Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, prosedur penyelidikan ilmu, dan tujuan pengetahuan ilmu. Dokumen ini membahas definisi filsafat ilmu, kreativitas, peranan kreativitas dalam evolusi ilmu, serta perbandingan tinjauan epistemologi antara ilmu sosial dan ilmu pasti."
1. FILSAFAT ILMU
“Dimensi Kreatif Dalam Filsafat
Ilmu.”
Oleh :
SRI WIDODIANTO
NIM.ACD 213 002
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 2013
2. 1. Latar Belakang
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab
yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu
berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar
dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu
secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang
luas
dan
menyeluruh
dengan
segala
hubungan. Namun, tidak semua yang dihasilkan
dari berfikir adalah filsafat. Sehingga diperlukan
ilmu dan kreativitas untuk mencapai sebuah filsafat.
2
3. 2. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud
dengan Filsafat Ilmu?
Apa yang dimaksud
dengan Kreativitas?
Bagaimana peranan
kreativitas dalam
evolusi Ilmu?
Bagaiamana tinjauan
epistimologis dari
ilmu sosial
dibandingkan dengan
ilmu eksakata?
3. Tujuan Pembahasan
Memahami tentang
definisi Filsafat Ilmu?
Mengerti tentang
Kreativitas?
Mengetahui bagaimana
peranan kreativitas
dalam evolusi Ilmu?
Mengetahui Bagaiamana
tinjauan epistimologis
dari ilmu sosial
dibandingkan dengan
ilmu eksakata?
3
4. 1. Pengertian dan perkembangan
filsafat ilmu.
1. Robert Ackermann
Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah
tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah
dewasa ini dengan perbandingn terhadap pendapatpendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam
kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari
pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu
demikian bukan suatu cabang yang bebas dari
praktek ilmiah senyatanya.
2. Menurut (Surajiyo, filsafat Ilmu dan
perkembangannya ; 2010) filsafat ilmu adalah
penyelidikan tentang ciri-cir pengetahuan ilmiah dan
cara untuk memperolehnya
5. Filsafat Ilmu merupakan telaahan secara filsafat
yang ingin menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu :
1. Obyjek apa yang ditelaah? Bagaimana wujud
yang hakiki dari obyjek tersebut?bagaimana
hubungan obyjek tadi dengan daya tangkap
manusia
(seperti
berfikir,
merasa
dan
mengindra) yang membuahkan pengetahuan.
2. Bagaimana prosedur yang harus dituruti dalam
penyelidikan?
3. Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu
digunakan?
5
6. Mata ajaran ilmu dan filsafat
Level
Discipline
Subject - Matter
2
Philosophy of science
Analysis of the procedures
and logic of scientific
explanation
1
Science
Explanation of facts
0
-
Facts
7. 2. Ilmu (science)
Beberapa pengertian ilmu
Menurut M. IZUDDIN TAUFIQ Ilmu adalah
penelusuran
data
atau
informasi
melalui
pengamatan,
pengkajian
dan
eksperimen,
dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan
dasar ataupun asal usulnya.
Ilmu dapat bermakna ganda :
1. Ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk
menyebutan segenap pengetahuan ilmiah yang
diapandang sebagai satu kebulatan.
2. Ilmu menunjuk kepada masing-masing bidang
pengetahuan ilmiah yang mempelajari suatu
pokok tertentu (antropologi, sosiologi, biologi,
geografi).
8. Ilmu sering juga disebut dengan pengetahuan
ilmiah, kegiatan berfikir ilmiah ini melingkupi
suatu rantai berfikir dengan logika berfikir
deduktif dan induktif.
Logika
berfikir
deduktif
merumuskan hipotesis.
dipakai
untuk
Logika adalah berfikir menyusun silogismesilogisme
dengan
tujuan
mendapat
kesimpulan
yang
tepat
dengan
menghilangkan setiap kontradiksi.
11. 2. Kreativitas
A.
Konsep dasar dan fungsi
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang berfikir
dan bertingkah laku. Seseorang yang memiliki
kreativitas atau kemampuan berfikir divergensi yang
tinggi tidak banyak kesulitan dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya. kreativitas adalah sebagai
suatu proses yang digunakan seseorang untuk
mengekspresikan sifat dasarnya melalui suatu bentuk
atau medium sedemikian rupa sehingga menghasilkan
rasa puas bagi dirinya, menghasilkan suatu produk yang
mengkomunikasikan sesuatu tentang diri orang tersebut
kepada orang lain.
12. Gowan (1981), menyoroti proses kreativitas
dari fungsi otak manusia. Kreativitas baru bisa
terjadi jika ada interaksi dari masing-masing
fungsi tersebut.
2. T.
Teyler (1977) dalam clark (1983)
menyebutkan bahwa pembentukan otak terjadi
dari interaksi antara pola (blue print) genetik
dan pengaruh lingkungan.
1.
13. Bagan model
integrtif (clar, „83)
Kondisi
berfikir, rasional, terukurkan
= berfikir
Kondisi cipta talen –
produk baru –
diperoleh dari orang
lain.
Tuntunan =
keterampilan
Kondisi kesadaran yang
diperoleh dari ketaksadarn
= Intuisi
Kondisi perasaan, dampak
emosional yang menuntut
kesadaran diri – aktualisasi
diri = perasaan
Tinggi =
pengindraan
Kreativitas dalam abad ke-20 didasarkan atas fungsi dasar
berfikir, merasa, penginderaan cipta, talen, dan intuisi
14. Beberapa pengertian kreativitas
ditinjau dari fungsi rasa
1.
Kreativitas terdiri dari empat fungsi dasar yang interaktif,
yaitu:
1. berpikir rasional,
2. perkembangan emosional,
3. perkembangan bakat khusus, dan
4. tingkat tinggi kesadaran yang menghasilkan imajinasi,
fantasi, pendobrakan pada kondisi ambang kesadaran
atau ketaksadaran.
15. Khrisnamurti (1964) – “creativenes has its root in the
initiative which comes into being only when there is deep
discontent…. One must be wholly discontened not
complainingly, but with joy, with love”
2. Taylor (1959) – interested most in scientific creatific
creative ability, he discusses five levels of creativity :
expressive, productive, inventive, innovative, and
emergenative. He views the steps in the process as
mental labor, incubation, ilumination, and delibrate effort.
1.
16. Beberapa pengertian kreativitas
ditinjau dari fungsi keterampilan
1.
2.
Siminov (1970) – sees the product the artist has
created as “a model of the artist’s attitude toward
a phenomenon.” he creates the model with the
aim of getting to know, checking and specifying
his atitudes.
Rhodes (1963) – “the birth of an idea and its
embodiment in form recognizable by sameone or
society as valuable”.
17. Beberapa
pengertian
kreativitas
ditinjau dari fungsi pengalaman belajar
Bahwa daya kreatif tumbuh dari dalam diri seseorang
dan merupakan pengalaman yang paling mendalam dan
unik bagi seseorang.
2. Bahwa untuk itu diperlukan suatu suasana yang kondusif
yang menggambarkan kemungkinan tumbuhnya daya
tersebut.
3. Bahwa kreativitas memiliki dimensi intuitif yang sangat
berpengaruh terhadap timbulnya proses kreatif serta
melibatkan fungsi rasio, rasa, dan keterampilan.
4. Bahwa kreativitas memiliki prospektif proses dan produk
serta tahap, tingkat dan urutan tertentu.
1.
18. B. Tahap dalam Proses Kreatif
Graham Wallas tahun 1926 dalam bukunya “The Art of
Thought” (Piirto, 1992) menjelaskan tentang tahap-tahap dalam
proses kreativitas berlangsung sebagai berikut
:
1. Tahap I ; Persiapan (preparation)
seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah
dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada
orang lain, dan sebagainya.
2. Tahap II ; Inkubasi (incubation)
kegiatan mencari dan menghimpun data/informasi tidak
dilanjutkan. Tahap inkubasi adalah tahap di mana individu
seakan – akan melepaskan diri untuk sementara dari
masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tidak memikirkan
masalahnya secara sadar, tetapi “mengeramnya” dalam alam
pra – sadar.
19. 3.Tahap III ; Iluminasi (Ilumination)
Tahap ilumunasi adalah tahap timbulnya “insight” atau “Aha –
Erlebnis”,
saat
timbulnya
inspirasi
atau
gangguan
baru, beserta proses – proses psikologi yang mengawali dan
mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru.
4. Tahap IV ; Verifikasi (Verification)
Tahap verifikasi atau evaluasi adalah tahap di mana ide atau kreasi
baru tersebut harus diuji terhadap realitas. Disini diperlukan
pemikiran kritis dan konvergen. Dengan perkataan lain, proses
divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti oleh proses konvergensi
(pemikiran kritis). Perbaikan dan perwujudan hasil dan tanggung
jawab terhadap hasil menjadi tahap terakhir dalam proses ini.
Diseminasi dari perwujudan karya kreatif untuk diteruskan kepada
masyarakat yang lebih luas terjadi setelah perbaikan dan
penyempurnaan terhadap karyanya itu berlangsung.
20. C. Proses Kreatif
Teori belahan Otak kiri dan otak kanan Guilford
melihat pada perbedaan proses berpikir:
a. Kecerdasan
(Intelegensi)
cenderung
berpikir Konvergen: yaitu proses berpikir
memusat
dengan
penekanan
pada
pencapaian jawaban tunggal yang paling
tepat. (Otak Kiri).
b. Kreativitas
cenderung
berpikir
Divergen, yaitu: prosesberpikir menyebar
dengan penekanan pada segi kesesuaian.
(Otak Kanan).
21. Dalam menjelaskan proses berfikir, Arthur
koestler dalam bulkunya the art of
creativity
mengajukan
teori
berfikir
bisosiotif sebagai cara merlukiskan proses
kreativitas. Cara berfikir bisosiotif adalah
jenis
berfikir
kreatif
divergen
dan
imaginative yang dibedakan dari berfikir
konvergen, logis, analistis, sebagaimana
tugas dan fungsi masing-masing belahan
otak kanan dan kiri.
22. D. Tingkat Kreativitas
Proses kreativitas dengan 4 tahap sebagaimana
dilukiskan
graham
Wallas
di
atas
menurut
gowan dan Treffinger memiliki tiga tinggkatan yakni:
1. Tingkat 1: Tinggkat Krativitas
Ditandai dengan ciri-ciri timbulnya pemikiran divergen
dan baru secara intuitif atau pikiran baru yang
berkembangkan dalam masyarakat.
2. Tingkat 2: Tingkat Psikodeletik
Tingkat psikodeletik atau perluasan pikiran dan
perasaan (expansion of mind and emotion) ditandai
dengan pengembangan kesadaran untuk menjakau
pandangan diluar pandangan atau kebiasaan sendiri,
penerimaan dan penghormatan atas ide dan respon
berbeda sebagai sesuatu yang original.
23. 3. Tingkat 3: Tingkat iluminatif
Pada tingkat ini telah ada perkembangan
produk (product development) ciri utama
dari
product
developmentini
adalah
teresapinya empat tahap.gkat Iluminatif
24. F. Urutan, Produk & Landasan
Perkembangan Kreativitas
Perkembangan
kreativitas
dapat
di
ibaratkan lingkaran eskalarasi yang memiliki ciri
yang terdiri lima aspek yakni:
1. Succession (urutan)
Jejang perkembangan terjadi secara teratur dan
hirarkis yakni jenjang perkembangan yang
terjadi menurut urutan istilah ini menunjukan
bahwa jenjang yang satu mendahului jenjang
berikutnya.
2. Discontinuity (diskontinuitas)
Perkembangan terjadi sejajar urutan.
3.Emergensi (kemenonjolan)
Pada setiap jenjang muncul kerakterlistrik yang
menonjol yang tidak nampak pada jenjang
sebelumnya.
26. Product development adalah suatu realisasi dari
dorongan untuk berkembang dan tumbuh ( the
drive to develop and togrow ) sehingga
menjadikan kemampuan tersebut suatu
kenyataan atau ( realization ) dalam memasuki
pengalaman yang menggunakan kemampuan
berpikir, merasa, dan berbuat sesuatu bersama
orang lain ( sharing with others ) untuk meraih
cita-cita tertentu. Product development :
a. Ilmu dan Teknologi,
b. Gejolak Alam,
c. Gejolak makhluk hidup,
d. Biologi,
F. product development yang
menghasilkan penemuan ilmu.
27. Focus
perhatian
manusia
dalam
perkembangannya
selalu
terbagi
tiga, yaitu :“aku terhadap diriku sendiri
“
Aku dengan orang paling signifikan
bagiku” atau oleh buber dalam hubungan
“ aku – kamu “ ( ich – du ).
“aku dengan dunia “ yang biasa disebut
oleh buber “ aku _ dia “ ( ich – es “ )
adalah suatu hubungan yang ditandai oleh
hubungan yang bersifat perkara, atau
menurut Sartre bersifat menguasai dan
memiliki.
28. Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa tingkah laku kreatif
bukan tingkah laku yang random, tak bertujuan atau tak
terkontrol. Kreatifitas, meskipun memperlihatkan unsur
divergen dalam perwujudannya, pada hakikatnya
merupakan suatu keseimbangan. Setiap penemuan yang
mengandung unsur divergensi menuntut suatu
keseimbangan kembali dalam penanjakannya, sebab ia
tumbuh dari suatu konvergensi, ia merupakan suatu mit –
saint atau je suis avec…, “ aku bersama.. orang yang
signifikan bagi diriku
29. 3. Peranan kreativitas dalam evolusi
ilmu.
