Dokumen tersebut membahas tentang analisis jabatan, yang mencakup tujuh poin utama: (1) ruang lingkup jabatan, (2) hasil kerja, (3) uraian tugas, (4) bahan dan peralatan, (5) kondisi tempat kerja, (6) tanggung jawab dan wewenang, serta (7) syarat jabatan.
1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 pasal 17 ayat 1 menyebutkan
bahwa : Jabatan adalah kedudukan yang menunjukan tugas dan
tanggung jawab seseorang pegawai yang memangku jabatab
tersebut. Untuk menjalankan tugas tentu seseorang perlu dilengkapi
dengan wewenang dan diberi hak tertentu.
Yang dianalisis adalah : pekerjaan, Tugas-tugas , dan hal-hal
kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan setiap orang yang
memangku suatu jabatan.
2. I. RUANG LINGKUP
Analisis jabatan berarti menganalisis, menjelaskan dan menguraikan mulai dari :
Judul Jabatan ,
Judul jabatan adalah nama yang diberikan pada jabatan sesuai dengan
perkembangan organisasi dilingkungan apartur pemerintah, jabatan dapat
digolongkan menjadi 3 golongan :
1. Jabatan struktural, jabatan struktural dilingkungan birokrasi pemerintah dapat
disebutkan antara lain : direktur jendral (dirjen), Sekretaris Jendral ( dirjen),
Inspektur Jendral (Irjen), staf Ahli mMentri, Direktur, Kepala Biro, Kepala
bagian, kepala seksi, Sekretaris daerah ( sekda ) kepala dinas Dll
3. Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional dilingkungan aparatur pemerintah adalah, jabatan
yang didasarkan kepada keahlian atau penugasankhusus Seperti
Peneliti, dosen, guru, dokter, perawat, bidan, hakim, mediator, ahli
statistik, ahli pembukuan dll.
Jabata Profesi
Jabatan Frofesi adalah, jabatan yang didasarkan kemampuan atau
kompentesi tertentu seperti, tukang bangunan, tukang pipa, tukang
tukang las. Jabata fungsional juga merupakan jabatan profesi, seperti,
dosen guru, dokter dll.
4. III. HASIL KERJA
Produk atau hasil dari semua jabatan atau pekerjaan dalam organisasi
tersebut.
Untuk Jabatan yang hasil akhirnya bersifat fisik hasil tersebut mudah
dinyatakan secara kuantitatif.
Untuk jabatan hasil akhirnya Non fisik terdapat dua macam bahkan lebih
sehingga memerlukan teknik dan kesepakatan tertentu untuk mengukurnya.
Misalnya : hasil kerja seorang stah Ahli Mentri dapat dikelompokan menjadi
empat jenis antara lain :
Bahan Pidato untuk disampaikan oleh mentri pada berbagai acara.
5. Bahan presentasi berupa makalah atau pengarahan mentri
dalam seminar, rapat kerja, atau pertemuan.
Kajian tentang isu-isu tertentu yang perlu menjadi perhatian
Mentri atau instansi yang dipimpin mentri
Pelaksanaan tugas-tugas khusus dari mentri.
Contoh Lain adalah Hasil kerja jabatan Kepala bagian penyusunan
Program, evaluasi dan laporan KABAK, terdiri dari :
Distri busi tugas kepada bawahan
Petunjuk kerja untuk Bawahan.
6. Koordinasi tugas bawahan
Supervisi Pelaksanaan Tugas
Evaluasi hasil binaan bawahan
Rencana Program Dirjen Yang bersangkutan
Evaluasi Program Dirjen
7. IV. URAIAN JABATAN
Uraian Jabatan Adalah rincian atau fungsi-fungsi menjadi kegiatan
– yang harus dilakukan. Dalam contoh diatas, Uraian Jabatan
untuk seseorang staf Ahli Mentri Tenaga kerja bidang
perekonomian dapat dirumuskan sebagai berikut :
Menyusun bahan pidato sesuai dengan penugasan mentri
Menyusun bahan presentasi Mentri
Melakukan kajian isu-isu yang berkembang dibidang
perekonomian, yang berkaitan dengan kebijakan ketenagakerjaan.
8. V. BAHAN DAN PERALATAN
Bahan yang digunakan sebagai masukan ( Input ) dan peralatan
yang dipergunakan untuk menghasilkan ( output ) tergantung pada :
Produk yang akan dihasilkan setiap unit organisasi dan jabatan
yang bersangkutan.
Teknologi yang digunakan dalam proses produksi.
