SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TUGAS RESUME MODUL 2 METODE SAMPLING 
“STRATIFIED, CLUSTER DAN MULTISTAGE CLUSTER” 
Disusun oleh 
SYARIFAH FITRIA H11112032 
Program Studi Matematika 
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 
Universitas Tanjungpura 
Pontianak 
2014
1. Stratified Random Sampling 
Metode pengambilan sampel acak terstratifikasi (Stratified Random Sampling) ialah 
metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok 
yang homogen yang strata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata 
tersebut. Agar pengelompokan stratified menjadi baik , haruslah memperhatikan adanya 
hubungan antara jenis strata dengan ciri yang diteliti. 
 Syarat Stratified Random Sampling ; 
1. Populasi mempunyai unsur heterogenitas. 
2. Diperlukan kriteria yang jelas dalam membuat stratifikasi atau lapisan sesuai 
dengan unsur heterogenitas yang dimiliki. 
3. Harus diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota yang akan dipilih secara 
proporsional atau disproporsional. 
Contoh : 
 Misalkan penelitian yang dilakukan adalah pengaruh kurikulum saat ini terhadap 
prestasi siswa, maka dapat dilakukan dengan cara mengelompokan siswa kedalam 
tingkatan pandai, sedang, tidak pandai dan kemudian dari masing-masing tingkatan 
tersebut diambil dalam jumlah yang memadai. 
Nilai Jumlah Siswa Hasil Stratifikasi 
0-30 7 Tidak Pandai 
31-60 15 Sedang 
61-80 23 Lumayan 
80-100 5 Pandai 
50 
 Suatu penelitian ingin mengatahui tingkat pendapatan Dokter di Kota Pontianak. 
Kerangka sampelnya adalah semua orang yang berprofesi dokter yang ada di Kota 
Pontianak. Dokter-dokter tersebut dapat dikelompokan menjadi kelompok dokter 
umum, kelompok dokter kandungan, dan kelompok dokter lainnya. Agar populasinya 
terwakili , maka sebaiknya populasi juga dibagi menurut spesialisasi dokter. 
Kelompok- kelompok menurut spesialisasi inilah yang disebut strata. Dari tiap strata 
kemudian diambil sampel dengan metode acak sederhana. 
 Menentukan Ukuran Sampel 
Sebelum ukuran sampel ditentukan , ada beberapa hal yang diperhatikan yakni ; 
a. Jumlah unit pengamatan tiap strata 
b. Variansi (populasi) setiap strata. Jika nilai varians populasi sulit diketahui , ada 
beberapa pendekatan yang bisa dialakukan ; 
1. Berdasarkan penelitian terdahulu 
2. Dilakukan penelitian pendahuluan 
3. Gunakan pendekatan rumus : 푆 ≈ 푅/4 (R = selisih nilai pengamatan terbesar 
dan terkecil) 
c. Biaya pengambilan sampel per satu unit, tiap strata.
 Ukuran Sampel Untuk Menduga Rata-Rata 
1. Metode Alokasi Proposional 
Metode ini menentukan ukuran sampel yang ditarik tiap strata (nh ) sebanding 
(Proposional) dengan ukuran populasi tiap strata (Nh ). Metode ini digunakan jika 
varians strata (Sh )2 dan biaya penarikan sampel tiap strata bisa dianggap sama. 
Unsur biaya tidak masuk dalam perhitungan pada metode ini. 
Rumusan Metode Alokasi Proposional 
푛 = 
2 Σ 푁ℎ 푆ℎ 
푁푍훼/2 
2 
2 Σ 푁ℎ 푆ℎ 
푁2 퐸2 + 푍훼/2 
2 dan 푛ℎ = 
푁ℎ 
푁 
n 
Keterangan : 
푛 = Ukuran (total)sampel 
푁 = Ukuran (total )populasi 
푁ℎ = Ukuran tiap strata populasi 
푛ℎ = Ukuran tiap strata sampel 
퐸 = Kesalahan yang bisa ditolerir 
푍훼 
2 
= nilai distribusi normal baku (Tabel Z) pada α tertentu 
푆ℎ = Standar deviasi strata 
2. Metode Alokasi Neyman 
Metode ini digunakan jika biaya penarikan unit sampel tiap strata bisa dianggap 
sama tetapi varians tiap srata (Sh )2 tidak bisa dianggap sama. 
Rumusan Metode Alokasi Neyman 
푛 = 
2 (Σ 푁ℎ 푆ℎ )2 
푍훼/2 
2 Σ 푁ℎ 푆ℎ 
푁2 퐸2 + 푍훼/2 
2 dan 푛ℎ = 
푁ℎ 푆ℎ 
Σ 푁ℎ 푆ℎ 
Keterangan : 
푛 = Ukuran (total)sampel 
푁 = Ukuran (total )populasi 
푁ℎ = Ukuran tiap strata populasi 
푛ℎ = Ukuran tiap strata sampel 
퐸 = Kesalahan yang bisa ditolerir 
푍훼 
2 
= nilai distribusi normal baku (Tabel Z) pada α tertentu 
푆ℎ = Standar deviasi strata 
3. Metode Alokasi Optimum 
Metode ini digunakan jika varians dan biaya sampling tiap strata tidak sama (tidak 
bisa dianggap sama). Karena Faktor biaya tidak bisa dianggap sama, maka harus 
diperhitungkan pada penentuan jumalah sampel.
Rumusan metode alokasi Optimum 
푛 = 
2 (Σ 푁ℎ 푆ℎ√퐶ℎ ) (Σ 
푍훼 
2 
푁ℎ 푆ℎ 
√퐶ℎ 
) 
2 Σ 푁ℎ 푆ℎ 
푁2 퐸2 + 푍훼/2 
2 푑푎푛 푛ℎ = 
(푁ℎ 푆ℎ )/√퐶ℎ 
Σ 
푁ℎ 푆ℎ 
√퐶ℎ 
푛 
Keterangan : 
푛 = Ukuran (total)sampel 
푁 = Ukuran (total )populasi 
푁ℎ = Ukuran tiap strata populasi 
푛ℎ = Ukuran tiap strata sampel 
퐸 = Kesalahan yang bisa ditolerir 
푍훼/2 = nilai distribusi normal baku (Tabel Z) pada α tertentu 
푆ℎ = Standar deviasi strata 
퐶ℎ = Biaya setiap unit sampling per strata 
 Pendugaan Parameter Populasi 
a. Penduga Titik rata-rata 
(휇): 푌̅ = 
1 
푁2 Σ 푁ℎ푌̅ℎ 
Keterangan : 
푌̅ = Penduga rata-rata 
푁 = Jumlah anggota populasi 
푁ℎ = Banyaknya anggota tiap strata 
푌̅ℎ = Rata-rata tiap srata 
2) 
b. Penduga Titik Variansi Rata-rata (휎푦̅ 
푆 2 = 
1 
푁2 Σ 푁ℎ 
2 
푛ℎ 
2 푆ℎ 
( 
푁ℎ − 푛ℎ 
푁ℎ 
) 
Keterangan : 
푆ℎ 
2 = varian sampel tiap strata 
c. Penduga selang (1 − 훼)100% bagi rata-rata 
푌̅ ± 푡( 
훼 
2 
,푛−1) 
√푆 2 
Ketarangan : 
푡(훼 
2 
,푛−1) digunakan jika 푛 < 30 , gunakan 푍훼/2 bila 푛 ≥ 30 
 Ukuran Sampel Untuk Menduga Proporsi 
a. Metode Alokasi Proposional 
Metode ini digunakan jika jumlah anggota populasi (Nh ) tiap strata bervariasi 
sedangkan proporsi (Ph ) dan Biaya (Ch ) bisa dianggap sama.
Rumusan metode ini ialah ; 
푛 = 
2 Σ 푁ℎ푃ℎ푄ℎ 
푁푍훼/2 
2 Σ 푁ℎ 푃ℎ푄ℎ 
푁2 퐸2 + 푍훼/2 
dan 푛ℎ = 
푁ℎ 
푁 
n 
Keterangan : 
푛 = Ukuran (total)sampel 
푁 = Ukuran (total )populasi 
푁ℎ = Ukuran tiap strata populasi 
푛ℎ = Ukuran tiap strata sampel 
퐸 = Kesalahan yang bisa ditolerir 
푍훼 
2 
= nilai distribusi normal baku (Tabel Z) pada α tertentu 
푃ℎ = Proporsi populasi tiap strata 
b. Metode Alokasi Neyman 
Metode ini digunakan jika proporsi setiap strata tidak bisa dianggap sama tetapi 
biaya unit sampling (Ph ) setiap strata bisa dianggap sama 
