SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
Download to read offline
Pengenalan


                            Teknik Penyemprotan
                                       Pestisida
                                        Panut Djojosumarto
                                       djojosumarto.panut@gmail.com




Spraying technique - 2009
Penyemprotan merupakan cara
                        aplikasi pestisida yang paling umum.
                        Sekitar 75% dari seluruh pestisida di
                          dunia diaplikasikan dengan cara
                                    disemprotkan




Spraying technique - 2009
Efisiensi Penyemprotan
           Persentase pestisida yang benar-benar membunuh OPT;
           dibandingkan dengan dosis.
     Penyemprotan                   Target                      Effisiensi (%)

    Penyemprotan            Capsid pada kakao                             0,02
    pada daun
    Penyemprotan            Aphid pada kacang                             0,03
    pada daun
    Perlakuan benih         Downy mildew                                  2,20
    (Seed treatment)
    Penyemprotan            Gulma                                        30,00
    herbisida kontak
                            Graham-Bryce, I.J. (1977) Philosophical Transactions Royal Society
                                                                       London B. 281: 163-179

Spraying technique - 2009
Proses Penyemprotan
                                           Pestisida + Air
                                         (Larutan semprot)

                              nozzle           Atomisasi


                                          Butiran semprot

                                                                    Menguap, drift,
                              operator         distribusi           jatuh ke tanah

                              Bidang sasaran                Hilang sebelum mengenai
                                                                 bidang sasaran

                        Deposit            Hilang setelah mengenai
                                                bidang sasaran

                            OPT
                                                       Luruh, percikan,
                                                       mengalir, tercuci
Spraying technique - 2009
Penilaian Penyemprotan

1. Liputan (coverage): Jumlah droplet/cm2
2. Ukuran butiran semprot (droplet size)
3. Distribusi (distribution)
4. Volume semprot (spray volume)
5. Recovery (%)
Ukuran Butiran Semprot
                                (Droplet Size)




Spraying technique - 2009
Ukuran Butiran Semprot dan kepentingannya


          Harden & Whitehead (1993) serta Omar (1998)
           menyatakan bahwa efikasi penyemprotan
           dipengaruhi oleh ukuran butiran semprot
           (droplet) yang digunakannya.

          Makin halus droplet, keberhasilan penyemprotan
           cenderung semakin meningkat.




Spraying technique - 2009
Spektrum Butiran Semprot Droplet Spectrum)


    Semprotan tidak menghasilkan ukuran droplet yang
         seragam, tetapi merupakan suatu kisaran yang disebut
         dengan spektrum butiran semprot (droplet spectrum)
    Volume Median Diameter (VMD): Bila dinyatakan bahwa
         VMD suatu semprotan 200 mikron, berarti dari suatu satuan
         volume cairan 50%-nya akan menghasilkan droplet dengan
         ukuran >200 mikron, dan 50% sisanya <200 mikron
    Number Median Diameter (NMD): Bila dinyatakan bahwa
         NMD suatu semprotan 200 mikron, berarti dari semprotan
         tersebut mayoritas droplet mempunyai ukuran 200 mikron

Spraying technique - 2009
Ukuran droplet:
                            Volume Median Diameter




Spraying technique - 2009
 PDS/PESTISIDA/2005
Klasifikasi Butiran Semprot (ASAE S-572)




                                     www.sherwoodpumps.com/FileAttachment/Spray/




                                                              www.wilger.net/tipnology.php
Spraying technique - 2009
Droplet size classification




                            1 cm2        www.wilger.net/tipnology.php

Spraying technique - 2009
Beberapa Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Droplet
                                           terhadap Kematian OPT
        Relasi Antara Ukuran Butiran Semprot Dengan
       Kematian Heliothis sp. Oleh Insektisida Malation

        Ukuran          % kematian Heliothis sesudah …. Jam
        droplet          1         6           12       24
          100           46.7      64.5        100
          300           33.9      44.1
          700           12.2      22.5        33.4     12.1
        Kontrol          0         0           0         0

                                                       Poles, 1969


                                                  Pengaruh Ukuran Droplet Terhadap Efikasi Fungisida
                                                        Untuk Mengendalikan Penyakit Anggur

                                                  No         Alat yang digunakan    Droplet      Efikasi (%)

                                                   1     Motorized sprayer 0,9 mm Sangat halus      98.6
                                                   2     Motorized sprayer 1,2 mm    Halus          94.4
                                                   3     Motorized sprayer 1,6 mm    Kasar          84.6
                                                   4     Knapsack sprayer           Run off         76.4

                                                                                                  Lerch, 1984



Spraying technique - 2009
Beberapa Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Droplet
                                           terhadap Kematian OPT

                   Relasi Antara Ukuran Droplet Bt
                    Dengan Kematian Plutella sp

         Nozzle yang         Jenis droplet       Kematian
          Digunakan         yang dihasilkan     Plutella (%)

         Hardi-1553-24       Sangat halus           63.4
         Hardi-1553-18          Halus               55.8
         Hardi-1553-12        Agak kasar            46.7
         Hardi-1553-08          Kasar               25.7

                                                    Omar, 1998


                                                     Relasi Antara Ukuran Partikel Paris Green
                                                          Dengan Kematian Epilachna sp

                                              Rata-rata diatemer   Insektisida yang   Mortalitas sesudah
                                                    partikel         termakan (mg)       48 jam (%)

                                                     22                  449                 43
                                                     12                  238                 61
                                                     1.2                 34                  88

                                                                                               Lerch, 1984



Spraying technique - 2009
Mengapa Makin Halus Droplet Semakin Efeektif


          Makin halus droplet, semakin banyak jumlah droplet
           dihasilkan per satuan volume larutan.

          Dengan volume larutan yang sama, semakin halus
           droplet semakin baik tingkat liputannya. Makin baik
           liputan makin besar kemungkinan OPT terpapar
           pestisida.

