Penelitian ini menilai nilai ekonomi emisi kendaraan dan kapasitas asimilasi ruang terbuka hijau di kota Samarinda. Hasilnya menunjukkan bahwa emisi CO2 kendaraan meningkat setiap tahunnya sementara kapasitas asimilasi lingkungan menurun. Hanya satu lokasi yang mampu mengasimilasi emisi pada tahun 2003-2004. Standar luas ruang terbuka hijau per kapita meningkat tapi luas yang ada menurun,
1. ABSTRAK
Furqaan Hamsyani, Valuasi Ekonomi Pencemar Emisi Kendaraan Bermotor
dan Kapasitas Asimilasi Lingkungan Ruang Terbuka Hijau di Kota Samarinda
(dibimbingan oleh Abubakar M. Lahjie dan Warsilan)
Samarinda merupakan kota dengan intensitas pergerakan kendaraan
yang tinggi sehingga menghasilkan CO2 yang tinggi tetapi kemampuan
lingkungan mengolah CO2 juga menurun. Tujuan dalam penelitian ini adalah
Mengetahui dan mengkaji nilai ekonomi emisi kendaraan bermotor dan
kapasitas asimilasi ruang terbuka hijau (RTH). Metode analisis ekonomi
dalam penelitian ini adalah valuasi langsung dan valuasi tidak langsung.
Hasil penelitian yaitu (1) Valuasi ekonomi emisi CO2 kendaraan
bermotor (KSM dan KPM) dan marginalnya cenderung meningkat setiap
lokasi penelitian dan tahunnya. Sedangkan valuasi ekonomi volume CO2 dan
RTH pemerintah berbanding terbalik dengan dan didominasi valuasi ekonomi
volume CO2 dan RTH masyarakat sehingga valuasi ekonomi gabungan dan
marginalnya cenderung menurun; (2) Terjadi asimilasi lingkungan pada lokasi
pertama tahun 2003 sebesar Rp. 18.040.797 dan tahun 2004 sebesar Rp.
3.471.599,00 karena valuasi ekonomi RTH lebih dari valuasi ekonomi emisi
CO2 kendaraan bermotor, sedangkan tidak terjadi asimilasi berdasarkan
lokasi, volume dan valuasi ekonomi CO2 gabungan ketiga lokasi karena
kurang dari volume dan valuasi ekonomi emisi CO2 kendaraan bermotor.
Masyarakat samarinda berdampingan dengan emisi dan valuasi ekonomi
CO2 kendaraan bermotor yang tidak terasimilasi dalam bentuk beban
pencemaran lingkungan namun terdapat tingkat emisi yang efesien pada
tahun 2005 sebesar 10.418,06 dan tahun 2006 sebesar 11.284,95
(ton/tahun) dengan marginal sebesar 867 dimana tingkat emisi CO2 terendah
beban masyarakat dalam bentuk biaya penanggulangan (valuasi ekonomi
volume CO2 dan RTH) dan tingkat emisi tertinggi beban masyarakat dalam
bentuk biaya pencemaran; (3) Standar luas RTH berdasarkan jumlah
penduduk dan emisi CO2 kendaraan bermotor cenderung meningkat setiap
tahunnya sedangkan luas ruang terbuka hijau yang ada cenderung
mengalami penurunan. Jumlah kendaraan bermotor berdasarkan emisi CO2
berbanding terbalik terhadap volume CO2 ruang terbuka hijau, namun terjadi
penyesuaian jumlah kendaraan dengan volume CO2 ruang terbuka hijau yang
terjadi dimana tahun 2003 volume CO2 ruang terbuka hijau lebih dari emisi
CO2 kendaraan bermotor roda empat berbahan bakar bensin dan solar dan
tahun 2004 volume CO2 ruang terbuka hijau lebih dari emisi CO2 kendaraan
bermotor roda empat berbahan bakar solar.
v
2. ABSTRACT
Furqaan Hamsyani, Economic Valuation of Motor Vehicle Emission and
Assimilation Capacities of Environmental Green Open Space in Samarinda
(Supervised by Abubakar M. Lahjie and Warsilan)
Samarinda is the city with high intensity movement of motor vehicle so
the result CO2 is high too but environment capability to process CO2 is to be
inherited. The research purpose is to knowledge economic value of motor
vehicle emission and assimilate capacities green open space (RTH). Methode
economic analysis is valuation direct and indirect for this research.
The research result revealed (1) Economic valuasi CO2 motor vehicle
emission (KSM dan KPM) and marginal each of research location and every
year is increase so that improvement to be coutious obliged. At the same time
government capability economic value RTH included value CO2 volume is the
inversely proportional with and domination society capability economic value
RTH included CO2 volume until aliance economic value and is marginal to
degradation leaning from year 2003 to year 2008; (2) Environmental
assimilation founded at first location in year 2003 Rp. 18.040.797 and year
2004 Rp. 3.471.599,00 because economic valuasi RTH more than economic
valuasi] CO2
motor vehicle emission, while do not founded assimilation
pursuant of location, economic valuasi and volume CO2 third Aliance [location
because less than economic valuasi and volume CO2 motor vehicle emission.
Samarinda society life with economic valuasi and emission CO2 motor vehicle
which not assimilated in the form of environmental contamination burden but
there are the efecient level of emission in year 2005 equal 10.418,06 and
year 2006 equal to 11.284,95 ( ton / tahun) marginally equal to 867where the
low emission level society expense shape of protected (economic valuasi
CO2 volume and RTH) degradation at each location leaning, and level highest
emission is society expense shape contamination inversely proportional. (3)
Requirement of green open space wide standard according inhabitant total
and CO2 motor vehicle emission, every year is increase while wide green
open space existing degradation leaning. Emission CO2 according total of
motor vehicle is inversely proportional with CO2 volume green open space,
but founded adjustment of vehicle amount with CO2 volume green open
space in year 2003 where CO2 volume green open space more than CO2 four
wheel motor vehicle emission with diesel and gasoline fuel and year 2004
CO2 volume green open space more than CO2 four wheel motor vehicle
emission with diesel fuel.
vi