SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
PENGANTAR
EPIDEMIOLOGI
ERNI YUSNITA LALUSU,
SKM.
BAB I
PENGENALAN EPIDEMIOLOGI
♥ PENGERTIAN
♥ PEMBAGIAN
♥ RUANG LINGKUP
♥ PERANAN
♥ KETERKAITAN DENGAN ILMU LAINNYA
PENGERTIAN
EPI = TENTANG DEMOS = PENDUDUK LOGIA = ILMU
A/ ILMU PENGATAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG DISTRIBUSI
FREKUENSI, DAN DETERMINAN DARI SUATU MASALAH KESEHATAN
PADA POPULASI TERTENTU DALAM RANGKA UPAYA
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
BAHASA YUNANI
Beberapa definisi Epidemiologi
menurut para Ahli.
 Wade Hampton Frost (1927), epidemiologi sebagai
suatu pengetahuan tentang fenomena massal penyakit
infeksi atau sebagai suatu atau sebagai riwayat alamiah
penyakit menular.
 GreenWood (1934), epidemiologi mempelajari tentang
penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang
mengenai kelompok (herd) penduduk.
 Brian MacMahon (1970), epidemiologi adalah studi
tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit
pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam
itu.
 Garry D. Friedman ()01974), epidemiologi adalah ilmu
pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada
populasi manusia.
PEMBAGIAN
EPIDEMIOLOGI
♥ EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF,
---distribusi&frekuensi
(Who-ORANG, Where-TEMPAT, When-
WAKTU)
♥ EPIDEMIOLOGI ANALITIK, --- Determinan
(Why)
♥ EPIDEMIOLOGI EKSPERIMENTAL, ---
Uji kebenaran dlm upaya penanggulangan.
(How)
6E
EFIKASI
EFEKTIVITAS EDUKASI
ETIOLOGI
EVALUASIEFISIENSI
RUANG LINGKUP
“6E”
♥ ETIOLOGI, Penyebab penyakit
♥ EFIKASI, Efek atau daya optimal intervensi kesehatan
♥ EFEKTIVITAS, Besarnya hasil yang diperoleh dari suatu
intervensi, serta perbedaan antar intervensi.
♥ EFISIENSI, Pengaruh yang diperoleh berdasarkan biaya
yang diberikan
♥ EVALUASI, Penilaian keberhasilan suatu program
kesehatan masyarakat
♥ EDUKASI, Intervensi berupa peningkatan pengetahuan
tentang kesehatan masyarakat, sebagai bagian dari upaya
pencegahan penyakit.
Perbandingan ??
 EFFICACY:
“How well does the intervension work under
ideal conditions?”
 EFFECTIVENES
“How well does the intervension work when it is
applied in the community?”
 EFFICIENSI
“Are the result achieved in keepeng with the
effort spent (in time, money, resources)?”
PERAN EPIDEMIOLOGI
 Mengidentifikasi masalah kesehatan yang utama yang
sedang dihadapi masyarakat
 Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya
masalah kesehatan atau penyakit dalam masyarakat
 Menyediakan data yang diperlukan unntuk perencanaan
kesehatan dan pengambilan keputusan
 Membantu melakukan evaluasi terhadap program
kesehatan yang sedang atau telah dilakukan
 Mengembangkan metodologi untuk menganalisis
keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi
atau menanggulanginya
 Mengarahkan intervensi yang diperukan untuk
menanggulangi masalah-masalah yang perlu
dipecahkan.
KETERKAITAN DENGAN ILMU
LAIN
PEJAMU
Fisiologi
Anatomi
Biologi
AGEN
Ilmu Fisika
Mikrobiologi, Paarasitologi
Ilmu fisika
LINGKUNGAN
Geologi, Geografi, Fisika
Sosial Politik, Antropologi
Ilmu ekonomi
Perbandingan hubungan Epidemiologi dan Klinik
EPIDEMIOLOGI KLINIK
Target: Populasi Target: Perorangan
1. Assessmen
2. Preventif
3. Evaluasi
4. Perencanaan
1. Diagnosis
2. Pengobatan
3. Perawatan
4. Pelayanan
BAB II
SEJARAH
PERKEMBANGAN
EPIDEMIOLOGI
TOKOH EPIDEMIOLOGI
 Hippocrates (460 BC – 337 BC)
a/ The First Epidemiologist, ----konsep analisis kejadian penyakit.
1. Hubungan penyakit dengan F.tempat, pnyediaan air, iklim, kebiasaan
makan dan perumahan.
2. Pertama memperkenalkan istilah epidemi dan endemi
3. Postilat Hippocrates: terdapat 4 jenis cairan: phlegm, blood, yellow bile
dan black bile. Penyakit terjadi dari ketidak seimbangan 4 cairan ini.
 Galen (129-199)
The Father of Experimental Physiology.
-----Mengemukakan bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompokMengemukakan bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompok
penduduk tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfir, faktorpenduduk tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfir, faktor
internal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar pengembanganinternal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar pengembangan
epidemiologi.epidemiologi.
 status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit berkaitan
dengan Personality Type dan Lifestyle factors.
 Thomas Sydenham (1624-1689)
The Father of Epidemiology.
------Perjalanan epidemi dalam masyarakat serta perkiraan sifat epidemiPerjalanan epidemi dalam masyarakat serta perkiraan sifat epidemi
merupakan model penggunaan metode epidemiologimerupakan model penggunaan metode epidemiologi
…….LANJUTAN
 Antonie van Leewenhoke (1632-1723)
Ilmuwan Belanda yang menemukan Mikroskop, Bakteri
dan Parasit (1674) dan spermatozoa (1677).
 Robert Koch
1. Penemu sel
2. Penemu basil tuberkulosis (1882)
3. tuberkulin (1890)
 Max van patternkofer
percobaan basil kolera untuk identifikasi penyebab suatu
penyakit (kolera)
 John Snow (1813-1858)
Ahli anastesi yang mengatasi penyakit kolera di london dengan
menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor
orang, tempat dan waktu. (the father of field epidemiology)
 Percival Pott
Bapak epidemiology modern, yang menggunakan pendekatan
epidemiologis dalam menganalisis tingginya kejadian kanker.
 James Lind
Bapak trial klinik, dengan penemuannya yaitu hubungan scurvy
dengan kekurangan vit C.
 Doll dan Hill
2 orang pelopor penelitian dibidang epidemiologi klinik. penemu
hubungan merokok dengan kanker paru
…….LANJUTAN
PERISTIWA BERSEJARAH
EPIDEMIOLOGI
 WABAH DIARE DI LONDON
 KISAH RUBELLA
 AWAN ASAP DIKOTA LONDON
 PANDEMI CACAR DAN ERADIKSINYA
 PENELITIAN KOHOR FRAGMINTON
 UPAYA ERADIKSI POLIO.
B. Perkembangan
Epidemiologi
Sebab…..???
♥ Terjadi perubahan masalah dan pola
