Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses keperawatan. Komunikasi terapeutik digunakan untuk menyelesaikan masalah pasien dan mengubah perilaku menjadi positif. Untuk melakukan komunikasi terapeutik yang efektif, perawat perlu memiliki keterampilan komunikasi dan memahami diri sendiri.
1. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,Wr.Wb.
marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa.
Karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah kita diberikan nikmat
kesehatan hingga sampai sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam
kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Serta para
sahabat-sahabat-Nya, pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman. Dimana yang
telah mengajarkan iman dan islam kepada kita, sehingga kita dapat menikmati
indahnya keimanan dan Islam.
Dengan penuh rasa syukur kami ucapkan karena dapat menyelesaikan
tugas etika keprawatan, yang diberikan kepada kami sebagai tugas dalam ujian
pembelajaran mata pelajaran Etika Keprawatan. Dalam penulisan dan
penyusuan kata-kata pada tugas ini masih banyak kesalahan penulisan, untuk
itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pambaca demi kesempurnaan makalah ini di masa
yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Serang, September 2012
Penyusun
i
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini perkembangan keperawatan di Indonesia telah mengalami perubahan
yang sangat pesat menuju perkembangan keperawatan sebagai profesi. Proses
ini merupakan proses perubahan yang sangat mendasar dan konsepsional,
yang mencakup seluruh aspek keperawatan baik aspek pendidikan,
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
kehidupan keprofesian dalam keperawatan.
Perkembangan keperawatan menuju keperawatan profesi dipengaruhi oleh
sebagai perkembangan keperawatan profesional seperti: adanya tekanan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan. Oleh sebab itu
jaminan pelayanan keperawatan yang berkualitas hanya dapat diperoleh dari
tenaga keperawatan yang profesional. Dalam konsep profesi terkait erat tiga
nilai sosial yaitu: pengetahuan yang mendalam dan sistematis, keterampilan
teknis dan kiat yang diperoleh melalui latihan yang lama dan teliti, dan
pelayanan/angsuran kepada yang memerlukan berdasarkan ilmu pengetahuan
dan keterampilan teknis tersebut dengan berpedoman pada filsafat moral yang
diyakini, yaitu etika profesi serta konsep-konsep dalam berkomunikasi.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah peranan komunikasi dalam pembangunan?
3. 2. Bagaimana komunikasi dalam proses keperawatan?
3. Bagaimanakah Komunikasi terapeutik dalam keperawatan?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui komunikasi dalam proses keperawatan.
2. Untuk mengetahui Komunikasi terapeutik dalam keperawatan.
2
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu yg sangat penting dalam pelaksanaan asuhan
4. keperawatan.seorang perawat tidak akan dapat melaksanakan tahapan-tahapan
proses keperawatan dengan baik bila tidak terjalin komunikasi yg baik antara
perawat dengan klien,perawat dengan keluarga atau orang yg berpengaruh
bagi klien,dan perawat dengan tenaga kesehatan lain nya.
Komunikasi Dalam Proses Keperawatan
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam
hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih
bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan
proses keperawatan.
Dalam profesi keperawatan, komunikasi sangat penting antara perawat
dengan perawat, dan perawat dengan klien, khususnya komunikasi antar
perawat dengan klien dimana dalam komunikasi itu perawat dapat
menemukan beberapa solusi dari permasalahan yang sedang dialami klien, dan
komunikasi ini dinamakan dengan komunikasi terapeutik. Akan tetapi dalam
pelaksanaan komunikasi terapeutik ini ada fase-fase, tehnik-tehnik, dan faktorfaktor, serta proses komunikasi terapeutik tersebut dalam perawatan sehingga
pelayanan/asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik serta memberikan
tingkat kepuasan pada klien. Pembahasan tersebut akan dijelaskan pada
pembahasan berikutnya yaitu “Komunikasi Terapeutik Dalam Keperawatan”.
3
E. TUJUAN KOMUNIKASI
Tujuan komunikasi adalah untuk memudahkan, melancarkan,
5. melaksanakan kegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan optimal,baik
komunikasi dalam lingkup pekerjaan maupun hubungan antar manusia.
Ruang Lingkup Komunikasi
a. Suatu perintah
Komunikasi dalam hal ini adalah bagian dari proses memimpin
b. Suatu Permintaan
c. Suatu Observasi
Suatu usaha untuk mengambil suatu keputusan atau mungkin hanya suatu
pernyataan dari satu sudut pandang.
d. Sebagai Informasi
e. Sebagai Pembelajaran
Berhubungan dengan pelatihan atau bagian penyuluhan.
