SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
MK. Kebijakan Keluarga dan
Publik
Ftri Meliani
(I251120181)
Fitri Apriliana Hakim
(I24090038)
PROGRAM ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK
DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Mengapa Pertanian?
• BPS 2011: 30,02 juta penduduk miskin (12,49%); 64% di antara
penduduk miskin tinggal di pedesaan yg mayoritas petani.
• Beras adalah pangan pokok  45% dari total food-intake,
atau 80% dari sumber karbohidrat utama pola konsumsi
Indonesia.
• Survai Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 1999  76 %
rumah tangga Indonesia adalah konsumen beras (net
consumer) dan 24 % sisanya produsen beras (net producer).
• Perkotaan  net consumer beras 96%, hanya 4% net producer.
• Pedesaan  net consumer beras 60%, hanya 40% net
producer.
• Hasil Pendapatan Usahatani (PUT) oleh BPS pada 31 Juli
2009: jumlah rumah tangga usaha tani (RUT) adalah 17,8 juta.
Persentase petani tanaman pangan yang miliki luas areal
kurang dari 0,5 hektar tercatat 9,6 juta unit (53.5% dari total
RUT). Data ini cukup konsisten dengan hasil Sensus 2003.
• Transmisi harga dari gabah petani ke beras konsumen lebih cepat
terjadi (perubahan harga gabah petani cepat sekali
mempengaruhi harga beras konsumen).
• Namun hal yang sebaliknya tidak terjadi. Perubahan harga beras
konsumen tidak direspons secara cepat oleh harga gabah petani.
• Walaupun harga beras melonjak sangat tinggi, tapi petani
tidak banyak menerima manfaat dari kenaikan harga beras
tersebut.
• Beras merupakan makanan pokok  karakteristik permintaannya
tidak elastis, perubahan harga juga tidak terlalu berpengaruh
terhadap konsumsi beras.
• Hanya kelompok miskin yang menderita cukup parah karena
perubahan harga beras.
• Sejak krisis ekonomi, marjin harga gabah di petani dan
harga beras di konsumen sangat besar  Rp 400
sampai melebihi Rp 2000,00/kg.
• Implikasinya  nilai tambah pengolahan dan
perdagangan beras tidak dinikmati oleh petani dan
konsumen, tapi lebih banyak oleh pedagang, penggilingan
padi dan pelaku lain.
• Sistem pasca panen dan distribusi beras di dalam
negeri tidak efisien  fenomena asimetri pasar (kendala
serius dalam pembangunan ekonomi).
Contoh: Posisi Petani dalam Sistem Pertanian
Bawang Merah di Brebes
Sumber: Semai (2009)
Poverty Dimension Petani di Indonesia
• Lack of opportunity
Petani tidak memiliki akses terhadap lahan (sebagai faktor produksi
terpenting dalam suatu budidaya pertanian). Masih mengandalkan
usahatani skala kecil, di bawah 0,5 ha. Maka upaya peningkatan
produksi, produktivitas dan pendapatan petani tidak akan mencapai
hasil optimal.
• Low of capabilities
Ketergantungan pada pupuk dan pestisida berbahaya, yg semakin
hari semakin mahal. Petani butuh teknologi yg murah dan ramah
lingkungan.
• Low-level of security
Kurang tegasnya hukum terhadap renternir yang dekat dgn kehidupan
petani. Msh jarang kredit yang ramah thdp petani.
• Low of capacity or empowerment
Kurangnya fasilitas berupa penyuluhan dan pelatihan dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Private sector
Civil society
organization
& local government
Dev. & aid
agencies
BOP Consumers
BOP Entrepreneur
Economic
dev.
& social
Transform.
PT Pertanian Sehat Indonesia
• Pertanian Sehat Indonesia (PSI) bentuk transformasi dari
Lembaga Pertanian Sehat Dompet Dhuafa. Moto: Berkomitmen
Membangun Pertanian Indonesia.
• Awalnya Laboratorium Biologi Dompet Dhuafa Republika (1999)
di Bogor. Tahun 2012 menjadi PT. Pertanian Sehat Indonesia.
• PSI diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan
pertanian di Indonesia dengan cara yang khas dan unik.
• Melalui aktivitas penelitian, PSI DD terus merakit teknologi
budidaya tanaman ramah lingkungan yang kemudian ditransfer
kepada masyarakat petani melalui program pemberdayaan
masyarakat (community empowerment) yang berkelanjutan
melalui program pembiayaan usaha tani, pendampingan,
pelatihan teknologi dan pengembangan ekonomi komunitas.
Paket program pemberdayaan petani yang dilakukan oleh PSI
terfokus pada kegiatan;
•Penguatan SDM  Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S)
•Introduksi dan adopsi teknologi pertanian dengan basis ramah
