SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
PARTISIPASI DALAM ORGANISASI
                        By Nur Hidayat
                   dayatnursmp@yahoo.co.id.

                                    BAB I
                            PENDAHULUAN
RASIONALISASI
           Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh
  beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi, tujuan yang sama,
  adanya      kepentingan    yang      sama,      bahkan      pendidikan   dan
  pekerjaan/profesi yang sama.
  Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu
  keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
  keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi
  menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka,
  meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam
  organisasi berpartisipasi secara relatif teratur (Keith Davis, “Human
  Relations      at    Work”,            1962       :15-19)      dalam     http
  ://id.wikipedia.org/wiki/organisasi, download Kamis, 10 Februari 2011,
  jam 21.00.
           Keberhasilan     suatu    organisasi    banyak     ditentukan   dan
  dipengaruhi oleh banyak faktor seperti ;            perilaku individu dan
  kelompok ; perilaku organisasi ; budaya organisasi ; motivasi dalam
  berorganisasi ; tipe dan gaya kepemimpinan ; komunikasi dalam
  organisasi ; manajemen organisasi ; conflic of interest individu,
  kelompok, dan organisasi ; stres dan kreativitas ; budaya kerja ;
  kekuasaan dan politik ; lingkungan eksternal maupun internal ; dan
  partisipasi dalam berorganisasi.
  Semua faktor dan pengaruh tersebut akan menjadi sebuah sistem dalam
  prosesnya, dan akan membentuk sinergi organisasi sehingga akan
  menentukan kinerja organisasi.
  Dari faktor tersebut, yang akan kami coba urai adalah partisipasi dalam
  organisasi.
Mengapa partiasipasi ? Partisipasi merupakan faktor dominan, karena
  akan menentukan hidup matinya suatu organisasi. Kinerja organisasi
  diketahui karena partisipasi, produktivitas organisasi diketahui karena
  partisipasi, tujuan organisasi dapat tercapai karena partisipasi, dan
  masih banyak lagi pengaruh partisipasi terhadap organisasi, yang jelas
  eksistensi suatu organisasi tidak dapat terlepas dari partisipasi,
  meskipun bukan satu-satunya faktor tetapi membawa pengaruh yang
  signifikan pada organisasi.


RUMUSAN MASALAH

     Permasalahan yang akan menentukan tingkat partisipasi dalam
  organisasi antara lain adalah :

  Tujuan, visi, dan misi organisasi

  Gaya/tipe kepemimpinan

  Perilaku individu, kelompok, dan organisasi

  Struktur organisasi

  Tipologi dan ciri organisasi

  Sistem komunikasi

  Personal/ SDM

  Motivasi oganisasi

  Budaya kerja



SISTEMATIKA PENULISAN



     Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut ; Bab I
  Pendahuluan, yang mencakup rasionalisasi, rumusan masalah, dan
sistematika penulisan ; Bab II pembahasan masalah, yang meliputi
    pengertian   organisasi,   faktor-faktor   yang   menentukan   tingkat
    partisipasi ; Bab    III partisipasi dalam organisasi, yang meliputi
    pengertian partisipasi, syarat-syarat partisipasi, kepemimpinan yang
    partisipatif ; Bab    IV    penutup yang mencakup kesimpulan dan
    saran/rekomendasi ; dan daftar kepustakaan.




                                BAB II

                     PEMBAHASAN MASALAH



Pengertian Organisasi


       Organisasi merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang
    berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
    terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
    daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana,
    data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif
    untuk mencapai tujuan organisasi.
       Khaerul Umam (2010) dalam bukunya “Perilaku Organisasi”
    menyebutkan beberapa definisi        organisasi yang dikemukakan oleh
    para ahli adalah sebagai berikut :
    Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions”,
       mengemukakan bahwa, “Organissi adalah sistem kerja sama antara
       dua orang atau lebih”
    James D. Mooney mengatakan, Organisasi adalah setiap bentuk kerja
       sama untuk mencapai tujuan bersama
    Menurut Dimock, Ormanisasi adalah perpaduan secara sistematis
       bagian-bagian yang saling bergantung/berkaitan untuk membentuk
suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan
  pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan
Robbins, S.P., (1986) mengatakan, “Organisasi adalah suatu sistem
  yang terdiri dari pola aktivitas kerja sama yang dilakukan secara
  teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai
  suatu tujuan.
Sondang P. Siagian, mengemukakan bahwa organisasi adalah “setiap
  bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja
  bersama serta secara formal terkait dalam rangka pencapaian suatu
  tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan yang di dalamnya
  terdapat seorang/beberapa orang yang disebut bawahan”
Prajudi Atmosudirdjo (1976) mengatakan organisasi adalah struktur
  tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
  sekelompok pemegang posisi yang berkerja sama secara tertentu
  untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.


  Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dikatakan
  organisasi kalau memenuhi unsur-unsur sbb. :
  Organisasi merupakan sistem
  Adanya suatu pola aktivitas
  Adanya sekelompok orang
  Adanya tujuan yang telah ditetapkan (Sopiah, 2008 dalam
  Umam.K,et.al, 2010).


     Dari perspektif administrasi dan manajemen, dalam organisasi
  selalu ada seseorang atau beberapa orang yang bertanggungjawab
  untuk mengkoordinasikan sejumlah orang yang bekerja sama dengan
  segala aktivitas dan fasilitasnya. Pada tataran organisasi yang lebih
  besar, pengertian organisasi menjadi lebih kompleks, strukturnya
  menjadi lebih rumit, dan tingkat formalitas menjadi semakin besar.
  Semua itu pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku setiap orang
  yang bekerja sama dalam organisasi.
Faktor-faktor yang menentukan tingkat partisipasi dalam organisasi
       Ada banyak faktor yang menentukan tingkat partisipasi dalam
   organisasi, di mana faktor tersebut tidak berdiri sendiri melainkan
   berproses sebagai sebuah sistem. Suatu organisasi itu tetap eksis bahkan
   memiliki produktivitas tingga mana kala tingkat partisipasi terhadap
   organisasi itu juga tinggi.
        Faktor yang menentukan tingkat partisipasi dalam organisasi, antara
    lain :
    Tujuan, visi, dan misi organisasi

        Tujuan, visi, dan misi organisasi merupakan fondamen dan dasar
        dibentuknya suatu organisasi, yang akan menentukan arah suatu
        organisasi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
        Disamping hal tersebut, hal lain yang berhubungan dengan tujuan,
        visi, dan misi organisasi adalah :

        Akan menentukan bentuk dan ciri organisasi

        Menjadi dasar desain struktur organisasi

        Menjadi acuan dalam pembagian tugas/job describtion organisasi

        Memberi inspirasi dan motivasi kerja organisasi

        Sebagai dasar bekerja sama dan menjalin komunikasi

        Pendek kata tujuan, visi, dan misi menjadi jiwa, semangat, dan ruh
        suatu organisasi, sehingga menjadi penentu tingkat partisipasi
        dalam organisasi. Pemahaman yang baik terhadap tujuan, visi, dan
        misi akan meningkatkan partisipasi dalam organisasi, sehingga
        akan menentukan kinerja dan produktivitas organisasi.

    Gaya/tipe kepemimpinan

        Gaya kepemimpinan adalah cara atau seni yang dipergunakan
pemimpin untuk mempengaruhi bawahan/para pengikutnya.

Gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku seseorang pemimpin
yang khas pada saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih
oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin bertindak dalam
mempengaruhi        anggota       kelompok       membentuk          gaya
kepemimpinannya (Mulyasa.E., 2003 : 108).

Menurut Thoha (1995) dalam Mulyasa, et.al., 2003) gaya
kepemimpinan      merupakan      norma perilaku         yang digunakan
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha
menyelaraskan persepsi diantara orang yang akan mempengaruhi
perilaku dengan yang akan dipengaruhi menjadi amat penting
kedudukannya.

      Banyak sekali teori-teori yang mengupas tentang gaya
kepemimpinan, mulai dari pendekatan sifat, pendekatan perilaku,
pendekatan lingkungan, dan pendekatan situasional, di mana
masing teori kepemimpinan akan melahirkan sifat dan gaya
kepemimpinan, namun gaya mana yang terbaik tidak mudah untuk
ditentukan.    Paling    tidak   landasan    teoritik     tentang   gaya
kepemimpinan akan memberikan wawasan, pemahaman yang baik
bagi pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya.

              Permasalahannya sekarang, bagaimana pemimpin itu
dapat meningkatkan partisipasi dalam organisasi ? Fungsi utama
pemimpin adalah menjalankan kepemimpinannya dengan baik dan
benar, artinya kepemimpinan dilaksanakan berdasarkan aturan main
yang telah disepakati dan ditetapkan oleh organisasi.

               Menurut      Hikmat     (2009),      dalam       bukunya
“Manajemen Pendidikan”, dijelaskan bahwa fungsi utama seorang
pemimpin adalah :
Pengelola   organisasi    atau   pengendali     utama      manajemen
   berorganisasi. Pemimpin yang menjalanka fungsi utama adalah
   konseptor utama yang merumuskan visi dan misi serta tujuan
   organisasi,     sehingga      mulai       perencanaan        hingga
   pertanggungjawaban     diarahkan      pada   tujuan   yang    telah
   ditetapkan.

Motivator, yaitu orang yang mendorong dan memberikan dukungan
   penuh kepada bawahannya untuk bekerja dengan optimal.

