SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia pada tahun 2000 jumlah penduduknya mencapai 203406005
orang dengan tingkat pertumbuhan dalam satu dekade antara 1990-2000 rata-rata
1,52%. Sedangkan tingkat pertumbuhan produksi pertaniannya dari tahun 1995
hingga 2010 diperkirakan sekitar 1,34 % pertahunnya. Sehingga pada saat ini
sampai beberapa tahun mendatang produksi pertanian masih perlu terus
ditingkatkan untuk mengimbangi kebutuhan pangan penduduknya. Untuk
memenuhi tuntutan peningkatan produksi pertanian masih perlu terus
ditingkatkan untuk mengimbangi kebutuhan pangan penduduknya. Untuk
memenuhi tuntutan peningkatan produksi pertanian pemerintah Indonesia masih
menggunakan dua strategi dasar yaitu melalui peningkatanpendayagunaan lahan
pertanian yang telah ada (intensifikasi) dan perluasan lahan pertanian
(ekstensifikasi).
Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan
yang ada antara lain dengan diperkenalkannya berbagai paket teknologi pertanian,
tetapi berbagai laporan yang tersedia menunjukkan bahwa produktivitas lahan
pada beberapa lokasi mencapai tingkat jenuh, walupun sebenarnya produksi yang
dihasilkan dilihat dari kelas kemampuan lahannya masih dapat ditingkatkan lagi
atau dengan kata lain produktivitas lahan tersebut sebenarnya belum mencapai
kemampuan maksimumnya.
Kondisi tersebut terjadi sebagai akibat dari kesalahan dalam implementasi
konsep pertanian intensif yang mengarah pada un-sustainable agricultureral
practices, dimana yang seharusnya adalah harus menggunakan konsep pertanian
intensif yang berkelanjutan. Penyebab lain dari menurunnya produktivitas lahan
pertanian adalah terjadinya perubahan fungsi atau alih fungsi untuk industri non-
2
pertanian. Sebagai contoh yaitu kegiatan penambangan pasir dan batu-batu koral
pada lahan-lahan pertanian yang tidak dikehendaki, dampak selanjutnya dari
kegiatan tersebut yaitu tanah akan menjadi rusak atau terdegradasi.
Tanah dikatakan rusak atau terdegradasi jika kehilangan kemampuan
penggunaannya atau kehilangan potensi penggunaannya atau terjadinya
pengurangan, kehilangan atau perubahan dari ciri-ciri atau organisme tanah
tersebut yang tidak dapat digantikan lagi. Secara umum tanah yang rusak
menunjukkan pengurangan dalam kelas kemampuan atau status tanah tersebut,
sebagai contoh terjadinya perubahan komposisi flora/fauna tanah dari yang
komplek menjadi yang lebih sederhana. Apabila tanah yang sudah rusak tersebut
dibiarkan saja tanpa ada pemulihan (recovery) sementara proses pengrusakan
tanah berjalan secara terus menerus, maka kondisi tanah menjadi sakit artinya
kualitas dan kesehatan tanah menjadi menurun.
Dalam kondisi tanah seperti itu maka perlu upaya pemulihan atau
rehabilitasi tanah dengan memberikan bahan organik atau pupuk organik kedalam
tanah. Bahan organik tanah merupakan sumber energi bagi kehidupan dalam
tanah dan berperan sangat besar dalam mempengaruhi sifat-sifat fisika, kimia dan
biologi. Ditinjau dari berbagai aspek yang ada, jika kandungan bahan organik
tanah cukup, maka kerusakan tanah seperti yang tersebut diatas dapat
diminimalkan atau bahkan dapat dihindari.
(Kistinnah, Idun, Endang Sri Lestari. 2009. BIOLOGI Makhluk Hidup dan
Lingkungannya. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.)
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan
tanaman Arachis hypogaea L. ?
3
C. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap
pertumbuhan tanaman.
D. Manfaat Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui bagimana pengaruh dari pemberian pupuk
kandang terhadap pertumbuhan Arachis hypogaea L.
E. Lingkup Praktikum
a. Subyek penelitian
Pengaruh penggunaan pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman.
b. Objek penelitian
Objek pengamatan kali ini adalah kacangtanah yang ditanam dalam media
yang dicampur dengan pupuk kandang.
c. Tempat pelaksanaan
Laboratorium Biologi FPMIPA IKIP Mataram
d. Waktu pelaksanaan :
1. Penanaman Benih
Hari/tanggal : Rabu, 26 desember 2012
Waktu : 08.00 WITA – 09.00 WITA
2. Pengamatan Benih
Hari/tanggal : Sabtu, 29 Desember 2012 – Kamis, 10
Januari 2013
4
F. Definisi Operasional
1. Pupuk Kandang
Pupuk kandang ialah zat organik yang digunakan sebagai pupuk
organik dalam pertanian. Pupuk kandang berperan dalam kesuburan tanah
dengan menambahkan zat dan nutrien, seperti nitrogen yang ditangkap bakteri
dalam tanah. Organisme yang lebih tinggi kemudian hidup dari jamur dan
bakteri dalam rantai kehidupan yang membantu jaring makanan tanah.
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan
yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang
bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan
ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang
berasal dari air kencing (urine) hewan. Dalam pengelolaan tanah, pupuk
kandang dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yakni pupuk hewan,
kompos, dan pupuk hijau.
(Parnata, Ayub S. 2010. Meningkatkan Hasil Panen dengan Pupuk Organik.
Jakarta : AgroMedia Pustaka)
2. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel
(tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan
pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan
terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan
secara kuantitatif.
(Pratiwi, D.A., Maryati, Sri, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Penerbit Erlangga)
5
3. Kacang Tanah
Kacang Tanah (Arachis hypogea L) merupakan sejenis spesies kacang-
kacangan dari famili Fabaceae yang berasal dari Amerika Selatan. Kacang
tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30
hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain
kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan
di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya,
proses pematangan biji terganggu.
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia,
namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau
subtropis Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan
karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,Cina,atau Portugis sewaktu
melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597 Pada
tahun 1863 Holle memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun
1864 Scheffer memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir Republik Rakyat
Cina dan India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.
(AAK. 1989. Kacang Tanah. Yogyakarta : Kanisius)
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan
yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang
bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan
ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang
berasal dari air kencing (urine) hewan.
Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang
padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur
hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium,
magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum.Kandungan
nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan
kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Pupuk dingin
adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara
perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas,
contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
b. Pupuk panas
adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan
mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya
pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. Pupuk
7
kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan
mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan
bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik.
Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga
pertumbuhan tanaman bisa optimal.
Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah,
wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang.Jika belum memiliki
ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan.Penggunaan pupuk
yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa
mematikan tanaman.Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan
cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam
tanah dapat dikurangi.Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling
bauk dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat
dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.
(Parnata, Ayub S. 2010. Meningkatkan Hasil Panen dengan Pupuk Organik.
Jakarta : AgroMedia Pustaka)
2. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel
(tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan
pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan
terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan
secara kuantitatif.
Aktivitas pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Pada tanaman kecepatan pertumbuhan dapat diukur dengan menggunakan alat
yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Tumbuhnya tanaman melalui
8
beberapa tahapan. Tahapan-tahapan pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai
berikut:
a. Perkecambahan
Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji.
Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin
tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila
proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah
radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari
hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang).
Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe
epigeal, dan tipe hipogeal.
b. Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem primer.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang
terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih
berupa embrio. Dan merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya
aktivitas meristem primer.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang
terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih
berupa embrio.
Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang
tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-
selnya belum berspesialisasi.
9
Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
i. Jaringan meristem apical
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang
berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.
ii. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder.
Contoh yang sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini
dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah
diameter dari bagian tumbuhan.
Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae.
Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat
pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian
tumbuhan yang terkena luka.
c. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem
sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang
bersifat meristematik kembali. Ciri-ciri jaringan meristematik ini adalah
mempunyai dinding yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola,
sitoplasma pekat dan selselnya belum berspesialisasi. Ketika pertumbuhan
berlangsung secara aktif,sel-sel meristem membelah membentuk sel-sel
baru. Sel-sel baru yang terbentuk itu pada awalnya rupanya sama, tetapi
setelah dewasa, sel-sel tadi berdiferensiasi menjadi jaringan lain.
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem
sekunder, yang meliputi:
10
i. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan
gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi
epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari
jaringan sekunder yang disebut periderm.
ii. Kambium fasis (vasikuler)
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan
membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga
menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-
jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari
empulur.
Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena
kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke
arah luar.
iii. Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur.
Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh
dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan
terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel.
Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut
kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan
kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan
berdifferensiasi.
d. Pertumbuhan Terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang
aktif tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
11
i. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan
tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini
mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan
aktif membelah diri.
ii. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem.
Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar
ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah perpanjangan.
Ukuran selnya bertambah beberapapuluh kali dibandingkan
sel-sel meristematik.
iii. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah
pemanjangan. Selsel di daerah ini umumnya mempunyai
dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami
diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur.
Faktor-faktor pertumbuhan tumbuhan
a. Faktor Genetik
b. Faktor Internal
c. Faktor Lingkungan (Eksternal)