lingkungan serta
•Pembentukkan dan pengembangan kelembagaan petani.
•Saat ini telah lebih dari seribu petani tergabung dalam Kelompok
Tani Sehat (KTS) dan Gabungan Kelompok Tani Sehat (Gapoktan
Sehat). Sebagian dari mereka kini telah menjadi produsen pupuk
organik dan beras sehat bebas residu pestisida, dan sebagian
yang lain sudah membangun usaha ekonomi bersama dalam lembaga
lokal.
• Banyuasin (Sumatera Selatan)
• Bogor (Jawa Barat)
• Cianjur (Jawa Barat)
• Subang (Jawa Barat)
• Serang (Banten)
• Lebak (Banten)
• Brebes (Jawa Tengah)
• Blora (Jawa Tengah)
• Tegal (Jawa Tengah)
• Kulon Progo (Yogyakarta)
• Bantaeng (Sulawesi Selatan)
Survei potensi
SDA & SDM
Sosialisasi
pemerintah
& petani
dhuafa
Pembagian
Kelompok tani
(Poktan) dan
Manager Lapangan
Pembagian bantuan
tunai masyarakat
Rp. 1.000.000 - Rp.
2.000.000/KK
Pembinaan dan
Pelatihan selama 2
tahun
Pelepasan dan
Pengawasan
Kriteria
SDM
• Sasaran Utama: petani miskin (dhuafa) dengan ciri umum
1) Para petani yang memiliki lahan maksimum 0.25 Ha atau
berpenghasilan per-hari kurang dari atau sama dengan Rp. 20.000;
2) Kondisi rumah (milik sendiri/ sewa/ kontrak) kurang layak dan
kepemilikan harta (peralatan hidup) terbatas, dideskripsikan dengan
indeks rumah;
3) Ada rekomendasi dari masyarakat setempat bahwa yang bersangkutan
terkategori miskin.
• Sasaran antara: petani yang dapat kader atau pendamping.
SDA
1. Mempunyai potensi sumber daya yang dapat dikembangkan baik untuk
skala lokal maupun nasional, termasuk dukungan sarana dan prasarana
program serta dukungan iklim dan cuaca (klimatologi);
2. Memiliki potensi SDM yang mendukung program baik dalam hal
kuantitas maupun kualitas;
3. Tidak termasuk daerah konflik atau memilki potensi konflik yang tinggi.
Produk PT PSI di Bogor
Produk-produk barang:
• Beras SAE (Beras Sehat, Aman, Enak)
• Vitura (Agen Pengendali Hayati, diproduksi untuk PT. Natural
Nusantara)
• Virexi (Agen Pengendali Hayati, diproduksi untuk PT. Natural
Nusantara)
• OFER (Kompos Berkualitas)
• TOP SOIL (Media Tanam Berkualitas)
• PASTI (insektisida hayati)
Produk-produk jasa:
• Pelatihan Pertanian berbasis Pertanian Sehat (ramah lingkungan)
• Konsultasi Bidang Pertanian
• Pengelolaan Kerjasama Penelitian dan Pengembangan
Perbaikan oleh PT PSI
Program Pemberdayaan Petani Sehat
Daerah: desa Siketug, Cijeruk, Cibalung, Cigombong
• Tahun 2005: 149 KK dengan 16 Kelompok Tani.
• Tahun 2009: 456 KK dengan 5 Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)
• Program ke depan: koperasi syariah, deversifikasi komoditas padi, tanaman
herbal, hortikulturan, dan peternakan.
• Aset 2010: 156,4 juta
• Manfaat berefek pada sekitar 1000 petani
• Dari program penggemukan 120 domba oleh 33 petani mendapat keuntungan
150-200 per orang.
• Evaluasi berkala: wawancara sensus, wawancara sampling, FGD, dan studi
kualitatif.
Contoh di Brebes (dari 2008-2011):
1. Pendapatan rata-rata petani meningkat 24,1%.
2. Petani miskin berkurang 41,3%.
3. Jarak kesenjangan pendapatan dengan garis kemiskinan berkurang dr Rp
246.476 menjadi Rp 151.850.
4. Perbaikan distribusi pendapatan petani mencapai 37,7%.
Potensi Program
Berdasarkan analisis finansial dan ekonomi yg dilakukan DD, beberapa
faktor pertanian sehat yang layak dikembangkan:
•Harga beras hasil pertanian sehta lebih tinggi  keuntungan lebih
besar.
•Biaya produksi hemat karena penggunaan pupuk dan pestisida organik
yg juga berguna untuk kesuburan tanah.
•Dengan mengurangi bahkan menghilangkan keterlibatan bahan kimia,
diharapkan dapat meningkatkan kesehatan koonsumen beras.
Tujuannya:
1.Menghilangkan ketergantungan penggunaan bahan kimia berbahaya.
2.Mengembalikan kualitas ekologi
3.Melestarikan keanekaragaman hayati pd ekosistem pertanian, dan
4.Mengembangkan kreatifitas dan kemampuan petani dl mengelola
usaha taninya.
 Pro-growth
Meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi
melalui investasi, sehingga diperlukan perbaikan iklim
investasi, melalui peningkatan kualitas pengeluaran
pemerintah, melalui ekspor, dan peningkatan konsumsi.
 Pro-job
Mendorong pertumbuhan ekonomi agar dapat menciptakan
lapangan pekerjaan seluas-luasnya dengan menekankan
pada investasi padat pekerja.
 Pro-poor
