7. Kelompok 2
X IPS I
Nama Anggota > > > > > > > >
- Azmi
- Faradilla
- Ully
- Yuni
- Della
- Novi
8. Daftar Isi
SMA N 17 JAKARTA
Batuan Beku
AUTHOR
Pengertian Batuan Beku
Jenis-Jenis Batuan Beku
Pengertian Litosfer dan Manfaat Litosfer Dalam Kehidupan
9. Pengertian Batuan
Beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”)
adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses
kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif
(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif
(vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair
ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak
bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari
proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan
tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan
beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk
di bawah permukaan kerak bumi.
10. Jenis-Jenis Batuan
Beku1. Batu Basalt
Adalah batuan beku yang ekstrusif, terbentuk dari solidifikasi magma
yang terjadi di permukaan bumi. Biasanya basalt berwarna abu-abu
atau hitam, karena pembekuannya cepat di permukaan bumi. Basalt
juga terbentuk di Bulan, Mars, Venus, dan bahkan di asteroid Vesta.
Basalt merupakan salah satu batuan paling umum di Bumi.
11. Jenis-Jenis Batuan
Beku
2. Batu Obsidian
Obsidian adalah kaca vulkanik yang terbentuk sebagai batu apung
ekstrusif.
Obsidian terbentuk dari ekstrusi lava felsik yang mendingin dengan
cepat tanpa pertumbuhan kristal. Kaca vulkanik ini dimanfaatkan
sebagai titik proyektil atau pedang pada zaman kuno, dan skalpel
operasi di zaman modern.
12. Jenis-Jenis Batuan
Beku3. Batu Gamping Coral
Batu gamping sendirimasuk dalam
kelompok batuan sedimen. Batu
gamping sendiri dibagi menjadi
batugamping klastik dan non
klastik. Batu gamping non klastik
merupakan koloni daribinatang
laut antara lain dari coelenterata,
moluska dan protozoa,
foraminiferadan sebagainya. Batu
gamping sering juga disebut dengan
nama batu gampingkoral, sebap
penyusun utamanya adalah coral
berupa coelentera. Batu gamping
inimerupakan pertumbuhan atau
perkembangan koloni koral, oleh
sebap itu dilapangan menunjukan
perlapisan yang baik dan belum
banyak mengalami pengotoran
olehmineral lain.
13. Jenis-Jenis Batuan
Beku5. Batu Andesit
Andesit adalah suatu jenis batuan
beku vulkanik dengan komposisi
antara dan tekstur spesifik yang
umumnya ditemukan pada
lingkungan subduksi tektonik di
wilayah perbatasan lautan seperti
di pantai barat Amerika Selatan
atau daerah-daerah dengan
aktivitas vulkanik yang tinggi
seperti Indonesia. Nama andesit
berasal dari nama Pegunungan
Andes.
14. Jenis-Jenis Batuan
Beku
6. Batuan Gabbro
Gabro adalah batuan beku
dalam, umumnya berwarna
hitam,mineralnya berbutir kasar
hingga sedang.
Batuan gabro berwarna gelap
kehijauan, menunjukkan kandungan
silika rendah sehingga magma asal
bersifat basa.
Struktur batuan ini adalah
massive, tidak terdapat rongga
atau lubang udara maupun retakan-
retakan. Batuan ini masih segar dan
tidak pernah terkena gaya endogen
yang dapat meninggalkan retakan
pada batuan.Batuan ini memeiliki
tekstur fanerik karena mineral-
mineralnya dapat dilihat langsung
secara kasat mata dan mineral
yang besar menunjukkan bahwa
mineral tersebut terbentuk pada
suhu pembekuan yang realtif
lambat sehingga bentuk
mineralnya besar-besar.Derajat
kristalisasi sempurna, bahwa
batuan ini secara keseluruhan
tersusun atas kristal sehingga
disebut holocrystalline.
15. Jenis-Jenis Batuan
Beku
7. Batuan Granit
Granit adalah jenis batuan yang
umum dan banyak ditemukan.
Granit kebanyakan besar, keras dan
kuat, dan oleh karena itu banyak
digunakan sebagai batuan untuk
konstruksi.
16. Jenis-Jenis Batuan
Beku8. Batuan Diorit
Diorit adalah salah satu jenis
batuan beku dalam (Batuan
Plutonis), bertekstur feneris,
mineralnya berbutir kasar hingga
sedang, warnanya agak gelap.
Diorit merupakan batuan yang
banyak terdapat di alam. Di Jawa
Tengah banyak terdapat di kota
Pemalang dan Banjarnegara.
18. Pengertian dan Manfaat Litosfer
Dalam Kehidupan
Pengertian Litosfer
Litosfer merupakan bagian luar bumi yang berfungsi sebagai
pembungkus. Litosfer berasal dari kata lithos yan artinya
batuan dan sphere yang artinya lapisan. Unsur penyusun
litosfer adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), aluminium
(8,1%), besi (5%), kalsium(3,6%), natrium (2,8%), dan
magnesium (2,1%).
Litosfer disebut juga sebagai lapisan kulit bumi. Kulit Bumi ini
tidaklah merata.
Bumi terdiri dari tiga lapisan, yaitu inti, mantel, dan kerak.
19. a. Inti Bumi (Terdiri dari Besi dan Nikel)
Inti Bumi mempunyai jari-jari ±3.450 km, dengan
volume kurang dari 20% volume bumi. Inti bumi ada dua
yaitu inti dalam dan inti luar.
b. Mantel
Mantel adalah lapisan bumi yang mempunyai
ketebalan ±2.900 km, suhu ±1.500˚C-3.000˚C, serta
tersusun oleh batuan yang mengandung silikat dan
magnesium.
c. Kerak Bumi
Ada dua macam kerak bumi, yaitu kerak benua
dan kerak samudra. Kurang lebih 65% kerak bumi
merupakan kerak samudra.
20. Manfaat Litosfer dalam Kehidupan
Litosfer merupakan tempat melakukan
aktifitas
bagi manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Manfaat tersebut antara lain sebagai
berikut.
21. a. Untuk kebutuhan industri, seperti industri elektronika,
industri
peralatan rumah tangga, industri bahan bangunan, maupun
industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan unsur besi
dan
aluminium.
b. Dalam lapisan litosfer banyak terkandung berbagai mineral,
seperti intan, emas, perak, dan lain-lain.
c. Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sedikit dan terbatas
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan
peledak.
d. Dalam kegiatan pertanian juga memanfaatkan unsur pada litosfer
seperti pupuk buatan berupa NPK (nitrogen, phosphat, dan
kalium).
22. a. Untuk kebutuhan industri, seperti industri
elektronika, industri
peralatan rumah tangga, industri bahan bangunan, maupun
industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan unsur besi
dan
aluminium.
b. Dalam lapisan litosfer banyak terkandung berbagai mineral,
seperti intan, emas, perak, dan lain-lain.
c. Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sedikit dan terbatas
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan
peledak.
d. Dalam kegiatan pertanian juga memanfaatkan unsur pada litosfer
seperti pupuk buatan berupa NPK (nitrogen, phosphat, dan
kalium).