          Makin halus droplet, laju jatuh semakin rendah. Droplet
           dapat melayang diantara kanopi daun dan menjangkau
           daerah yang sulit (Wanner, 1984)




Spraying technique - 2009
Ukuran Butiran Semprot dan kepentingannya


                    Ukuran droplet

                Jumlah droplet per           Makin halus droplet, makin banyak
                  satuan volume              jumlah droplet per satuan volume


                                                Makin makin banyak jumlah
                Liputan (coverage)              droplet, liputan (coverage)
                                                      semakin baik

                                                  Semakin baik liputan,
                            Efikasi             kemungkinan OPT terpapar
                                                 pestisida semakin besar




Spraying technique - 2009
Ukuran Droplet dan Liputan




       1 ml cairan 


                            1 droplet diameter   8 droplet diameter   64 droplet diameter
                                 0,685 cm            0,3425 cm           0,177125 cm


Spraying technique - 2009
Perbandingan Liputan dari Berbagai
                                                        Ukuran Droplet

              VMD            VMD      VMD      VMD      VMD              VMD
             600 mm         500 mm   400 mm   300 mm   200 mm           100 mm




                                                                1 cm2


Spraying technique - 2009
Perbandingan
                            Ukuran Droplet dan Kutu Daun




Spraying technique - 2009
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
                                         Ukuran Butiran Semprot

         Jenis nozzle: kerucut  halus; kipas  sedang;
          polijet  kasar
         Ukuran lubang nozzle: makin sempit lubang nozzle
          yang bebarti flow rate makin rendah, ukuran droplet
          semakin halus
         Tekanan: makin besar tekanan, ukuran droplet
          semakin halus
         Sifat cairan yang diatomisasi: makin kental cairan
          makin besar ukuran droplet, makin tinggi tegangan
          permukaan cairan ukuran droplet makin besar


Spraying technique - 2009
Butiran Semprot dari Nozzle Kipas
                            Atas: tekanan 1 bar; bawah: tekanan 3 bar




Spraying technique - 2009
Kelemahan Droplet yang Terlampau Halus

                Droplet yang terlalu halus (<150 mikron menurut
                 Lumkes, 1989; <100 mikron menurut Law, 1980)
                 mudah menimbulkan drift

                Kecuali mengurangi recovery penyemprotan, drift
                 berbahaya bagi pengguna dan lingkungan

                Droplet yang terlampau halus mudah menguap,
                 terutama untuk pestisida dengan bahan pembawa
                 air.




Spraying technique - 2009
Kelemahan Droplet yang Terlampau Kasar


                Ripper & Edward (1953) menyatakan bahwa droplet
                 yang berukuran >400 mikron gampang luruh (roll
                 off) dari permukaan daun

                Penggunaan droplet yang kasar membutuhkan lebih
                 banyak volume semprot per satuan luas

                Droplet yang terlalu kasar menyebabkan distribusi
                 pada bidang sasaran kurang baik




Spraying technique - 2009
Rekomendasi Ukuran Droplet
                            Rekomendasi Butiran Semprot

                    Tujuan Penyemprotan          Droplet

           Herbisida (nozzle hidraulik)       400-600 mikron
           Insektisida (nozzle hidraulik)     200-400 mikron
           Fungisida (nozzle hidraulik)       200-400 mikron
           Herbisida (CDA)                    200-300 mikron
           Insektisida (ultra low volume)      50-150 mikron
           Pengendalian vektor                 30-50 mikron

                                                 Wanner, 1984



Spraying technique - 2009
Klasifikasi Butiran Semprot (ASAE S-572)


                Kelas          Ukuran                   Penyemprotan
                            (VMD;mikron)
     Sangat halus (VF)         <100        Insektisida & fungisida non-sistemik
     Halus (F)                100-175      Insektisida & fungisida non-sistemik
     Sedang (C)               175-250      Insektisida & fungisida non-sistemik
                                           Insektisida & fungisida sistemik
                                           Herbisida purna tumbuh non-sistemik
                                           Herbisida purna tumbuh sistemik
     Kasar                    250-375      Insektisida & fungisida sistemik
                                           Herbisida purna tumbuh sistemik
                                           Soil acting herbicide
     Sangat kasar             375-450      Soil acting herbicides
     Amat sangat kasar         >450        Aplikasi pupuk cair




Spraying technique - 2009
Jenis-Jenis Nozzle dan Penggunaannya

                                      Nozzle dan Penggunaannya

                        Type nozzle        Karakter droplet      Penggunaan

                Nozzle kerucut                   halus            insektisida
                (cone nozzle)                                      fungisida
                Nozzle kipas                    sedang            insektisida
                (Even fan nozzle)                                  fungisida
                                                                   herbisida
                Nozzle kipas rata               sedang             herbisida
                (Flat fan nozzle)
                Nozzle polijet            sedang - agak kasar     herbisida
                (Floodjet nozzle)
                Nozzle senapan               halus - sedang       insektisida
                (Gun spray nozzle)                                 fungisida
                Alat pengkabut               sangat halus         insektisida
                (Mist blower)                                      fungisida




Spraying technique - 2009
Liputan
                            (Coverage)




Spraying technique - 2009
Liputan (Coverage)

               Liputan (coverage) dinyatakan dengan jumlah droplet
                yang menempel pada setiap cm2 bidang sasaran
                (n/cm2).

               Lerch (1984) menyatakan makin banyak droplet
                menempel pada bidang sasaran, makin besar
                kemungkinan OPT terpapar oleh pestisida; sehingga
                efikasi pestisida akan semakin baik.

               Liputan minimal: herbisida, insektisida & fungisida
                sistemik: 40 droplet/cm2; fungisida kontak: 70
                droplet/cm2.



Spraying technique - 2009
Liputan (Coverage) Minimal


                                     Jumlah butiran semprot minimal


                                         Insektisida                  20   -   30
                                         Herbisida pra tumbuh         20   -   30
                                         Herbisida pasca tumbuh       30   -   40
                                         Fungisida                    50   -   70

                                                                      Lerch, 1984


              Jumlah butiran semprot minimal


                   Herbisida sistemik                    5 - 10
                   Herbisida pra tumbuh                 20 - 30
                   Herbisida pasca tumbuh               30 - 40
                   Insektisida & Fungisida Sistemik     20 - 30
                   Fungisida kontak                     50 - 70

                                                        Omar, 1993



Spraying technique - 2009
Perbandingan Dua Macam Liputan




    194 droplet/cm2                             24 droplet/cm2
      30 liter/ha                                 30 liter/ha




                    = 1 cm2



Spraying technique - 2009
Perbandingan Tiga Macam Liputan




                            Terlalu sedikit       Bagus     Sangat Bagus


Spraying technique - 2009
Liputan yang Sangat Bagus




Spraying technique - 2009
Liputan yang Sangat Bagus
                            (Menggunakan stardust di bawah lampu violet)




Spraying technique - 2009
Liputan yang Berlebihan
                            (Menggunakan stardust di bawah lampu violet)




Spraying technique - 2009
Liputan yang Berlebihan




Spraying technique - 2009
Menghitung Droplet

                            Water sensitive paper
                             sebelum disemprot

                            Water sensitive paper
                             sesudah disemprot




Spraying technique - 2009
Hal-Hal yang Mempengaruhi Liputan

              Ukuran droplet. Makin halus droplet, semakin baik
              liputannya. Droplet kasar  luruh  liputan buruk;
              droplet yang terlampau halus  drift  liputan kurang.