Mengurangi jumlah penduduk miskin sebesar-besarnya
dengan penyempurnaan sistem perlindungan sosial,
meningkatkan akses kepada pelayan dasar, dan melakukan
pemberdayaan masyarakat.
Strategi Kebijakan SBY
• UU Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budiaya Tanaman.
• UU 7 Tahun 1996 tentang Pangan:
“Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi
rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan
terjangkau”
• Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang
Ketahanan Pangan:
a. mengembangkan sistem produksi pangan yang bertumpu
pada sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal;
b. mengembangkan efisiensi sistem usaha pangan;
c. mengembangkan teknologi produksi pangan;
d. mengembangkan sarana dan prasarana produksi pangan;
e. mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif.
Kebijakan Pemerintah
• PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Pangan:
“Tentang keamanan, mutu dan gizi pangan. Dalam UU ini dijelaskan
ketentuan umum pangan. Penetapan mengenai keamanan pangan
yang meliputi sanitasi, Bahan Tambahan Pangan, pangan produk
rekayasa genetika, Iradiasi pangan, kemasan pangan, jaminan mutu
pangan dan pemeriksaan laboratorium, pangan tercemar. Mutu dan
gizi pangan meliputi mutu pangan, sertifikasi mutu pangan, gizi
pangan. Pemasukan dan pengeluaran pangan ke dalam dan dari
wilayah Indonesia, pengawasan dan pembinaan, peran serta
masyarakat.”
• Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2008: dimaksudkan
untuk memberikan insentif produksi dan perlindungan kepada
petani beras, sekaligus perlindungan untuk konsumen miskin, atau
untuk berkontribusi pada stabilitas harga pangan pokok ini.
• Peraturan Menteri Pertanian nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010
tentang: Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian: (1)
pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan;
(2) pengembangan Distribusi dan Stabilisasi Harga Pangan; (3)
pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Peningkatan
Keamanan Pangan Segar; dan (4) dukungan Manajemen dan Teknis
lainnya pada Badan Ketahanan Pangan.
Kegiatan pengembangan ketersediaan pangan dan penanganan
daerah rawan pangan tahun 2014:
(a) pemberdayaan lumbung masyarakat sebanyak 1000 lumbung;
(b) pengembangan desa mandiri pangan sebanyak 3.300 desa;
(c) penanganan daerah rawan pangan di 450 kabupaten/kota;
(d) data dan informasi ketersediaan, cadangan dan rawan pangan di 33
provinsi; serta
(e) terlaksananya pemantauan dan pemantapan ketersediaan dan
kerawanan pangan di 33 provinsi.
Peraturan Kepala Badan Ketahanan Pangan No.
006/Kpts/Ot.140/K/01/2011:
“Desa Mandiri Pangan adalah desa yang masyarakatnya mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui
pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan
subsistem konsumsi dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara
berkelanjutan”.
•Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional (RPJMN) tahap II
2010-2014: “Pemantapan swasembada beras, jagung, daging ayam, telur,
dan gula konsumsi melalui peningkatan produksi yang berkelanjutan”.
Tujuh Gema Revitalisasinya yaitu:
(1) Revitalisasi Lahan,
(2) Revitalisasi Perbenihan dan Pembibitan,
(3) Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana,
(4) Revitalisasi Sumber Daya Manusia,
(5) Revitalisasi Pembiayaan Petani,
(6) Revitalisasi Kelembagaan Petani, serta
(7) Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir.
Rekomendasi
1. Fokus kebijakan pangan beras di Indonesia perlu
diarahkan untuk meningkatkan harga gabah dan
menurunkan harga beras, atau untuk mengurangi marjin
harga gabah dan beras (yang saat ini masih memberikan
keuntungan hanya bagi usaha penggilingan padi dan
perdagangan beras).
2. Kebijakan pangan murah dan kecukupan perlu
ditingkatkan lagi. Pengentasan kemiskinan perlu memiliki
visi pemberdayaan masyarakat, sekaligus dapat
menciptakan lapangan kerja produktif di pedesaan dan
perkotaan.
3. Perbaikan keterkaitan (linkages) aktivitas ekonomi di
pedesaan dan perkotaan diharapkan mampu
meningkatkan arus pergerakan produk dan jasa, yang
sekaligus mampu menciptakan lapangan kerja baru.
Terima Kasih…
Menengah
Menengah ke bawah
Menengah ke atas

