SlideShare a Scribd company logo
1 of 90
EKOSISTEM
EKOLOGI
   ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
    maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya

   Komponen penyusun ekologi :
    1.   Faktor biotik
        makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan
         mikroba

    2.   Faktor abiotik
        suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi
FAKTOR BIOTIK
 Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi
  semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan
  maupun hewan.
 Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai
  produsen, hewan berperan sebagai konsumen,
  dan    mikroorganisme       berperan     sebagai
  dekomposer.
 Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan
  organisme yang meliputi individu, populasi,
  komunitas, ekosistem, dan biosfer.
   Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut
    dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling
    mempengaruhi membentuk suatu sistem yang
    menunjukkan kesatuan.
Tingkatan-tingkatan organisme
KERJAKAN
1.   Jelaskan perbedaan biotik dan
     abiotik? Berikan contohnya!
2.   Sebutkan komponen2 biotik dan
     abiotik!
3.   Jelaskan perbedaan individu,
     populasi dan komunitas! Berikan
     contohnya!
Individu
   Individu   merupakan      organisme
    tunggal seperti : seekor tikus,
    seekor kucing, sebatang pohon
    jambu, sebatang pohon kelapa, dan
    seorang manusia.
   Penyesuaian diri makhluk hidup
    dengan lingkungan disebut adaptasi
   Macam-macam adaptasi makhluk                    hidup
    terhadap lingkungannya, yaitu:
    1.   adaptasi morfologi,
        penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan
         hidupnya
        Contoh : gigi-gigi khusus, moncong, paruh, daun,
         akar
    2.   adaptasi fisiologi,
        penyesuaian      fungsi  fisiologi  tubuh   untuk
         mempertahankan hidupnya
        Contoh : kelenjar bau, kantong tinta, mimikri pada
         kadal
    3.   adaptasi tingkah laku
        adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku
        Contoh : pura-pura tidur atau mati, migrasi
Populasi
 Kumpulan   individu sejenis yang hidup pada
  suatu daerah tertentu dan waktu tertentu
 Ukuran populasi berubah sepanjang waktu
  dan perubahan ukuran dalam populasi ini
  disebut dinamika populasi
   Karakteristik populasi antara lain :
    •   kepadatan (densitas),
    •   laju kelahiran (natalitas)
    •   laju kematian (mortalitas)
    •   potensi biotik,
    •   penyebaran umur
    •   bentuk pertumbuhan
   Dinamika populasi dapat juga disebabkan oleh :
    a.   Imigrasi
        perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau
         peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih
         organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok
         dari jenisnya
    a.   Emigrasi
        peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih
         organisme, sehingga populasi akan menurun.
Komunitas
Merupakan      kumpulan       dari
 berbagai populasi yang hidup pada
 suatu waktu dan daerah tertentu
 yang saling berinteraksi dan
 mempengaruhi satu sama lain.
   Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih
    kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
   Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian
    dari komunitas dan antara komponennya saling
    berhubungan melalui keragaman interaksinya.
Ekosistem
 Antara   komunitas dan lingkungannya selalu
  terjadi interaksi  menciptakan kesatuan
  ekologi yang disebut ekosistem.
 Komponen penyusun ekosistem adalah
  produsen (tumbuhan hijau), konsumen
  (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan
  dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
Contoh komponen biotik
FAKTOR ABIOTIK
  Faktor abiotik  faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan
   kimia.
 Faktor abiotik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah :
a. Suhu
 Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan
   syarat yang diperlukan organisme untuk hidup.
b. Sinar matahari
 Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena
   matahari menentukan suhu.
 Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh
   tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c. Air
 Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan
   untuk kelangsungan hidup organisme.
d.   Tanah
    Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme dan menyediakan
     unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama
     tumbuhan.
e.   Ketinggian
    Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di
     tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan
     kondisi fisik dan kimia yang berbeda
f.   Angin
    Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan
     dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g.   Garis lintang
    Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang
     berbeda pula  menyebabkan perbedaan distribusi organisme di
     permukaan bumi
Contoh komponen abiotik




  Air, yang sangat diperlukan   Tanah, yang berasal dari
  Oleh makhluk hidup            pelapukan batuan
INTERAKSI DALAM EKOSISTEM
 Interaksi
        antar
 komponen Biotik
  Mutualisme
  Komensalisme
  Alelopati
  Predasi
  Kompetisi
  Parasitisme
   Mutualisme
    Hubungan yang saling menguntungkan antar kedua belah orgnaisme
     yang terlibat di dalmnya
    Contoh: Simbiosis antara fungi dengan ganggang hijau yang
     membentuk lichen
   Komensalisme
    Hubungan antar dua spesies yang berbeda, yang mana hanya
    satu organisme saja yang memperoleh keuntungan
    sedangkan yang lain tidak terpengaruh
    Contoh: Ikan remoramemperoleh sisa-sisa makan dari ikan
    hiu
 Parasitisme
  Hubungan antar organisme berbeda spesies, yang mana satu
  jenis organisme sebagai parasit dan menimnbulkan kerugian
  bagi organisme lainya.
  Contoh:….
 Alelopati

  hubungan antar organisme, yang mana keberadaan satu
  organisme dapat menghambat pertumbuhan organisme lainya.
 Predasi

  Hubungan antar organisme yang mana satu organisme
  memakan organisme lainya
 Kompetisi

Persaingan untuk mendapatkan sumber energi
LATIHAN
1.   Jelaskan pengertian simbiosis!
2.   Sebutkan faktor-faktor abiotik yang mempengaruhi
     ekosistem!
3.   Jelaskan perbedaan simbiosis mutualisme dengan
     komensalisme! Berikan contohnya!
4.   Apa yang di maksud dengan alelopati dan predasi!

SOAL DI TULIS, DI KUMPULKAN
Contoh simbiosis




            Simbiosis mutualisme antara ganggang hijau biru dan
            Jamur membentuk lumut kerak




  Simbiosis komensalisme                       Simbiosis parasitisme antara
  antara kerang dan paus                       Kutu rambut dan kulit kepala
PERANAN KOMPONEN EKOSISTEM DALAM
    ALIRAN ENERGI DAN DAUR BIOGEOKIMIA

   Energi dan materi mengalir melalui berbagai komponen
    ekosistem.

   Perbedaan utama antara aliran energi dengan aliran
    materi :
       Energi mengalir di dalam ekosistem berasal dari luar (matahari),
        sedangkan materi berasal dari lingkungan abiotik
       Aliran energi dapat mengalami reduksi di sepanjang lintasannya,
        sedangkan aliran materi berjalan membentuk suatu daur materi
A. Peran Komponen Ekosistem dalam Aliran
  Energi


     Cahaya matahari merupakan sumber energi utama
      kehidupan. Tumbuhan berklorofil memanfaatkan cahaya
      matahari untuk berfotosintesis.

     Golongan organisme autotrof merupakan makanan penting
      bagi organisme heterotrof.
Aliran Energi
   Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke
    bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen
    primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba di dalam tanah. Siklus ini
    berlangsung dalam ekosistem.

   Produser merupakan makhluk hidup yang mampu menangkap energi matahari
    untuk kegiatan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan materi organik yang
    berasal dari materi anorganik.
   Bumi mendapatkan pasokan energi dari matahari sebanyak 1022 Joule tetapi hanya
    sekitar 1 % yang dapat diperoleh produsen dan diubah menjadi energi kimia
    melalui fotosintesis
   Reaksi keseimbangan antara fotosintesis dengan respirasi :

                                fotosintesis
          6CO2 + 6 H2O                          C6H12O6 + 6 O2
                                respirasi

                            PPB = PPK – RS
   Konsumer merupakan makhluk hidup yang memperoleh
    energi dalam bentuk materi organik.
   Berdasarkan tingkat trofiknya (dalam hal pemenuhan
    kebutuhan makanan), konsumer dibedakan atas :
       Konsumer primer atau herbivor
       Konsumer sekunder atau karnivor
       Konsumer tersier atau karnivor puncak
       Omnivor (pengecualian)
   Dekomposer merupakan makhluk hidup yang memperoleh
    makanannya dengan cara menguraikan senyawa-senyawa
    organik yang berasal dari makhluk hidup yang sudah mati.
   Dekomposer berperan mengembalikan materi ke lingkungan
    abiotik dan digunakan kembali oleh tumbuhan hijau
Dalam suatu ekosistem, terdapat produsen, konsumen,
             dekomposer, dan detrivor




