Dokumen tersebut membahas tentang perancangan diklat berbasis e-learning yang mencakup persiapan sumber daya manusia, infrastruktur, konten, dan pengelolaan diklat secara keseluruhan."
2. DIKLAT DENGAN E-LEARNING?
Konsep e-Learning telah berkembang
dan mengalami perubahan yang
sangat dramatis.
Kini berkembang model e-Learning
yang sepenuhnya berbasis ICT (TIK).
e-Learning memberi peluang untuk
dilaksanakan dalam berbagai
modus, jenis, jalur, dan jenjang Diklat.
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 2
3. e-Learning seperti
apa yang akan
dilaksanakan?
Apa pun bentuk
diklatnya perlu
persiapan
• KOMPETENSI LULUSAN
• PESERTA DIDIK
• KONTEN
• INFRASTRUKTUR
• ORGANISASI & SDM
• KONTEKS
Ada beberapa
aspek yang harus
dipersiapkan, a.l.:
PERSIAPAN E-LEARNING
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 3
5. PERSIAPAN E-LEARNING
• Course development
tools
• Course management
systems dan learning
management systems
• Bisa membeli,
memanfaatkan yang
sudah ada atau
membuat sendiri
Perlu
dipersiapkan
pula:
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 5
6. Apa yang perlu kita lakukan?
Menyiapkan SDM agar terjadi perubahan
paradigma
Meningkatkan kemampuan organisasi sehingga
mampu melayani penyelenggaraan diklat jarak
jauh
Menyiapkan infrastruktur terutama yang berbasis
TIK
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 6
7. PERUBAHAN PARADIGMA
MENUJU MINIMALIST INSTRUCTION
Peserta belajar mandiri
Tugas & latihan
Penerapan prinsip mastery learning
Aktivitas di luar kelas
Banyak memanfaatkan media & TIK
Komunikasi dua arah & banyak arah
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 7
8. PERUBAHAN PARADIGMA
MENUJU BELAJAR MANDIRI
Menurut ahli
kontruktivisme ada
delapan perubahan
paradigma belajar
sbb:
From linear to
hypermedia.
From instruction to
construction and
discovery.
From teacher-
centered to learner-
centered education.
From absorbing
material to learning
how to navigate and
how to learn.
From school to
lifelong learning.
From one-size-fits-all
to customized
learning.
From learning as
torture as learning as
fun.
From the teacher as
transmitter to the
teacher as facilitator.
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 8
9. PERANCANGAN E-LEARNING
RANCANGAN PROGRAM (DESAIN)
PANDUAN OPERASIONAL
PENGEMASAN BAHAN BELAJAR
DISTRIBUSI BAHAN BELAJAR
PENYIAPAN TUTOR
PENGEMBANGAN LMS
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 9
10. RANCANGAN PROGRAM (DESAIN)
e-learning? Blended?
Sistem Pembelajaran; Orientasi s.d. Ujian
e-administration? Hybrid?
Sistem Administrasi; Registrasi s.d. Sertifikasi
Kegiatan Pokok Penyusunan Pedoman yang di dalamnya mengatur:
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 10
11. RANCANGAN
PENGATURAN
tentang berbagai hal
berikut secara detil
perlu panduan
operasional:
distribusi bahan ajar;
proses pembelajaran
melalui kegiatan
tutorial, praktik,
praktikum, dan ujian;
dan
administrasi serta
registrasi.
Terkait dengan
penggunaan
teknologi informasi
dan komunikasi:
interaksi secara
synchronous
interaksi secara
asynchronous
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 11
12. PERANCANGAN E-LEARNING
the Internet is defined as
"a massive network of
networks" that includes the
World Wide Web (Web),
e-mail, Usenet groups,
instant messaging, and file
transfer protocol (FTP).
Sekarang ada beberapa
paket software yg khusus
didesain untuk e-learning,
misalnya Moodle.
