SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester Genap 1
Created by Rizki Donhery, S. Pd. / NIP. 19850524 200901 1 002
A. IDENTITAS
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Pertemuan ke- : 7 – 8
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit
B. STANDAR KOMPETENSI
2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
C. KOMPETENSI DASAR
2.1 Memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia berdasarkan
hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar
D. INDIKATOR
1. Kognitif
Memformulasikan hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
2. Psikomotor
Mempresentasikan pemecahan masalah energi kinetik dan momentum sudut
3. Afektif
Menerapkan perilaku berkarakter Disiplin, Tanggung Jawab, Kreatif, dan Kerja Keras
E. MATERI AJAR
1. Energi Kinetik
Sebuah benda yang bergerak rotasi juga memiliki energi kinetik dan dinamakan energi kinetik rotasi.
Analog dengan energi kinetik translasi, energi kinetik rotasi dipengaruhi oleh besaran-besaran yang
sama dengan massa yaitu I dan analog dengan kecepatan linier yaitu kecepatan anguler ω.
Energi kinetik translasi:
Energi kinetik rotasi:
Besar energi kinetik rotasi diturunkan dari energi kinetik translasi dengan cara mengganti v dengan ωR.
Dengan mengganti mR2
dengan I diperoleh persamaan
Untuk gerak menggelinding:
sehingga
Benda yang menggelinding di bidang miring dapat ditentukan kelajuannya setiba di dasar bidang
miring dengan menerapkan hukum kekekalan energi mekanik, yaitu:
Energi Kinetik dan Momentum SudutHandout 4
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester Genap 2
Created by Rizki Donhery, S. Pd. / NIP. 19850524 200901 1 002
dengan k = konstanta inersia benda pejal
2. Momentum Sudut
Ananda sudah banyak mempelajari besaran-besaran yang analog antara besaran linier (gerak translasi)
dengan besaran sudut (gerak rotasi). Analogi ini juga berlaku pada momentum. Pada gerak translasi
benda memiliki momentum linier sedangkan pada gerak rotasi ada momentum sudut (anguler).
Untuk sistem partikel, dimana jari-jari benda yang melakukan gerak rotasi jauh lebih kecil
dibandingkan dengan jarak benda itu terhadap sumbu rotasi r, maka momentum sudut merupakan
hasil perkalian antara momentum linier dengan jarak.
Momentum sudut (L):
Ananda sudah mempelajari bahwa momentum linier adalah
Sehingga arah L
arah rotasi
diperoleh persamaan momentum sudut untuk benda pejal sebagai
Satuan momentum sudut = kg m2
s-1
Gambar 12. Arah Momentum Sudut
Ananda masih ingat hubungan impuls dengan momentum linier?
Momentum sudut memiliki hubungan dengan momen gaya. Hubungan itu juga berlaku pada gerak
rotasi yaitu:
Ananda masih ingat hukum kekekalan momentum pada bab sebelum ini? Tentu masih ingat ya...
Jika pada benda yang bergerak tidak bekerja gaya (impuls) maka momentumnya akan kekal. Konsep ini
juga berlaku pada gerak rotasi. Jika pada benda yang berotasi tidak bekerja momen gaya (Στ = 0),
maka pada gerak benda itu berlaku hukum kekekalan momentum sudut.
dimana
Berdasarkan persamaan:
Jika I besar maka ω kecil, sebaliknya Jika I kecil maka ω besar.
HKMS dapat diterapkan pada dua atau lebih benda pejal yang diputar sekaligus, penari balet, pemain
es skating, pemain sirkus, dan peloncat indah.
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester Genap 3
Created by Rizki Donhery, S. Pd. / NIP. 19850524 200901 1 002
F. CONTOH SOAL
1. Sebuah bola berongga memiliki massa 600 gr dan jari-jari 5 cm. Bola tersebut menggelinding dengan
kecepatan linier 10 m/s. Tentukan energi kinetik total bola tersebut.
2. Seorang penari sepatu es memiliki momen inersia 4 kgm2
ketika kedua lengannya terentang dan
1,2 kgm2
ketika kedua lengannya merapat ke tubuhnya. Penari mulai berputar pada kelajuan 1,8 rad/s
ketika kedua lengannya terentang. Berapa kelajuan sudut ketika kedua lengannya merapat ke
tubuhnya?
G. LATIHAN
1. Roda yang berupa silinder pejal massanya 3 kg dan jari-jari 20 cm. Roda tersebut menggelinding
dengan kecepatan sudut 100 rad/s. Tentukan energi kinetik total gerak roda tersebut.
2. Sebuah silinder pejal menggelinding dari keadaan diam menuruni bidang miring yang tingginya 15 m.
Berapakah kelajuan linear silinder ketika sampai di dasar bidang miring?
3. Tiga partikel A, B, dan C dengan massa berturut-turut 2 kg, 3 kg, dan 5 kg diputar pada poros B seperti
gambar.
A
10 cm
B 20 cm C
Jika kecepatan gerak partikel A = 15 m/s dan partikel C = 8 m/s, Hitunglah momentum sudut total
yang dihasilkan sistem.
4. Sebuah bola pejal bermassa 0,5 kg dan jari-jari 20 cm berotasi dengan kecepatan sudut 15 rad/s.
Berapakah momentum sudut bola tersebut?
5. Silinder A bermassa 2 kg sedang berotasi dengan kecepatan sudut 60 rad/s. Kemudian ada silinder B
yang berjari-jari sama dan massa 3 kg digabungkan pada silinder A dengan poros sama. Tentukan
kecepatan sudut gabungan silinder tersebut.
H. RUJUKAN
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga
Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik (Terjemahan). Jakarta: Erlangga