Pembuat keputusan yang akan mempengaruhi perkembangan dan
   kemajuan organisasi serta kesejahteraan para anggotanya.

Penilai kinerja karyawannya yang akan memberikan penghargaan
   bagi seluruh prestasi kerja bawahannya.

Dinamisator dan katalisator organisasi, yaitu orang yang memajukan
   organisasi dan mengendalikan situasi dan kondisi yang akan
   berpengaruh terhadap kemajuan atau kemunduran organisasi.

Stabilisator, yaitu orang yang memiliki kapabilitas terkuat dalam
   mempertahankan eksistensi organisasi.

Supervisor, yaitu yang membina, melatih, mendidik, mengawasi,
   menilai, dan memberikan contoh kerja terbaik bagi seluruh
   anggota organisasi yang dipimpinnya.

Untuk dapat melaksanakan fungsi utama seperti tersebut di atas,
maka seorang pepimpin harus memiliki ciri-ciri fungsional yang
melekat pada seorang pemimpin, yaitu :

Watak dan kewibawaan seorang pemimpin

Kekuasaan dalam pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahannya

Hierarki kekuasaan struktural
Ketegasan pengambilan keputusan

Kecerdasan menganalisis persoalan yang menyangkut kepentingan
   umum.

Di samping ciri fungsional, seorang pemimpin harus memiliki sifat-
sifat utama, seperti yang dikemukakan oleh Hikmat, et.al., (2009),
adalah sebagai berikut :

Energik, artinya memiliki semangat yang tinggi dan terbaik
   dibandingkan bawahannya;

Emosinya stabil, yaitu telaten dalam melaksanakan tugas-tugasnya;

Mampu membangun relasi dengan seluruh bawahannya dan dengan
   lingkungan eksternal organisasinya;

Memiliki motivasi yang kuat di dalam jiwanya untuk memimpin
   dengan baik;

Idealis, artinya memiliki gagasan dan cita-cita yang sangat tinggi
   untuk dirinya dan organisasinya;

Ahli dalam membimbing da mengarahkan anak buahnya;

Terampil mengendalikan organisasi dan menjalin kerja sama dengan
   anak buahnya dan dengan organisasi eksternal;

Ahli membentuk budaya organisasi dan menjalin hubungan sosial;

Rasional dalam memecahkan masalah;

Memiliki moralitas yang patut diteladani oleh anak buahnya;

Inovatif, kreatif, dan konstruktif;

Konseptor yang handal;

Berwawasan luas dan mengedepan;
Sehat jasmani dan rohani;

  Memiliki keahlian teknis;

  Jujur dan amanah;

  Berpengalaman;

  Penuh rasa tanggung jawab;

  Demokratis;

  Memahami keadaan dan kemauan anak buahnya;

  Ahli berkomunikasi;

   Sifat-sifat utama tersebut menurut penulis masih peerlu ditambah
   dengan dengan memahami dan menguasai IT/ICT, mengapa ?
   karena IT/ICT merupakan sarana/alat dalam mendukung jalannya
   organisasi, dan menjadi sangat vital mana kala organisasi itu
   tumbuh dan Sifat-sifat utama tersebut menurut penulis masih perlu
   ditambah dengan dengan memahami dan menguasai IT/ICT,
   mengapa ? karena IT/ICT merupakan sarana/alat dalam mendukung
   jalannya organisasi, menjadi tuntutan kebutuhan dan perannya
   sangat vital mana kala organisasi itu tumbuh dan berkembang
   menjadi besar, dan akan memberikan konstribusi yang besar bagi
   peningkatan partisipasi dalam organisasi.




Perilaku individu, kelompok, dan organisasi



   Hal yang tidak kalah penting dalam ikut mempengaruhi partisipasi
   berorganisasi adalah perilaku individu, kelompok, dan organisasi.
Khaerul Umam, et.al, (2010), menjelaskan perilaku didefinisikan
sebagai suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang
dilakukan manusia. Perilaku individu dalam organisasi adalah sikap
dan tindakan (tingkah laku) seseorang (individu) dalam organisasi
sebagai ungkapan dari kepribadian, persepsi dan sikap jiwanya,
yang bisa berpengaruh terhadap prestasi (kerja) dirinya dan
organisasi.

 Banyak sekali teori-teori yang membahas tentang perilaku individu
 dan kepribadian, seperti teori “trait”/perangai   dari Gardon W.
 Allport, Raymond B. Cattel, dan Hans J. Eysenck ; teori
 “psikoanalitik” yang dikemukakan oleh Sigmund Freud ; teori
 “need”/kebutuhan dari Maslow dan David Mc. Clelland, yang
 kesemuanya itu membuktikan sangat urgennya perilaku individu
 dalam organisasi, yang akan mampu memberi warna bagi arah dan
 tujuan dibentuknya suatu organisasi. David A.N.,          Richard
 Hackman      dan   Edward   E.L.,   dalam   bukunya    “Managing
 Organizational Behavior”, dalam Khaerul Umam, et.al (2010),
 menjelaskan perbedaan prinsip dasar manusia berperilaku, sebagai
 berikut :

Manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama

Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda

Orang berfikir tentang masa depan dan membuat pilihan tentang
   bagaimana bertindak

Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan
   pengalaman masa lalu dan kebutuhannya

Seseorang itu memiliki reaksi-reaksi senang atau tidak senang

Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang



   Dari uraian tersebut jelaslah bahwa perilaku individu akan dapat
mempengaruhi partisipasi dalam berorganisasi. Kembali lagi kepada
peran,     tugas     dan   fungsi    pemimpin   dalam    melaksanakan
kepemimpinannya untuk mampu memahami setiap tindakan
bawahan maupun pegawainya, pemahaman yang baik terhadap teori
perilaku individu akan sangat membantu pemimpin dalam
memahami perilaku bawahan dan pegawainya, sehingga akan
mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan partisipasi
dalam organisasi.

Demikian halnya dengan perilaku kelompok juga akan berpengaruh
terhadap peningkatan partisipasi dalam organisasi, mengingat Setiap
kelompok mempunyai norma, budaya, sikap, keyakinan, etika,
tujuan, motivasi, harapan, persepsi, dan yang lain-lain yang
membentuk pola perilaku kelompok yang berbeda. Perbedaan antar
kelompok ini dapat menimbulkan konflik dalam organisasi akibat
adanya sense of crisis, conflic of interest, aspirasi, kepekaan,
kepentingan, dll., yang apabila tidak dikelola dengan baik akan
menimbulkan rendahnya kinerja organisasi, bahkan dapat berakibat
fatal    bagi      pertumbuhan,     perkembangan   dan   kelangsungan
organisasi.

         Begitu juga dengan prilaku organisasi yang akan memberi
dampak secara perorangan, kelompok, dan struktur dalam organisasi
dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Perilaku dari
tingkat organisasi dimaksudkan adalah sistem, azas, maupun faham
yang dianut oleh suatu organisasi. Menurut Khaerul Umam (2010),
disebutkan bahwa setiap organisasi memiliki struktur, norma,
budaya, visi, misi, filosofi, tujuan stategi, kebijakan, dan cara
membnangun komunikasi dalam organisasi.

         Organisasi yang otoriter akan berbeda perilakunya dengan
organisasi yang demokratis. Organisasi yang menganut faham
sentralisasi akan berbeda perilakunya dengan organisasi yang
berfaham desentralisasi. Perilaku anggota organisasi ditentukan oleh
sistem, faham, dan azas yang dianut organisasi tersebut.



Struktur organisasi



   Struktur organisasi merupakan alat kelengkapan suatu organisasi,
   karena struktur organisasi akan mencerminkan visi, misi, dan tujuan
   suatu organisasi, yang pada gilirannya akan membentuk pembagian
   tugas/job describtion. Masalah akan muncul persoalan mana kala
   penempatan posisi personal dalam mengisi jabatan dalam struktur
   organisasi tidak dilakukan dengan baik dan benar, prinsip the right
   man on the right place, dedikasi, kapabelitas, kredibelitas,
   kemampuan akademik, kemampuan personal, dan kemampuan
   sosial akan membantu pemimpin dalam pemilihan dan penempatan
   personal. Bila hal ini tidak diperhatikan maka akan berdampak pada
   jalannya organisasi dan akan mempengaruhi tingkat partisipasi
   dalam organisasi.



