SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
ACARA II
                                PESEMAIAN



I.     PENDAHULUAN
A. Latar belakang
          Biji merupakan cara yang paling umum untuk membiakkan tanaman.
Pembiakan tanaman dengan biji ini dilakukan melalui pesemaian. Biji ditaburkan
pada pesemaian terlebih dahulu, lalu setelah tumbuh menjadi tanaman muda,
tanaman tersebut dipindahkan ke kebun yang tetap. Alasan dilakukan penyemaian
ini antara lain adalah :
     1. Menunggu saat tanam yang tepat.
     2. Memperkecil biaya pemeliharaan.
     3. Jenis tanaman tersebut mampu tumbuh cepat, mampu bersaing dengan
          gulma, sulit dipindahkan (contohnya yaitu semangka, ketimun, jagung,
          buncis, labu).
     4.    Menjaga tanaman muda dari kondisi lingkungan yang ekstrim hingga
          dapat beradaptasi (tanaman-tanaman muda memiliki sistem perakaran
          yang masih dangkal, sehingga apabila menghadapi suhu dan intensitas
          cahaya matahari yang ekstrim maka kemampuan akar dalam menyerap air
          tidak dapat mengimbangi laju transpirasi yang tidak terlalu besar sehingga
          tanaman muda mengalami kelayuan, terbakarnya daun atau sunburn,
          bahkan dapat mengalami kematian).
     5. Pemeliharaan tanaman muda dilapangan sangat sulit dilakukan dan tidak
          efisien.
     6. Seleksi tanaman amat sulit dilakukan dilapangan.
Agar pesemaian dapat menghasilkan tanaman yang bermutu baik maka
harus memperhatikan teknik-teknik pembuatan pesemaian.        Teknik-teknik
pembuatan pesemaian meliputi:
   1. Pemilihan lokasi pesemaian.
   2. Persiapan tanah pesemaian :
       a. Pemasangan ajir.
       b. Pembuatan selokan atau got.
       c. Pengolahan tanah.
       d. Pembuatan bedengan (seed bed).
       e. Penanaman benih.
       f. Pembuatan naungan atau atap pelindung.
   3. Pemindahan bibit.
   Pemindahan bibit dari pesemaian ke pembibitan dapat dilakukan dengan dua
   cara, yaitu:
       a. cara putaran.
       b. cara cabutan.




B. Tujuan
       Tujuan dari praktikum pesemaian ini agar praktikan memahami fungsi
pesemaian dan membuat pesemaian yang baik mulai dari memilih benih,
mengolah tanah, cara menanam dan memelihara pesemaian.
II.    TINJAUAN PUSTAKA
         Pesemaian terhadap tanaman perlu dilakukan untuk menghasilkan bibit
tanaman yang baik, dimana bibit yang telah kita pilih dengan berbagai
pertimbangan kita tanam pada tanah yang sesuai untuk pesemaian dengan jarak
yang rapat. Kemudian pesemaian kita rawat secara intensif agar diperoleh bibit
tanaman yang bermutu dan berkualitas tinggi. Sehingga pesemaian pada dasarnya
merupahkan tindakan penanaman benih dengan jarak tanam yang rapat pada
sebidang tanah atau tempat tertentu dan dipelihara lebih cermat serta intensif
untuk memperoleh bibit yang baik dan siap tanam.
Adapun tujuan pembuatan pesemaian antara lain:
      1. untuk menghindarkan tanaman muda dari kondisi lingkungan yang
         merugikan.
      2. untuk mengatur lingkungan yang tepat selama awal pertumbuhan bibit.
      3. untuk mempermudah pemeliharaan.
      4. untuk mempermudah seleksi bibit.
      5. untuk mengurangi biaya pemeliharaan.
Ada berberapa macam pesemaian, antara lain:
      1. Pesemaian kering.
         Yaitu pesemaian yang dilakukan dilahan kering, berupa bedengan-
         badengan dengan luas tertentu.          Biasanya untuk tanaman tahunan,
         hortikultura, atau bisa tanaman padi.
      2. Pesemaian basah.
         Dilakukan dilahan basah biasanya untuk tanaman padi.
      3. Pesemaian box (kotak).
         Yaitu pesemaian yang dilakukan didalam box dengan ukuran tertentu.
         Media yang biasanya digunakan adalah campuran antara tanah, pasir,
         bahan organik, biasanya untuk ditanam tanaman sayuran.
      4. Pesemaian kantong plastik (poly bag).
         Pesemaian dengan mempergunakan kantong plastik (poly bag). Benih
         yang disemai adalah benih sayuran, tahunan atau jenis tanaman yang sukar
         dipindahkan dengan cara cabutan.
Alasan diperlukannya pesemaian:
   1. Tanaman yang masih muda umumnya tidak tahan terhadap kondisi
        lingkungan terbuka.
   2. Tanaman muda tidak mampu bersaing dengan gulma.
   3. Pemeliharaan tanaman muda dilapang sangat sulit dilakukan dan tidak
        efisien.
   4. Seleksi tanaman amat sulit dilakukan dilapangan.
   5. Dengan pesemaian dapat menunggu saat tanam yang tepat dan
        memungkinkan untuk menghasilkan bibit komersial.
        Agar pesemaian dapat menghasilkan tanaman yang bermutu baik maka
harus   memperhatikan        teknik-teknik   pembuatan   pesemaian.    teknik-teknik
pembuatan pesemaian meliputi:
   1.              Pemilihan lokasi pesemaian.
        Syarat yang harus diperhatikan dalam pemilihan tempat untuk pesemaian
adalah sebagai berikut :
        a. Dekat dengan kebun tetap, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
            pemindahan bibit.
        b. Dekat       dengan    pos   pengawasan   kebun   guna      mempermudah
            pengawasan dan pemeliharaan.
        c. Dekat dengan sumber air.
        d. Tanahnya subur, stukturnya remah, dan bebas hama maupun penyakit.
   2. Persiapan tanah pesemaian.
        Sifat fisis tanah harus dipersiapkan terlebih dahulu agar menjamin
perakaran tanaman muda setelah biji berkecambah. Secara fisis, tanah itu dapat
dikerjakan lebih dalam atau dangkal, sesuai dengan biji yang akan ditanam. Hal
lain yang perlu diperhatikan adalah panas, peredaran udara, dan kelembaban.
Kelembaban udara akan mempengaruhi kelembaban biji yang notabene mutlak
diperlukan untuk perkecambahan. Kadar lembab benih harus berkisar antara 40-
50 %.
Hal-hal yang harus dilakukan setelah mengetahui sifat fisis tanah adalah
sebagai berikut:
       a.             Pemasangan ajir.
            Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mengatur letak pesemaian dan
            memberi tanda pada petak-petak pesemaian beserta selokan-selokan
            drainase sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Ajir biasanya berupa
            bilah-bilah bambu dan kadang-kadang dilengkapi pula dengan tali rafia
            untuk memperjelas bentuk dan ukuran petak maupun selokan-
            selokannya.
       b. Pembuatan selokan atau got.
            Saluran selokan atau got ini berfungsi sebagai saluran irigasi dan
            sekaligus sebagai saluran pembuangan. Pembuatan got bergantung
            pada kondisi lahan dan curah hujan setempat.
       c. Pengolahan tanah.
            Pengolahan tanah untuk pesemaian harus dilakukan dengan intensif.
            Tanah yang diolah harus subur dan bersih dari gulma, hama dan
            penyakit serta mempunyai sistem drainase dan aerasi yang baik.
       d.             Pembuatan bedengan (seed bed).
            Tanah bedengan biasanya dicampur dengan bahan organik (pupuk
            kompos) untuk meningkatkan daya tahan air dan memperbaiki struktur
            tanah. Dapat juga ditambahi pasir agar sistem drainase dan aerasinya
            menjadi lebih baik. Bagian permukaan bedengan dibuat rata, bagian
            tepinya dibuat agak miring dan dipadatkan agar tidak mudah gugur.
       e.             Penanaman benih.
            Hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman benih adalah kerapatan
            benih, kedalaman penanaman serta cara penanaman.                 Dalam
            penanaman benih bergantung pada jenis tanaman dan macam benihnya
            serta keadaan musimnya.      Pada musim hujan dimana kelembaban
            tanahnya tinggi, benih ditanam lebih dangkal daripada musim kemarau
            yang kelembabannya relatif rendah.
f. Pembuatan naungan atau atap pelindung
           Hal ini ditujukan untuk melindungi tanaman muda dari terik matahari
           dan tetesan hujan.