Rumusan metode ini ialah ; 
푛 = 
2 (Σ 푁ℎ√푃ℎ푄ℎ ) 
푍훼/2 
2 
2 Σ 푁ℎ푃ℎ푄ℎ 
푁2 퐸2 + 푍훼/2 
dan 푛ℎ = 
푁ℎ√푃ℎ푄ℎ 
Σ 푁ℎ√푃ℎ푄ℎ 
c. Metode Alokasi Optimum 
Metode ini digunakan bila proporsi setiap stratum (Ph ) dan biaya sampling setiap 
stratum (Ch ) tidak bisa dianggap sama. 
Rumusan metode ini ialah ; 
푛 = 
2 (Σ 푁ℎ√푃ℎ푄ℎ퐶ℎ ) (Σ 
푍훼/2 
푁ℎ√푃ℎ푄ℎ 
√퐶ℎ 
) 
2 Σ 푁ℎ푃ℎ푄ℎ 
푁2 퐸2 + 푍훼/2 
푑푎푛 푛ℎ = 
(푁ℎ )√푃ℎ푄ℎ /√퐶ℎ 
Σ 
푁ℎ√푃ℎ푄ℎ 
√퐶ℎ 
푛 
 Pendugaan Nilai Proporsi Populasi 
Nilai-nilai yang diduga 
a. Penduga titik bagi proporsi 
푃 = 
1 
푁 
Σ 푁ℎ푃ℎ
b. Ragam dugaan proporsi 
푆 2 = 
1 
푁2 Σ 푁ℎ 
2 푃ℎ푄ℎ 
푛ℎ − 1 
( 
푁ℎ − 푛ℎ 
푁ℎ 
) 
 Keuntungan Dan Kerugian 
Stratified Random Sampling memberi beberapa keuntungan sebagai berikut : 
1) Penduga varians biasanya dapat direduksi karena varians observasi dalam tiap 
strata biasanya lebih kecil dari varians populasi secarakeseluruhan. 
2) Biaya pengumpulan dan analisis data seringkali dapat diperkecil dengan adanya 
pembagian populasi yang besar menjadi strata-strata yang lebih kecil. 
3) Estimasi yang terpisah dapat diperoleh untuk strata secara terpisah tanpa harus 
melakukan penarikan sampel yang lain maupun pengambilan sampel tambahan. 
4) Nilai estimasi dengan presisi lebih tinggi, baik untuk setiap strata maupun untuk 
populasi secara keseluruhan atau dengan kata lain taksiran mengenai karakteristik 
populasi lebih tepat. 
5) Tiap strata bisa dianggap sebagai populasi tersendiri sehingga presisiyang 
dikehendaki maupun penyajiannya bisa tersendiri. 
6) Masalah penarikan sampel dapat berbeda dalam bagian populasiyang berbeda. 
7) Metode ini akan efisien dalam memberikan hasil yang lebih baik dari acak 
sederhana jika variasi (standar deviasi) populasi dalam kelompok-kelompok lebih 
kecil dari standar deviasi keseluruhan populasi. 
8) Sampel yang terambil akan mampu memberikan informasi yang lebih baik dan 
lebih banyak karena perbedaan antar kelompok juga dapatdilakukan. 
9) Secara administratif, pelaksanaannya lebih mudah dari acaksederhana. 
10) Untuk jumlah sampel yang sama, stratified random sampling lebih efisien 
dibanding simple random sampling. 
Meskipun demikian terdapat pula kelemahan yang harus dipertimbangkan : 
1) Sering tidak ada informasi awal yang tepat sebagai dasar pengelompokkan, 
akibatnya strata yang dibuat tidak sesuai dengantujuan. Pengenalan terhadap 
populasi yang akan diteliti untukmenentukan ciri heterogenitas yang ada pada 
populasi. 
2) Harus dibuat kerangka sampel terpisah dan berbeda untuk tiapkelompok. 
Sehingga dibutuhkan daftar populasi setiap strata. 
3) Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi
2. Cluster Sampling 
Metode pengambilan sampel bloking (cluster sampling) adalah metode yang 
digunakan untuk memilih sampel yang berupa kelompok dari beberapa kelompok 
(cluster) dimana setiap kelompok terdiri atas beberapa unit yang lebih kecil (element). 
Jumlah element dari masing-masing kelompok bisa sama maupun berbeda. 
Kelompok-kelompok tersebut dapat dipilih baik dengan menggunakan metode acak 
sederhana maupun acak sistematis dengan pengacakan pada kelompok pertama saja. 
Pengambilan Sampel Dengan Metode Bloking (Cluster Sampling. 
Kelompok-kelompok dalam populasi ini bersifat bebas satu dengan yang lain, dan 
anggota dari satu keompok lebih bersifat heterogen. Dengan demikian suatu 
kelompok merupakan hampir sebagai cerminan dari populasinya. Sehingga upaya 
pengamatan terhadap populasi dapat diwakili dengan pengamatan terhadap beberapa 
kelompok yang terpilih saja. 
Contoh : 
Peneliti ingin mengetahui tingkat efektivitas proses belajar mengajar di tingkat SMU. 
Populasi penelitian adalah siswa SMA seluruh Indonesia. Karena jumlahnya sangat 
banyak dan terbagi dalam berbagai provinsi, maka penentuan sampelnya dilakukan 
dalam tahapan sebagai berikut : 
Tahap Pertama adalah menentukan sample daerah. Misalnya ditentukan secara acak 
10 Provinsi yang akan dijadikan daerah sampel. 
Tahap kedua. Mengambil sampel SMU di tingkat Provinsi secara acak yang 
selanjutnya disebut sampel provinsi. Karena provinsi terdiri dari Kabupaten/Kota, 
maka diambil secara acak SMU tingkat Kabupaten yang akan ditetapkan sebagai 
sampel (disebut Kabupaten Sampel), dan seterusnya, sampai tingkat kelurahan / Desa 
yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka keseluruhan SMU yang 
dijadikan sampel ini diharapkan akan menggambarkan keseluruhan populasi secara 
keseluruhan. 
 Pendugaan Rata-rata dan Variansi 
Setelah mendapatkan nilai-nilai hasil pengamatan dari individu sampel diperoleh 
dari data tertentu dapat diduga rata-rata populasi maupun variansinya. 
푀̅ 
= 
푀 
푁 
= rata − rata ukuran blok pada populasi. 
Keterangan : 
푁 = banyak blok pada populasi 
푛 = banyaknya blok pada sampel acak sederhana 
푚푖 = banyaknya elemen setiap blok ke i(i = 1,2, . . , n) 
푚̅ = rata-rata ukuran blok pada sampel 
푛 
푀 = banyaknya elemen pada populasi = Σ 푚푖 
푖=1
푦푖 = total nilai pengamatan pada blok ke 푖. 
Sedangkan , variansi dari rata-rata sampel dapat dihitung sebagai berikut; 
푉푦̅ = ( 
푁 − 푛 
푛푁푀 
Σ(푦푖 − ̅푦̅푚̅̅푖 )2 
) ( 
푛 − 1 
) 
 Ukuran Sampel 
Ukuran sampel merupakan banyaknya blok sampel (n). Nilai-nilai parameter 
pada rumus berikut diduga dengan nilai statistik yang diperoleh pada penelitian 
pendahuluan. 
 Ukuran sampel untuk menduga rata-rata ; 
푛 = 
2 휎 2 
푁푍휎 
푁푒2(푀̅ 
)2 + 푍휎 
2 휎 2 
Dalam hal ini 휎 2 diduga dengan ; 
푆 2 = 
Σ(푦푖 − 푚푖 푦̅)2 
푛 − 1 
 Ukuran sampel untuk menduga proporsi ; 
푛 = 
2휎 2 
푁푍휎 
푁푒2(푀̅ 
)2 + 푍휎 
2 휎 2 
Dalam hal ini 휎 2 diduga dengan ; 
푆 2 = 
Σ(푎푖 − 푚푖 푝)2 
푛 − 1 
푝 = 
Σ 푎푖 
Σ 푚푖 
푎푖 adalah banyaknya elemen yang masuk kriteria pada blok ke 푖 
 Kelebihan Dan Kelemahan Cluster Sampling 
Ada dua kelebihannya yaitu ; 
1. Tidak perlu disusun kerangka sampling dari seluruh populasi yang ingin 