Tipologi dan ciri organisasi



   Tipologi organisasi
       Tipologi organisasi adalah pengelompokkan tipe atau jenis
       organisasi menurut kriteria tertentu.
       Menurut Khaerul Umam, et.al, (2010 : 26-30) dijelaskan, tipe-
       tipe organisasi SBB. :
       1). Berdasarkan jumlah orang yang memegang tampuk
             pimpinan, maka organisasi dikelompokkan ke dalam :


           Bentuk tunggal, yaitu pimpinan organisasi hanya dipegang
               oleh satu orang.
Bentuk komisi, yaitu pimpinan organisasi merupakan suatu
        dewan yang terdiri beberapa orang
2). Berdasarkan lalu lintas kekuasaan
   * Bentuk lurus/organisasi lini
   * Bentuk lini dan staf
   * Bentuk fungsional
3). Berdasarkan sifat hubungan personal
   * Organisasi formal, yaitu setiap bentuk kerja sama antara
       dua orang atau lebih yang diatur dan dipolakan secara
       resmi dalam rangka mencapai tujuan bersama.
   * Organisasi informal, yaitu hasil keseluruhan hubungan
       pribadi yang terjalin antara individu-individu maupun
       anatar kelompok manusia.
4). Berdasarkan tujuan
   Organisasi ini dapat dikelompokkan menjadi :
   Organisasi profit oriented
   *    Organisasi non-profit oriented
5). Berdasarkan sektor sosial, dapat dikelompokkan :
   *    Organisasi pendidikan
   *   Organisasi kesehatan
   *    Organisasian pertanian, dll.
6). Berdasarkan fungsi atau tujuan yang dilayani,
   *    Organisai produksi
   *    Organisasi yang berorientasi pada tujuan politik
   * Organisasi yang ber sifat integratif, yaitu organisasi yang
        berupaya mengatasi konflik dan mengembangkan
        motivasi dalam rangka mengembangkan organisasi
        serikat kerja
   * Organisasi pemelihara, berupaya iuntuk mempertahankan
       kesinambungan kehidupan masyarakat melalui kegiatan-
       kegiatan pendidikan budaya, dan kegiatan-kegiatan lain
       bersifat ekspresif
7). Berdasarkan kepatuhan
       * Organisasi coercive-alienative, terbentuk karena katakutan
            akibat keterasingan
       * Organisasi renumerative-instrumental, dibentuk dengan
            perhitungan untuk mendapatkan balas jasa
             *   Organisasi    normative-moral,     terbentuk   karena
            pertimbangan keberlakuan norma dan Moral
          * Organisasi coercive-instrumental of calculative, terbentuk
            dengan dasar rasa takut dan harapan untuk mendapatkan
            imbalan
   8). Berdasarkan fihak yang memakai manfaat
      * Mutual benefit organization, organisasi yang manfaatnya
           diutamakan untuk dinikmati para anggotanya sendiri
      *     Service    organization,   organisasi   yang   manfaatnya
           diutamakan untuk dinikmati para pelanggan
      * Business organization, organisasi yang sasaran utamanya
           mencapai laba
      * Commenwealth organization, organisasi yang manfaatnya
           dapat dinikmati masyarakat umum
   Menurut Hikmat, (2009 : 183-186), dijelaskan bentuk-bentuk
   organisasi sbb. :
   Organisasi garis/line organization
   Organisasi staf/Staff Organization
   Organisasi lini dan staf/line and staff
   Organisasi fungsional
   Bentuk komite/panitia.



Ciri-ciri Organisasi

   Dari uraian pengertian organisasi tersebut di atas bahwa
   organisasi mempunyai tiga unsur utama yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu
kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di
kemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lain saling
melengkapi. Dan secara lebih terperinci, organisasi memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :

1). Menurut (Khaerul Umam, et.al, 2010 : 24), menyebutkan
    ciri-ciri organisasi sbb. :
    Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan
        saling mengenal
    Adanya kegiatan berbeda-beda, tetapi sau sama lain saling
        berkaitan     (interdependent   part)   yang   merupakan
        kesatuan kegiatan
    Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya
        berupa pemikiran, tenaga, dan lain-lain
    Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan
    Adanya tujuan yang ingin dicapai
2). Menurut Hikmat dalam bukunya “Manajemen Pendidikan”
    (2009), disebutkan ciri-ciri organisasi dapat dibagi menjadi
    dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi
    informal.
    Organisasi formal
    Ciri-ciri organisasi yang bersifat formal adalah sbb. :
    * Seluruh anggota organisasi diikat oleh suatu persyaratan
        formal sebagai bukti keanggotaannya
    *    Kedudukan, jabatan, dan pangkat yang terdapat dalam
         organisasi dibuat secara hierarkis dan piramidal yang
         menunjukkan tugas, kedudukan, tanggung jawab, dan
         wewenang yang berbeda-beda.
* Setiap anggota yang memiliki jabatan tertentu secara
    otomatis memiliki wewenang dan tanggung jawab
    yang membawahi jabatan anggota di bawahnya.
    Dengan demikian, hak memerintah berada bersamaan
    dengan hak diperintah, hak melarang bersamaan
    dengan hak untuk tidak mengerjakan kegiatan tertentu.
    Jabatan-jabatan itu berikut wewenang yang dimilikinya
    berhubungan dengan seluruh kinerja bawahannya
*   Hak dan kewajiban melekat sepenuhnya pada anggota
    organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung
    jawabnya
* Pelaksanaan kegiatan diatur menurut jabatannya masing-
    masing, tetapi setiap fungsi jabatan dengan tugasnya
    saling berhubungan dan melakukan kerja sama.
*     Seluruh kegiatan dilaksanakan secara musyawarah
    mufakat dengan mengacu pada tujuan yang telah
    ditetapkan
*   Hubungan kerja sama dilakukan menurut tingkatan
    jabatan struktural yang jelas yang berimplikasi secara
    langsung pada perbedaan penggajian dan tunjangan
    masing-masing anggota organisasi. Hal ini untuk
    menghindari overlap dalam melaksanakan kegiatan
    lembaga
*   Adanya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
    yang merupakann sistem kenerja organisasi.




Organisasi Informal
          Secara substansial ciri organisasi formal sama
dengan organisasi informal, yang membedakan adalah
status organisasi dan izin operasional organisasi
Difahaminya pengertian, ciri, dan tipologi organisasi adalah
          dalam ragka memahami partisipasi dalam organisasi.


Sistem komunikasi



         Komunikasi merupakan pola hubungan yang dibangun antar
   individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok,
   yang bertujuan untuk saling memahami, saling memberi, saling
   membagi informasi dan bekerja sama dalam mencapai tujuan yang
   telah ditentukan dan disepakati bersama. Dalam komunikasi terjadi
   suatu interaksi dengan orang lain dapat berupa percakapan, tukar
   pikiran, membujuk, mengajar, mempengaruhi, dan negosiasi.

   Dalam organisasi komunikasi mempunyai peranan yang sangat
   penting dalam membangun, mengembangkan, dan mencapai
   tujuan-tujuan organisasi, sehingga eksistensi organisasi dapat
   terjaga. Tanpa komunikasi maka suatu organisasi tak kan ada
   artinya, suatu organisasi dibentuk karena adanya komunikasi.

   Sistem komunikasi dalam organisasi harus dibangun secara efektif
   dan efisien, sehingga mampu memberikan akses yang luas bagi
   perkembangan organisasi. Munculnya hambatan dan masalah
   dalam organisasi karena tidak memiliki sistem komunikasi yang
   efektif dan efisien. Dengan demikian sistem komunikasi akan
   berpengaruh terhadap partisipasi dalam organisasi.




Personal/ SDM

         Hal yang sangat penting bahkan dominan bagi suatu
   organisasi   adalah   personal/sumber    daya   manusia,    karena
   merupakan unsur penting dalam organisasi. Eksis tidaknya suatu
organisasi, maju dan mundurnya suatu organisasi sangat ditentukan
   oleh manusianya.

   Organisasi yang memiliki SDM yang baik/berkualitas, maka
   organisasi itu akan cepat berkembang, sebaliknya bila SDM yang
   dimiliki suatu organisasi tidak berkualitas, maka sulit bagi
   organisasi itu untuk berkembang. Mulai persiapan, perencanaan,
   pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan jalannya suatu organisasi
   tidak dapat dilepaskan dari keterlibatan personal/SDM. Begitu
   tingginya intensitas personal/SDM dalam suatu organisasi maka
   memiliki pengaruh yang kuat terhadap partisipasi dalam organisasi.



Motivasi oganisasi



          Motivasi berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Artinya
   sesuatu yang menggerakkan terjadinya tindakan, atau disebut
   dengan niat (Hikmat, et.al, 2009 : 271).

   Perbuatan manusia pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam
   tiga macam, yaitu : (1). Perbuatan yang direncanakan, artinya
   digerakkan oleh suatu tujuan yang ingin dicapai ; (2). Perbuatan
   yang tidak direncanakan, yang bersifat spontan dan tidak bermotif ;
   (3). Perbuatan yang direncanakan dan tidak direncanakan.

   Motivasi atau dorongan yang sangat kuat akan menentukan
   terwujudnya suatu perbuatan yang direncanakan, dorongan itu
   dapat berupa imbalan atau adanya ancaman. Dorongan juga dapat
   terjadi sebagai bagian dari kesadaran jiwa yang diimbangi oleh
   harapan terhadap sesuatu yang akan dicapai. Selanjutnya masih
   menurut Hikmat, et.al, (2009), dijelaskan bahwa motivasi
   merupakan dorongan atau rangsangan yang diberikan kepada
   seseorang agar memiliki kemauan untuk bertindak. Seorang
pemimpin dapat melakukan dorongan ini dengan berbagai cara,
   seperti ; meingkatkan upah kerja/gaji, reward, bonus, aturan dan
   sangsi bagi para pelanggar, dsb. Pertanyaannya sekarang, untuk apa
   motivasi itu dilakukan ? Orang melakukan motivasi karena adanya
   beberapa tujuan, antara lain :

   Meragsang seseorang untuk bekerja dengan baik

   Mendorong seseorang untuk bekerja lebih berprestasi

   Mendorong seseorang untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab

   Meningkatkan kualitas kerja

   Mengembangkan produktivitas kerja

   Menaati peraturan yang berlaku

   Memberikan efek jera bagi pelanggar aturan

   Mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan

   Mempertahankan prestasi kerja dan bersaing secara sportif.

   Dalam suatu organisasi motivasi kerja sangat dibutuhkan demi
   menjaga keberadaan organisasi tsb.