Contoh produsen,yaitu rumput           Contoh dekomposer, yaitu jamur
Contoh konsumen, yaitu zebra




Contoh konsumen, yaitu laba-laba dan   Contoh detrivor, yaitu kutu kayu
gurita
Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan
   Rantai makanan adalah pengalihan energi dari
    sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme
    yang makan dan yang dimakan.
   Contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau
    (Produsen)  ulat (Konsumen I)  ayam (Konsumen II)
     musang (Konsumen III)  macan (Konsumen
    IV/Puncak).
   Sebagian besar ekosistem memperoleh energi secara
    langsung dari matahari tetapi detritivor memperoleh
    energi dari materi makhluk hidup yang telah mati.
   Rantai makanan detritus : bakteri dan jamur (dekomposer)
     remukan/hancuran bahan (detritus)  dimakan oleh cacing
    tanah, rayap, belatung (detritivor).
Aliran energi dalam rantai makanan
   Tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai
    parasit, dan rantai saprofit :
       Rantai Pemangsa  Rantai pemangsa landasan utamanya adalah
        tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari
        hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan
        dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai
        konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora
        maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.
       Rantai Parasit  Rantai parasit dimulai dari organisme besar
        hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme
        parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
       Rantai Saprofit  Rantai saprofit dimulai dari organisme mati
        ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas
        tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya
        sehingga membentuk faring-faring makanan.
Contoh rantai makanan




 Rumput       Belalang            Kadal (konsumen   Burung elang
 (produsen)   (konsumen primer)   sekunder)         (konsumen tertier)
   Jaring-jaring makanan merupakan hubungan yang
    saling bersambungan antar komponen rantai makanan.
Contoh jaring-jaring makanan
Piramida Ekologi
   Aliran energi dalam ekosistem dapat diperlihatkan melalui
    rantai makanan dan jaring-jaring makanan, tetapi untuk
    mengetahui jumlah energi dari berbagai tingkat trofik
    dapat dipelihatkan melalui piramida ekologi.

  Terdiri atas :
a. Piramida energi
b. Piramida jumlah
c. Piramida biomassa
Piramida energi
 Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
  melakukan kerja. Energi diperoleh organisme dari
  makanan yang dikonsumsinya dan dipergunakan untuk
  aktivitas hidupnya.
 Keseluruhan energi dalam sebuah ekosistem dapat
  diukur dengan beberapa cara, yaitu :
    1.   Energi total pada tingkat trofik produser dapat diukur dengan
         cara membakarnya (kalori atau energi panas dari pembakaran
         sama dengan energi yang terkandung pada materi organik
         produser
    2.   Menentukan prosentase energi (dengan mengukur rata-rata
         fotosintesis dengan respirasi serta menghitung jumlah energi
         yang terperangkap di dalam materi hidup produser)
   Sekitar 90 % energi hilang selama mengalir dari satu
    tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya yang lebih
    tinggi dan hanya 10 % yang dapat dimanfaatkan. Hal ini
    karena :
    1.   Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan
         dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
    2.   Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicernakan
         dan dikeluarkan sebagai sampah
    3.   Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian
         dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan
         sebagai sumber energi.
Piramida jumlah

   Dengan cara menghitung jumlah makhluk hidup pada
    setiap tingkat trofik.

   Dalam kenyataannya, pengukuran jumlah energi
    dengan cara menghitung jumlah makhluk hidup
    mempunyai kelemahan, hal ini disebabkan perbedaan
    ukuran makhluk hidup.
Piramida biomassa
   Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu
    tertentu.
   Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu
    tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik
    maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur
    kemudian barulah jumlah organisme di tiap tingkat
    diperkirakan.
   Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan
    massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan diukur
    dalam gram.
   Piramida biomassa masih memiliki beberapa kelamahan,
    yaitu beberapa makhluk hidup memiliki kecenderungan
    untuk mengumpulkan biomassa pada periode waktu lebih
    panjang, sedangkan yang lainnya tidak.
Piramida ekologi




     Piramida energi                     Piramida biomassa




                       Piramida jumlah
B. Peran Komponen Ekosistem dalam
          Daur Biogeokimia


   Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah
    siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
    komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
    komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak
    hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-
    reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut
    siklus biogeokimia.
Daur karbon dan oksigen
   Di ekosistem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer
    berjalan secara tidak langsung.
   Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam
    karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat.
   Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang
    memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan
    organisme heterotrof lain.
   Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO 2 yang
    mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat
    dalam air adalah seimbang dengan jumlah CO 2 di air.
Daur karbon dan oksigen
Daur air
   Air merupakan alat transpor utama bagi pemindahan zat
    dalam beberapa daur biogeokimia.

   Molekul air sangat penting bagi kehidupan, misalnya dalam
    proses fotosintesis dan beberapa reaksi metabolik di
    dalam tubuh makhluk hidup.

   Di atmosfer, air tersedia dalam bentuk uap air dan uap air
    berasal dari proses evaporasi (penguapan) di laut. Selain
    itu, juga dari evaporasi permukaan daun tumbuhan yang
    disebut transpirasi.
Daur air
Daur nitrogen
   Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara.
    Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh
    tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan
    beberapa jenis ganggang, serta dapat bereaksi dengan hidrogen
    atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.
   Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa
    amonia (NH3), ion nitrit (N02-), dan ion nitrat (N03-).
   Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada
    akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella
    crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat
    mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azetobacter sp. yang
    bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob.
    Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu
    menambat nitrogen.
   Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia.
    Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati
    oleh bakteri.
   Amonia ini akan di nitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu
    Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan
    nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan.
   Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah
    menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi
    nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus
    nitrogen akan berulang dalam ekosistem.
Daur nitrogen
Daur fosfor
   Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa
    fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa
    fosfat anorganik (pada air dan tanah).
   Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati
    diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat
    anorganik.
   Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut
    akan terkikis dan mengendap di sedimen laut.
   Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat
    anorganik terlarut di air tanah dan laut.
   Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar
    tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
Daur fosfor
SUKSESI ALAMI DALAM EKOSISTEM
   Suksesi  penggantian secara alami antara satu komunitas
    dengan komunitas lainnya yang didominasi oleh spesies
    yang berbeda
   Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan
    fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi
    berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks
    atau telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis).
   Tahap –tahap Suksesi
    1.   Kolonisasi  suatu bentuk atau pendudukan atau penguasaan
         habitat oleh makhluk hidup
    2.   Modifikasi tempat  pengubahan sifat-sifat tempat (habitat) yang
         dilakukan oleh koloni makhluk hidup
Suksesi primer
   Terjadi jika komunitas asal terganggu secara total
    sehingga terbentuk komunitas baru yang terdiri atas jenis
    makhluk hidup yang berbeda dengan jenis makhluk hidup
    komunitas asal.
   Terdiri atas 3 tahap, yaitu :
    1.   Tahap pioner merupakan tahap permulaan terbentuknya
         batu karang, liken, tumbuhan kecil menahun (liken), dan
         tumbuhan menahun (rumput). Kelompok makhluk hidup
         yang mampu bertahan hidup pada tahap ini disebut komunitas
         pionir, sedangkan makhluk hidupnya disebut makhluk hidup
         pionir.
    2.   Tahap pertengahan menggantikan tahap pioner, terdiri
         atas terbentuknya rumput , semak, dan pohon yang tidak
         tahan naungan
3.   Komunitas klimaks merupakan akhir dari serangkaian
         proses suksesi yang relatif stabil, tahan lama, jenis makhluk
         hidupnya lebih banyak dan didalamnya berlangsung berbagai
         interaksi antaranggota komunitas. Komunitas ini menggantikan
         tahap pertengahan, terdiri atas terbentuknya pohon yang
         tahan naungan. Ciri-ciri komunitas ini, yaitu :
            Mampu menyokong kehidupan seluruh spesies yang hidup di dalamnya
            Mengandung lebih banyak makhluk hidup dan macam bentuk interaksi
             dibandingkan komunitas suksesional
   Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya
    suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun
    1883.
   Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula
    muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta
    tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari
    dan kekeringanmelapuk membentuk tanah sederhana
     mengundang pengurai membuat tanah menjadi subur
     biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan
    subur dan tumbuh rumput yang tahan kekeringan, serta
    tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman
    pioner dengan menaunginya  membuat pionir menjadi
    tidak subur  rumput dan belukar mengadakan
    pelapukan lahan  diuraikan oleh jamur  semak
    tumbuh dan dominan pohon mendesak tumbuhan
    belukar  hutan.
Suksesi sekunder
   Terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak
    bersifat merusak total terhadap komunitas tersebut sehingga
    masih terdapat kehidupan/substrat seperti sebelumnya.
   Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal tetapi
    tidak dari komunitas pionir.
   Gangguan berasal dari peristiwa alami (angin, topan, erosi,
    banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas
    vulkanik, dan kekeringan hutan) atau akibat kegiatan manusia
    (pembukaan areal hutan).
   Proses dan laju suksesi bergantung dengan faktor lingkungan
     letak lintang, iklim, dan tanah
   Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia
    antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas
    ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.
Suksesi