diteliti, seperti jika menggunakan metode acak sederhana. Kerangka 
sampling cukup dibuat dengan bloking-bloking (cluster) yang ada. 
2. Meskipun kerangka sampling dari seluruh populasi sebenarnya dapat dibuat , 
metode bloking ini tetap akan menjadi lebih mudah karena sampel yang 
terambil pada akhirnya secara fisik akan terletak pada jarak atau lokasi yang 
relatif berdekatan. Dengan metode lainnya sampel yang terambil dapat 
sedemikian menyebarnya sehingga akan diperlukan waktu, tenaga dan biaya 
yang lebih lama/banyak. 
Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah adanya kecenderungan kesamaan 
kondisi diantara dua sampel yang berdekatan kerena jika metode lain sampel 
yang terambil berjauhan akan tetapi metode ini masing-masing sampel dalam 
satu blok yang sama relatif akan berdekatan sehingga kemungkinan terjadi 
keseragaman semakin besar. Meskipun memiliki kelemahan , metode ini dapat 
lebih dipilih dari pada yang lain jika memang tidak dimiliki informasi/data yang
lengkap tentang kerangka sampelnya, ataupun jika pertimbangan biaya pendataan 
di lapangan yang rendah menjadi lebih penting daripada ketepatan/presis hasil 
yang diharapkan. 
3. Multistage Random Sampling 
Multistage Random Sampling adalah metode yang dilakukan jika pengambilan 
sampelnya dilaksanakan dalam dua tahap atau lebih sesuai dengan kebutuhan. Dalam 
metode ini pada tiap tahap pengambilan sampelnya dapat menggunakan metode 
pengambilan sampel yang sama ataupun berbeda. Bahkan kombinasi antara 
probability sampling dan nonprobability sampling juga dimungkinkan. Metode 
multistage random sampling ini pada dasarnya hampir sama dengan metode bloking 
(cluster sampling). Perbedaannya adalah jika pada cluster sampling seluruh anggota 
kelompok digunakan sebagai sampel, pada metode ini anggota kelompok tidak 
seluruhnya dijadikan sampel. 
Contoh: 
Seorang ahli ekonomi bermaksud membuat perkiraan pengeluaran konsumsi 
penduduk suatu kota besar. Untuk maksud tersebut kota dibagi menjadi blok-blok bias 
juga menurut RT, kalau seandainya berdasarkan anggapan bahwa pengeluaran 
konsumen per rumah tangga dalam RT tak jauh berbeda (sama pegawai bank, sama 
pergawai negeri, sama pegawai swasta), maka lebih baik memilih banyak sampel RT, 
sebab dari RT ke RT pengeluaran konsumsi sangat berbeda dan memilih sampel 
rumah tangga dalam setiap RT, tidak terlalu banyak (sedikiti saja rumah tangga yang 
diteliti). 
 Penduga Parameter Populasi 
a. Penduga Rata-rata Populasi 
1. Nilai Tengah Populasi (Mean) 
Nilai tengah populasi (휇) dapat di duga dengan rumusan berikut ; 
푦̅ = 
푚푖 
Σ Σ 푌푖푗 
=1 
푛푖 
=1 
푛푚 
Dimana 푌푖푗 adalah nilai pengamatan dari elemen ke-푗 pada tahap kedua 
dari elemen ke-푖 pada tahap pertama. 
2. Ragam dari nilai tengah populasi 
Ragam dari nilai tengah populasi tersebut dapat diperoleh dari persamaan 
berikut ; 
푣(푦̿) = 
푁 − 푛 
푛푁 
Σ (푦푖 − 푦̿)2 푛푖 
=1 
푛 − 1 
+ 
1 
푁 
(푀 − 푚) 
푚푀 
ΣΣ 
2 
(푌푖푗 − 푦̅푖 ) 
푛(푚 − 1) 
푚 
푖 =1 
푛 
푖=1
= 
푁 − 푛 
푛푁 
[ 
2 푛푖 
=1 
푛 Σ 푌푖 
2 − (Σ Σ 푌푖푗 
푚푖 
=1 
푛푖 
=1 ) 
푛푚2 (푛 − 1) 
] + 
1 
푁 
(푀 − 푚) 
푚푀 
푚 Σ Σ 푌푖푗 
[ 
2 − Σ 푌푖 
2 푛푖 
=1 
푚푖 
=1 
푛푖 
=1 
푛푚(푚 − 1) 
] 
Keterangan ; 
푌푖 = Σ 푌푖푗 adalah jumlah nilai pengamatan ke-푖 
푦̅푖 = 푌푖 
푚 
adalah mean unit pengamatan ke-푖. 
3. Dugaan Proporsi Populasi 
Proporsi populasi dugaaan (푝̅) adalah 
푝̅ = 
푛푖 
Σ 푎푖 
=1 
푛푚 
Keterangan ; 
푎푖 adalah jumlah elemen dengan atribut ke-푖 pada unit primer (taham 
pertama). 
4. Ragam Proporsi Populasi Dugaan 
Ragam Proporsi Populasi dugaan 푣(푝̅) adalah 
푣(푝̅) = 
푁 − 푛 
푛(푛 − 1)푁 
푛 
Σ(푝푖 − 푝̅)2 
푖 =1 
+ 
1 
푛푁 
(푀 − 푚) 
(푚 − 1)푀 
푛 
Σ 푝푖 (1 − 푝푖 ) 
푖 =1 
= 
푁 − 푛 
푛푁 
푛 Σ 푝푖 
[ 
2(Σ 푝푖 )2 푛푖 
=1 
푛(푛 − 1) 
] + 
1 
푛푁 
(푀 − 푚) 
(푚 − 1)푀 
푛 
Σ 푝푖 (1 − 푝푖 ) 
푖 =1 
Keterangan ; 
푝푖 = 푎푖 
푚 
adalah proporsi dari element dengan atribut pada kelompok ke-푖 
 Keuntungan dan Kekurngan 
Metode pengambilan sampel bertahap ini memberi keuntungan dengan sebagai 
berikut : 
 Metode ini lebih efisien dan fleksibel daripada metode acak sederhana. 
 Kerangka sampel hanya diperlukan bagi individu-individu yang ada dalam 
kelompok yang terpilih. 
 Biaya transfortasi dilapangan akan lebih hemat khususnya bagi kelompok-kelompok 
yang ada pada tahap pertama letaknya berjauhan. 
Meskipun demikian terdapat pula kelemahan pada metode pengambilan sampel 
bertahap ini yaitu , Pada penerapan teorinya yang cukup rumit pada saat 
dilakukan analisis.
8.2). A manufacturer of band saws wants to estimate the average repair cost per month for the 
saws he has sold to certain industries. He cannot obtain a reoair cost for each saw, but he 
can obtain the total amount spent of saw repair and the number of saws owned by each 
industry. Thus he decides to use cluster sampling, with each industry as a cluster. The 
manufacturer selects a simple random sample of 20n from 96  N industries he 
services. The data on total cost of repair per industry and number of saws per industry 
are as given in the accompanying table. Estimate the average repair cost per saws for the 
past month, and place a bound of the error of estimation. 
Industry Number of saws 
Total repair cost for month 
(in dollar) 
1 3 50 
2 7 110 
3 11 230 
4 9 140 
5 2 60 
6 12 280 
7 14 240 
8 3 45 
9 5 60 
10 9 230 
11 8 140 
12 6 130 
13 3 70 
14 2 50 
15 1 10 
16 4 60 
17 12 280 
18 6 150 
19 5 110 
20 8 120 
Penyelesaian : 
Diketahui ; 
푛 = 20 
푁 = 96 
20 
Σ푦푖 = 2565 
푖=1 
20 
Σ푚푖 = 130 
푖=1 
푚̅ = 
푚푖 
푛 
= 
130 
20 
= 6,5 
Akan dicari estimasi rata-rata biaya perbaikan per gergaji selama sebulan terakhir, Karena rata-rata 
jumlah anggota dalam populasi tidak diketahui, maka m  M  6,5 . Sehinggga estimasi 
rata-ratanya yaitu :
20 
푦̅ =  
y 
i 
m 
i 1 i 
2565 
= 19,73$ 
130 
 