VI. KONDISI PERUSAHAAN
Kondisi jabatan mencakup hubungan jabatan, lingkungan kerja dan
alat-alat kerja, proses produksi, dan risiko atau bahaya kerja.
9. Hubungan jabatan : Jabatan dalam suatu organisasi berbentuk
Piramida . Dalam piramida jabatan tersebut terdapat hubungan horizontal dan
hubung vertikal antara satu dengan jabatan-jabatan yang lainya.
Contoh : Jabatab dibawah Sekretaris Dirjen, Misalnya bersama bagian
umum, bagian keuangan serta bagian hukum dan kerja sama luar negeri.
Lingkungan Kerja : Lingkungan kerja menyangkut Tempat kerja,
tataletak pralatan kerja. Ruang kerja, ventilasi, cahaya, alat
keselamatan dan kesehatan kerja. Faktor-faktor tersebut dapat
menimbulkan resiko kerja berupa kecelakaan kerja.
10. Proses Produksi
Proses Produksi adalah tahapan-tahapan atau urutan kegiatan disusun
dalam bentuk standar prosedur kerja. Berfungsi sebagai pedoman atau
petunjuk teknis bagi pekerja yang bersangkutan melakukan
pekerjaanya.
Risiko kerja
Risiko atau bahaya kerja dipengaruhi lingkungan kerja, bahan, dan
peralatan yang dipergunakan. Dampak risiko kerja dapat dilihat dalam
tiga hal antara lain :
11. Pertama, Risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan
risiko yang tinggi biasanya pekerja menuntut kompensasi yang tinggi
pula. Dilain pihak menghadapi risiko kerja yang tinggi dibutuhkan
pekerja yang berkualitas tinggi, untuk memperkecil timbulnya resiko
kerja tersebut.
Kedua, Risiko terhadap alat-alat kerja dan aset. Semakin tinggi
kemungkinan risiko menimbulkan kerusakan mesin-mesin dan alat-alat
kerja yang manual. Semakin dibutuhkan pekerja yang berkualitas tinggi.
Sehingga dapat memperkecil kemungkinan kerusakan alat dan aset
tersebut.
12. Ketiga, Risiko kerja terhadap produksi atau hasil kerja. Terutama untuk
produk yang bersifat masal. Perlu jaminan kualitas. Kecelakaan kerja
yang menimbulkan kerusakan produk, akan sangat merugikan
perusahaan. Maka dari itu diperlukan SDM yang berkualitas.
VII. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
Setiap orang dalam jabatannya bertanggungjawab atas pelaksanaan
tugas-tugas dan pencapaian hasil sesuai dengan sasaran jabatan
tersebut. Contoh : Seorang manajer bertanggung jawab atas :
Kebenaran dan kelayakan rencana dan laporan kegiatan.
13. Kebenaran dan keseimbangan petunjuk dan distribusi tugas
bawahan
Kesesuaian pelaksanaan tugas bawahan
Kebenaran tata aturan dan rencana kerja
Tersusunya program manajer
Pembinaan
Syarat jabatan
Syarat jabata mencakup semua syarat yang harus dipenuhi oleh
seorang untuk dapat memangku suatu jabatan. Syarat jabatan dapat
digolongkan menjadi empat golongan antara lain :
14. Syarat fisik,
Khusus untuk jabatan tertentu beberapa perusahaan masih
memberlakukan persyaratan fisik berupa umur, tinggi dan berat
badan. Serta upaya fisik kesehatan, penampilan suara dll. Misalnya
untuk mengisi jabatan yang menuntut kemampuan dan sikap
kedewasaan, perlu pekerja yang cukup dewasa.
Syarat kualitas
Syarat kualitas atau kompetensi mancakup pengetahuan, keahlian
dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu jabatan.
15. Pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja dapat saling menambah
dan dapat saling melengkapi. Tambahan pelatihan akan menambah
kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki.
Tambahan pengelaman akan menambah kemampuan dan ketrampilan
kinerja yang dimiliki.
Syarat Sikap Mental
Syarat Sikap mental mencakup komndisi bakat : temperamen dan minat.
Sebagi akibat dari pengalaman hidup, pengalaman Pendidikan dan
pergaulan, seorang dapat mengembangkan bakat, serta kebiasaan
tertentu untuk mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan.
16. Syarat Atministratif
Syarat atministratif mencakup alat biukti probadi, antara lain :
Menyangkut Umur
Pendidikan dan pelatihan yang ditempuh
Pengalaman kerja
Kinerja dan prestasi kerja masa lampau
Tingkat gaji yang pernah diterima di tempat lain
Pangkat
Status perkawinan dll