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 12
13. PENGGUNAAN TIK UNTUK E-LEARNING
Penggunaan teknologi merupakan bagian
dari proses penyampaian
pembelajaran.Pemilihan teknologi didasarkan
kepada kemampuannya memfasilitasi proses
pembelajaran secara efisien dan efektif di
tengah berbagai keterbatasan fisik, ruang
dan waktu.
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) saat ini telah melahirkan
teknologi yang mampu mengintegrasikan
secara global berjuta-juta komputer didunia
dan mampu menjadi media komunikasi data
yang paling cepat, mudah dan murah.
Teknologi yang dimaksud secara umum sudah
sangat matang keberadaannya baik di dunia
secara global maupun di Indonesia.
Jaringan telepon PSTN yang sangat luas,
penggunaan jaringan berbasis serat optik
hingga teknologi nirkabel bergerak yang saat
ini sudah memasuki generasi ketiga baik
jaringan GSM (GPRS, EDGE, 3G) maupun
CDMA (EV-DO) mampu memberikan layanan
yang sangat baik bagi proses pembelajaran
bahkan hingga layanan-layanan secara
realtime seperti Video Conference, Video
Streaming dan sebagainya.
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 13
14. PENYELENGGARAAN E-LEARNING
• perencanaan program;
• administasi Diklat
• administrasi peserta
didik;
• administrasi personalia;
dan
• administrasi lainnya.
E-Learning
berbasis TIK
perlu sistem
pengelolaan
mencakup 1
(satu) atau
lebih dari
komponen
berikut:
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 14
15. PENGELOLAAN E-LEARNING
Sebelum mengikuti program diklat kepada peserta
harus diberikan orientasi tentang beberapa hal sbb:
Technical warm-up: audio & software working?
Tools Overview: intro the learning environment (sound
check if microphones work)
Ground Rules: Highlight expectations of behavior and
interactions
Learning Environment: Discuss tips to max learning
Programs Detail: Overview e-learning, learning tech
blend.
(Tech Check Advice, Jennifer Hoffman, Insync Training; http://www.insynctraining.com/pages/tip_tech.html)
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 15
16. PENGELOLAAN E-LEARNING
Dalam pengelolaan pembelajaran harus difokuskan untuk
melayani peserta agar mendapatkan layanan bantuan
belajar dan pengalaman belajar:
Have tech checks
Have prework to share
Teach the environment and tools
Get them to participate in events
Adapt a constructivist framework
Ask them to be flexible, patient, active, reflective
How to Engage Students
Jennifer Hoffman, Online Learning Conference (2001, Oct.)
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 16
17. PENGELOLAAN KONTEN E-LEARNING
• · menyediakan konten yang bersifat teacher-centered
yaitu konten instruksional yang bersifat prosedural,
deklaratif serta terdefinisi dengan baik dan jelas;
• · menyediakan konten yang bersifat learner-centered
yaitu konten yang menyajikan hasil (outcomes) dari
instruksional yang terfokus pada pengembangan
kreatifitas dan memaksimalkan kemandirian;
• · menyediakan contoh kerja (work example) pada
material konten untuk mempermudah pemahaman dan
memberikan kesempatan untuk berlatih;
• · menambahkan konten berupa aneka sumber
belajar, misalnya ensiklopedi, games-games edukatif
sebagai media berlatih alat bantu pembuatan
pertanyaan.
Sistem
pengelolaan
diklat harus
dapat:
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 17
18. PENGELOLAAN E-LEARNING
Aspek isi penting
yang harus
dikelola dalam
penyelenggaraan
e-Learning:
Informasi. Berisi informasi yang ingin disampaikan pada user mengenai
pengajaran yang akan diikuti. Bentuk modul informasi ini dapat berupa
silabus, berita dan informasi, pengumuman dsb.
Materi Pembelajaran. Berisi material pembelajaran yang akan
disampaikan melalui berbagai jenis format. Format tersebut seperti teks,
gambar, foto, grafik, slide presentasi, animasi, HTML, audio (narasi, audio
streaming, audio recorded), video (video recorded, video streaming).