More Related Content

What's hot

Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015IAARD/Bogor, Indonesia
 
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)Lia Kristiana
 
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustriKinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustriIAARD/Bogor, Indonesia
 
Agropolitan sibima pangandaran
Agropolitan sibima pangandaranAgropolitan sibima pangandaran
Agropolitan sibima pangandaranWarino Sikepis
 
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Andrew Hutabarat
 
Artikel jamur-tiram-07
Artikel jamur-tiram-07Artikel jamur-tiram-07
Artikel jamur-tiram-07Robi Aziz
 
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan PanganPetani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan PanganSyahyuti Si-Buyuang
 
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA Repository Ipb
 
Kostratani dan korporasi petani perhepi (yuti)
Kostratani dan korporasi petani   perhepi (yuti)Kostratani dan korporasi petani   perhepi (yuti)
Kostratani dan korporasi petani perhepi (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 

What's hot (19)

Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
 
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)Kelembagaan utk swasembada (yuti)
Kelembagaan utk swasembada (yuti)
 
Ebook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustriEbook pertanian bioindustri
Ebook pertanian bioindustri
 
Pertanian bioindustri berbasis padi
Pertanian bioindustri berbasis padiPertanian bioindustri berbasis padi
Pertanian bioindustri berbasis padi
 
Rdhp upbs
Rdhp upbsRdhp upbs
Rdhp upbs
 
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)
TM 3_Kelembagaan Pertanian (PIP_1)
 
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjoProposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
 
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustriKinerja model pengembangan pertanian bioindustri
Kinerja model pengembangan pertanian bioindustri
 
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjoProposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo
 
Agropolitan sibima pangandaran
Agropolitan sibima pangandaranAgropolitan sibima pangandaran
Agropolitan sibima pangandaran
 
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
 
Artikel jamur-tiram-07
Artikel jamur-tiram-07Artikel jamur-tiram-07
Artikel jamur-tiram-07
 
Krkp 22 mei 2020 (yuti)
Krkp 22 mei 2020 (yuti)Krkp 22 mei 2020 (yuti)
Krkp 22 mei 2020 (yuti)
 
Pak sahyuti ff
Pak sahyuti ffPak sahyuti ff
Pak sahyuti ff
 
Petani kecil hps (yuti)
Petani kecil hps (yuti)Petani kecil hps (yuti)
Petani kecil hps (yuti)
 
22 35-1-sm
22 35-1-sm22 35-1-sm
22 35-1-sm
 
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan PanganPetani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
 
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
 
Kostratani dan korporasi petani perhepi (yuti)
Kostratani dan korporasi petani   perhepi (yuti)Kostratani dan korporasi petani   perhepi (yuti)
Kostratani dan korporasi petani perhepi (yuti)
 

Viewers also liked

Parenting kel 7 pertemuan ke-10
Parenting kel 7 pertemuan ke-10Parenting kel 7 pertemuan ke-10
Parenting kel 7 pertemuan ke-10Fitri Meliani
 
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [04 lecture presentation]
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [04 lecture presentation]Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [04 lecture presentation]
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [04 lecture presentation]Tài liệu sinh học
 
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganTgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganFitri Meliani
 
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakTgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakFitri Meliani
 
Cơ sở di truyền phân tử và Kĩ thuật gen - Khuất Hữu Thanh
Cơ sở di truyền phân tử và Kĩ thuật gen - Khuất Hữu ThanhCơ sở di truyền phân tử và Kĩ thuật gen - Khuất Hữu Thanh
Cơ sở di truyền phân tử và Kĩ thuật gen - Khuất Hữu ThanhTài liệu sinh học
 
Kelompok 2 teori perkembangan anak
Kelompok 2 teori perkembangan anakKelompok 2 teori perkembangan anak
Kelompok 2 teori perkembangan anakFitri Meliani
 
Kebijakan keluarga norwegia fitri m
Kebijakan keluarga norwegia fitri mKebijakan keluarga norwegia fitri m
Kebijakan keluarga norwegia fitri mFitri Meliani
 
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [05 lecture presentation]
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [05 lecture presentation]Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [05 lecture presentation]
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [05 lecture presentation]Tài liệu sinh học
 
Một số vấn đề cơ bản của sinh học phân tử
Một số vấn đề cơ bản của sinh học phân tử Một số vấn đề cơ bản của sinh học phân tử
Một số vấn đề cơ bản của sinh học phân tử Tài liệu sinh học
 
Giáo Trình di truyền học - Phạm Thành Hổ
Giáo Trình di truyền học - Phạm Thành Hổ Giáo Trình di truyền học - Phạm Thành Hổ
Giáo Trình di truyền học - Phạm Thành Hổ Tài liệu sinh học
 
Giáo trình Di truyền học tế bào - PGS.TS Nguyễn Như Hiền
Giáo trình Di truyền học tế bào - PGS.TS Nguyễn Như Hiền Giáo trình Di truyền học tế bào - PGS.TS Nguyễn Như Hiền
Giáo trình Di truyền học tế bào - PGS.TS Nguyễn Như Hiền Tài liệu sinh học
 
Nursing care of breech delivery
Nursing care of breech deliveryNursing care of breech delivery
Nursing care of breech deliveryjonelle07
 
Hormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiHormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiFitri Meliani
 
Bài giảng: Giải phẫu học người
Bài giảng: Giải phẫu học ngườiBài giảng: Giải phẫu học người
Bài giảng: Giải phẫu học ngườiTài liệu sinh học
 
Sinh lý học thực vật - Nguyễn Du Sanh
Sinh lý học thực vật - Nguyễn Du SanhSinh lý học thực vật - Nguyễn Du Sanh
Sinh lý học thực vật - Nguyễn Du SanhTài liệu sinh học
 
Giáo trình công nghệ sinh học đại cương - Đỗ Năng Vịnh
Giáo trình công nghệ sinh học đại cương - Đỗ Năng Vịnh Giáo trình công nghệ sinh học đại cương - Đỗ Năng Vịnh
Giáo trình công nghệ sinh học đại cương - Đỗ Năng Vịnh Tài liệu sinh học
 
Projet Megas - Livrable 3 - Soutenance orale
Projet Megas - Livrable 3 - Soutenance oraleProjet Megas - Livrable 3 - Soutenance orale
Projet Megas - Livrable 3 - Soutenance oralechauchse
 
