Modul Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana untuk Sekolah Dasar dan Menengah
Adpc dms-pdrsea4-newsletter vol4no1-idn-2007
1. CBDRR di Asia Tenggara adalah sebuah buletin bagi Volume 4 no. 1 (Feb-Jun 2007)
para praktisi Pengurangan Resiko Bencana
Berbasis Komunitas. Diterbitkan oleh ADPC dalam
program Kemitraan untuk Pengurangan Resiko
Bencana di Asia Tenggara (Partnerships for
Disaster Reduction South East Asia - PDRSEA) atas
nama DiPECHO-UNESCAP-ADPC.
PDRSEA merupakan program multi fase yang
dilaksanakan di negara-negara Asia Tenggara
sejak tahun 2001. Pada fase ke-4 ini, PDRSEA
bertujuan untuk meningkatkan pelembagaan
CBDRM menjadi proses pembangunan sosial Sebuah bulletin bagi para praktisi pengurangan resiko
ekonomi melalui penguatan kapasitas lokal dan
nasional dalam melaksanakan Hyogo Framework bencana berbasis komunitas di Asia Tenggara.
for Action (HFA) agar mampu membangun
ketahanan masyarakat. Kegiatan program
Kesiapsiagaan bencana berbasis
mencakup penguatan dan pelembagaan CBDRM
melalui kegiatan-kegiatan uji coba di tingkat lokal,
memfasilitasi penyebaran informasi melalui
jaringan-jaringan manajemen resiko bencana baik
yang sudah ada di tingkat regional maupun
nasional, meningkatkan internalisasi program
komunitas di Indonesia
oleh Palang Merah Indonesia (PMI)
CBDRM dengan meningkatkan kapasitas otoritas dan Palang Merah Denmark di Indonesia
lokal dan mendorong CBDRM melalui Forum para
praktisi manajemen bencana.
Kepulauan Indonesia yang terdiri dari
lebih kurang 17.000 pulau mempunyai
letak geografis yang unik sehingga
membuatnya rawan terhadap bencana.
Kepulauan Indonesia merupakan bagian
Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Komunitas dari cincin api pasifik yang membentang
content
di Indonesia – Halaman 1-2
dari pulau-pulau Sumatera-Jawa-Nusa
Sekilas tentang Kursus ke-4 Manajemen Tenggara sampai ke Sulawesi Utara. In-
Resiko Bencana Berbasis Komunitas - donesia juga terletak di titik pertemuan
Halaman 2
antara dua lempeng tektonik dunia dan
Advokasi CBDRM ke dalam Program dan terpengaruh oleh tiga pergerakan:
Kebijakan Pemerintah di Vietnam
- Halaman 3 pergerakan sistem Sunda di daerah Photo (above) shows an Emergency Response Drill
barat, areal pantai dari Asia Timur dan conducted at village level demonstrating community
Rencana strategis Nasional tentang
pengurangan resiko bencana di Asia pergerakan garis Australia. readiness, joined by as many community members
Tenggara - Halaman 4 as possible including women and children.
Jaringan global NGO-NGO untuk
Menjawab kerentanan ini maka program
pengurangan resiko bencana - Halaman 5 difokuskan pada kesiapsiagaan bencana tanggap bencana (Satgana) dan Tim
berbasis komunitas yang dilakukan oleh PMI. Pelaksana Berbasi Komunitas (Community
Program ketahanan masyarakat di Asia -
Halaman 5 Program telah dilaksanakan sebagai pilot Based Action Team - CBAT). Tim Satgana
project-nya PMI untuk 3 tempat: Sumatra dan CBAT kemudian melakukan pemetaan
Perencanaan Kesiapsiagaan menghadapi
banjir di hilir Sungai Mekong - Halaman 6 Barat, Lampung dan Sulawesi Selatan. Pro- kerentanan dan resiko bencana.
gram ini diawali dengan pemilihan daerah Berdasarkan pemetaan resiko tersebut
Undang-undang manajemen bencana
telah ditetapkan bagi keselamatan Indonesia
sasaran dan masyarakat yang menjadi maka warga kemudian dapat menyusun
- Halaman 7 sasaran program adalah mereka yang hidup rencana tindak lanjut.
di daerah rawan bencana. Langkah
Rencana Strategis Nasional tentang CBDRM
di Filipina - Halaman 8 berikutnya adalah assessment yang Rencana tidak lanjut harus melibatkan
komprehensif dan dilanjutkan dengan PRA semua pihak yang terkait yaitu tim PMI,
*Suplemen khusus Kemitraan untuk
pengurangan bencana Asia Tenggara - (Participatory Rural Appraisal – Satgana dan CBAT; para warga diwakili oleh
Partnerships for Disaster Reduction South Partisipatoris) yang mencakup studi kepala desa, camat dan bupati dan untuk
East Asia (PDRSEA) Fase IV
kelayakan bagi pelaksanaan program. mendapatkan dukungan dan partisipasi
Dengan partisipasi masyarakat, program ini semua pihak, advokasi dan sosialisasi
mengevaluasi kebutuhan, mengidentifiaksi sungguh penting untuk dilakukan.
sumber-sumber dan persoalannya dan
membuat prioritas pelaksanaan program. Pihak pemerintah atau yang berwenang
yang terkait langsung dengan manajemen
Aktifitas tersebut diikuti dengan survey bencana sebaiknya juga diikutsertakan,
kecil, penilaian terhadap pengetahuan, seperti Pemda, DPRD, Satkorlak/Satlak,
tingkah laku, persepsi dan penilaian Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas
kemampuan terhadap kerentanan. Langkah Pekerjan Umum, Dinas Pendidikan dan
berikutnya dalam tahap persiapan adalah Kebudayaan, PDAM, Dinas Kehutanan,
pelatihan dan orientasi bagi staf PMI, tim
bersambung ke halaman 2
2. 2 Community Based Disaster Risk Reduction (CBDRR) di Asia Tenggara Volume 4 no.1 (Feb-Jun 2007)
Memerangi kerentanan melalui Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Komunitas di Indonesia
<< Foto memperlihatkan Pelatihan Pemetaan Resiko yang merupakan
salah satu dari kegiatan penting dalam program CBDP. Pemetaan meliputi
data resiko, kerentanan, dan kapasitas desa.