penyakit
♥ Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.
klinik kedokteran----VS----(I. biostatistik, I.
administrasi, I. perilaku)
TAHAP-TAHAP
PERKEMBANGAN EPID DLM
TEORI-TEORI BERIKUT: Contagion Theory,
Penyakit CZ, kontak person
 Hippocratic Theory,
Penyakit berasal dari lingkungan
 Miasmatic Theory,
Penyakit CZ, gas-gas busuk dari perut bumi
 Epidemic Theory,
Penyakit CZ, cuaca& geografi (tempat)
 Germ Theory,
Penyakit CZ, kuman (mikroorganisme)
 Teori Multikausa
Penyakit CZ, interaksi multi faktor (biologis, kimia, sosial)
BAB III
SEHAT, SAKIT DAN
MASALAH
KESEHATAN
A. PENGERTIAN
SEHAT
DEFINISI: SEHAT =
---UU no. 23/1992: keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial ekonomi
DEFINISI: SEHAT =
---WHO: suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental
dan sosial; tidak terbatas pada bebas penyakit dan
kelemahan saja.
B. SAKIT DAN PENYAKIT
♥ PENYAKIT A/
KEADAAN YANG
BERSIFAT
OBJEKTIF,
SEDANGKAN
♥ SAKIT ADALAH
SUATU KEADAAN
YANG BERSIFAT
SUBJEKTIF
SAKIT
PENYAKIT
POSITIF NEGATIF
YA 1 2
Tidak 3 4
DEFINISI PENYAKIT:
 (Good medical dictionary)----Penyakit adalah kegagalan
dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk
bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau
tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau
struktur dari bagian, organ atau sistem.
 (Van Dale’s Groot Woordenboekder Nederlandse
Tall)------Penyakit adalah suatu keadaan pada mana
proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu
perjalanannya.
 (Arrest Hof te amsterdam)----Penyakit bukan hanya
berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan
tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan
fungsi-fungsi dalam dari tubuh.
1. Keterpaparan & Kerentanan
Peralihan su/ keadaan sehat ----sakit melalui proses
yang didahului dgn keterpaparan (exposure).yang
selanjutnya disertai kondisi rentan pejamu
(kerentanan).
Keterpaparan
Keterpaparan adalah suatu keadaan dimana pejamu berada
pada pengaruh atau berinteraksi dengan unsur penyebab
atau dengan unsur lingkungan yang dapat mendorong
proses terjadinya penyakit.
Faktor yang berhubungan erat dengan berbagai unsur
penyebab antara lain :
→Lingkungan dimana unsur penyebab berada
→Sifat dan unsur penyebab
→Unsur pejamu sebagai sifat individu yang bervariasi dalam
hubungannya dengan unsur penyebab serta hubungannya
dengan sifat dan bentuk keterpaparan seperti sifat
patologik karakteristik dari pejamu terhadap penyebab
serta sifat intimasi (erat tidaknya) kontak antara pejamu
dengan penyebab.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan derajat
keterpaparan al:
♥ Sifat keterpaparan
♥ Sifat lingkungan dimana proses keterpaparan terjadi
♥ Tempat dan keadaan konsentrasi dari unsur penyebab
Kerentanan
a/ keadaan dimana pejamu mempunyai kondisi
yang mudah dipengaruhi/berinteraksi dengan
unsur penyebab sehingga memungkinkan
timbulnya penyakit.
a/ peranan kerentanan sangat berpengaruh dalam
hasil akhir suatu proses kejadian penyakit
(penderita/meninggal/tidak terjadi perubahan).
Hub. Keterpaparan dan
Kerentanan
Tabel hubungan antara derajat keterpaparan dengan kondisi
kerentanan dalam proses terjadinya penyakit.
Keadaan
Keterpaparan
Keadaan Kerentanan
Rentan Kebal
Terpapar Sakit Tidak Sakit
Tidak Terapapar Tidak Sakit Tidak Sakit
2. Perkembangan teori terjadinya penyakit
♥ Terjadinya penyakit didasarkan pada adanya gangguan
makhluk halus atau akibat kemurkaan maha pencipta.
♥ Penyakit disebabkan o/ pengaruh lingkungan
(hippocrates)
♥ Terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk
hidup yang mengalami pembusukan sehingga
mengotorkan udara dan lingkungan
♥ Terjadi perubahan konsep kejadian penyakit mulai
ditemukannya mikroskop yaitu adanya peranan jasad
renik
♥ Teori imunitas dan hormonal
♥ Konsep penyebab multi faktor (u/ penyakit tidak
menular)
3. Hub. Penyebab dan penyakit
Secara epidemiologis, kejadian su/ penyakit umumnya
berkaitan dengan sejumlah penyebab, sebaliknya satu
penyebab bisa mengakibatkan beberapa penyakit.
Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari
rantai sebab-akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses
interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya
(biologis, fisiologis, sosiologis, antropologi,) dengan penyebab
(agen) serta dengan lingkungan.
Environment
Host
Agen
Web of causation
Pendidikan
Rendah
KEMISKINAN
Produksi bahan
makanan rendah
Fasilitas
kesehatan
kurang
Daya beli rendah
Pengetahuan
gizi rendah
Konsumsi makanan
tidak memadai
Kesehatan kurang
PENYAKIT
KURANG
GIZI
Daya tahan
Tubuh dan
Penyerapan
Zat gizi
terganggu
♥ Sulit
menentukan
penyebab
utama. Namun
dapat dilakukan
pencegahan
dari berbagai
arah,
4. Model hub. kausal
a. Single cause/single effect model
b.Multiple cause/single
effect model
PENYAKIT CAUSECAUSE
CAUSE
CAUSECAUSE
CAUSE
c.Multiple cause/Multiple
effect model
5. Beberapa istilah kausal
♥ Kausa mutlak: suatu penyebab yang pasti
akan menimbulkan penyakit tertentu
♥ Kausa esensial: kausa yang harus ada
untuk memungkinkan suatu penyakit
♥ Kausa sufisien: kausa yang umumnya
terdiri dari beberapa kausa yang secara
bersama-sama saling mencukupi untuk
menyebabkan penyakit.
C. MASALAH KESEHATAN
RUANG LINGKUP MASALAH KESEHATAN “6D”:
♥ Death (kematian)
♥ Disease (penyakit)
♥ Disability (kecacatan)
♥ Discomfort (kekurang-nyamanan)
♥ Dissatisfication (kekurang-puasan)
♥ Destitusion (kemelaratan)
Sehingga untuk menanggulangi masalah kesehatan tidak
hanya dilakukan dengan intervensi dibidang kesehatan
tetapi secara terpadu (lintas sektoral)
BEBERAPA KEADAAN
MASALAH KESEHATAN
 Epidemi = ?
 Pandemi = ?
 Endemi = ?
 Sporadik = ?
 Wabah = ?
Penyakit
Hubungan Asosiasi
Yang terbagi menjadi:
♥ Hubungan semu
♥ Hubungan bukan kausal
♥ Hubungan kausal
♥ a/ hubungan keterikatan atau saling
pengaruh antara dua atau lebih variabel,