These pro enass cedric tang 2012
These pro enass cedric tang 2012These pro enass cedric tang 2012
These pro enass cedric tang 2012cedric1975
 
Medias sociaux & pme
Medias sociaux & pme Medias sociaux & pme
Medias sociaux & pme Hugo Vicard
 

Viewers also liked (20)

Parenting kel 7 pertemuan ke-10
Parenting kel 7 pertemuan ke-10Parenting kel 7 pertemuan ke-10
Parenting kel 7 pertemuan ke-10
 
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [04 lecture presentation]
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [04 lecture presentation]Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [04 lecture presentation]
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [04 lecture presentation]
 
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganTgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
 
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakTgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
 
Cơ sở di truyền phân tử và Kĩ thuật gen - Khuất Hữu Thanh
Cơ sở di truyền phân tử và Kĩ thuật gen - Khuất Hữu ThanhCơ sở di truyền phân tử và Kĩ thuật gen - Khuất Hữu Thanh
Cơ sở di truyền phân tử và Kĩ thuật gen - Khuất Hữu Thanh
 
Kelompok 2 teori perkembangan anak
Kelompok 2 teori perkembangan anakKelompok 2 teori perkembangan anak
Kelompok 2 teori perkembangan anak
 
Kebijakan keluarga norwegia fitri m
Kebijakan keluarga norwegia fitri mKebijakan keluarga norwegia fitri m
Kebijakan keluarga norwegia fitri m
 
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [05 lecture presentation]
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [05 lecture presentation]Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [05 lecture presentation]
Tiếng Anh chuyên ngành Sinh học [05 lecture presentation]
 
Một số vấn đề cơ bản của sinh học phân tử
Một số vấn đề cơ bản của sinh học phân tử Một số vấn đề cơ bản của sinh học phân tử
Một số vấn đề cơ bản của sinh học phân tử
 
Giáo Trình di truyền học - Phạm Thành Hổ
Giáo Trình di truyền học - Phạm Thành Hổ Giáo Trình di truyền học - Phạm Thành Hổ
Giáo Trình di truyền học - Phạm Thành Hổ
 
Giáo trình Di truyền học tế bào - PGS.TS Nguyễn Như Hiền
Giáo trình Di truyền học tế bào - PGS.TS Nguyễn Như Hiền Giáo trình Di truyền học tế bào - PGS.TS Nguyễn Như Hiền
Giáo trình Di truyền học tế bào - PGS.TS Nguyễn Như Hiền
 
Nursing care of breech delivery
Nursing care of breech deliveryNursing care of breech delivery
Nursing care of breech delivery
 
Hormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiHormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasi
 
Bài giảng: Giải phẫu học người
Bài giảng: Giải phẫu học ngườiBài giảng: Giải phẫu học người
Bài giảng: Giải phẫu học người
 
Nhập môn Giải phẫu học
Nhập môn Giải phẫu học Nhập môn Giải phẫu học
Nhập môn Giải phẫu học
 
Sinh lý học thực vật - Nguyễn Du Sanh
Sinh lý học thực vật - Nguyễn Du SanhSinh lý học thực vật - Nguyễn Du Sanh
Sinh lý học thực vật - Nguyễn Du Sanh
 
Giáo trình công nghệ sinh học đại cương - Đỗ Năng Vịnh
Giáo trình công nghệ sinh học đại cương - Đỗ Năng Vịnh Giáo trình công nghệ sinh học đại cương - Đỗ Năng Vịnh
Giáo trình công nghệ sinh học đại cương - Đỗ Năng Vịnh
 
Projet Megas - Livrable 3 - Soutenance orale
Projet Megas - Livrable 3 - Soutenance oraleProjet Megas - Livrable 3 - Soutenance orale
Projet Megas - Livrable 3 - Soutenance orale
 
These pro enass cedric tang 2012
These pro enass cedric tang 2012These pro enass cedric tang 2012
These pro enass cedric tang 2012
 
Medias sociaux & pme
Medias sociaux & pme Medias sociaux & pme
Medias sociaux & pme
 

Similar to Project kpk pt psi

Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)Herry Mulyadie
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxsyahyuti2
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdfStrategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdflembaga2023
 
320802566-Dasar-Agromakanan.pptx
320802566-Dasar-Agromakanan.pptx320802566-Dasar-Agromakanan.pptx
320802566-Dasar-Agromakanan.pptxizwaan
 
P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangEka Febriana
 
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Akademi Desa 4.0
 
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa cita
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa citaTinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa cita
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa citaAldonSinaga
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
 
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate) Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate) Togar Simatupang
 
Best Practice Etika Perencanaan; Tuan Guru Bajang Muhammad Zainal Majdi
Best Practice Etika Perencanaan; Tuan Guru Bajang Muhammad Zainal MajdiBest Practice Etika Perencanaan; Tuan Guru Bajang Muhammad Zainal Majdi
Best Practice Etika Perencanaan; Tuan Guru Bajang Muhammad Zainal MajdiNurlina Y.
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaTogar Simatupang
 
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten MagelangPerkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten MagelangSetiyo Budi
 
