SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
1


                                         BAB
                                    FISIKA ATOM

Perkembangan teori atom

Model Atom Dalton

   1. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi
   2. Atom-atom suatu unsur semuanya serupa dan tidak dapat berubah menjadi atom unsur
      lain. Misalnya atom perak tidak dapat berubah menjadi atom besi.
   3. Dua atom atau lebih dari unsur-unsur berlainan dapat membentuk suatu molekul.
      Misalnya atom hidrogen dan atom oksigen bersenyawa membentuk molekul air (H2O)
   4. Pada suatu reaksi kimia, atom-atom berpisah kemudian bergabung dengan
       susunan yang berbeda dari sebelumnya, tetapi massa keseluruhannya tetap
   5. Pada reaksi kimia, atom-atom bergabung menurut perbandingan tertentu yang
     sederhana.
   Model ini gagal dengan ditemukannya elektron oleh Thomson

Model Atom Thomson

   1. Atom berbentuk bulat padat dengan muatan listrik positif tersebar merata di
   seluruh bagian atom

   2. Muatan positif ini dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar di antara
       muatan-muatan positif, seperti bijih-bijih dalam buah semangka.

   Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel              oleh
   Rutherford.




Model Atom Rutherford

   1. Semua muatan positif dan sebagian besar massa atom berkumpul pada sebuah titik di
      tengah-tengah atom, yang disebut inti atom
   2. Inti atom dikelilingi oleh elektron-elektron pada jarak relatif jauh, seperti planet-planet
      mengitari Matahari dalam tata surya.

   Model ini gagal menjelaskan :
      1. kestabilan atom, dan
      2. spektrum garis atom hidrogen



                                                                  http://atophysics.wordpress.com
2




Model Atom Bohr:

Model atom Bohr terdiri dari tiga postulat
  Postulat pertama     : elektron tidak dapat berputar mengelilingi inti atom melalui setiap
                         orbit namun hanya melalui orbit-orbit tertentu tanpa membebaskan
                         energi
  Postulat kedua       : elektron dapat pindah dari satu orbit ke orbit yang lainnya dengan
                         membebaskan atau menerima energi
  Postulat ketiga      : orbit-orbit yang diperkenankan ditempati oleh elektron adalah orbit
                                                                                          h
                         yang momentum sudutnya merupakan kelipatan bulat dari              ,
                                                                                         2π
                         ditulis
                                               h
                                   mvrn = n
                                              2π
   Model atom ini mempunyai kelemahan yaitu :
      1. tidak dapat menjelaskan efek Zeeman;
      2. tidak dapat menjelaskan anomali efek Zeeman (AEZ) atau struktur halus;
      3. tidak dapat menjelaskan spektrum dari atom-atom berelektron banyak;
      4. melanggar prinsip ketidakpastian Heisenberg.

Model Atom Mekanika Kuantum ( Model atom mekanika gelombang)

       Merupakan sumbangan dari: Louis de Broglie, Wolfgang Pauli, Werner Heisenberg
       ,Erwin Schrödinger , dan Max Born .Inti dari model atom ini adalah persamaan
       Schrödinger.

       Penjelasan postulat kuantisasi momentum sudut Bohr :
                                                                              h
       Bohr mengajukan postulat kuantisasi momentum sudutnya, mvrn = n          , begitu saja
                                                                             2π
       tanpa memberikan alasan fisis sama sekali.
       Louis de broglie dengan teori gelombang-partikelnya menjelaskan bahwa: partikel
       (misalnya elektron) yang bergerak dengan kecepatan v kemungkinan memiliki sifat
       gelombang dengan panjang gelombang, , yang sesuai. Pernyataan ini dirumuskan
       sebagai :
                                       h   h
       Persamaan de Broglie : λ =        =
                                       p mv
       Hipotesis ini telah diuji oleh Davidsson-Germer dan G.P.Thomson yang membuktikan
       adanya pola difraksi pada elektron seperti pada gelombang



                                                               http://atophysics.wordpress.com
3

Prinsip ketidakpastian Heisenberg

Tidak mungkin kita mengetahui posisi partikel secara teliti dan momentum partikel
secara teliti pada saat yang bersamaan. Berdasarkan prinsip ini, berarti kita tidak dapat
mengetahui lintasan elektron secara pasti seperti yang dikemukakan oleh Bohr, inilah
yang menyebabkan teori atom Bohr melanggar Prinsip ketidakpastian Heisenberg.
Yang dapat ditentukan hanyalah orbital. Orbital adalah daerah kebolehjadian terbesar
untuk menemukan elektron (Gambar 9.24) Orbital bukanlah bidang tetapi sebuah ruang,
kira-kira mirip dengan lapisan-lapisan kulit bawang.