   Dari uraian di atas jelas bahwa motivasi berpengaruh terhadap
   partisipasi dalam organisasi.



Budaya kerja

          Khaerul    Umam,      et.al,   (2010),   menjelaskan   bahwa
   keberhasilan suatu pekerjaan berakar pada nilai-nilai yang dimiliki
   dan perilaku yang menjadi kebiasaannya. Nilai-nilai tersebut
   bermula dari adat kebiasaan, agama, norma, dan kaidah yang
   menjadi keyakinannya menjadi          kebiasaan dalam perilaku kerja
   atau organisasi. Nilai-nilai inilah yang kemudian dinamakan budaya
kerja.

Banyak para pakar/ahli yang mengupas tentang budaya kerja,
karena memang pengaruhnya sangat kuat terhadap keberhasilan dan
mutu pekerjaan atau organisasi, lebih-lebih setelah jepang dapat
bangkit dari keterpurukan ekonomi sejak kalah dalam perang dunia
kedua.

Budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan
hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan
kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok
masyarakat atau organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi
perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat, dan tindakan yang
terwujud sebagai kerja atau bekerja. Budaya kerja organisasi adalah
manajemen yang meliputi pengembangan, perencanaan, produksi,
dan pelayanan suatu produk yang berkualitas dalam arti optimal,
ekonomi, dan memuaskan.

         Melaksanakan budaya kerja mempunyai arti yang sangat
dalam karena akan mengubah sikap dan perilaku SDM untuk
mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam menghadapi
tantangan masa depan. Sehingga dapat diperoleh manfaat, seperti ;
menjamin hasil kerja dengan kualitas yang lebih baik, membuka
seluruh jaringan organisasi, keterbukaan, kebersamaan, kegotong
royongan, kekeluargaan, menemukan dan memperbaiki kesalahan,
penyesuaian diri dengan perkembangan dari luar, laporan yang
akurat, kepuasan kerja, pergaulan yang lebih akrab, disiplin yang
meningkat,     berkurangannya         pengawasan,    berkurangnya
pemborosan, absensi turun, keinginan belajar, dll.

Dari paparan tersebut jelaslah kiranya bahwa budaya organisasi
memiliki pengaruh terhadap partisipasi dalam organisasi.
BAB III
                  PARTISIPASI DALAM ORGANISASI




   Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua
struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung
kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif
setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan.
Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa
saja yang harus dilakukan.


Pengertian partisipasi

       Partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan
   emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang
   mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam
   usaha mencapai tujuan.

           Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti
   keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai
   keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam
   situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan
   kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung
jawab terhadap usaha yang bersangkutan. (Keith Davis, “Human
   Relations      at        Work”,            1962     :15-19)     dalam     http
   ://id.wikipedia.org/wiki/organisasi, download Kamis, 10 Februari 2011,
   jam 21.00.
   Menurut Malayu S.P. Hasibuan, dalam bukunya “Manajemen Dasar,
   Pengertian, Dan Masalah, (2007 : 135) dijelaskan, tingkat dedikasi dan
   partisipasi bawahan akan menentukan gairah semangat kerja dan
   kedisiplinan. Jika dedikasi dan partisipasi bawahan baik, maka rentang
   kendali seorang manajer semakin banyak, dan sebaliknya. Organisasi
   adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi
   dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan
   tertentu. Salah satu fungsi organisasi adalah pembinaan wewenang,
   dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang terstruktur, baik secara
   vertikal maupun horizontal di antara posisi yang telah diserahi tugas-
   tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
    Menurut V.A. Graicunas dalam teorinya “Graicunas theory of
   relationships organization”, mengemukakan tiga jenis hubungan
   (relationships), yaitu :
   Direct single relationships, (hubungan tunggal langsung), yaitu
       hubungan langsung antara atasan dengan seorang bawahannya.
   Direct group relationships, (hubungan kelompok langsung), yaitu
       hubungan        langsung      antara   atasan   dengan    beberapa   orang
       bawahannya.
   Cross relationships, (hubungan silang), yaitu hubungan antara bawahan
       dengan bawahan disaksikan atasan


Syarat-syarat partisipasi

       Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan
   efektif, maka dibutuhkan persyaratan-persyaratan yang antara lain
   adalah :

1. Waktu.
Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini
adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut
mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan
peran serta
       2. Dana,

Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya
dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan
menimbulkan efek negatif.
          3. Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan
              organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau
              sesuatau yang menjadi perhatiannnya. 4. Partisipasi harus memiliki
              kemampuan untuk berpartisipasi, artinya yang bersangkutan
              memiliki pemikiran yang luas dan pengalaman yang sama dengan
              komunikator, dan kalaupun belum ada, maka unsur-unsur itu
              ditumbuhkan oleh komunikator

          4. Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi
              timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang
              sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang
              efektif atau berhasil.

          5. Para pihak yang bersangkutan bebas di dalam melaksanakan peran
              serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

          6. Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan
              hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya
              tidak   dilakukan        pemaksaan   atau   penekanan   yang      dapat
              menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa
              pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip
              bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif     (Keith Davis, 1962)
              dalam http ://id.wikipedia.org/wiki/organisasi, download Kamis, 10
              Februari 2011, jam 21.00.


       Unsur-unsur partisipasi
          Ada tiga unsur penting dalam organisasi, seperti yang dikemukakan
oleh Keith David. Unsur tersebur adalah :
   Bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu
       keterlibatan mental dan perasaan, bukan hanaya keterlibatan secara
       jasmani semata
   Kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan
       kelompok, ini berarti terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk
       membantu kelompok
   Tanggung jawab, unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari
       rasa menjadi anggota, sehingga memiliki “sense of belongingness”

       (Keith Davis, 1962) dalam http ://id.wikipedia.org/wiki/organisasi,
       download Kamis, 10 Februari 2011, jam 21.00.


Kepemimpinan yang partisipatif


          Efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja
    organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk
    menggunakan keterampilan personalnya.
    Upaya membangun keterampilan personal tersebut selaras dengan
    perkembagan kekinian rumpun kajian Organizational Studies (Teori
    Organisasi,   Perilaku     Organisasi,     Manajemen     SDM,      dan
    Kepemimpinan),      yang   menemukan       kontekstualisasinya   dalam
    semangat pendekatan human relations. Organisasi birokrasi publik pun
    idealnya tidak terlepas dari arah perkembangan ini. Dalam hal ini,
    paradigma organisasi birokratik yang berkarakter (terlalu) impersonal
    dan dingin, mendapatkan tantangan serius dari paradigma post-
    birokrasi yang lebih humanis. Dengan demikian, membangun
    kompetensi personal menjadi sangat penting, agar seorang pemimpin
    dapat menjalankan kepemimpinan yang efektif, dalam konteks
    organisasi yang ramah dan humanis. Jadi pemimpin yang baik, yang
    melaksanakan kepemimpinannya secara efektif akan memberikan
    kontribusi positif bagi peningkatan partisipasi dalam berorganisasi.
Upaya membangun efektivitas pemimpin tidak semata-semata terletak
pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan
konseptual, tetapi juga keterampilan personal. Karena efektivitas
kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat
bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan
personalnya.
Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan :
untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam
     kontribusinya membentuk dinamika organisasi,
kemampuan melakukan modifikasi perilaku,
kemampuan memahami dan memberi motivasi,
kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi
     yang efektif,
kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-
     politik dalam organisasi,
kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya,
kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
BAB IV

                                 PENUTUP

KESIMPULAN

   Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua
struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung
kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif
setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan.
Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa
saja yang harus dilakukan.
Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau
tugas-tugas    dalam    melaksanakan      kegiatannya     dengan     maksud
meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.
Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal
balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama
dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.

Demikian apa yang dapat kami paparkan, kami yakin masih banyak
kekurangnnya, untuk itu mohon saran guna perbaikan tugas berikutnya.


REKOMENDASI

   Dari paparan di atas dapat ditarik dua hal :

   Partisipasi pemimpin

               Rekomendasi untuk pemimpin, di samping menguasai
       berbagai keterampilan memimpin, akan lebih baik lagi jika seorang
       pemimpin menambah bekal diri dengan mengikuti pelatihan EQ ,
       SQ , dan motivasi ; membangun manajemen kalbu/cahaya hati ;
       menambah wawasan tentang aplikasi IT/ICT.
Partisipasi personal/bawahan

           Agar partisipasi personal/bawahan dalam organisasi meningkat,
           maka yang harus dilakukan adalah :

           Menyadari fungsi dan perannya dalam organisasi

           Mampu menempatkan diri secara proporsional

           Memahami tupoksinya

           Membangun komunikasi yang efektif dalam organisasi.