   3.          Pemindahan bibit.
        Pemindahan bibit dari pesemaian ke pembibitan dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
        a. Cara putaran.
           Dengan cara ini, sedikit tanah yang ada disekitar bibit yang ikut
           terbawa atu terpindahkan.    Keuntungan dari cara ini adalah tidak
           menghambat pertubuhan bibit karena akar yang rusak dapat
           diminimalisir. Kerugiannya adalah memerlukan waktu yang lama.
        b. Cara cabutan.
           Sebelum bibit dicabut, tanah dibasahi terlebih dahulu.       Setelah
           berberapa menit, bibit di cabut atau dicungkil. Keuntungannya adalah
           waktu yang diperlukan lebih singkat. Kerugiannya dari cara ini adalah
           menghambat pertubuhan bibit karena banyak akar yang rusak.
III. BAHAN DAN ALAT
   1. BAHAN :
        1. Benih padi/gabah 100 gr
        2. Lahan kering 1 m x 1 m
        3. Furadan 36 10 gr
        4. Urea 10 gr
        5. Jerami
        6. Biji nangka 9 buah
        7. Biji cabai secukupnya untuk polibag sebanyak 10 buah
        8. Plastik transparan sebagai molsa
        9. Pupuk KCL, SP36
        10. Pupuk kandang
   2.   ALAT :
        1. Cangkul
        2. Tali rafia
        3. Gembor
        4. Meteran
        5. Polibag




IV. PROSEDUR KERJA
A. Utuk Persemaian Padi.
   1. Lahan yang akan diolah diukur dengan luas 1 x 1 m sebanyak 2 bedengan
        dengan jarak 50 cm.
   2. Rumput-rumput yang ada dipermukaan tanah dihilangkan agar lebih
        mudah dalam proses pencangkulan.
   3. Tanah dicangkul dengan menggunakan sistem buruhan dangkal ( menggali
        parit sedalam 20 cm ).
   4. Membersihkan batu-batu yang ada dan rumput yang masih tersisa agar
        tidak mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya.
5. Tanah diratakan kembali dan disiram agar kondisi tanah siap untuk
      ditanami.
   6. Tanah ditaburu pupuk SP36 dan KCl.
   7. Benih ditaburkan diseluruh permukaan bedengan.
   8. Lahan yang telah ditaburi benih dan pupuk ditutup dengan jerami,
      kemudian disiram agar kelembabanya dapat terjaga.
B. Utuk Persemaian Cabe.
   1. 20 polybag transparan disiapkan.
   2. 10 polybag diisi tanah dan lainnya diisi tanah + kompos.
   3. Bagian bawah polybag dilubangi untuk keluarnya air yang berlebihan.
   4. Polybag disiram, kemudian diisi benih dan diberi label untuk memudahkan
      dalam pengamatan.
C. Untuk Persemaian Nangka
   1. 9 polybag hitam disiapkan dan diisi dengan tanah, kemudian bagian
      bawahnya dilubangi untuk keluarnya air berlebih dan piolybag disiram.
   2. Biji nangka ditanam dengan perlakukan berbeda, yaitu diatas permukaan
      tanah, separuh terbenam dan terbenam seluruhnya, masing-masing 3
      polybag untuk tiap perlakuan.
   3. Polybag kemudian diberi label untuk memudahkan dalam pengamatan.
V.     HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN



Padi + Urea
   Sampel           Minggu I      Minggu II         Minggu III     Minggu IV
                  TT ∑ D          TT ∑ D          TT     ∑D     TT     ∑D
         1         8     2        16     4          22      6     36       8
         2         8     2        16     4          21      5     34       6
         3        8,5    3        17     5         22,5     6     35       7
         4         7     2        15     4          21      4     32       6
         5         8     2        17     5         23,5     6     35       8
         6        7,5    2        16     4          23      5     31       6
         7         8     2        17     4          24      6     37       8
         8        8,5    2        17     3          25      5     33       7
         9         7     2        14     4         20,5     4    32,5      7
        10        7,5    2        14     3           2      4     33       6
     Rata-rata    7,8 2,1 = 2    15,9    4        20,45 5,1 = 5 33,85   6,9 = 6




Padi tanpa Urea
  Sampel        Minggu I          Minggu II          Minggu III        Minggu IV
              TT    ∑D           TT    ∑D            TT    ∑D         TT    ∑D
      1        7      2          12      3           16      5        20      6
      2        8      3          14      3           17      6        20,     6
                                                                       5
       3         7,5     2        15      4          18       6       24      7
       4          8      2       15,5     4          19       7       26      8
       5         8,5     2        16      3         18,5      6       22      6
       6          7      2        17      3          19       4       25      5
       7          8      2       17,5     4          20       5       26      7
       8         7,8     2        16      3          18       4       27      6
       9         7,5     2        15      3          17       5       21,     8
                                                                       5
    10            7       2       14       3         18        4      23      6
 Rata-rata       7,6   2,1 = 2   15,2   3,3 = 3     18,05   5,2 = 5   23, 6,5 = 6
                  3                                                    5
Cabe + Pupuk
   Sampel        Minggu I      Minggu II       Minggu III       Minggu IV
               TT     ∑D      TT    ∑D        TT     ∑D        TT    ∑D
      1         3      2       6      4        9       5      14,4     7
      2         -      -       -      -        -        -       -      -
      3         -      -       -      -        -        -       -      -
      4        3,5     2      7,5     4      10,5      5      12,2     6
      5         3      2       6      4       6,5      5       8,7     6
      6         3      2       6      4        8       6      10,3     7
      7         3      2       7      4        8       4      10,6     5
      8        3,5     3      8,5     5      11,5      6      13,5     7
      9         2      2       7      3       9,5      4      11,6     5
     10         -      -       -      -        -        -       -      -
  Rata-rata    2,1 1,5 = 1    4,8 2,8 = 2     6,3   3,5 = 3   8,13 4,8 = 4




Cabe + Tanah
   Sampel         Minggu I      Minggu II     Minggu III        Minggu IV
                TT     ∑D      TT    ∑D      TT     ∑D         TT    ∑D
      1          3       2     4,5     4     9,1      5       12,4     6
      2         2,5      2      5      4     8,3      5       11,3     6
      3          2       2      4      3     7,6      3        8,4     4
      4          3       3      5      4     8,8      6       10,6     6
      5          -       -      -      -       -       -        -      -
      6          -       -      -      -       -       -        -      -
      7          -       -      -      -       -       -        -      -
      8          3       2      6      4     8,4      5        9,8     6
      9          3       2      7      3     11       5       14,3     6
     10         2,5      2      6      4     12       6        15      7
Rata-rata      1,9    1,5 = 1 3,75 2,6 = 2 6,2     3,5 = 3    8,18 4,1 = 4
Nangka
 Letak Biji   Minggu I       Minggu II            Minggu III   Minggu IV
              TT    ∑D       TT    ∑D             TT      ∑D   TT   ∑D
 Tenggelam    3     -        5     -              17      4    28   5
                                                  6       1    15   5
                                                  -       -    -    -
 Setengah     2       -      4       -            29,5    2    32   3
 tenggelam                                        12,5    1    23,5 3
                                                  12,9    1    29,8 2
 Permukaan    1,5     -      5       -            6,5     -    8,7  1
                                                  -       -    -    -
                                                  5       -    7,1  1