Persamaan Gelombang Schrödinger
   1. Gelombang elektron dapat dijelaskan oleh suatu fungsi matematik yang
      memberikan amplitudo gelombang pada titik apa saja dalam ruang. Fungsi ini
      disebut fungsi gelombang dan dilambangkan oleh huruf Ψ (psi).
   2. Kuadrat fungsi gelombang Ψ 2 , memberikan peluang (probabilitas)
      menemukan elektron pada titik apa saja dalam ruang. Tidaklah mungkin
      menyatakan secara tepat di mana lokasi elektron bila elektron dipandang
      sebagai gelombang. Model gelombang ini tidak bertentangan dengan prinsip
      ketidakpastian Heisenberg karena model ini tidak mendefinisikan lokasi
      elektron secara pasti
   3. Ada banyak fungsi gelombang yang deskripsi gelombang elektronnya dalam
      suatu atom dapat diterima. Setiap fungsi gelombang ini dikarakteristikkan oleh
      sekumpulan bilangan-bilangan kuantum. Nilai-nilai bilangan kuantum berkaitan
      dengan bentuk dan ukuran gelombang elektron dan lokasi elektron dalam ruang
      tiga dimensi.

         Berdasarkan hasil persamaan Schrödinger ,kemungkinan cara terbaik untuk
    memvisualisasikan (menggambarkan) sebuah elektron dalam sebuah atom adalah
    seperti sebuah awan bermuatan negatif yang didistribusi di sekitar inti atom. Awan
    ini disebar menjauhi inti dalam kesebandingan dengan nilai Ψ 2 dari tiap lokasi.

Bilangan Kuantum
               Dalam model atom mekanika kuantum, untuk menetapkan keadaan
       stasioner elektron diperlukan empat bilangan kuantum. Keempat bilangan
       kuantum tersebut adalah:
           1. bilangan kuantum uatama (simbol n),
           2. bilangan kuantum orbital (simbol l )
           3. bilangan kuantum magnetik (simbol ml),
           4. bilangan kuantum spin (simbol ms).

        Bilangan kuantum utama

Energi total elektron dalam atom seperti hidrogen adalah kekal dan terkuantisasi hanya
oleh bilangan kuantum utama n. Nilai bilangan kuantum utama adalah bulat mulai dari
1 sampai ~.
                 Bilangan kuantum utama       n = 1, 2, 3, ...~ (9-36)

        Orbit tempat elektron bergerak disebut kulit dan diberi nama dengan huruf
besar K, L, M, N, O, ..... Kulit dengan n = 1 diberi nama kulit K; kulit dengan n = 2
diberi nama kulit L; kulit dengan n = 3 diberi nama M; dan seterusnya (lihat tabel)




                                                           http://atophysics.wordpress.com
4




       Bilangan kuantum orbital

        Bilangan kuantum orbital muncul karena teramatinya efek Zeeman yaitu garis-
garis tambahan dalam spektrum emisi jika atom-atom tereksitasi diletakkan dalam
medan magnetik luar homogen (lihat gambar)

         Efek Zeeman tidak dapat dijelaskan oleh orbit lingkaran Bohr karena orbit
lingkaran hanya mempunyai satu vektor momentum sudut. Berdasarkan efek Zeeman,
Arnold Sommerfeld mengusulkan orbit elips selain orbit lingakaran (orbit lingkaran
adalah keadaan khusus dari orbit elips). Dengan orbit elips, orientasi lingkaran bisa
lebih dari satu, untuk menyatakan keadaan ini diperlukan dua lagi bilangan kuantum
yang menyatakan vektor momentum sudut orbital, yaitu bilangan kuantum orbital dan
bilangan kuantum magnetik.
         Bilangan kuantum orbital (bilangan kuantum azimut), diberi lambang l,
menentukan besar momentum sudut elektron (L). Nilai l dibatasi nilai n, yaitu mulai
dari nol sampai (n-1)

       Bilangan
       Kuantum        l = 0, 1, 2, 3, ....(n-1)        (9-37)
       Orbital