dimana hubungan tersebut dapat bersifat
hubungan sebab akibat maupun yang
bukan hubungan sebab akibat.
BAB IV
TRIAS
PIDEMIOLOGI
Adalah…….
 Merupakan konsep dasar epidemiologi yang
memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga
faktor utama (pejamu, agen dan lingkungan) yang
berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah
kesehatan lainnya.
 Keterhubungan antara pejamu, agen dan lingkungan ini
merupakan ini merupakan suatu kesatuan yang dinamis
yang berbeda dalam keseimbangan (equilibrium) pada
seorang individu yang sehat. Jika terjadi gangguan
terhadap keseimbangan hubungan sigitiga, inilah yang
akan menimbulkan status sakit.
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
(TRIAS EPIDEMIOLOGI)
Agent Host
Environment
Hub. HOST-AGEN-ENVIRONMENT
Model 1. Agent Host
Environment
Pada model ini, sesorang
berada pada kondisi sehat,
dimana host, agen dan
environment berada pada
kondisi seimbang
Model 2.
Agent
Host
Environment
Pada model ini, sesorang
berada pada kondisi
tidak sehat, dimana.
Daya tahan pejamu (fc. Host)
berkurang
Model 3.
Agent
Host
EnvironmentPada model ini, sesorang
berada pada kondisi
tidak sehat, dimana
Kemampuan bibit penyakit
(Agen) Meningkat
Model 4. Agent
Host
Environment
Pada model ini, sesorang
berada pada kondisi
tidak sehat, dimana
Kondisi lingkungan mengalami
Pergeseran/perubahan
Dari kondisi normal
1. Fc. PEJAMU (HOST)
 Pejamu a/ manusia atau makhluk hidup lainnya,
termasuk burung dan artropoda, yang menjadi tempat
terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit.
----umur, jenis kelamin, ras, genetik, anatomi tubuh,
status gizi.
2. Fc. Agen (penyebab)
 a/ suatu unsur, organisme hidup, atau kuman infektif yang dapat
menyebabkan terjadinya suatu penyakit.
-----unsur biologis, nutrisi, kimia, dan fisika.
-----faktor gaya hidup
3. Fc. Lingkungan
 a/ semua faktor luar dari suatu individu yang dapat berupa
lingkungan fisik, biologis, dan sosial.
Karakteristik segitiga epidemiologi
1. Pejamu (host)
♥ Resistensi: Kemampuan dari pejamu untuk
bertahan terhadap suatu infeksi
♥ Imunitas: kesanggupan host untuk
mengembangkan suatu respon imunologis
sehingga tubuh kebal terhadap penyakit tertentu
♥ Infektifnes: potensi pejamu yang terinfeksi untuk
menularkan penyakit kepada orang lain
2. Lingkungan
♥ Topografi:
♥ Geografi:
3. Agen
 Infektivitas: kesanggupan dari organisme untuk
beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari pejamu
untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam
jaringan pejamu
 Patogenesitas: kesanggupan organisme untuk
menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis
setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang
 Virulensi:kesanggupan organisme tertentu untuk
menghasilkan reaksi patologis yang berat yang
selanjutnya mungkin menyebabkan kematian
 Toksisitas: kesanggupan organisme untuk memproduksi
reaksi kimia yang toksis dari substansi kimia yang
dibuatnya
 Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan
penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan
 Antigenisitas: kesanggupan organisme untuk
merangsang reaksi imunologis dari pejamu.
DISTRIBUSI MASALAH KESEHATAN
a/ keterangan tentang banyaknya masalah
kesehatan yang ditemukan pada
sekelompok manusia yang diperinci
menurut keadaan-keadan tertentu. Yiatu
berdasarkan unsur epidemiologi:
 Orang (Person)
 Tempat (Place)
 Waktu (Time)
1. Orang
Karakteristik orang (manusia) yang
menjadi objek penyebaran, al/:
Umur. ----karena?
♥ Ada kaitannya dengan daya tahan
tubuh
♥ Ada kaitannya dengan ancaman
terhadap kesehatan
♥ Ada kaitannya dengan kebiasaan
hidup
Grafik ini nampak miring ke kiri dan menunjukkan penyebaran
penyakit pada kel. Umur muda
Grafik ini nampak miring ke kanani dan menunjukkan
Penyebaran penyakit pada kel. Umur tua
Grafik ini menunjukkan penyebaran penyakit merata
pada semua kel. Umur
Grafik ini menunjukkan 3 kemungkinan:
1). Penduduk tidak homogen.
2). Penyakit terdiri dari dua macam yang berbeda
3). Penyakit mempunyai sifat menyerang dua kelompok
penduduk yang berbeda
Grafik Model penyebaran penyakit
berdasarkan kelompok umur
b. Jenis Kelamin
Penyebaran pada karakteristik jenis kelamin disebabkan o/:
 Perbedaan anatomi dan fisiologi pria-wanita
 Perbedaan kebiasaan hidup
 Perbedaan tingakt kesadaran berobat
 Perbedaan kriteria diagnostik untuk beberapa penyakit
 Perbedaan pekerjaan
c. Pekerjaan
Penyebaran pada karakeristik pekerjaan disebabkan o/:
 Adanya resiko pekerjaan
 Seleksi alamiah dalam memilih pekerjaan
 Perbedaan status sosial ekonomi
d. Status Perkawinan
Perbedaan penyebaran dipengaruhi oleh:
 Pola penyakit
 Resiko terkena penyakit
 Penata laksanaan penanggulangan penyakit
e. Ras
f. Agama
2. Tempat
Keterangan penyebaran menurut tempat, berperan dalam
mengetahui bbrp hal al/:
 Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan
suatu daerah
 Hal-hal yang perlu dilakukan untuk megatasi masalah-
masalah kesehatan di suatu daerah
 Faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan, dgn
membandingkan keadaan-keadaan khusus, sbb:
 Keadaan geografis
 Keadaan penduduk
 Keadaan pelayanan kesehatan
Lanjut….
Penyebaran menurut tempat, secara umum
dapat dibedakan atas 5 macam:
 Penyebaran satu wilayah
 Penyebaran beberapa wilayah
 Penyebaran satu negara
 Penyebaran beberapa negara
 Penyebaran banyak negara.
3. Waktu
Berperan dalam:
 Memahami kecepatan perjalanan penyakit
 Mengetahui lama terjangkitnya suatu
penyakit
Penyebaran ini dipengaruhi o/:
Sifat penyakit yang ditemukan
Keadaan tempat terjangkitnya penyakit
Keadaan penduduk
Keadaan pelayanan kesehatan yang
tersedia
….lanjutan
° Pembagian penyebaran brdasarkan waktu,
dibedakan atas:
° Penyebaran satu saat
@ Point source epidemic
@ Contagious disease epidemic
° Penyebaran satu kurun waktu
° Penyebaran siklis
° Penyebaran sekular
BAB V
RIWAYAT
ALAMIAH