Suksesi primer di kepulauan vulkanik        Suksesi sekunder dapat Terjadi setelah
                                            kebakaran




                      Suksesi rawa menjadi daratan merupakan
                      contoh komunitas klimaks
Tipe-tipe Ekosistem

1.   Ekosistem terestrial
2.   Ekosistem akuatik
Ekosistem terestrial
   Ekosistem terestrial (darat)  tipe ekosistem yang sebagian
    besar lingkungan fisiknya berupa daratan.
   Penyebaran ekosistem terestrial berhubungan dengan
    temperatur dan curah hujan.
   Ekosistem ini memiliki bagian daerah yang luas dengan habitat
    dan komunitas tertentu  bioma
   Macam-macam bioma :
    1.       Bioma hutan musim (hutan gugur)
            Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang.
            Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun.
            Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas,
             dan gugur).
            Hewan yang terdapat dalam bioma ini antara lain rusa, beruang, rubah,
             bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak)
2.       Bioma padang rumput
         Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
         Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun
          tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat.
         Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herba) dan rumput yang
          keduanya tergantung pada kelembapan.
         Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah,
          kangguru, serangga, tikus dan ular.
2.       Bioma gurun
         Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang
          berbatasan dengan padang rumput.
         Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu
          siang hari tinggi sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat
          rendah.
          Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun
          dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak
          berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan
          air.
         Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan
          kalajengking.
4.       Bioma taiga
         Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah
          tropik.
         Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan
          hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.
         Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose,
          beruang hitam, landak, tupai, tikus, dan burung-burung yang bermigrasi ke
          selatan pada musim gugur.  
4.       Bioma tundra
         Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub
          utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
         Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji
          semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya,
          tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
         Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada
          musim panas, semuanya berdarah panas dan memiliki rambut atau bulu yang
          tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama
          nyamuk dan lalat hitam.
6.       Bioma hutan hujan tropik
         Bioma hutan hujan tropik terdapat di daerah tropika dan
          subtropik.
         Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun.
          Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara
          satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi
          pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi
          dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).
         Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang
          langsung terdapat di sekitar organisme).
         Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas,
          yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit.
          Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan,
          harimau, dan burung hantu.
Bioma (Ekosistem darat dalam skala luas)