Kemudian untuk variansnya yaitu : 
n N  
푉(푦̅) = ( 2 MnN 
) 
( 
 
  
 20 
1 
2 
i 
i i y ym 
푛 − 1 
) 
푉(푦̅) = ( 
96 − 20 
20.96. (6,5)2) ( 
16065,65 
20 − 1 
) 
푉(푦̅) = 0,79 
Nilai error da ri estimasi rata-ratanya yaitu : 
2√푉(푦) = 1,78$ 
Jadi, nilai estimasi rata-rata biaya pengeluaran perbaikan per gergaji selama sebulan terkahir 
adalah $78, 1 $73, 19  . 
8.6). A political scientist developed a test designed to measure the degree af awareness of 
current event. She wants to estimate the average score that would be archived on this test 
by all students in certain high school. The administration at the school purpose of giving 
the test to every member of the class. Thus the expetimenter select 25 classes in session 
but it will allow her to interrupt a small number of classes for purpose of giving the test to 
every member of the class. Thus the experimenter selects 25 classes at random from the 
108 classes in session at a particular hour. The test is given to each member of the sampled 
classes, with result as shown in the accompanying table. Estimate the average that would 
be archive on this test by all students in the school. Place a bound on the error of 
estimation. 
Class Number of student Total score 
1 31 1590 
2 29 1510 
3 25 1490 
4 35 1610 
5 15 800 
6 31 1720 
7 22 1310 
8 27 1427 
9 25 1290 
10 19 860 
11 30 1620 
12 18 710 
13 21 1140 
14 40 1980 
15 38 1990 
16 23 1420 
17 17 900 
18 22 1080
19 41 2010 
20 32 1740 
21 35 1750 
22 19 890 
23 29 1470 
24 18 910 
25 31 1740 
Penyelesaian : 
Diketahui ; 
푛 = 25 
푁 = 108 
25 
Σ푦푖 = 34957 
푖=1 
20 
Σ푚푖 = 673 
푖=1 
푚̅ = 
푚푖 
푛 
= 
673 
25 
= 26,92 
Akan dicari estimasi rata-rata total nilai tes yang diperoleh dari semua siswa disekolah . Karena 
rata-rata jumlah anggota dalam populasi tidak diketahui, maka 92, 26   M m . Sehinggga 
estimasi rata-ratanya yaitu : 
25 
푦̅ =  
y 
i  
1 i 
i 
m 
= 
34957 
673 
= 51,94 
Kemudian diperoleh pula variansnya yaitu : 
푉(푦̅) = [ 
n N  
2 MnN 
] 
[ 
 y ym 
 
1 
25 
  
1 
2 
 
 
n 
i 
i i 
] 
푉(푦̅) = [ 
108  25 
 2 25.108. 26,92 
] [ 
312389,7 
25  
1 
] = 0,552 
Nilai error dari estimasi rata-ratanya yaitu : 
2√푉(푦) = 1,486 
Jadi, nilai estimasi rata-rata total nilai tes yang diperoleh dari semua siswa disekolah tersebut 
adalah 51,94 1,486 
8.8). An industry is considering revision of its retirement policy and wants to estimate the 
proportion of employees that favor the new policy. The industry consists of 87 separate 
plants located throughout the United States. Since result must be obtained quickly and 
with little cost, the industry decide to use cluster sampling with each plants as a cluster. A 
sample random of 15 plants is selected, and the opinions of employees in these palnts are 
obtained by questionnaire. The results are as shown in the accompanying table. Estimate 
the proportion of employees in the industry who favor the new retirement policy and place 
a bound of the error of estimation.
Palnt Number Of Employees Number favoring new policy 
1 51 42 
2 62 53 
3 49 40 
4 73 45 
5 101 63 
6 48 31 
7 65 38 
8 49 30 
9 73 54 
10 61 45 
11 58 51 
12 52 29 
13 65 46 
14 49 37 
15 55 42 
Penyelesaian : 
Diketahui ; 
푛 = 15 
푁 = 87 
25 
Σ푦푖 = 646 
푖=1 
20 
Σ푚푖 = 911 
푖=1 
푚̅ = 
푚푖 
푛 
= 
911 
15 
= 60,73 
푚̅ = 푀̅ 
= 60,73 
Jadi, estimasi proporsinya yaitu : 
15 
y 
646    
푝̂= 70,91% 
911 
i i 
1 
i 
m 
Kemudian diperoleh pula variansnya yaitu : 
푉(푦̅) = [ 
N  n 
2 nNM 
] 
[ 
 y pm 
ˆ 
 
1 
15 
  
1 
2 
 
 
n 
i 
i i 
] 
푉(푦̅) = [ 
87 15 
 2 15.87. 60,73 
] [542,1585 ] 
푉(푦̅) = 0,0081 = 81% 
Nilai error dari estimasi rata-ratanya yaitu : 
2   18,01% y V 
Jadi, estimasi proporsi karyawan yang mendukung kebijakan baru sebesar 70,91% ± 18,01%.
9.6). . To improve telephone service,an executive of a crtain company want to estimate 
the total number of phone calls placed by secretaries in the company during one day. The 
company contains 12 departments, each making approximately the same number calls 
per day. Each department employs approximately 20 secretaries. The executive decide to 
employ two-stage cluster sampling, using a small number of departments (cluster) and 
selecting a fairly large number of secretaries (element) from each. Ten secretaries are 
sampled from each of 4 departments. The data are summarized in the accompanying 
table. Estimate the total number of call place by the secretaries in this company, and 
place a bound on the error of estimation 
Department Number Of Secretaries 
Number Of Secretaries 
Sampled 
Mean Variance 
1 21 10 15,5 2,8 
2 23 10 15,8 3,1 
3 20 10 17 3,5 
4 20 10 14,9 3,4 
Penyelesaian : 
Diketahui ; 
푛 = 4 
푁 = 12 
푀 = 12.20 
푀̅ 
= 
240 
20 
= 20 
Akan dicari estimasi nilai keseluruhan empat panggilan oleh sekretaris di perusahaan tersebut. 
Estimasi total populasinya yaitu : 
4 
휏̂ =  
i  
1 
M y 
i i 
n 
N 
1326,9 
휏̂= 12.  
3980,7 
4 
Kemudian akan dicari estimasi variansnya, yaitu : 
푉̂ 
(휏̂) = ( 
n N  
N 
) ( 
N 2 
n 
N 
2 2 
)  
s ( 
b i M 
 
 
4 
1 
i 
n 
M  m 
i i 
M 
i 
) ( 
s2 
i 
m 
i 
) 
푉̂ 
12 − 4 
12 
(휏̂) = ( 
) ( 
122 
4 
) (749,3025) + ( 
12 
4 
) (295,37) 
푉̂ 
(휏̂) = 18869,37 
Sehingga nilai error dari estimasinya yaitu : 
2√푉̂ 
(휏̂) = 274,73 
Jadi, estimasi nilai keseluruhan tempat panggilan oleh sekretaris di perusahaan tersebut adalah 
3980,7  274,73
9.8). A forester wants to estimate the total number of trees in certain country that are 
infected with a particular disease. There are ten well defined forest areas in the country 
these areas can be subdivided into lost of approximately the same size. Four crews are 
available to conduct the survey, which must be completed in one day. Hence Two-Stage 
Cluster sampling is used. Four areas(cluster) are chosen withsix plots(elements) 
randomly selected from each. (Each crew can survey six plots in one day). The data are 
given in the accompanying table. Estimate the total number of infected trees in country, 
and place a bound on the error estimation. 
Area Number Of Plots 
Number Of Plots 
Sampled 
Number Of Infected Trees 
per Plot 
1 12 6 15,14,21,13,9,10 
2 15 6 4,6,10,9,8,5 
3 14 6 10,11,14,10,9,15 
4 21 6 8,3,4,1,2,5 
Penyelesaian : 
60 
Diketahui 4  n , 10  N , 60  M dan 6 
  M . 
10 
Akan dicari estimasi nilai total jumlah pohon yang terinfeksi di negara tesebut. Jumlah pohon 
yang terinfeksi setiap plotnya yaitu : 
Area 1 15 4 10 8 
Area 2 14 6 11 3 
Area 3 21 10 14 4 
Area 4 13 9 10 1 
Area 5 9 8 9 2 
Area 6 10 5 15 5 
Rata-rata   i y 13,67 7,5 11,5 3,83 
2 
i s 182667 5,6 5,9 7 
Selanjutnya, akan dicari nilai estimasi total populasinya , yaitu : 
4 
 
M y 
ˆ   
1276 ,25 
 
1 
i 
i i 
n 
 N 
Sehingga diperoleh estimasi variansnya yaitu : 
푉̂ 
(휏̂) = ( 
N  n 
N 
) ( 
N 2 
n 
N 
2 2 
)  
s ( 
b i M 
 
 
4 
1 
i 
n 
M  m 
i i 
M 
i 
) ( 
s2 
i 
m 
i 
) 
푉̂ 
(휏̂) = 79493 
Error dari estimasi diatas adalah2√푉̂ 
(휏̂) = 563,38. Jadi, estimasi nilai total pohon yang 
terinfeksi di negara tersebut yaitu 1276,25 ± 563,89 pohon.