PENYAKIT
PERTEMUAN KE-
VII
Riwayat alamiah penyakit (Natural
History of Disease)
a/ perkembangan suatu penyakit tanopa
adanya campur tangan medis atau bentuk
intervensi lainnya sehingga suatu penyakit
berlangsung secara natural.
A. Proses Perkembangan Penyakit
Tahapan riwayat alamiah penyakit
 Tahap prepatogenesis
 Tahap patogenesis
 Tahap pasca patogenesis
a. Tahap prepatogenesis:
Pada tahap ini, telah terjadi interaksi antara
pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi
ini masih berada di luar tubuh, dalam arti bibit
penyakit belum masuk ke dalam tubuh pejamu.
Pada keadaan ini penyakit belum ditemukan
karena pada umumnya daya tahan tubuh
pejamu masih kuat. Dengan perkataan lain
seseorang yang berada dalam keadaan seperti
ini disebut sehat.
b. Tahap Patogenesis:
♣ Tahap inkubasi: merupakan tenggang waktu antara
masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka
terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya
gejala penyakit.
♣ Tahap penyakit dini: tahap ini dimulai dengan
munculnya gejala penyakit yang kelihatannya ringan.
Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan
karena sudah ada gangguan patologis, walaupun
penyakit masih dalam masa subklinik (stage of
subclinical disease). Seandainya memungkinkan,
pada tahap ini sudah diharapkan diagnosis dapat
ditegakkan secara dini.
……lanjutan
♣ Tahap penyakit lanjutan: merupakan tahap
dimana penyakit bertambah jelas dan mungkin
tambah berat dengan segala kelainan patologis
dan gejalanya (stage of clinical disease). Pada
tahap ini penyakit sudah menunjukkan gejala
dan kelainan klinik ynag jelas, sehingga
diagnosis sudah relatif mudah ditegakkan. Dan
diperlukan penanggulangan yang tepat untuk
menghindari akibat lanjut yang kurang baik.
c. Tahap pacsa patogenesis
Tahap akhir: a/ berakhirnya perjalanan
suatu penyakit yang dapat berupa lima
keadaan:
♦Sembuh sempurna: penyakit berakhir
karena pejamu sembuh secara
sempurna, artinya bentuk dan fungsi
tubuh kembali kepada keadaa sebelum
menderita sakit.
…….lanjutan
♦ Sembuh dengan cacat: penyakit berakhir
dengan keadaan sembuh namun tidak
sempurna. Karena ditemukan adanya
kelainan (cacat) pada pejamu.
♦ Karier: perjalanan penyakit seolah-olah
terhenti, karena gejala penyakit memang
tidak tampak lagi. Namun bibit penyakit
masih tetap ada dalam tubuh pejamu tanpa
memperlihatkan gangguan penyakit.
……….lanjutan
♦ Kronis: penyakit tetap berlangsung secara
kronik, artinya perjalanan penyakit tampak
berhenti karena gejala penyakit tidak
berubah, dalam arti tidak bertambah berat
ataupun tidak bertambah ringan, namun
pada dsarnya pejamu tetap berada pada
keadaan sakit.
♦ Meninggal dunia: perjalanan penyakit
berakhir dengan kematian.
Tahap Perjalanan PenyakitTahap Perjalanan Penyakit
Horison klinis
Gejala penyakit tidak tampak
Horison klinis
Gejala penyakit tidak tampak
Meninggal
kronis
karier
Sembuh Cacat
Sembuh sempurna
Lingkungan
Penyebab
Pejamu
prepatogenesis patogenesis
P. Dini P. lanjutInkubasi
Pasca patogenesis
Bibit penyakit
belum memsuki tubuh
Bibit penyakit telah memsuki tubuh
B. Pola Perkembangan Penyakit
 Suatu penyakit (menular) tidak hanya selesai sampai
pada jatuh sakitnya seseorang, tetapi cenderung untuk
menyebar.
 Dalam proses perjalanan penyakit, perpindahan agen
dari pejamu ke reservoir atau sebaliknya, harus melalui
pintu masuk tertentu (portal of entry) calon penderita
baru dan kemudian untuk berpindah ke penderita baru
lainnya, kuman akan melalui pintu keluar (portal of exit).
Portal of entry/portal of exit, al/:
 Melalui konjungtiva, yang biasanya hanya
dijumpai pada beberapa penyakit mata
tertentu.
 Melalui saluran nafas (hidung &
tenggorokan): melalui droplet sewaktu
reservoir/ penderita bicara, bersin, atau
batuk atau melalui udara pernapasan.
 Melalui Pencernaan: baik bersama ludah,
muntah maupun bersama tinja.
…………..lanjutan
 Melalui saluran urogenitalia: biasanya
bersama-sama dengan urine atau zat lain
yang keluar melalui saluran tersebut.
 Melalui lukapada kulit ataupun mukosa.
 Secara mekanik: seperti suntikan atau
gigitan pada beberapa penyakit tertentu.
Mode of Transmission
 Setelah unsur penyebab telah meninggalkan
reservoir maka untuk mendapatkan potensial yang
baru, harus berjalan melalui suatu lingkaran
perjalanan khusus atau suatu jalur khusus yang
disebut jalur penularan. Secara garis besarnya, jalur
penularan dapat dibagi menjadi dua, yi/:
 Penularan langsung: yakni penularan yang terjadi
secara langsung dari penderita atau reservoir, ke
pejamu potensial yang baru, sedangkan,
 Penularan tidak langsung: adalah penularan yang
terjadi melalui media tertentu; seperti media udara
(air borne), melalui benda tertentu (vechicle borne),
dan melalui vector (vector borne)
C. Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit (RAP)
Dari RAP diperoleh beberapa informasi penting:
 Masa inkubasi atau masa latent.
 Kelengkapan keluhan (symptom) sebagai bahan
onformasi dama menegakkan diagnosis
 Lama dan beratnya keluhan yang dialami oleh penderita
kejadian penyakit menurut musim (season) kapan
penyakit itu lebih frekuen kejadiannya
 Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakit
sehingga dapat dengan mudah dideteksi lokasi kejadian
penyakit.
 Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga menjadi
bahan informasi untuk pencegahan penyakit.
Manfaat RAP, a/:
 Untuk diagnostik: masa inkubasi dapat dipakai sebagai
pedoman penentuan jenis penyakit,
 Untuk pencegahan: dengan mengetahui kuman patogen
penyebab dan rantai perjalanan penyakit dapat dengan
mudah ditemukan titik potong ynag penting dalam upaya
pencegahan penyakit.
 Untuk terapi: intervensi atau terapi hendaknya diarahkan
pada fase paling awal. Lebih awal terapi akan lebih baik
hasil yang diharapkan. Keterlambatan diagnosis akan
berkaitan dengan keterlambatan terapi.
THE-END