                                           Taiga
                       Padang rumput


 Hutan hujan tropis

                                           Tundra




                                           Hutan gugur
  Savana               Gurun
Ekosistem akuatik
   Ekosistem akuatik (perairan) adalah tipe ekosistem yang
    sebagian lingkungan fisiknya didominasi oleh air.
   Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem akuatik
    adalah penetrasi cahaya matahari, substrat, temperatur,
    dan jumlah material terlarur.
   Jika perairan tersebut sedikit mengandung garam terlarut
     ekosistem air tawar, sedangkan jika kadar garamnya
    tinggi  ekosistem laut.
Ekosistem air tawar
   Dibedakan atas 2 kategori, yaitu ekosistem air tawar yang
    airnya tenang atau diam (danau, kolam, rawa) dan ekosistem
    air tawar yang airnya senantiasa bergerak (sungai dan parit).
   Salah satu contoh ekosistem air tawar adalah danau  suatu
    badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa
    meter persegi hingga ratusan meter persegi.
   Pada danau yang dalam terdapat suatu zona efotik (fotik) 
    dihuni oleh berbagai jenis fitoplankton dan zooplankton
   Di danau terdapat daerah yang dapat ditembus cahaya
    matahari sehingga terjadi fotosintesis  daerah fotik,
    sedangkan yang tidak tertembus cahaya matahari  daerah
    afotik.
   Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang
    drastis atau termoklin memisahkan daerah yang hangat di
    atas dengan daerah dingin di dasar.
   Produktivitas danau ditentukan oleh beberapa faktor,
    yaitu suhu, penetrasi cahaya matahari dan nutrisi.
   Berdasarkan komunitas tumbuhan dan hewan tersebar
    sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi,
    danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut :
    1.       Daerah litoral  daerah dangkal dan cahaya matahari menembus
             dengan optimal.
            Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada
             yang mencuat ke atas permukaan air.
            Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang
             melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga,
             krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular,
             itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.
2.       Daerah limnetik  daerah air bebas yang jauh dari tepi dan
         masih dapat ditembus sinar matahari.
          Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan
           sianobakteri.
          Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
           selama musim panas dan musim semi.
          Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-
           udangan kecil memangsa fitoplankton.
          Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh
           ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura,
           dan burung pemakan ikan.
2.       Daerah profundal daerah yang dalam, yaitu daerah afotik
         danau.
          Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi
           seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah
           limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
2.       Daerah bentik  daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos
         dan sisa-sisa organisme mati.
   Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan
    produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :
    •   Danau Oligotropik  danau yang dalam dan kekurangan
        makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak
        produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit
        organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang
        tahun.
    •   Danau Eutropik  danau yang dangkal dan kaya akan
        kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif.
        Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam
        organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
Ekosistem air laut
  Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi
   sebagai berikut :
a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
b. Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus
   cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300
   meter.
c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara
   200-2500 m
d. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam
   dari pantai (1.500-10.000 m).
  Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-
   turut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai
   berikut.
a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan
   kedalaman air sekitar 200 m.
b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan
   kedalaman 200-1000 m.
c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan
   kedalaman 200-2.500 m.
d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai
   4.000m. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar).
   Kedalaman lebih dari 6.000 m
   Ekosistem laut pelagik
    •   Zona pelagik  daerah ditmukannya hewan-hewan laut
        yang berenang mencari makan, ekosistem ini disebut
        ekosistem laut pelagik.
    •   Makhluk hidup dominan di laut  fitoplankton (pada zona
        fotik  bagian laut yang masih dapat ditembus cahaya)
    •   Faktor utama yang mempengaruhi komunitas laut  macam
        dan jumlah material (nutrisi) terlarut di dalam air
   Ekosistem laut bentik
    •   Bentik  organisme yang hidup pada dasar laut baik yang melekat
        maupun tidak, ekosistem ini disebut ekosistem bentik.
    •   Contoh : berbagai jenis ikan, kerang, tiram, udang, spons, anemon
        laut
    •   Zona abisal  daerah laut dalam yang sangat bergantung pada
        materi organik dari zona fotik, ekosistem ini disebut ekosistem
        abisal
    •   Faktor yang berpengaruh terhadap komunitas bentik  substrat
        (substrat berpasir, substrat lumpur, dan substrat berbatu) dan suhu
        (terumbu karang dan hutan bakau  perairan hangat)
    •   Ekosistem terumbu karang  tersusun dari sejumlah besar hewan
        karang yang memiliki cangkang. Terumbu karang didominasi oleh
        karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang
        mensekresikan kalsium karbonat. Ekosistem ini umumnya ditemukan
        di daerah akuator (khatulistiwa)  perairan dangkal dan bersih.
    •   Ekosistem rawa mangrove  mendiami suatu bagian wilayah
        pantai. Makhluk hidup yang dominan  tumbuhan khusus yang
        mampu bertahan terhadap salinitas yang tinggi dari laut.
Manusia dan Lingkungan
    Aktivitas  Manusia     yang   Berkaitan            dengan
     Perusakan/Pencemaran Lingkungan
a.   Penggundulan Hutan
        Alasan terjadinya penggundulan hutan :
              Pemukiman
              Cocok tanam
              Peternakan
              Kayu
              Serat
        Dampak kerusakan akibat penggundulan hutan :
              Erosi tanah
              Banjir
              Lahan terbuka dan kering
b.       Pencemaran Lingkungan
        Pencemaran lingkungan  masuknya substansi-substansi
         berbahaya ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan
         menjadi berkurang atau fungsinya tidak sesuai dengan
         peruntukkannya, disebabkan oleh aktivitas manusia maupun
         oleh proses alami
        Pencemaran akibat aktivitas manusia dipengaruhi 2 faktor 
         pertumbuhan populasi manusia yangs emakin meningkat dan
         perkembangan teknologi.
        Polutan  makhluk hidup, zat energi, atau komponen lain yang
         menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Suatu zat
         dapat disebut polutan apabila jumlahnya melebihi jumlah
         normal, berada pada waktu yang tidak tepat, dan berada pada
         tempat yang tidak tepat.
  Berdasarkan tempat kejadiannya, pencemaran lingkungan
   terbagi atas :
1. Pencemaran udara
    Polutan berupa gas hasil dari pembakaran bahan bakar
     fosil  karbon dioksida, karbon monoksida, sulfur
     dioksida, nitrogen oksida dan timah
    i.   Karbon dioksida
        Gas CO2 dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila
         melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan. Selain
         itu, gas CO2 yang terlalu berlebihan di bumi dapat
         mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
         Pemanasan global di bumi akibat CO2 disebut juga
         sebagai efek rumah kaca.
ii.     Karbon monoksida
        Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat
         racun, merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan
         buangan mobil dan mesin letup. Hemoglobin memiliki daya ikat
         (afinitas) yang tinggi terhadap karbon monoksida, sehingga
         menyebabkan berkurangnya kemampuan darah untuk membawa
         oksigen ke jaringan tubuh.
iii.    Sulfur dioksida dan Nitrogen oksida
        Sulfur dioksida (SO2) dan Nitrogen oksida (NO) dilepaskan ke udara
         ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil dan pelelehan biji logam.
         Peningkatan konsentrasi di udara menyebabkan gangguan kesehatan
         pada manusia  bronkitis, radang paru-paru (pneumonia) dan gagal
         jantung. Sulfur dioksida dan nitrogen oksida di atmosfer dapat
         menimbulkan hujan asam  hujan, embun, salju dan presipitasi
         (kandungan kelembaban udara yang berbentuk cairan atau bahan
         padat) lain yang tercemar asam.
   Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia,
    hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan,
    perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih, korosi.
iv.   Timah
 ditemukan      di udara, air, dan makanan, bila terdapat dalam
      konsentrasi tinggi akan meyebabkan tubuh kehilangan kontrol
      terhadap tangan dan kaki, kram, koma, dan kematian.
2.       Pencemaran air
        Pencemaran dapat terjadi pada sungai, danau dan laut
        Penyebab pencemaran
         i.     Limbah rumah tangga
         ii.    Limbah anorganik
               Limbah ini meliputi logam, logam beracun, seperti merkuri, tembaga,
                seng dan kadmium
         iii.   Pupuk
               Pupuk yang tidak diserap tumbuhan dapat terbawa oleh air hujan,
                masuk ke sungai atau kolam menyebabkan perairan itu kaya akan
                nutrien  eutrofikasi (ditandai dengan adanya tumbuhan air yang
                tumbuh secara tidak terkendali). Eutrofikasi menyebabkan terhalangnya
                sebagian cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan , menimbulkan
                pendangkalan sungai, waduk atau danau sebagai akibat pengendapan
                ganggang dan tumbuhan air yang mati di dasar perairan.
iv.     Pestisida
       senyawa kimia beracun yang digunakan oleh manusia
        untuk mengontrol hama.
       Pestisida meliputi :
        •   Herbisida  untuk mengontrol atau mematikan biji-bijian tumbuhan
            pengganggu. Herbisida dapat menyebabkan tumor dan kanker
        •   Fungisida  untuk memberantas jamur patogen, sangat beracun
            (metil merkuri)
        •   Insektisida  untuk membunuh serangga hama, contoh DDT. DDT
             spesifik untuk serangga dan terakumulasi dalam tubuh serangga.
            DDT berpengaruh dalam pembentukan cangkang telur  tipis dan
            mudah pecah
3.     Pencemaran Tanah
      Pencemaran tanah berasal dari :
       i.     Limbah rumah tangga  sampah-sampah plastik yang sukar hancur,
              botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng
       ii.    Limbah industri yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit
              diuraikan)
       iii.   szat kimia dari buangan pertanian, misalnya penggunaan pupuk kimia
              dan pestisida yang tidak terkendali
Aktivitas Manusia yang berkaitan dengan
Pelestarian Lingkungan
1.     Etika Lingkungan
      Etika lingkungan  penerapan etika yang didasarkan pada
       tanggung jawab moral terhadap lingkungan
      Tujuan  tidak hanya sebatas mengkhawatirkan masalah
       lingkungan, tetapi juga melahirkan rasa tanggung moral
       kita terhadap lingkungan
      Hubungan     manusia yang menekankan keselarasan
       lingkungan mengandung tiga nilai etis, yaitu :
       a.   Etika pengembangan        SDA dikembangkan dan dijaga
            kelestariannya
       b.   Etika pengawetan  seluruh kehidupan harus dihormati, diawetkan
            dan dilindungi
c.       Etika keseimbangan  penggunaan dan pengawetan SDA
         didasarkan pada peneglolaan yang bijaksana. Nilai-nilai yang
         terkandung :
        Manusia bukanlah sumber dari segala nilai
        Manusia seharusnya menjadi penyangga dan pengelola SDA yang
         bijaksana bagi generasi masa mendatang
        Pengelolaan SDA tidak bertujuan untuk memproduksi dan
         mengkonsumsi
        Perbaikan mutu kehidupan
        SDA bersifat terbatas
        Hubungan alam dengan manusia harus saling menguntungkan
        Memelihara kestabilan dan mutu kehidupan
        Tujuan ideal manusia  berbagi dan memperhatikan
2.       Pengelolaan Lingkungan Hidup
        Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara,
         yaitu mencegah terjadinya pencemaran, pengawetan tanha, dan
         pengaturan tata guna lahan dan air.
        Prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian,
         mencegah, dan menanggulangi pencemaran, yaitu sebagai
         berikut :
         a.   Penanggulangan secara administratif
             Pemerintah menerbitkan peraturan dan perundang-undangan untuk
              mencegah pencemaran dan eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber
              daya alam, yaitu :
                 Pelarangan pembuangan limbah industri ke lingkungan secara langsung
                 Setiap pabrik harus memiliki cerobong asap dengan saringan udara
                 Produk industri harus bersifat ramah lingkungan
                 Setiap industri harus memiliki IPAL
                 Setiap industri harus melakukan studi AMDAL
                 Pembangunan pabrik atau industri harus jauh dari daerah pemukiman
                 Menerbitkan buku panduan baku mutu lingkungan dan sosialisasi konsep
                  pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
b.   Penanggulangan secara teknologi
    Setiap industri harus memiliki unit pengolah limbah beserta
     peralatannya. Cara lain adalah dengan membuat jalur hijau dan taman
     kota di daerah perkotaan atau perindustrian dengan tujuan agar CO2
     yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan bermotor, mesin
     pabrik, serta pernafasan makhluk hidup yang diserap oleh tumbuhan
     melalui proses fotosintesis
c.   Penanggulanan secara edukatif
    Penanggulangan secara edukatif dapat dilakukan dengan mengadakan
     penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka
     dalam menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa bentuk usaha pengawetan
     tanah, yaitu :
        Menghindari terjadinya erosi dengan membuat sengkedan pada tanah
         pertanian yang miring dan melakukan reboisasi pada lahan yang kritis
        Mengembalikan kesuburan tanah dengan pemupukan, rotasi tanaman dan
         penghijauan
        Mengatur tata guna lahan dan air
Limbah
   Limbah  materi atau energi yang timbul akibat kegiatan
    produksi, umumnya tidak dapat diikutsertakan lagi dalam
    proses produksi tersebut.
   Jenis-jenis limbah :
    1.   Limbah organik  berasal dari bahan organik, baik tumbuhan
         maupun hewan.
    2.   Limbah anorganik  jenis limbah yang berasal dari alam, tergolong
         limbah yang sulit atau tidak dapat diuraikan
    3.   Limbah berbahaya  jenis limbah yang berasal dari bahan kimia.
   Pemanfaatan Limbah Secara Langsung
        limbah yang dapat dimanfaatkan secara langsung (tanpa
         mengalami proses daur ulang).
        Contoh : ampas tahu  makanan ternak, eceng gondok 
         pembuatan barang kerajinan, dan sampah organik  pupuk
   Pemanfaatan Limbah melalui Daur Ulang
     Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau
     barang yang sudah tidak terpakai menjadi produk lain yang
     bermanfaat.
    Tujuan     daur ulang :
         menghindari pencemaran atau kerusakan lingkungan
         melestarikan kehidupan makhluk hidup yang terdapat di suatu
          lingkungan tertentu
         menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di
          dalam lingkungan
         mengurangi sampah anorganik
         mendapatkan tambahan penghasilan
         mendapatkan sumber energi alternatif
         mendapatkan bahan baku untuk beberapa produk
 Langkah-langkah         daur ulang :
         Pemisahan  pemisahan material yang dapat didaur ulang dengan yang
          harus dibuang
         Penyimpanan  penyimpanan material kering yang sudah dipisahkan ke
          penimbunan limbah
         Pengiriman atau penjualan barang-barang bekas yang sudah terkumpul ke
          pabrik atau pemulung
 Limbah      yang Dapat Didaur ulang dan produk hasilnya
     kertas ----kertas baru
     gelas-----membuat botol, gelas, atau piring yang baru
     aluminium------kaleng pengemas
     baja------------bahan baku pembuatan baja baru
     plastik------------bahan pembungkus untuk berbagai keperluan (tas,
      botol minyak pelumas, botol minuman dan botol shampoo)
EKOSISTEM ENERGI