(Pratiwi, D.A., Maryati, Sri, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII.
Jakarta: Penerbit Erlangga)
(Syafitra, 2012. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan, IKIP
Mataram)
12
3. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
Kerajaan: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Upadivisi: Angiospermae
Kelas: Magnoliophyta
Ordo: Leguminales
Famili: Papilionaceae
Upafamili: Faboideae
Bangsa: Aeschynomeneae
Genus: Arachis
Spesies: Arachis hypogeae L.
Kacang Tanah (Arachis hypogea L) merupakan sejenis spesies
kacang-kacangan dari famili Fabaceae yang berasal dari Amerika
Serikat. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh
secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan
mengeluarkan daun-daun kecil.
Kacangnya pula tumbuh didalam tanah. Kacang tanah biasanya
dimakan langsung tanpa diolah dan juga disajikan dalam berbagai cara
seperti direbus, digoreng, dibakar, dihancurkan dan berbagai lagi
tergantung selera seseorang itu mengolah makanan ini.
Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang
tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan
Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium. Kandungan
13
protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur
dan kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan
untuk membuat beraneka jenis kue.
Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat
membina ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit.
Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan
dapat mencegah penyakit jantung. Memakan segenggam kacang tanah
setiap hari terutama pesakit kencing manis dapat membantu
kekurangan zat. Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan
lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh
tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17
gram Omega 9.
Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat
menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara
menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan
dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati,
serta tetap menjaga HDL kolesterol.
Kajian-kajian menunjukkan kacang tanah dapat sebagai
penurun tekanan darah tinggi dan juga kandungan kolestrol dalam
darah, berkesan untuk melegakan penyakit hemofilia atau
kecenderungan mudah berdarah, penyakit keputihan dan insomnia.
Namun Kacang tanah sangat dicegah pada mereka yang
menghadapi penyakit jenis kanker payudara dan yang mempunyai
masalah jerawat atau acne juga dinasihatkan berhenti mengkonsumsi
kacang tanah.
(AAK. 1989. Kacang Tanah. Yogyakarta : Kanisius)
14
B. Kerangka Berpikir
Kacang Tanah merupakan merupakan tanaman yang sering kita jumpai
dalam kehidupan kita sehari-hari, kacang tanh biasanya di jadikan sebagai lauk
dan makanan ringan, Kacang tanah biasanya dimakan langsung tanpa diolah dan
juga disajikan dalam berbagai cara seperti direbus, digoreng, dibakar,
dihancurkan dan berbagai lagi tergantung selera seseorang itu mengolah makanan
ini. Karna kacang tanah sering dijadikan sebagai bahan pangan maka banyak
masyarakat, khususnya di Indonesia menjadikanya sebagai tanaman yang
dibudidayakan,
Untuk penanaman kacang tanah itu sendiri biasanya petani menggunakan
pupuk non-organik yang mengandung bahan kimia untuk menyuburkan kacang
tanah yang ditanam, akan tetapi penggunaan pupuk non-organik secara terus-
menerus dapat menyebabkan tanah lamban laun tidak dapat digunakan lagi
sebagai tempat pertanian dikarenakan bahan kimia yang berasal dari pupuk
tersebut tidak dapat diolah oleh tanah sehingga tetap mengendap di tanah, oleh
sebab itu banyak petani yang beralih menggunakan pupuk kandang atau pupuk
organik yang berasal dari zat organik yang dalam penyuburan tanah karana
menambahkan zat dan nutrien, seperti nitrogen yang dapat ditangkap oleh bakteri
di dalam tanah, pupuk organik ini selain murah, juga mudah untuk diperoleh,
sehingga dapat dikatakan bahwa pupuk kandang sangat bermanfaat dalam industri
pertanian.
C. Hipotesis Praktikum
Ada pengaruh dari pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman
Arachis hypogaea L.
15
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Rancangan Praktikum
1. Proses Penanaman Benih
 Siapkan tanah humus dan pupuk kandang yang akan digunakan sebagai
media tumbuh.
 Siapkan 5 buah polybag, lalu tempelkan kertas label pada tiap polybag
yang akan digunakan.
 Tuliskan keterangan dan berikan tanda P1, P2, P3, P4, P5 pada kertas label.
 Masukan media pada tiap polybag dengan menggunakan gelas pop-ice,
pada tahap ini kita melakukan 5 perlakuan yang berbeda unutuk tiap
polybag, dimana pada polybag dengan tanda P1 kita masukan 100% tanah
(tanah sebanyak 2 gelas), untuk polybag dengan tanda P2 kita masukan
campuran pupuk dan tanah, dengan perbandingan 25% pupuk ditambah
75% tanah (setengah gelas pupuk dan satu setengah gelas tanah), untuk
polybag dengan tanda P3 kita masukan campuran tanah dan pupuk,
masing-masing 50% pupuk dan 50% tanah (tanah dan pupuk masing-
masing 1 gelas), pada polybag bertanda P4 kita masukan campuran tanah
dan pupuk dengan perbandingan 75% pupuk dan 25% tanah (satu
setengah gelas pupuk dan setengah gelas tanah), untuk polybag terakhir
kita masukan 100% pupuk (2 gelas pupuk)
 Setelah media dimasukan kedalm polybag, kita masukan benih kacang
tanah kedalam media, dimana untuk tiap polybag kita masukan 3 biji
kacang tanah.
 Setelah selesai penanaman benih kacang, kita siram benih tadi dengan air
secukupnya.
 Letakan polybag tadi pada tempat yang telah disiapkan, lalu tunggu
hingga 3 hari untuk diamati.
16
2. Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Benih
 Ambil polybag yang telah kita Tanami biji kacang tanah pada 3 hari
sebelumnya.
 Amati perubahan yang terjadi pada biji kacang tanah tersebut.
 Catah hasil pengamatan kedalam table yang telah disediakan.
B. Populasi dan Sample
a. Populasi Penelitian
Populasi penelitian pada praktikum ini adalah jumlah semua biji kacang tanah
(Arachis hypogaea L.) yang digunakan dalam satu kelas, yaitu sebanyak 75
Biji Arachis hypogaea L.
b. Sample Penelitian
Sample yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum Fisiologi Tumbuhan II
ini adalah 15 biji Arachis hypogaea L, dimana untuk tiap perlakuan masing-
masing menggunakan 3 biji Arachis hypogaea L.
C. Instrument Praktikum
a. Alat
 2 buah gelas pop-ice
 Penggaris
 5 buah polybag
 5 buah kertas label
 Alat tulis menulis
b. Bahan
 Tanah humus
 Pupuk kandang
 15 butir biji Arachis hypogaea L.
17
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada praktikum kali ini di lakukan dengan cara
pengamatan secara langsung.