       Menghitung besar momentum sudut elektron (L) dari bilangan kuantum
       orbital ( l ) diturunkan dari persamaan Schrödinger, memberikan
                                          h
               L=    l (l + 1).h ; h =                 (9-38)
                                         2π

       Tabel berikut merupakan nama subkulit beserta bilangan kuantumnya




       Gabungan bilangan kuantum utama n dan bilangan kuantum orbital l sering
digunakan untuk menyatakan keadaan atomik, misalnya n = 2, l = 0 menyatakan
keadaan 2s, dan seterusnya

Notasi simbolik keadaan atom sampai dengan n = 6, l = 5




                                                          http://atophysics.wordpress.com
5




Bilangan kuantum magnetik
Momentum sudut adalah besaran vektor yang arahnya dinyatakan oleh kaidah tangan
kanan :
        Jika putaran keempat jari yang dirapatkan merupakan arah putaran elektron,
maka arah jempol menyatakan arah momentum sudut (lihat gambar)

Untuk menyatakan momentum sudut diperkenalkan bilangan kuantum magnetik, diberi
lambang ml. Nilai ml dibatasi oleh nilai l, yaitu bilangan bulat mulai dari –l sampai +l

        Bilangan
        Kuantum                 ml = -l, …., 0,.....,0, +l
        Magnetik



Dari persamaan tersebut, dapat pula diperoleh
        Banyak nilai
        ml yang                 banyak ml = 2l + 1
        diperbolehkan

Misalnya,
       untuk l = 0, banyak ml adalah 2(0) + 1 = 1

Bilangan kuantum spin

        Terpecahnya garis-garis spektra pada atom lebih dari yang diprakirakan disebut
sebagai Anomali Efek Zeeman (AEZ)
        Terjadinya AEZ dapat dijelaskan Pauli dengan menyatakan hipotesis bahwa
terjadinya AEZ karena adanya rotasi tersembunyi yang mengahsilkan momentum sudut
tambahan, kemudian ia mengusulkan bilangan kuantum yang keempat yang hany boleh
memiliki dua nilai supaya dapat menjelaskan AEZ.
        Goudsmit dan Uhlenbeck kemudian mengusulkan bahwa rotasi tersebunyi ini
disebabkan oleh momentum sudut intrinsik dalam elektron itu sendiri, (bukan oleh
momentum sudut orbital). Momentum sudut intrinsik dikaitkan dengan elektron yang
berputar pada porosnya sendiri (mirip dengan rotasi Bumi pada porosnya sendiri) dan
karena itu disebut spin elektron.
        Momentum sudut spin hanya memiliki dua orientasi (dua arah), ditentukan oleh
bilangan kuantum magnetik spin (bilangan kuantum spin), diberi lambang ms yang
                                   1        1
hanya boleh memiliki dua nilai +     atau −
                                   2        2


                                                             http://atophysics.wordpress.com
6

                 Bilangan
                                         1
                 kuantum        ms = ±
                                         2
            spin
Momentum sudut spin dapat dilihat pada gambar

Rangkuman keempat bilangan kuantum




Tingkat-tingkat Energi Atom Hidrogen
Energi atom hidrogen (berelektron tunggal) hanya bergantung pada nilai bilangan
kuantum utama dari fungsi gelombang elektron.
                 13,6
        En = −        eV
                  n2
Rumus ini menunjukkan jika bilangan kuantum utama n sama maka dimanapun subkulit
atau orbital yang ditempati elektron, atom memiliki energi tepat sama (lihat gambar)




Konfigurasi Elektron untuk Atom Berelektron Banyak

Pada diagram tingkat energi atom hidrogen (hanya memiliki sebuah elektron), orbital-
orbital dari kulit sama. Untuk atom berelektron banyak, ada tolak menolak anatar
elektron-elektron. Sebagai akibatnya, terjadi pemisahan terjadi pemisahan energi
subkulit (lihat gambar)

Berdasarkan pengamatan percobaan, urutan subkulit untuk diisi elektron adalah :

   1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p <
   6s <4f < 5d < 6p < 7s < 5f < 6d .....


Energi dari orbital-orbital yang berbeda hanya bergantung pada nilai-nilai bilangan
kuantum n dan l. Aturannya adalah :
   1. Makin besai nilai (n + l ), makin besar energi subkulit.
   2. Jika nilai ( n + l ) sama, maka energi lebih besar dimiliki oleh subkulit dengan n
       lebih besar.

