Dokumen tersebut membahas tentang kesadaran dan berbagai pendekatan dalam memahami tingkah laku manusia, yaitu pendekatan neurobiologis, perilaku, kognitif, psikoanalisis, dan fenomenologi. Juga membahas tentang atensi atau perhatian, proses dan fungsinya beserta gangguan yang dapat terjadi.
2. • Kesadaran adalah kesadaran akan perbuatan. Sadar
artinya merasa, tau atau ingat (kepada keadaan yang
sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali
(dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat,
tau dan mengerti, misalnya , rakyat telah sadar akan
politik. Kesadaran merupakan suatu yang dimiliki oleh
manusia dan tidak ada pada ciptaan Tuhan yang lain.
Kesadara yang dimiliki oleh manusia merupakan
bentuk unik dimana ia dapat menempatkan diri
manusia sesuai dengan yang diyakininya. Refleksi
merupakan bentuk dari penggungkapan kesadaran,
dimana ia dapat memberikan atau bertahan dalam
situasi dan kondisi tertentu dalam lingkungan.
3. Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang
berbeda-beda, dalam psikologi sedikitnya ada 5
cara pendekatan, yaitu:
• Pendekatan neurobiologis
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh
aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiologis
berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls
listrik dan kimia yang terjadi didalam tubuh serta menentukan
proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses
mental.
Biasanya menggunakan terapi tanpa obat.
4. Pendekatan perilaku
Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya
tingkah laku adalah respon atas stimulus yang
datang. Secara sederhana dapat digambarkan
dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus -
Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek
tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini
dipelopori oleh J.B. Watson kemudian
dikembangkan oleh banyak ahli, seperti
B.F.Skinner, dan melahirkan banyak sub-aliran.
5. • Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku
adalah proses mental, dimana individu (organisme)
aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan
menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi.
Individu menerima stimulus lalu melakukan proses
mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang
datang.
Kata kognisi menunjk ke persepsi tentang dunia sekitar,
beberapa aspek belajar, memori, berpikir, dan
pengetahuan tentang lingkungan sekitar. Proses itu
merupakan dasar dari pengalaman yang dimiliki yang
kita sebut pikiran.
6. • Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh
Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan
individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah
sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh
hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan,
impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan
yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah
sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk
dipuaskan.
7. • Pendekatan fenomenologi
Pendekatan fenomenologi ini lebih
memperhatikan pada pengalaman subyektif
individu karena itu tingkah laku sangat
dipengaruhi oleh pandangan individu
terhadap diri dan dunianya, konsep tentang
dirinya, harga dirinya dan segala hal yang
menyangkut kesadaran atau aktualisasi
dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku
seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena
tentang dirinya.
8. • Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara
sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar
informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari
penginderaan, ingatan maupun proses kognitif
lainnya. Proses atensi membantu efisiensi
penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang
kemudian akan membantu kecepatan reaksi
terhadap rangsang tertentu.
9. Proses atensi
• Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
• Proses otomatis tidak melibatkan kesadaran, misalkan mengarahkan
pandangan pada rangsang yang menarik secara kognisi. Memperhatikan
secara otomatis dilakukan tanpa bermaksud untuk memperhatikan suatu
hal. Perhatian terhadap suatu hal atau tindakan dapat dibentuk sehingga
menjadi otomatis (otomatisasi) melalui latihan dan frekuensi melakukan
tindakan tersebut.
• Proses terkendali biasanya dikendalikan oleh kesadaran, bahkan
membutuhkan kesadaran untuk dapat mengarahkan atensi secara
terkendali. Biasanya proses terkendali membutuhkan waktu lebih lama
untuk dilakukan, karena dilakukan secara bertahap.
10. Fungsi atensi
Terdapat tiga fungsi dalam melakukan atensi
terkendali
• Deteksi sinyal
Bertugas untuk mendeteksi kemunculan dari
rangsang khusus.
• Atensi selektif
Memilih suatu rangsang tertentu dan mengabaikan
rangsang lainnya.
• Atensi terbagi
Menempatkan sumberdaya atensi secara bijaksana
untuk mengkoordinasi pelaksanaan beberapa
tugas sekaligus.
11. • Neurologi atensi
Atensi erat kaitannya dengan fungsi otak. Bagian otak
yang memproses atensi terletak pada anterior di dalam
frontal lobe yang aktif pada proses atensi terkendali
dan pada posterior di dalam parietal lobe. Atensi juga
melibatkan aktivitas saraf pada korteks penginderaan,
terutama visual dan motorik.
• Atensi visual
Semakin kecil bayi semakin sulit untuk mengalihkan
perhatian pada hal lain, karena gerak motorik dan mata
masih terbatas. Pada dewasa kerusakan pada posterior
parietal lobe dapat menyebabkan pengabaian yang
parah pada integrasi kontralateral visual dan
penginderaan lainnya.
12. Gangguan pada atensi
Beberapa gangguan pada atensi menyebabkan
terjadinya gangguan perilaku seperti pada
• autisme
• Attention-deficit hyperactivity disorder atau
ADHD