Dinas Pemukiman dan Perambah persoalan publik di kawasan regional, sehingga
Hutan dan yang lainnya. kerjasama dengan pemerintah merupakan
keharusan walaupun membangun kerjasama
Kesiapsiagaan bencana dan kemitraan tersebut bukanlah pekerjaan
merupakan program multi bidang mudah. Meneruskan kerja-kerja konsultasi dan
dan multi disiplin, dibentuk dengan advokasi sungguh diperlukan dalam hal ini dan
kolaborasi dan kemitraan antara kepekaan menjadi sangat penting untuk
pemerintah dan berbagai macam memastikan bahwa kegiatan program terlaksana
lembaga. PMI beserta cabang- sejalan dengan sistem politik yang ada. Hal ini
cabangnya harus melakukan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman
pendekatan kepada semua mitra yang tidak diinginkan antara staf PMI, para warga
kerja di setiap tingkatan. dan pemerintah lokal.
Seluruh mitra kerja harus terlibat di setiap Di Sulawesi Selatan, tiga kabupaten telah
tahapan, dari sejak penentuan daerah sasaran menandatangani nota kesepakatan (MoU)
sampai pada pelaksanaan mitigasi bencana. antara pemerintah setempat yang diwakili oleh
Kegiatan tersebut memungkinkan mereka kepala desa dengan kepala CBAT dan kelapa
Indonesia memiliki sedikitnya 129
untuk bertanggung jawab terhadap tugas dan cabang PMI. Seluruh tugas dan kewajiban wajib
gunung berapi aktif yang merupakan pekerjaan yang akan meningkatkan kesadaran untuk dijelaskan secara detail sehingga masing-
13% dari seluruh gunung berapi aktif di mereka akan resiko bencana. Tujuan utama masing pihak memahami perannya dalam
dunia.Seluruh gunung berapi yang kesiapsiagaan adalah mengurangi tingkat kesiapsiagaan bencana.
aktif di Indonesia tersebut terletak di kerentanan warga dengan meningkatkan
garis tektonik yang mengitari dari kapasitas para warga dan pemerintah dalam Untuk informasi lebih lanjut silahkan
Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, mencegah bencana, melakukan mitigasi dan menghubungi Mr. Hans J. Hausmann, Disaster
Kepulauan Banda, Halmahera dan siaga ketika bencana datang. Preparedness Delegate, Danish Red Cross
kepualaun Sangir Talaud, yang Programme Office, hjhd@drk.dk
mempunyai total luas 1/6 dari seluruh Bahwa pemerintah di tingkat regional adalah
luas negara.Lebih dari 10% penduduk yang paling bertanggung jawab dengan
tinggal di daerah yang rawan letusan
gunung berapi tersebut. Sepanjang
100 tahun, sekitar 175.000 orang
dinyatakan meninggal karena letusan Sekilas tentang Kursus ke-4
gunung berapi di Indonesia. Terdapat
lima jenis bencana yang sering
melanda Indonesia: banjir, tanah
Manajemen Resiko Bencana
longsor, kebakaran dan asap hutan,
gempa bumi dan letusan gunung Berbasis Komunitas
berapi. Selama periode tahun 1998-
2003 dinyatakan telah terjadi sekitar Kursus ke-4 Manajemen Resiko Bencana land), All India Disaster Mitigation Institute
890 bencana yang menyebabkan 9.360 Berbasis Komunitas yang dilaksanakan 22-23 (AIDMI – Institut mitigasi bencana seluruh
luka-luka dan kehilangan kepemilikan. Mei 2007 telah menghasilkan revisi kurikulum India), Oxfam (Amerika), World Vision, Rich-
yang menjadi draf dan diintegrasikan dengan ard – World Vision, Center of Disaster Pre-
Kondisi kerawanan di Indonesia ini
beberapa masukan yang baru dan paredness (CDP – Pusat Kesiapsiagaan
menyebabkan masyarakat berada
pada posisi yang rentan. Dampak memunculkan konsep, pola, kerangka, alat, Bencana) dan UNISDR (United Nation Inter-
bencana akan menjadi lebih besar dan titik fokus, pengalaman dan latihan-latihan national Strategy for Disaster Reduction –
tak terkontrol apabila masyarakat CBDRM. Kurikulum terbaru yang telah Badan PBB untuk Pengurangan Bencana)
tidak mempunyai kemampuan untuk mendapat penambahan modul-modul akan
mengatasi kerentanannya. disatukan dan disesuaikan/diadaptasikan Pelatihan CBDRM tingkat regional yang
Masyarakat pada umumnya dapat menjadi aktifitas dan pelatihan CBDRM. diselenggarakan oleh ADPC telah dievaluasi
beradaptasi terhadap perubahan yang Lokakarya telah diselenggarakan di AIT Con- sebanyak tiga kali untuk melihat bahwa
teratur di lingkungannya, tetapi dalam ference Center di Bangkok Thailand. prosesnya mampu menjawab kebutuhan
situasi yang terjadi perubahan yang
pembelajaran dan pengembangan profesi
begitu cepat, maka diperlukan proses
percepatan adaptasi oleh masyarakat Peserta workshop terdiri dari para praktisi dari para praktisi. Sejak awal, pelatihan ini
sendiri untuk meminimalisir dampak yang berpengalaman dari berbagai organisasi telah dievaluasi tiga kali yaitu pada tahun
bencana. tingkat regional maupun internasional dan 1998, 2000 dan 2002 untuk bisa memastikan
beberapa alumni pelatihan CBDRM. Ada 20 bahwa materi, konteks dan metode yang
peserta yang terlibat aktif untuk mengulas digunakan tetap relevan dan kontekstual
materi dalam pelatihan ini. Mereka mewakili dengan perubahan-perubahan pelaksaan
organisasi: Thai Red Cross (Palang Merah Thai- CBDRM dalam disiplin ilmu yang berbeda.