More Related Content

What's hot

Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanahDiskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanahFebrina Tentaka
 
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
Sifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian OrganikSifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian Organik
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian OrganikMateri Kuliah Online
 
Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas itnim5009130128
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaode Syawal Fapet
 
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Purwandaru Widyasunu
 
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxPPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxanamansyah
 
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...BBPP_Batu
 
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...ripto atmaja
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciBBPP_Batu
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasrizky hadi
 
Teknologi produksi tanaman jagung
Teknologi produksi tanaman jagung Teknologi produksi tanaman jagung
Teknologi produksi tanaman jagung Fitri Hamasah
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganYuwan Kilmi
 
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)rakhmawatirakhmawati1
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Novia Tri Handayani S
 

What's hot (19)

Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanahDiskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah
 
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
Sifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian OrganikSifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian Organik
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
 
Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas it
 
pkm
pkm pkm
pkm
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
 
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
 
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptxPPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
PPT_PUPUK_ORGANIK_pptx.pptx
 
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...Aplikasi  urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
Aplikasi urine sapi dengan inokulan bakteri dan urea terhadap tanaman padi (...
 
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
KARYA ILMIA BUDIDAYA PADI (Oryza sativa) TANAM BENIH LANGSUNG ( TABELA ) DI D...
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinci
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
 
Teknologi produksi tanaman jagung
Teknologi produksi tanaman jagung Teknologi produksi tanaman jagung
Teknologi produksi tanaman jagung
 
Lahan
LahanLahan
Lahan
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman pangan
 
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
Analisis jurnal
Analisis jurnalAnalisis jurnal
Analisis jurnal
 

Viewers also liked

Centro familiar cristiano nueva vida power poit
Centro familiar cristiano nueva vida power poitCentro familiar cristiano nueva vida power poit
Centro familiar cristiano nueva vida power poittamaradmarti
 
EPW-weekly-briefing-02122015
EPW-weekly-briefing-02122015EPW-weekly-briefing-02122015
EPW-weekly-briefing-02122015Liz Newmark
 