                            DAFTAR PUSTAKA


Hasibuan. Malayu.S.P, manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah,
           Jakarta, Bumi Aksara, 2007
http ://id.wikipedia.org/wiki/organisasi, download Kamis, 10 Februari 2011,
            jam 21.00.
Hikmat, Manajemen Pendidikan, Bandung, Pustaka Setia, 2009

Umam Khaerul, Perilaku Organisasi, Bandung, pustaka Setia, 2010

More Related Content

What's hot

Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiLisa Ramadhanty
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiKacung Abdullah
 
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEPENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEUniversitas Negeri Gorontalo
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifYuca Siahaan
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASInurul khaiva
 
Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanManajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanconesti08com
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenUni Azza Aunillah
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Kesekretariatan Organisasi
Kesekretariatan OrganisasiKesekretariatan Organisasi
Kesekretariatan Organisasinarto citra
 
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnisPerencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisniseweanjeunganjing
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuhanafieminence
 

What's hot (20)

Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEPENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
 
Perencanaan operasional
Perencanaan operasionalPerencanaan operasional
Perencanaan operasional
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
Paradigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya ManusiaParadigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya Manusia
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
 
Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanManajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Kesekretariatan Organisasi
Kesekretariatan OrganisasiKesekretariatan Organisasi
Kesekretariatan Organisasi
 
Dinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasiDinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasi
 
SWOT, SOAR,dan PRA
 SWOT, SOAR,dan  PRA SWOT, SOAR,dan  PRA
SWOT, SOAR,dan PRA
 
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnisPerencanaan pesan komunikasi bisnis
Perencanaan pesan komunikasi bisnis
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 

Viewers also liked

Motivasi dan Prinsip - Prinsip Perkoperasian
Motivasi dan Prinsip - Prinsip PerkoperasianMotivasi dan Prinsip - Prinsip Perkoperasian
Motivasi dan Prinsip - Prinsip PerkoperasianDedi Nurfalaq
 
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanLisna Satar
 
Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2Suci Mairoza Sya
 
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Suci Mairoza Sya
 
01 manajemen strategik pendahuluan
01 manajemen strategik   pendahuluan01 manajemen strategik   pendahuluan
01 manajemen strategik pendahuluanLina ArLin'bcf'
 
Manajemen sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi pemerintah karena
Manajemen sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi pemerintah karenaManajemen sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi pemerintah karena
Manajemen sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi pemerintah karenaOperator Warnet Vast Raha
 
Teori partisipasi
Teori partisipasiTeori partisipasi
Teori partisipasikangkumis
 
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PT. ASUR...
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PT. ASUR...PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PT. ASUR...
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PT. ASUR...Uofa_Unsada
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiasusatya
 
Materi Energi Listrik - IPA Sekolah Dasar Kelas 6 Semester II
Materi Energi Listrik - IPA Sekolah Dasar Kelas 6 Semester IIMateri Energi Listrik - IPA Sekolah Dasar Kelas 6 Semester II
Materi Energi Listrik - IPA Sekolah Dasar Kelas 6 Semester IIRini Dwicahyanti
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiYani Ahmad
 
Tingkat dan keterampilan manajemen
Tingkat dan keterampilan manajemenTingkat dan keterampilan manajemen
Tingkat dan keterampilan manajemenEkinanda Anggita
 

Viewers also liked (15)

Motivasi dan Prinsip - Prinsip Perkoperasian
Motivasi dan Prinsip - Prinsip PerkoperasianMotivasi dan Prinsip - Prinsip Perkoperasian
Motivasi dan Prinsip - Prinsip Perkoperasian
 
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi dan partisipasi kerja terhadap kinerja karyawan
 
Persepsi
PersepsiPersepsi
Persepsi
 
Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2Organisasi pergerakan indonesia part 2
Organisasi pergerakan indonesia part 2
 
Kolaborasi
KolaborasiKolaborasi
Kolaborasi
 
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
 
01 manajemen strategik pendahuluan
01 manajemen strategik   pendahuluan01 manajemen strategik   pendahuluan
01 manajemen strategik pendahuluan
 
Manajemen sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi pemerintah karena
Manajemen sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi pemerintah karenaManajemen sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi pemerintah karena
Manajemen sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi pemerintah karena
 
Teori partisipasi
Teori partisipasiTeori partisipasi
Teori partisipasi
 
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PT. ASUR...
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PT. ASUR...PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PT. ASUR...
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA PT. ASUR...
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Materi Energi Listrik - IPA Sekolah Dasar Kelas 6 Semester II
Materi Energi Listrik - IPA Sekolah Dasar Kelas 6 Semester IIMateri Energi Listrik - IPA Sekolah Dasar Kelas 6 Semester II
Materi Energi Listrik - IPA Sekolah Dasar Kelas 6 Semester II
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Emotional intelligence
Emotional intelligenceEmotional intelligence
Emotional intelligence
 
Tingkat dan keterampilan manajemen
Tingkat dan keterampilan manajemenTingkat dan keterampilan manajemen
Tingkat dan keterampilan manajemen
 

Similar to Partisipasi dalam organisasi

Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiIrgi Mpa
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiAmalia Damayanti
 
Presentation softskil
Presentation softskilPresentation softskil
Presentation softskildwikaprajaw
 
Teori Organisasi Umum
Teori Organisasi UmumTeori Organisasi Umum
Teori Organisasi Umumdwikaprajaw
 
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptx
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptxPertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptx
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptxHidayatulJumaah1
 
Organisasi Dan Kelompok Kerja
Organisasi Dan Kelompok KerjaOrganisasi Dan Kelompok Kerja
Organisasi Dan Kelompok Kerjadanie_dee
 
Organisasi & Kelompok Kerja
Organisasi & Kelompok KerjaOrganisasi & Kelompok Kerja
Organisasi & Kelompok Kerjacahya ningsih
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutTawonNakal
 
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyonoOtonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyonoAGUS SETIYONO
 
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.pptKepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.pptzaidannuruddinalfara
 
Mengorganisasikan
MengorganisasikanMengorganisasikan
Mengorganisasikanafrahsupi
 

Similar to Partisipasi dalam organisasi (20)

Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasi
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
 
makalah-organisasi
makalah-organisasimakalah-organisasi
makalah-organisasi
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Presentation softskil
Presentation softskilPresentation softskil
Presentation softskil
 
Teori Organisasi Umum
Teori Organisasi UmumTeori Organisasi Umum
Teori Organisasi Umum
 
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptx
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptxPertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptx
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptx
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Kayudd
KayuddKayudd
Kayudd
 
Organisasi Dan Kelompok Kerja
Organisasi Dan Kelompok KerjaOrganisasi Dan Kelompok Kerja
Organisasi Dan Kelompok Kerja
 
Organisasi & Kelompok Kerja
Organisasi & Kelompok KerjaOrganisasi & Kelompok Kerja
Organisasi & Kelompok Kerja
 
Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
 
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyonoOtonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
 
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.pptKepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
 
Mengorganisasikan
MengorganisasikanMengorganisasikan
Mengorganisasikan
 
Memahami ogranisasi
Memahami ogranisasiMemahami ogranisasi
Memahami ogranisasi
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 