3. 3
Advokasi CBDRM ke dalam program
dan kebijakan pemerintah di Vietnam
Pada Februari 2006, forum kemitraan NGO mitra DiPECHO yang berpusat di ibukota
dalam Program Kesiapsiagaan Bencana Vietnam, daerah pegunungan Utara dan di Jaringan Advokasi untuk CBDRM
DiPECHO di Vietnam
Komisi Eropa (DIPECHO – European delta sungai Mekong. Para mitra DiPECHO
Commission’s Disaster Preparedness bekerja untuk memastikan bahwa baik
Program’s) sepakat untuk bekerja sama bagi masyarakat dan pemerintah mampu
satu tujuan yang sama yakni meningkatkan merencanakan dan melakukan mitigasi
advokasi bagi manajemen pengurangan dampak bencana yang rawan terjadi. Kerja-
bencana berbasis komunitas di Vietnam. kerja tersebut dilakukan dengan
Melalui mitra-mitranya, DiPECHO CBDRM meningkatkan efektifitas para individu dalam
Advocacy Network Initiative (DANI – mitra DiPECHO
Jaringan Advokasi CBDRM), mengadvokasi
untuk memperoleh dukungan yang lebih Untuk mendukung NGO lokal dan nasional
luas bagi CBDRM dari pemerintah dan dalam melakukan pendampingan kepada
organisasi di tingkat nasional yang bergerak pemerintah Vietnam, DANI dengan didukung
dalam kesiapsiagaan bencana dan melalui oleh ADPC menyelenggarakan dua kali
advokasi ini berusaha untuk meningkatkan pelatihan yang diberi tema: Advokasi bagi
kapasitas masyarakat dalam melaksanakan CBDRM: mengintegrasikan CBDRM ke dalam
aktifitas manajemen resiko bencana. program dan kebijakan pemerintah” pada
Mereka yang tergabung dalam prakarsa ini tanggal 4-6 Juni 2007 di Hue dan 7-9 Juni
adalah: Care International, Vietnam; Save 2007 di Hanoi. Para peserta yang mewakili Aktifitas-aktivitas:
the Children, Konsorsium Palang Merah berbagai macam INGO melaksanakan pro- - membuat pusat database CBDRM
Spanyol dan Belanda, Development Work- gram DiPECHO dan telah menentukan DIPECHO secara online (materi
shop France; Konsorsiun UNDP dan Pusat organisasi pemerintah yang sebagian besar training, alat , materi program ,
Studi dan Kerjasama Internasional Canada dari mereka terlibat dalam kerja-kerja IEC dll)
(Consortium of the United Nations Devel- CBDRM. - pertukaran kunjungan studi
opment Program and Canadian Centre for banding bagi Kemitraan DIPECHO
- kompilasi dan pertukaran contoh-
International Studies and Cooperation); dan Poin penting yang dihasilkan dalam train-
contoh pengalaman terbaik dalam
World Vision , Vietnam. ing adalah rencana advokasi yang peningkatan kesadaran,
merupakan rangkuman dari beberapa sesi pertukaran informasi dan
DANI mempertahanakan selama satu dan akhirnya menghasilkan 4 poin yang komunikasi
dekade dampak yang positif dari program lebih spesifik: (1) mengidentifikasi persoalan - mengagendakan acara bersama
utama CBDRM, (2) tujuan-tujuan seperti hari bencana nasional,
advokasi dalam rangka menjawab hari bencana internasional.
persoalan, (3) pesan kunci dalam - Bekerja sama dalam kampanye
media, media pengenalan CBDRM
advokasi, (4) identifikasi strategi dan
di tingkat lokal dan nasional
teknik yang tepat dalam - Pengorganisasian lokakarya atau
menyampaikan pesan terpenting dalam pelatihan ketrampilan advokasi
advokasi. Rencana advokasi strategis CBDRM
yang telah tersusun, mencakup - Pengorganisasian dialog kebijakan
kemungkinan keberhasilan CBDRM antara mitra DIPECHO di tingkat
masuk dalam sistem pemerintahan yang lokal (propinsi, kabupaten/
ada, dimana NGO bekerja sama dengan kelompok) dengan lembaga di
tingkat nasional dan para donor
para stakeholder lain seperti sektor
- Pengorganisasian lokakarya
privat dan masyarakat tingkat nasional misalnya
akan bergerak untuk pertukaran pengalaman mengenai
membawa isu CBDRM ke integrasi CBDRM ke dalam
level yang paling atas perencanaan sosial ekonomi.
yaitu pengurangan
Kegiatan Kelompok resiko bencana tingkat Untuk informasi lebih lanjut,
selama Lokakarya silahkan menghubungi:
Advokasi CBDRM pemerintahan Negara
Hanoch Barlevi
(Foto diambil oleh dan akses ke
CBDRM Advocacy Network DIPECHO
DANI, Vietnam) >> pengambilan keputusan Koordinator Program Kerjasama
mengenai penanganan CARE Internasional di Vietnam
resiko bencana
berkaitan dengan tujuan Email: hbarlevi@care.org.vn
utama yang hendak Telephone: (84-4) 716 1930
dicapai yakni Mobile: (84) 0912794939
pelaksanaan HFA.
4. 4 Community Based Disaster Risk Reduction (CBDRR) di Asia Tenggara Volume 4 no.1 (Feb-Jun 2007)
Rencana Strategis Nasional
tentang pengurangan resiko
bencana di Asia Tenggara
Bekerja sama dengan Badan PBB untuk harus dimiliki negara berkaitan dengan
Pengurangan resiko bencana (UNISDR – bencana, ketika bencana terjadi secara
United Nation, Rencana Strategis Nasional umum dan mampu mengelola DRR sebagai
(SNAP-The Strategic National Action Plan) bagian dari pengembangan program.
didanai oleh DIPECHO untuk tiga negara:
Kamboja, Filipina dan Vietnam. Ketiga Kegiatan yang dilakukan dalam SNAP:
negara tersebut akan melakukan diskusi
yang mendalam agar bisa menghasilkan - membentuk/memperkuat mekanisme/
rencana strategis tingkat nasional untuk platform nasional untuk DRR dan
memperkaya pelaksanaan HFA. kelompok kerja untuk mengembangkan
SNAP
SNAP telah dimulai pada bulan Maret 2007
Prinsip-prinsip dan Panduan UNISDR untuk dan diharapkan akan selesai dalam jangka - melakukan kerja-kerja konsultasi secara
Perencanaan Nasional waktu 15 bulan. Banyak stakeholder luas dengan stakeholder kunci dalam
diharapkan untuk terlibat dalam program negeri untuk mengembangkan SNAP dan
ini seperti: anggota pengambil kebijakan mencapai konsensus mengenai prioritas-
- DRR harus dilihat sebagai isu nasional
dan tim pelaksana kebencanaan masing- prioritas DRR di tingkat Negara.