More Related Content

What's hot

1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSshofia ranti
 
Teori kinetik gas
Teori kinetik gasTeori kinetik gas
Teori kinetik gasjajakustija
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
Bahan ajar fisika dinamika rotasi
Bahan ajar fisika dinamika rotasiBahan ajar fisika dinamika rotasi
Bahan ajar fisika dinamika rotasieli priyatna laidan
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
Monoharmonis osilasi sistem non linear
Monoharmonis osilasi sistem non linearMonoharmonis osilasi sistem non linear
Monoharmonis osilasi sistem non linearVicky Setya Hermawan
 
Fisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanFisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanDavid Kurniawan
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
 
Mekanika klasik (3) bagian 1
Mekanika klasik (3) bagian 1Mekanika klasik (3) bagian 1
Mekanika klasik (3) bagian 1jayamartha
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Nurfaizatul Jannah
 
Kelompok 4 osilator harmoni kiii
Kelompok 4 osilator harmoni kiiiKelompok 4 osilator harmoni kiii
Kelompok 4 osilator harmoni kiiiSuharziamah_al_aksa
 
RPP HUKUM ARCHIMEDES
RPP HUKUM ARCHIMEDESRPP HUKUM ARCHIMEDES
RPP HUKUM ARCHIMEDESMAFIA '11
 

What's hot (20)

Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
 
Teori kinetik gas
Teori kinetik gasTeori kinetik gas
Teori kinetik gas
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Bahan ajar fisika dinamika rotasi
Bahan ajar fisika dinamika rotasiBahan ajar fisika dinamika rotasi
Bahan ajar fisika dinamika rotasi
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Monoharmonis osilasi sistem non linear
Monoharmonis osilasi sistem non linearMonoharmonis osilasi sistem non linear
Monoharmonis osilasi sistem non linear
 
Fisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanFisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan Satuan
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Mekanika klasik (3) bagian 1
Mekanika klasik (3) bagian 1Mekanika klasik (3) bagian 1
Mekanika klasik (3) bagian 1
 
Fluida Dinamis rpp
Fluida Dinamis rppFluida Dinamis rpp
Fluida Dinamis rpp
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
 
Bab 5 rotasi
Bab 5 rotasiBab 5 rotasi
Bab 5 rotasi
 
Kelompok 4 osilator harmoni kiii
Kelompok 4 osilator harmoni kiiiKelompok 4 osilator harmoni kiii
Kelompok 4 osilator harmoni kiii
 
RPP HUKUM ARCHIMEDES
RPP HUKUM ARCHIMEDESRPP HUKUM ARCHIMEDES
RPP HUKUM ARCHIMEDES
 
Ppt gerak lurus
Ppt gerak lurusPpt gerak lurus
Ppt gerak lurus
 
Polarisasi (Fisika)
Polarisasi (Fisika)Polarisasi (Fisika)
Polarisasi (Fisika)
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Lks statika benda tegar
Lks statika benda tegarLks statika benda tegar
Lks statika benda tegar
 
Lks momen gaya dan momen inersia
Lks momen gaya dan momen inersiaLks momen gaya dan momen inersia
Lks momen gaya dan momen inersia
 
Soal Remedial UH Kelas XI
Soal Remedial UH Kelas XISoal Remedial UH Kelas XI
Soal Remedial UH Kelas XI
 
Fisika XI SMA/MA
Fisika XI SMA/MAFisika XI SMA/MA
Fisika XI SMA/MA
 
Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi
 
Translasi dan Rotasi
Translasi dan RotasiTranslasi dan Rotasi
Translasi dan Rotasi
 
Kinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamikaKinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamika
 
Lks energi kinetik dan momentum sudut
Lks energi kinetik dan momentum sudutLks energi kinetik dan momentum sudut
Lks energi kinetik dan momentum sudut
 
Momen gaya
Momen gayaMomen gaya
Momen gaya
 
dinamika rotasi benda tegar
dinamika rotasi benda tegardinamika rotasi benda tegar
dinamika rotasi benda tegar
 
statika benda tegar
statika benda tegarstatika benda tegar
statika benda tegar
 
titik berat
titik berattitik berat
titik berat
 
Lks fluida statis 2
Lks  fluida statis 2Lks  fluida statis 2
Lks fluida statis 2
 
momen gaya dan momen inersia
momen gaya dan momen inersiamomen gaya dan momen inersia
momen gaya dan momen inersia
 
Lks titik berat
Lks titik beratLks titik berat
Lks titik berat
 
Soal momen gaya dan momen inersia
Soal momen gaya dan momen inersiaSoal momen gaya dan momen inersia
Soal momen gaya dan momen inersia
 
Lks dinamika rotasi benda tegar
Lks dinamika rotasi benda tegarLks dinamika rotasi benda tegar
Lks dinamika rotasi benda tegar
 
Kartu soal fisika b 2011 2012
Kartu soal fisika b 2011 2012Kartu soal fisika b 2011 2012
Kartu soal fisika b 2011 2012
 
Kartu soal fisika a 2011 2012
Kartu soal fisika a 2011 2012Kartu soal fisika a 2011 2012
Kartu soal fisika a 2011 2012
 
Copy of karso uh 1
Copy of karso uh 1Copy of karso uh 1
Copy of karso uh 1
 

Similar to EnergiKinetik

Similar to EnergiKinetik (20)

Torsi
TorsiTorsi
Torsi
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
 
Indra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipaIndra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipa
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
 
fisika xi 1 3
fisika xi 1 3fisika xi 1 3
fisika xi 1 3
 
GLB SMA PPT
GLB SMA PPTGLB SMA PPT
GLB SMA PPT
 
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
 
Dinamika Rotasi.pptx
Dinamika Rotasi.pptxDinamika Rotasi.pptx
Dinamika Rotasi.pptx
 
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lpGerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
 
DINAMIKA ROTASI.pptx
DINAMIKA ROTASI.pptxDINAMIKA ROTASI.pptx
DINAMIKA ROTASI.pptx
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptxBAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
 
GERAK MELINGKAR BERATURAN SMA
GERAK MELINGKAR BERATURAN SMAGERAK MELINGKAR BERATURAN SMA
GERAK MELINGKAR BERATURAN SMA
 
Momentum sudut SMA
Momentum sudut SMAMomentum sudut SMA
Momentum sudut SMA
 
Hk. Dinamika
Hk. Dinamika Hk. Dinamika
Hk. Dinamika
 

More from Fikri Irfandi

More from Fikri Irfandi (7)

Lks fluida statis 1
Lks  fluida statis 1Lks  fluida statis 1
Lks fluida statis 1
 
fluida statis 2
fluida statis 2fluida statis 2
fluida statis 2
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
sistem koordinasi dan indera
sistem koordinasi dan inderasistem koordinasi dan indera
sistem koordinasi dan indera
 