                                                          http://atophysics.wordpress.com
7

Agar lebih jelas, perhatikan tabel




Untuk memudahkan mengingat pengisian elektron, perhatikan gambar berikut

Pengisian subkulit secara berurutan seperti gambar adalah sebagai berikut:



        Tampak bahwa tingkat-tingkat energi tertentu berkelompok dan antarkelompok
terpisahkan oleh celah energi yang agak besar (perhatikan gambar di bawah ini).

Gambar




         Asas Larangan Pauli

        Tidak ada dua elektron dalam sebuah atom yang dapat memiliki keempat
bilangan kuantum yang persis sama.

         Aturan Hund

       Aturan Hund menyatakan bahwa elektron-elektron yang mengisi orbital-orbital
dengan tingkat energi sama dalam suatu subkulit cenderung tidak berpasangan.


                                                          http://atophysics.wordpress.com
8

Elektron-elektron baru berpasangan apabila semua orbital dalam suatu subkulit telah
penuh diisi dengan spin sejajar.

Gambar

Orbital penuh dan setengah penuh
Hasil percobaan menunjukkan bahwa orbital yang terisi penuh dan orbital terisi
setengah penuh merupakan struktur yang relatif lebih stabil. Contoh :
                         5   1                 4    1
        24 Cr : [ Ar ].3d 4 s dan bukan [Ar] 3d 4 s

         29   Cu : [ Ar ].3d 10 4 s 1 dan bukan [Ar] 3d 9 4 s 2

Aturan seleksi
Tidak semua transisi diperbolehkan terjadi. Dengan memecahkan persamaan
Schrödinger didapatkan bahwa transisi yang berpeluang paling besar untuk terjadi
adalah yang mengubah l sebanyak satu satuan. Dengan demikian aturan seleksi yang
berlaku adalah
         ∆l = ±1

Energi Ionisasi dan Afinitas Elektron.

Pengertian energi ionisasi
Enegi ionisasi adalah Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan sebuah elektron yang
tidak erat terikat dalam atomnya dalam keadaan gas.

        Energi ionisasi golongan gas mulia adalah yang paling besar karena ada celah
energi yang cukup lebar(besar) terhadap kelompok dari subkulit berikutnya. Oleh
karena itu diperlukan energi yang cukup besar untuk mengeluarkan elektron pada
subkulit terluar ini..
        Sebaliknya, Golongan logam alkali, yaitu : Li, Na, K, Rb, dan Cs, kulit
terluarnya hanya terdiri dari satu elektron, dan untuk mengeluarkan elktron terluar ini
tidak diperlukan energi yang besar, sehingga elektron terluar ini mudah dilepaskan,
sehingga golongan logam alkali ( golongan IA) mempunyai energi ionisasi paling
rendah.

Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah proses pembentukan ion negatif disertai dengan pembebasan
energi. Jadi afinitas elektron adalah besarnya elektron yang dibebaskan ketika sebuah
atom netral menangkap elektron untuk membentuk ion negatif.




                                                                  http://atophysics.wordpress.com

More Related Content

What's hot

Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia wafiqasfari
 
Fisika kelompok 4 model atom Bohr
Fisika kelompok 4 model atom BohrFisika kelompok 4 model atom Bohr
Fisika kelompok 4 model atom BohrAmalia Lia
 
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Ajeng Rizki Rahmawati
 
Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2
Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2
Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2Hanarsp
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)SMP IT Putra Mataram
 
07 bab6
07 bab607 bab6
07 bab61habib
 
Model model atom
Model   model atomModel   model atom
Model model atomkemenag
 
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPAStruktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPADian Ningrum
 
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektronTri Ningrum
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiamfebri26
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika mangooner29
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikujangsupiandi
 

What's hot (20)

Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
 
Bahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xiBahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xi
 
Fisika atom
Fisika atomFisika atom
Fisika atom
 
Fisika kelompok 4 model atom Bohr
Fisika kelompok 4 model atom BohrFisika kelompok 4 model atom Bohr
Fisika kelompok 4 model atom Bohr
 
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
 
Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2
Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2
Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
 
Atom Berelektron Banyak
Atom Berelektron BanyakAtom Berelektron Banyak
Atom Berelektron Banyak
 