              Volume semprot. Volume semprot yang berlebihan
              run off; volume semprot yang terlampau sedikit
              liputan dan distribusi kurang baik.

             Cuaca. Angin  drift, hujan  wash off, kelembaban
              dan temperatur  penguapan

              Alat semprot (terutama nozzle) dan operator.



Spraying technique - 2009
Distribusi Semprotan
                            (Spray Distribution)




Spraying technique - 2009
Distribusi Semprotan (Spray Distribution)

       Distribusi semprotan mempelajari bagaimana butiran
           semprot dengan liputan yang memenuhi syarat
           disebarkan pada bidang sasaran.

       Kata kunci:         merata
       Distribusi dibedakan atas:
             •   Distribusi horisontal: setiap bagian kebun yang
                 disemprot mendapatkan liputan yang sama
             •   Distribusi vertikal: setiap bagian tanaman yang
                 disemprot mendapatkan liputan yang sama




Spraying technique - 2009
Distribusi Horizontal




                    n/cm2           n/cm2              n/cm2

                            n/cm2           n/cm2
                    n/cm2           n/cm2              n/cm2

                            n/cm2           n/cm2

                    n/cm2           n/cm2              n/cm2




Spraying technique - 2009
Untuk Mendapatkan Distribusi Horizontal yang Baik


            Penyemprotan dilakukan secara sistematis (tidak acak-
             acakan).

            Kalau penyemprotan perlu diayun, ayunan dilakukan
             secara tetap/teratur/konstan.

            Pemompaan dilakukan secara tetap dan teratur, agar
             curah (flow rate) selama penyemprotan konstan

            Kecepatan jalan (kecepatan operasional, kecepatan
             penyemprotan) harus konstan



Spraying technique - 2009
Penyemprotan Sistematis
                            (Overall Spraying, Herbisida, Knapsack Sprayer,
                                                  Nozzle Kipas atau Polijet)




Spraying technique - 2009
Penyemprotan Sistematis
                            (Overall Spraying, Insektisida & Fungisida, Nozzle Kerucut)




Spraying technique - 2009
Distribusi Vertikal (Penetrasi)


                               n/cm2
                                              n/cm2
                               n/cm2
                                              n/cm2
                            n/cm2     n/cm2
                                               n/cm2

                              n/cm2
                                                n/cm2




Spraying technique - 2009
Penyemprotan top  down


                               Hanya bagian atas tanaman
                                yang terkena semprotan




Spraying technique - 2009
Bagian bawah helaian daun sering tidak kena semprotan




Spraying technique - 2009
Pola Umum Distribusi Vertikal




Spraying technique - 2009
Untuk Mendapatkan Distribusi Vertikal   yang Baik


        Penyemprotan (dengan sprayer punggung) dilakukan
         memutar tanaman (around the plant)
        Volume semprot antara 400 – 600 l/ha (tanaman semusim)
        Sudut semprotan nozzle 110o-120o
        Nozzle diarahkan miring keatas
        Tekanan sekitar 3 bar (makin tinggi tekanan, penetrasi akan
         semain baik)
        Kecepatan sekitar 5 km/jam (makin rendah kecepatan
         penyemprotan, penetrasi semakin baik)
        Kecepatan angin 3,2 – 6,5 km/jam.


Spraying technique - 2009
Arah semprotan




Spraying technique - 2009
Arah semprotan




Spraying technique - 2009
Volume Semprot
                            (Spray Volume)




Spraying technique - 2009
Volume Semprot (Spray Volume)

            Air hanya merupakan bahan pembawa


            Bila peralatan memadai, pestisida dapat
                 disemprotkan tanpa campuran air (formulasi ULV)

            Efikasi pestisida tidak ditentukan oleh jumlah air yang
                 digunakan, tetapi lebih ditentukan oleh takaran
                 aplikasi (dosis dan konsentrasi)




Spraying technique - 2009
Klasifikasi Volume Semprot (I)


            Penyemprotan dengan volume tinggi (high volume
                 spraying): >150 l/ha

            Penyemprotan dengan volume rendah (low volume
                 spraying): 20-150 l/ha

            Penyemprotan dengan volume ultra rendah (low
                 volume spraying): 1-5 l/ha




Spraying technique - 2009
Klasifikasi Volume Semprot (II)


                Volume tinggi (high volume, HV): >600 l/ha
                Volume sedang (medium volume, MV): 200-600 l/ha
                Volume rendah (low volume, LV): 50-200 l/ha
                Volume sangat rendah (very low volume, VLV): 5-50 l/ha
                Volume ultra rendah (ultra low volume, ULV): <5 l/ha




Spraying technique - 2009
Pertimbangan untuk Menentukan Volume Semprot

            Jenis bidang sasaran:
                   Tanah: relatif bebas
                   Tanaman/gulma: tidak melebihi kapasitas retensi tanaman
            Alat aplikasi (Sprayer & nozzle):
                   Tractor boom sprayer: >100/ha
                   Mist blower: <200 l/ha
                   Pesawat terbang: <50 l/ha
                   Knapsack sprayer: <400 s/d >1000 l/ha
            Jenis pestisida & OPT sasaran:
                   OPT tertentu menghendaki volume tinggi.
                   Pestisida tertentu harus diaplikasikan dengan volume khusus (rekomendasi
                    produsen)
            Ukuran butiran semprot:
                   Makin rendah volume semprot, diperlukan ukuran droplet yang semakin halus
            Formulasi pestisida:
                   Oil based formulation: ultra low volume application


Spraying technique - 2009
Contoh: Relasi antara Perkembangan
                                         Tanaman Cabai dan Volume Semprot