Partisipasi dalam organisasi

  • 1. PARTISIPASI DALAM ORGANISASI By Nur Hidayat dayatnursmp@yahoo.co.id. BAB I PENDAHULUAN RASIONALISASI Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi, tujuan yang sama, adanya kepentingan yang sama, bahkan pendidikan dan pekerjaan/profesi yang sama. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur (Keith Davis, “Human Relations at Work”, 1962 :15-19) dalam http ://id.wikipedia.org/wiki/organisasi, download Kamis, 10 Februari 2011, jam 21.00. Keberhasilan suatu organisasi banyak ditentukan dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti ; perilaku individu dan kelompok ; perilaku organisasi ; budaya organisasi ; motivasi dalam berorganisasi ; tipe dan gaya kepemimpinan ; komunikasi dalam organisasi ; manajemen organisasi ; conflic of interest individu, kelompok, dan organisasi ; stres dan kreativitas ; budaya kerja ; kekuasaan dan politik ; lingkungan eksternal maupun internal ; dan partisipasi dalam berorganisasi. Semua faktor dan pengaruh tersebut akan menjadi sebuah sistem dalam prosesnya, dan akan membentuk sinergi organisasi sehingga akan menentukan kinerja organisasi. Dari faktor tersebut, yang akan kami coba urai adalah partisipasi dalam organisasi.
  • 2. Mengapa partiasipasi ? Partisipasi merupakan faktor dominan, karena akan menentukan hidup matinya suatu organisasi. Kinerja organisasi diketahui karena partisipasi, produktivitas organisasi diketahui karena partisipasi, tujuan organisasi dapat tercapai karena partisipasi, dan masih banyak lagi pengaruh partisipasi terhadap organisasi, yang jelas eksistensi suatu organisasi tidak dapat terlepas dari partisipasi, meskipun bukan satu-satunya faktor tetapi membawa pengaruh yang signifikan pada organisasi. RUMUSAN MASALAH Permasalahan yang akan menentukan tingkat partisipasi dalam organisasi antara lain adalah : Tujuan, visi, dan misi organisasi Gaya/tipe kepemimpinan Perilaku individu, kelompok, dan organisasi Struktur organisasi Tipologi dan ciri organisasi Sistem komunikasi Personal/ SDM Motivasi oganisasi Budaya kerja SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut ; Bab I Pendahuluan, yang mencakup rasionalisasi, rumusan masalah, dan
  • 3. sistematika penulisan ; Bab II pembahasan masalah, yang meliputi pengertian organisasi, faktor-faktor yang menentukan tingkat partisipasi ; Bab III partisipasi dalam organisasi, yang meliputi pengertian partisipasi, syarat-syarat partisipasi, kepemimpinan yang partisipatif ; Bab IV penutup yang mencakup kesimpulan dan saran/rekomendasi ; dan daftar kepustakaan. BAB II PEMBAHASAN MASALAH Pengertian Organisasi Organisasi merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Khaerul Umam (2010) dalam bukunya “Perilaku Organisasi” menyebutkan beberapa definisi organisasi yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut : Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions”, mengemukakan bahwa, “Organissi adalah sistem kerja sama antara dua orang atau lebih” James D. Mooney mengatakan, Organisasi adalah setiap bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan bersama Menurut Dimock, Ormanisasi adalah perpaduan secara sistematis bagian-bagian yang saling bergantung/berkaitan untuk membentuk
  • 4. suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan Robbins, S.P., (1986) mengatakan, “Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerja sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Sondang P. Siagian, mengemukakan bahwa organisasi adalah “setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terkait dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan yang di dalamnya terdapat seorang/beberapa orang yang disebut bawahan” Prajudi Atmosudirdjo (1976) mengatakan organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok pemegang posisi yang berkerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dikatakan organisasi kalau memenuhi unsur-unsur sbb. : Organisasi merupakan sistem Adanya suatu pola aktivitas Adanya sekelompok orang Adanya tujuan yang telah ditetapkan (Sopiah, 2008 dalam Umam.K,et.al, 2010). Dari perspektif administrasi dan manajemen, dalam organisasi selalu ada seseorang atau beberapa orang yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan sejumlah orang yang bekerja sama dengan segala aktivitas dan fasilitasnya. Pada tataran organisasi yang lebih besar, pengertian organisasi menjadi lebih kompleks, strukturnya menjadi lebih rumit, dan tingkat formalitas menjadi semakin besar. Semua itu pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku setiap orang yang bekerja sama dalam organisasi.
  • 5. Faktor-faktor yang menentukan tingkat partisipasi dalam organisasi Ada banyak faktor yang menentukan tingkat partisipasi dalam organisasi, di mana faktor tersebut tidak berdiri sendiri melainkan berproses sebagai sebuah sistem. Suatu organisasi itu tetap eksis bahkan memiliki produktivitas tingga mana kala tingkat partisipasi terhadap organisasi itu juga tinggi. Faktor yang menentukan tingkat partisipasi dalam organisasi, antara lain : Tujuan, visi, dan misi organisasi Tujuan, visi, dan misi organisasi merupakan fondamen dan dasar dibentuknya suatu organisasi, yang akan menentukan arah suatu organisasi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Disamping hal tersebut, hal lain yang berhubungan dengan tujuan, visi, dan misi organisasi adalah : Akan menentukan bentuk dan ciri organisasi Menjadi dasar desain struktur organisasi Menjadi acuan dalam pembagian tugas/job describtion organisasi Memberi inspirasi dan motivasi kerja organisasi Sebagai dasar bekerja sama dan menjalin komunikasi Pendek kata tujuan, visi, dan misi menjadi jiwa, semangat, dan ruh suatu organisasi, sehingga menjadi penentu tingkat partisipasi dalam organisasi. Pemahaman yang baik terhadap tujuan, visi, dan misi akan meningkatkan partisipasi dalam organisasi, sehingga akan menentukan kinerja dan produktivitas organisasi. Gaya/tipe kepemimpinan Gaya kepemimpinan adalah cara atau seni yang dipergunakan
  • 6. pemimpin untuk mempengaruhi bawahan/para pengikutnya. Gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku seseorang pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya (Mulyasa.E., 2003 : 108). Menurut Thoha (1995) dalam Mulyasa, et.al., 2003) gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi diantara orang yang akan mempengaruhi perilaku dengan yang akan dipengaruhi menjadi amat penting kedudukannya. Banyak sekali teori-teori yang mengupas tentang gaya kepemimpinan, mulai dari pendekatan sifat, pendekatan perilaku, pendekatan lingkungan, dan pendekatan situasional, di mana masing teori kepemimpinan akan melahirkan sifat dan gaya kepemimpinan, namun gaya mana yang terbaik tidak mudah untuk ditentukan. Paling tidak landasan teoritik tentang gaya kepemimpinan akan memberikan wawasan, pemahaman yang baik bagi pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya. Permasalahannya sekarang, bagaimana pemimpin itu dapat meningkatkan partisipasi dalam organisasi ? Fungsi utama pemimpin adalah menjalankan kepemimpinannya dengan baik dan benar, artinya kepemimpinan dilaksanakan berdasarkan aturan main yang telah disepakati dan ditetapkan oleh organisasi. Menurut Hikmat (2009), dalam bukunya “Manajemen Pendidikan”, dijelaskan bahwa fungsi utama seorang pemimpin adalah :
  • 7. Pengelola organisasi atau pengendali utama manajemen berorganisasi. Pemimpin yang menjalanka fungsi utama adalah konseptor utama yang merumuskan visi dan misi serta tujuan organisasi, sehingga mulai perencanaan hingga pertanggungjawaban diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan. Motivator, yaitu orang yang mendorong dan memberikan dukungan penuh kepada bawahannya untuk bekerja dengan optimal. Pembuat keputusan yang akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan organisasi serta kesejahteraan para anggotanya. Penilai kinerja karyawannya yang akan memberikan penghargaan bagi seluruh prestasi kerja bawahannya. Dinamisator dan katalisator organisasi, yaitu orang yang memajukan organisasi dan mengendalikan situasi dan kondisi yang akan berpengaruh terhadap kemajuan atau kemunduran organisasi. Stabilisator, yaitu orang yang memiliki kapabilitas terkuat dalam mempertahankan eksistensi organisasi. Supervisor, yaitu yang membina, melatih, mendidik, mengawasi, menilai, dan memberikan contoh kerja terbaik bagi seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya. Untuk dapat melaksanakan fungsi utama seperti tersebut di atas, maka seorang pepimpin harus memiliki ciri-ciri fungsional yang melekat pada seorang pemimpin, yaitu : Watak dan kewibawaan seorang pemimpin Kekuasaan dalam pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahannya Hierarki kekuasaan struktural
  • 8. Ketegasan pengambilan keputusan Kecerdasan menganalisis persoalan yang menyangkut kepentingan umum. Di samping ciri fungsional, seorang pemimpin harus memiliki sifat- sifat utama, seperti yang dikemukakan oleh Hikmat, et.al., (2009), adalah sebagai berikut : Energik, artinya memiliki semangat yang tinggi dan terbaik dibandingkan bawahannya; Emosinya stabil, yaitu telaten dalam melaksanakan tugas-tugasnya; Mampu membangun relasi dengan seluruh bawahannya dan dengan lingkungan eksternal organisasinya; Memiliki motivasi yang kuat di dalam jiwanya untuk memimpin dengan baik; Idealis, artinya memiliki gagasan dan cita-cita yang sangat tinggi untuk dirinya dan organisasinya; Ahli dalam membimbing da mengarahkan anak buahnya; Terampil mengendalikan organisasi dan menjalin kerja sama dengan anak buahnya dan dengan organisasi eksternal; Ahli membentuk budaya organisasi dan menjalin hubungan sosial; Rasional dalam memecahkan masalah; Memiliki moralitas yang patut diteladani oleh anak buahnya; Inovatif, kreatif, dan konstruktif; Konseptor yang handal; Berwawasan luas dan mengedepan;
  • 9. Sehat jasmani dan rohani; Memiliki keahlian teknis; Jujur dan amanah; Berpengalaman; Penuh rasa tanggung jawab; Demokratis; Memahami keadaan dan kemauan anak buahnya; Ahli berkomunikasi; Sifat-sifat utama tersebut menurut penulis masih peerlu ditambah dengan dengan memahami dan menguasai IT/ICT, mengapa ? karena IT/ICT merupakan sarana/alat dalam mendukung jalannya organisasi, dan menjadi sangat vital mana kala organisasi itu tumbuh dan Sifat-sifat utama tersebut menurut penulis masih perlu ditambah dengan dengan memahami dan menguasai IT/ICT, mengapa ? karena IT/ICT merupakan sarana/alat dalam mendukung jalannya organisasi, menjadi tuntutan kebutuhan dan perannya sangat vital mana kala organisasi itu tumbuh dan berkembang menjadi besar, dan akan memberikan konstribusi yang besar bagi peningkatan partisipasi dalam organisasi. Perilaku individu, kelompok, dan organisasi Hal yang tidak kalah penting dalam ikut mempengaruhi partisipasi berorganisasi adalah perilaku individu, kelompok, dan organisasi.