Active Directory
Active DirectoryActive Directory
Active DirectoryFong Cha
 
Normas de etiqueta en internet
Normas de etiqueta en internetNormas de etiqueta en internet
Normas de etiqueta en internetYIBELI ESPINEL
 
  IDENTIDAD DE LA UNIVERSIDAD CATÓLICA
  IDENTIDAD DE LA  UNIVERSIDAD CATÓLICA  IDENTIDAD DE LA  UNIVERSIDAD CATÓLICA
  IDENTIDAD DE LA UNIVERSIDAD CATÓLICABrisette Perez
 
Course for teachers of english at secondary level
Course for teachers of english at secondary levelCourse for teachers of english at secondary level
Course for teachers of english at secondary levelralvarem
 
Enfermedades mentales
Enfermedades mentalesEnfermedades mentales
Enfermedades mentalesMer263
 

Viewers also liked (13)

Contenido cabd
Contenido cabdContenido cabd
Contenido cabd
 
Fmcg
FmcgFmcg
Fmcg
 
Centro familiar cristiano nueva vida power poit
Centro familiar cristiano nueva vida power poitCentro familiar cristiano nueva vida power poit
Centro familiar cristiano nueva vida power poit
 
Practica1
Practica1Practica1
Practica1
 
EPW-weekly-briefing-02122015
EPW-weekly-briefing-02122015EPW-weekly-briefing-02122015
EPW-weekly-briefing-02122015
 
Que es el internet
Que es el internetQue es el internet
Que es el internet
 
Thuc don
Thuc donThuc don
Thuc don
 
Active Directory
Active DirectoryActive Directory
Active Directory
 
Normas de etiqueta en internet
Normas de etiqueta en internetNormas de etiqueta en internet
Normas de etiqueta en internet
 
Islam Magdi Cv
Islam Magdi CvIslam Magdi Cv
Islam Magdi Cv
 
  IDENTIDAD DE LA UNIVERSIDAD CATÓLICA
  IDENTIDAD DE LA  UNIVERSIDAD CATÓLICA  IDENTIDAD DE LA  UNIVERSIDAD CATÓLICA
  IDENTIDAD DE LA UNIVERSIDAD CATÓLICA
 
Course for teachers of english at secondary level
Course for teachers of english at secondary levelCourse for teachers of english at secondary level
Course for teachers of english at secondary level
 
Enfermedades mentales
Enfermedades mentalesEnfermedades mentales
Enfermedades mentales
 

Similar to MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS LAHAN DENGAN PUPUK KANDANG

5 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-201401225 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-20140122MDendy1
 
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docxRINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docxBangsani
 
PPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptxPPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptxsitimaslaha1
 
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERAS
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERASANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERAS
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERASnursyifatiara
 
Pentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk OrganikPentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk OrganikBBPP_Batu
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahSarjan Alatas
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...NurdinUng
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahArif nor fauzi
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahArif nor fauzi
 
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baruRevolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baruYuni Ratnasari
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajati
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajatipembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajati
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajatitani57
 

Similar to MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS LAHAN DENGAN PUPUK KANDANG (20)

5 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-201401225 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-20140122
 
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docxRINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
 
PPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptxPPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptx
 
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERAS
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERASANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERAS
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERAS
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Pentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk OrganikPentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk Organik
 
Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanah
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanah
 
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baruRevolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
Skripsi akhir
Skripsi akhirSkripsi akhir
Skripsi akhir
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Lapporan k ompos
Lapporan k omposLapporan k ompos
Lapporan k ompos
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajati
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajatipembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajati
pembahasan pupuk organik . By:Arfitantur Purwaningtyas Kusumajati
 
Bhn
BhnBhn
Bhn
 

More from f' yagami

Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkapf' yagami
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenikf' yagami
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)f' yagami
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsf' yagami
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungif' yagami
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingf' yagami
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisf' yagami
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thoraxf' yagami
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritisf' yagami
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoidf' yagami
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerakf' yagami
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspf' yagami
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitf' yagami
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayf' yagami
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataf' yagami
 

More from f' yagami (20)

Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungi
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteaching
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalis
 
Askep tbc
Askep tbcAskep tbc
Askep tbc
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoid
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 

Recently uploaded

slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 

Recently uploaded (20)

slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS LAHAN DENGAN PUPUK KANDANG