        Tinggi tanaman      Tinggi tanaman   Tinggi tanaman   Tinggi tanaman
            25 cm.              40 cm.           70 cm.           100 cm.
        Volume semprot      Volume semprot   Volume semprot   Volume semprot
            100 l/ha            230 l/ha         540 l/ha         750 l/ha




Spraying technique - 2009
Imbangan antara Dosis, Konsentrasi
                                                dan Volume Semprot

         Takaran aplikasi pada penyemprotan dinyatakan dalam
             dosis dan konsentrasi
         Dosis adalah jumlah pestisida yang digunakan untuk
             menyemprot satu satuan luas lahan (l/ha)
         Konsentrasi adalah jumlah pestisida yang dilarutkan ke
             dalam setiap liter air (g/l; ml/l)
         Dosis dan konsentrasi terkait erat dengan volume
             semprot yang digunakan



Spraying technique - 2009
Imbangan antara Dosis, Konsentrasi
                                                 dan Volume Semprot

                            Dosis   = Konsentrasi X Volume Semprot

                                               Dosis
                    Konsentrasi     =   ------------------------
                                        Volume Semprot

                                               Dosis
               Volume Semprot       =   ------------------------
                                           Konsentrasi




Spraying technique - 2009
Kelemahan Volume Semprot
                                               yang Terlalu Banyak


         Run off, larutan semprot mengalir keluar bidang sasaran
         Pestisida yang menempel pada bidang sasaran
             berkurang, sehingga efikasi dapat berkurang
            Bila dosis dijadikan patokan, konsentrasi dapat menjadi
             terlalu rendah, efikasi berkurang
            Bila konsentrasi dijadikan patokan, dosis dapat menjadi
             terlalu tinggi
            Pestisida yang terbuang mencemari lingkungan
            Pemborosan



Spraying technique - 2009
Volume Semprot Terlalu Banyak




                             59
Spraying technique - 2009
Kelemahan Volume Semprot
                                                yang Terlalu Sedikit

         Bila tidak didukung dengan peralatan yang memadai,
             liputan dan distribusi yang dihasilkan kurang baik
         Penetrasi ke bawah kanopi daun (distribusi vertikal)
             kurang baik sehingga efikasi dapat berkurang
         Bila konsentrasi dijadikan patokan, dosis dapat menjadi
             terlalu rendah
         Bila dosis dijadikan patokan, konsentrasi dapat menjadi
             terlalu tinggi




Spraying technique - 2009
Efek Volume semprot terhadap Distribusi




    Volume semprot 200 l/ha              Volume semprot 400 l/ha
      Padi umur > 60 hari                  Padi umur > 60 hari




Spraying technique - 2009
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Volume Semprot


             Kecepatan aplikasi: makin cepat penyemprotan
              semakin rendah volume semprot

             Lebar gawang: makin lebar lebar gawang
              penyemprotan, semakin rendah volume semprot

             Flow rate: makin besar flow rate, semakin tinggi volume
              semprot




Spraying technique - 2009
Rumus Kalibrasi
                                     Rumus Kalibrasi
                            (untuk penyemprotan menyeluruh)

                                   G.V.K               10.000 C
                            C=    ------------     G = -------------
                                   10.000                  K.V

                                10.000 C               10.000 C
                            V = -------------      K = ------------
                                    G.K                   G.V


             C: Curah (flow rate) -> liter/menit
             G: Lebar gawang (swath width) -> meter
             V: Volume semprot (spray volume) -> liter/hektar
             K: Kecepatan penyemprotan (spraying speed) -> meter/menit
Spraying technique - 2009
Recovery Penyemprotan
                               (Spray Recovery)




Spraying technique - 2009
Kemana Pestisida hilang?

                                      Butiran semprot
                                                                 Menguap, drift,
                                             distribusi          jatuh ke tanah

                            Bidang sasaran                Hilang sebelum mengenai
                                                               bidang sasaran

                   Deposit              Hilang setelah mengenai
                                             bidang sasaran



           Perkiraan kehilangan                            Luruh, percikan,
           Bawang merah (Brebes) : 68%                     mengalir, tercuci
           Kentang (Dieng)              : 40%
           Cabai (Brebes)               : 22%

Spraying technique - 2009
Penyebab Kehilangan

       Ukuran droplet: kasar  roll off; halus drift, menguap
       Volume semprot: terlalu banyak  run off
       Jenis bidang sasaran: daun mengandung lilin & daun
           tegak  roll off dan run off
       Perkembangan tanaman: tanaman kecil  droplet jatuh
           ke tanah
       Agronomi: jarak tanam terlalu lebar  droplet jatuh ke
           tanah
       Cuaca: penguapan, pencucian, drift
       Alat semprot: kebocoran, dsb.



Spraying technique - 2009
Pestisida Jatuh Ke Tanah Antar Barisan




Spraying technique - 2009
Pestisida Menetes dari Bidang Sasaran




Spraying technique - 2009
Saran untuk Mengurangi Kehilangan

       Gunakan ukuran droplet sedang: I & F: 200-400 mikron;
           H (pre.em) 400-600 mikron
          Gunakan sprayer yang tepat: tidak menggunakan power
           sprayer/boom sprayer ketika tanaman masih kecil
          Band spraying pada tanaman kecil lebih baik daripada
           over all spraying
          Jarak nozzle ke tanaman tepat: sprayer punggung: 30-50
           cm
          Volume semprot tidak berlebihan: tanaman semusim + 600
           l; pohon 1000-1500 l/ha (tergantung besarnya pohon)
          Perhatikan cuaca: angin, hujan, suhu, kelembaban udara



Spraying technique - 2009
Terima Kasih




Workshop florikultura2009
Spraying technique - 2011

More Related Content

What's hot

Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida inayah9
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAdiana novitasari
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surutsobarputra
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanLaksamana Indra
 
Pengenalan alat-semprot
Pengenalan alat-semprotPengenalan alat-semprot
Pengenalan alat-semprotaevraury
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAlfian Nopara Saifudin
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)Novia Dwi
 
Presentasi Pestisida 2)
Presentasi Pestisida 2)Presentasi Pestisida 2)
Presentasi Pestisida 2)guestf9feca
 

What's hot (20)

Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Budidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusimBudidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusim
 
