5. SUBJEKNYA
PROSES/
PELAKSANAANNYA TAHAP
PEMBENTUKANNYA
KLASIFIKASI
PERJANJIAN
INTERNASIONAL
ISINYA FUNGSINYA
6. MENURUT SUBJEKNYA
• Perjanjian antarnegara yang dilakukan oleh
banyak negara yang merupakan subjek hukum
Internasional
• Perjanjian Internasional antarnegara dan subjek
hukum Internasional lainnya
• Perjanjian antarsesama subjek hukum
Internasional selain negara, seperti antara suatu
organisasi Internasional dengan organisasi
Internasional lainnya
7. MENURUT ISINYA
SEGI
EKONOMI
SEGI SEGI
POLITIK HUKUM
SEGI
BATAS SEGI
WILAYAH KESEHATAN
8. • Segi politik, seperti Pakta Pertahanan dan Pakta
Perdamaian, contoh : NATO, ANZUS, dan PAKTA
WARSAWA
• Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan
bantuan keuangan. Contoh : CGI, IMF, IBRD, ADB
• Segi hukum, seperti status kewarganegaraan (
Indonesia- RRC), ekstradisi
• Segi batas wilayah, seperti laut teritorial, batas
alam daratan
• Segi kesehatan, seperti masalah karantina,
penanggulangan wabah AIDS
9. MENURUT PROSES/TAHAP
PEMBENTUKANNYA
• Perjanjian yang bersifat penting yang dibuat melalui
proses perundingan, penandatangan, dan ratifikasi
• Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui
dua tahap, yaitu perundingan dan penandatangan
(biasanya digunakan) kata persetujuan (agreement)
10. MENURUT PELAKSANAANNYA
• Dispositive Triaties (Perjanjian yang menentukan)
Yaitu perjanjian internasional yang maksud dan
tujuannya sudah sesuai dengan isi perjanjian seperti
perjanjian perbatasan
• Executore Triaties (Perjanjian yang dilaksanakan)
Yaitu perjanjian yang pelaksanaannya tidak hanya
sekali , tetapi terus menerus sampai tercapai tujuan
perjanjian seperti: perjanjian perdagangan
11. MENURUT FUNGSINYA
A. Perjanjian yang membentuk hukum (law making
treaties), yaitu suatu perjanjian yang melakukan
ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah hukum bagi
masyarakat Internasional secara keseluruhan (bersifat
multilateral).
Contoh : konferensi Wina tahun 1958 tentang
Hubungan Diplomatik, Konvensi Montenegro tentang
Hukum Laut Internasional tahun 1982.
12. B. Perjanjian bersifat khusus (treaty contract), yaitu
perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban
bagi negara-negara yang mengadakan perjanjian
saja (perjanjian bilateral).
Contoh : Perjanjian antara RI dan RRC mengenai
dwikewarganegaraan tahun 1955, perjanjian batas
wilayah, pemberantasan penyelundupan-
penyelundupan.
13. Kelompok 2
XI IPA B
1.Dini Islamiana
2.Ghufrani Muharami
3.Suci Wahyuni
4.Siti Mardiyanti