  • 10. Khaerul Umam, et.al, (2010), menjelaskan perilaku didefinisikan sebagai suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia. Perilaku individu dalam organisasi adalah sikap dan tindakan (tingkah laku) seseorang (individu) dalam organisasi sebagai ungkapan dari kepribadian, persepsi dan sikap jiwanya, yang bisa berpengaruh terhadap prestasi (kerja) dirinya dan organisasi. Banyak sekali teori-teori yang membahas tentang perilaku individu dan kepribadian, seperti teori “trait”/perangai dari Gardon W. Allport, Raymond B. Cattel, dan Hans J. Eysenck ; teori “psikoanalitik” yang dikemukakan oleh Sigmund Freud ; teori “need”/kebutuhan dari Maslow dan David Mc. Clelland, yang kesemuanya itu membuktikan sangat urgennya perilaku individu dalam organisasi, yang akan mampu memberi warna bagi arah dan tujuan dibentuknya suatu organisasi. David A.N., Richard Hackman dan Edward E.L., dalam bukunya “Managing Organizational Behavior”, dalam Khaerul Umam, et.al (2010), menjelaskan perbedaan prinsip dasar manusia berperilaku, sebagai berikut : Manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda Orang berfikir tentang masa depan dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannya Seseorang itu memiliki reaksi-reaksi senang atau tidak senang Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang Dari uraian tersebut jelaslah bahwa perilaku individu akan dapat
  • 11. mempengaruhi partisipasi dalam berorganisasi. Kembali lagi kepada peran, tugas dan fungsi pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya untuk mampu memahami setiap tindakan bawahan maupun pegawainya, pemahaman yang baik terhadap teori perilaku individu akan sangat membantu pemimpin dalam memahami perilaku bawahan dan pegawainya, sehingga akan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan partisipasi dalam organisasi. Demikian halnya dengan perilaku kelompok juga akan berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi dalam organisasi, mengingat Setiap kelompok mempunyai norma, budaya, sikap, keyakinan, etika, tujuan, motivasi, harapan, persepsi, dan yang lain-lain yang membentuk pola perilaku kelompok yang berbeda. Perbedaan antar kelompok ini dapat menimbulkan konflik dalam organisasi akibat adanya sense of crisis, conflic of interest, aspirasi, kepekaan, kepentingan, dll., yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan rendahnya kinerja organisasi, bahkan dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan organisasi. Begitu juga dengan prilaku organisasi yang akan memberi dampak secara perorangan, kelompok, dan struktur dalam organisasi dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Perilaku dari tingkat organisasi dimaksudkan adalah sistem, azas, maupun faham yang dianut oleh suatu organisasi. Menurut Khaerul Umam (2010), disebutkan bahwa setiap organisasi memiliki struktur, norma, budaya, visi, misi, filosofi, tujuan stategi, kebijakan, dan cara membnangun komunikasi dalam organisasi. Organisasi yang otoriter akan berbeda perilakunya dengan organisasi yang demokratis. Organisasi yang menganut faham sentralisasi akan berbeda perilakunya dengan organisasi yang berfaham desentralisasi. Perilaku anggota organisasi ditentukan oleh
  • 12. sistem, faham, dan azas yang dianut organisasi tersebut. Struktur organisasi Struktur organisasi merupakan alat kelengkapan suatu organisasi, karena struktur organisasi akan mencerminkan visi, misi, dan tujuan suatu organisasi, yang pada gilirannya akan membentuk pembagian tugas/job describtion. Masalah akan muncul persoalan mana kala penempatan posisi personal dalam mengisi jabatan dalam struktur organisasi tidak dilakukan dengan baik dan benar, prinsip the right man on the right place, dedikasi, kapabelitas, kredibelitas, kemampuan akademik, kemampuan personal, dan kemampuan sosial akan membantu pemimpin dalam pemilihan dan penempatan personal. Bila hal ini tidak diperhatikan maka akan berdampak pada jalannya organisasi dan akan mempengaruhi tingkat partisipasi dalam organisasi. Tipologi dan ciri organisasi Tipologi organisasi Tipologi organisasi adalah pengelompokkan tipe atau jenis organisasi menurut kriteria tertentu. Menurut Khaerul Umam, et.al, (2010 : 26-30) dijelaskan, tipe- tipe organisasi SBB. : 1). Berdasarkan jumlah orang yang memegang tampuk pimpinan, maka organisasi dikelompokkan ke dalam : Bentuk tunggal, yaitu pimpinan organisasi hanya dipegang oleh satu orang.
  • 13. Bentuk komisi, yaitu pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri beberapa orang 2). Berdasarkan lalu lintas kekuasaan * Bentuk lurus/organisasi lini * Bentuk lini dan staf * Bentuk fungsional 3). Berdasarkan sifat hubungan personal * Organisasi formal, yaitu setiap bentuk kerja sama antara dua orang atau lebih yang diatur dan dipolakan secara resmi dalam rangka mencapai tujuan bersama. * Organisasi informal, yaitu hasil keseluruhan hubungan pribadi yang terjalin antara individu-individu maupun anatar kelompok manusia. 4). Berdasarkan tujuan Organisasi ini dapat dikelompokkan menjadi : Organisasi profit oriented * Organisasi non-profit oriented 5). Berdasarkan sektor sosial, dapat dikelompokkan : * Organisasi pendidikan * Organisasi kesehatan * Organisasian pertanian, dll. 6). Berdasarkan fungsi atau tujuan yang dilayani, * Organisai produksi * Organisasi yang berorientasi pada tujuan politik * Organisasi yang ber sifat integratif, yaitu organisasi yang berupaya mengatasi konflik dan mengembangkan motivasi dalam rangka mengembangkan organisasi serikat kerja * Organisasi pemelihara, berupaya iuntuk mempertahankan kesinambungan kehidupan masyarakat melalui kegiatan- kegiatan pendidikan budaya, dan kegiatan-kegiatan lain bersifat ekspresif
  • 14. 7). Berdasarkan kepatuhan * Organisasi coercive-alienative, terbentuk karena katakutan akibat keterasingan * Organisasi renumerative-instrumental, dibentuk dengan perhitungan untuk mendapatkan balas jasa * Organisasi normative-moral, terbentuk karena pertimbangan keberlakuan norma dan Moral * Organisasi coercive-instrumental of calculative, terbentuk dengan dasar rasa takut dan harapan untuk mendapatkan imbalan 8). Berdasarkan fihak yang memakai manfaat * Mutual benefit organization, organisasi yang manfaatnya diutamakan untuk dinikmati para anggotanya sendiri * Service organization, organisasi yang manfaatnya diutamakan untuk dinikmati para pelanggan * Business organization, organisasi yang sasaran utamanya mencapai laba * Commenwealth organization, organisasi yang manfaatnya dapat dinikmati masyarakat umum Menurut Hikmat, (2009 : 183-186), dijelaskan bentuk-bentuk organisasi sbb. : Organisasi garis/line organization Organisasi staf/Staff Organization Organisasi lini dan staf/line and staff Organisasi fungsional Bentuk komite/panitia. Ciri-ciri Organisasi Dari uraian pengertian organisasi tersebut di atas bahwa organisasi mempunyai tiga unsur utama yaitu :
  • 15. 1. Manusia. 2. Kerjasama. 3. Tujuan bersama-sama. Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lain saling melengkapi. Dan secara lebih terperinci, organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1). Menurut (Khaerul Umam, et.al, 2010 : 24), menyebutkan ciri-ciri organisasi sbb. : Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal Adanya kegiatan berbeda-beda, tetapi sau sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa pemikiran, tenaga, dan lain-lain Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan Adanya tujuan yang ingin dicapai 2). Menurut Hikmat dalam bukunya “Manajemen Pendidikan” (2009), disebutkan ciri-ciri organisasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Organisasi formal Ciri-ciri organisasi yang bersifat formal adalah sbb. : * Seluruh anggota organisasi diikat oleh suatu persyaratan formal sebagai bukti keanggotaannya * Kedudukan, jabatan, dan pangkat yang terdapat dalam organisasi dibuat secara hierarkis dan piramidal yang menunjukkan tugas, kedudukan, tanggung jawab, dan wewenang yang berbeda-beda.
  • 16. * Setiap anggota yang memiliki jabatan tertentu secara otomatis memiliki wewenang dan tanggung jawab yang membawahi jabatan anggota di bawahnya. Dengan demikian, hak memerintah berada bersamaan dengan hak diperintah, hak melarang bersamaan dengan hak untuk tidak mengerjakan kegiatan tertentu. Jabatan-jabatan itu berikut wewenang yang dimilikinya berhubungan dengan seluruh kinerja bawahannya * Hak dan kewajiban melekat sepenuhnya pada anggota organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya * Pelaksanaan kegiatan diatur menurut jabatannya masing- masing, tetapi setiap fungsi jabatan dengan tugasnya saling berhubungan dan melakukan kerja sama. * Seluruh kegiatan dilaksanakan secara musyawarah mufakat dengan mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan * Hubungan kerja sama dilakukan menurut tingkatan jabatan struktural yang jelas yang berimplikasi secara langsung pada perbedaan penggajian dan tunjangan masing-masing anggota organisasi. Hal ini untuk menghindari overlap dalam melaksanakan kegiatan lembaga * Adanya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang merupakann sistem kenerja organisasi. Organisasi Informal Secara substansial ciri organisasi formal sama dengan organisasi informal, yang membedakan adalah status organisasi dan izin operasional organisasi
  • 17. Difahaminya pengertian, ciri, dan tipologi organisasi adalah dalam ragka memahami partisipasi dalam organisasi. Sistem komunikasi Komunikasi merupakan pola hubungan yang dibangun antar individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, yang bertujuan untuk saling memahami, saling memberi, saling membagi informasi dan bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Dalam komunikasi terjadi suatu interaksi dengan orang lain dapat berupa percakapan, tukar pikiran, membujuk, mengajar, mempengaruhi, dan negosiasi. Dalam organisasi komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun, mengembangkan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi, sehingga eksistensi organisasi dapat terjaga. Tanpa komunikasi maka suatu organisasi tak kan ada artinya, suatu organisasi dibentuk karena adanya komunikasi. Sistem komunikasi dalam organisasi harus dibangun secara efektif dan efisien, sehingga mampu memberikan akses yang luas bagi perkembangan organisasi. Munculnya hambatan dan masalah dalam organisasi karena tidak memiliki sistem komunikasi yang efektif dan efisien. Dengan demikian sistem komunikasi akan berpengaruh terhadap partisipasi dalam organisasi. Personal/ SDM Hal yang sangat penting bahkan dominan bagi suatu organisasi adalah personal/sumber daya manusia, karena merupakan unsur penting dalam organisasi. Eksis tidaknya suatu