Hpkebun6
Hpkebun6Hpkebun6
Hpkebun6
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
Pengenalan alat-semprot
Pengenalan alat-semprotPengenalan alat-semprot
Pengenalan alat-semprot
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
Laporan Allelopati
Laporan AllelopatiLaporan Allelopati
Laporan Allelopati
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)
 
Presentasi Pestisida 2)
Presentasi Pestisida 2)Presentasi Pestisida 2)
Presentasi Pestisida 2)
 

Viewers also liked

Keracunan pestisida
Keracunan pestisidaKeracunan pestisida
Keracunan pestisidainayah9
 
Pestisida dan teknik aplikasi 1-copy
Pestisida dan teknik aplikasi 1-copyPestisida dan teknik aplikasi 1-copy
Pestisida dan teknik aplikasi 1-copyGede Susrama
 
Cara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotCara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotDidin Orgcjr
 
virus pada tanaman padi Virus tungro
virus pada tanaman padi Virus tungrovirus pada tanaman padi Virus tungro
virus pada tanaman padi Virus tungroLuthfi Dhani
 
A2 mobilitas pestisida
A2 mobilitas pestisidaA2 mobilitas pestisida
A2 mobilitas pestisidadjojosumarto
 
Penerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowoPenerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowociptocahyadi
 
Penerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowoPenerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowociptocahyadi
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur harapucukcemara
 
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 20152. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015pucukcemara
 
1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajale1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajalepucukcemara
 
Ppt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusiaPpt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusiaiwan suryadin
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitDadan Kartiwa
 

Viewers also liked (20)

Keracunan pestisida
Keracunan pestisidaKeracunan pestisida
Keracunan pestisida
 
Pestisida
PestisidaPestisida
Pestisida
 
Nozzle
NozzleNozzle
Nozzle
 
Laporan pesti 6
Laporan pesti 6Laporan pesti 6
Laporan pesti 6
 
Pestisida dan teknik aplikasi 1-copy
Pestisida dan teknik aplikasi 1-copyPestisida dan teknik aplikasi 1-copy
Pestisida dan teknik aplikasi 1-copy
 
Sejarah pestisida
Sejarah pestisidaSejarah pestisida
Sejarah pestisida
 
Cara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotCara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprot
 
virus pada tanaman padi Virus tungro
virus pada tanaman padi Virus tungrovirus pada tanaman padi Virus tungro
virus pada tanaman padi Virus tungro
 
A2 mobilitas pestisida
A2 mobilitas pestisidaA2 mobilitas pestisida
A2 mobilitas pestisida
 
Penerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowoPenerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowo
 
Penerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowoPenerapan tanam cara legowo
Penerapan tanam cara legowo
 
INOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNIINOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNI
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara
 
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 20152. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
 
1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajale1. jajar legowo untuk mendukung pajale
1. jajar legowo untuk mendukung pajale
 
Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
 
Ppt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusiaPpt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusia
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakit
 
Steam Nozzle
Steam NozzleSteam Nozzle
Steam Nozzle
 
Insektisida alami
Insektisida alamiInsektisida alami
Insektisida alami
 

TEKNIK PENYEMBROTAN

  • 1. Pengenalan Teknik Penyemprotan Pestisida Panut Djojosumarto djojosumarto.panut@gmail.com Spraying technique - 2009
  • 2. Penyemprotan merupakan cara aplikasi pestisida yang paling umum. Sekitar 75% dari seluruh pestisida di dunia diaplikasikan dengan cara disemprotkan Spraying technique - 2009
  • 3. Efisiensi Penyemprotan Persentase pestisida yang benar-benar membunuh OPT; dibandingkan dengan dosis. Penyemprotan Target Effisiensi (%) Penyemprotan Capsid pada kakao 0,02 pada daun Penyemprotan Aphid pada kacang 0,03 pada daun Perlakuan benih Downy mildew 2,20 (Seed treatment) Penyemprotan Gulma 30,00 herbisida kontak Graham-Bryce, I.J. (1977) Philosophical Transactions Royal Society London B. 281: 163-179 Spraying technique - 2009
  • 4. Proses Penyemprotan Pestisida + Air (Larutan semprot) nozzle Atomisasi Butiran semprot Menguap, drift, operator distribusi jatuh ke tanah Bidang sasaran Hilang sebelum mengenai bidang sasaran Deposit Hilang setelah mengenai bidang sasaran OPT Luruh, percikan, mengalir, tercuci Spraying technique - 2009
  • 5. Penilaian Penyemprotan 1. Liputan (coverage): Jumlah droplet/cm2 2. Ukuran butiran semprot (droplet size) 3. Distribusi (distribution) 4. Volume semprot (spray volume) 5. Recovery (%)
  • 6. Ukuran Butiran Semprot (Droplet Size) Spraying technique - 2009
  • 7. Ukuran Butiran Semprot dan kepentingannya  Harden & Whitehead (1993) serta Omar (1998) menyatakan bahwa efikasi penyemprotan dipengaruhi oleh ukuran butiran semprot (droplet) yang digunakannya.  Makin halus droplet, keberhasilan penyemprotan cenderung semakin meningkat. Spraying technique - 2009
  • 8. Spektrum Butiran Semprot Droplet Spectrum)  Semprotan tidak menghasilkan ukuran droplet yang seragam, tetapi merupakan suatu kisaran yang disebut dengan spektrum butiran semprot (droplet spectrum)  Volume Median Diameter (VMD): Bila dinyatakan bahwa VMD suatu semprotan 200 mikron, berarti dari suatu satuan volume cairan 50%-nya akan menghasilkan droplet dengan ukuran >200 mikron, dan 50% sisanya <200 mikron  Number Median Diameter (NMD): Bila dinyatakan bahwa NMD suatu semprotan 200 mikron, berarti dari semprotan tersebut mayoritas droplet mempunyai ukuran 200 mikron Spraying technique - 2009
  • 9. Ukuran droplet: Volume Median Diameter Spraying technique - 2009 PDS/PESTISIDA/2005
  • 10. Klasifikasi Butiran Semprot (ASAE S-572) www.sherwoodpumps.com/FileAttachment/Spray/ www.wilger.net/tipnology.php Spraying technique - 2009
  • 11. Droplet size classification 1 cm2 www.wilger.net/tipnology.php Spraying technique - 2009
  • 12. Beberapa Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Droplet terhadap Kematian OPT Relasi Antara Ukuran Butiran Semprot Dengan Kematian Heliothis sp. Oleh Insektisida Malation Ukuran % kematian Heliothis sesudah …. Jam droplet 1 6 12 24 100 46.7 64.5 100 300 33.9 44.1 700 12.2 22.5 33.4 12.1 Kontrol 0 0 0 0 Poles, 1969 Pengaruh Ukuran Droplet Terhadap Efikasi Fungisida Untuk Mengendalikan Penyakit Anggur No Alat yang digunakan Droplet Efikasi (%) 1 Motorized sprayer 0,9 mm Sangat halus 98.6 2 Motorized sprayer 1,2 mm Halus 94.4 3 Motorized sprayer 1,6 mm Kasar 84.6 4 Knapsack sprayer Run off 76.4 Lerch, 1984 Spraying technique - 2009
  • 13. Beberapa Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Droplet terhadap Kematian OPT Relasi Antara Ukuran Droplet Bt Dengan Kematian Plutella sp Nozzle yang Jenis droplet Kematian Digunakan yang dihasilkan Plutella (%) Hardi-1553-24 Sangat halus 63.4 Hardi-1553-18 Halus 55.8 Hardi-1553-12 Agak kasar 46.7 Hardi-1553-08 Kasar 25.7 Omar, 1998 Relasi Antara Ukuran Partikel Paris Green Dengan Kematian Epilachna sp Rata-rata diatemer Insektisida yang Mortalitas sesudah partikel termakan (mg) 48 jam (%) 22 449 43 12 238 61 1.2 34 88 Lerch, 1984 Spraying technique - 2009
  • 14. Mengapa Makin Halus Droplet Semakin Efeektif  Makin halus droplet, semakin banyak jumlah droplet dihasilkan per satuan volume larutan.  Dengan volume larutan yang sama, semakin halus droplet semakin baik tingkat liputannya. Makin baik liputan makin besar kemungkinan OPT terpapar pestisida.  Makin halus droplet, laju jatuh semakin rendah. Droplet dapat melayang diantara kanopi daun dan menjangkau daerah yang sulit (Wanner, 1984) Spraying technique - 2009
  • 15. Ukuran Butiran Semprot dan kepentingannya Ukuran droplet Jumlah droplet per Makin halus droplet, makin banyak satuan volume jumlah droplet per satuan volume Makin makin banyak jumlah Liputan (coverage) droplet, liputan (coverage) semakin baik Semakin baik liputan, Efikasi kemungkinan OPT terpapar pestisida semakin besar Spraying technique - 2009
  • 16. Ukuran Droplet dan Liputan 1 ml cairan  1 droplet diameter 8 droplet diameter 64 droplet diameter 0,685 cm 0,3425 cm 0,177125 cm Spraying technique - 2009
  • 17. Perbandingan Liputan dari Berbagai Ukuran Droplet VMD VMD VMD VMD VMD VMD 600 mm 500 mm 400 mm 300 mm 200 mm 100 mm 1 cm2 Spraying technique - 2009
  • 18. Perbandingan Ukuran Droplet dan Kutu Daun Spraying technique - 2009
  • 19. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Butiran Semprot  Jenis nozzle: kerucut  halus; kipas  sedang; polijet  kasar  Ukuran lubang nozzle: makin sempit lubang nozzle yang bebarti flow rate makin rendah, ukuran droplet semakin halus  Tekanan: makin besar tekanan, ukuran droplet semakin halus  Sifat cairan yang diatomisasi: makin kental cairan makin besar ukuran droplet, makin tinggi tegangan permukaan cairan ukuran droplet makin besar Spraying technique - 2009
  • 20. Butiran Semprot dari Nozzle Kipas Atas: tekanan 1 bar; bawah: tekanan 3 bar Spraying technique - 2009
  • 21. Kelemahan Droplet yang Terlampau Halus  Droplet yang terlalu halus (<150 mikron menurut Lumkes, 1989; <100 mikron menurut Law, 1980) mudah menimbulkan drift  Kecuali mengurangi recovery penyemprotan, drift berbahaya bagi pengguna dan lingkungan  Droplet yang terlampau halus mudah menguap, terutama untuk pestisida dengan bahan pembawa air. Spraying technique - 2009
  • 22. Kelemahan Droplet yang Terlampau Kasar  Ripper & Edward (1953) menyatakan bahwa droplet yang berukuran >400 mikron gampang luruh (roll off) dari permukaan daun  Penggunaan droplet yang kasar membutuhkan lebih banyak volume semprot per satuan luas  Droplet yang terlalu kasar menyebabkan distribusi pada bidang sasaran kurang baik Spraying technique - 2009
  • 23. Rekomendasi Ukuran Droplet Rekomendasi Butiran Semprot Tujuan Penyemprotan Droplet Herbisida (nozzle hidraulik) 400-600 mikron Insektisida (nozzle hidraulik) 200-400 mikron Fungisida (nozzle hidraulik) 200-400 mikron Herbisida (CDA) 200-300 mikron Insektisida (ultra low volume) 50-150 mikron Pengendalian vektor 30-50 mikron Wanner, 1984 Spraying technique - 2009
  • 24. Klasifikasi Butiran Semprot (ASAE S-572) Kelas Ukuran Penyemprotan (VMD;mikron) Sangat halus (VF) <100 Insektisida & fungisida non-sistemik Halus (F) 100-175 Insektisida & fungisida non-sistemik Sedang (C) 175-250 Insektisida & fungisida non-sistemik Insektisida & fungisida sistemik Herbisida purna tumbuh non-sistemik Herbisida purna tumbuh sistemik Kasar 250-375 Insektisida & fungisida sistemik Herbisida purna tumbuh sistemik Soil acting herbicide Sangat kasar 375-450 Soil acting herbicides Amat sangat kasar >450 Aplikasi pupuk cair Spraying technique - 2009
  • 25. Jenis-Jenis Nozzle dan Penggunaannya Nozzle dan Penggunaannya Type nozzle Karakter droplet Penggunaan Nozzle kerucut halus insektisida (cone nozzle) fungisida Nozzle kipas sedang insektisida (Even fan nozzle) fungisida herbisida Nozzle kipas rata sedang herbisida (Flat fan nozzle) Nozzle polijet sedang - agak kasar herbisida (Floodjet nozzle) Nozzle senapan halus - sedang insektisida (Gun spray nozzle) fungisida Alat pengkabut sangat halus insektisida (Mist blower) fungisida Spraying technique - 2009
  • 26. Liputan (Coverage) Spraying technique - 2009
  • 27. Liputan (Coverage)  Liputan (coverage) dinyatakan dengan jumlah droplet yang menempel pada setiap cm2 bidang sasaran (n/cm2).  Lerch (1984) menyatakan makin banyak droplet menempel pada bidang sasaran, makin besar kemungkinan OPT terpapar oleh pestisida; sehingga efikasi pestisida akan semakin baik.  Liputan minimal: herbisida, insektisida & fungisida sistemik: 40 droplet/cm2; fungisida kontak: 70 droplet/cm2. Spraying technique - 2009
  • 28. Liputan (Coverage) Minimal Jumlah butiran semprot minimal Insektisida 20 - 30 Herbisida pra tumbuh 20 - 30 Herbisida pasca tumbuh 30 - 40 Fungisida 50 - 70 Lerch, 1984 Jumlah butiran semprot minimal Herbisida sistemik 5 - 10 Herbisida pra tumbuh 20 - 30 Herbisida pasca tumbuh 30 - 40 Insektisida & Fungisida Sistemik 20 - 30 Fungisida kontak 50 - 70 Omar, 1993 Spraying technique - 2009
  • 29. Perbandingan Dua Macam Liputan 194 droplet/cm2 24 droplet/cm2 30 liter/ha 30 liter/ha = 1 cm2 Spraying technique - 2009
  • 30. Perbandingan Tiga Macam Liputan Terlalu sedikit Bagus Sangat Bagus Spraying technique - 2009
  • 31. Liputan yang Sangat Bagus Spraying technique - 2009
  • 32. Liputan yang Sangat Bagus (Menggunakan stardust di bawah lampu violet) Spraying technique - 2009
  • 33. Liputan yang Berlebihan (Menggunakan stardust di bawah lampu violet) Spraying technique - 2009
  • 35. Menghitung Droplet Water sensitive paper sebelum disemprot Water sensitive paper sesudah disemprot Spraying technique - 2009
  • 36. Hal-Hal yang Mempengaruhi Liputan  Ukuran droplet. Makin halus droplet, semakin baik liputannya. Droplet kasar  luruh  liputan buruk; droplet yang terlampau halus  drift  liputan kurang.  Volume semprot. Volume semprot yang berlebihan run off; volume semprot yang terlampau sedikit liputan dan distribusi kurang baik.  Cuaca. Angin  drift, hujan  wash off, kelembaban dan temperatur  penguapan  Alat semprot (terutama nozzle) dan operator. Spraying technique - 2009
  • 37. Distribusi Semprotan (Spray Distribution) Spraying technique - 2009
  • 38. Distribusi Semprotan (Spray Distribution)  Distribusi semprotan mempelajari bagaimana butiran semprot dengan liputan yang memenuhi syarat disebarkan pada bidang sasaran.  Kata kunci: merata  Distribusi dibedakan atas: • Distribusi horisontal: setiap bagian kebun yang disemprot mendapatkan liputan yang sama • Distribusi vertikal: setiap bagian tanaman yang disemprot mendapatkan liputan yang sama Spraying technique - 2009
  • 39. Distribusi Horizontal n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 Spraying technique - 2009
  • 40. Untuk Mendapatkan Distribusi Horizontal yang Baik  Penyemprotan dilakukan secara sistematis (tidak acak- acakan).  Kalau penyemprotan perlu diayun, ayunan dilakukan secara tetap/teratur/konstan.  Pemompaan dilakukan secara tetap dan teratur, agar curah (flow rate) selama penyemprotan konstan  Kecepatan jalan (kecepatan operasional, kecepatan penyemprotan) harus konstan Spraying technique - 2009
  • 41. Penyemprotan Sistematis (Overall Spraying, Herbisida, Knapsack Sprayer, Nozzle Kipas atau Polijet) Spraying technique - 2009
  • 42. Penyemprotan Sistematis (Overall Spraying, Insektisida & Fungisida, Nozzle Kerucut) Spraying technique - 2009
  • 43. Distribusi Vertikal (Penetrasi) n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 n/cm2 Spraying technique - 2009
  • 44. Penyemprotan top  down Hanya bagian atas tanaman yang terkena semprotan Spraying technique - 2009
  • 45. Bagian bawah helaian daun sering tidak kena semprotan Spraying technique - 2009
  • 46. Pola Umum Distribusi Vertikal Spraying technique - 2009
  • 47. Untuk Mendapatkan Distribusi Vertikal yang Baik  Penyemprotan (dengan sprayer punggung) dilakukan memutar tanaman (around the plant)  Volume semprot antara 400 – 600 l/ha (tanaman semusim)  Sudut semprotan nozzle 110o-120o  Nozzle diarahkan miring keatas  Tekanan sekitar 3 bar (makin tinggi tekanan, penetrasi akan semain baik)  Kecepatan sekitar 5 km/jam (makin rendah kecepatan penyemprotan, penetrasi semakin baik)  Kecepatan angin 3,2 – 6,5 km/jam. Spraying technique - 2009