Keterangan:
TT = Tinggi tanaman
JD = Jumlah daun
Perhitungan
Pesemaian padi + Urea

        Rataan Tinggi Tanaman =
                                   ∑TinggiTanaman
                                     ∑Sampel

    Rataan Jumlah Daun =
                            ∑Daun
                            ∑Sampel
                                 78
                           RTT =    = 7,8
    Minggu I                    10
                                 21
                           RJD =    = 2,1
                                 10
                                 159
                           RTT =      = 15,9
    Minggu II                    10
                                 40
                           RJD =     =4
                                 10

                                 204,5
    Minggu III            RTT =        = 20,45
                                  10
                                 51
                           RJD =    = 5,1
                                 10
338,5
                       RTT =       = 33,85
    Minggu IV                10
                             69
                       RJD =    = 6,9
                             10



Persemaian Padi tanpa Urea
                             76,3
      Minggu I        RTT =      = 7,63
                              10
                             21
                       RJD =    = 2,1
                             10
                           152
                     RTT =      = 15,2
      Minggu II            10
                           33
                     RJD =     = 3,3
                           10
                           180,5
                     RTT =       = 18,05
      Minggu III           10
                           52
                     RJD =    = 5,2
                           10
                           235
      Minggu IV     RTT =      = 23,5
                            10
                           65
                     RJD =     = 6,5
                           10



Persemaian Cabe + Pupuk
                           21
      Minggu I      RTT =    = 2,1
                           10
                           15
                     RJD =    = 1,5
                           10
                           48
      Minggu II     RTT =    = 4,8
                           10
                           28
                     RJD =    = 2,8
                           10
                           63
      Minggu III    RTT =    = 6,3
                           10
                           35
                     RJD =    = 3,5
                           10
81,3
                      RTT =      = 8,13
                             10
      Minggu IV
                            43
                      RJD =     = 4,3
                            10


Persemaian Cabe + Tanah
                            19
                      RTT =    = 1,9
      Minggu I             10
                            15
                      RJD =    = 1,5
                            10
                            37,5
                      RTT =      = 26
      Minggu II             10
                            26
                      RJD =    = 2,6
                            10
                            65,2
                      RTT =      = 6,52
      Minggu III            10
                            35
                      RJD =    = 3,5
                            10
                            81,8
      Minggu IV      RTT =      = 8,18
                             10
                            41
                      RJD =    = 4,1
                            10

Persemaian Biji Nangka didalam tanah

                             3
                     RTT =     = 0,33
      Minggu I              9

                             0
                     RJD =     =0
                             0
                          5
      Minggu II     RTT =  = 0,55
                          9
                          0
                     RJD = = 0
                          0
                         23
      Minggu III   RTT =   = 2,55
                          9
                         5
                    RJD = = 0,55
                         9
43
                     RTT =    = 4,77
       Minggu IV           9
                           10
                     RJD =    = 1,11
                            9



Persemaian Biji Nangka setengah tenggelam

                          2
                     RTT =  = 0,22
       Minggu I          9
                          0
                     RJD = = 0
                          0

                          4
                     RTT =  = 0,44
       Minggu II         9
                          0
                     RJD = = 0
                          0

                          54,9
       Minggu III   RTT =     = 6,1
                            9
                          4
                     RJD = = 0,44
                          9
                          85,3
       Minggu IV    RTT =     = 9,47
                            9
                          8
                     RJD = = 0,88
                          9

Persemaian Biji nangka diatas permukaan tanah

                              1,5
                     RTT =        = 0,16
       Minggu I               9
                              0
                      RJD =     =0
                              0
                              5
                     RTT =      = 0,55
       Minggu II             9
                              0
                      RJD =     =0
                              0
                              11,5
                     RTT =         = 1,27
                               9
                   Minggu III
                                             0
                                     RJD =     =0
                                             0




                                         15,8
                      Minggu IV    RTT =     = 1,75
                                           9
                                         2
                                    RJD = = 0,22
                                         9




                           PERBANDINGAN TINGGI TANAMAN PADI +
                                 UREA DAN TANPA UREA

                      40
                                                                                       33,85
Tinggi Tanaman (cm)




                      30
                                                                                       23,5
                      20                                            20,45
                                                     15,9           18,05
                                                     15,2
                      10            7,8
                                    7,63
                      0
                             Minggu I        Minggu II Minggu III Minggu IV
                                      Tanam an Padi + Urea   Tanaman Padi tanpa Urea
PERBANDINGAN JUMLAH DAUN TANAMAN
                      PADI + UREA DAN TANPA UREA

              7
              6                                                               6
              5                                            5
Jumlah daun




              4                             4
              3                             3
              2          2
              1
              0
                    Minggu I       Minggu II        Minggu III MingguIV
                             Tanam an Padi + Urea   Tanaman Padi tanpa Urea




                   PERBANDINGAN JUMLAH DAUN CABE
                   YANG DITANAM PADA TANAH + PUPUK
                       DAN TANAH TANPA PUPUK

              5
              4                                                               4
Jumlah daun




              3                                            3
              2                             2
              1          1
              0
                    Minggu I       Minggu II        MingguIII        Minggu IV
                       Ditanam pada tanah + pupuk   Ditanam pada tanah tanpa pupuk
PERBANDINGAN TINGGI TANAMAN CABE
                        YANG DITANAM PADA TANAH + PUPUK
                            DAN TANAH TANPA PUPUK

                      12
                      10
Tinggi tanaman (cm)




                      8                                                             8,18
                                                                                    8,13
                      6                                           6,3
                                                                  6,2
                                                   4,8
                      4                            3,75
                      2          2,1
                                 1,9
                      0
                           Minggu I       Minggu II        MingguIII Minggu IV
                              Ditanam pada tanah + pupuk   Ditanam pada tanah tanpa pupuk
PEMBAHASAN

       Pesemaian adalah tempat tanaman muda dipelihara dalam waktu tertentu
sebelum dipindahkan ketempat yang tetap. Pesemaian pada dasarnya merupakan
tindakan penanaman benih dengan jarak tanam yang rapat pada sebidang tanah
atau tempat tertentu dan dipelihara lebih cermat serta intensif untuk memperoleh
bibit yang baik dan siap tanam.
       Seperti yang telah dikemukakan dalam pendahuluan, baheasanya tujuan
dilakukannya pesemaian adalah kita bisa mengadakan seleksi bibit, dengan seleksi
bibit berarti akan didapatkan hasil yang baik. Oleh karena itu dalam penanaman
sebaiknya dilakukan penyemaian terlebih dahulu, sehingga bisa mendapatkan
tanaman yang mempunyai kualitas yang tinggi sesuai dengan keinginan. Hal
tersebut juga dapat meningkatkan produksi pertanian secara maksimal.
       Pesemaian dapat dilakukan dengan beragi cara. Masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Dalam praktikum kali ini kita gunakan persemaian
kering dan persemaian kantong plastik.
Dalam pembuatan pesemaian kering, lahan yang akan digunakan harus
memperhatikan :
1.     Tanahnya, subur atau tidak.
2.     Cahaya matahari yang cukup.
3.     Dekat dengan sumber air.
4.     Mudah diamati.
5.     Tanahnya agak miring sehingga drainasenya baik.
       Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan bibit yang baik
pula, baik faktor genetik maupun faktor lingkungan seperti curah hujan, suhu,
intensitas matahari, dan harus terhindar dari gangguan hewan/hama dan penyakit.
Kadang-kadang bibit atau tanaman yang berasal dari biji yang sangat muda,
lemah, karena:
1. Berat kering biji rendah.
2.                      Biji masak kecil.
3.                      Secara fisiologis biji belum masak.
4.                      Jaringan penunjang tidak tumbuh dengan baik.
Pada pesemaian padi, tujuan dilakukannya penutupan bedengan dengan
jerami adalah melindungi tanaman muda dari cahaya matahari yang terlalu
banyak, melindungi bibit dari pukulan/jatuhnya air hujan secara langsung yang
dapat mengakibatkan kerusakan bibit dan mempertahankan kelembaban
bedengan.
       Pada pesemaian tanaman nangka, ternyata biji yang terbenam didalam
tanah pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan yang lainnya.
Seharusnya yang paling cepat tumbuhnya adalah biji yang ditanam separuh diatas
permukaan.    Hal ini dikarenakan kurangnya penyiraman terhadap tanah di
polibag.
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bibit di pesemaian tersebut,
dilakukan pengamatan setiap hari meliputi perhitungan tinggi tanaman dan jumlah
daunnya. Dan dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut :


1. Pesemaian Padi
       Dari data yang diperoleh, perbandingan antara tanaman padi yang diberi
pupuk dan yang tidak diberi pupuk adalah 7,8 cm : 7,63 cm ; 15,9 cm : 15,2 cm ;
20,45 cm : 18,05 cm ; 33,85 cm : 23,5 cm untuk perbandingan tinggi tanaman,
sedangkan untuk jumlah daunnya adalah 2 : 2 ; 4 : 3 ; 5 : 5 ; 6 : 6 helai per
minggunya selama pengamatan. Perbedaan antara padi yang diberi pupuk dan
yang tidak diberi pupuk yaitu :
   a. Yang diberi pupuk lebih cepat tumbuh baik untuk pertambahan tinggi
       tanamannya maupun untuk jumlah daunnya.
   b. Daun pada tanaman padi yang dipupuk berwarna lebih cerah (hijau segar)
       sedangkan pada padi yang tidak dipupuk warna daunnya lebih pucat
       (berwarna kuning).
Hal ini berarti bahwa pemupukan sangat berpengaruh terhadap produktivitas
tanaman.
Pemberian pupuk Urea, SP36 dan KCl yang mengandung Nitrogen (N).
Nitrogen berfungsi untuk memperbanyak anakan yang dihasilkan dan untuk
mempercepat produktivitas tanaman. Selain Nitrogen, unsur yang dibutuhkan
tanaman adalah Phospor (P) yang membantu perkembangan perakaran dan
mengatur pembungaan serta pembuahan, Kalium (K) berfungsi untuk membantu
sintesis gula dan asimilasi lewat klorofil, meningkatkan daya tahan terhadap
penyakit, memperkuat tegaknya padi-padian dan meningkatkan pemakaian air.
Unsur Belerang (S) adalah unsur utama berbagai jenis protein yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman.


2.   Pesemaian Polibag Cabai
        Pengambilan sampel sebanyak 20 buah masing-masing 10 buah untuk
perlakuan tanaman cabai yang diberi pupuk dan sisanya untuk tanaman cabai yang
tidak dipupuk. Diperoleh data perbandingan tinggi cabai yang diberi pupuk dan
yang tidak diberi pupuk adalah 2,1 cm : 1,9 cm ; 4,8 cm : 3,75 cm ; 6,3 cm : 6,2
cm ; 8,13 cm : 8,18 cm, sedangkan untuk jumlah daunnya adalah 1 : 1 ; 2 : 2 ; 3 :
3 ; 4 : 4 helai per minggunya selama pengamatan
        Hasil yang diperoleh berdasarkan data yang diamati menunjukkan bahwa
tanaman cabai yang tidak dipupuk pertumbuhannya lebih baik karena beberapa
hal diantaranya : tanah yang digunakan mungkin mengandung lebih banyak unsur
hara yang dibutuhkan tanaman.


3. Pesemaian Dalam Polibag Nangka
        Pesemaian untuk tanaman nangka dilakukan di dalam polibag, terdapat
sembilan polibag yang terisi tanah ditambah pupuk kandang. Data yang diperoleh
antara lain :
     a. Biji Tenggelam Dalam Tanah
        Untuk minggu I RTT =0,33 dan RJD = 0, minggu II RTT = 0,55cm dan
        RJD = 0, minggu III RTT = 2,55 cm dan RJD = 0,55, minggu IV RTT =
        4,77 dan RJD = 1,11.
b. Biji Setengah Tenggelam Dalam Tanah
       Minggu I RTT = 0,22 dan RJD = 0, minggu II RTT = 0,44 cm dan RJD =
       0, minggu III RTT = 6,1 cm dan RJD = 0,44, Minggu IV RTT = 9,47 cm
       dan RJD = 0,88.
   c. Biji Diletakkan Diatas Permukaan Tanah
       Minggu I RTT = 0,16 dan RJD = 0, minggu II RTT =0,55 dan RJD = 0,
       minggu III RTT = 1,27 cm dan RJD = 0, minggu IV RTT = 1,75 cm dan
       RJD = 0,22.
       Dari hasil pengamatan diperoleh data yang menunjukkan bahwa pada
polibag yang berisi biji nangka yang diletakkan setengah tenggelam dalam tanah
memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan polibag yang lain. Hal ini
disebabkan karena biji tersebut memperoleh cukup unsur hara dan cahaya
matahari.


VI. KESIMPULAN
1. Pesemaian pada dasarnya merupakan tindakan penanaman benih dengan jarak
   tanam yang rapat pada sebidang tanah atau tempat tertentu dan dipelihara
   lebih cermat serta intensif untuk memperoleh bibit yang baik dan siap tanam.
2. Pesemaian ada bermacam-macam. Masing-masing mempunyai kelebihan dan
   kekurangan. Praktikum kali ini menggunakan pesemaian kering dan kantong
   plastic. Namun biasanya pesemaian kering lebih banyak dilakukan karena
   lebih mudah dan banyak manfaatnya.
3. Penanaman dengan persemaian memiliki kelebihan antara lain kita bisa
   mengadakan seleksi bibit, dengan seleksi bibit berarti akan didapatkan hasil
   yang baik.
4. Penanaman dengan persemaian terlebih dahulu akan lebih memudahkan dalam
   perawatan dan pengawasan.
5. Pemupukan sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.
DAFTAR PUSTAKA


-                    Kawil, Jurnalis. 1979. Tekhnologi Benih 1. Angkasa :
    Bandung.

-                    Setiadi. 1994. Jenis dan Budidaya Cabai Rawit. Swadaya :
    Jakarta.

-   Sitompul, S. M. dan Guritno, Bambang. 1995. Analisis Pertumbuhan
         Tanaman. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

-   Soetomo. H. A., Moch. 1992. Mengelola Pekarangan Sejahtera. Sinar Baru :
         Bandung.