Interaksi dan komunikasi. Berisi konten yang memfasilitasi proses
interaksi dan komunikasi baik antara siswa dan siswa maupun siswa dan
trainer, secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung
(asynchronous);
Tugas, tes dan evaluasi siswa. Konten yang berisi aktifitas penugasan,
tes serta evaluasi bagi siswa.
Sumber daya digital (digital resources). Konten berisi berbagai sumber
daya pembelajaran berbentuk digital dan/atau online.
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 18
19. PENGELOLAAN PERSONEL E-LEARNING
Beberapa personel kunci yang memegang peranan
dalam berlangsungnya program pembelajaran
jarak jauh sebagai berikut.
• 1. Siswa (Student).
• 2. Pengaja/Widiaiswara (Teacher).
• 3. Tutor/Fasilitator.
• 4. Administrator.
• 5. Support Staff/Helpdesk.
• 6.Pengelola
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 19
20. PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR JARINGAN
DALAM e-Learning PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR JARINGAN SANGAT
PENTING. Contoh Infrastruktur jaringan adalah:
• a. Model koneksi jaringan, yaitu pengembangan koneksi melalui dua
pendekatan yaitu: (1) koneksi lokal (intranet) serta; (2) koneksi global (internet).
• b. Bandwidth. Kapasitas bandwidth yang disediakan harus melalui perhitungan
dan analisis yang tepat terutama pada kebutuhan dan ketersediaan bandwidth
yang ada.
• c. Lokasi/Gedung. Menyediakan lokasi/gedung yang representatif baik dari
kemudahan akses lokasi, kemudahan penempatan hardware dan jaringan serta
keamanannya.
• d. Manajemen Infrastruktur. Memastikan jalannya komponen infrastruktur,
memperkecil gangguan terhadap jalannya sistem serta memastikan kelancaran
akses sistem.
• e. Staf TI. Staf yang mempunyai pengetahuan dan keahlian teknis dalam
platform sistem e-learning dan pengelolaan infrastruktur teknologi.
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 20
21. PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR ICT
Learners taking more
control over the direction
of their learning with ICT
Social collaboration
on joint tasks both
face-to-face and in
online collaboration
Learning out of
college in other
settings and
environments
Deeper analysis of
concepts, processes
and visualisation
Use of ICT to locate,
gather, synthesis,
analyse reconstruct,
communicate and
present information
and understanding
Creative
development and
media literacy e.g.
digital video,
photography
animation, music
Developing thinking skills
and problem solving
strategies
ICT in learning
Gaining
knowledge,
understanding and
skills beyond that
of the lecturer
Iteration and modelling
using ICT; eg in writing,
design, maths, science PE
and music – real life and
work-related applications
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 21
22. PENGELOLAAN ORGANISASI
• 1. Penyedia Informasi (Information Services). Menjadi
sarana penyedia informasi yang berkaitan dengan proses
pembelajaran.
• 2. Pelatihan (Training). Memfasilitasi kebutuhan pelatihan
baik untuk siswa dan pengajar maupun pihak-pihak lain
yang membutuhkan.
• 3. Konsultasi (Consulting). Memberikan pelayanan berupa
saran dan pendapat.
• 4. Pengembangan kurikulum dan material ajar
(Curiculum and Material Development). Pengembangan
model pembelajaran agar dapat sesuai dengan tujuan
obyektif e-learning.
• 5. Penelitian (Research). Mencari formula dan bentuk-
bentuk pengembangan baru yang lebih baik untuk dapat
dicapai.
Fungsi-fungsi
pengelolaan
organisasi e-
Learning
memerlukan
elemen
pendukung
organisasi. Hill
menjelaskan
fungsi-fungsi
tersebut sebagai
berikut.
12/23/2015 WORKSHOP E-LEARNING BANK JATIM 22