dan isu antar bidang dalam lingkup
pembangunan yang berkelanjutan
masing negara, pemerintah-kementrian
atau departemen yang bertanggung jawab - Menentukan sektor-sektor penting untuk
- Perencanaan Nasional harus
terhadap Pengurangan Resiko Bencana/ mengarusutamakan DRR kedalam
menerapkan proses partisipatoris
Manajemen Bencana di semua tingkatan, perencanaan, kebijakan dan anggaran
yang mencakup prespektif berbagai institusi mereka dan melaksanakan SNAP
delapan departemen kunci di
bidang dan sektor serta
pemerintahan, semua anggota inti UN
pelaksanaan yang sejalan dengan - Mengetahui kebutuhan peningkatan
Country Team, palang merah nasional
sistem yang ada. kapasitas beberapa kementrian yang
maupun regional dan Red Crescent Soci-
- Perencanaan Nasional harus relevan dan stakeholder lainnya dan
eties (Masyarakat Bulan Sabit Merah) yang
membawa pada perubahan yang memasukkan prioritas pengembangan
berhubungan langsung dengan isu-isu
positif melalui upaya-upaya yang kapasitas pada masing-masing lembaga ke
bencana, NGO nasional dan internasional,
terintegrasi dan terkoordinasi, dalam keseluruhan proses SNAP.
donor yang mempunyai komitmen terhadap
terutama dalam proses kebijakan,
DRR/DM dan pembangunan, staf sekretariat
perencanaan dan pengambilan Metodologi dan sumber-sumber informasi:
UNISDR di Bangkok dan Genewa.
keputusan.
- Perencanaan nasional harus - konsultasi, diskusi, diskusi kelompok
Negara-negara berada pada situasi sosial
mendorong penerapan HFA secara dan ekonomi serta kapasitas yang berbeda- secara mendalam dan kunjungan lapangan
nasional dan internalisasinya. beda dalam mengelola dan mengurangi ke kantor regional ISDR di Bangkok
resiko bencana. Oleh karena itu, tidak ada bersama Negara mitra yang melibatkan
Untuk pertanyaan mengenai SNAP, yang namanya “satu formula untuk semua” pemerintah, masyarakat internasional dan
silahkan menghubungi: dalam menyusun rencana tindak lanjut di NGO yang bekerja pada isu pengurangan
tingkat nasional. Upaya untuk mengurangi resiko bencana di dalam masing-masing
UNISDR, Kantor Regional Bangkok resiko bencana harus dimulai dengan Negara di kawasan Asia, akan berupa
Ms. Angelika Planitz peraturan pemerintah yang telah ada di kumpulan informasi dan metodologi yang
Email: planitz@un.org masing-masing negara rawan bencana dan pernah digunakan;
harus diintegrasikan ke dalam program yang
Mitra pelaksana: sedang berlangsung dalam rangka - interaksi dan konsultasi, diskusi,
Untuk SNAP Kamboja: meningkatkan kualitas pemerintahan dan kunjungan lapangan para anggota
ADPC Contact: Mr. Sanjaya Bhatia membangun kapasitas. Kemitraan ISDR Asia (IAP), Asian Disaster
Email: sanjayab@adpc.net Preparedness Center (ADPC), Asian Disas-
SNAP perlu mempunyai semacam komponen ter Reduction Center (ADRC), UNDP,
ADPC Contact: Mr. Chum Vuthy untuk mengintegrasikan DRR (Pengurangan UNESCAP and UNOCHA) dengan Negara
Email: sanjayab@adpc.net Resiko Bencana – Disaster Risk Reduction) mitra mereka, termasuk NDMO (National
pada pengembangan perencanaan, Disaster Management Offices – Kantor
Untuk SNAP Vietnam: kebijakan dan program. Melalui proses Penanganan Bencana Nasional), beberapa
UNESCAP Contact: Dr. LeHuu Ti SNAP, mereka yang memegang seKtor kemetrian, lembaga internasional dan
Email: ti.unescap@un.org penting setuju untuk mulai meng- NGO; selama pelatihan pelaksanaan
arusutama-kan kegiatan yang berkaitan berbagai macam program dan studi di
Untuk SNAP Filipina: dengan DRR, dengan pengembangan masing-masing negaranya, donor-donor di
UNDP Contact: Dr. Scott Cunliffe kebijakan dan peraturan, alokasi anggaran tiap Negara, mitra yang dilibatkan dalam
Email: scott.cunliffe@undp.org dan sumber daya, mobilisasi dimulai untuk pelaksanaan program dan lain-lain.
masing-masing sektor yang telah dipilih
sebagai bagian dari kegiatan rutin tahunan.
Salah satu aspek penting dalam
pengembangan SNAP adalah mampu
mengetahui kapasitas seperti apa yang
5. 5
Jaringan global NGO-NGO untuk
pengurangan resiko bencana
Badan PBB Stategi Internasional untuk pertemuan konsultasi akan bertindak
Pengurangan Bencana sedang sebagai penggerak pengembangan
memfasilitasi pengembangan ”Jaringan Jaringan Global NGO. Para peserta
global NGO” untuk Pengurangan Resiko mengusulkan Jaringan global tersebut
Bencana, yang diyakini sebagai langkah untuk mulai memfokuskan pada kegiatan-
penting dalam proses penguatan sistem kegiatan yang dapat dilakukan selama
ISDR (International Strategy for Disaster periode Oktober 2006 – Juni 2007 dengan
Reduction - Stategi Internasional untuk dukungan dari sekretariat UN/ISDR
Pengurangan Bencana). Lahirnya Jaringan
Global akan memberikan kesempatan Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup:
kepada para NGO untuk bertukar - memfasilitasi pertemuan konsultasi yang
informasi dan pengalaman, memudahkan lebih luas yang membahas ToR untuk
akses ke sumber-sumber mengenai DRR Jaringan Global NGO, mengkompilasi
dan mendorong mereka untuk mampu masukan-masukan yang diterima dan
mempengaruhi kebijakan global secara mempersiapkan draf bersama untuk
lebih efektif. Jaringan ini juga akan bahan diskusi yang akan datang.
menfasilitasi proses identifikasi dan - Mempersiapkan ”Pernyataan sikap NGO”
pemahaman isu-isu penting yang berkaitan yang menggarisbawahi keprihatinan dan
dengan DRR dan perluasan penyebaran pesan penting NGO yang disampaikan
pengalaman dan pembelajaran dalam DRR selama GP/DRR atas nama Jaringan Glo- Perencanaan Global untuk Pengurangan
berbasis komunitas. bal NGO. Resiko Bencana (Global Platform for
- Memfasilitasi publikasi kompilasi Disaster Risk Reduction (GPDRR)
Pertemuan konsultasi jaringan global NGO ”pengalaman berharga” dalam DRR
yang pertama diadakan oleh sekretariat berbasis komunitas yang dikumpulkan
Perencanaan Global untuk
UNISDR pada tanggal 25-26 Oktober 2006 melalui jaringan NGO yang sudah ada dan
Pengurangan Resiko Bencana
di Geneva, bekerja sama dengan Unit jalur lainnya.
