Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Psikologi agama berkembang terlambat dibanding cabang psikologi lain karena sejarah panjang psikologi yang awalnya terkait erat dengan agama dan filsafat; (2) Setelah psikologi menjadi ilmu sendiri pada tahun 1879, agama tidak lagi menjadi bagian darinya dan banyak ahli psikologi menjadi atheis; (3) William James dianggap sebagai bapak psikologi agama
1. Psikologi agama sebagai cabang ilmu psikologi
kelahirannya dapat dikatakan terlambat
dibandingkan dengan cabang-cabang lainnya.
Hal ini terjadi terkait dengan sejarah psikologi
yang panjang.
2. Sejarah Psikologi :
Sebelum tahun 1879, psikologi
merupakan bagian dari filsafat.Pada masa
ini psikologi erat dengan agama.
Ilmu agama (pneumatologi) :
a. Ilmu tentang tuhan.(teologi)
b. Ilmu tentang ruh-ruh perantara
(angeologi).
c. Ilmu tentang ruh manusia (psikologi)
4. Augustine :
Manusia memiliki dua dorongan :
a. Dorongan yang jahat.
b. Dorongan yang baik
Dorongan yang baik harus dirangsang
untuk mencapai kesempurnaan
kepribadian, oleh karena itu takut dosa
ditimbulkan.
5. Setelah tahun 1879/setelah psikologi
menjadi ilmu yang berdiri sendiri :
Psikologi bukan bagian ilmu filsafat.
Psikologi bukan ilmu jiwa.
Psikologi dikembangkan sebagaimana ilmu alam,
bersifat empiris dan objektif.
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari
gejala jiwa/perilaku.
Tuhan tidak mendapatkan tempat.
Freud menjadi atheis dan menjadikan
psikoanalisa sebagai agamanya.
Watson keluar dari kristen dan menjadi nabi
behavioristik.
6. Mengapa psikologi bermusuhan dengan
agama?
Keduanya telah menjadi pesaing satu sama lain.
Dahulu agama memiliki makna baku kepada
manusia dalam menjelaskan alam dan
kehidupan.Beberapa abad kemudian posisi itu
diambil alih oleh sains. Agama digantikan oleh
Ilmu pengetahuan.
Pandangan ahli psikologi yang negatif terhadap
agama, yaitu pandangan paham dominan
dikalangan ahli psikologi yang melecehkan
agama. Misalnya : agama sebagai ilusi, agama
adalah keinginan kanak-kanak, beragama sebagai
patologi dsb.
7. Lanjut…….
Pandangan agama yang negatif terhadap
psikologi. Arogansi psikologi mengundang
reaksi keras dari pihak agama. Tidak ada
kompromi antara agama kristen dengan
psikologi.
8. Ahli Psikologi pro agama :
William James: melihat agama bukan dari asal usulnya,
tetapi dari buahnya, yakni hasilnya dalam kehidupan
seseorang yang menjalankan agamanya secara mendalam.
Agama bukanlah “dull habit” tetapi “acut fever”
Pandangan ini ditulis dalam sebuah buku yang berjudul:
The variaties of religiouse experience yang diterbitkan
tahun 1903.Inilah titik tolak lahirnya psikologi agama.
Religion is basically an individual not a social phenomenon.
William James disebut sebagai Bapak Psikologi Agama.
9. Sejak itu banyak buku-buku psikologi agama
diterbitkan :
The Journal of religouse psychology, tahun 1904.
The American journal of religiouse psychology and
education, tahun 1915.
The psychology of religiouse experience, Ames, tahun
1910.
GW Stratton, 1911, “Psychologi of the religiouse life”
James H Leuba, A Psychology study of religion,1912.
J.B Pratt’s,The Religious Consciusness,1920.
Robert H Thoules, An introduction to the psychology of
religion.1927
The psychology of religiouse of awakeing,1929.
H.N and RW. Wieman, the normative psychology of
religion.
Ernest M. Lison, the psychology of christian personality.
10. Perkembangan Psikologi agama
di Indonesia.
Dipelopori oleh :
a. Ilmuwan.
b. Agamawan.
c. Ahli kedokteran.
Karya awal :
a. Prof dr. H. Aulia, 1965, Agama dan kesehatan
badan/jiwa.
b. K.H.Djami’an, 1975, Islam dan psikosomatik.
c. Dr.Nici Syukur Dister, Pengalaman dan motivasi
beragama.
11. Khusus di PTAIN :
Prof. Dr. H.A Mukti Ali
Prof.Dr.Zakiyah Daradjat
a. 1970, Ilmu Jiwa Agama.
b. 1970,Peranan Agama dalam kesehatan mental.
c. 1988, Sholat menjadikan hidup bermakna.
d. 1989, Puasa meningkatkan kesehatan mental.
12. Jamaluddin Ancok :
Perkembangan psikologi agama di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi 3 kategori :
Islam sebagai pisau analisis bagi psikologi.
Psikologi sebagai pisau analisis bagi pemecahan
persoalan umat islam.
Menciptakan pola baru yang digali dari ajaran
agama.
13. Abdul Mudjib mengelompokkan:
Kategori I,II,III karya Zakiyah Daradjat.
Kategori II, Karya Djamaluddin Ancok & Fuad
Nashori Suroso (1994), Hanna Djumhana
Bastaman, Integrasi psikologi dan islam menuju
psikologi Islami (1995).
Kategori III,karya Sukanto Mulyo Martono,
Nafsiologi, suatu pendekatan alternatif atas
psikologi (1986),Zuardin Azzaino, asas-asas
psikologi ilahiyah,sistem mekanisme hubungan
ruh dan jasad (1990).