2. Perlawanan Rakyat Aceh
Latar Belakang
pada tahun 1511, setelah Malaka
jatuh ke tangan Portugis,
perdagangan di aceh semakin
berkembang. Hal itu menjadi ancaman
bagi Portugis shg pada tahun 1523
Portugis menyerang Aceh di bawah
pimpinan Henrigues. Dan pada th
1524 dipimpin oleh de Sauza.
3. Langkah-Langkah Aceh dalam
Menghadapi Portugis
1. Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh
dgn persenjataan, meriam dan prajurit
2. mendatangkan bantuan persenjataan
beberapa ahli dari Turki pada th 1567
3. mendatangkan persenjataan dari kalikut
dan Jepara.
4. Pimpinan Aceh: Sultan Iskandar Muda
Akhir dari peperangan:
Portugis harus mengerahkan semua
kekuatan tentara dan persenjataan
dalam menghadapi serangan Sultan
Iskandar Muda. Namun serangan
Aceh kali ini tidak berhasil mengusir
Portugis dari Malaka. HubunganAceh
dan Portugis semakin memburuk.
5. Lanjutan….
Bentrokan antara kedua belah pihak
sering terjadi. Tetapi Portugis tidak
berhasil menguasai aceh, begitu pula
Aceh tidak dapat mengusir Portugis dari
Malaka. Yang berhasil mengusir Portugis
adalah VOC pada th 1641.
6. Perlawanan Rakyat Ternate
Pada th 1521 Portugis tiba di Ternate.
Tidak lama kemudian Spanyol datang
di Tidore. Hal itu menimbulkan
persengketaan. Ternate bersekutu dgn
Portugis dan Tidore bersekutu dengan
Spanyol. Persengketaan itu akhirnya
dapat diselesaikan dengan perjanjian
damai, yaitu perjanjian Saragosa,
yang intinya Portugis tetap berada di
Ternate.
7. Lanjutan…..
Portugis semakin berkuasa untuk
melakukan monopoli perdagangan.
Kedudukan Portugis semakin
mengganggu kerajaan2 yang ada di
Maluku. Pada tahun 1565 muncul
perlawanan rakyat Ternate dibawah
pimpinan Sultan Hairun. Sultan Hairun
menyerukan kpd rakyat dari Irian
sampai Jawa untuk melawan Portugis.
Portugis sampai kewalahan
menghadapi perlawanan rakyat.
8. Lanjutan….
Portugis menggunkan tipu muslihatnya
dgn mengadakan perjanjian dgn Sultan
Hairun di Benteng Sao Paolo. Pada saat
perundingan berlangsung Sultan Hairun
dibunuh. Perlawanan dipimpin oleh
Sultan Baabullah, melihat tindakan
Portugis yang tdk mengenal nilai2
kemanusiaan, akhirnya rakyat Ternate
dan Tidore bersatu melawan Portugis.
Akhirnya pada th 1575 Portugis berhasil
didesak diusir dari Ternate.
9. Lanjutan….
orang-orang Portugis, melarikan diri
dan menetap di Ambon sampai tahun
1605. pada tahun itu Portugis dapat
diusir dari Ambon dan kemudian
menetap di Timor-Timur.
10. Perlawanan Rakyat Gowa
Pusat kerajaan Gowa berada di
Sombaopu, dan sekaligus sebagai
pelabuhan. Pelabuhan Sombaupu
memiliki letak yang strategis dalam
jalur perdagangan internasional.
Pelabuhan Sombaupu beperan
sebagai bandar perdagangan, tempat
persinggahan kapal2 dagang dari
Timur ke Barat, atau sebaliknya.
11. Lanjutan….
karena letak pelabuhan Sombaopu
yang strategis, VOC berusaha keras
untuk dapat mengendalikan Gowa dan
menguasai pelabuhan Sombaopu
serta melakukan monopoli
perdagangan. Untuk melemahkan
Gowa, pada tahun 1634 VOC
melakukan blokade terhadap
pelabuhan
12. Lanjutan…
Sombaopu, tetapi gagal karena
perahu-perahu Makasar yang
berukuran kecil lebih lincah dan
mudah bergerak di antara pulau-
pulau, yang ada. Kemudian kapal-
kapal VOC merusak dan menangkap
kapal-kapal pribumi maupun kapal-
kapal asing lainnya.