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia pada tahun 2000 jumlah penduduknya mencapai 203406005 orang dengan tingkat pertumbuhan dalam satu dekade antara 1990-2000 rata-rata 1,52%. Sedangkan tingkat pertumbuhan produksi pertaniannya dari tahun 1995 hingga 2010 diperkirakan sekitar 1,34 % pertahunnya. Sehingga pada saat ini sampai beberapa tahun mendatang produksi pertanian masih perlu terus ditingkatkan untuk mengimbangi kebutuhan pangan penduduknya. Untuk memenuhi tuntutan peningkatan produksi pertanian masih perlu terus ditingkatkan untuk mengimbangi kebutuhan pangan penduduknya. Untuk memenuhi tuntutan peningkatan produksi pertanian pemerintah Indonesia masih menggunakan dua strategi dasar yaitu melalui peningkatanpendayagunaan lahan pertanian yang telah ada (intensifikasi) dan perluasan lahan pertanian (ekstensifikasi). Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan yang ada antara lain dengan diperkenalkannya berbagai paket teknologi pertanian, tetapi berbagai laporan yang tersedia menunjukkan bahwa produktivitas lahan pada beberapa lokasi mencapai tingkat jenuh, walupun sebenarnya produksi yang dihasilkan dilihat dari kelas kemampuan lahannya masih dapat ditingkatkan lagi atau dengan kata lain produktivitas lahan tersebut sebenarnya belum mencapai kemampuan maksimumnya. Kondisi tersebut terjadi sebagai akibat dari kesalahan dalam implementasi konsep pertanian intensif yang mengarah pada un-sustainable agricultureral practices, dimana yang seharusnya adalah harus menggunakan konsep pertanian intensif yang berkelanjutan. Penyebab lain dari menurunnya produktivitas lahan pertanian adalah terjadinya perubahan fungsi atau alih fungsi untuk industri non-
  • 2. 2 pertanian. Sebagai contoh yaitu kegiatan penambangan pasir dan batu-batu koral pada lahan-lahan pertanian yang tidak dikehendaki, dampak selanjutnya dari kegiatan tersebut yaitu tanah akan menjadi rusak atau terdegradasi. Tanah dikatakan rusak atau terdegradasi jika kehilangan kemampuan penggunaannya atau kehilangan potensi penggunaannya atau terjadinya pengurangan, kehilangan atau perubahan dari ciri-ciri atau organisme tanah tersebut yang tidak dapat digantikan lagi. Secara umum tanah yang rusak menunjukkan pengurangan dalam kelas kemampuan atau status tanah tersebut, sebagai contoh terjadinya perubahan komposisi flora/fauna tanah dari yang komplek menjadi yang lebih sederhana. Apabila tanah yang sudah rusak tersebut dibiarkan saja tanpa ada pemulihan (recovery) sementara proses pengrusakan tanah berjalan secara terus menerus, maka kondisi tanah menjadi sakit artinya kualitas dan kesehatan tanah menjadi menurun. Dalam kondisi tanah seperti itu maka perlu upaya pemulihan atau rehabilitasi tanah dengan memberikan bahan organik atau pupuk organik kedalam tanah. Bahan organik tanah merupakan sumber energi bagi kehidupan dalam tanah dan berperan sangat besar dalam mempengaruhi sifat-sifat fisika, kimia dan biologi. Ditinjau dari berbagai aspek yang ada, jika kandungan bahan organik tanah cukup, maka kerusakan tanah seperti yang tersebut diatas dapat diminimalkan atau bahkan dapat dihindari. (Kistinnah, Idun, Endang Sri Lestari. 2009. BIOLOGI Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.) B. Rumusan Masalah Apakah ada pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman Arachis hypogaea L. ?
  • 3. 3 C. Tujuan Praktikum Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman. D. Manfaat Praktikum Mahasiswa dapat mengetahui bagimana pengaruh dari pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan Arachis hypogaea L. E. Lingkup Praktikum a. Subyek penelitian Pengaruh penggunaan pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman. b. Objek penelitian Objek pengamatan kali ini adalah kacangtanah yang ditanam dalam media yang dicampur dengan pupuk kandang. c. Tempat pelaksanaan Laboratorium Biologi FPMIPA IKIP Mataram d. Waktu pelaksanaan : 1. Penanaman Benih Hari/tanggal : Rabu, 26 desember 2012 Waktu : 08.00 WITA – 09.00 WITA 2. Pengamatan Benih Hari/tanggal : Sabtu, 29 Desember 2012 – Kamis, 10 Januari 2013
  • 4. 4 F. Definisi Operasional 1. Pupuk Kandang Pupuk kandang ialah zat organik yang digunakan sebagai pupuk organik dalam pertanian. Pupuk kandang berperan dalam kesuburan tanah dengan menambahkan zat dan nutrien, seperti nitrogen yang ditangkap bakteri dalam tanah. Organisme yang lebih tinggi kemudian hidup dari jamur dan bakteri dalam rantai kehidupan yang membantu jaring makanan tanah. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan. Dalam pengelolaan tanah, pupuk kandang dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yakni pupuk hewan, kompos, dan pupuk hijau. (Parnata, Ayub S. 2010. Meningkatkan Hasil Panen dengan Pupuk Organik. Jakarta : AgroMedia Pustaka) 2. Pertumbuhan Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. (Pratiwi, D.A., Maryati, Sri, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga)