(Global Platform for Disaster Risk
Khusus kerjasama Selatan-Selatan kantor
Reduction (GPDRR) pada sesi
UNDP Regional di Bangkok. Perkembangan dan diskusi lebih lanjut
pertama di Genewa pada tanggal 5-
dilakukan selama penyusunan Perencanaan
Pertemuan dihadiri oleh 14 perwakilan Global untuk Pengurangan Resiko Bencana 7 Juni 2007 lalu merupakan forum
NGO dan jaringan NGO dari Asia, Afrika, (GPDRR- Global Platform for Disaster Risk yang terdiri dari banyak stake-
Eropa, Amerika Serikat dan Amerika Latin. Reduction pada sesi pertama di Genewa holder dan bagi banyak lembaga
Sebagai hasil dari pertemuan, para peserta pada tanggal 5-7 Juni 2007. yang terlibat dalam DRR. NGO
telah menyepakati konsep jaringan glo- dipandang sebagai aktor utama
bal NGO dan mempersiapkan draf ToR Untuk informasi lebih lengkap, silahkan dalam proses ini, dengan
pertama dan menyetujui langkah yang mengunjungi: www.preventweb.net memperhatikan peran dasar yang
dilakukan selanjutnya. mereka mainkan dalam mengurangi
resiko bencana, terutama di
Dengan agenda tersebut, para peserta tingkatan lokal. Sekretariat UNISDR
memandang sangat penting untuk
meningkatkan keterikatan dengan
Program Ketahanan Masyarakat NGO-NGO dalam proses DRR dan
meyakini bahwa gerakan DRR tidak
di Asia akan terbangun tanpa partisipasi
aktif dan keterlibatan mereka.
Perencanaan Global bagi Pengurangan Resiko Bencana (Global
Platform for Disaster Risk Reduction - GPDRR) Program Acara Sisipan The Hyogo Framework for
pada 7Juni 2007 Genewa, Swiss Action (HFA) 2005-2015:
Membangun ketahanan nasional dan
Selama GPDRR sesi pertama di Genewa, Yang menarik dari agenda ini adalah masyarakat terhadap bencana juga
UNISDR menyisipkan acara tentang upaya- pembicaraan mengenai tantangan-tantangan menggarisbawahi pentingnya
upaya inovatif para anggota IAP (ISDR Asia dalam pelaksanaan penanganan bencana di keterlibatan NGO-NGO,organisasi
Partnership) dalam menggerakkan ketahanan Vietnam dan bagaimana jaringan dapat masyarakat dan kelompok relawan
masyarakat di Asia. Agenda acara ini bekerja sama untuk bisa menyelaraskan dalam proses DRR. Pendekatan yang
memberikan kesempatan bagi anggota IAP perbedaan gagasan. Titik beratnya adalah komprehensif terhadap DRR
dan stakeholder lainya untuk berbagi pada peningkatan pengalaman lapangan mensyaratkan perubahan
pengalaman dan pembelajaran, pengalaman dalam pendekatan berbasis komunitas dan kombinasi dalam praksis dan
sukses, mengidentifikasi isu-isu dan strategi teorinya, sampai pada persoalan-persoalan tingkah laku pada tingkatan lokal,
baru serta memperkuat kemitraan dalam pembangunan di tingkat nasional menjadi dengan perubahan pada kebijakan
menggerakkan pendekatan berbasis salah satu keprihatinan yang diketengahkan nasional dan internasional.
komunitas pada pengurangan resiko dalam presentasi ini. Sesi ini juga
bencana di Asia. memberikan perspektif yang dalam mengenai Untuk informasi lebih lanjut,
alokasi sumber daya yang lebih seimbang silahkan kunjungi:
Poin penting yang dipresentasikan lebih untuk kesiapsiagaan non-struktural dan pada http://www.unisdr.org.
pada prakarsa dan upaya dari beberapa peningkatan pengalaman adaptasi
jaringan pengurangan resiko bencana di perubahan iklim dan kekeringan di Vietnam.
Vietnam seperti berikut: Pokja Penanganan Mitra IAP adalah: Asian Disaster Prepared-
Bencana, Kemitraan untuk mitigasi Bencana ness Center (ADPC), Asian Disaster Reduc-
Alam, Jaringan Advokasi DIPECHO dan tion Center (ADRC), UNISDR-Asia Pacific (AP),
Jaringan Pencegahan Bencana tingkat ba- UNESCAP, UNDP-Regional Center, Bangkok
sis. and UNOCHA-Regional Officer for Asia Pa-
cific (ROAP).
6. 6 Community Based Disaster Risk Reduction (CBDRR) di Asia Tenggara Volume 4 no.1 (Feb-Jun 2007)
Perencanaan Kesiapsiagaan
menghadapi banjir
di hilir tepi Sungai Mekong
Sungai Mekong
Sungai Mekong merupakan satu dari
sungai besar di dunia. Sungai ini
dinyatakan sebagai sungai terpanjang
kesepuluh di dunia dan volume
terbesar kesepuluh (mengeluarkan 475
km3 air setiap tahunnya). Panjangnya
diperkirakan mencapai 4880 kilometer
dan mengairi areal seluas 810.000 km2
dari Plateau Tibet mengalir melalui
propinsi Yunnan di China, Myanmar,
Thailand, Laos,Kamboja dan Vietnam.