13. Lanjutan….
Sultan Hasanuddin menentang ambisi
VOC yang memaksakan monopoli di
Gowa. Seluruh kekuatan dipersiapkan
untuk menghadap VOC. Beberapa
benteng pertahanan mulai dipersiapkan
di sepanjang pantai. Semua
dipersiapkan untuk melawan VOC.
Sementara itu VOC juga mempersiapkan
diri untuk menundukkan Gowa. Politik
devide et impera mulai dilancarkan. VOC
bersekutu dgn pangeran Bugis, Aru
Palaka.
14. Lanjutan…
pada tgl 7 Juli 1667 meletuslah
perang Gowa. Tentara VOC dipimpin
oleh Cornelis Janszoon Spelman,
diperkuat oleh pengikut Aru Palaka
dan ditambah orang-orang Ambon di
bawah pimpinan Jonker van Manipa.
15. Lanjutan….
beberapa serangan VOC berhasil ditahan
pasukan Hasanuddin. Tetapi dengan
pasukan gabungan disertai peralatan
senjata yang lebih lengkap, VOC berhasil
mendesak pasukan Hasanuddin. Benteng
pertahanan tentara Gowa di Barombang
dapat diduduki oleh pasukan Aru Palaka.
Hal ini menandai kemenangan pihak VOC
atas kerajaan Gowa.
16. Lanjutan…..
Hasanuddin kemudian dipaksa untuk
menandatangani Perjanjian Bongaya
pada tanggal 18 November 1667, yang
isinya antara lain sebagai berikut.
1. Gowa harus mengakui hak monopoli
VOC
2. Semua orang Barat, kecuali Belanda
harus meninggalkan wilayah Gowa
3. Gowa harus membayar biaya perang
17. Perlawanan Rakyat Bali
Latar Belakang
Pada abad ke-19 di Bali sudah
berkembang kerajaan2 yg berdaulat,
seperti: kerajaan Buleleng, Karangasem,
Klungkung, Gianyar, Badung, Jembrana,
Tabanan, Menguri dan Bangli. Pada
masa pemerintahan Daendels mulai
terjadi kontak dgn kerajaan2 di Bali, tdk
hanya urusan dagang tetapi menyangkut
sewa menyewa orang Bali untuk
dijadikan tentara pemerintah Hindia
18. Lanjutan….
Namun dalam perkembangannya,
pemerintah Hindia Belanda ingin
menanamkan pengaruhnya dan
berkuasa di Bali. Untuk itu Belanda
mengirimkan 2 utusan yaitu G.A Granpre
Moliere untuk misi ekonomi dan Huskus
Koopman untuk misi politik. Misi
ekonomi dpt berjalan lancar, namun misi
politik menghadapi kendala. Tetapi
akhirnya raja2 Bali dgn Belanda
membentuk suatu perjanjian atau
19. Lanjutan….
perjanjian kontrak antara raja2 Bali itu
secara umum mengenai dihapuskannya
hukum Tawan Karang. Karena kelihaian
Belanda, raja2 di Bali dapat menerima
perjanjian tersebut. Tetapi sampai th
1844 Raja Buleleng dan Karangasem
Belum melaksanakan perjanjian
tersebut. Terbukti pada th 1844
penduduk melakukan perampasan isi 2
kapal Belanda yang terdampar di pantai
Sangit (Buleleng) dan Jembrana.
20. Lanjutan….
atas kejadian tersebut Belanda
memprotes keras. Belanda memaksa
Raja Buleleng, Gusti Ngurah Made
Karangasem agar melaksanakan isi
perjanjian yg telah disepakati, Belanda
juga menuntut ganti rugi. Namun, Raja
Buleleng dan patihnya I Gusti Ketut
Jelantik dgn tegas menolak tuntutan
Belanda tersebut, akhirnya terjadilah
peperangan.
21. Lanjutan….
dalam pertempuran ini raja Buleleng
juga mendapat dukungan dari
kerajaan Karangasem dan Klungkung.
Persenjataan Belanda lebih lengkap
dan modern, maka para pejuang
Buleleng semakin terdesak, benteng
pertahanan Buleleng dpt dikuasai oleh
Belanda. Raja dan Patih Ketut Jelantik
beserta pasukannya terpaksa mundur
sampai ke Jagaraga.