More Related Content

What's hot

Distribusi Binomial Negatif dan Geometrik
Distribusi Binomial Negatif dan GeometrikDistribusi Binomial Negatif dan Geometrik
Distribusi Binomial Negatif dan GeometrikGe Grace
 
statistik dasar3
statistik dasar3statistik dasar3
statistik dasar3Amri Sandy
 
pendugaan titik dan pendugaan interval
 pendugaan titik dan pendugaan interval pendugaan titik dan pendugaan interval
pendugaan titik dan pendugaan intervalYesica Adicondro
 
Cluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random samplingCluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random samplingrifansahDua1
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan intervalhartantoahock
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhanapikopong
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
Modul praktikum rancob
Modul praktikum rancobModul praktikum rancob
Modul praktikum rancobtisazha
 
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgePeluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgeArning Susilawati
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 

What's hot (20)

Teknik sampling2
Teknik sampling2Teknik sampling2
Teknik sampling2
 
Statistik Sampling
Statistik Sampling Statistik Sampling
Statistik Sampling
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Probabilitas, mean, dan standar deviasi
Probabilitas, mean, dan standar deviasiProbabilitas, mean, dan standar deviasi
Probabilitas, mean, dan standar deviasi
 
Distribusi Binomial Negatif dan Geometrik
Distribusi Binomial Negatif dan GeometrikDistribusi Binomial Negatif dan Geometrik
Distribusi Binomial Negatif dan Geometrik
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
T2 Hottelling
T2 HottellingT2 Hottelling
T2 Hottelling
 
statistik dasar3
statistik dasar3statistik dasar3
statistik dasar3
 
pendugaan titik dan pendugaan interval
 pendugaan titik dan pendugaan interval pendugaan titik dan pendugaan interval
pendugaan titik dan pendugaan interval
 
Ukuran Keruncingan
Ukuran KeruncinganUkuran Keruncingan
Ukuran Keruncingan
 
Cluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random samplingCluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random sampling
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Modul praktikum rancob
Modul praktikum rancobModul praktikum rancob
Modul praktikum rancob
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgePeluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 

Similar to Tugas resume metode sampling

Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
Metode pengambilan sampel.ppt
Metode pengambilan sampel.pptMetode pengambilan sampel.ppt
Metode pengambilan sampel.pptRabiatulAdawiah98
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.pptBUNGARAHMASARISUHART
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMahesaRioAditya
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology samplingrsd kol abundjani
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdfHafisNayotama
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptAbedoRechment1
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Namin AB Ibnu Solihin
 
Metpen 3 Sampling
Metpen 3  SamplingMetpen 3  Sampling
Metpen 3 SamplingAndi Iswoyo
 
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptTeknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptMHilmanGumelar
 

Similar to Tugas resume metode sampling (20)

Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Teknik sampling
Teknik sampling Teknik sampling
Teknik sampling
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Metode pengambilan sampel.ppt
Metode pengambilan sampel.pptMetode pengambilan sampel.ppt
Metode pengambilan sampel.ppt
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
Metode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasiMetode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasi
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology sampling
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 3
 
Metpen 3 Sampling
Metpen 3  SamplingMetpen 3  Sampling
Metpen 3 Sampling
 
Metode sampling
Metode sampling Metode sampling
Metode sampling
 
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.pptTeknik Pengambilan Sampel.ppt
Teknik Pengambilan Sampel.ppt
 