More Related Content

What's hot

Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitzrago
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologilasnisiregar
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMansurudin Rafa
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiSariana Csg
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
5.surveilans malaria
5.surveilans malaria5.surveilans malaria
5.surveilans malariaJoni Iswanto
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 

What's hot (20)

Konsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakitKonsep timbulnya penyakit
Konsep timbulnya penyakit
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Wabah
WabahWabah
Wabah
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Dasar-dasar Ekonomi Kesehatan
Dasar-dasar Ekonomi KesehatanDasar-dasar Ekonomi Kesehatan
Dasar-dasar Ekonomi Kesehatan
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
Konsep dasar epidemiologi penyakit
Konsep dasar epidemiologi penyakitKonsep dasar epidemiologi penyakit
Konsep dasar epidemiologi penyakit
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
5.surveilans malaria
5.surveilans malaria5.surveilans malaria
5.surveilans malaria
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 

Viewers also liked

Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiAnis Istiqomah
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularLilik Sholeha
 
Elemen penyakit menular
Elemen penyakit menularElemen penyakit menular
Elemen penyakit menularHalief Keltjes
 
Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)Daniel Denny
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuDwi Ayu
 
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusia
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusiaModul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusia
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusiapjj_kemenkes
 
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidurAsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidurAmee Hidayat
 
Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012haruna_06
 
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UIFakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UIAgung Buana
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdurpjj_kemenkes
 
Konsep Epidemiologi
Konsep EpidemiologiKonsep Epidemiologi
Konsep Epidemiologipjj_kemenkes
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)NajMah Usman
 

Viewers also liked (20)

Penyebaran penyakit ppt
Penyebaran penyakit pptPenyebaran penyakit ppt
Penyebaran penyakit ppt
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
 
Konsep epidemiologi
Konsep epidemiologiKonsep epidemiologi
Konsep epidemiologi
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 
Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1Epidemiologi klp1
Epidemiologi klp1
 
Elemen penyakit menular
Elemen penyakit menularElemen penyakit menular
Elemen penyakit menular
 
Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)Epidemiologi khusus(reguler)
Epidemiologi khusus(reguler)
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
 
Kapita selekta ikm
Kapita selekta ikmKapita selekta ikm
Kapita selekta ikm
 
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusia
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusiaModul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusia
Modul 1 kb 1 konsep kebutuhan dasar manusia
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidurAsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
AsKep gangguan pemenuhan istirahat tidur
 
Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012Istirahat tidur 2012
Istirahat tidur 2012
 
Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatIlmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakat
 
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UIFakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 
Konsep Epidemiologi
Konsep EpidemiologiKonsep Epidemiologi
Konsep Epidemiologi
 
Termoregulasi
Termoregulasi Termoregulasi
Termoregulasi
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
 

Similar to Materi pengantar-epidemiologi1

Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)BidangTFBBPKCiloto
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiNova Ci Necis
 
Epidemiologi dan Demografi.ppt
Epidemiologi dan Demografi.pptEpidemiologi dan Demografi.ppt
Epidemiologi dan Demografi.pptDodiksLimansyah
 
1 pengertian epid
1 pengertian epid1 pengertian epid
1 pengertian epiddesymukti
 
Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).Junaidin Saputra
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananHayar Laode
 
Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi Rani267816
 
Dasar_Dasar_Epidemiologi.ppt
Dasar_Dasar_Epidemiologi.pptDasar_Dasar_Epidemiologi.ppt
Dasar_Dasar_Epidemiologi.pptHeppySetyaprima3
 
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptxRabiatulAdewia
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologizrago
 
PENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIPENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIEDIS BLOG
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfAsepSaefunnajat
 
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiPengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiRomi Wido
 
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)BidangTFBBPKCiloto
 
Ilmu kebidanan
Ilmu kebidananIlmu kebidanan
Ilmu kebidananRivai Sam
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologiSyahrum Syuib
 

Similar to Materi pengantar-epidemiologi1 (20)

Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
 
Epidemiologi dan Demografi.ppt
Epidemiologi dan Demografi.pptEpidemiologi dan Demografi.ppt
Epidemiologi dan Demografi.ppt
 
1 pengertian epid
1 pengertian epid1 pengertian epid
1 pengertian epid
 
Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).
 
Epidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidananEpidemiologi kebidanan
Epidemiologi kebidanan
 
Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologi
 
Dasar_Dasar_Epidemiologi.ppt
Dasar_Dasar_Epidemiologi.pptDasar_Dasar_Epidemiologi.ppt
Dasar_Dasar_Epidemiologi.ppt
 
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
PENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIPENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGI
 
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
 
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiPengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
 
Epidemologi
EpidemologiEpidemologi
Epidemologi
 
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)
 
Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1
 
Ilmu kebidanan
Ilmu kebidananIlmu kebidanan
Ilmu kebidanan
 
Epidemiologi
Epidemiologi  Epidemiologi
Epidemiologi
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi
 

