 Ho di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725 d. Uji Statistik e. Kesimpulan Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho di tolak. Jadi, kedua metode yang digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya. 2. Untuk mengetahui apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa memiliki akibat baik atau buruk terhadap prestasi akademik seseorang, diadakan penelitian mengenai mutu rata-rata prestasi akademik. Berikut ini data selama periode 5 tahun. Tahun 1 2 3 4 5 Anggota Bukan Anggota 7,0 7,2 7,0 6,9 7,3 7,5 7,1 7,3 7,4 7,4 Ujilah pada taraf nyata 1% apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa berakibat buruk pada prestasi akademiknya dengan asumsi bahwa populasinya normal ! Penyelesaian : a. Formulasi hipotesisnya : Ho : µ₁ = µ₂ H1 : µ₁ < µ₂
  • 24. 24 b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 1% = 0,01 = 0,05 db = 5 - 1 = 4 t0,01;4 = -3,747 c. Kriteria pengujian : Ho di terima apabila t0 ≥ - 3,747 Ho di tolak apabila t0 < - 3,747 d. Uji Statistik : Anggota Bukan Anggota d d2 7,0 7,0 7,3 7,1 7,4 7,2 6,9 7,5 7,3 7,4 -0,2 0,1 -0,2 -0,2 0,0 0,04 0,01 0,04 0,04 0,00 Jumlah -0,5 0,13 e. Kesimpulan Karena t0 = -1,6 > t0,01;4 = -3,747, maka Ho di terima. Jadi, keanggotaan organisasi bagi mahasiswa tidak membeikan pengaruh buruk terhadap prestasi akademiknya.
  • 25. 25 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Kegunaan hipotesis antara lain: 1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. 2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian. 3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian. 4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan. Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah sebagai berikut: a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel. c. Hipotesis harus dapat diuji d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada. e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin. Manfaat Hipotesis 1) Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut: 2) Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
  • 26. 26 3) Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti. 4) Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai- berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh. 5) Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta. Prosedur Pengujian hipotesis Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha). Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table. Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0. Langkah 4 : Melakukan uji statistik Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis 1. Berdasarkan Jenis Parameternya 2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya 3. Berdasarkan Jenis Distribusinya 4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya B. Saran Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari makalah ini. mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke depannya. Amiinn.
  • 27. 27 DAFTAR PUSTAKA Iqbal, M Hasan. 2002. Pokok-pokok materi statistik 2 (statistik intensif). Jakarta: Bumi Aksara. Didit. (2013). Merumuskan Hipotesis. [Online]. Tersedia: http://diditnote.blogspot.com/2013/04/merumuskan-hipotesis_7639.html. [29 Desember 2014]. __________. (2012). Pengertian Hipotesis. [Online]. Tersedia: http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad= rja&uact=8&ved=0CFgQFjAH&url=http%3A%2F%2Fprabowosetiyobudi.files. wordpress.com%2F2012%2F06%2Fpengertian- hipotesis.doc&ei=_EGqVPuRF8yXuASrhoGoCg&usg=AFQjCNE3X2Jpr76I2525 d7pgqiveu_b_kg&sig2=Ozaect-8T99jkpkto8cHbg&bvm=bv.82001339,d.c2E. [31 Desember 2014].