  • 18. organisasi, maju dan mundurnya suatu organisasi sangat ditentukan oleh manusianya. Organisasi yang memiliki SDM yang baik/berkualitas, maka organisasi itu akan cepat berkembang, sebaliknya bila SDM yang dimiliki suatu organisasi tidak berkualitas, maka sulit bagi organisasi itu untuk berkembang. Mulai persiapan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan jalannya suatu organisasi tidak dapat dilepaskan dari keterlibatan personal/SDM. Begitu tingginya intensitas personal/SDM dalam suatu organisasi maka memiliki pengaruh yang kuat terhadap partisipasi dalam organisasi. Motivasi oganisasi Motivasi berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Artinya sesuatu yang menggerakkan terjadinya tindakan, atau disebut dengan niat (Hikmat, et.al, 2009 : 271). Perbuatan manusia pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam, yaitu : (1). Perbuatan yang direncanakan, artinya digerakkan oleh suatu tujuan yang ingin dicapai ; (2). Perbuatan yang tidak direncanakan, yang bersifat spontan dan tidak bermotif ; (3). Perbuatan yang direncanakan dan tidak direncanakan. Motivasi atau dorongan yang sangat kuat akan menentukan terwujudnya suatu perbuatan yang direncanakan, dorongan itu dapat berupa imbalan atau adanya ancaman. Dorongan juga dapat terjadi sebagai bagian dari kesadaran jiwa yang diimbangi oleh harapan terhadap sesuatu yang akan dicapai. Selanjutnya masih menurut Hikmat, et.al, (2009), dijelaskan bahwa motivasi merupakan dorongan atau rangsangan yang diberikan kepada seseorang agar memiliki kemauan untuk bertindak. Seorang
  • 19. pemimpin dapat melakukan dorongan ini dengan berbagai cara, seperti ; meingkatkan upah kerja/gaji, reward, bonus, aturan dan sangsi bagi para pelanggar, dsb. Pertanyaannya sekarang, untuk apa motivasi itu dilakukan ? Orang melakukan motivasi karena adanya beberapa tujuan, antara lain : Meragsang seseorang untuk bekerja dengan baik Mendorong seseorang untuk bekerja lebih berprestasi Mendorong seseorang untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab Meningkatkan kualitas kerja Mengembangkan produktivitas kerja Menaati peraturan yang berlaku Memberikan efek jera bagi pelanggar aturan Mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan Mempertahankan prestasi kerja dan bersaing secara sportif. Dalam suatu organisasi motivasi kerja sangat dibutuhkan demi menjaga keberadaan organisasi tsb. Dari uraian di atas jelas bahwa motivasi berpengaruh terhadap partisipasi dalam organisasi. Budaya kerja Khaerul Umam, et.al, (2010), menjelaskan bahwa keberhasilan suatu pekerjaan berakar pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaannya. Nilai-nilai tersebut bermula dari adat kebiasaan, agama, norma, dan kaidah yang menjadi keyakinannya menjadi kebiasaan dalam perilaku kerja atau organisasi. Nilai-nilai inilah yang kemudian dinamakan budaya
  • 20. kerja. Banyak para pakar/ahli yang mengupas tentang budaya kerja, karena memang pengaruhnya sangat kuat terhadap keberhasilan dan mutu pekerjaan atau organisasi, lebih-lebih setelah jepang dapat bangkit dari keterpurukan ekonomi sejak kalah dalam perang dunia kedua. Budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat, dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja. Budaya kerja organisasi adalah manajemen yang meliputi pengembangan, perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu produk yang berkualitas dalam arti optimal, ekonomi, dan memuaskan. Melaksanakan budaya kerja mempunyai arti yang sangat dalam karena akan mengubah sikap dan perilaku SDM untuk mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa depan. Sehingga dapat diperoleh manfaat, seperti ; menjamin hasil kerja dengan kualitas yang lebih baik, membuka seluruh jaringan organisasi, keterbukaan, kebersamaan, kegotong royongan, kekeluargaan, menemukan dan memperbaiki kesalahan, penyesuaian diri dengan perkembangan dari luar, laporan yang akurat, kepuasan kerja, pergaulan yang lebih akrab, disiplin yang meningkat, berkurangannya pengawasan, berkurangnya pemborosan, absensi turun, keinginan belajar, dll. Dari paparan tersebut jelaslah kiranya bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap partisipasi dalam organisasi.
  • 21. BAB III PARTISIPASI DALAM ORGANISASI Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan. Pengertian partisipasi Partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan. Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung
  • 22. jawab terhadap usaha yang bersangkutan. (Keith Davis, “Human Relations at Work”, 1962 :15-19) dalam http ://id.wikipedia.org/wiki/organisasi, download Kamis, 10 Februari 2011, jam 21.00. Menurut Malayu S.P. Hasibuan, dalam bukunya “Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah, (2007 : 135) dijelaskan, tingkat dedikasi dan partisipasi bawahan akan menentukan gairah semangat kerja dan kedisiplinan. Jika dedikasi dan partisipasi bawahan baik, maka rentang kendali seorang manajer semakin banyak, dan sebaliknya. Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Salah satu fungsi organisasi adalah pembinaan wewenang, dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang terstruktur, baik secara vertikal maupun horizontal di antara posisi yang telah diserahi tugas- tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Menurut V.A. Graicunas dalam teorinya “Graicunas theory of relationships organization”, mengemukakan tiga jenis hubungan (relationships), yaitu : Direct single relationships, (hubungan tunggal langsung), yaitu hubungan langsung antara atasan dengan seorang bawahannya. Direct group relationships, (hubungan kelompok langsung), yaitu hubungan langsung antara atasan dengan beberapa orang bawahannya. Cross relationships, (hubungan silang), yaitu hubungan antara bawahan dengan bawahan disaksikan atasan Syarat-syarat partisipasi Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, maka dibutuhkan persyaratan-persyaratan yang antara lain adalah : 1. Waktu.
  • 23. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta 2. Dana, Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif. 3. Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya. 4. Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, artinya yang bersangkutan memiliki pemikiran yang luas dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalaupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator 4. Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil. 5. Para pihak yang bersangkutan bebas di dalam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. 6. Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif (Keith Davis, 1962) dalam http ://id.wikipedia.org/wiki/organisasi, download Kamis, 10 Februari 2011, jam 21.00. Unsur-unsur partisipasi Ada tiga unsur penting dalam organisasi, seperti yang dikemukakan
  • 24. oleh Keith David. Unsur tersebur adalah : Bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, bukan hanaya keterlibatan secara jasmani semata Kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok, ini berarti terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok Tanggung jawab, unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota, sehingga memiliki “sense of belongingness” (Keith Davis, 1962) dalam http ://id.wikipedia.org/wiki/organisasi, download Kamis, 10 Februari 2011, jam 21.00. Kepemimpinan yang partisipatif Efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Upaya membangun keterampilan personal tersebut selaras dengan perkembagan kekinian rumpun kajian Organizational Studies (Teori Organisasi, Perilaku Organisasi, Manajemen SDM, dan Kepemimpinan), yang menemukan kontekstualisasinya dalam semangat pendekatan human relations. Organisasi birokrasi publik pun idealnya tidak terlepas dari arah perkembangan ini. Dalam hal ini, paradigma organisasi birokratik yang berkarakter (terlalu) impersonal dan dingin, mendapatkan tantangan serius dari paradigma post- birokrasi yang lebih humanis. Dengan demikian, membangun kompetensi personal menjadi sangat penting, agar seorang pemimpin dapat menjalankan kepemimpinan yang efektif, dalam konteks organisasi yang ramah dan humanis. Jadi pemimpin yang baik, yang melaksanakan kepemimpinannya secara efektif akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan partisipasi dalam berorganisasi.
  • 25. Upaya membangun efektivitas pemimpin tidak semata-semata terletak pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual, tetapi juga keterampilan personal. Karena efektivitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan : untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan- politik dalam organisasi, kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
  • 26. BAB IV PENUTUP KESIMPULAN Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan. Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas. Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil. Demikian apa yang dapat kami paparkan, kami yakin masih banyak kekurangnnya, untuk itu mohon saran guna perbaikan tugas berikutnya. REKOMENDASI Dari paparan di atas dapat ditarik dua hal : Partisipasi pemimpin Rekomendasi untuk pemimpin, di samping menguasai berbagai keterampilan memimpin, akan lebih baik lagi jika seorang pemimpin menambah bekal diri dengan mengikuti pelatihan EQ , SQ , dan motivasi ; membangun manajemen kalbu/cahaya hati ; menambah wawasan tentang aplikasi IT/ICT.
  • 27. Partisipasi personal/bawahan Agar partisipasi personal/bawahan dalam organisasi meningkat, maka yang harus dilakukan adalah : Menyadari fungsi dan perannya dalam organisasi Mampu menempatkan diri secara proporsional Memahami tupoksinya Membangun komunikasi yang efektif dalam organisasi. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan. Malayu.S.P, manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah, Jakarta, Bumi Aksara, 2007 http ://id.wikipedia.org/wiki/organisasi, download Kamis, 10 Februari 2011, jam 21.00. Hikmat, Manajemen Pendidikan, Bandung, Pustaka Setia, 2009 Umam Khaerul, Perilaku Organisasi, Bandung, pustaka Setia, 2010