Dokumen tersebut memberikan instruksi cara membuat pupuk organik bernama bokashi menggunakan pola HCS (Holistic Crop System) dalam 3 tahap, yaitu membersihkan bahan dasar, mencampur bahan dan aktivator, lalu melakukan fermentasi selama 3 hari. Pupuk bokashi dapat dihasilkan dari campuran kotoran ternak, abu, bekatul dan dolomit yang difermentasikan menggunakan larutan aktivator SOT HCS dan gula untuk mempercepat
2. Pupuk Bokashi, dari namanya saja sepintas orang
kebanyakan tidak akan mengenal, pupuk apaan lagi
ini ? Namanya aneh bro….…
Pupuk Bokashi, ga tau siapa yang pertama
memberikan nama seperti ini. Dilihat dari namanya,
mungkin orang Jepang yang ngasih nama karena
mungkin teknologi awal-nya dari sana mulai
diperkenalkan.
3. Pengertian yang berhasil penulis himpun dari sono-
sini, Pupuk Bokashi kurang lebih dapat diartikan
sebagai (ini pun kata orang Jepang) : “Bahan Organik
yang telah difermentasikan”. Berarti Bokashi adalah
hasil fermentasi atau peragian bahan-bahan organik
seperti sekam, serbuk gergaji, jerami, kotoran hewan,
dan lain-lain bahan organik. Bahan-bahan tersebut
difermentasi dengan bantuan microorganism
activator untuk mempercepat prosesnya.
Dalam pembuatan Pupuk Bokashi pola HCS, SOT
HCS digunakan sebagai aktivator. Efek lain dari
sistem pupuk bokashi ini adalah bahwa hasil
fermentasi tidak se-bau cara konvensional misalnya
pada pupuk kompos. Proses pembuatan pupuk
bokashi juga relatif lebih cepat dibandingkan pupuk
kompos.
4. Pupuk organik atau Pupuk Bokashi ala HCS, selain
proses pembuatannya cepat, hasil tidak terlalu bau,
juga dapat menekan timbulnya jamur atau fungi dan
gulma setelah selesai proses pembuatan pupuk seperti
yang timbul pada sistem Bokashi biasa.
Oke, cukup ya pengantarnya…..kita langsung saja ke
praktek cara pembuatan pupuk Bokashi HCS, simak
ya baik-baik……:
5. Di sini kita rencanakan akan membuat Pupuk Bokashi
dengan bahan dasar kotoran ternak seberat 200
kg. Kalau misalnya mau membuat kurang atau lebih
dari 200 kg, ya tinggal hitung aja lah sendiri
perbandingan bahan dan obat yang harus
digunakannya……
Oke siap…….Yang pertama, tentu saja siapkan dulu
peralatannya, ini dia :
6. Terpal, ini adalah untuk alasnya. Bisa juga bahan lain digunakan, yang
penting bisa digunakan sebagai alas untuk pencampuran bahan.
Sekop, ini gunanya untuk mengambil dan mencampur bahan.
Drum atau gentong plastik. Penulis sarankan gentong plastik,
supaya mudah untuk membersihkannya nanti, selain itu bisa lebih
awet karena tidak akan karatan.
Ember plastik, siapkan yang volume-nya sampai 10 liter. Gunanya
nanti buat nyampur-nyampur larutan dan obat.
Sprayer, atau semprotan tangan. Dipakai agar obat dapat tersebar
dengan rata.
Bagi yang belum biasa dengan misalnya kotoran ternak, boleh lah
disiapkan sarung tangan plastik dan sepatu boot, lumayan untuk
menjaga kaki menginjak kotoran. Atau yang belum kenal dengan bau
kotoran ternak, silahkan pakai masker…
7.
8. Tahap selanjutnya dalam pembuatan
pupuk bokashi adalah sebagai berikut :
Membersihkan kotoran ternak dari bibit hama berupa gulma dan fungi/jamur dengan cara
disemprot PHEFOC :
Larutkan 1 (satu) botol PHEFOC HCS dan 3 (tiga) sdm. gula pasir ke dalam 5 liter air (gunakan
ember).
Kemudian hamparkan terpal untuk tempat kotoran ternak yang hendak di semprot.
Semprotkan larutan PHEFOC HCS secara merata memakai sprayer dengan membuat lapisan sedikit
demi sedikit. Maksudnya, di atas terpal tadi buat lapisan kotoran ternak agak tipis kemudian
disemprot rata, selanjutnya di atasnya buat lagi lapisan ternak lalu disemprot, demikian seterusnya…..
Bila perlu tambahkan air dan diaduk sampai kandungan air kurang lebih 30% (ciri-cirinya adalah air
tidak menetes/setengah basah dan bila dikepal dengan tangan sulit pecah)
Setelah diperkirakan rata dan kandungan airnya cukup, lalu kotoran ternak tersebut dimasukkan ke
dalam drum/gentong plastik dan ditutup rapat agar terjadi proses fermentasi tahap 1 selama 1 hari (24
jam)
Apabila telah selesai, dinginkan kotoran ternak yang sudah difermentasi tadi untuk proses fermentasi
tahap ke 2
9. Larutkan 1 botol SOT HCS dan 200 gr gula pasir ke dalam 5 liter air
(gunakan ember lagi).
Hamparkan lagi terpal untuk mencampurkan semua bahan.
Campurkan semua bahan : kotoran ternak, abu sekam, bekatul, dan
dolomite secara merata.
Semprotkan larutan SOT HCS secara merata memakai sprayer dengan
membuat lapisan sedikit demi sedikit (ingat cara fermentasi kotoran
ternak tahap 1…..)
Bila perlu tambahkan air dan diaduk sampai kandungan airnya kurang
lebih 30% (ciri-cirinya adalah air tidak menetes/setengah basah dan
bila dikepal dengan tangan susah pecah).
Setelah tercampur dengan baik, adonan campuran tadi dimasukkan
kedalam drum atau tong plastik dan ditutup dengan rapat untuk
proses fermentasi tahap 2. Waktu yang diperlukan adalah selama 3
hari (72 jam).
Selama fermentasi suhu akan mengalami kenaikan sampai 50⁰C itu
tandanya reaksi fermentasi berhasil dilakukan.
Kemudian dinginkan dan akhirnya pupuk bokashi pun siap anda
gunakan sebagai pupuk organik.
10. Bila tidak ada molasse, berbagai macam gula
dapat digunakan sebagai gantinya seperti gula
aren, gula kelapa, jus buah, maupun sisa
pembuangan alkolhol.
Sebaiknya atur suhu jangan sampai terlalu panas
supaya tidak terjadi proses pembusukan yang
mengakibatkan bokashi menjadi rusak. Biasanya
tahap awal fermentasi periksa kondisi suhu setiap
5 jam. Dapat juga digunakan termometer untuk
mengukur suhu agar lebih yakin.
11. Bagi rekan–rekan petani organik dan
calon petani organik, Anda bisa mencoba
cara yang satu ini dan dapatkan produkproduk HCS hanya di
www.Organichcs.com ! Selamat
mencoba………