Dokumen ini membahas tentang fenomena joget massal di Indonesia yang menjadi tren di kalangan masyarakat setelah diperkenalkannya beberapa gerakan seperti Asereje, Gangnam Style, dan Harlem Shake. Joget massal kemudian berkembang di Indonesia dengan munculnya berbagai gerakan seperti Goyang Cesar, Simalakama, Oplosan, dan lainnya yang dipopulerkan melalui acara televisi. Gerakan-gerakan tersebut mudah ditiru karena se
2. Fenomena joget massal seolah menjadi trend
sendiri di kalangan masyarakat. Kegandrungan
untuk meniru gerakan ini sudah muncul sejak grup
vokal Last Ketchup asal Cordoba, Spanyol pada
tahun 2003 mengenalkan lagu Asereje, saat itu
ramai- ramai masyarakat menirukan gerakan
mereka. Selain itu pada tahun 2012, ada gerakan
Gangnam Style dikenalkan oleh artis asal Korea
Selatan yang bernama Park Jae-Sang. Ada pula
Harlem Shake yang datang di awal tahun 2013 dan
sukses menjadi primadona joget massal lantaran
gerakannya yang dianggap lebih simple, bebas
dan tanpa aturan.
3. Indonesiapun
tak
kalah
dengan
hadirnya
beberapa joget massal yang disiarkan oleh
beberapa televisi swasta. Sejak diperkenalkan
Goyang Cesar pada bulan Agustus melalui acara
sahur pada acara Yuk Kita Sahur di TransTv, televisi
lainpun seolah “latah” untuk mengorbitkan gerakan
tarian massal yang memiliki ciri khas masingmasing.
4. Saat ini sudah banyak gerakan joget massal yang
dikenal oleh masyarakat Indonesia, selain Joget
Cesar di TransTv, ada pula joget Simalakama,
joget Oplosan, Kereta Malam dan Bang Jali.
Beberapa televisi swasta lainpun memiliki joget
massal populer seperti joget Gasspol di acara
Dahsyat RCTI, joget awas kereta di acara Inbox
SCTV, joget Campur- Campur di acara CampurCampur AnTV dan beberapa goyang massal yang
lain.
5. Ada yang menarik dari joget massal dari
negara Indonesia, yaitu gerakan yang simple
dan komposisi lagu yang rata- rata bernuansa
genre dangdut.Hal ini membuat joget massal
tersebut menjadi mudah untuk ditiru oleh
masyarakat Indonesia dari belahan Barat
hingga Timur Indonesia.
6. Joget massal seolah menjadi identitas bahwa
pelakunya memiliki komunitas tersendiri.
Melalui joget massal pulalah mereka bisa eksis
untuk memperkenalkan eksistensi dirinya.
Bahkan mereka bisa mengajak orang lain
untuk ikut serta bergoyang bersama mereka.
7. Joget massal memiliki beberapa sisi positif, yang
pertama
sebagian
besar
joget
massal
menggunakan lagu dangdut sebagai komposisi
utama, sehingga menyebabkan penonton yang
sebelumnya tidak begitu mengenal ataupun
menyukai dangdut, lama kelamaan menjadi
terbiasa dengan musik dangdut.
Selain itu joget massal juga membawa pengaruh
positif di bidang psikologi, mereka yang berani
menirukan gerakan tersebut akan bertambah rasa
percaya dirinya dan eksistensi dirinya.
8. Ternyata fenomena joget massal memiliki
dampak positif bagi masyarakat yang
menirukan
gerakan
tersebut.
Selain
memperkaya
budaya
juga
akan
menambah rasa percaya diri. Tinggal kita
saja yang menilai.