Materi pengantar-epidemiologi1

  • 2. BAB I PENGENALAN EPIDEMIOLOGI ♥ PENGERTIAN ♥ PEMBAGIAN ♥ RUANG LINGKUP ♥ PERANAN ♥ KETERKAITAN DENGAN ILMU LAINNYA
  • 3. PENGERTIAN EPI = TENTANG DEMOS = PENDUDUK LOGIA = ILMU A/ ILMU PENGATAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSI, DAN DETERMINAN DARI SUATU MASALAH KESEHATAN PADA POPULASI TERTENTU DALAM RANGKA UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHASA YUNANI
  • 4. Beberapa definisi Epidemiologi menurut para Ahli.  Wade Hampton Frost (1927), epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal penyakit infeksi atau sebagai suatu atau sebagai riwayat alamiah penyakit menular.  GreenWood (1934), epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk.  Brian MacMahon (1970), epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.  Garry D. Friedman ()01974), epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.
  • 5. PEMBAGIAN EPIDEMIOLOGI ♥ EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF, ---distribusi&frekuensi (Who-ORANG, Where-TEMPAT, When- WAKTU) ♥ EPIDEMIOLOGI ANALITIK, --- Determinan (Why) ♥ EPIDEMIOLOGI EKSPERIMENTAL, --- Uji kebenaran dlm upaya penanggulangan. (How)
  • 7. ♥ ETIOLOGI, Penyebab penyakit ♥ EFIKASI, Efek atau daya optimal intervensi kesehatan ♥ EFEKTIVITAS, Besarnya hasil yang diperoleh dari suatu intervensi, serta perbedaan antar intervensi. ♥ EFISIENSI, Pengaruh yang diperoleh berdasarkan biaya yang diberikan ♥ EVALUASI, Penilaian keberhasilan suatu program kesehatan masyarakat ♥ EDUKASI, Intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat, sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.
  • 8. Perbandingan ??  EFFICACY: “How well does the intervension work under ideal conditions?”  EFFECTIVENES “How well does the intervension work when it is applied in the community?”  EFFICIENSI “Are the result achieved in keepeng with the effort spent (in time, money, resources)?”
  • 9. PERAN EPIDEMIOLOGI  Mengidentifikasi masalah kesehatan yang utama yang sedang dihadapi masyarakat  Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya masalah kesehatan atau penyakit dalam masyarakat  Menyediakan data yang diperlukan unntuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan  Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan  Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya  Mengarahkan intervensi yang diperukan untuk menanggulangi masalah-masalah yang perlu dipecahkan.
  • 10. KETERKAITAN DENGAN ILMU LAIN PEJAMU Fisiologi Anatomi Biologi AGEN Ilmu Fisika Mikrobiologi, Paarasitologi Ilmu fisika LINGKUNGAN Geologi, Geografi, Fisika Sosial Politik, Antropologi Ilmu ekonomi
  • 11. Perbandingan hubungan Epidemiologi dan Klinik EPIDEMIOLOGI KLINIK Target: Populasi Target: Perorangan 1. Assessmen 2. Preventif 3. Evaluasi 4. Perencanaan 1. Diagnosis 2. Pengobatan 3. Perawatan 4. Pelayanan
  • 13. TOKOH EPIDEMIOLOGI  Hippocrates (460 BC – 337 BC) a/ The First Epidemiologist, ----konsep analisis kejadian penyakit. 1. Hubungan penyakit dengan F.tempat, pnyediaan air, iklim, kebiasaan makan dan perumahan. 2. Pertama memperkenalkan istilah epidemi dan endemi 3. Postilat Hippocrates: terdapat 4 jenis cairan: phlegm, blood, yellow bile dan black bile. Penyakit terjadi dari ketidak seimbangan 4 cairan ini.  Galen (129-199) The Father of Experimental Physiology. -----Mengemukakan bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompokMengemukakan bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompok penduduk tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfir, faktorpenduduk tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfir, faktor internal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar pengembanganinternal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar pengembangan epidemiologi.epidemiologi.  status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit berkaitan dengan Personality Type dan Lifestyle factors.  Thomas Sydenham (1624-1689) The Father of Epidemiology. ------Perjalanan epidemi dalam masyarakat serta perkiraan sifat epidemiPerjalanan epidemi dalam masyarakat serta perkiraan sifat epidemi merupakan model penggunaan metode epidemiologimerupakan model penggunaan metode epidemiologi
  • 14. …….LANJUTAN  Antonie van Leewenhoke (1632-1723) Ilmuwan Belanda yang menemukan Mikroskop, Bakteri dan Parasit (1674) dan spermatozoa (1677).  Robert Koch 1. Penemu sel 2. Penemu basil tuberkulosis (1882) 3. tuberkulin (1890)  Max van patternkofer percobaan basil kolera untuk identifikasi penyebab suatu penyakit (kolera)
  • 15.  John Snow (1813-1858) Ahli anastesi yang mengatasi penyakit kolera di london dengan menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor orang, tempat dan waktu. (the father of field epidemiology)  Percival Pott Bapak epidemiology modern, yang menggunakan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis tingginya kejadian kanker.  James Lind Bapak trial klinik, dengan penemuannya yaitu hubungan scurvy dengan kekurangan vit C.  Doll dan Hill 2 orang pelopor penelitian dibidang epidemiologi klinik. penemu hubungan merokok dengan kanker paru …….LANJUTAN
  • 16. PERISTIWA BERSEJARAH EPIDEMIOLOGI  WABAH DIARE DI LONDON  KISAH RUBELLA  AWAN ASAP DIKOTA LONDON  PANDEMI CACAR DAN ERADIKSINYA  PENELITIAN KOHOR FRAGMINTON  UPAYA ERADIKSI POLIO.
  • 17. B. Perkembangan Epidemiologi Sebab…..??? ♥ Terjadi perubahan masalah dan pola penyakit ♥ Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. klinik kedokteran----VS----(I. biostatistik, I. administrasi, I. perilaku)
  • 18. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN EPID DLM TEORI-TEORI BERIKUT: Contagion Theory, Penyakit CZ, kontak person  Hippocratic Theory, Penyakit berasal dari lingkungan  Miasmatic Theory, Penyakit CZ, gas-gas busuk dari perut bumi  Epidemic Theory, Penyakit CZ, cuaca& geografi (tempat)  Germ Theory, Penyakit CZ, kuman (mikroorganisme)  Teori Multikausa Penyakit CZ, interaksi multi faktor (biologis, kimia, sosial)
  • 19. BAB III SEHAT, SAKIT DAN MASALAH KESEHATAN
  • 20. A. PENGERTIAN SEHAT DEFINISI: SEHAT = ---UU no. 23/1992: keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi DEFINISI: SEHAT = ---WHO: suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial; tidak terbatas pada bebas penyakit dan kelemahan saja.
  • 21. B. SAKIT DAN PENYAKIT ♥ PENYAKIT A/ KEADAAN YANG BERSIFAT OBJEKTIF, SEDANGKAN ♥ SAKIT ADALAH SUATU KEADAAN YANG BERSIFAT SUBJEKTIF SAKIT PENYAKIT POSITIF NEGATIF YA 1 2 Tidak 3 4
  • 22. DEFINISI PENYAKIT:  (Good medical dictionary)----Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur dari bagian, organ atau sistem.  (Van Dale’s Groot Woordenboekder Nederlandse Tall)------Penyakit adalah suatu keadaan pada mana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu perjalanannya.  (Arrest Hof te amsterdam)----Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam dari tubuh.
  • 23. 1. Keterpaparan & Kerentanan Peralihan su/ keadaan sehat ----sakit melalui proses yang didahului dgn keterpaparan (exposure).yang selanjutnya disertai kondisi rentan pejamu (kerentanan). Keterpaparan Keterpaparan adalah suatu keadaan dimana pejamu berada pada pengaruh atau berinteraksi dengan unsur penyebab atau dengan unsur lingkungan yang dapat mendorong proses terjadinya penyakit.