-   Sutejo, M. M dan Kartasapoetra, A. G. 1988. Pupuk dan Cara Pemupukan.
         PT. Rineka Cipta : Jakarta.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiTidar University
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Budidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunBudidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunErick Syaputra
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanamanAli Babang
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surutsobarputra
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasifahmiganteng
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanamanita wahyu
 

What's hot (20)

Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
Budidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunBudidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman Mentimun
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimunMakalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
 
Makalah padi
Makalah padiMakalah padi
Makalah padi
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
 

Viewers also liked

Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Penyiapan bibit dan cara tanam padi sawah
Penyiapan bibit dan cara tanam padi sawahPenyiapan bibit dan cara tanam padi sawah
Penyiapan bibit dan cara tanam padi sawahTatang Kostaman
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahperdos5 cuy
 
Laporan ekowan behaviour
Laporan ekowan behaviour Laporan ekowan behaviour
Laporan ekowan behaviour musa alfatah
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Yuwan Kilmi
 
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Helmas Tanjung
 
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)Ghina Shadrina
 
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji JagungMakalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji JagungRIZKY AYU NABILA
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahagista55
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaAngga Oktyashari
 
Laporan Pengamatan Pertumbuhan Biji Jagung + gambar full
Laporan Pengamatan Pertumbuhan Biji Jagung + gambar fullLaporan Pengamatan Pertumbuhan Biji Jagung + gambar full
Laporan Pengamatan Pertumbuhan Biji Jagung + gambar fullAriefiandra Ariefiandra
 

Viewers also liked (16)

Makalah Radiasi Tembakau
Makalah Radiasi TembakauMakalah Radiasi Tembakau
Makalah Radiasi Tembakau
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Penyiapan bibit dan cara tanam padi sawah
Penyiapan bibit dan cara tanam padi sawahPenyiapan bibit dan cara tanam padi sawah
Penyiapan bibit dan cara tanam padi sawah
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanah
 
Ju rnal kacang hijau
Ju rnal kacang hijauJu rnal kacang hijau
Ju rnal kacang hijau
 
Laporan ekowan behaviour
Laporan ekowan behaviour Laporan ekowan behaviour
Laporan ekowan behaviour
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
 
Alat Pengolahan Tanah
Alat Pengolahan TanahAlat Pengolahan Tanah
Alat Pengolahan Tanah
 
Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3
Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3
Makalah_26 Laporan praktikum 2 pemurnian benih kel3
 
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
 
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji JagungMakalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
Makalah Perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Biji Jagung
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
 
Laporan Pengamatan Pertumbuhan Biji Jagung + gambar full
Laporan Pengamatan Pertumbuhan Biji Jagung + gambar fullLaporan Pengamatan Pertumbuhan Biji Jagung + gambar full
Laporan Pengamatan Pertumbuhan Biji Jagung + gambar full
 

Similar to Pesemaian Tanaman

Similar to Pesemaian Tanaman (20)

Penanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon SilvikulturPenanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon Silvikultur
 
Zaras
ZarasZaras
Zaras
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
 
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN: Pengolahan Tanah Perlu tidaknya melakukan pesemaian ...
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN: Pengolahan Tanah Perlu tidaknya melakukan pesemaian ...TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN: Pengolahan Tanah Perlu tidaknya melakukan pesemaian ...
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN: Pengolahan Tanah Perlu tidaknya melakukan pesemaian ...
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Disusun ole1
Disusun ole1Disusun ole1
Disusun ole1
 
Padi bantul
Padi bantulPadi bantul
Padi bantul
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
 
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
 
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban FarmingHidroponik Menjadi Trend Urban Farming
Hidroponik Menjadi Trend Urban Farming
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Pengaruh Media Tanam Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau dan Kekahatannya
Pengaruh Media Tanam Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau dan KekahatannyaPengaruh Media Tanam Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau dan Kekahatannya
Pengaruh Media Tanam Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau dan Kekahatannya
 
Penyediaan tapak tanaman sayuran
Penyediaan tapak tanaman sayuranPenyediaan tapak tanaman sayuran
Penyediaan tapak tanaman sayuran
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Metode SRI 2
Metode SRI 2Metode SRI 2
Metode SRI 2
 
Budidaya hidroponik mentimun
Budidaya hidroponik mentimunBudidaya hidroponik mentimun
Budidaya hidroponik mentimun
 

More from perdos5 cuy

Acara vi vegetatif
Acara vi vegetatifAcara vi vegetatif
Acara vi vegetatifperdos5 cuy
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanperdos5 cuy
 
Acara iii penanaman
Acara iii penanamanAcara iii penanaman
Acara iii penanamanperdos5 cuy
 
Manfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanianManfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanianperdos5 cuy
 

More from perdos5 cuy (8)

Acara vi vegetatif
Acara vi vegetatifAcara vi vegetatif
Acara vi vegetatif
 
Acara v panen
Acara v panenAcara v panen
Acara v panen
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
 
Acara iii penanaman
Acara iii penanamanAcara iii penanaman
Acara iii penanaman
 
Acara vii
Acara viiAcara vii
Acara vii
 
Pt antam
Pt antamPt antam
Pt antam
 
Manfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanianManfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanian
 