4
F. MACAM – MACAM KOMUNIKASI
1. Komunikasi Searah
Komunikator mengirim pesannya melalui saluran atau media yang
diterima tetapi tidak ada umpan balik.
2. Komunikasi Dua Arah
6. Komunikator mengirim pesannya melalui saluran atau media yang
diterima tetapi ada umpan balik.
3. Komunikasi Berantai
Komunikator menyampaikan pesan ke komunikan satu, komunikan
satu menyampaikan kekomunikan dua, dan seterusnya.
5
G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
a. Kredibilitas
Kredibilitas ( credibility ), terdapat dan berpengaruh pada sumber dan
7. komunikator. Kredibilitass komunikator sngat mempengaruhi
keberhasilan komunikasi.
b. Isi pesan
Faktor ini terdapat dan berperan pada pesan, artinya pesan yang
disampaikan hendaknya mengandung isi yang bermanfaat bagi sasaran.
c. Kesesuaian dengan kepentingan sasaran
Kesesuaian dengan kepentingan sasaran ( context ) terdapat dan
berperan pada pesan. Pesan yang disampaikan harus berhubungan
dengan kepentingan sasaran.
d. Kejelasan
Kejelasan ( clarity ) terdapat dan berperan pada pesan. Kejelasan
pesan yang disampaikan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
komunikasi.
e. Kesinambungan dan konsisten
Kesinambungan dan konsisten ( continuity and consistency ) terdapat
pada pesan. Pesan yang akan disampaikan harus konsisten dan
berkesinambungan, seorang perawat atau tenaga kesehatan perlu
membuat perencanaan yang matang sebelum melakukan intervensi atau
berkomunikasi dengan klien.
f. Saluran
Saluran ( channel ) terdapat dan berperan pada media. Media yang
digunakan harus sesuai dengan pesan yang disampaikan.
g. Kapabilitas sasaran
Kapabilitas sasaran ( capability of the audience ) terdapat pada
komunikan. Dalam menyampaikan pesan, komunikator harus
memperhitungkan kemampuan sassaran dalam menerima pesan.
6
H. KOMUNIKASI TERAPEUTIK
8. Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat
klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien yang mempengaruhi
perilaku pasien. Hubungan perawat klien yang terapeutik adalah pengalaman
belajar bersama dan pengalaman dengan menggunakan berbagai tekhnik
komunikasi agar perilaku klien berubah ke arah positif seoptimal mungkin.
Untuk melaksanakan komunikasi terapeutik yang efektif perawat harus
mempunyai keterampilan yang cukup dan memahami tentang dirinya.
Agar perawat dapat berperan efektif dalam terapeutik ia harus
menganalisa dirinya : kesadaran diri klarifikasi nilai, perasaan dan mampu
menjadi model yang bertanggung jawab. Seorang perawat tidak akan dapat
mengetahui kondisi klien jika tidak ada kemampuan menghargai keunikan
klien.
Komunikasi terapeutik tidak dapat berlangsung sendirinya, tetapi harus
di rencanakan, di pertimbangkan dan di lakukan secara profesional. Pada saat
pertama kali perawat melakukan komunikasi terapeutik proses komunikasi
umumnya berlangsung singkat, canggung, semu dan seperti di buat-buat.hal
ini akan lebih membantu untuk mempersepsikan masing-masing hubungan
pasien karena adanya kesempatan untuk mencapai hubungan antar manusia
yang positif sehingga akan mempermudah pencapaian tujuan terapeutik.
7
KESIMPULAN
• Peranan komunikasi dalam pembangunan dan dalam proses keperawatan
sangatlah penting.
9. • Komunikasi yang digunakan dalam proses keperawatan adalah
komunikasi terapeutik
• Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat
klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien yang
mempengaruhi perilaku pasien. Hubungan perawat klien yang terapeutik
adalah pengalaman belajar bersama dan pengalaman dengan
menggunakan berbagai tekhnik komunikasi agar perilaku klien berubah
ke arah positif seoptimal mungkin.
• Untuk melaksanakan komunikasi terapeutik yang efektif perawat harus
mempunyai keterampilan yang cukup dan memahami tentang dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Kariyoso, 1994, Pengantar komunikasi
bagi perawat, Penerbit buku kedokteran ( EGC ): Jakarta.