Semua daerah kecuali China dan
Myanmar tergabung dalam Mekong Sebagaimana komitmen yang telah disepakati meningkatkan kapasitas kelembagaan
oleh 4 negara yaitu: Kamboja, Laos, Thailand penanganan bencana di tingkat propinsi dan
River Commission – Komisi Sungai
dan Vietnam terhadap kesiapsiagaan banjir, kabupaten dalam melakukan perencanaaan
Mekong. Perubahan musim yang
Komisi Sungai Mekong (MRC- Mekong River dan pelaksanaan program kesiapsiagaan banjir
ekstrim dalam alirannya dan adanya Commission) telah memulai process di propinsi dan kabupaten di beberapa
jeram dan air terjun telah perealisasian program penanganan dan propinsi, yaitu Kratie dan Kampong Cham di
mengakibatkan navigasi yang sangat mitigasi banjir tepi sungai Mekong. Kamboja, Can Tho dan Tien Giang di Vietnam
sulit. dan propinsi Champasack, Khammouane,
Sejak tahun 2003, MRC dan ADPC telah menjadi Saravanh dan Savannakhet di Laos.
Selama musim hujan, empat Negara mitra aktif untuk program kesiapsiagaan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pro-
menderita banjir karena sungai bencana pada DIPECHO di Asia Tenggara gram adalah:
Mekong yaitu Kamboja, Laos, Thailand terutama di negara-negara di hilir sungai - Pengadopsian kurikulum pelatihan untuk
dan Vietnam. Banjir telah terjadi dan Mekong. digunakan dalam pelatihan di tingkat
membawa dampak bagi beberapa propinsi dan kabupaten
daerah selama beberapa tahun dan ini Program fase I (2003-2004): “Pembangunan - Melakukan 5 pelatihan di tingkat propinsi
menjadi salah satu alasan bagi MRC kapasitas untuk Perencanaan ”Perencanaan dan Pelaksanaan Program
yang berpikir untuk mengurangi Kesiapsiagaan di hilir sungai Mekong Kesiapsiagaan Banjir” di propinsi-propinsi
dengan menggunakan media informasi beresiko tinggi terhadap bencana pada tiga
resiko bagi mereka yang tinggal di
banjir” termasuk pembangunan kapasitas negara anggora MRC yaitu 2 pelatihan
tepi sungai terutama untuk kerugian
untuk perencanaan kesiapsiagaan banjir dan tingkat propinsi di Kamboja dan Vietnam dan
pertanian. Situasi ini telah terulang tanggapan melalui penggunaan media informasi satu training tingkat nasional di Laos yang
selama beberapa tahun dan banjir. memberikan gambaran kepada peserta mulai
kesiapsiagaan bencana menjadi jalan dari 4 propinsi sebagai sasaran program
terbaik untuk menurunkan kerugian Kegiatan program dilakukan dalam koordinasi (Champasack, Khammoune, Saravanh dan
dan kerusakan pada saat musim dengan Komite Mekong Nasional dan Savannakhet) sampai pada finalisasi daerah
penghujan tiba. Organissasi penganangan bencana nasional prioritas untuk melaksanakan kesiapsiagaan
dan dalam kemitraan dengan Masyarakat banjir di 3 propinsi yang menjadi daerah
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Palang merah nasional dan para NGO yang sasaran program.
program “Mendorong pelaksanaan bekerja dalam kesiapsiagaan bencana banjir - Membantu persiapan dan pelaksanaan
program kesiapsiagaan banjir di di negara-negara dampingan. Berikut hasil- pertama program kesiapsiagan banjir
tingkat Propinsi, Kabupaten dan hasil yang dicapai: tingkat Kabupaten di kabupaten Kratie di
tingkat basis di Hilir sungai Mekong”, - assessment kemampuan perencanaan Kamboja.
silahkan menghubungi: kesiapsiagaan banjir di tingkat propinsi dan
kabupaten di Kamboja dan Vietnanm. Tahun ini, program telah melewati fase ketiga
Mr Te Navuth
- assessment sistem Prakiraan Banjir dan (2007-2208): ”Mendorong pelaksanaan pro-
Sekretariat MRC di Laos
penggunaan media informasi banjir gram kesiapsiagaan banjir di tingkat
Email: navuth@mrcmekong.org - Pelatihan kurikulum Pelaksanaan program propinsi, kabupaten dan basis di hilir
kesiapsiagaan banjir di tingkat propinsi dan lembah sungai Mekong” dengan tiga
Dr. Truong Hong Tien kabupaten dalam bahasa Inggiris, Khmer dan kegiatan penting:
Regional Flood Management and Vietnam. - memfasilitasi persiapan program
Mitigation Center (RFMMC) di Phnom - Dua pelatihan tentang Pelaksanaan kesiapsiagaan banjir dan pelaksanaan pro-
Penh Kesiapsiagaan Banjir dilakukan di Kamboja gram daerah prioritas program di beberapa
Email: tien@mrcmekong.org (Kratie, Kampong Cham. Kandal dan Prey kabapaten yang berada di propinsi di
Veng) dan Vietnam (Long An dan Dong Thap) Kambjoa dan Vietnam,
Mr. Nguyen Huy Dzung - Dua seminar nasional Perencanaan - Melaksanakan pelatihan ”Kesiapsiagaan
Regional Flood Management and Kesiapsiagaan Banjir diselenggarakan di Banjir bagi tim atau pengurus penanganan
Mitigation Center (RFMMC) di Phnom Thailand dan Laos bencana di tingkat basis” di dua propinsi
Penh yang menjadi sasaran program di negara
Email: dzung@mrcmekong.org Dalam Fase II (2005-2006) program yang di Kamboja dan Vietnam.
beri tema Membangun Kapasitas untuk - Menyelenggarakan satu lokakarya sharing
perencanaan dan pelaksanaan program pengalaman di tingkat regional dan tiga semi-
Mr. Aslam Perwaiz,
kesiapsiagaan banjir di tingkat propinsi dan nar nasional ”Pembelajaran dalam
ADPC Project Manager kabupaten di hilir sungai Mekong” perencanaan kesiapsiagaan banjir di tingkat
Email: aslam@adpc.net mempertahankan keberhasilan pada fase propinsi, kabupaten dan basis” di Kamboja
sebelumnya sebagai bagian dari komponen ke- dan Vietnam.
Atau kunjungi: 4: Penguatan Penanganan Darurat Banjir
http://www.mrcmekong.org/ dibawah MRC yang lebih luas yaitu FMPP.