22. Lanjutan….
Pasukan Belanda terus mendesak
dan memaksa raja Buleleng untuk
menandatangani perjanjian, yang
isinya:
1. Dalam waktu 3 bulan Raja Buleleng
harus menghancurkan semua
benteng Buleleng yang pernah
digunakan dan tidak boleh
membangun benteng baru
23. Lanjutan….
2. Raja Buleleng harus membayar ganti
rugi dari biaya perang yang telah
dikeluarkan Belanda, sejumlah 75.000
gulden dan Raja harus menyerahkan I
Gusti Ketut Jelantik kpd pemerintah
Belanda
3. Belanda diizinkan menempatkan
pasukannya di Buleleng
24. Lanjutan….
Namun perjanjian yg telah disepakati
itu tidak dilaksanakan oleh Raja
Buleleng, bahkan patih Ketut Jelantik
mempersiapkan perlawanan kepada
Belanda. Pada tgl 8 Juni 1848
Belanda menyerang benteng
Jagaraga, pemimpin Belanda adalah
J. van Swieten, Letkol Sutherland
25. Lanjutan….
dalam pertempuran tersebut, pasukan
Belanda mengalami kekalahan.
Kemudian Belanda melakukan
pembalasan pada awal April 1849.
dalam pertempuran ini Belanda
berhasil melenyapkan kedaulatan
rakyat Buleleng. Raja Buleleng, I Gusti
Ketut Jelantik beserta istrinya
menyingkir ke Karangasem untuk
mempertahankan diri. Namun mereka
tertangkap dan terbunuh.
26. Lanjutan….
dengan terbunuhnya Raja Buleleng
dan patih Ketut Jelantik, maka
jatuhlah kerajaan Buleleng ke tangan
Belanda. Kemudian Karangasem dan
Klungkung juga jatuh ke tangan
Belanda.
27. Perang Banjar
sebab- sebab terjadinya perang
Banjar:
◦ keinginan Belanda untuk menguasai
Banjarmasin. Karena Kesultanan
Banjarmasin Memiliki posisi yg strategis
dalam kegiatan perdagangan dunia.
Banjarmasin merupakan penghasil emas,
intan, lada, rotan dan damar.
28. Lanjutan….
o semakin sempitnya wilayah kesultanan
Banjar yg menyebabkan problem
kehidupan sosial ekonomi. Beban hidup
penguasa kerajaan semakin sulit shg rakyat
menjadi sasaran eksploitasi. Rakyat
diperintahkan untuk melakukan kerja wajib.
o Belanda ikut campur dalam urusan
kerajaan. Belanda mendukung Tamjidillah
untuk menjadi Sultan. Sedangkan pihak
kerajaan menginginkan Pangeran
Hidayatullah.
29. Peperangan dengan Belanda
Pangeran Antasari kecewa dengan
keadaan yg terjadi di lingkungan
kerajaan. Pangeran Antasari
bergabung dgn gerakan Aling untuk
menurunkan Tamjidillah dan melawan
Belanda. Sultan Tamjidillah yg tdk
disenangi oleh rakyat tdk dapat
berbuat apa2, akhirnya Belanda
memerintahkan Tamjidillah untuk turun
tahta. Tamjidillah kemudian diasingkan
ke Bogor.
30. Lanjutan….
Mulai saat itulah Kesultanan Banjar
berada dibawah kekuasaan Belanda.
Belanda berusaha membujuk
Pangeran Hidayatullah untuk menjadi
Sultan, tetapi beliau lebih memilih
bersama rakyat untuk melawan
Belanda.
31. Siasat Perlawanan rakyat
Banjar:
1. Pemusatan kekuatan perlawanan di
daerah Amutai
2. membuat dan memperkuat
pertahanan di Laut, Martapura,
Rantau, dan Kandangan
3. pangeran Antasari memperkuat
pertahanan di dusun atas
4. mengusahakan tambahan senjata
32. oleh para ulama dan semua
pengikutnya, Pangeran Hidayatullah
diangkat sbg Sultan. Setelah itu
pangeran Hidayatullah menyatakan
perang jihad fi sabilillah thd Belanda.
Gerakan perlawanan pangeran
Hidayatullah dipusatkan di Barabai yg
diperkuat oleh pasukan Demang
Lehman. Pada saat itu melawan
Belanda yg dipimpin oleh G.M.
Verspyck.
33. Lanjutan…
akhirnya pada tgl 28 Februari 1862
Hidayatullah berhasil ditangkap
bersama anggota keluarga yg ikut
bergerilya, kemudian diasingkan ke
Cianjur, Jawa Barat.