PT Kereta Api mengelola industri kereta api nasional sejak 1998. Beberapa risiko utama yang dihadapi antara lain kehilangan tanah milik PT KAI, masuknya operator swasta yang dapat mengurangi pangsa pasar, dan kecelakaan kereta api yang dapat menyebabkan kerugian materiil dan nonmateriil. Mitigasi risiko yang dilakukan meliputi penertiban kepemilikan tanah, pengaturan kerja sama dengan operator swasta, serta peningkatan keselamatan operasi.
1. PJKA
• Sejak Merdeka
PERUMKA
• 1990 s.d 1998
PT. KAI
• 1998 - skrg
2. • Dihilangkannya hak monopoli
PT. KERETA API
• Penyelenggaraan
Perkeretaapian dibagi 2 yaitu
Prasarana
Sarana
3. Visi : Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang berfokus pada
pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan pemangku kepentingan.
Misi : Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha
penunjangnya melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik
untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi pemangku
kepentingan dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilar
utama: Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan.
Tujuan : Melaksanakan dan mendukung kebijaksanaan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional,
khususnya di bidang transportasi, dengan menyediakan barang dan
jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk dapat
melakukan ekspansi baik di pasar domestik maupun internasional di
bidang perkeretaapian. Usaha tersebut meliputi usaha pengangkutan
orang dan barang dengan kereta api, kegiatan perawatan dan
pengusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan bisnis properti
secara profesional, serta pengusahaan bisnis penunjang prasarana
dan sarana kereta api secara efektif untuk kemanfaatan umum.
9. Angkutan
Penumpang
Jabodetabek
Non
Jabodetabek
Penduduknya 26 juta jiwa
Pendapatan per kapita Rp 13 juta.
Kondisi Jakarta yang semakin macet
Penambahan KRL Ekonomi AC
Subsidi melalui PSO
Jawa
Luar Jawa
Penduduk 152 juta
orang di tahun 2025
120 juta orang, akan
tinggal di kota
Tantangan Penerbangan
Low Cost
Diarahkan investasi ke
Sumatera
18. • Pusat Manajemen Risiko (PMR) PT KAI hanya fokus pada
lingkup manajemen risiko untuk kegiatan investasi
perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu saja.
• Risiko-risiko lainnya, seperti risiko keselamatan, keamanan,
lalu-lintas/ operasi kereta api, sistem informasi/teknologi
informasi, dan sebagainya tidak dikelola, tapi
pengelolaannya dilakukan oleh fungsi-fungsi organisasi
yang relevan di masing-masing direktorat terkait.
• Proses assessment risiko investasi perusahaan sebagian
besar masih dilakukan terpusat atau dipandu oleh PMR.
19.
20. IDENTIFIKASI RISIKO
Aset berupa tanah yang dimiliki PT
Kereta Api Indonesia (Persero)
mencapai 270 juta M2 persegi atau
sekitar 270 ribu hektar yang tersebar di
pulau Jawa dan Sumatera. Dari jumlah
tersebut, yang telah disertifikasi tercatat
hanya 90 juta M2, sedangkan sisanya
dalam proses sertifikasi. Sekitar 1,5
juta meter persegi per tahunnya tanah
KAI selalu hilang.
21. PENENTUAN KRITERIA
Kriteria Konsekuensi Risiko Hukum atas Sengketa Tanah milik PT KAI
No
Level Konsekuensi
Risiko
Kriteria Kuantitatif Kriteria Kualitatif
1 Rendah <50 juta m2 tanah -
2
Sedang
50-100 juta m2
tanah
-
3 Tinggi 100 juta m2 tanah -
22. ANALISIS RISIKO
Risiko
Kategori
Risiko
Tingkat
Dampak
Tingkat
Kemungkin
an
Level
Risiko
Hilangnya tanah milik
PT KAI akibat diserobot
oleh pihak swasta atau
perseorangan
Strategik
dan
Kebijakan
Tinggi Tinggi Tinggi
23. Mitigasi risiko
Mediasi / Dialog
Kerjasama dengan BPN ( Badan Pertanahan Nasional )
Upaya Hukum Dengan Menggugat Ke Pengadilan
Menggalakkan pemanfaatan aset yang idle dengan pihak ke-3
Upaya Inventarisasi Aset dan Penertiban Aset serta Penjagaan Secara
Fisik Berupa Penandaan Pada Rumah Yang Menempati Tanah PT KAI,
Pemagaran Dan Pendataan Secara IT Menggunakan GPS.
25. IDENTIFIKASI RISIKO
Keterlibatan pihak swasta dalam mengelola jalur
kereta api menurut pemerintah diharapkan dapat
menciptakan persaingan untuk memberikan
layanan prima bagi konsumen. Dengan adanya
pesaing PT KAI sebagai operator nantinya akan
berdampak pada persaingan dalam memberikan
pelayanan bagi masyarakat. Setelah itu,
masyarakat juga berperan menentukan operator
mana yang lebih baik, sehingga operator terpacu
untuk meningkatkan pelayanan yang semakin
kompetitif.