  • 24. Faktor yang berhubungan erat dengan berbagai unsur penyebab antara lain : →Lingkungan dimana unsur penyebab berada →Sifat dan unsur penyebab →Unsur pejamu sebagai sifat individu yang bervariasi dalam hubungannya dengan unsur penyebab serta hubungannya dengan sifat dan bentuk keterpaparan seperti sifat patologik karakteristik dari pejamu terhadap penyebab serta sifat intimasi (erat tidaknya) kontak antara pejamu dengan penyebab. Faktor-faktor yang berhubungan dengan derajat keterpaparan al: ♥ Sifat keterpaparan ♥ Sifat lingkungan dimana proses keterpaparan terjadi ♥ Tempat dan keadaan konsentrasi dari unsur penyebab
  • 25. Kerentanan a/ keadaan dimana pejamu mempunyai kondisi yang mudah dipengaruhi/berinteraksi dengan unsur penyebab sehingga memungkinkan timbulnya penyakit. a/ peranan kerentanan sangat berpengaruh dalam hasil akhir suatu proses kejadian penyakit (penderita/meninggal/tidak terjadi perubahan).
  • 26. Hub. Keterpaparan dan Kerentanan Tabel hubungan antara derajat keterpaparan dengan kondisi kerentanan dalam proses terjadinya penyakit. Keadaan Keterpaparan Keadaan Kerentanan Rentan Kebal Terpapar Sakit Tidak Sakit Tidak Terapapar Tidak Sakit Tidak Sakit
  • 27. 2. Perkembangan teori terjadinya penyakit ♥ Terjadinya penyakit didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau akibat kemurkaan maha pencipta. ♥ Penyakit disebabkan o/ pengaruh lingkungan (hippocrates) ♥ Terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan sehingga mengotorkan udara dan lingkungan ♥ Terjadi perubahan konsep kejadian penyakit mulai ditemukannya mikroskop yaitu adanya peranan jasad renik ♥ Teori imunitas dan hormonal ♥ Konsep penyebab multi faktor (u/ penyakit tidak menular)
  • 28. 3. Hub. Penyebab dan penyakit Secara epidemiologis, kejadian su/ penyakit umumnya berkaitan dengan sejumlah penyebab, sebaliknya satu penyebab bisa mengakibatkan beberapa penyakit. Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab-akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, sosiologis, antropologi,) dengan penyebab (agen) serta dengan lingkungan. Environment Host Agen
  • 29. Web of causation Pendidikan Rendah KEMISKINAN Produksi bahan makanan rendah Fasilitas kesehatan kurang Daya beli rendah Pengetahuan gizi rendah Konsumsi makanan tidak memadai Kesehatan kurang PENYAKIT KURANG GIZI Daya tahan Tubuh dan Penyerapan Zat gizi terganggu ♥ Sulit menentukan penyebab utama. Namun dapat dilakukan pencegahan dari berbagai arah,
  • 30. 4. Model hub. kausal a. Single cause/single effect model b.Multiple cause/single effect model PENYAKIT CAUSECAUSE CAUSE CAUSECAUSE CAUSE c.Multiple cause/Multiple effect model
  • 31. 5. Beberapa istilah kausal ♥ Kausa mutlak: suatu penyebab yang pasti akan menimbulkan penyakit tertentu ♥ Kausa esensial: kausa yang harus ada untuk memungkinkan suatu penyakit ♥ Kausa sufisien: kausa yang umumnya terdiri dari beberapa kausa yang secara bersama-sama saling mencukupi untuk menyebabkan penyakit.
  • 32. C. MASALAH KESEHATAN RUANG LINGKUP MASALAH KESEHATAN “6D”: ♥ Death (kematian) ♥ Disease (penyakit) ♥ Disability (kecacatan) ♥ Discomfort (kekurang-nyamanan) ♥ Dissatisfication (kekurang-puasan) ♥ Destitusion (kemelaratan) Sehingga untuk menanggulangi masalah kesehatan tidak hanya dilakukan dengan intervensi dibidang kesehatan tetapi secara terpadu (lintas sektoral)
  • 33. BEBERAPA KEADAAN MASALAH KESEHATAN  Epidemi = ?  Pandemi = ?  Endemi = ?  Sporadik = ?  Wabah = ? Penyakit
  • 34. Hubungan Asosiasi Yang terbagi menjadi: ♥ Hubungan semu ♥ Hubungan bukan kausal ♥ Hubungan kausal ♥ a/ hubungan keterikatan atau saling pengaruh antara dua atau lebih variabel, dimana hubungan tersebut dapat bersifat hubungan sebab akibat maupun yang bukan hubungan sebab akibat.
  • 36. Adalah…….  Merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor utama (pejamu, agen dan lingkungan) yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya.  Keterhubungan antara pejamu, agen dan lingkungan ini merupakan ini merupakan suatu kesatuan yang dinamis yang berbeda dalam keseimbangan (equilibrium) pada seorang individu yang sehat. Jika terjadi gangguan terhadap keseimbangan hubungan sigitiga, inilah yang akan menimbulkan status sakit.
  • 38. Hub. HOST-AGEN-ENVIRONMENT Model 1. Agent Host Environment Pada model ini, sesorang berada pada kondisi sehat, dimana host, agen dan environment berada pada kondisi seimbang
  • 39. Model 2. Agent Host Environment Pada model ini, sesorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana. Daya tahan pejamu (fc. Host) berkurang
  • 40. Model 3. Agent Host EnvironmentPada model ini, sesorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana Kemampuan bibit penyakit (Agen) Meningkat
  • 41. Model 4. Agent Host Environment Pada model ini, sesorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana Kondisi lingkungan mengalami Pergeseran/perubahan Dari kondisi normal
  • 42. 1. Fc. PEJAMU (HOST)  Pejamu a/ manusia atau makhluk hidup lainnya, termasuk burung dan artropoda, yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit. ----umur, jenis kelamin, ras, genetik, anatomi tubuh, status gizi. 2. Fc. Agen (penyebab)  a/ suatu unsur, organisme hidup, atau kuman infektif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit. -----unsur biologis, nutrisi, kimia, dan fisika. -----faktor gaya hidup 3. Fc. Lingkungan  a/ semua faktor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan sosial.
  • 43. Karakteristik segitiga epidemiologi 1. Pejamu (host) ♥ Resistensi: Kemampuan dari pejamu untuk bertahan terhadap suatu infeksi ♥ Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon imunologis sehingga tubuh kebal terhadap penyakit tertentu ♥ Infektifnes: potensi pejamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada orang lain 2. Lingkungan ♥ Topografi: ♥ Geografi:
  • 44. 3. Agen  Infektivitas: kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari pejamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan pejamu  Patogenesitas: kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang  Virulensi:kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian  Toksisitas: kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dari substansi kimia yang dibuatnya  Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan  Antigenisitas: kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi imunologis dari pejamu.
  • 45. DISTRIBUSI MASALAH KESEHATAN a/ keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia yang diperinci menurut keadaan-keadan tertentu. Yiatu berdasarkan unsur epidemiologi:  Orang (Person)  Tempat (Place)  Waktu (Time)
  • 46. 1. Orang Karakteristik orang (manusia) yang menjadi objek penyebaran, al/: Umur. ----karena? ♥ Ada kaitannya dengan daya tahan tubuh ♥ Ada kaitannya dengan ancaman terhadap kesehatan ♥ Ada kaitannya dengan kebiasaan hidup
  • 47. Grafik ini nampak miring ke kiri dan menunjukkan penyebaran penyakit pada kel. Umur muda Grafik ini nampak miring ke kanani dan menunjukkan Penyebaran penyakit pada kel. Umur tua Grafik ini menunjukkan penyebaran penyakit merata pada semua kel. Umur Grafik ini menunjukkan 3 kemungkinan: 1). Penduduk tidak homogen. 2). Penyakit terdiri dari dua macam yang berbeda 3). Penyakit mempunyai sifat menyerang dua kelompok penduduk yang berbeda Grafik Model penyebaran penyakit berdasarkan kelompok umur
