1. USAHA IKAN LELE
SANGKURIANG DI KOLAM
TERPAL
Kelompok 2:
Ida Rohyani (110211100096)
Lailatul Badriyah (110211100114)
Henia Desy Arisanti (110211100132)
2. Profil Wirausaha
• Nama Lengkap : H. Miftahul Huda Bin Munir
S.Ag, MA.
• Tempat Tanggal lahir : Bangkalan, 12 Maret
1976
• Jenis Kelamin/ Status : Laki-laki / Menikah
• Pekerjaan : Dosen / PNS
• Alamat Rumah : Jln. Sadri Gg Ahmadin Rt
01, Sungai Siring Samarinda Utara Kalimantan Timur .
3. PENDAHULUAN
• Gambaran Umum usaha
Ikan lele merupakan ikan air tawar yang pertumbuhannya cepat, memiliki kemampuan beradaptasi
terhadap lingkungan yang tinggi, rasanya enak dan kandungan gizinya cukup tinggi dengan tekstur
yang empuk. Daging lele banyak sekali sehingga pada bagian tertentu apabila digoreng akan
hancur menjadi serpihan. Hal ini terjadi terutama pada lele yang berukuran besar. Lele memiliki gizi
yang tinggi, berdasarkan penelitian dalam setiap 100 gram daging lele mengandung 18,2 gr protein.
Dengan 0,5 kg/4 ekor cukup untuk 7 porsi dengan setiap porsinya mengandung 12 gr protein, 149
kalori, 8,4 gram lemak, dan 6,4 gram karbohidrat
Ikan lele yang merupakan komoditi ekspor dapat diolah menjadi berbagai berbagi macam olahan,
contohnya pecel lelel,lele bakar, lelel goren, nugget ikan lele, ikan lele asap,lele kaleng,lele fillet
kuah tom,abon ikan lele dan bakso lele yang rendah kolesterol
Salah satu media pembesaran dan perawatan lele yang bisa pakai adalah kolam dari Terpal
beralaskan Tanah, salah satu keuntungannya lele yang dibudidayakan dengan kolam terpal tidak
akan berbau tanah selain itu usaha ini dapat dijalankan meski modal yang tersedia tidak terlalu
besar.
4. Aspek pemasaran
• Daerah pemasaran ikan lele sangkuriang ini
mencakup kota samarindah, dan sebagaian di
daerah kutai kerta Negara
• Pasar sasaran produk ikan lele ini adalah pasar
tradisonal, rumah makan,warga sekitar,dan warung
penyetan ikan.
6. • Tata Letak
Tata letak kolam menggunakan system tersering yang dibuat seperti
anak tangga di dari atas lereng sehingga posisi ini sangat memudahkan
proses pengeringan kolam,di bagian bawah lereng terdapat sungai dan
sungai buatan. Air dari sungai di gunakan untuk pengisian air kolam
yang terhubung dengan pipa berdiameter 2,5 inch dan di pompa dengan
pompa air. Sedangkan untuk proses pengeringan atau pembersihan
kolam menggunakan pipa berdiameter 1,5 inch yang dialirkan ke sungai
buatan.
• Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam usaha budidaya ikan lele sangkuriang
ini adalah mesin pompa air yang digunakan untuk proses pengeringan
dan pengisian air.
7. Aspek SDM & Yuridis
• Struktur organisasi
PEMILIK
KARYAWAN
8. Uraian tugas
• Pemilik
H. Miftahul Huda Bin Munir S.Ag, Ma bertugas
sebagai pemilik,pemasar,dan pengelola usaha.
• Karyawan
Bertugas untuk membersihkan kolam,mengisi air
kolam,memberi pakan dan memanen ikan lele.
9. Aspek lingkungan
• Program Pengolahan Limbah
Limbah yang dimiliki oleh usaha ini yaitu,air yang telah digunakan
selama 3 bulan untuk proses pembesaran ikan lele. Air tersebut di buang
ke kolam buatan yang telah di buat di bawah lereng yang di alirkan ke
penampungan kolam. Air tersebut digunakan sebagai pupuk pada
tanaman singkong yang dimiliki oleh pengusaha. Karna air kolam
tersebut dapat menyuburkan tanaman.
• Penggolongan Limbah
Limbah yang berasal dari usaha ini berupa air kolam yang
kotor, predator yang mati di kolam atau lele yang telah mati.
Untuk air kolam biasanya digunakan sebagai pengganti pupuk
karena air tersebut dapat menyuburkan tanah sedangkan
untuk predator dan lele yang telah mati biasnya akan
langsung diangkat dari kolam agar tidak menyebabkan
pencemaran dan menyebabkan penyakit pada ikan lain.
10. Modal invesatasi
• Tanah 45.000.000
• Kolam terpal 9.450.000
• Pipa kecil 18.000
• pipa besar 49.000
• Pompa air 300.000
• Ember 16.000
• Bak 100.000
Jumlah biaya investasi Rp. 54.933.000
11. Biaya Operasional
• Bibit ikan lele 14.400.000
• Biaya listrik 300.000
• Gaji pegawai 12.000.000
• Pakan ikan 18.000.000
• obat-obatan 3.000.000
• Pupuk kandang 192.000
Jumlah biaya operasi Rp. 47.892.000
14. BEP
• Berdasarkan analisi BEP titik impas dimana
perusahaan tidak untung atau tidak rugi
adalah saat penjualan sebesar 1.110,3 kg
atau apabila dalam rupiah sebesar Rp.
22.206.000.
16. Payback periode
• Payback = 0,55 tahun
Berarti Dilihat dari payback periode usaha
inilayak untuk diteruskan
17. Kesimpulan
• Ditinjau dar aspek keuangan ,Net Presen Value usaha ini layak
dijalankan karena NPV bernilai positif, dari sisi pay back period usaha
ini layak dijalankan karna biaya investasi awal sudah kembali dalam
jangka waktu 0.5 tahun, jika dilihat dari laba-rugi usaha ini juga layak
karena mendapatkan keuntungan,jika dilihat dari BEP usaha ini juga
layak karena mengalami titik impas yang berarti usaha ini tidak berada
pada titik TC>TR (rugi)
• Ditinjau dari aspek lingkungan usaha ini layak dijalankan karena limbah
hasil produksi dapat dikelola dengan baik dan bermanfaat untuk
lingkungan sekitar.
18. Lanjutan
• Ditinjau dari aspek pemasaran usaha ini cukup layak
karena tidak memerlukan biaya yang besar untuk
memasarkan produk,luasnya daerah pemasaran,serta
saluran distribusi,selain itu harga cukup terjangkau
dan volume penjualan mencapai 2000 kg/3 bulan.
• Ditinjau dari aspek produksi usaha ini cukup mudah
untuk dijalankan dan tidsk memerlukan biaya yang
besar.
• Ditinjau dari aspek SDM dan Yuridis,dari sisi SDM
cukup baik karena karyawan dilatih dan
dikembangkan kemampuannya dalam proses
pembibitan. Dari sisi Yuridis usaha ini tidak terlalu
baik karna belum mempunyai NPPKP (Nomor
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak).