2. Penyemprotan merupakan cara
aplikasi pestisida yang paling umum.
Sekitar 75% dari seluruh pestisida di
dunia diaplikasikan dengan cara
disemprotkan
Spraying technique - 2009
3. Efisiensi Penyemprotan
Persentase pestisida yang benar-benar membunuh OPT;
dibandingkan dengan dosis.
Penyemprotan Target Effisiensi (%)
Penyemprotan Capsid pada kakao 0,02
pada daun
Penyemprotan Aphid pada kacang 0,03
pada daun
Perlakuan benih Downy mildew 2,20
(Seed treatment)
Penyemprotan Gulma 30,00
herbisida kontak
Graham-Bryce, I.J. (1977) Philosophical Transactions Royal Society
London B. 281: 163-179
Spraying technique - 2009
4. Proses Penyemprotan
Pestisida + Air
(Larutan semprot)
nozzle Atomisasi
Butiran semprot
Menguap, drift,
operator distribusi jatuh ke tanah
Bidang sasaran Hilang sebelum mengenai
bidang sasaran
Deposit Hilang setelah mengenai
bidang sasaran
OPT
Luruh, percikan,
mengalir, tercuci
Spraying technique - 2009
7. Ukuran Butiran Semprot dan kepentingannya
Harden & Whitehead (1993) serta Omar (1998)
menyatakan bahwa efikasi penyemprotan
dipengaruhi oleh ukuran butiran semprot
(droplet) yang digunakannya.
Makin halus droplet, keberhasilan penyemprotan
cenderung semakin meningkat.
Spraying technique - 2009
8. Spektrum Butiran Semprot Droplet Spectrum)
Semprotan tidak menghasilkan ukuran droplet yang
seragam, tetapi merupakan suatu kisaran yang disebut
dengan spektrum butiran semprot (droplet spectrum)
Volume Median Diameter (VMD): Bila dinyatakan bahwa
VMD suatu semprotan 200 mikron, berarti dari suatu satuan
volume cairan 50%-nya akan menghasilkan droplet dengan
ukuran >200 mikron, dan 50% sisanya <200 mikron
Number Median Diameter (NMD): Bila dinyatakan bahwa
NMD suatu semprotan 200 mikron, berarti dari semprotan
tersebut mayoritas droplet mempunyai ukuran 200 mikron
Spraying technique - 2009
9. Ukuran droplet:
Volume Median Diameter
Spraying technique - 2009
PDS/PESTISIDA/2005
12. Beberapa Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Droplet
terhadap Kematian OPT
Relasi Antara Ukuran Butiran Semprot Dengan
Kematian Heliothis sp. Oleh Insektisida Malation
Ukuran % kematian Heliothis sesudah …. Jam
droplet 1 6 12 24
100 46.7 64.5 100
300 33.9 44.1
700 12.2 22.5 33.4 12.1
Kontrol 0 0 0 0
Poles, 1969
Pengaruh Ukuran Droplet Terhadap Efikasi Fungisida
Untuk Mengendalikan Penyakit Anggur
No Alat yang digunakan Droplet Efikasi (%)
1 Motorized sprayer 0,9 mm Sangat halus 98.6
2 Motorized sprayer 1,2 mm Halus 94.4
3 Motorized sprayer 1,6 mm Kasar 84.6
4 Knapsack sprayer Run off 76.4
Lerch, 1984
Spraying technique - 2009
13. Beberapa Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Droplet
terhadap Kematian OPT
Relasi Antara Ukuran Droplet Bt
Dengan Kematian Plutella sp
Nozzle yang Jenis droplet Kematian
Digunakan yang dihasilkan Plutella (%)
Hardi-1553-24 Sangat halus 63.4
Hardi-1553-18 Halus 55.8
Hardi-1553-12 Agak kasar 46.7
Hardi-1553-08 Kasar 25.7
Omar, 1998
Relasi Antara Ukuran Partikel Paris Green
Dengan Kematian Epilachna sp
Rata-rata diatemer Insektisida yang Mortalitas sesudah
partikel termakan (mg) 48 jam (%)
22 449 43
12 238 61
1.2 34 88
Lerch, 1984
Spraying technique - 2009
14. Mengapa Makin Halus Droplet Semakin Efeektif
Makin halus droplet, semakin banyak jumlah droplet
dihasilkan per satuan volume larutan.
Dengan volume larutan yang sama, semakin halus
droplet semakin baik tingkat liputannya. Makin baik
liputan makin besar kemungkinan OPT terpapar
pestisida.
Makin halus droplet, laju jatuh semakin rendah. Droplet
dapat melayang diantara kanopi daun dan menjangkau
daerah yang sulit (Wanner, 1984)
Spraying technique - 2009
15. Ukuran Butiran Semprot dan kepentingannya
Ukuran droplet
Jumlah droplet per Makin halus droplet, makin banyak
satuan volume jumlah droplet per satuan volume
Makin makin banyak jumlah
Liputan (coverage) droplet, liputan (coverage)
semakin baik
Semakin baik liputan,
Efikasi kemungkinan OPT terpapar
pestisida semakin besar
Spraying technique - 2009
16. Ukuran Droplet dan Liputan
1 ml cairan
1 droplet diameter 8 droplet diameter 64 droplet diameter
0,685 cm 0,3425 cm 0,177125 cm
Spraying technique - 2009
17. Perbandingan Liputan dari Berbagai
Ukuran Droplet
VMD VMD VMD VMD VMD VMD
600 mm 500 mm 400 mm 300 mm 200 mm 100 mm
1 cm2
Spraying technique - 2009
18. Perbandingan
Ukuran Droplet dan Kutu Daun
Spraying technique - 2009
19. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Ukuran Butiran Semprot
Jenis nozzle: kerucut halus; kipas sedang;
polijet kasar
Ukuran lubang nozzle: makin sempit lubang nozzle
yang bebarti flow rate makin rendah, ukuran droplet
semakin halus
Tekanan: makin besar tekanan, ukuran droplet
semakin halus
Sifat cairan yang diatomisasi: makin kental cairan
makin besar ukuran droplet, makin tinggi tegangan
permukaan cairan ukuran droplet makin besar
Spraying technique - 2009
20. Butiran Semprot dari Nozzle Kipas
Atas: tekanan 1 bar; bawah: tekanan 3 bar
Spraying technique - 2009
21. Kelemahan Droplet yang Terlampau Halus
Droplet yang terlalu halus (<150 mikron menurut
Lumkes, 1989; <100 mikron menurut Law, 1980)
mudah menimbulkan drift
Kecuali mengurangi recovery penyemprotan, drift
berbahaya bagi pengguna dan lingkungan
Droplet yang terlampau halus mudah menguap,
terutama untuk pestisida dengan bahan pembawa
air.
Spraying technique - 2009
22. Kelemahan Droplet yang Terlampau Kasar
Ripper & Edward (1953) menyatakan bahwa droplet
yang berukuran >400 mikron gampang luruh (roll
off) dari permukaan daun
Penggunaan droplet yang kasar membutuhkan lebih
banyak volume semprot per satuan luas
Droplet yang terlalu kasar menyebabkan distribusi
pada bidang sasaran kurang baik
Spraying technique - 2009
24. Klasifikasi Butiran Semprot (ASAE S-572)
Kelas Ukuran Penyemprotan
(VMD;mikron)
Sangat halus (VF) <100 Insektisida & fungisida non-sistemik
Halus (F) 100-175 Insektisida & fungisida non-sistemik
Sedang (C) 175-250 Insektisida & fungisida non-sistemik
Insektisida & fungisida sistemik
Herbisida purna tumbuh non-sistemik
Herbisida purna tumbuh sistemik
Kasar 250-375 Insektisida & fungisida sistemik
Herbisida purna tumbuh sistemik
Soil acting herbicide
Sangat kasar 375-450 Soil acting herbicides
Amat sangat kasar >450 Aplikasi pupuk cair
Spraying technique - 2009
25. Jenis-Jenis Nozzle dan Penggunaannya
Nozzle dan Penggunaannya
Type nozzle Karakter droplet Penggunaan
Nozzle kerucut halus insektisida
(cone nozzle) fungisida
Nozzle kipas sedang insektisida
(Even fan nozzle) fungisida
herbisida
Nozzle kipas rata sedang herbisida
(Flat fan nozzle)
Nozzle polijet sedang - agak kasar herbisida
(Floodjet nozzle)
Nozzle senapan halus - sedang insektisida
(Gun spray nozzle) fungisida
Alat pengkabut sangat halus insektisida
(Mist blower) fungisida
Spraying technique - 2009
27. Liputan (Coverage)
Liputan (coverage) dinyatakan dengan jumlah droplet
yang menempel pada setiap cm2 bidang sasaran
(n/cm2).
Lerch (1984) menyatakan makin banyak droplet
menempel pada bidang sasaran, makin besar
kemungkinan OPT terpapar oleh pestisida; sehingga
efikasi pestisida akan semakin baik.
Liputan minimal: herbisida, insektisida & fungisida
sistemik: 40 droplet/cm2; fungisida kontak: 70
droplet/cm2.
Spraying technique - 2009
28. Liputan (Coverage) Minimal
Jumlah butiran semprot minimal
Insektisida 20 - 30
Herbisida pra tumbuh 20 - 30
Herbisida pasca tumbuh 30 - 40
Fungisida 50 - 70
Lerch, 1984
Jumlah butiran semprot minimal
Herbisida sistemik 5 - 10
Herbisida pra tumbuh 20 - 30
Herbisida pasca tumbuh 30 - 40
Insektisida & Fungisida Sistemik 20 - 30
Fungisida kontak 50 - 70
Omar, 1993
Spraying technique - 2009
38. Distribusi Semprotan (Spray Distribution)
Distribusi semprotan mempelajari bagaimana butiran
semprot dengan liputan yang memenuhi syarat
disebarkan pada bidang sasaran.
Kata kunci: merata
Distribusi dibedakan atas:
• Distribusi horisontal: setiap bagian kebun yang
disemprot mendapatkan liputan yang sama
• Distribusi vertikal: setiap bagian tanaman yang
disemprot mendapatkan liputan yang sama
Spraying technique - 2009
40. Untuk Mendapatkan Distribusi Horizontal yang Baik
Penyemprotan dilakukan secara sistematis (tidak acak-
acakan).
Kalau penyemprotan perlu diayun, ayunan dilakukan
secara tetap/teratur/konstan.
Pemompaan dilakukan secara tetap dan teratur, agar
curah (flow rate) selama penyemprotan konstan
Kecepatan jalan (kecepatan operasional, kecepatan
penyemprotan) harus konstan
Spraying technique - 2009
47. Untuk Mendapatkan Distribusi Vertikal yang Baik
Penyemprotan (dengan sprayer punggung) dilakukan
memutar tanaman (around the plant)
Volume semprot antara 400 – 600 l/ha (tanaman semusim)
Sudut semprotan nozzle 110o-120o
Nozzle diarahkan miring keatas
Tekanan sekitar 3 bar (makin tinggi tekanan, penetrasi akan
semain baik)
Kecepatan sekitar 5 km/jam (makin rendah kecepatan
penyemprotan, penetrasi semakin baik)
Kecepatan angin 3,2 – 6,5 km/jam.
Spraying technique - 2009
51. Volume Semprot (Spray Volume)
Air hanya merupakan bahan pembawa
Bila peralatan memadai, pestisida dapat
disemprotkan tanpa campuran air (formulasi ULV)
Efikasi pestisida tidak ditentukan oleh jumlah air yang
digunakan, tetapi lebih ditentukan oleh takaran
aplikasi (dosis dan konsentrasi)
Spraying technique - 2009
52. Klasifikasi Volume Semprot (I)
Penyemprotan dengan volume tinggi (high volume
spraying): >150 l/ha
Penyemprotan dengan volume rendah (low volume
spraying): 20-150 l/ha
Penyemprotan dengan volume ultra rendah (low
volume spraying): 1-5 l/ha
Spraying technique - 2009
53. Klasifikasi Volume Semprot (II)
Volume tinggi (high volume, HV): >600 l/ha
Volume sedang (medium volume, MV): 200-600 l/ha
Volume rendah (low volume, LV): 50-200 l/ha
Volume sangat rendah (very low volume, VLV): 5-50 l/ha
Volume ultra rendah (ultra low volume, ULV): <5 l/ha
Spraying technique - 2009
54. Pertimbangan untuk Menentukan Volume Semprot
Jenis bidang sasaran:
Tanah: relatif bebas
Tanaman/gulma: tidak melebihi kapasitas retensi tanaman
Alat aplikasi (Sprayer & nozzle):
Tractor boom sprayer: >100/ha
Mist blower: <200 l/ha
Pesawat terbang: <50 l/ha
Knapsack sprayer: <400 s/d >1000 l/ha
Jenis pestisida & OPT sasaran:
OPT tertentu menghendaki volume tinggi.
Pestisida tertentu harus diaplikasikan dengan volume khusus (rekomendasi
produsen)
Ukuran butiran semprot:
Makin rendah volume semprot, diperlukan ukuran droplet yang semakin halus
Formulasi pestisida:
Oil based formulation: ultra low volume application
Spraying technique - 2009
55. Contoh: Relasi antara Perkembangan
Tanaman Cabai dan Volume Semprot
Tinggi tanaman Tinggi tanaman Tinggi tanaman Tinggi tanaman
25 cm. 40 cm. 70 cm. 100 cm.