71921518
7192151871921518
71921518
 

Pesemaian Tanaman

  • 1. ACARA II PESEMAIAN I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Biji merupakan cara yang paling umum untuk membiakkan tanaman. Pembiakan tanaman dengan biji ini dilakukan melalui pesemaian. Biji ditaburkan pada pesemaian terlebih dahulu, lalu setelah tumbuh menjadi tanaman muda, tanaman tersebut dipindahkan ke kebun yang tetap. Alasan dilakukan penyemaian ini antara lain adalah : 1. Menunggu saat tanam yang tepat. 2. Memperkecil biaya pemeliharaan. 3. Jenis tanaman tersebut mampu tumbuh cepat, mampu bersaing dengan gulma, sulit dipindahkan (contohnya yaitu semangka, ketimun, jagung, buncis, labu). 4. Menjaga tanaman muda dari kondisi lingkungan yang ekstrim hingga dapat beradaptasi (tanaman-tanaman muda memiliki sistem perakaran yang masih dangkal, sehingga apabila menghadapi suhu dan intensitas cahaya matahari yang ekstrim maka kemampuan akar dalam menyerap air tidak dapat mengimbangi laju transpirasi yang tidak terlalu besar sehingga tanaman muda mengalami kelayuan, terbakarnya daun atau sunburn, bahkan dapat mengalami kematian). 5. Pemeliharaan tanaman muda dilapangan sangat sulit dilakukan dan tidak efisien. 6. Seleksi tanaman amat sulit dilakukan dilapangan.
  • 2. Agar pesemaian dapat menghasilkan tanaman yang bermutu baik maka harus memperhatikan teknik-teknik pembuatan pesemaian. Teknik-teknik pembuatan pesemaian meliputi: 1. Pemilihan lokasi pesemaian. 2. Persiapan tanah pesemaian : a. Pemasangan ajir. b. Pembuatan selokan atau got. c. Pengolahan tanah. d. Pembuatan bedengan (seed bed). e. Penanaman benih. f. Pembuatan naungan atau atap pelindung. 3. Pemindahan bibit. Pemindahan bibit dari pesemaian ke pembibitan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. cara putaran. b. cara cabutan. B. Tujuan Tujuan dari praktikum pesemaian ini agar praktikan memahami fungsi pesemaian dan membuat pesemaian yang baik mulai dari memilih benih, mengolah tanah, cara menanam dan memelihara pesemaian.
  • 3. II. TINJAUAN PUSTAKA Pesemaian terhadap tanaman perlu dilakukan untuk menghasilkan bibit tanaman yang baik, dimana bibit yang telah kita pilih dengan berbagai pertimbangan kita tanam pada tanah yang sesuai untuk pesemaian dengan jarak yang rapat. Kemudian pesemaian kita rawat secara intensif agar diperoleh bibit tanaman yang bermutu dan berkualitas tinggi. Sehingga pesemaian pada dasarnya merupahkan tindakan penanaman benih dengan jarak tanam yang rapat pada sebidang tanah atau tempat tertentu dan dipelihara lebih cermat serta intensif untuk memperoleh bibit yang baik dan siap tanam. Adapun tujuan pembuatan pesemaian antara lain: 1. untuk menghindarkan tanaman muda dari kondisi lingkungan yang merugikan. 2. untuk mengatur lingkungan yang tepat selama awal pertumbuhan bibit. 3. untuk mempermudah pemeliharaan. 4. untuk mempermudah seleksi bibit. 5. untuk mengurangi biaya pemeliharaan. Ada berberapa macam pesemaian, antara lain: 1. Pesemaian kering. Yaitu pesemaian yang dilakukan dilahan kering, berupa bedengan- badengan dengan luas tertentu. Biasanya untuk tanaman tahunan, hortikultura, atau bisa tanaman padi. 2. Pesemaian basah. Dilakukan dilahan basah biasanya untuk tanaman padi. 3. Pesemaian box (kotak). Yaitu pesemaian yang dilakukan didalam box dengan ukuran tertentu. Media yang biasanya digunakan adalah campuran antara tanah, pasir, bahan organik, biasanya untuk ditanam tanaman sayuran. 4. Pesemaian kantong plastik (poly bag). Pesemaian dengan mempergunakan kantong plastik (poly bag). Benih yang disemai adalah benih sayuran, tahunan atau jenis tanaman yang sukar dipindahkan dengan cara cabutan.
  • 4. Alasan diperlukannya pesemaian: 1. Tanaman yang masih muda umumnya tidak tahan terhadap kondisi lingkungan terbuka. 2. Tanaman muda tidak mampu bersaing dengan gulma. 3. Pemeliharaan tanaman muda dilapang sangat sulit dilakukan dan tidak efisien. 4. Seleksi tanaman amat sulit dilakukan dilapangan. 5. Dengan pesemaian dapat menunggu saat tanam yang tepat dan memungkinkan untuk menghasilkan bibit komersial. Agar pesemaian dapat menghasilkan tanaman yang bermutu baik maka harus memperhatikan teknik-teknik pembuatan pesemaian. teknik-teknik pembuatan pesemaian meliputi: 1. Pemilihan lokasi pesemaian. Syarat yang harus diperhatikan dalam pemilihan tempat untuk pesemaian adalah sebagai berikut : a. Dekat dengan kebun tetap, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemindahan bibit. b. Dekat dengan pos pengawasan kebun guna mempermudah pengawasan dan pemeliharaan. c. Dekat dengan sumber air. d. Tanahnya subur, stukturnya remah, dan bebas hama maupun penyakit. 2. Persiapan tanah pesemaian. Sifat fisis tanah harus dipersiapkan terlebih dahulu agar menjamin perakaran tanaman muda setelah biji berkecambah. Secara fisis, tanah itu dapat dikerjakan lebih dalam atau dangkal, sesuai dengan biji yang akan ditanam. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah panas, peredaran udara, dan kelembaban. Kelembaban udara akan mempengaruhi kelembaban biji yang notabene mutlak diperlukan untuk perkecambahan. Kadar lembab benih harus berkisar antara 40- 50 %.
  • 5. Hal-hal yang harus dilakukan setelah mengetahui sifat fisis tanah adalah sebagai berikut: a. Pemasangan ajir. Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mengatur letak pesemaian dan memberi tanda pada petak-petak pesemaian beserta selokan-selokan drainase sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Ajir biasanya berupa bilah-bilah bambu dan kadang-kadang dilengkapi pula dengan tali rafia untuk memperjelas bentuk dan ukuran petak maupun selokan- selokannya. b. Pembuatan selokan atau got. Saluran selokan atau got ini berfungsi sebagai saluran irigasi dan sekaligus sebagai saluran pembuangan. Pembuatan got bergantung pada kondisi lahan dan curah hujan setempat. c. Pengolahan tanah. Pengolahan tanah untuk pesemaian harus dilakukan dengan intensif. Tanah yang diolah harus subur dan bersih dari gulma, hama dan penyakit serta mempunyai sistem drainase dan aerasi yang baik. d. Pembuatan bedengan (seed bed). Tanah bedengan biasanya dicampur dengan bahan organik (pupuk kompos) untuk meningkatkan daya tahan air dan memperbaiki struktur tanah. Dapat juga ditambahi pasir agar sistem drainase dan aerasinya menjadi lebih baik. Bagian permukaan bedengan dibuat rata, bagian tepinya dibuat agak miring dan dipadatkan agar tidak mudah gugur. e. Penanaman benih. Hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman benih adalah kerapatan benih, kedalaman penanaman serta cara penanaman. Dalam penanaman benih bergantung pada jenis tanaman dan macam benihnya serta keadaan musimnya. Pada musim hujan dimana kelembaban tanahnya tinggi, benih ditanam lebih dangkal daripada musim kemarau yang kelembabannya relatif rendah.