Fisika Atom
Fisika AtomFisika Atom
Fisika Atom
 
Fisika atom bab 8
Fisika atom bab 8Fisika atom bab 8
Fisika atom bab 8
 
07 bab6
07 bab607 bab6
07 bab6
 
Model atom bohr(postulat)
Model atom bohr(postulat)Model atom bohr(postulat)
Model atom bohr(postulat)
 
Fisika atom
Fisika atomFisika atom
Fisika atom
 
Model model atom
Model   model atomModel   model atom
Model model atom
 
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPAStruktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
 
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika man
 
Bab7
Bab7Bab7
Bab7
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 

Similar to ATOM_MEKANIKA

Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiSinta Sry
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01sanoptri
 
Dasar teori kuantum & model atom bohr
Dasar teori kuantum & model atom bohrDasar teori kuantum & model atom bohr
Dasar teori kuantum & model atom bohrAnggi Indrianti
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom pptMimi Yeni
 
PPT Pert 10_Fisika Modern_Kelompok 1_PSPF 2020 D-1.pptx
PPT Pert 10_Fisika Modern_Kelompok 1_PSPF 2020 D-1.pptxPPT Pert 10_Fisika Modern_Kelompok 1_PSPF 2020 D-1.pptx
PPT Pert 10_Fisika Modern_Kelompok 1_PSPF 2020 D-1.pptxFadliArdiansyahRiton
 

Similar to ATOM_MEKANIKA (20)

Makalah fisika-atom
Makalah fisika-atomMakalah fisika-atom
Makalah fisika-atom
 
Fisika tumpak
Fisika tumpakFisika tumpak
Fisika tumpak
 
Atom bohr
Atom bohrAtom bohr
Atom bohr
 
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
 
Bab1 stru
Bab1 struBab1 stru
Bab1 stru
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
 
Dasar teori kuantum & model atom bohr
Dasar teori kuantum & model atom bohrDasar teori kuantum & model atom bohr
Dasar teori kuantum & model atom bohr
 
Fsk atom lengkap
Fsk atom lengkapFsk atom lengkap
Fsk atom lengkap
 
Makalah kimdas
Makalah kimdasMakalah kimdas
Makalah kimdas
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom ppt
 
Niels Bohr's Teory
Niels Bohr's TeoryNiels Bohr's Teory
Niels Bohr's Teory
 
ppt teori atom kelompok 3.pptx
ppt teori atom kelompok 3.pptxppt teori atom kelompok 3.pptx
ppt teori atom kelompok 3.pptx
 
Perkembanganteoriatom
PerkembanganteoriatomPerkembanganteoriatom
Perkembanganteoriatom
 
Makalah teori atom
Makalah teori atomMakalah teori atom
Makalah teori atom
 
Bab 1 struktur atom
Bab 1 struktur atomBab 1 struktur atom
Bab 1 struktur atom
 
Perkembangan teori atom
Perkembangan teori atomPerkembangan teori atom
Perkembangan teori atom
 
PPT Pert 10_Fisika Modern_Kelompok 1_PSPF 2020 D-1.pptx
PPT Pert 10_Fisika Modern_Kelompok 1_PSPF 2020 D-1.pptxPPT Pert 10_Fisika Modern_Kelompok 1_PSPF 2020 D-1.pptx
PPT Pert 10_Fisika Modern_Kelompok 1_PSPF 2020 D-1.pptx
 
Bahan ajar fisika teori atom
Bahan ajar fisika teori atomBahan ajar fisika teori atom
Bahan ajar fisika teori atom
 
Teori Atom Modern
Teori Atom ModernTeori Atom Modern
Teori Atom Modern
 

More from eli priyatna laidan

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1eli priyatna laidan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)eli priyatna laidan
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017eli priyatna laidan
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2eli priyatna laidan
 

More from eli priyatna laidan (20)

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
 
Soal up akmal
Soal up akmalSoal up akmal
Soal up akmal
 
Soal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannyaSoal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannya
 
Soal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaanSoal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
 
Rekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogiRekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogi
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
 