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Konsep ekologi
Konsep ekologiKonsep ekologi
Konsep ekologi
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Makalah entomologi
Makalah entomologiMakalah entomologi
Makalah entomologi
 
Teknologi Enzim
Teknologi EnzimTeknologi Enzim
Teknologi Enzim
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
Laporan praktikum ekologi tumbuhan "Aplikasi Metode Pengukuran Vegetasi"
 
Postulat koch
Postulat kochPostulat koch
Postulat koch
 
Klasifikasi bakteri
Klasifikasi bakteriKlasifikasi bakteri
Klasifikasi bakteri
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
 
Makalah ilmu penyakit tumbuhan
Makalah ilmu penyakit tumbuhanMakalah ilmu penyakit tumbuhan
Makalah ilmu penyakit tumbuhan
 
Biologi Tanah
Biologi TanahBiologi Tanah
Biologi Tanah
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
 
PPT Entomologi blattaria dan isoptera
PPT Entomologi blattaria dan isopteraPPT Entomologi blattaria dan isoptera
PPT Entomologi blattaria dan isoptera
 
Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi TumbuhanFisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
 
Ppt interaktif pertumbuhan dan perkembangan hewan
Ppt interaktif pertumbuhan dan perkembangan hewanPpt interaktif pertumbuhan dan perkembangan hewan
Ppt interaktif pertumbuhan dan perkembangan hewan
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Morfologi Jamur PPT
Morfologi Jamur PPTMorfologi Jamur PPT
Morfologi Jamur PPT
 
Rekling02a ekologi ekosistem
Rekling02a ekologi ekosistemRekling02a ekologi ekosistem
Rekling02a ekologi ekosistem
 

Viewers also liked

Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2aswar hamzah
 
Makalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemMakalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 
5 ekosistem-dan-interaksi
5 ekosistem-dan-interaksi5 ekosistem-dan-interaksi
5 ekosistem-dan-interaksiIrawati Ibrahim
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariotAliyah Purwanti
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalMartheana Kencanawati
 
Bab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinBab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinRibka Sepatia
 
Rantai makanan
Rantai makananRantai makanan
Rantai makanancjfad78
 

Viewers also liked (11)

Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
ekosistem
ekosistemekosistem
ekosistem
 
Skl 4 ekologi lingkungan hidup
Skl  4 ekologi lingkungan hidupSkl  4 ekologi lingkungan hidup
Skl 4 ekologi lingkungan hidup
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2
 
Biologi - Ekosistem
Biologi - EkosistemBiologi - Ekosistem
Biologi - Ekosistem
 
Makalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemMakalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistem
 
5 ekosistem-dan-interaksi
5 ekosistem-dan-interaksi5 ekosistem-dan-interaksi
5 ekosistem-dan-interaksi
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
 
Bab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis proteinBab 3 sintesis protein
Bab 3 sintesis protein
 
Rantai makanan
Rantai makananRantai makanan
Rantai makanan
 

Similar to EKOSISTEM ENERGI

Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemchie chie
 
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistemZaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistemzaenalofficial48
 
44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi newYudha Al-Farisi
 
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9ranjana putri
 
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]Nabila Arifannisa
 
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.pptEKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.pptAminMulyana1
 
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul HamdiMakalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul HamdiSmkbaitulhamdi Banten
 
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02YUSLI Jusuf Ahmad
 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidupagungsyahputra
 
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan Lingkungannya
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan LingkungannyaPTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan Lingkungannya
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan LingkungannyaFebri Irwanta
 
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.pptPPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.pptriodarputra
 

Similar to EKOSISTEM ENERGI (20)

Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistem
 
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistemZaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
 
44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new
 
Ekosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusiEkosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusi
 
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]
 
Ekosistem kebun
Ekosistem kebunEkosistem kebun
Ekosistem kebun
 
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.pptEKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
 
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul HamdiMakalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
01 ekologi 1
01 ekologi 101 ekologi 1
01 ekologi 1
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
 
PPT EKO.ppt
PPT EKO.pptPPT EKO.ppt
PPT EKO.ppt
 
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan Lingkungannya
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan LingkungannyaPTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan Lingkungannya
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan Lingkungannya
 
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.pptPPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt
 
Presentasi ekosistem
Presentasi ekosistemPresentasi ekosistem
Presentasi ekosistem
 
Ekosistem dinamik
Ekosistem dinamikEkosistem dinamik
Ekosistem dinamik
 

More from Eko Supriyadi

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Eko Supriyadi
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2Eko Supriyadi
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalEko Supriyadi
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Eko Supriyadi
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokEko Supriyadi
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Eko Supriyadi
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airEko Supriyadi
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Eko Supriyadi
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkapEko Supriyadi
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017Eko Supriyadi
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019Eko Supriyadi
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viEko Supriyadi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viEko Supriyadi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapEko Supriyadi
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabEko Supriyadi
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatEko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan Balok
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit air
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
 
Penilaian hots sd
Penilaian hots sdPenilaian hots sd
Penilaian hots sd
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas vi
 
Ppt darah kelas vi
Ppt darah kelas viPpt darah kelas vi
Ppt darah kelas vi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas vi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkap
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi Prajab
 
Soal pretest revisi
Soal pretest revisiSoal pretest revisi
Soal pretest revisi
 
Pre tes prajab
Pre tes prajabPre tes prajab
Pre tes prajab
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
 