  • 6. f. Pembuatan naungan atau atap pelindung Hal ini ditujukan untuk melindungi tanaman muda dari terik matahari dan tetesan hujan. 3. Pemindahan bibit. Pemindahan bibit dari pesemaian ke pembibitan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Cara putaran. Dengan cara ini, sedikit tanah yang ada disekitar bibit yang ikut terbawa atu terpindahkan. Keuntungan dari cara ini adalah tidak menghambat pertubuhan bibit karena akar yang rusak dapat diminimalisir. Kerugiannya adalah memerlukan waktu yang lama. b. Cara cabutan. Sebelum bibit dicabut, tanah dibasahi terlebih dahulu. Setelah berberapa menit, bibit di cabut atau dicungkil. Keuntungannya adalah waktu yang diperlukan lebih singkat. Kerugiannya dari cara ini adalah menghambat pertubuhan bibit karena banyak akar yang rusak.
  • 7. III. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN : 1. Benih padi/gabah 100 gr 2. Lahan kering 1 m x 1 m 3. Furadan 36 10 gr 4. Urea 10 gr 5. Jerami 6. Biji nangka 9 buah 7. Biji cabai secukupnya untuk polibag sebanyak 10 buah 8. Plastik transparan sebagai molsa 9. Pupuk KCL, SP36 10. Pupuk kandang 2. ALAT : 1. Cangkul 2. Tali rafia 3. Gembor 4. Meteran 5. Polibag IV. PROSEDUR KERJA A. Utuk Persemaian Padi. 1. Lahan yang akan diolah diukur dengan luas 1 x 1 m sebanyak 2 bedengan dengan jarak 50 cm. 2. Rumput-rumput yang ada dipermukaan tanah dihilangkan agar lebih mudah dalam proses pencangkulan. 3. Tanah dicangkul dengan menggunakan sistem buruhan dangkal ( menggali parit sedalam 20 cm ). 4. Membersihkan batu-batu yang ada dan rumput yang masih tersisa agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya.
  • 8. 5. Tanah diratakan kembali dan disiram agar kondisi tanah siap untuk ditanami. 6. Tanah ditaburu pupuk SP36 dan KCl. 7. Benih ditaburkan diseluruh permukaan bedengan. 8. Lahan yang telah ditaburi benih dan pupuk ditutup dengan jerami, kemudian disiram agar kelembabanya dapat terjaga. B. Utuk Persemaian Cabe. 1. 20 polybag transparan disiapkan. 2. 10 polybag diisi tanah dan lainnya diisi tanah + kompos. 3. Bagian bawah polybag dilubangi untuk keluarnya air yang berlebihan. 4. Polybag disiram, kemudian diisi benih dan diberi label untuk memudahkan dalam pengamatan. C. Untuk Persemaian Nangka 1. 9 polybag hitam disiapkan dan diisi dengan tanah, kemudian bagian bawahnya dilubangi untuk keluarnya air berlebih dan piolybag disiram. 2. Biji nangka ditanam dengan perlakukan berbeda, yaitu diatas permukaan tanah, separuh terbenam dan terbenam seluruhnya, masing-masing 3 polybag untuk tiap perlakuan. 3. Polybag kemudian diberi label untuk memudahkan dalam pengamatan.
  • 9. V. HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN Padi + Urea Sampel Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV TT ∑ D TT ∑ D TT ∑D TT ∑D 1 8 2 16 4 22 6 36 8 2 8 2 16 4 21 5 34 6 3 8,5 3 17 5 22,5 6 35 7 4 7 2 15 4 21 4 32 6 5 8 2 17 5 23,5 6 35 8 6 7,5 2 16 4 23 5 31 6 7 8 2 17 4 24 6 37 8 8 8,5 2 17 3 25 5 33 7 9 7 2 14 4 20,5 4 32,5 7 10 7,5 2 14 3 2 4 33 6 Rata-rata 7,8 2,1 = 2 15,9 4 20,45 5,1 = 5 33,85 6,9 = 6 Padi tanpa Urea Sampel Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV TT ∑D TT ∑D TT ∑D TT ∑D 1 7 2 12 3 16 5 20 6 2 8 3 14 3 17 6 20, 6 5 3 7,5 2 15 4 18 6 24 7 4 8 2 15,5 4 19 7 26 8 5 8,5 2 16 3 18,5 6 22 6 6 7 2 17 3 19 4 25 5 7 8 2 17,5 4 20 5 26 7 8 7,8 2 16 3 18 4 27 6 9 7,5 2 15 3 17 5 21, 8 5 10 7 2 14 3 18 4 23 6 Rata-rata 7,6 2,1 = 2 15,2 3,3 = 3 18,05 5,2 = 5 23, 6,5 = 6 3 5
  • 10. Cabe + Pupuk Sampel Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV TT ∑D TT ∑D TT ∑D TT ∑D 1 3 2 6 4 9 5 14,4 7 2 - - - - - - - - 3 - - - - - - - - 4 3,5 2 7,5 4 10,5 5 12,2 6 5 3 2 6 4 6,5 5 8,7 6 6 3 2 6 4 8 6 10,3 7 7 3 2 7 4 8 4 10,6 5 8 3,5 3 8,5 5 11,5 6 13,5 7 9 2 2 7 3 9,5 4 11,6 5 10 - - - - - - - - Rata-rata 2,1 1,5 = 1 4,8 2,8 = 2 6,3 3,5 = 3 8,13 4,8 = 4 Cabe + Tanah Sampel Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV TT ∑D TT ∑D TT ∑D TT ∑D 1 3 2 4,5 4 9,1 5 12,4 6 2 2,5 2 5 4 8,3 5 11,3 6 3 2 2 4 3 7,6 3 8,4 4 4 3 3 5 4 8,8 6 10,6 6 5 - - - - - - - - 6 - - - - - - - - 7 - - - - - - - - 8 3 2 6 4 8,4 5 9,8 6 9 3 2 7 3 11 5 14,3 6 10 2,5 2 6 4 12 6 15 7 Rata-rata 1,9 1,5 = 1 3,75 2,6 = 2 6,2 3,5 = 3 8,18 4,1 = 4
  • 11. Nangka Letak Biji Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV TT ∑D TT ∑D TT ∑D TT ∑D Tenggelam 3 - 5 - 17 4 28 5 6 1 15 5 - - - - Setengah 2 - 4 - 29,5 2 32 3 tenggelam 12,5 1 23,5 3 12,9 1 29,8 2 Permukaan 1,5 - 5 - 6,5 - 8,7 1 - - - - 5 - 7,1 1 Keterangan: TT = Tinggi tanaman JD = Jumlah daun Perhitungan Pesemaian padi + Urea  Rataan Tinggi Tanaman = ∑TinggiTanaman ∑Sampel  Rataan Jumlah Daun = ∑Daun ∑Sampel 78 RTT = = 7,8  Minggu I 10 21 RJD = = 2,1 10 159 RTT = = 15,9  Minggu II 10 40 RJD = =4 10 204,5  Minggu III RTT = = 20,45 10 51 RJD = = 5,1 10
  • 12. 338,5 RTT = = 33,85  Minggu IV 10 69 RJD = = 6,9 10 Persemaian Padi tanpa Urea 76,3  Minggu I RTT = = 7,63 10 21 RJD = = 2,1 10 152 RTT = = 15,2  Minggu II 10 33 RJD = = 3,3 10 180,5 RTT = = 18,05  Minggu III 10 52 RJD = = 5,2 10 235  Minggu IV RTT = = 23,5 10 65 RJD = = 6,5 10 Persemaian Cabe + Pupuk 21  Minggu I RTT = = 2,1 10 15 RJD = = 1,5 10 48  Minggu II RTT = = 4,8 10 28 RJD = = 2,8 10 63  Minggu III RTT = = 6,3 10 35 RJD = = 3,5 10
  • 13. 81,3 RTT = = 8,13 10  Minggu IV 43 RJD = = 4,3 10 Persemaian Cabe + Tanah 19 RTT = = 1,9  Minggu I 10 15 RJD = = 1,5 10 37,5 RTT = = 26  Minggu II 10 26 RJD = = 2,6 10 65,2 RTT = = 6,52  Minggu III 10 35 RJD = = 3,5 10 81,8  Minggu IV RTT = = 8,18 10 41 RJD = = 4,1 10 Persemaian Biji Nangka didalam tanah 3 RTT = = 0,33  Minggu I 9 0 RJD = =0 0 5  Minggu II RTT = = 0,55 9 0 RJD = = 0 0 23  Minggu III RTT = = 2,55 9 5 RJD = = 0,55 9
  • 14. 43 RTT = = 4,77  Minggu IV 9 10 RJD = = 1,11 9 Persemaian Biji Nangka setengah tenggelam 2 RTT = = 0,22  Minggu I 9 0 RJD = = 0 0 4 RTT = = 0,44  Minggu II 9 0 RJD = = 0 0 54,9  Minggu III RTT = = 6,1 9 4 RJD = = 0,44 9 85,3  Minggu IV RTT = = 9,47 9 8 RJD = = 0,88 9 Persemaian Biji nangka diatas permukaan tanah 1,5 RTT = = 0,16  Minggu I 9 0 RJD = =0 0 5 RTT = = 0,55  Minggu II 9 0 RJD = =0 0 11,5 RTT = = 1,27 9
  • 15. Minggu III 0 RJD = =0 0 15,8  Minggu IV RTT = = 1,75 9 2 RJD = = 0,22 9 PERBANDINGAN TINGGI TANAMAN PADI + UREA DAN TANPA UREA 40 33,85 Tinggi Tanaman (cm) 30 23,5 20 20,45 15,9 18,05 15,2 10 7,8 7,63 0 Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Tanam an Padi + Urea Tanaman Padi tanpa Urea
  • 16. PERBANDINGAN JUMLAH DAUN TANAMAN PADI + UREA DAN TANPA UREA 7 6 6 5 5 Jumlah daun 4 4 3 3 2 2 1 0 Minggu I Minggu II Minggu III MingguIV Tanam an Padi + Urea Tanaman Padi tanpa Urea PERBANDINGAN JUMLAH DAUN CABE YANG DITANAM PADA TANAH + PUPUK DAN TANAH TANPA PUPUK 5 4 4 Jumlah daun 3 3 2 2 1 1 0 Minggu I Minggu II MingguIII Minggu IV Ditanam pada tanah + pupuk Ditanam pada tanah tanpa pupuk
  • 17. PERBANDINGAN TINGGI TANAMAN CABE YANG DITANAM PADA TANAH + PUPUK DAN TANAH TANPA PUPUK 12 10 Tinggi tanaman (cm) 8 8,18 8,13 6 6,3 6,2 4,8 4 3,75 2 2,1 1,9 0 Minggu I Minggu II MingguIII Minggu IV Ditanam pada tanah + pupuk Ditanam pada tanah tanpa pupuk