sistem ekskresi
sistem ekskresisistem ekskresi
sistem ekskresi
 
sistem pernapasan
sistem pernapasansistem pernapasan
sistem pernapasan
 
sistem pencernaan
sistem pencernaansistem pencernaan
sistem pencernaan
 

EnergiKinetik

  • 1. Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester Genap 1 Created by Rizki Donhery, S. Pd. / NIP. 19850524 200901 1 002 A. IDENTITAS Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/Ganjil Pertemuan ke- : 7 – 8 Alokasi Waktu : 5 x 45 menit B. STANDAR KOMPETENSI 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah C. KOMPETENSI DASAR 2.1 Memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar D. INDIKATOR 1. Kognitif Memformulasikan hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi 2. Psikomotor Mempresentasikan pemecahan masalah energi kinetik dan momentum sudut 3. Afektif Menerapkan perilaku berkarakter Disiplin, Tanggung Jawab, Kreatif, dan Kerja Keras E. MATERI AJAR 1. Energi Kinetik Sebuah benda yang bergerak rotasi juga memiliki energi kinetik dan dinamakan energi kinetik rotasi. Analog dengan energi kinetik translasi, energi kinetik rotasi dipengaruhi oleh besaran-besaran yang sama dengan massa yaitu I dan analog dengan kecepatan linier yaitu kecepatan anguler ω. Energi kinetik translasi: Energi kinetik rotasi: Besar energi kinetik rotasi diturunkan dari energi kinetik translasi dengan cara mengganti v dengan ωR. Dengan mengganti mR2 dengan I diperoleh persamaan Untuk gerak menggelinding: sehingga Benda yang menggelinding di bidang miring dapat ditentukan kelajuannya setiba di dasar bidang miring dengan menerapkan hukum kekekalan energi mekanik, yaitu: Energi Kinetik dan Momentum SudutHandout 4
  • 2. Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester Genap 2 Created by Rizki Donhery, S. Pd. / NIP. 19850524 200901 1 002 dengan k = konstanta inersia benda pejal 2. Momentum Sudut Ananda sudah banyak mempelajari besaran-besaran yang analog antara besaran linier (gerak translasi) dengan besaran sudut (gerak rotasi). Analogi ini juga berlaku pada momentum. Pada gerak translasi benda memiliki momentum linier sedangkan pada gerak rotasi ada momentum sudut (anguler). Untuk sistem partikel, dimana jari-jari benda yang melakukan gerak rotasi jauh lebih kecil dibandingkan dengan jarak benda itu terhadap sumbu rotasi r, maka momentum sudut merupakan hasil perkalian antara momentum linier dengan jarak. Momentum sudut (L): Ananda sudah mempelajari bahwa momentum linier adalah Sehingga arah L arah rotasi diperoleh persamaan momentum sudut untuk benda pejal sebagai Satuan momentum sudut = kg m2 s-1 Gambar 12. Arah Momentum Sudut Ananda masih ingat hubungan impuls dengan momentum linier? Momentum sudut memiliki hubungan dengan momen gaya. Hubungan itu juga berlaku pada gerak rotasi yaitu: Ananda masih ingat hukum kekekalan momentum pada bab sebelum ini? Tentu masih ingat ya... Jika pada benda yang bergerak tidak bekerja gaya (impuls) maka momentumnya akan kekal. Konsep ini juga berlaku pada gerak rotasi. Jika pada benda yang berotasi tidak bekerja momen gaya (Στ = 0), maka pada gerak benda itu berlaku hukum kekekalan momentum sudut. dimana Berdasarkan persamaan: Jika I besar maka ω kecil, sebaliknya Jika I kecil maka ω besar. HKMS dapat diterapkan pada dua atau lebih benda pejal yang diputar sekaligus, penari balet, pemain es skating, pemain sirkus, dan peloncat indah.
  • 3. Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester Genap 3 Created by Rizki Donhery, S. Pd. / NIP. 19850524 200901 1 002 F. CONTOH SOAL 1. Sebuah bola berongga memiliki massa 600 gr dan jari-jari 5 cm. Bola tersebut menggelinding dengan kecepatan linier 10 m/s. Tentukan energi kinetik total bola tersebut. 2. Seorang penari sepatu es memiliki momen inersia 4 kgm2 ketika kedua lengannya terentang dan 1,2 kgm2 ketika kedua lengannya merapat ke tubuhnya. Penari mulai berputar pada kelajuan 1,8 rad/s ketika kedua lengannya terentang. Berapa kelajuan sudut ketika kedua lengannya merapat ke tubuhnya? G. LATIHAN 1. Roda yang berupa silinder pejal massanya 3 kg dan jari-jari 20 cm. Roda tersebut menggelinding dengan kecepatan sudut 100 rad/s. Tentukan energi kinetik total gerak roda tersebut. 2. Sebuah silinder pejal menggelinding dari keadaan diam menuruni bidang miring yang tingginya 15 m. Berapakah kelajuan linear silinder ketika sampai di dasar bidang miring? 3. Tiga partikel A, B, dan C dengan massa berturut-turut 2 kg, 3 kg, dan 5 kg diputar pada poros B seperti gambar. A 10 cm B 20 cm C Jika kecepatan gerak partikel A = 15 m/s dan partikel C = 8 m/s, Hitunglah momentum sudut total yang dihasilkan sistem. 4. Sebuah bola pejal bermassa 0,5 kg dan jari-jari 20 cm berotasi dengan kecepatan sudut 15 rad/s. Berapakah momentum sudut bola tersebut? 5. Silinder A bermassa 2 kg sedang berotasi dengan kecepatan sudut 60 rad/s. Kemudian ada silinder B yang berjari-jari sama dan massa 3 kg digabungkan pada silinder A dengan poros sama. Tentukan kecepatan sudut gabungan silinder tersebut. H. RUJUKAN Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik (Terjemahan). Jakarta: Erlangga