Antara istilah “ evolusi “ dan “ revolusi “
terdapat lebih banyak persamaan dari pada
perbedaan, dalam arti bahwa kedua istilah
itu menunjuk kepada suatu perubahan dan
perkembangan. Perbedaannya terletak pada
hal bahwa revolusi menunjuk kepada
perubahan yang lebih dinamis, lebih drastic,
dan lebih cepat, namun keduanya ditandai
oleh introduksi oleh perangkat konsep baru
yang sebelumnya tidak ada, yang tidakSelalu
merupakan suatu hasil yang tumbuh dari
suatu krisis atau konflik.
30. Ilmu tidak semata – mata disusun secara logis
rasional ataupun hanya bersifat empiris maupun
rasionalistis kritis, ataupun dipengaruhi oleh
lingkungan kehidupan manusiawi dengan seluruh
aspek
pembangunan
masyarakat
spiritual
maupun material maupun dalam kaitan dengan
konteks ilmu itu sendiri. Oleh karena itu
juga, konsep keilmuan selalu melibatkan
berbagai pertimbangan etis yang dilandasi
dinamika ilmu itu sendiri dalam pembangunan
spiritual dan material kelompok manusia atau
bangsa
31. 4. Tinjauan epistemologis dari ilmu
sosial dibandingkan dengan ilmu
eksakta.
Kedudukan
ilmu
kemanusian
dalam
system ilmu pengetahuan sifatnya sangat
khusus, sebab manusia sebagai objek
memiliki beraneka menifestasi yang
merupakan hasil dari tingkah lakunya dan
terjadi dalam posisi khusus dimana
manusia itu adalah subjek dan objek yang
tentu saja membawa berbagai masalah.
32.
Piaget ( dalam mouton, UNESCO, 1970 )
membedakan ilmu pengetahuan yang sifatnya
nomothetic yang berupaya mengidentifikasikan
hukum ( la seeking ) , dalam arti kuntitatif
maupun dalam arti informasi dari fakta umum
yang menggambarkan relasi structural atau
dapat diekspresikan melalui bahasa yang logis
seperti ilmu – ilmu
sosiologi, ekonomi, etnologi, lingustik, demografi
s, dan psikologis. Pada pihak lain ada ilmu
pengetahuan yang bersifat histories ( diakronik
), dan filosofis.
33. •
Analisa ciri esensial ilmu pengetahuan
sosial menunjukkan bahwa metodologi
maupun klasifikasinya terjadi pada tingkat
tinggi abstrak. Perolehan abjektifitas
ilmiah dalam ilmu-ilmu sosial dengan
desentrasi subjek hubungan dengan objek
“ terganggu “ oleh permasalahan manusia
sebagai objek maupun objek.
34. Kini ilmu – ilmu sosial dalam mempelajari
gejala sosial dan pertumbuhan masyarakat
sangat berkembang dan memiliki instrument
yang
canggih
dalam
penelitian
perkembangannya.
Meskipun
demikian, perkembangan manusia itu sendiri
dalam kaitannya dengan tingkah lakunya
yang teramati secara langsung (observable
behaviour) dengan berbagai aspek kehidupan
yang semakin kompleks, juga menjadikan
paradigma dalam ilmu sosial ini masih
berkembang terus.
35. Kesimpulan
Dari pemaparan materi disimpulkan bahwa
:
1. Filsafat adalah ilmu yang berusaha
mencari sebab yang sedalam-dalamnya
bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran
atau rasio.
2. Kreativitas
adalah
suatu
kondisi
,sikap,atau keadaan yang sangat khusus
sifat nya dan hampir tak mungkin
dirumus kan secara tuntas.
36. 3. peranan kreativitas dalam evolusi Ilmu selalu beriringan.
4.tinjauan epistimologis dari ilmu sosial dibandingkan dengan
ilmu eksakata adalah :
Kini ilmu – ilmu sosial dalam mempelajari gejala
sosial dan pertumbuhan masyarakat sangat berkembang
dan memiliki instrument yang canggih dalam penelitian
perkembangannya. Meskipun demikian, perkembangan
manusia itu sendiri dalam kaitannya dengan tingkah
lakunya yang teramati secara langsung (observable
behaviour) dengan berbagai aspek kehidupan yang
semakin kompleks, juga menjadikan paradigma dalam ilmu
sosial ini masih berkembang terus.