  • 5. 5 3. Kacang Tanah Kacang Tanah (Arachis hypogea L) merupakan sejenis spesies kacang- kacangan dari famili Fabaceae yang berasal dari Amerika Selatan. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil. Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,Cina,atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597 Pada tahun 1863 Holle memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir Republik Rakyat Cina dan India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia. (AAK. 1989. Kacang Tanah. Yogyakarta : Kanisius)
  • 6. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pupuk kandang Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum.Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat. Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi. b. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. Pupuk
  • 7. 7 kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang.Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan.Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman.Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam tanah dapat dikurangi.Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling bauk dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman. (Parnata, Ayub S. 2010. Meningkatkan Hasil Panen dengan Pupuk Organik. Jakarta : AgroMedia Pustaka) 2. Pertumbuhan Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Aktivitas pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Pada tanaman kecepatan pertumbuhan dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Tumbuhnya tanaman melalui
  • 8. 8 beberapa tahapan. Tahapan-tahapan pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai berikut: a. Perkecambahan Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan. Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal. b. Pertumbuhan Primer Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio. Dan merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel- selnya belum berspesialisasi.
  • 9. 9 Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu: i. Jaringan meristem apical Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer. ii. Jaringan meristem lateral Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan. Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian tumbuhan yang terkena luka. c. Pertumbuhan Sekunder Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik kembali. Ciri-ciri jaringan meristematik ini adalah mempunyai dinding yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan selselnya belum berspesialisasi. Ketika pertumbuhan berlangsung secara aktif,sel-sel meristem membelah membentuk sel-sel baru. Sel-sel baru yang terbentuk itu pada awalnya rupanya sama, tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi berdiferensiasi menjadi jaringan lain. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
  • 10. 10 i. Kambium gabus (felogen) Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm. ii. Kambium fasis (vasikuler) Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari- jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar. iii. Kambium interfasis (intervasikuler) Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. d. Pertumbuhan Terminal Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
  • 11. 11 i. Daerah pembelahan (daerah meristematik) Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri. ii. Daerah pemanjangan Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapapuluh kali dibandingkan sel-sel meristematik. iii. Daerah diferensiasi Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Selsel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Faktor-faktor pertumbuhan tumbuhan a. Faktor Genetik b. Faktor Internal c. Faktor Lingkungan (Eksternal) (Pratiwi, D.A., Maryati, Sri, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga) (Syafitra, 2012. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan, IKIP Mataram)
  • 12. 12 3. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) Kerajaan: Plantae Divisi: Tracheophyta Upadivisi: Angiospermae Kelas: Magnoliophyta Ordo: Leguminales Famili: Papilionaceae Upafamili: Faboideae Bangsa: Aeschynomeneae Genus: Arachis Spesies: Arachis hypogeae L. Kacang Tanah (Arachis hypogea L) merupakan sejenis spesies kacang-kacangan dari famili Fabaceae yang berasal dari Amerika Serikat. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacangnya pula tumbuh didalam tanah. Kacang tanah biasanya dimakan langsung tanpa diolah dan juga disajikan dalam berbagai cara seperti direbus, digoreng, dibakar, dihancurkan dan berbagai lagi tergantung selera seseorang itu mengolah makanan ini. Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium. Kandungan