EKOSISTEM ENERGI

  • 2. EKOLOGI  ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya  Komponen penyusun ekologi : 1. Faktor biotik  makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba 2. Faktor abiotik  suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi
  • 3. FAKTOR BIOTIK  Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan.  Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.  Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
  • 4. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
  • 6. KERJAKAN 1. Jelaskan perbedaan biotik dan abiotik? Berikan contohnya! 2. Sebutkan komponen2 biotik dan abiotik! 3. Jelaskan perbedaan individu, populasi dan komunitas! Berikan contohnya!
  • 7. Individu  Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.  Penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungan disebut adaptasi
  • 8. Macam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: 1. adaptasi morfologi,  penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya  Contoh : gigi-gigi khusus, moncong, paruh, daun, akar 2. adaptasi fisiologi,  penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya  Contoh : kelenjar bau, kantong tinta, mimikri pada kadal 3. adaptasi tingkah laku  adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku  Contoh : pura-pura tidur atau mati, migrasi
  • 9. Populasi  Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah tertentu dan waktu tertentu  Ukuran populasi berubah sepanjang waktu dan perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi
  • 10. Karakteristik populasi antara lain : • kepadatan (densitas), • laju kelahiran (natalitas) • laju kematian (mortalitas) • potensi biotik, • penyebaran umur • bentuk pertumbuhan
  • 11. Dinamika populasi dapat juga disebabkan oleh : a. Imigrasi  perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya a. Emigrasi  peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun.
  • 12. Komunitas Merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
  • 13. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.  Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
  • 14. Ekosistem  Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi  menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem.  Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
  • 16. FAKTOR ABIOTIK  Faktor abiotik  faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia.  Faktor abiotik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah : a. Suhu  Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. b. Sinar matahari  Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu.  Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. c. Air  Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme.
  • 17. d. Tanah  Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme dan menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan. e. Ketinggian  Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda f. Angin  Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu. g. Garis lintang  Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula  menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi
  • 18. Contoh komponen abiotik Air, yang sangat diperlukan Tanah, yang berasal dari Oleh makhluk hidup pelapukan batuan
  • 19. INTERAKSI DALAM EKOSISTEM  Interaksi antar komponen Biotik  Mutualisme  Komensalisme  Alelopati  Predasi  Kompetisi  Parasitisme
  • 20. Mutualisme Hubungan yang saling menguntungkan antar kedua belah orgnaisme yang terlibat di dalmnya Contoh: Simbiosis antara fungi dengan ganggang hijau yang membentuk lichen  Komensalisme Hubungan antar dua spesies yang berbeda, yang mana hanya satu organisme saja yang memperoleh keuntungan sedangkan yang lain tidak terpengaruh Contoh: Ikan remoramemperoleh sisa-sisa makan dari ikan hiu
  • 21.  Parasitisme Hubungan antar organisme berbeda spesies, yang mana satu jenis organisme sebagai parasit dan menimnbulkan kerugian bagi organisme lainya. Contoh:….  Alelopati hubungan antar organisme, yang mana keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan organisme lainya.  Predasi Hubungan antar organisme yang mana satu organisme memakan organisme lainya  Kompetisi Persaingan untuk mendapatkan sumber energi
  • 22. LATIHAN 1. Jelaskan pengertian simbiosis! 2. Sebutkan faktor-faktor abiotik yang mempengaruhi ekosistem! 3. Jelaskan perbedaan simbiosis mutualisme dengan komensalisme! Berikan contohnya! 4. Apa yang di maksud dengan alelopati dan predasi! SOAL DI TULIS, DI KUMPULKAN
  • 23. Contoh simbiosis Simbiosis mutualisme antara ganggang hijau biru dan Jamur membentuk lumut kerak Simbiosis komensalisme Simbiosis parasitisme antara antara kerang dan paus Kutu rambut dan kulit kepala
  • 24. PERANAN KOMPONEN EKOSISTEM DALAM ALIRAN ENERGI DAN DAUR BIOGEOKIMIA  Energi dan materi mengalir melalui berbagai komponen ekosistem.  Perbedaan utama antara aliran energi dengan aliran materi :  Energi mengalir di dalam ekosistem berasal dari luar (matahari), sedangkan materi berasal dari lingkungan abiotik  Aliran energi dapat mengalami reduksi di sepanjang lintasannya, sedangkan aliran materi berjalan membentuk suatu daur materi
  • 25. A. Peran Komponen Ekosistem dalam Aliran Energi  Cahaya matahari merupakan sumber energi utama kehidupan. Tumbuhan berklorofil memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis.  Golongan organisme autotrof merupakan makanan penting bagi organisme heterotrof.
  • 26. Aliran Energi  Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba di dalam tanah. Siklus ini berlangsung dalam ekosistem.  Produser merupakan makhluk hidup yang mampu menangkap energi matahari untuk kegiatan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan materi organik yang berasal dari materi anorganik.  Bumi mendapatkan pasokan energi dari matahari sebanyak 1022 Joule tetapi hanya sekitar 1 % yang dapat diperoleh produsen dan diubah menjadi energi kimia melalui fotosintesis  Reaksi keseimbangan antara fotosintesis dengan respirasi : fotosintesis 6CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2 respirasi PPB = PPK – RS
  • 27. Konsumer merupakan makhluk hidup yang memperoleh energi dalam bentuk materi organik.  Berdasarkan tingkat trofiknya (dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan), konsumer dibedakan atas :  Konsumer primer atau herbivor  Konsumer sekunder atau karnivor  Konsumer tersier atau karnivor puncak  Omnivor (pengecualian)  Dekomposer merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanannya dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang sudah mati.  Dekomposer berperan mengembalikan materi ke lingkungan abiotik dan digunakan kembali oleh tumbuhan hijau
  • 28. Dalam suatu ekosistem, terdapat produsen, konsumen, dekomposer, dan detrivor Contoh produsen,yaitu rumput Contoh dekomposer, yaitu jamur Contoh konsumen, yaitu zebra Contoh konsumen, yaitu laba-laba dan Contoh detrivor, yaitu kutu kayu gurita
  • 29. Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan  Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.  Contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen)  ulat (Konsumen I)  ayam (Konsumen II)  musang (Konsumen III)  macan (Konsumen IV/Puncak).  Sebagian besar ekosistem memperoleh energi secara langsung dari matahari tetapi detritivor memperoleh energi dari materi makhluk hidup yang telah mati.  Rantai makanan detritus : bakteri dan jamur (dekomposer)  remukan/hancuran bahan (detritus)  dimakan oleh cacing tanah, rayap, belatung (detritivor).
  • 30. Aliran energi dalam rantai makanan
  • 31. Tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit :  Rantai Pemangsa  Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.  Rantai Parasit  Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.  Rantai Saprofit  Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan.
  • 32. Contoh rantai makanan Rumput Belalang Kadal (konsumen Burung elang (produsen) (konsumen primer) sekunder) (konsumen tertier)
  • 33. Jaring-jaring makanan merupakan hubungan yang saling bersambungan antar komponen rantai makanan.
  • 35. Piramida Ekologi  Aliran energi dalam ekosistem dapat diperlihatkan melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan, tetapi untuk mengetahui jumlah energi dari berbagai tingkat trofik dapat dipelihatkan melalui piramida ekologi.  Terdiri atas : a. Piramida energi b. Piramida jumlah c. Piramida biomassa
  • 36. Piramida energi  Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi diperoleh organisme dari makanan yang dikonsumsinya dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya.  Keseluruhan energi dalam sebuah ekosistem dapat diukur dengan beberapa cara, yaitu : 1. Energi total pada tingkat trofik produser dapat diukur dengan cara membakarnya (kalori atau energi panas dari pembakaran sama dengan energi yang terkandung pada materi organik produser 2. Menentukan prosentase energi (dengan mengukur rata-rata fotosintesis dengan respirasi serta menghitung jumlah energi yang terperangkap di dalam materi hidup produser)
  • 37. Sekitar 90 % energi hilang selama mengalir dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya yang lebih tinggi dan hanya 10 % yang dapat dimanfaatkan. Hal ini karena : 1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya. 2. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicernakan dan dikeluarkan sebagai sampah 3. Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
  • 38. Piramida jumlah  Dengan cara menghitung jumlah makhluk hidup pada setiap tingkat trofik.  Dalam kenyataannya, pengukuran jumlah energi dengan cara menghitung jumlah makhluk hidup mempunyai kelemahan, hal ini disebabkan perbedaan ukuran makhluk hidup.
  • 39. Piramida biomassa  Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu.  Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan.  Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram.  Piramida biomassa masih memiliki beberapa kelamahan, yaitu beberapa makhluk hidup memiliki kecenderungan untuk mengumpulkan biomassa pada periode waktu lebih panjang, sedangkan yang lainnya tidak.