Volume semprot Volume semprot Volume semprot Volume semprot
100 l/ha 230 l/ha 540 l/ha 750 l/ha
Spraying technique - 2009
56. Imbangan antara Dosis, Konsentrasi
dan Volume Semprot
Takaran aplikasi pada penyemprotan dinyatakan dalam
dosis dan konsentrasi
Dosis adalah jumlah pestisida yang digunakan untuk
menyemprot satu satuan luas lahan (l/ha)
Konsentrasi adalah jumlah pestisida yang dilarutkan ke
dalam setiap liter air (g/l; ml/l)
Dosis dan konsentrasi terkait erat dengan volume
semprot yang digunakan
Spraying technique - 2009
57. Imbangan antara Dosis, Konsentrasi
dan Volume Semprot
Dosis = Konsentrasi X Volume Semprot
Dosis
Konsentrasi = ------------------------
Volume Semprot
Dosis
Volume Semprot = ------------------------
Konsentrasi
Spraying technique - 2009
58. Kelemahan Volume Semprot
yang Terlalu Banyak
Run off, larutan semprot mengalir keluar bidang sasaran
Pestisida yang menempel pada bidang sasaran
berkurang, sehingga efikasi dapat berkurang
Bila dosis dijadikan patokan, konsentrasi dapat menjadi
terlalu rendah, efikasi berkurang
Bila konsentrasi dijadikan patokan, dosis dapat menjadi
terlalu tinggi
Pestisida yang terbuang mencemari lingkungan
Pemborosan
Spraying technique - 2009
60. Kelemahan Volume Semprot
yang Terlalu Sedikit
Bila tidak didukung dengan peralatan yang memadai,
liputan dan distribusi yang dihasilkan kurang baik
Penetrasi ke bawah kanopi daun (distribusi vertikal)
kurang baik sehingga efikasi dapat berkurang
Bila konsentrasi dijadikan patokan, dosis dapat menjadi
terlalu rendah
Bila dosis dijadikan patokan, konsentrasi dapat menjadi
terlalu tinggi
Spraying technique - 2009
61. Efek Volume semprot terhadap Distribusi
Volume semprot 200 l/ha Volume semprot 400 l/ha
Padi umur > 60 hari Padi umur > 60 hari
Spraying technique - 2009
62. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Volume Semprot
Kecepatan aplikasi: makin cepat penyemprotan
semakin rendah volume semprot
Lebar gawang: makin lebar lebar gawang
penyemprotan, semakin rendah volume semprot
Flow rate: makin besar flow rate, semakin tinggi volume
semprot
Spraying technique - 2009
63. Rumus Kalibrasi
Rumus Kalibrasi
(untuk penyemprotan menyeluruh)
G.V.K 10.000 C
C= ------------ G = -------------
10.000 K.V
10.000 C 10.000 C
V = ------------- K = ------------
G.K G.V
C: Curah (flow rate) -> liter/menit
G: Lebar gawang (swath width) -> meter
V: Volume semprot (spray volume) -> liter/hektar
K: Kecepatan penyemprotan (spraying speed) -> meter/menit
Spraying technique - 2009
65. Kemana Pestisida hilang?
Butiran semprot
Menguap, drift,
distribusi jatuh ke tanah
Bidang sasaran Hilang sebelum mengenai
bidang sasaran
Deposit Hilang setelah mengenai
bidang sasaran
Perkiraan kehilangan Luruh, percikan,
Bawang merah (Brebes) : 68% mengalir, tercuci
Kentang (Dieng) : 40%
Cabai (Brebes) : 22%
Spraying technique - 2009
66. Penyebab Kehilangan
Ukuran droplet: kasar roll off; halus drift, menguap
Volume semprot: terlalu banyak run off
Jenis bidang sasaran: daun mengandung lilin & daun
tegak roll off dan run off
Perkembangan tanaman: tanaman kecil droplet jatuh
ke tanah
Agronomi: jarak tanam terlalu lebar droplet jatuh ke
tanah
Cuaca: penguapan, pencucian, drift
Alat semprot: kebocoran, dsb.
Spraying technique - 2009
69. Saran untuk Mengurangi Kehilangan
Gunakan ukuran droplet sedang: I & F: 200-400 mikron;
H (pre.em) 400-600 mikron
Gunakan sprayer yang tepat: tidak menggunakan power
sprayer/boom sprayer ketika tanaman masih kecil
Band spraying pada tanaman kecil lebih baik daripada
over all spraying
Jarak nozzle ke tanaman tepat: sprayer punggung: 30-50
cm
Volume semprot tidak berlebihan: tanaman semusim + 600
l; pohon 1000-1500 l/ha (tergantung besarnya pohon)
Perhatikan cuaca: angin, hujan, suhu, kelembaban udara
Spraying technique - 2009