Tugas resume metode sampling

  • 1. TUGAS RESUME MODUL 2 METODE SAMPLING “STRATIFIED, CLUSTER DAN MULTISTAGE CLUSTER” Disusun oleh SYARIFAH FITRIA H11112032 Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak 2014
  • 2. 1. Stratified Random Sampling Metode pengambilan sampel acak terstratifikasi (Stratified Random Sampling) ialah metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen yang strata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut. Agar pengelompokan stratified menjadi baik , haruslah memperhatikan adanya hubungan antara jenis strata dengan ciri yang diteliti.  Syarat Stratified Random Sampling ; 1. Populasi mempunyai unsur heterogenitas. 2. Diperlukan kriteria yang jelas dalam membuat stratifikasi atau lapisan sesuai dengan unsur heterogenitas yang dimiliki. 3. Harus diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota yang akan dipilih secara proporsional atau disproporsional. Contoh :  Misalkan penelitian yang dilakukan adalah pengaruh kurikulum saat ini terhadap prestasi siswa, maka dapat dilakukan dengan cara mengelompokan siswa kedalam tingkatan pandai, sedang, tidak pandai dan kemudian dari masing-masing tingkatan tersebut diambil dalam jumlah yang memadai. Nilai Jumlah Siswa Hasil Stratifikasi 0-30 7 Tidak Pandai 31-60 15 Sedang 61-80 23 Lumayan 80-100 5 Pandai 50  Suatu penelitian ingin mengatahui tingkat pendapatan Dokter di Kota Pontianak. Kerangka sampelnya adalah semua orang yang berprofesi dokter yang ada di Kota Pontianak. Dokter-dokter tersebut dapat dikelompokan menjadi kelompok dokter umum, kelompok dokter kandungan, dan kelompok dokter lainnya. Agar populasinya terwakili , maka sebaiknya populasi juga dibagi menurut spesialisasi dokter. Kelompok- kelompok menurut spesialisasi inilah yang disebut strata. Dari tiap strata kemudian diambil sampel dengan metode acak sederhana.  Menentukan Ukuran Sampel Sebelum ukuran sampel ditentukan , ada beberapa hal yang diperhatikan yakni ; a. Jumlah unit pengamatan tiap strata b. Variansi (populasi) setiap strata. Jika nilai varians populasi sulit diketahui , ada beberapa pendekatan yang bisa dialakukan ; 1. Berdasarkan penelitian terdahulu 2. Dilakukan penelitian pendahuluan 3. Gunakan pendekatan rumus : 푆 ≈ 푅/4 (R = selisih nilai pengamatan terbesar dan terkecil) c. Biaya pengambilan sampel per satu unit, tiap strata.
  • 3.  Ukuran Sampel Untuk Menduga Rata-Rata 1. Metode Alokasi Proposional Metode ini menentukan ukuran sampel yang ditarik tiap strata (nh ) sebanding (Proposional) dengan ukuran populasi tiap strata (Nh ). Metode ini digunakan jika varians strata (Sh )2 dan biaya penarikan sampel tiap strata bisa dianggap sama. Unsur biaya tidak masuk dalam perhitungan pada metode ini. Rumusan Metode Alokasi Proposional 푛 = 2 Σ 푁ℎ 푆ℎ 푁푍훼/2 2 2 Σ 푁ℎ 푆ℎ 푁2 퐸2 + 푍훼/2 2 dan 푛ℎ = 푁ℎ 푁 n Keterangan : 푛 = Ukuran (total)sampel 푁 = Ukuran (total )populasi 푁ℎ = Ukuran tiap strata populasi 푛ℎ = Ukuran tiap strata sampel 퐸 = Kesalahan yang bisa ditolerir 푍훼 2 = nilai distribusi normal baku (Tabel Z) pada α tertentu 푆ℎ = Standar deviasi strata 2. Metode Alokasi Neyman Metode ini digunakan jika biaya penarikan unit sampel tiap strata bisa dianggap sama tetapi varians tiap srata (Sh )2 tidak bisa dianggap sama. Rumusan Metode Alokasi Neyman 푛 = 2 (Σ 푁ℎ 푆ℎ )2 푍훼/2 2 Σ 푁ℎ 푆ℎ 푁2 퐸2 + 푍훼/2 2 dan 푛ℎ = 푁ℎ 푆ℎ Σ 푁ℎ 푆ℎ Keterangan : 푛 = Ukuran (total)sampel 푁 = Ukuran (total )populasi 푁ℎ = Ukuran tiap strata populasi 푛ℎ = Ukuran tiap strata sampel 퐸 = Kesalahan yang bisa ditolerir 푍훼 2 = nilai distribusi normal baku (Tabel Z) pada α tertentu 푆ℎ = Standar deviasi strata 3. Metode Alokasi Optimum Metode ini digunakan jika varians dan biaya sampling tiap strata tidak sama (tidak bisa dianggap sama). Karena Faktor biaya tidak bisa dianggap sama, maka harus diperhitungkan pada penentuan jumalah sampel.
  • 4. Rumusan metode alokasi Optimum 푛 = 2 (Σ 푁ℎ 푆ℎ√퐶ℎ ) (Σ 푍훼 2 푁ℎ 푆ℎ √퐶ℎ ) 2 Σ 푁ℎ 푆ℎ 푁2 퐸2 + 푍훼/2 2 푑푎푛 푛ℎ = (푁ℎ 푆ℎ )/√퐶ℎ Σ 푁ℎ 푆ℎ √퐶ℎ 푛 Keterangan : 푛 = Ukuran (total)sampel 푁 = Ukuran (total )populasi 푁ℎ = Ukuran tiap strata populasi 푛ℎ = Ukuran tiap strata sampel 퐸 = Kesalahan yang bisa ditolerir 푍훼/2 = nilai distribusi normal baku (Tabel Z) pada α tertentu 푆ℎ = Standar deviasi strata 퐶ℎ = Biaya setiap unit sampling per strata  Pendugaan Parameter Populasi a. Penduga Titik rata-rata (휇): 푌̅ = 1 푁2 Σ 푁ℎ푌̅ℎ Keterangan : 푌̅ = Penduga rata-rata 푁 = Jumlah anggota populasi 푁ℎ = Banyaknya anggota tiap strata 푌̅ℎ = Rata-rata tiap srata 2) b. Penduga Titik Variansi Rata-rata (휎푦̅ 푆 2 = 1 푁2 Σ 푁ℎ 2 푛ℎ 2 푆ℎ ( 푁ℎ − 푛ℎ 푁ℎ ) Keterangan : 푆ℎ 2 = varian sampel tiap strata c. Penduga selang (1 − 훼)100% bagi rata-rata 푌̅ ± 푡( 훼 2 ,푛−1) √푆 2 Ketarangan : 푡(훼 2 ,푛−1) digunakan jika 푛 < 30 , gunakan 푍훼/2 bila 푛 ≥ 30  Ukuran Sampel Untuk Menduga Proporsi a. Metode Alokasi Proposional Metode ini digunakan jika jumlah anggota populasi (Nh ) tiap strata bervariasi sedangkan proporsi (Ph ) dan Biaya (Ch ) bisa dianggap sama.
  • 5. Rumusan metode ini ialah ; 푛 = 2 Σ 푁ℎ푃ℎ푄ℎ 푁푍훼/2 2 Σ 푁ℎ 푃ℎ푄ℎ 푁2 퐸2 + 푍훼/2 dan 푛ℎ = 푁ℎ 푁 n Keterangan : 푛 = Ukuran (total)sampel 푁 = Ukuran (total )populasi 푁ℎ = Ukuran tiap strata populasi 푛ℎ = Ukuran tiap strata sampel 퐸 = Kesalahan yang bisa ditolerir 푍훼 2 = nilai distribusi normal baku (Tabel Z) pada α tertentu 푃ℎ = Proporsi populasi tiap strata b. Metode Alokasi Neyman Metode ini digunakan jika proporsi setiap strata tidak bisa dianggap sama tetapi biaya unit sampling (Ph ) setiap strata bisa dianggap sama Rumusan metode ini ialah ; 푛 = 2 (Σ 푁ℎ√푃ℎ푄ℎ ) 푍훼/2 2 2 Σ 푁ℎ푃ℎ푄ℎ 푁2 퐸2 + 푍훼/2 dan 푛ℎ = 푁ℎ√푃ℎ푄ℎ Σ 푁ℎ√푃ℎ푄ℎ c. Metode Alokasi Optimum Metode ini digunakan bila proporsi setiap stratum (Ph ) dan biaya sampling setiap stratum (Ch ) tidak bisa dianggap sama. Rumusan metode ini ialah ; 푛 = 2 (Σ 푁ℎ√푃ℎ푄ℎ퐶ℎ ) (Σ 푍훼/2 푁ℎ√푃ℎ푄ℎ √퐶ℎ ) 2 Σ 푁ℎ푃ℎ푄ℎ 푁2 퐸2 + 푍훼/2 푑푎푛 푛ℎ = (푁ℎ )√푃ℎ푄ℎ /√퐶ℎ Σ 푁ℎ√푃ℎ푄ℎ √퐶ℎ 푛  Pendugaan Nilai Proporsi Populasi Nilai-nilai yang diduga a. Penduga titik bagi proporsi 푃 = 1 푁 Σ 푁ℎ푃ℎ
  • 6. b. Ragam dugaan proporsi 푆 2 = 1 푁2 Σ 푁ℎ 2 푃ℎ푄ℎ 푛ℎ − 1 ( 푁ℎ − 푛ℎ 푁ℎ )  Keuntungan Dan Kerugian Stratified Random Sampling memberi beberapa keuntungan sebagai berikut : 1) Penduga varians biasanya dapat direduksi karena varians observasi dalam tiap strata biasanya lebih kecil dari varians populasi secarakeseluruhan. 2) Biaya pengumpulan dan analisis data seringkali dapat diperkecil dengan adanya pembagian populasi yang besar menjadi strata-strata yang lebih kecil. 3) Estimasi yang terpisah dapat diperoleh untuk strata secara terpisah tanpa harus melakukan penarikan sampel yang lain maupun pengambilan sampel tambahan. 4) Nilai estimasi dengan presisi lebih tinggi, baik untuk setiap strata maupun untuk populasi secara keseluruhan atau dengan kata lain taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat. 5) Tiap strata bisa dianggap sebagai populasi tersendiri sehingga presisiyang dikehendaki maupun penyajiannya bisa tersendiri. 6) Masalah penarikan sampel dapat berbeda dalam bagian populasiyang berbeda. 7) Metode ini akan efisien dalam memberikan hasil yang lebih baik dari acak sederhana jika variasi (standar deviasi) populasi dalam kelompok-kelompok lebih kecil dari standar deviasi keseluruhan populasi. 8) Sampel yang terambil akan mampu memberikan informasi yang lebih baik dan lebih banyak karena perbedaan antar kelompok juga dapatdilakukan. 9) Secara administratif, pelaksanaannya lebih mudah dari acaksederhana. 10) Untuk jumlah sampel yang sama, stratified random sampling lebih efisien dibanding simple random sampling. Meskipun demikian terdapat pula kelemahan yang harus dipertimbangkan : 1) Sering tidak ada informasi awal yang tepat sebagai dasar pengelompokkan, akibatnya strata yang dibuat tidak sesuai dengantujuan. Pengenalan terhadap populasi yang akan diteliti untukmenentukan ciri heterogenitas yang ada pada populasi. 2) Harus dibuat kerangka sampel terpisah dan berbeda untuk tiapkelompok. Sehingga dibutuhkan daftar populasi setiap strata. 3) Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi
  • 7. 2. Cluster Sampling Metode pengambilan sampel bloking (cluster sampling) adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel yang berupa kelompok dari beberapa kelompok (cluster) dimana setiap kelompok terdiri atas beberapa unit yang lebih kecil (element). Jumlah element dari masing-masing kelompok bisa sama maupun berbeda. Kelompok-kelompok tersebut dapat dipilih baik dengan menggunakan metode acak sederhana maupun acak sistematis dengan pengacakan pada kelompok pertama saja. Pengambilan Sampel Dengan Metode Bloking (Cluster Sampling. Kelompok-kelompok dalam populasi ini bersifat bebas satu dengan yang lain, dan anggota dari satu keompok lebih bersifat heterogen. Dengan demikian suatu kelompok merupakan hampir sebagai cerminan dari populasinya. Sehingga upaya pengamatan terhadap populasi dapat diwakili dengan pengamatan terhadap beberapa kelompok yang terpilih saja. Contoh : Peneliti ingin mengetahui tingkat efektivitas proses belajar mengajar di tingkat SMU. Populasi penelitian adalah siswa SMA seluruh Indonesia. Karena jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam berbagai provinsi, maka penentuan sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut : Tahap Pertama adalah menentukan sample daerah. Misalnya ditentukan secara acak 10 Provinsi yang akan dijadikan daerah sampel. Tahap kedua. Mengambil sampel SMU di tingkat Provinsi secara acak yang selanjutnya disebut sampel provinsi. Karena provinsi terdiri dari Kabupaten/Kota, maka diambil secara acak SMU tingkat Kabupaten yang akan ditetapkan sebagai sampel (disebut Kabupaten Sampel), dan seterusnya, sampai tingkat kelurahan / Desa yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka keseluruhan SMU yang dijadikan sampel ini diharapkan akan menggambarkan keseluruhan populasi secara keseluruhan.  Pendugaan Rata-rata dan Variansi Setelah mendapatkan nilai-nilai hasil pengamatan dari individu sampel diperoleh dari data tertentu dapat diduga rata-rata populasi maupun variansinya. 푀̅ = 푀 푁 = rata − rata ukuran blok pada populasi. Keterangan : 푁 = banyak blok pada populasi 푛 = banyaknya blok pada sampel acak sederhana 푚푖 = banyaknya elemen setiap blok ke i(i = 1,2, . . , n) 푚̅ = rata-rata ukuran blok pada sampel 푛 푀 = banyaknya elemen pada populasi = Σ 푚푖 푖=1
  • 8. 푦푖 = total nilai pengamatan pada blok ke 푖. Sedangkan , variansi dari rata-rata sampel dapat dihitung sebagai berikut; 푉푦̅ = ( 푁 − 푛 푛푁푀 Σ(푦푖 − ̅푦̅푚̅̅푖 )2 ) ( 푛 − 1 )  Ukuran Sampel Ukuran sampel merupakan banyaknya blok sampel (n). Nilai-nilai parameter pada rumus berikut diduga dengan nilai statistik yang diperoleh pada penelitian pendahuluan.  Ukuran sampel untuk menduga rata-rata ; 푛 = 2 휎 2 푁푍휎 푁푒2(푀̅ )2 + 푍휎 2 휎 2 Dalam hal ini 휎 2 diduga dengan ; 푆 2 = Σ(푦푖 − 푚푖 푦̅)2 푛 − 1  Ukuran sampel untuk menduga proporsi ; 푛 = 2휎 2 푁푍휎 푁푒2(푀̅ )2 + 푍휎 2 휎 2 Dalam hal ini 휎 2 diduga dengan ; 푆 2 = Σ(푎푖 − 푚푖 푝)2 푛 − 1 푝 = Σ 푎푖 Σ 푚푖 푎푖 adalah banyaknya elemen yang masuk kriteria pada blok ke 푖  Kelebihan Dan Kelemahan Cluster Sampling Ada dua kelebihannya yaitu ; 1. Tidak perlu disusun kerangka sampling dari seluruh populasi yang ingin diteliti, seperti jika menggunakan metode acak sederhana. Kerangka sampling cukup dibuat dengan bloking-bloking (cluster) yang ada. 2. Meskipun kerangka sampling dari seluruh populasi sebenarnya dapat dibuat , metode bloking ini tetap akan menjadi lebih mudah karena sampel yang terambil pada akhirnya secara fisik akan terletak pada jarak atau lokasi yang relatif berdekatan. Dengan metode lainnya sampel yang terambil dapat sedemikian menyebarnya sehingga akan diperlukan waktu, tenaga dan biaya yang lebih lama/banyak. Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah adanya kecenderungan kesamaan kondisi diantara dua sampel yang berdekatan kerena jika metode lain sampel yang terambil berjauhan akan tetapi metode ini masing-masing sampel dalam satu blok yang sama relatif akan berdekatan sehingga kemungkinan terjadi keseragaman semakin besar. Meskipun memiliki kelemahan , metode ini dapat lebih dipilih dari pada yang lain jika memang tidak dimiliki informasi/data yang
  • 9. lengkap tentang kerangka sampelnya, ataupun jika pertimbangan biaya pendataan di lapangan yang rendah menjadi lebih penting daripada ketepatan/presis hasil yang diharapkan. 3. Multistage Random Sampling Multistage Random Sampling adalah metode yang dilakukan jika pengambilan sampelnya dilaksanakan dalam dua tahap atau lebih sesuai dengan kebutuhan. Dalam metode ini pada tiap tahap pengambilan sampelnya dapat menggunakan metode pengambilan sampel yang sama ataupun berbeda. Bahkan kombinasi antara probability sampling dan nonprobability sampling juga dimungkinkan. Metode multistage random sampling ini pada dasarnya hampir sama dengan metode bloking (cluster sampling). Perbedaannya adalah jika pada cluster sampling seluruh anggota kelompok digunakan sebagai sampel, pada metode ini anggota kelompok tidak seluruhnya dijadikan sampel. Contoh: Seorang ahli ekonomi bermaksud membuat perkiraan pengeluaran konsumsi penduduk suatu kota besar. Untuk maksud tersebut kota dibagi menjadi blok-blok bias juga menurut RT, kalau seandainya berdasarkan anggapan bahwa pengeluaran konsumen per rumah tangga dalam RT tak jauh berbeda (sama pegawai bank, sama pergawai negeri, sama pegawai swasta), maka lebih baik memilih banyak sampel RT, sebab dari RT ke RT pengeluaran konsumsi sangat berbeda dan memilih sampel rumah tangga dalam setiap RT, tidak terlalu banyak (sedikiti saja rumah tangga yang diteliti).  Penduga Parameter Populasi a. Penduga Rata-rata Populasi 1. Nilai Tengah Populasi (Mean) Nilai tengah populasi (휇) dapat di duga dengan rumusan berikut ; 푦̅ = 푚푖 Σ Σ 푌푖푗 =1 푛푖 =1 푛푚 Dimana 푌푖푗 adalah nilai pengamatan dari elemen ke-푗 pada tahap kedua dari elemen ke-푖 pada tahap pertama. 2. Ragam dari nilai tengah populasi Ragam dari nilai tengah populasi tersebut dapat diperoleh dari persamaan berikut ; 푣(푦̿) = 푁 − 푛 푛푁 Σ (푦푖 − 푦̿)2 푛푖 =1 푛 − 1 + 1 푁 (푀 − 푚) 푚푀 ΣΣ 2 (푌푖푗 − 푦̅푖 ) 푛(푚 − 1) 푚 푖 =1 푛 푖=1
  • 10. = 푁 − 푛 푛푁 [ 2 푛푖 =1 푛 Σ 푌푖 2 − (Σ Σ 푌푖푗 푚푖 =1 푛푖 =1 ) 푛푚2 (푛 − 1) ] + 1 푁 (푀 − 푚) 푚푀 푚 Σ Σ 푌푖푗 [ 2 − Σ 푌푖 2 푛푖 =1 푚푖 =1 푛푖 =1 푛푚(푚 − 1) ] Keterangan ; 푌푖 = Σ 푌푖푗 adalah jumlah nilai pengamatan ke-푖 푦̅푖 = 푌푖 푚 adalah mean unit pengamatan ke-푖. 3. Dugaan Proporsi Populasi Proporsi populasi dugaaan (푝̅) adalah 푝̅ = 푛푖 Σ 푎푖 =1 푛푚 Keterangan ; 푎푖 adalah jumlah elemen dengan atribut ke-푖 pada unit primer (taham pertama). 4. Ragam Proporsi Populasi Dugaan Ragam Proporsi Populasi dugaan 푣(푝̅) adalah 푣(푝̅) = 푁 − 푛 푛(푛 − 1)푁 푛 Σ(푝푖 − 푝̅)2 푖 =1 + 1 푛푁 (푀 − 푚) (푚 − 1)푀 푛 Σ 푝푖 (1 − 푝푖 ) 푖 =1 = 푁 − 푛 푛푁 푛 Σ 푝푖 [ 2(Σ 푝푖 )2 푛푖 =1 푛(푛 − 1) ] + 1 푛푁 (푀 − 푚) (푚 − 1)푀 푛 Σ 푝푖 (1 − 푝푖 ) 푖 =1 Keterangan ; 푝푖 = 푎푖 푚 adalah proporsi dari element dengan atribut pada kelompok ke-푖  Keuntungan dan Kekurngan Metode pengambilan sampel bertahap ini memberi keuntungan dengan sebagai berikut :  Metode ini lebih efisien dan fleksibel daripada metode acak sederhana.  Kerangka sampel hanya diperlukan bagi individu-individu yang ada dalam kelompok yang terpilih.  Biaya transfortasi dilapangan akan lebih hemat khususnya bagi kelompok-kelompok yang ada pada tahap pertama letaknya berjauhan. Meskipun demikian terdapat pula kelemahan pada metode pengambilan sampel bertahap ini yaitu , Pada penerapan teorinya yang cukup rumit pada saat dilakukan analisis.