  • 18. PEMBAHASAN Pesemaian adalah tempat tanaman muda dipelihara dalam waktu tertentu sebelum dipindahkan ketempat yang tetap. Pesemaian pada dasarnya merupakan tindakan penanaman benih dengan jarak tanam yang rapat pada sebidang tanah atau tempat tertentu dan dipelihara lebih cermat serta intensif untuk memperoleh bibit yang baik dan siap tanam. Seperti yang telah dikemukakan dalam pendahuluan, baheasanya tujuan dilakukannya pesemaian adalah kita bisa mengadakan seleksi bibit, dengan seleksi bibit berarti akan didapatkan hasil yang baik. Oleh karena itu dalam penanaman sebaiknya dilakukan penyemaian terlebih dahulu, sehingga bisa mendapatkan tanaman yang mempunyai kualitas yang tinggi sesuai dengan keinginan. Hal tersebut juga dapat meningkatkan produksi pertanian secara maksimal. Pesemaian dapat dilakukan dengan beragi cara. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam praktikum kali ini kita gunakan persemaian kering dan persemaian kantong plastik. Dalam pembuatan pesemaian kering, lahan yang akan digunakan harus memperhatikan : 1. Tanahnya, subur atau tidak. 2. Cahaya matahari yang cukup. 3. Dekat dengan sumber air. 4. Mudah diamati. 5. Tanahnya agak miring sehingga drainasenya baik. Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan bibit yang baik pula, baik faktor genetik maupun faktor lingkungan seperti curah hujan, suhu, intensitas matahari, dan harus terhindar dari gangguan hewan/hama dan penyakit. Kadang-kadang bibit atau tanaman yang berasal dari biji yang sangat muda, lemah, karena: 1. Berat kering biji rendah. 2. Biji masak kecil. 3. Secara fisiologis biji belum masak. 4. Jaringan penunjang tidak tumbuh dengan baik.
  • 19. Pada pesemaian padi, tujuan dilakukannya penutupan bedengan dengan jerami adalah melindungi tanaman muda dari cahaya matahari yang terlalu banyak, melindungi bibit dari pukulan/jatuhnya air hujan secara langsung yang dapat mengakibatkan kerusakan bibit dan mempertahankan kelembaban bedengan. Pada pesemaian tanaman nangka, ternyata biji yang terbenam didalam tanah pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan yang lainnya. Seharusnya yang paling cepat tumbuhnya adalah biji yang ditanam separuh diatas permukaan. Hal ini dikarenakan kurangnya penyiraman terhadap tanah di polibag. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bibit di pesemaian tersebut, dilakukan pengamatan setiap hari meliputi perhitungan tinggi tanaman dan jumlah daunnya. Dan dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut : 1. Pesemaian Padi Dari data yang diperoleh, perbandingan antara tanaman padi yang diberi pupuk dan yang tidak diberi pupuk adalah 7,8 cm : 7,63 cm ; 15,9 cm : 15,2 cm ; 20,45 cm : 18,05 cm ; 33,85 cm : 23,5 cm untuk perbandingan tinggi tanaman, sedangkan untuk jumlah daunnya adalah 2 : 2 ; 4 : 3 ; 5 : 5 ; 6 : 6 helai per minggunya selama pengamatan. Perbedaan antara padi yang diberi pupuk dan yang tidak diberi pupuk yaitu : a. Yang diberi pupuk lebih cepat tumbuh baik untuk pertambahan tinggi tanamannya maupun untuk jumlah daunnya. b. Daun pada tanaman padi yang dipupuk berwarna lebih cerah (hijau segar) sedangkan pada padi yang tidak dipupuk warna daunnya lebih pucat (berwarna kuning). Hal ini berarti bahwa pemupukan sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.
  • 20. Pemberian pupuk Urea, SP36 dan KCl yang mengandung Nitrogen (N). Nitrogen berfungsi untuk memperbanyak anakan yang dihasilkan dan untuk mempercepat produktivitas tanaman. Selain Nitrogen, unsur yang dibutuhkan tanaman adalah Phospor (P) yang membantu perkembangan perakaran dan mengatur pembungaan serta pembuahan, Kalium (K) berfungsi untuk membantu sintesis gula dan asimilasi lewat klorofil, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, memperkuat tegaknya padi-padian dan meningkatkan pemakaian air. Unsur Belerang (S) adalah unsur utama berbagai jenis protein yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. 2. Pesemaian Polibag Cabai Pengambilan sampel sebanyak 20 buah masing-masing 10 buah untuk perlakuan tanaman cabai yang diberi pupuk dan sisanya untuk tanaman cabai yang tidak dipupuk. Diperoleh data perbandingan tinggi cabai yang diberi pupuk dan yang tidak diberi pupuk adalah 2,1 cm : 1,9 cm ; 4,8 cm : 3,75 cm ; 6,3 cm : 6,2 cm ; 8,13 cm : 8,18 cm, sedangkan untuk jumlah daunnya adalah 1 : 1 ; 2 : 2 ; 3 : 3 ; 4 : 4 helai per minggunya selama pengamatan Hasil yang diperoleh berdasarkan data yang diamati menunjukkan bahwa tanaman cabai yang tidak dipupuk pertumbuhannya lebih baik karena beberapa hal diantaranya : tanah yang digunakan mungkin mengandung lebih banyak unsur hara yang dibutuhkan tanaman. 3. Pesemaian Dalam Polibag Nangka Pesemaian untuk tanaman nangka dilakukan di dalam polibag, terdapat sembilan polibag yang terisi tanah ditambah pupuk kandang. Data yang diperoleh antara lain : a. Biji Tenggelam Dalam Tanah Untuk minggu I RTT =0,33 dan RJD = 0, minggu II RTT = 0,55cm dan RJD = 0, minggu III RTT = 2,55 cm dan RJD = 0,55, minggu IV RTT = 4,77 dan RJD = 1,11.
  • 21. b. Biji Setengah Tenggelam Dalam Tanah Minggu I RTT = 0,22 dan RJD = 0, minggu II RTT = 0,44 cm dan RJD = 0, minggu III RTT = 6,1 cm dan RJD = 0,44, Minggu IV RTT = 9,47 cm dan RJD = 0,88. c. Biji Diletakkan Diatas Permukaan Tanah Minggu I RTT = 0,16 dan RJD = 0, minggu II RTT =0,55 dan RJD = 0, minggu III RTT = 1,27 cm dan RJD = 0, minggu IV RTT = 1,75 cm dan RJD = 0,22. Dari hasil pengamatan diperoleh data yang menunjukkan bahwa pada polibag yang berisi biji nangka yang diletakkan setengah tenggelam dalam tanah memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan polibag yang lain. Hal ini disebabkan karena biji tersebut memperoleh cukup unsur hara dan cahaya matahari. VI. KESIMPULAN 1. Pesemaian pada dasarnya merupakan tindakan penanaman benih dengan jarak tanam yang rapat pada sebidang tanah atau tempat tertentu dan dipelihara lebih cermat serta intensif untuk memperoleh bibit yang baik dan siap tanam. 2. Pesemaian ada bermacam-macam. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Praktikum kali ini menggunakan pesemaian kering dan kantong plastic. Namun biasanya pesemaian kering lebih banyak dilakukan karena lebih mudah dan banyak manfaatnya. 3. Penanaman dengan persemaian memiliki kelebihan antara lain kita bisa mengadakan seleksi bibit, dengan seleksi bibit berarti akan didapatkan hasil yang baik. 4. Penanaman dengan persemaian terlebih dahulu akan lebih memudahkan dalam perawatan dan pengawasan. 5. Pemupukan sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.
  • 22. DAFTAR PUSTAKA - Kawil, Jurnalis. 1979. Tekhnologi Benih 1. Angkasa : Bandung. - Setiadi. 1994. Jenis dan Budidaya Cabai Rawit. Swadaya : Jakarta. - Sitompul, S. M. dan Guritno, Bambang. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. - Soetomo. H. A., Moch. 1992. Mengelola Pekarangan Sejahtera. Sinar Baru : Bandung. - Sutejo, M. M dan Kartasapoetra, A. G. 1988. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Rineka Cipta : Jakarta.