Mekong River Commission
Tujuan khusus dari program ini adalah
7. 7
Undang-undang manajemen
bencana telah ditetapkan bagi
keselamatan Indonesia
Segera setelah tsunami dan gempa bumi Kemanussiaan (Center of Excellence for
di Samudra India Desember 2004, Indone- Disaster Management and Humanitarian
sia dihadapkan pada regulasi manajemen Assistance, COE, Hawaii ), menjadi tuan
bencana yang kurang mencukupi situasi, rumah lokakarya penanganan bencana
dalam kaitannya dengan koordinasi dari tanggal 11-15 Juni 2007 di Jakarta.
bantuan dan rehabilitasi yang tepat. Lokakarya tiga hari ini diselenggarakan
Untuk menjawab persoalan ini, BRR dengan tujuan untuk mendukung
(Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi), pengadopsian perencanaan strategis
sebuah badan ad hoc telah dibentuk. Saat nasional di Indonesia terhadap Rencana Nasional Indonesia untuk
ini kebutuhan mendesak untuk memiliki pengurangan bencana 2006-2009 (NAPDR). Pengurangan Resiko Bencana (2006-2009)
undang-undang yang lebih komprehensif Lebih dari 200 praktisi dari berbagai
telah disadari oleh pemerintah Indonesia lembaga menghadiri lokakarya. Mereka
dan banyak organisasi pengembangan mewakili lembaga penanganan bencana
masyarakat. tingkat nasional maupun propinsi,
pemerintah Indonesia, TNI dan juga
Pada bulan Maret 2007, DPR telah organsisasi-organisasi civil society.
menyepakati untuk meloloskan rancangan Beberapa lembaga internasional juga
undang-undang mengenai manajemen berpartisipasi dalam lokakarya tersebut.
bencana. Dari sinilah akhirnya lahir Lokakarya akhirnya menjadi tempat/
undang-undang manajemen bencana yang sarana yang menarik untuk bertukar
baru yang secara resmi diberlakukan pada beragam pengalaman, pengetahuan
bulan April 2007. Undang-undang ini praktis dari setiap tantangan-tantangan
sebagai momentum titik awal bagi Indo- dan pengalaman nyata dalam pengananan
nesia untuk meningkatkan gagasan dan bencana di lapangan.
prakarsanya dalam manajemen bencana.
Lokakarya memberikan kepada para
Pemerintah menghadapi tantangan untuk peserta pengenalan terhadap sistem
melaksanakan undang-undang penanganan bencana di Indonesia dan
penanganan semua bencana dengan keterkaitan antara NGO dengan
dukungan organisasi-organisasi yang organsiasasi-organisasi tingkat regional
terlibat dalam pengurangan resiko maupun internasional. Lokakarya juga
bencana di tingkat nasional, regional dan mengetengahkan sejarah dan kekinian
internasional. rencana tindak lanjut nasional Indonesia
untuk pengurangan bencana (NAPDR)
Satu poin penting yang tercantum dalam 2006-2009.
undang-undang ini adalah membentuk
sebuah badan baru dalam upaya untuk Bakornas dan TNI memfasilitasi kelompok-
Rencana Nasional Indonesia untuk
menangani bencana baik di tingkat kelompok kerja karena mereka dulu adalah
Pengurangan Resiko Bencana (2006-
nasional maupun di tingkat propinsi. badan yang bertugas dalam tanggap
Seperti yang ada sekarang, Badan darurat di Indonesia. Mereka mencoba 2009) merupakan revisi tanggap
Koordinasi Nasional (Bakornas) menangani mengakomodasi banyak gagasan untuk bisa bencana terhadap peningkatan
bencana di tingkat nasional dan Satkorlak menghasilkan konteks nasional dan kejadian-kejadian bencana di negara
menangani di tingkat propinsi. gagasan yang relevan ke dalam dinamika ini dalam dua tahun terakhir ini
berbagai macam situasi tanggap darurat seperti gempa bumi Nabire dan Alor,
Bakornas, menurut undang-undang yang di Indonesia. Kelompok-kelompok kerja tsunami Aceh dan Nias, letusan
baru, harus dibubarkan dan akan ada juga diminta untuk mendefinisikan peran gunung berapi dan gempa bumi
sebuah badan baru yang disebut dan fungsi TNI dalam kaitannya dengan Yogyakarta dan Jawa Tengah, dan
BPNP(Badan Penanganan Bencana tugasnya dalam penanganan bencana (bisa baru-baru ini banjir di Langkat,
Nasional) yang tercantum dalam bab XII dilihat dalam NAPDR) dengan Sumatera Utara dan Aceh Tamiang di
ayat 82 (2) yang menyatakan bahwa segera pertimbangan yang matang terhadap Propinsi Nanggroe Aceh Darusalam.
setelah pembentukan BPNP, Bakornas peraturan yang sudah ada dan bagaimana
dinyatakan bubar (diambil dari menjadikannya harmonis. Mitigasi dan penanganan bencana
penerjemahan resmi Undang-undang menjadi salah satu dari sembilan
Republik Indonesia No 24 tahun 2007 Sesi perencananan lain-lain mencakup prioritas Pembangunan Nasional
mengenai Penanganan Bencana). koordinasi regional dan internasional. sebagaimana ditetapkan dalam
Koordinasi ini adalah titik simpul yang Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Tugas pertama BPNP adalah memberikan menjelaskan SOP atau standard prosedur untuk tahun 2007 yang dikuatkan
panduan mitigasi bencana termasuk operasional dan mengidentifikasi melalui Keputusan Presiden Nomor 19/
kesiapsiagaan bencana, Tanggap Darurat, tuntutan SOP-SOP lainnya di dalam UU 2006. Lepas dari bahwa hal tersebut
Rekonstruksi dan Rehabilitasi dan tugas yang baru. Untuk memperkuat dan merupakan bagian dari komitmen
kedua adalah membuat standard menjaga momentum kegiatan ini maka terhadap Hyogo Framework for
kebutuhan penanganan bencana lokakarya untuk para staf pemulihan Action 2005-2015 dan the Beijing
termasuk monitoring dan evaluasi bencana diadakan di Jakarta dari tanggal Action Plan (HFA) untuk Asia,
anggaran penanganan bencana. 11- 15 Juni 2007 diikuti dengan Latihan kehadiran dokumen ini
penanganan bencanan di Pelabuhan mengindikasikan sebuah perubahan
Untuk mengefektifkan pelaksanaan Ratu, Sukabumi (pada tingkat lokal) dari paradigma di negara ini dari sekedar
undang-undang penanganan bencana, tanggal 18-22 Juni 2007. tindakan responsif menjadi aktifitas
Bakornas bekerja sama dengan Pusat pencegahan melalui mitigasi dan
Penanganan Bencana dan Bantuan pencegahan.