  • 48. b. Jenis Kelamin Penyebaran pada karakteristik jenis kelamin disebabkan o/:  Perbedaan anatomi dan fisiologi pria-wanita  Perbedaan kebiasaan hidup  Perbedaan tingakt kesadaran berobat  Perbedaan kriteria diagnostik untuk beberapa penyakit  Perbedaan pekerjaan c. Pekerjaan Penyebaran pada karakeristik pekerjaan disebabkan o/:  Adanya resiko pekerjaan  Seleksi alamiah dalam memilih pekerjaan  Perbedaan status sosial ekonomi
  • 49. d. Status Perkawinan Perbedaan penyebaran dipengaruhi oleh:  Pola penyakit  Resiko terkena penyakit  Penata laksanaan penanggulangan penyakit e. Ras f. Agama
  • 50. 2. Tempat Keterangan penyebaran menurut tempat, berperan dalam mengetahui bbrp hal al/:  Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan suatu daerah  Hal-hal yang perlu dilakukan untuk megatasi masalah- masalah kesehatan di suatu daerah  Faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan, dgn membandingkan keadaan-keadaan khusus, sbb:  Keadaan geografis  Keadaan penduduk  Keadaan pelayanan kesehatan
  • 51. Lanjut…. Penyebaran menurut tempat, secara umum dapat dibedakan atas 5 macam:  Penyebaran satu wilayah  Penyebaran beberapa wilayah  Penyebaran satu negara  Penyebaran beberapa negara  Penyebaran banyak negara.
  • 52. 3. Waktu Berperan dalam:  Memahami kecepatan perjalanan penyakit  Mengetahui lama terjangkitnya suatu penyakit Penyebaran ini dipengaruhi o/: Sifat penyakit yang ditemukan Keadaan tempat terjangkitnya penyakit Keadaan penduduk Keadaan pelayanan kesehatan yang tersedia
  • 53. ….lanjutan ° Pembagian penyebaran brdasarkan waktu, dibedakan atas: ° Penyebaran satu saat @ Point source epidemic @ Contagious disease epidemic ° Penyebaran satu kurun waktu ° Penyebaran siklis ° Penyebaran sekular
  • 55. Riwayat alamiah penyakit (Natural History of Disease) a/ perkembangan suatu penyakit tanopa adanya campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.
  • 56. A. Proses Perkembangan Penyakit Tahapan riwayat alamiah penyakit  Tahap prepatogenesis  Tahap patogenesis  Tahap pasca patogenesis
  • 57. a. Tahap prepatogenesis: Pada tahap ini, telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih berada di luar tubuh, dalam arti bibit penyakit belum masuk ke dalam tubuh pejamu. Pada keadaan ini penyakit belum ditemukan karena pada umumnya daya tahan tubuh pejamu masih kuat. Dengan perkataan lain seseorang yang berada dalam keadaan seperti ini disebut sehat.
  • 58. b. Tahap Patogenesis: ♣ Tahap inkubasi: merupakan tenggang waktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit. ♣ Tahap penyakit dini: tahap ini dimulai dengan munculnya gejala penyakit yang kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena sudah ada gangguan patologis, walaupun penyakit masih dalam masa subklinik (stage of subclinical disease). Seandainya memungkinkan, pada tahap ini sudah diharapkan diagnosis dapat ditegakkan secara dini.
  • 59. ……lanjutan ♣ Tahap penyakit lanjutan: merupakan tahap dimana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage of clinical disease). Pada tahap ini penyakit sudah menunjukkan gejala dan kelainan klinik ynag jelas, sehingga diagnosis sudah relatif mudah ditegakkan. Dan diperlukan penanggulangan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik.
  • 60. c. Tahap pacsa patogenesis Tahap akhir: a/ berakhirnya perjalanan suatu penyakit yang dapat berupa lima keadaan: ♦Sembuh sempurna: penyakit berakhir karena pejamu sembuh secara sempurna, artinya bentuk dan fungsi tubuh kembali kepada keadaa sebelum menderita sakit.
  • 61. …….lanjutan ♦ Sembuh dengan cacat: penyakit berakhir dengan keadaan sembuh namun tidak sempurna. Karena ditemukan adanya kelainan (cacat) pada pejamu. ♦ Karier: perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejala penyakit memang tidak tampak lagi. Namun bibit penyakit masih tetap ada dalam tubuh pejamu tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.
  • 62. ……….lanjutan ♦ Kronis: penyakit tetap berlangsung secara kronik, artinya perjalanan penyakit tampak berhenti karena gejala penyakit tidak berubah, dalam arti tidak bertambah berat ataupun tidak bertambah ringan, namun pada dsarnya pejamu tetap berada pada keadaan sakit. ♦ Meninggal dunia: perjalanan penyakit berakhir dengan kematian.
  • 63. Tahap Perjalanan PenyakitTahap Perjalanan Penyakit Horison klinis Gejala penyakit tidak tampak Horison klinis Gejala penyakit tidak tampak Meninggal kronis karier Sembuh Cacat Sembuh sempurna Lingkungan Penyebab Pejamu prepatogenesis patogenesis P. Dini P. lanjutInkubasi Pasca patogenesis Bibit penyakit belum memsuki tubuh Bibit penyakit telah memsuki tubuh
  • 64. B. Pola Perkembangan Penyakit  Suatu penyakit (menular) tidak hanya selesai sampai pada jatuh sakitnya seseorang, tetapi cenderung untuk menyebar.  Dalam proses perjalanan penyakit, perpindahan agen dari pejamu ke reservoir atau sebaliknya, harus melalui pintu masuk tertentu (portal of entry) calon penderita baru dan kemudian untuk berpindah ke penderita baru lainnya, kuman akan melalui pintu keluar (portal of exit).
  • 65. Portal of entry/portal of exit, al/:  Melalui konjungtiva, yang biasanya hanya dijumpai pada beberapa penyakit mata tertentu.  Melalui saluran nafas (hidung & tenggorokan): melalui droplet sewaktu reservoir/ penderita bicara, bersin, atau batuk atau melalui udara pernapasan.  Melalui Pencernaan: baik bersama ludah, muntah maupun bersama tinja.
  • 66. …………..lanjutan  Melalui saluran urogenitalia: biasanya bersama-sama dengan urine atau zat lain yang keluar melalui saluran tersebut.  Melalui lukapada kulit ataupun mukosa.  Secara mekanik: seperti suntikan atau gigitan pada beberapa penyakit tertentu.
  • 67. Mode of Transmission  Setelah unsur penyebab telah meninggalkan reservoir maka untuk mendapatkan potensial yang baru, harus berjalan melalui suatu lingkaran perjalanan khusus atau suatu jalur khusus yang disebut jalur penularan. Secara garis besarnya, jalur penularan dapat dibagi menjadi dua, yi/:  Penularan langsung: yakni penularan yang terjadi secara langsung dari penderita atau reservoir, ke pejamu potensial yang baru, sedangkan,  Penularan tidak langsung: adalah penularan yang terjadi melalui media tertentu; seperti media udara (air borne), melalui benda tertentu (vechicle borne), dan melalui vector (vector borne)
  • 68. C. Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit (RAP) Dari RAP diperoleh beberapa informasi penting:  Masa inkubasi atau masa latent.  Kelengkapan keluhan (symptom) sebagai bahan onformasi dama menegakkan diagnosis  Lama dan beratnya keluhan yang dialami oleh penderita kejadian penyakit menurut musim (season) kapan penyakit itu lebih frekuen kejadiannya  Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakit sehingga dapat dengan mudah dideteksi lokasi kejadian penyakit.  Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga menjadi bahan informasi untuk pencegahan penyakit.
  • 69. Manfaat RAP, a/:  Untuk diagnostik: masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman penentuan jenis penyakit,  Untuk pencegahan: dengan mengetahui kuman patogen penyebab dan rantai perjalanan penyakit dapat dengan mudah ditemukan titik potong ynag penting dalam upaya pencegahan penyakit.  Untuk terapi: intervensi atau terapi hendaknya diarahkan pada fase paling awal. Lebih awal terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan. Keterlambatan diagnosis akan berkaitan dengan keterlambatan terapi.