26. PENENTUAN KRITERIA
Kriteria Konsekuensi Risiko Hukum atas Sengketa Tanah milik PT KAI
No
Level Konsekuensi
Risiko
Kriteria Kuantitatif Kriteria Kualitatif
1
Rendah
Pihak swasta tidak masuk ke
industri kereta api nasional
-
2
Sedang
Pihak swasta masuk ke
industri kereta api nasional
namun tidak signifikan
-
3
Tinggi
Pihak swasta masuk ke
industri kereta api nasional
secara signifikan
-
27. ANALISIS RISIKO
Risiko
Kategori
Risiko
Tingkat
Dampak
Tingkat
Kemungkinan
Level
Risiko
Pihak Swasta Masuk ke
Industri Kereta Api
Nasional
Strategik
dan
Kebijakan
Sedang Rendah Tinggi
28. Mitigasi risiko
Peran swasta dapat dimulai dengan
pembangunan pada jalur-jalur pendek yang tidak
berhadapan head to head dengan PT KAI.
Mekanisme operasional antara PT KAI dengan investor
bisa diatur pemerintah melalui grafik perjalanan kereta
api (Gapeka) sehingga tidak ada satu pihak yang
dirugikan
PT KAI harus meningkatkan kualitas pelayanannya agar
tidak kehilangan pelanggan
32. Penetapan Konteks
Kriteria Km
Kriteria Skala Uraian Kuantitatif
Rendah 1 Kurang dari 50 Kejadian
Sedang 2 50 s.d 100 Kejadian
Tinggi 3 Lebih dari 100 Kejadian
Kriteria Ks
Kriteria Kualitatif Skala
Kerugian materiil Rendah 1
Kerugian materiil Sedang 2
Kerugian materiil Tinggi 3
33. ANALISIS, EVALUASI, DAN MONITORING
RISIKO KECELAKAAN
Katego
ri
Risiko
Deskripsi Risiko Penyebab Tingkat Mitigasi Risiko Lv Risiko
K
s
Km Sebelu
m
Mitigasi
Setelah
Mitigasi
Risiko
Operas
ional
Kecelakaan
Kereta Api
human error
(pelanggaran sinyal
oleh masinis,
pelanggaran
perlintasan kereta,
maupun kesalahan
petugas pengatur
jalur kereta),
Infrastruktur tidak
terpelihara,
ketidaksengajaan.
3 2 Mengurangi
Kemungkinan dan
Dampak (Rincian
pada pembahasan
sebelumnya)
3 2
36. Penetapan Konteks
• Km
• Ks
Kriteria Skala Uraian Kualitatif
Rendah 1 Kemungkinan Kecil terjadi
Sedang 2 Dapat terjadi dapat juga tidak
(50:50)
Tinggi 3 Besar kemungkinan terjadi
Kriteria Skala Uraian
Kuantitatif
Rendah 1 < 1 Miliar
Sedang 2 1 M s.d 5 M
Tinggi 3 >5 Miliar
37. ANALISIS, EVALUASI, DAN MONITORING
RISIKO FINANSIAL
Kategori
Risiko
Deskripsi
Risiko
Penyebab Tingkat Mitigasi Risiko Lv Risiko
K
s
Km Sebelu
m
Mitigasi
Setelah
Mitigasi
Risiko
Finansia
l
Risiko Kredit
Tidak
Tertagihnya
Piutang PT KAI
Debitur ingkar janji,
Tidak dapat
dipercaya, dan
Mengalami Pailit
3 1 Kebijakan umum
perusahaan untuk
penjualan ke
pelanggan baru dan
yang sudah ada
adalah
menyeleksi
pelanggan-pelanggan
yang
memiliki kondisi
keuangan yang kuat
serta reputasi yang
baik.
2 1
39. Besaran Dana PSO Pada Kesepakatan Kontrak Tidak Sesuai
Dengan Permintaan Dana Berkenaan Oleh PT KAI
KEMUNGKINAN
TERJADINYA
RISIKO
RENDAH SEDANG TINGGI
1 TINGGI SEDANG □ TINGGI TINGGI
2 SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI
3 RENDAH RENDAH SEDANG SEDANG
MITIGASI :
No
KONSEKUENSI RISIKO
RISIKO
OPERASIONAL
penyesuaian harga berdasarkan waktu penerimaan PSO & Rapat Koordinasi
“jika tarif yang ditetapkan oleh pemerintah lebih rendah daripada tarif yang
ditetapkan oleh penyelenggara perkeretaapian … selisihnya menjadi tanggung
jawab pemerintah dalam bentuk kewajiban pelayanan publik (PSO)”
Level Risiko
2 Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara
Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
43. Context setting
Konsekuensi
No. Level Konsekuensi Kriteria Kuantitatif
1 Rendah Skor = 100% target
2 Sedang 70% < skor < 100%
3 Tinggi Skor < 70%
Kemungkinan
No. Tingkat Kriteria Kualitatif
1 Rendah Jarang terjadi
2 Sedang Sering terjadi
3 Tinggi Hampir selalu terjadi
44. Analisis
Risiko Jenis Konsekuensi Kemungkinan Level
likuiditas
akibat
konsentrasi
cash out flow
untuk Past
Service
Liability
Operasional 1 1 1
45. Mitigasi
Jangka
pendek
penajaman
perencanaan
cash-flow
pencarian
sumber dana
alternatif
Jangka
panjang
Berusaha
memindahkan
beban dalam
belanja APBN
46. • Mitigasi PSO :
Penyesuain harga? Pernah? Pelanngan ?
Palang? Biaya gmn? Cost benefit analysis ?
• Reno :
• PSO : tahun depan ada lagi?? Reputasi KAI ?
• Fitri
• Kecelakaan ? Pertimbangan
• Masuknya swasta : dampaknya ??