  • 50. Volume Semprot (Spray Volume) Spraying technique - 2009
  • 51. Volume Semprot (Spray Volume)  Air hanya merupakan bahan pembawa  Bila peralatan memadai, pestisida dapat disemprotkan tanpa campuran air (formulasi ULV)  Efikasi pestisida tidak ditentukan oleh jumlah air yang digunakan, tetapi lebih ditentukan oleh takaran aplikasi (dosis dan konsentrasi) Spraying technique - 2009
  • 52. Klasifikasi Volume Semprot (I)  Penyemprotan dengan volume tinggi (high volume spraying): >150 l/ha  Penyemprotan dengan volume rendah (low volume spraying): 20-150 l/ha  Penyemprotan dengan volume ultra rendah (low volume spraying): 1-5 l/ha Spraying technique - 2009
  • 53. Klasifikasi Volume Semprot (II)  Volume tinggi (high volume, HV): >600 l/ha  Volume sedang (medium volume, MV): 200-600 l/ha  Volume rendah (low volume, LV): 50-200 l/ha  Volume sangat rendah (very low volume, VLV): 5-50 l/ha  Volume ultra rendah (ultra low volume, ULV): <5 l/ha Spraying technique - 2009
  • 54. Pertimbangan untuk Menentukan Volume Semprot  Jenis bidang sasaran:  Tanah: relatif bebas  Tanaman/gulma: tidak melebihi kapasitas retensi tanaman  Alat aplikasi (Sprayer & nozzle):  Tractor boom sprayer: >100/ha  Mist blower: <200 l/ha  Pesawat terbang: <50 l/ha  Knapsack sprayer: <400 s/d >1000 l/ha  Jenis pestisida & OPT sasaran:  OPT tertentu menghendaki volume tinggi.  Pestisida tertentu harus diaplikasikan dengan volume khusus (rekomendasi produsen)  Ukuran butiran semprot:  Makin rendah volume semprot, diperlukan ukuran droplet yang semakin halus  Formulasi pestisida:  Oil based formulation: ultra low volume application Spraying technique - 2009
  • 55. Contoh: Relasi antara Perkembangan Tanaman Cabai dan Volume Semprot Tinggi tanaman Tinggi tanaman Tinggi tanaman Tinggi tanaman 25 cm. 40 cm. 70 cm. 100 cm. Volume semprot Volume semprot Volume semprot Volume semprot 100 l/ha 230 l/ha 540 l/ha 750 l/ha Spraying technique - 2009
  • 56. Imbangan antara Dosis, Konsentrasi dan Volume Semprot  Takaran aplikasi pada penyemprotan dinyatakan dalam dosis dan konsentrasi  Dosis adalah jumlah pestisida yang digunakan untuk menyemprot satu satuan luas lahan (l/ha)  Konsentrasi adalah jumlah pestisida yang dilarutkan ke dalam setiap liter air (g/l; ml/l)  Dosis dan konsentrasi terkait erat dengan volume semprot yang digunakan Spraying technique - 2009
  • 57. Imbangan antara Dosis, Konsentrasi dan Volume Semprot Dosis = Konsentrasi X Volume Semprot Dosis Konsentrasi = ------------------------ Volume Semprot Dosis Volume Semprot = ------------------------ Konsentrasi Spraying technique - 2009
  • 58. Kelemahan Volume Semprot yang Terlalu Banyak  Run off, larutan semprot mengalir keluar bidang sasaran  Pestisida yang menempel pada bidang sasaran berkurang, sehingga efikasi dapat berkurang  Bila dosis dijadikan patokan, konsentrasi dapat menjadi terlalu rendah, efikasi berkurang  Bila konsentrasi dijadikan patokan, dosis dapat menjadi terlalu tinggi  Pestisida yang terbuang mencemari lingkungan  Pemborosan Spraying technique - 2009
  • 59. Volume Semprot Terlalu Banyak 59 Spraying technique - 2009
  • 60. Kelemahan Volume Semprot yang Terlalu Sedikit  Bila tidak didukung dengan peralatan yang memadai, liputan dan distribusi yang dihasilkan kurang baik  Penetrasi ke bawah kanopi daun (distribusi vertikal) kurang baik sehingga efikasi dapat berkurang  Bila konsentrasi dijadikan patokan, dosis dapat menjadi terlalu rendah  Bila dosis dijadikan patokan, konsentrasi dapat menjadi terlalu tinggi Spraying technique - 2009
  • 61. Efek Volume semprot terhadap Distribusi Volume semprot 200 l/ha Volume semprot 400 l/ha Padi umur > 60 hari Padi umur > 60 hari Spraying technique - 2009
  • 62. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Volume Semprot  Kecepatan aplikasi: makin cepat penyemprotan semakin rendah volume semprot  Lebar gawang: makin lebar lebar gawang penyemprotan, semakin rendah volume semprot  Flow rate: makin besar flow rate, semakin tinggi volume semprot Spraying technique - 2009
  • 63. Rumus Kalibrasi Rumus Kalibrasi (untuk penyemprotan menyeluruh) G.V.K 10.000 C C= ------------ G = ------------- 10.000 K.V 10.000 C 10.000 C V = ------------- K = ------------ G.K G.V C: Curah (flow rate) -> liter/menit G: Lebar gawang (swath width) -> meter V: Volume semprot (spray volume) -> liter/hektar K: Kecepatan penyemprotan (spraying speed) -> meter/menit Spraying technique - 2009
  • 64. Recovery Penyemprotan (Spray Recovery) Spraying technique - 2009
  • 65. Kemana Pestisida hilang? Butiran semprot Menguap, drift, distribusi jatuh ke tanah Bidang sasaran Hilang sebelum mengenai bidang sasaran Deposit Hilang setelah mengenai bidang sasaran Perkiraan kehilangan Luruh, percikan, Bawang merah (Brebes) : 68% mengalir, tercuci Kentang (Dieng) : 40% Cabai (Brebes) : 22% Spraying technique - 2009
  • 66. Penyebab Kehilangan  Ukuran droplet: kasar  roll off; halus drift, menguap  Volume semprot: terlalu banyak  run off  Jenis bidang sasaran: daun mengandung lilin & daun tegak  roll off dan run off  Perkembangan tanaman: tanaman kecil  droplet jatuh ke tanah  Agronomi: jarak tanam terlalu lebar  droplet jatuh ke tanah  Cuaca: penguapan, pencucian, drift  Alat semprot: kebocoran, dsb. Spraying technique - 2009
  • 67. Pestisida Jatuh Ke Tanah Antar Barisan Spraying technique - 2009
  • 68. Pestisida Menetes dari Bidang Sasaran Spraying technique - 2009
  • 69. Saran untuk Mengurangi Kehilangan  Gunakan ukuran droplet sedang: I & F: 200-400 mikron; H (pre.em) 400-600 mikron  Gunakan sprayer yang tepat: tidak menggunakan power sprayer/boom sprayer ketika tanaman masih kecil  Band spraying pada tanaman kecil lebih baik daripada over all spraying  Jarak nozzle ke tanaman tepat: sprayer punggung: 30-50 cm  Volume semprot tidak berlebihan: tanaman semusim + 600 l; pohon 1000-1500 l/ha (tergantung besarnya pohon)  Perhatikan cuaca: angin, hujan, suhu, kelembaban udara Spraying technique - 2009