  • 40. Piramida ekologi Piramida energi Piramida biomassa Piramida jumlah
  • 41. B. Peran Komponen Ekosistem dalam Daur Biogeokimia  Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi- reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
  • 42. Daur karbon dan oksigen  Di ekosistem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung.  Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat.  Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.  Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO 2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah CO 2 di air.
  • 43. Daur karbon dan oksigen
  • 44.
  • 45. Daur air  Air merupakan alat transpor utama bagi pemindahan zat dalam beberapa daur biogeokimia.  Molekul air sangat penting bagi kehidupan, misalnya dalam proses fotosintesis dan beberapa reaksi metabolik di dalam tubuh makhluk hidup.  Di atmosfer, air tersedia dalam bentuk uap air dan uap air berasal dari proses evaporasi (penguapan) di laut. Selain itu, juga dari evaporasi permukaan daun tumbuhan yang disebut transpirasi.
  • 47. Daur nitrogen  Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang, serta dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.  Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02-), dan ion nitrat (N03-).  Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azetobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.
  • 48. Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri.  Amonia ini akan di nitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan.  Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.
  • 50. Daur fosfor  Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).  Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik.  Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut.  Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut.  Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
  • 52. SUKSESI ALAMI DALAM EKOSISTEM  Suksesi  penggantian secara alami antara satu komunitas dengan komunitas lainnya yang didominasi oleh spesies yang berbeda  Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis).  Tahap –tahap Suksesi 1. Kolonisasi  suatu bentuk atau pendudukan atau penguasaan habitat oleh makhluk hidup 2. Modifikasi tempat  pengubahan sifat-sifat tempat (habitat) yang dilakukan oleh koloni makhluk hidup
  • 53. Suksesi primer  Terjadi jika komunitas asal terganggu secara total sehingga terbentuk komunitas baru yang terdiri atas jenis makhluk hidup yang berbeda dengan jenis makhluk hidup komunitas asal.  Terdiri atas 3 tahap, yaitu : 1. Tahap pioner merupakan tahap permulaan terbentuknya batu karang, liken, tumbuhan kecil menahun (liken), dan tumbuhan menahun (rumput). Kelompok makhluk hidup yang mampu bertahan hidup pada tahap ini disebut komunitas pionir, sedangkan makhluk hidupnya disebut makhluk hidup pionir. 2. Tahap pertengahan menggantikan tahap pioner, terdiri atas terbentuknya rumput , semak, dan pohon yang tidak tahan naungan
  • 54. 3. Komunitas klimaks merupakan akhir dari serangkaian proses suksesi yang relatif stabil, tahan lama, jenis makhluk hidupnya lebih banyak dan didalamnya berlangsung berbagai interaksi antaranggota komunitas. Komunitas ini menggantikan tahap pertengahan, terdiri atas terbentuknya pohon yang tahan naungan. Ciri-ciri komunitas ini, yaitu :  Mampu menyokong kehidupan seluruh spesies yang hidup di dalamnya  Mengandung lebih banyak makhluk hidup dan macam bentuk interaksi dibandingkan komunitas suksesional  Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883.
  • 55. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringanmelapuk membentuk tanah sederhana  mengundang pengurai membuat tanah menjadi subur  biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur dan tumbuh rumput yang tahan kekeringan, serta tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya  membuat pionir menjadi tidak subur  rumput dan belukar mengadakan pelapukan lahan  diuraikan oleh jamur  semak tumbuh dan dominan pohon mendesak tumbuhan belukar  hutan.
  • 56. Suksesi sekunder  Terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total terhadap komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan/substrat seperti sebelumnya.  Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal tetapi tidak dari komunitas pionir.  Gangguan berasal dari peristiwa alami (angin, topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan) atau akibat kegiatan manusia (pembukaan areal hutan).  Proses dan laju suksesi bergantung dengan faktor lingkungan  letak lintang, iklim, dan tanah  Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.
  • 57. Suksesi Suksesi primer di kepulauan vulkanik Suksesi sekunder dapat Terjadi setelah kebakaran Suksesi rawa menjadi daratan merupakan contoh komunitas klimaks
  • 58. Tipe-tipe Ekosistem 1. Ekosistem terestrial 2. Ekosistem akuatik
  • 59. Ekosistem terestrial  Ekosistem terestrial (darat)  tipe ekosistem yang sebagian besar lingkungan fisiknya berupa daratan.  Penyebaran ekosistem terestrial berhubungan dengan temperatur dan curah hujan.  Ekosistem ini memiliki bagian daerah yang luas dengan habitat dan komunitas tertentu  bioma  Macam-macam bioma : 1. Bioma hutan musim (hutan gugur)  Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang.  Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun.  Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur).  Hewan yang terdapat dalam bioma ini antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak)
  • 60. 2. Bioma padang rumput  Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.  Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat.  Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herba) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.  Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular. 2. Bioma gurun  Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.  Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah.  Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.  Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
  • 61. 4. Bioma taiga  Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik.  Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.  Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, landak, tupai, tikus, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.   4. Bioma tundra  Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.  Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.  Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas dan memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
  • 62. 6. Bioma hutan hujan tropik  Bioma hutan hujan tropik terdapat di daerah tropika dan subtropik.  Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).  Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme).  Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
  • 63. Bioma (Ekosistem darat dalam skala luas) Taiga Padang rumput Hutan hujan tropis Tundra Hutan gugur Savana Gurun
  • 64. Ekosistem akuatik  Ekosistem akuatik (perairan) adalah tipe ekosistem yang sebagian lingkungan fisiknya didominasi oleh air.  Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem akuatik adalah penetrasi cahaya matahari, substrat, temperatur, dan jumlah material terlarur.  Jika perairan tersebut sedikit mengandung garam terlarut  ekosistem air tawar, sedangkan jika kadar garamnya tinggi  ekosistem laut.
  • 65. Ekosistem air tawar  Dibedakan atas 2 kategori, yaitu ekosistem air tawar yang airnya tenang atau diam (danau, kolam, rawa) dan ekosistem air tawar yang airnya senantiasa bergerak (sungai dan parit).  Salah satu contoh ekosistem air tawar adalah danau  suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.  Pada danau yang dalam terdapat suatu zona efotik (fotik)  dihuni oleh berbagai jenis fitoplankton dan zooplankton  Di danau terdapat daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis  daerah fotik, sedangkan yang tidak tertembus cahaya matahari  daerah afotik.  Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
  • 66. Produktivitas danau ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu suhu, penetrasi cahaya matahari dan nutrisi.  Berdasarkan komunitas tumbuhan dan hewan tersebar sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi, danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut : 1. Daerah litoral  daerah dangkal dan cahaya matahari menembus dengan optimal.  Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.  Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.
  • 67. 2. Daerah limnetik  daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari.  Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri.  Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi.  Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang- udangan kecil memangsa fitoplankton.  Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan. 2. Daerah profundal daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.  Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba. 2. Daerah bentik  daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
  • 68.
  • 69. Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut : • Danau Oligotropik  danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun. • Danau Eutropik  danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
  • 70. Ekosistem air laut  Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut : a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat. b. Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter. c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m d. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m).
  • 71.  Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut- turut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut. a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m. b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200-1000 m. c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000m. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini. e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m