  • 13. 13 protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis kue. Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit. Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung. Memakan segenggam kacang tanah setiap hari terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat. Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol. Kajian-kajian menunjukkan kacang tanah dapat sebagai penurun tekanan darah tinggi dan juga kandungan kolestrol dalam darah, berkesan untuk melegakan penyakit hemofilia atau kecenderungan mudah berdarah, penyakit keputihan dan insomnia. Namun Kacang tanah sangat dicegah pada mereka yang menghadapi penyakit jenis kanker payudara dan yang mempunyai masalah jerawat atau acne juga dinasihatkan berhenti mengkonsumsi kacang tanah. (AAK. 1989. Kacang Tanah. Yogyakarta : Kanisius)
  • 14. 14 B. Kerangka Berpikir Kacang Tanah merupakan merupakan tanaman yang sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari, kacang tanh biasanya di jadikan sebagai lauk dan makanan ringan, Kacang tanah biasanya dimakan langsung tanpa diolah dan juga disajikan dalam berbagai cara seperti direbus, digoreng, dibakar, dihancurkan dan berbagai lagi tergantung selera seseorang itu mengolah makanan ini. Karna kacang tanah sering dijadikan sebagai bahan pangan maka banyak masyarakat, khususnya di Indonesia menjadikanya sebagai tanaman yang dibudidayakan, Untuk penanaman kacang tanah itu sendiri biasanya petani menggunakan pupuk non-organik yang mengandung bahan kimia untuk menyuburkan kacang tanah yang ditanam, akan tetapi penggunaan pupuk non-organik secara terus- menerus dapat menyebabkan tanah lamban laun tidak dapat digunakan lagi sebagai tempat pertanian dikarenakan bahan kimia yang berasal dari pupuk tersebut tidak dapat diolah oleh tanah sehingga tetap mengendap di tanah, oleh sebab itu banyak petani yang beralih menggunakan pupuk kandang atau pupuk organik yang berasal dari zat organik yang dalam penyuburan tanah karana menambahkan zat dan nutrien, seperti nitrogen yang dapat ditangkap oleh bakteri di dalam tanah, pupuk organik ini selain murah, juga mudah untuk diperoleh, sehingga dapat dikatakan bahwa pupuk kandang sangat bermanfaat dalam industri pertanian. C. Hipotesis Praktikum Ada pengaruh dari pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman Arachis hypogaea L.
  • 15. 15 BAB III METODE PRAKTIKUM A. Rancangan Praktikum 1. Proses Penanaman Benih  Siapkan tanah humus dan pupuk kandang yang akan digunakan sebagai media tumbuh.  Siapkan 5 buah polybag, lalu tempelkan kertas label pada tiap polybag yang akan digunakan.  Tuliskan keterangan dan berikan tanda P1, P2, P3, P4, P5 pada kertas label.  Masukan media pada tiap polybag dengan menggunakan gelas pop-ice, pada tahap ini kita melakukan 5 perlakuan yang berbeda unutuk tiap polybag, dimana pada polybag dengan tanda P1 kita masukan 100% tanah (tanah sebanyak 2 gelas), untuk polybag dengan tanda P2 kita masukan campuran pupuk dan tanah, dengan perbandingan 25% pupuk ditambah 75% tanah (setengah gelas pupuk dan satu setengah gelas tanah), untuk polybag dengan tanda P3 kita masukan campuran tanah dan pupuk, masing-masing 50% pupuk dan 50% tanah (tanah dan pupuk masing- masing 1 gelas), pada polybag bertanda P4 kita masukan campuran tanah dan pupuk dengan perbandingan 75% pupuk dan 25% tanah (satu setengah gelas pupuk dan setengah gelas tanah), untuk polybag terakhir kita masukan 100% pupuk (2 gelas pupuk)  Setelah media dimasukan kedalm polybag, kita masukan benih kacang tanah kedalam media, dimana untuk tiap polybag kita masukan 3 biji kacang tanah.  Setelah selesai penanaman benih kacang, kita siram benih tadi dengan air secukupnya.  Letakan polybag tadi pada tempat yang telah disiapkan, lalu tunggu hingga 3 hari untuk diamati.
  • 16. 16 2. Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Benih  Ambil polybag yang telah kita Tanami biji kacang tanah pada 3 hari sebelumnya.  Amati perubahan yang terjadi pada biji kacang tanah tersebut.  Catah hasil pengamatan kedalam table yang telah disediakan. B. Populasi dan Sample a. Populasi Penelitian Populasi penelitian pada praktikum ini adalah jumlah semua biji kacang tanah (Arachis hypogaea L.) yang digunakan dalam satu kelas, yaitu sebanyak 75 Biji Arachis hypogaea L. b. Sample Penelitian Sample yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum Fisiologi Tumbuhan II ini adalah 15 biji Arachis hypogaea L, dimana untuk tiap perlakuan masing- masing menggunakan 3 biji Arachis hypogaea L. C. Instrument Praktikum a. Alat  2 buah gelas pop-ice  Penggaris  5 buah polybag  5 buah kertas label  Alat tulis menulis b. Bahan  Tanah humus  Pupuk kandang  15 butir biji Arachis hypogaea L.
  • 17. 17 D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada praktikum kali ini di lakukan dengan cara pengamatan secara langsung.