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaPengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaTogar Simatupang
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
Bisnis Vetik Tempur (Vegetable Stik)
Bisnis Vetik Tempur (Vegetable Stik)Bisnis Vetik Tempur (Vegetable Stik)
Bisnis Vetik Tempur (Vegetable Stik)Ceceng_Ahmad
 

Similar to Project kpk pt psi (20)

Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
Pertemuan 1 pendahuluan (penyuluhan pertanian)
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
 
Lipi daya saing inklusif (yuti)
Lipi   daya saing inklusif (yuti)Lipi   daya saing inklusif (yuti)
Lipi daya saing inklusif (yuti)
 
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdfStrategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
 
320802566-Dasar-Agromakanan.pptx
320802566-Dasar-Agromakanan.pptx320802566-Dasar-Agromakanan.pptx
320802566-Dasar-Agromakanan.pptx
 
P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten Tangerang
 
Ff bermartabat (yuti) - 5
Ff   bermartabat (yuti) - 5Ff   bermartabat (yuti) - 5
Ff bermartabat (yuti) - 5
 
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
 
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
 
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa cita
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa citaTinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa cita
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa cita
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate) Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
 
Best Practice Etika Perencanaan; Tuan Guru Bajang Muhammad Zainal Majdi
Best Practice Etika Perencanaan; Tuan Guru Bajang Muhammad Zainal MajdiBest Practice Etika Perencanaan; Tuan Guru Bajang Muhammad Zainal Majdi
Best Practice Etika Perencanaan; Tuan Guru Bajang Muhammad Zainal Majdi
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesia
 
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten MagelangPerkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
 
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaPengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Bisnis Vetik Tempur (Vegetable Stik)
Bisnis Vetik Tempur (Vegetable Stik)Bisnis Vetik Tempur (Vegetable Stik)
Bisnis Vetik Tempur (Vegetable Stik)
 
bisnis sistik sayuran
bisnis sistik sayuranbisnis sistik sayuran
bisnis sistik sayuran
 