8. 8 Community Based Disaster Risk Reduction (CBDRR) di Asia Tenggara Volume 4 no.1 (Feb-Jun 2007)
Agenda Yang akan datang Renstra Nasional CBDRM
Agustus – November 2007
di Filipina
• Agustus Bekerja sama dengan komisi Sosial Aktifitas khususnya akan diselaraskan dalam
Konferensi Pengurangan Bencana Dunia Ekonomi PBB untuk Asia Pasific dan ADPC, rangka mencapai tiga tujuan utama yang
21 – 25 Agustus 2007 Badan Koordinasi Bancana Nasional telah ditentukan: (a)membangun sistem
Herbin, China yang efektif untuk mengkampanyekan
melalui kantor pertahanan Sipil
http://www.idrc.info/ CBDRM dalam membangun ketahanan
memfasilitasi lokakarya penyusunan
perencanaan strategis nasional CBDRM di masyarakat terhadap bencana. (b)
• September
Filipina pada tanggal 21 Juni 2007 di Honor membangun sistem yang efektif untuk bisa
Lokakarya terpadu tentang Dampak sosial
Hall, Akademi Pertahanan Nasional Filipina. mengintegrasikan CBDRM ke dalam
ekonomi akibat Angin Taifun dan kejadian yang
serupa
perencanaan pembangunan melalui proyek
10-14 September 2007 Dengan terselenggaranya pertemuan percontohan dan sejenisnya (c)
Bangkok, Thailand mitra-mitra untuk perencanan strategis memobilisasi komitmen para stakeholder
http://www.unescap.org/esd/calendar/ nasional CBDRM, agenda lokakarya untuk menguatkan dasar dan pelaksanaan
events.asp meliputi sebagai berikut: (a) kerangka kerja NDCC sebagai patform
menginformasikan kepada para stake- nasional dalam rangka mengintegrasikan
• Oktober holder yang terkait mengenai draft CBDRM kedalam pelaksanaan HFA.
Humanitarian Development Summit Rencana Strategis Filipina tentang CBRDM
17-19 Oktober 2007 dengan harapan mendapat dukungan dan Draf perencanaan strategis nasional CBDRM
Nairobi, Kenya peran serta mereka dalam pelaksanaan akan di terbitkan dalam website NDCC,
http://www.hdpsummit.org/hds/events/ rencana tersebut sebagai bagian dari The (http://ndcc.gov.ph/ndcc/). Draf ini
hdsn07/index.htm Hyogo Framework for Action (HFA) dalam disusun oleh peserta lokakarya baik dari
membangun ketahanan masyarakat organisasi pemerintah, non-pemerintah
• November terhadap bencana alam dan (b) maupun dari media dan akademisi.
40th Session of the Typhoon Committee merumuskan stategi-strategi bersama
21-26 November 2007 untuk melengkapi aktifitas yang telah Melalui Kemitraan untuk Pengurangan
Macao, China diajukan dalam Rencana Strategis bagi Resiko Bencana Fase I (PDRSEA 4), sebuah
http://www.unescap.org/esd/calendar/ kerja sama yang lebih efektif diantara para program dibawah Program Kesiapsiagaan
events.asp stakeholder dalam pelembagaan Bencana, Divisi Bantuan Kemanusiaan Komisi
penanganan resiko bencana di dalam Eropa atau DiPECHO (European
Konferensi Internasional Kedua tentang Commission’s Disaster Preparedness
negaranya.
Pengurangan Bencana Perkotaan
Program’s), penyusunan draf perencanaan
– Penanganan Bencana Skala Besar
Seperti yang telah dinyatakan dalam visi strategis nasional CBDRM Filipina bisa
27–29 November 2007
perencanaan stategis, OCD dipandang terwujud. PDRSEA 4, dilaksanakan untuk
Taipei, Taiwan
http://www.ncdr.nat.gov.tw/2ICUDR/ sebagai motor utama yang bekerja untuk meningkatkan kemampuan para praktisi
NDCC dan menjadi platform nasional yang CBDRM, memperluas kemitraan yang sudah
efektif untuk membangun ketahanan ada dan memperkuat peran Badan Nasional
masyarakat terhadap bencana alam di untuk Manajemen Bencana untuk
Filipina. Para peserta secara kolekif menggiatkan penerapan CBDRM oleh
menyepakati bahwa sebagai bagian dari banyak stakeholder.
misi OCD, seharusnya turut memobilisasi
dukungan dan partisipasi organisasi- Setelah penilaian atas kesimpulan-
organisasi anggota NDCC dan organisasi kesimpulan lokakarya yang barus saja
civil society lainnya untuk dilaksankan, dilakukan di Filipina, lokakarya
mengintegrasikan CBDRM pada proses serupa akan diselenggarakan di Vietnam,
pembangunan sosial ekonomi. Kamboja dan Indonesia.
our people
Tim Editorial: Untuk masukan, pertanyaan dan saran, silahkan
Mr. Loy Rego, Direktur dan Team Leader menghubungi
Ms. Hnin Nwe Win, Program Manager
Dr. Mel Capistrano, Program Manajer CBDRR Dr. LeHuu Ti
Mr. Philipp Danao, Koordinator Senior untuk United Nations Social and Economic Commission
Pengembangan program dan Manajemen for Asia Pacific (UNESCAP)
Informasi Email : ti.unescap@un.org
Ms. Silvia Dian Anggoro, Koordinator Jaringan
dan Informasi Dr. Mel Capistrano
Ms. Hiroko Kodaka, Senior Project Associate Asian Disaster Preparedness Center
Asia Pacific Regional Emai : mcapistrano@adpc.net
Tim Penanganan Bencana cbdrrsoutheast@gmail.com
Workshop on School
Asian Disaster Preparedness Center (ADPC)
Education and Disaster Risk Asia Pacific Regional Silahkan mengunjungi milis kami:
Reduction P Box 4 Klong Luang Pathum Thani
.O. http://groups.yahoo.com/group/pdrsea-
8-10 October 2007 12120, Thailand network/
Tel: (662) 516-5900-10
Bangkok, Thailand Fax: (662) 524-5350, 5360 Untuk berlangganan email:
Website: www.adpc.net pdrsea-network-subscribe@yahoogroups.com
Tata letak dan desain grafis oleh Mr. Philipp
Danao