  • 72. Ekosistem laut pelagik • Zona pelagik  daerah ditmukannya hewan-hewan laut yang berenang mencari makan, ekosistem ini disebut ekosistem laut pelagik. • Makhluk hidup dominan di laut  fitoplankton (pada zona fotik  bagian laut yang masih dapat ditembus cahaya) • Faktor utama yang mempengaruhi komunitas laut  macam dan jumlah material (nutrisi) terlarut di dalam air
  • 73. Ekosistem laut bentik • Bentik  organisme yang hidup pada dasar laut baik yang melekat maupun tidak, ekosistem ini disebut ekosistem bentik. • Contoh : berbagai jenis ikan, kerang, tiram, udang, spons, anemon laut • Zona abisal  daerah laut dalam yang sangat bergantung pada materi organik dari zona fotik, ekosistem ini disebut ekosistem abisal • Faktor yang berpengaruh terhadap komunitas bentik  substrat (substrat berpasir, substrat lumpur, dan substrat berbatu) dan suhu (terumbu karang dan hutan bakau  perairan hangat) • Ekosistem terumbu karang  tersusun dari sejumlah besar hewan karang yang memiliki cangkang. Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Ekosistem ini umumnya ditemukan di daerah akuator (khatulistiwa)  perairan dangkal dan bersih. • Ekosistem rawa mangrove  mendiami suatu bagian wilayah pantai. Makhluk hidup yang dominan  tumbuhan khusus yang mampu bertahan terhadap salinitas yang tinggi dari laut.
  • 74. Manusia dan Lingkungan  Aktivitas Manusia yang Berkaitan dengan Perusakan/Pencemaran Lingkungan a. Penggundulan Hutan  Alasan terjadinya penggundulan hutan :  Pemukiman  Cocok tanam  Peternakan  Kayu  Serat  Dampak kerusakan akibat penggundulan hutan :  Erosi tanah  Banjir  Lahan terbuka dan kering
  • 75. b. Pencemaran Lingkungan  Pencemaran lingkungan  masuknya substansi-substansi berbahaya ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya tidak sesuai dengan peruntukkannya, disebabkan oleh aktivitas manusia maupun oleh proses alami  Pencemaran akibat aktivitas manusia dipengaruhi 2 faktor  pertumbuhan populasi manusia yangs emakin meningkat dan perkembangan teknologi.  Polutan  makhluk hidup, zat energi, atau komponen lain yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Suatu zat dapat disebut polutan apabila jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada waktu yang tidak tepat, dan berada pada tempat yang tidak tepat.
  • 76.  Berdasarkan tempat kejadiannya, pencemaran lingkungan terbagi atas : 1. Pencemaran udara  Polutan berupa gas hasil dari pembakaran bahan bakar fosil  karbon dioksida, karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen oksida dan timah i. Karbon dioksida  Gas CO2 dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan. Selain itu, gas CO2 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat CO2 disebut juga sebagai efek rumah kaca.
  • 77. ii. Karbon monoksida  Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Hemoglobin memiliki daya ikat (afinitas) yang tinggi terhadap karbon monoksida, sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. iii. Sulfur dioksida dan Nitrogen oksida  Sulfur dioksida (SO2) dan Nitrogen oksida (NO) dilepaskan ke udara ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil dan pelelehan biji logam. Peningkatan konsentrasi di udara menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia  bronkitis, radang paru-paru (pneumonia) dan gagal jantung. Sulfur dioksida dan nitrogen oksida di atmosfer dapat menimbulkan hujan asam  hujan, embun, salju dan presipitasi (kandungan kelembaban udara yang berbentuk cairan atau bahan padat) lain yang tercemar asam.
  • 78. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih, korosi.
  • 79. iv. Timah  ditemukan di udara, air, dan makanan, bila terdapat dalam konsentrasi tinggi akan meyebabkan tubuh kehilangan kontrol terhadap tangan dan kaki, kram, koma, dan kematian.
  • 80. 2. Pencemaran air  Pencemaran dapat terjadi pada sungai, danau dan laut  Penyebab pencemaran i. Limbah rumah tangga ii. Limbah anorganik  Limbah ini meliputi logam, logam beracun, seperti merkuri, tembaga, seng dan kadmium iii. Pupuk  Pupuk yang tidak diserap tumbuhan dapat terbawa oleh air hujan, masuk ke sungai atau kolam menyebabkan perairan itu kaya akan nutrien  eutrofikasi (ditandai dengan adanya tumbuhan air yang tumbuh secara tidak terkendali). Eutrofikasi menyebabkan terhalangnya sebagian cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan , menimbulkan pendangkalan sungai, waduk atau danau sebagai akibat pengendapan ganggang dan tumbuhan air yang mati di dasar perairan.
  • 81. iv. Pestisida  senyawa kimia beracun yang digunakan oleh manusia untuk mengontrol hama.  Pestisida meliputi : • Herbisida  untuk mengontrol atau mematikan biji-bijian tumbuhan pengganggu. Herbisida dapat menyebabkan tumor dan kanker • Fungisida  untuk memberantas jamur patogen, sangat beracun (metil merkuri) • Insektisida  untuk membunuh serangga hama, contoh DDT. DDT  spesifik untuk serangga dan terakumulasi dalam tubuh serangga. DDT berpengaruh dalam pembentukan cangkang telur  tipis dan mudah pecah
  • 82. 3. Pencemaran Tanah  Pencemaran tanah berasal dari : i. Limbah rumah tangga  sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng ii. Limbah industri yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan) iii. szat kimia dari buangan pertanian, misalnya penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang tidak terkendali
  • 83. Aktivitas Manusia yang berkaitan dengan Pelestarian Lingkungan 1. Etika Lingkungan  Etika lingkungan  penerapan etika yang didasarkan pada tanggung jawab moral terhadap lingkungan  Tujuan  tidak hanya sebatas mengkhawatirkan masalah lingkungan, tetapi juga melahirkan rasa tanggung moral kita terhadap lingkungan  Hubungan manusia yang menekankan keselarasan lingkungan mengandung tiga nilai etis, yaitu : a. Etika pengembangan  SDA dikembangkan dan dijaga kelestariannya b. Etika pengawetan  seluruh kehidupan harus dihormati, diawetkan dan dilindungi
  • 84. c. Etika keseimbangan  penggunaan dan pengawetan SDA didasarkan pada peneglolaan yang bijaksana. Nilai-nilai yang terkandung :  Manusia bukanlah sumber dari segala nilai  Manusia seharusnya menjadi penyangga dan pengelola SDA yang bijaksana bagi generasi masa mendatang  Pengelolaan SDA tidak bertujuan untuk memproduksi dan mengkonsumsi  Perbaikan mutu kehidupan  SDA bersifat terbatas  Hubungan alam dengan manusia harus saling menguntungkan  Memelihara kestabilan dan mutu kehidupan  Tujuan ideal manusia  berbagi dan memperhatikan
  • 85. 2. Pengelolaan Lingkungan Hidup  Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mencegah terjadinya pencemaran, pengawetan tanha, dan pengaturan tata guna lahan dan air.  Prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian, mencegah, dan menanggulangi pencemaran, yaitu sebagai berikut : a. Penanggulangan secara administratif  Pemerintah menerbitkan peraturan dan perundang-undangan untuk mencegah pencemaran dan eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam, yaitu :  Pelarangan pembuangan limbah industri ke lingkungan secara langsung  Setiap pabrik harus memiliki cerobong asap dengan saringan udara  Produk industri harus bersifat ramah lingkungan  Setiap industri harus memiliki IPAL  Setiap industri harus melakukan studi AMDAL  Pembangunan pabrik atau industri harus jauh dari daerah pemukiman  Menerbitkan buku panduan baku mutu lingkungan dan sosialisasi konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
  • 86. b. Penanggulangan secara teknologi  Setiap industri harus memiliki unit pengolah limbah beserta peralatannya. Cara lain adalah dengan membuat jalur hijau dan taman kota di daerah perkotaan atau perindustrian dengan tujuan agar CO2 yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan bermotor, mesin pabrik, serta pernafasan makhluk hidup yang diserap oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis c. Penanggulanan secara edukatif  Penanggulangan secara edukatif dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa bentuk usaha pengawetan tanah, yaitu :  Menghindari terjadinya erosi dengan membuat sengkedan pada tanah pertanian yang miring dan melakukan reboisasi pada lahan yang kritis  Mengembalikan kesuburan tanah dengan pemupukan, rotasi tanaman dan penghijauan  Mengatur tata guna lahan dan air
  • 87. Limbah  Limbah  materi atau energi yang timbul akibat kegiatan produksi, umumnya tidak dapat diikutsertakan lagi dalam proses produksi tersebut.  Jenis-jenis limbah : 1. Limbah organik  berasal dari bahan organik, baik tumbuhan maupun hewan. 2. Limbah anorganik  jenis limbah yang berasal dari alam, tergolong limbah yang sulit atau tidak dapat diuraikan 3. Limbah berbahaya  jenis limbah yang berasal dari bahan kimia.  Pemanfaatan Limbah Secara Langsung  limbah yang dapat dimanfaatkan secara langsung (tanpa mengalami proses daur ulang).  Contoh : ampas tahu  makanan ternak, eceng gondok  pembuatan barang kerajinan, dan sampah organik  pupuk
  • 88. Pemanfaatan Limbah melalui Daur Ulang  Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak terpakai menjadi produk lain yang bermanfaat. Tujuan daur ulang :  menghindari pencemaran atau kerusakan lingkungan  melestarikan kehidupan makhluk hidup yang terdapat di suatu lingkungan tertentu  menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan  mengurangi sampah anorganik  mendapatkan tambahan penghasilan  mendapatkan sumber energi alternatif  mendapatkan bahan baku untuk beberapa produk
  • 89.  Langkah-langkah daur ulang :  Pemisahan  pemisahan material yang dapat didaur ulang dengan yang harus dibuang  Penyimpanan  penyimpanan material kering yang sudah dipisahkan ke penimbunan limbah  Pengiriman atau penjualan barang-barang bekas yang sudah terkumpul ke pabrik atau pemulung  Limbah yang Dapat Didaur ulang dan produk hasilnya  kertas ----kertas baru  gelas-----membuat botol, gelas, atau piring yang baru  aluminium------kaleng pengemas  baja------------bahan baku pembuatan baja baru  plastik------------bahan pembungkus untuk berbagai keperluan (tas, botol minyak pelumas, botol minuman dan botol shampoo)