Bank soal ppg
Bank soal ppgBank soal ppg
Bank soal ppg
 
Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17
 
Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14
 
Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13
 
Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12
 

Recently uploaded

Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 

ATOM_MEKANIKA

  • 1. 1 BAB FISIKA ATOM Perkembangan teori atom Model Atom Dalton 1. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi 2. Atom-atom suatu unsur semuanya serupa dan tidak dapat berubah menjadi atom unsur lain. Misalnya atom perak tidak dapat berubah menjadi atom besi. 3. Dua atom atau lebih dari unsur-unsur berlainan dapat membentuk suatu molekul. Misalnya atom hidrogen dan atom oksigen bersenyawa membentuk molekul air (H2O) 4. Pada suatu reaksi kimia, atom-atom berpisah kemudian bergabung dengan susunan yang berbeda dari sebelumnya, tetapi massa keseluruhannya tetap 5. Pada reaksi kimia, atom-atom bergabung menurut perbandingan tertentu yang sederhana. Model ini gagal dengan ditemukannya elektron oleh Thomson Model Atom Thomson 1. Atom berbentuk bulat padat dengan muatan listrik positif tersebar merata di seluruh bagian atom 2. Muatan positif ini dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar di antara muatan-muatan positif, seperti bijih-bijih dalam buah semangka. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford. Model Atom Rutherford 1. Semua muatan positif dan sebagian besar massa atom berkumpul pada sebuah titik di tengah-tengah atom, yang disebut inti atom 2. Inti atom dikelilingi oleh elektron-elektron pada jarak relatif jauh, seperti planet-planet mengitari Matahari dalam tata surya. Model ini gagal menjelaskan : 1. kestabilan atom, dan 2. spektrum garis atom hidrogen http://atophysics.wordpress.com
  • 2. 2 Model Atom Bohr: Model atom Bohr terdiri dari tiga postulat Postulat pertama : elektron tidak dapat berputar mengelilingi inti atom melalui setiap orbit namun hanya melalui orbit-orbit tertentu tanpa membebaskan energi Postulat kedua : elektron dapat pindah dari satu orbit ke orbit yang lainnya dengan membebaskan atau menerima energi Postulat ketiga : orbit-orbit yang diperkenankan ditempati oleh elektron adalah orbit h yang momentum sudutnya merupakan kelipatan bulat dari , 2π ditulis h mvrn = n 2π Model atom ini mempunyai kelemahan yaitu : 1. tidak dapat menjelaskan efek Zeeman; 2. tidak dapat menjelaskan anomali efek Zeeman (AEZ) atau struktur halus; 3. tidak dapat menjelaskan spektrum dari atom-atom berelektron banyak; 4. melanggar prinsip ketidakpastian Heisenberg. Model Atom Mekanika Kuantum ( Model atom mekanika gelombang) Merupakan sumbangan dari: Louis de Broglie, Wolfgang Pauli, Werner Heisenberg ,Erwin Schrödinger , dan Max Born .Inti dari model atom ini adalah persamaan Schrödinger. Penjelasan postulat kuantisasi momentum sudut Bohr : h Bohr mengajukan postulat kuantisasi momentum sudutnya, mvrn = n , begitu saja 2π tanpa memberikan alasan fisis sama sekali. Louis de broglie dengan teori gelombang-partikelnya menjelaskan bahwa: partikel (misalnya elektron) yang bergerak dengan kecepatan v kemungkinan memiliki sifat gelombang dengan panjang gelombang, , yang sesuai. Pernyataan ini dirumuskan sebagai : h h Persamaan de Broglie : λ = = p mv Hipotesis ini telah diuji oleh Davidsson-Germer dan G.P.Thomson yang membuktikan adanya pola difraksi pada elektron seperti pada gelombang http://atophysics.wordpress.com