Project kpk pt psi

  • 1. MK. Kebijakan Keluarga dan Publik Ftri Meliani (I251120181) Fitri Apriliana Hakim (I24090038) PROGRAM ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
  • 2. Mengapa Pertanian? • BPS 2011: 30,02 juta penduduk miskin (12,49%); 64% di antara penduduk miskin tinggal di pedesaan yg mayoritas petani. • Beras adalah pangan pokok  45% dari total food-intake, atau 80% dari sumber karbohidrat utama pola konsumsi Indonesia. • Survai Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 1999  76 % rumah tangga Indonesia adalah konsumen beras (net consumer) dan 24 % sisanya produsen beras (net producer). • Perkotaan  net consumer beras 96%, hanya 4% net producer. • Pedesaan  net consumer beras 60%, hanya 40% net producer. • Hasil Pendapatan Usahatani (PUT) oleh BPS pada 31 Juli 2009: jumlah rumah tangga usaha tani (RUT) adalah 17,8 juta. Persentase petani tanaman pangan yang miliki luas areal kurang dari 0,5 hektar tercatat 9,6 juta unit (53.5% dari total RUT). Data ini cukup konsisten dengan hasil Sensus 2003.
  • 3. • Transmisi harga dari gabah petani ke beras konsumen lebih cepat terjadi (perubahan harga gabah petani cepat sekali mempengaruhi harga beras konsumen). • Namun hal yang sebaliknya tidak terjadi. Perubahan harga beras konsumen tidak direspons secara cepat oleh harga gabah petani. • Walaupun harga beras melonjak sangat tinggi, tapi petani tidak banyak menerima manfaat dari kenaikan harga beras tersebut. • Beras merupakan makanan pokok  karakteristik permintaannya tidak elastis, perubahan harga juga tidak terlalu berpengaruh terhadap konsumsi beras. • Hanya kelompok miskin yang menderita cukup parah karena perubahan harga beras.
  • 4. • Sejak krisis ekonomi, marjin harga gabah di petani dan harga beras di konsumen sangat besar  Rp 400 sampai melebihi Rp 2000,00/kg. • Implikasinya  nilai tambah pengolahan dan perdagangan beras tidak dinikmati oleh petani dan konsumen, tapi lebih banyak oleh pedagang, penggilingan padi dan pelaku lain. • Sistem pasca panen dan distribusi beras di dalam negeri tidak efisien  fenomena asimetri pasar (kendala serius dalam pembangunan ekonomi).
  • 5. Contoh: Posisi Petani dalam Sistem Pertanian Bawang Merah di Brebes Sumber: Semai (2009)
  • 6. Poverty Dimension Petani di Indonesia • Lack of opportunity Petani tidak memiliki akses terhadap lahan (sebagai faktor produksi terpenting dalam suatu budidaya pertanian). Masih mengandalkan usahatani skala kecil, di bawah 0,5 ha. Maka upaya peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan petani tidak akan mencapai hasil optimal. • Low of capabilities Ketergantungan pada pupuk dan pestisida berbahaya, yg semakin hari semakin mahal. Petani butuh teknologi yg murah dan ramah lingkungan. • Low-level of security Kurang tegasnya hukum terhadap renternir yang dekat dgn kehidupan petani. Msh jarang kredit yang ramah thdp petani. • Low of capacity or empowerment Kurangnya fasilitas berupa penyuluhan dan pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
  • 7. Private sector Civil society organization & local government Dev. & aid agencies BOP Consumers BOP Entrepreneur Economic dev. & social Transform.
  • 8. PT Pertanian Sehat Indonesia • Pertanian Sehat Indonesia (PSI) bentuk transformasi dari Lembaga Pertanian Sehat Dompet Dhuafa. Moto: Berkomitmen Membangun Pertanian Indonesia. • Awalnya Laboratorium Biologi Dompet Dhuafa Republika (1999) di Bogor. Tahun 2012 menjadi PT. Pertanian Sehat Indonesia. • PSI diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan pertanian di Indonesia dengan cara yang khas dan unik. • Melalui aktivitas penelitian, PSI DD terus merakit teknologi budidaya tanaman ramah lingkungan yang kemudian ditransfer kepada masyarakat petani melalui program pemberdayaan masyarakat (community empowerment) yang berkelanjutan melalui program pembiayaan usaha tani, pendampingan, pelatihan teknologi dan pengembangan ekonomi komunitas.
  • 9. Paket program pemberdayaan petani yang dilakukan oleh PSI terfokus pada kegiatan; •Penguatan SDM  Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) •Introduksi dan adopsi teknologi pertanian dengan basis ramah lingkungan serta •Pembentukkan dan pengembangan kelembagaan petani. •Saat ini telah lebih dari seribu petani tergabung dalam Kelompok Tani Sehat (KTS) dan Gabungan Kelompok Tani Sehat (Gapoktan Sehat). Sebagian dari mereka kini telah menjadi produsen pupuk organik dan beras sehat bebas residu pestisida, dan sebagian yang lain sudah membangun usaha ekonomi bersama dalam lembaga lokal.
  • 10. • Banyuasin (Sumatera Selatan) • Bogor (Jawa Barat) • Cianjur (Jawa Barat) • Subang (Jawa Barat) • Serang (Banten) • Lebak (Banten) • Brebes (Jawa Tengah) • Blora (Jawa Tengah) • Tegal (Jawa Tengah) • Kulon Progo (Yogyakarta) • Bantaeng (Sulawesi Selatan)
  • 11. Survei potensi SDA & SDM Sosialisasi pemerintah & petani dhuafa Pembagian Kelompok tani (Poktan) dan Manager Lapangan Pembagian bantuan tunai masyarakat Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000/KK Pembinaan dan Pelatihan selama 2 tahun Pelepasan dan Pengawasan
  • 12. Kriteria SDM • Sasaran Utama: petani miskin (dhuafa) dengan ciri umum 1) Para petani yang memiliki lahan maksimum 0.25 Ha atau berpenghasilan per-hari kurang dari atau sama dengan Rp. 20.000; 2) Kondisi rumah (milik sendiri/ sewa/ kontrak) kurang layak dan kepemilikan harta (peralatan hidup) terbatas, dideskripsikan dengan indeks rumah; 3) Ada rekomendasi dari masyarakat setempat bahwa yang bersangkutan terkategori miskin. • Sasaran antara: petani yang dapat kader atau pendamping. SDA 1. Mempunyai potensi sumber daya yang dapat dikembangkan baik untuk skala lokal maupun nasional, termasuk dukungan sarana dan prasarana program serta dukungan iklim dan cuaca (klimatologi); 2. Memiliki potensi SDM yang mendukung program baik dalam hal kuantitas maupun kualitas; 3. Tidak termasuk daerah konflik atau memilki potensi konflik yang tinggi.
  • 13. Produk PT PSI di Bogor Produk-produk barang: • Beras SAE (Beras Sehat, Aman, Enak) • Vitura (Agen Pengendali Hayati, diproduksi untuk PT. Natural Nusantara) • Virexi (Agen Pengendali Hayati, diproduksi untuk PT. Natural Nusantara) • OFER (Kompos Berkualitas) • TOP SOIL (Media Tanam Berkualitas) • PASTI (insektisida hayati) Produk-produk jasa: • Pelatihan Pertanian berbasis Pertanian Sehat (ramah lingkungan) • Konsultasi Bidang Pertanian • Pengelolaan Kerjasama Penelitian dan Pengembangan
  • 14.
  • 15. Perbaikan oleh PT PSI Program Pemberdayaan Petani Sehat Daerah: desa Siketug, Cijeruk, Cibalung, Cigombong • Tahun 2005: 149 KK dengan 16 Kelompok Tani. • Tahun 2009: 456 KK dengan 5 Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) • Program ke depan: koperasi syariah, deversifikasi komoditas padi, tanaman herbal, hortikulturan, dan peternakan. • Aset 2010: 156,4 juta • Manfaat berefek pada sekitar 1000 petani • Dari program penggemukan 120 domba oleh 33 petani mendapat keuntungan 150-200 per orang. • Evaluasi berkala: wawancara sensus, wawancara sampling, FGD, dan studi kualitatif. Contoh di Brebes (dari 2008-2011): 1. Pendapatan rata-rata petani meningkat 24,1%. 2. Petani miskin berkurang 41,3%. 3. Jarak kesenjangan pendapatan dengan garis kemiskinan berkurang dr Rp 246.476 menjadi Rp 151.850. 4. Perbaikan distribusi pendapatan petani mencapai 37,7%.
  • 16. Potensi Program Berdasarkan analisis finansial dan ekonomi yg dilakukan DD, beberapa faktor pertanian sehat yang layak dikembangkan: •Harga beras hasil pertanian sehta lebih tinggi  keuntungan lebih besar. •Biaya produksi hemat karena penggunaan pupuk dan pestisida organik yg juga berguna untuk kesuburan tanah. •Dengan mengurangi bahkan menghilangkan keterlibatan bahan kimia, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan koonsumen beras. Tujuannya: 1.Menghilangkan ketergantungan penggunaan bahan kimia berbahaya. 2.Mengembalikan kualitas ekologi 3.Melestarikan keanekaragaman hayati pd ekosistem pertanian, dan 4.Mengembangkan kreatifitas dan kemampuan petani dl mengelola usaha taninya.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.  Pro-growth Meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui investasi, sehingga diperlukan perbaikan iklim investasi, melalui peningkatan kualitas pengeluaran pemerintah, melalui ekspor, dan peningkatan konsumsi.  Pro-job Mendorong pertumbuhan ekonomi agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya dengan menekankan pada investasi padat pekerja.  Pro-poor Mengurangi jumlah penduduk miskin sebesar-besarnya dengan penyempurnaan sistem perlindungan sosial, meningkatkan akses kepada pelayan dasar, dan melakukan pemberdayaan masyarakat. Strategi Kebijakan SBY
  • 21. • UU Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budiaya Tanaman. • UU 7 Tahun 1996 tentang Pangan: “Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau” • Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan: a. mengembangkan sistem produksi pangan yang bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal; b. mengembangkan efisiensi sistem usaha pangan; c. mengembangkan teknologi produksi pangan; d. mengembangkan sarana dan prasarana produksi pangan; e. mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif. Kebijakan Pemerintah
  • 22. • PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Pangan: “Tentang keamanan, mutu dan gizi pangan. Dalam UU ini dijelaskan ketentuan umum pangan. Penetapan mengenai keamanan pangan yang meliputi sanitasi, Bahan Tambahan Pangan, pangan produk rekayasa genetika, Iradiasi pangan, kemasan pangan, jaminan mutu pangan dan pemeriksaan laboratorium, pangan tercemar. Mutu dan gizi pangan meliputi mutu pangan, sertifikasi mutu pangan, gizi pangan. Pemasukan dan pengeluaran pangan ke dalam dan dari wilayah Indonesia, pengawasan dan pembinaan, peran serta masyarakat.” • Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2008: dimaksudkan untuk memberikan insentif produksi dan perlindungan kepada petani beras, sekaligus perlindungan untuk konsumen miskin, atau untuk berkontribusi pada stabilitas harga pangan pokok ini.
  • 23. • Peraturan Menteri Pertanian nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang: Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian: (1) pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan; (2) pengembangan Distribusi dan Stabilisasi Harga Pangan; (3) pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar; dan (4) dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Badan Ketahanan Pangan. Kegiatan pengembangan ketersediaan pangan dan penanganan daerah rawan pangan tahun 2014: (a) pemberdayaan lumbung masyarakat sebanyak 1000 lumbung; (b) pengembangan desa mandiri pangan sebanyak 3.300 desa; (c) penanganan daerah rawan pangan di 450 kabupaten/kota; (d) data dan informasi ketersediaan, cadangan dan rawan pangan di 33 provinsi; serta (e) terlaksananya pemantauan dan pemantapan ketersediaan dan kerawanan pangan di 33 provinsi.
  • 24. Peraturan Kepala Badan Ketahanan Pangan No. 006/Kpts/Ot.140/K/01/2011: “Desa Mandiri Pangan adalah desa yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan”. •Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional (RPJMN) tahap II 2010-2014: “Pemantapan swasembada beras, jagung, daging ayam, telur, dan gula konsumsi melalui peningkatan produksi yang berkelanjutan”. Tujuh Gema Revitalisasinya yaitu: (1) Revitalisasi Lahan, (2) Revitalisasi Perbenihan dan Pembibitan, (3) Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana, (4) Revitalisasi Sumber Daya Manusia, (5) Revitalisasi Pembiayaan Petani, (6) Revitalisasi Kelembagaan Petani, serta (7) Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir.
  • 25. Rekomendasi 1. Fokus kebijakan pangan beras di Indonesia perlu diarahkan untuk meningkatkan harga gabah dan menurunkan harga beras, atau untuk mengurangi marjin harga gabah dan beras (yang saat ini masih memberikan keuntungan hanya bagi usaha penggilingan padi dan perdagangan beras). 2. Kebijakan pangan murah dan kecukupan perlu ditingkatkan lagi. Pengentasan kemiskinan perlu memiliki visi pemberdayaan masyarakat, sekaligus dapat menciptakan lapangan kerja produktif di pedesaan dan perkotaan. 3. Perbaikan keterkaitan (linkages) aktivitas ekonomi di pedesaan dan perkotaan diharapkan mampu meningkatkan arus pergerakan produk dan jasa, yang sekaligus mampu menciptakan lapangan kerja baru.