  • 11. 8.2). A manufacturer of band saws wants to estimate the average repair cost per month for the saws he has sold to certain industries. He cannot obtain a reoair cost for each saw, but he can obtain the total amount spent of saw repair and the number of saws owned by each industry. Thus he decides to use cluster sampling, with each industry as a cluster. The manufacturer selects a simple random sample of 20n from 96  N industries he services. The data on total cost of repair per industry and number of saws per industry are as given in the accompanying table. Estimate the average repair cost per saws for the past month, and place a bound of the error of estimation. Industry Number of saws Total repair cost for month (in dollar) 1 3 50 2 7 110 3 11 230 4 9 140 5 2 60 6 12 280 7 14 240 8 3 45 9 5 60 10 9 230 11 8 140 12 6 130 13 3 70 14 2 50 15 1 10 16 4 60 17 12 280 18 6 150 19 5 110 20 8 120 Penyelesaian : Diketahui ; 푛 = 20 푁 = 96 20 Σ푦푖 = 2565 푖=1 20 Σ푚푖 = 130 푖=1 푚̅ = 푚푖 푛 = 130 20 = 6,5 Akan dicari estimasi rata-rata biaya perbaikan per gergaji selama sebulan terakhir, Karena rata-rata jumlah anggota dalam populasi tidak diketahui, maka m  M  6,5 . Sehinggga estimasi rata-ratanya yaitu :
  • 12. 20 푦̅ =  y i m i 1 i 2565 = 19,73$ 130  Kemudian untuk variansnya yaitu : n N  푉(푦̅) = ( 2 MnN ) (     20 1 2 i i i y ym 푛 − 1 ) 푉(푦̅) = ( 96 − 20 20.96. (6,5)2) ( 16065,65 20 − 1 ) 푉(푦̅) = 0,79 Nilai error da ri estimasi rata-ratanya yaitu : 2√푉(푦) = 1,78$ Jadi, nilai estimasi rata-rata biaya pengeluaran perbaikan per gergaji selama sebulan terkahir adalah $78, 1 $73, 19  . 8.6). A political scientist developed a test designed to measure the degree af awareness of current event. She wants to estimate the average score that would be archived on this test by all students in certain high school. The administration at the school purpose of giving the test to every member of the class. Thus the expetimenter select 25 classes in session but it will allow her to interrupt a small number of classes for purpose of giving the test to every member of the class. Thus the experimenter selects 25 classes at random from the 108 classes in session at a particular hour. The test is given to each member of the sampled classes, with result as shown in the accompanying table. Estimate the average that would be archive on this test by all students in the school. Place a bound on the error of estimation. Class Number of student Total score 1 31 1590 2 29 1510 3 25 1490 4 35 1610 5 15 800 6 31 1720 7 22 1310 8 27 1427 9 25 1290 10 19 860 11 30 1620 12 18 710 13 21 1140 14 40 1980 15 38 1990 16 23 1420 17 17 900 18 22 1080
  • 13. 19 41 2010 20 32 1740 21 35 1750 22 19 890 23 29 1470 24 18 910 25 31 1740 Penyelesaian : Diketahui ; 푛 = 25 푁 = 108 25 Σ푦푖 = 34957 푖=1 20 Σ푚푖 = 673 푖=1 푚̅ = 푚푖 푛 = 673 25 = 26,92 Akan dicari estimasi rata-rata total nilai tes yang diperoleh dari semua siswa disekolah . Karena rata-rata jumlah anggota dalam populasi tidak diketahui, maka 92, 26   M m . Sehinggga estimasi rata-ratanya yaitu : 25 푦̅ =  y i  1 i i m = 34957 673 = 51,94 Kemudian diperoleh pula variansnya yaitu : 푉(푦̅) = [ n N  2 MnN ] [  y ym  1 25   1 2   n i i i ] 푉(푦̅) = [ 108  25  2 25.108. 26,92 ] [ 312389,7 25  1 ] = 0,552 Nilai error dari estimasi rata-ratanya yaitu : 2√푉(푦) = 1,486 Jadi, nilai estimasi rata-rata total nilai tes yang diperoleh dari semua siswa disekolah tersebut adalah 51,94 1,486 8.8). An industry is considering revision of its retirement policy and wants to estimate the proportion of employees that favor the new policy. The industry consists of 87 separate plants located throughout the United States. Since result must be obtained quickly and with little cost, the industry decide to use cluster sampling with each plants as a cluster. A sample random of 15 plants is selected, and the opinions of employees in these palnts are obtained by questionnaire. The results are as shown in the accompanying table. Estimate the proportion of employees in the industry who favor the new retirement policy and place a bound of the error of estimation.
  • 14. Palnt Number Of Employees Number favoring new policy 1 51 42 2 62 53 3 49 40 4 73 45 5 101 63 6 48 31 7 65 38 8 49 30 9 73 54 10 61 45 11 58 51 12 52 29 13 65 46 14 49 37 15 55 42 Penyelesaian : Diketahui ; 푛 = 15 푁 = 87 25 Σ푦푖 = 646 푖=1 20 Σ푚푖 = 911 푖=1 푚̅ = 푚푖 푛 = 911 15 = 60,73 푚̅ = 푀̅ = 60,73 Jadi, estimasi proporsinya yaitu : 15 y 646    푝̂= 70,91% 911 i i 1 i m Kemudian diperoleh pula variansnya yaitu : 푉(푦̅) = [ N  n 2 nNM ] [  y pm ˆ  1 15   1 2   n i i i ] 푉(푦̅) = [ 87 15  2 15.87. 60,73 ] [542,1585 ] 푉(푦̅) = 0,0081 = 81% Nilai error dari estimasi rata-ratanya yaitu : 2   18,01% y V Jadi, estimasi proporsi karyawan yang mendukung kebijakan baru sebesar 70,91% ± 18,01%.
  • 15. 9.6). . To improve telephone service,an executive of a crtain company want to estimate the total number of phone calls placed by secretaries in the company during one day. The company contains 12 departments, each making approximately the same number calls per day. Each department employs approximately 20 secretaries. The executive decide to employ two-stage cluster sampling, using a small number of departments (cluster) and selecting a fairly large number of secretaries (element) from each. Ten secretaries are sampled from each of 4 departments. The data are summarized in the accompanying table. Estimate the total number of call place by the secretaries in this company, and place a bound on the error of estimation Department Number Of Secretaries Number Of Secretaries Sampled Mean Variance 1 21 10 15,5 2,8 2 23 10 15,8 3,1 3 20 10 17 3,5 4 20 10 14,9 3,4 Penyelesaian : Diketahui ; 푛 = 4 푁 = 12 푀 = 12.20 푀̅ = 240 20 = 20 Akan dicari estimasi nilai keseluruhan empat panggilan oleh sekretaris di perusahaan tersebut. Estimasi total populasinya yaitu : 4 휏̂ =  i  1 M y i i n N 1326,9 휏̂= 12.  3980,7 4 Kemudian akan dicari estimasi variansnya, yaitu : 푉̂ (휏̂) = ( n N  N ) ( N 2 n N 2 2 )  s ( b i M   4 1 i n M  m i i M i ) ( s2 i m i ) 푉̂ 12 − 4 12 (휏̂) = ( ) ( 122 4 ) (749,3025) + ( 12 4 ) (295,37) 푉̂ (휏̂) = 18869,37 Sehingga nilai error dari estimasinya yaitu : 2√푉̂ (휏̂) = 274,73 Jadi, estimasi nilai keseluruhan tempat panggilan oleh sekretaris di perusahaan tersebut adalah 3980,7  274,73
  • 16. 9.8). A forester wants to estimate the total number of trees in certain country that are infected with a particular disease. There are ten well defined forest areas in the country these areas can be subdivided into lost of approximately the same size. Four crews are available to conduct the survey, which must be completed in one day. Hence Two-Stage Cluster sampling is used. Four areas(cluster) are chosen withsix plots(elements) randomly selected from each. (Each crew can survey six plots in one day). The data are given in the accompanying table. Estimate the total number of infected trees in country, and place a bound on the error estimation. Area Number Of Plots Number Of Plots Sampled Number Of Infected Trees per Plot 1 12 6 15,14,21,13,9,10 2 15 6 4,6,10,9,8,5 3 14 6 10,11,14,10,9,15 4 21 6 8,3,4,1,2,5 Penyelesaian : 60 Diketahui 4  n , 10  N , 60  M dan 6   M . 10 Akan dicari estimasi nilai total jumlah pohon yang terinfeksi di negara tesebut. Jumlah pohon yang terinfeksi setiap plotnya yaitu : Area 1 15 4 10 8 Area 2 14 6 11 3 Area 3 21 10 14 4 Area 4 13 9 10 1 Area 5 9 8 9 2 Area 6 10 5 15 5 Rata-rata   i y 13,67 7,5 11,5 3,83 2 i s 182667 5,6 5,9 7 Selanjutnya, akan dicari nilai estimasi total populasinya , yaitu : 4  M y ˆ   1276 ,25  1 i i i n  N Sehingga diperoleh estimasi variansnya yaitu : 푉̂ (휏̂) = ( N  n N ) ( N 2 n N 2 2 )  s ( b i M   4 1 i n M  m i i M i ) ( s2 i m i ) 푉̂ (휏̂) = 79493 Error dari estimasi diatas adalah2√푉̂ (휏̂) = 563,38. Jadi, estimasi nilai total pohon yang terinfeksi di negara tersebut yaitu 1276,25 ± 563,89 pohon.