  • 3. 3 Prinsip ketidakpastian Heisenberg Tidak mungkin kita mengetahui posisi partikel secara teliti dan momentum partikel secara teliti pada saat yang bersamaan. Berdasarkan prinsip ini, berarti kita tidak dapat mengetahui lintasan elektron secara pasti seperti yang dikemukakan oleh Bohr, inilah yang menyebabkan teori atom Bohr melanggar Prinsip ketidakpastian Heisenberg. Yang dapat ditentukan hanyalah orbital. Orbital adalah daerah kebolehjadian terbesar untuk menemukan elektron (Gambar 9.24) Orbital bukanlah bidang tetapi sebuah ruang, kira-kira mirip dengan lapisan-lapisan kulit bawang. Persamaan Gelombang Schrödinger 1. Gelombang elektron dapat dijelaskan oleh suatu fungsi matematik yang memberikan amplitudo gelombang pada titik apa saja dalam ruang. Fungsi ini disebut fungsi gelombang dan dilambangkan oleh huruf Ψ (psi). 2. Kuadrat fungsi gelombang Ψ 2 , memberikan peluang (probabilitas) menemukan elektron pada titik apa saja dalam ruang. Tidaklah mungkin menyatakan secara tepat di mana lokasi elektron bila elektron dipandang sebagai gelombang. Model gelombang ini tidak bertentangan dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg karena model ini tidak mendefinisikan lokasi elektron secara pasti 3. Ada banyak fungsi gelombang yang deskripsi gelombang elektronnya dalam suatu atom dapat diterima. Setiap fungsi gelombang ini dikarakteristikkan oleh sekumpulan bilangan-bilangan kuantum. Nilai-nilai bilangan kuantum berkaitan dengan bentuk dan ukuran gelombang elektron dan lokasi elektron dalam ruang tiga dimensi. Berdasarkan hasil persamaan Schrödinger ,kemungkinan cara terbaik untuk memvisualisasikan (menggambarkan) sebuah elektron dalam sebuah atom adalah seperti sebuah awan bermuatan negatif yang didistribusi di sekitar inti atom. Awan ini disebar menjauhi inti dalam kesebandingan dengan nilai Ψ 2 dari tiap lokasi. Bilangan Kuantum Dalam model atom mekanika kuantum, untuk menetapkan keadaan stasioner elektron diperlukan empat bilangan kuantum. Keempat bilangan kuantum tersebut adalah: 1. bilangan kuantum uatama (simbol n), 2. bilangan kuantum orbital (simbol l ) 3. bilangan kuantum magnetik (simbol ml), 4. bilangan kuantum spin (simbol ms). Bilangan kuantum utama Energi total elektron dalam atom seperti hidrogen adalah kekal dan terkuantisasi hanya oleh bilangan kuantum utama n. Nilai bilangan kuantum utama adalah bulat mulai dari 1 sampai ~. Bilangan kuantum utama n = 1, 2, 3, ...~ (9-36) Orbit tempat elektron bergerak disebut kulit dan diberi nama dengan huruf besar K, L, M, N, O, ..... Kulit dengan n = 1 diberi nama kulit K; kulit dengan n = 2 diberi nama kulit L; kulit dengan n = 3 diberi nama M; dan seterusnya (lihat tabel) http://atophysics.wordpress.com
  • 4. 4 Bilangan kuantum orbital Bilangan kuantum orbital muncul karena teramatinya efek Zeeman yaitu garis- garis tambahan dalam spektrum emisi jika atom-atom tereksitasi diletakkan dalam medan magnetik luar homogen (lihat gambar) Efek Zeeman tidak dapat dijelaskan oleh orbit lingkaran Bohr karena orbit lingkaran hanya mempunyai satu vektor momentum sudut. Berdasarkan efek Zeeman, Arnold Sommerfeld mengusulkan orbit elips selain orbit lingakaran (orbit lingkaran adalah keadaan khusus dari orbit elips). Dengan orbit elips, orientasi lingkaran bisa lebih dari satu, untuk menyatakan keadaan ini diperlukan dua lagi bilangan kuantum yang menyatakan vektor momentum sudut orbital, yaitu bilangan kuantum orbital dan bilangan kuantum magnetik. Bilangan kuantum orbital (bilangan kuantum azimut), diberi lambang l, menentukan besar momentum sudut elektron (L). Nilai l dibatasi nilai n, yaitu mulai dari nol sampai (n-1) Bilangan Kuantum l = 0, 1, 2, 3, ....(n-1) (9-37) Orbital Menghitung besar momentum sudut elektron (L) dari bilangan kuantum orbital ( l ) diturunkan dari persamaan Schrödinger, memberikan h L= l (l + 1).h ; h = (9-38) 2π Tabel berikut merupakan nama subkulit beserta bilangan kuantumnya Gabungan bilangan kuantum utama n dan bilangan kuantum orbital l sering digunakan untuk menyatakan keadaan atomik, misalnya n = 2, l = 0 menyatakan keadaan 2s, dan seterusnya Notasi simbolik keadaan atom sampai dengan n = 6, l = 5 http://atophysics.wordpress.com
  • 5. 5 Bilangan kuantum magnetik Momentum sudut adalah besaran vektor yang arahnya dinyatakan oleh kaidah tangan kanan : Jika putaran keempat jari yang dirapatkan merupakan arah putaran elektron, maka arah jempol menyatakan arah momentum sudut (lihat gambar) Untuk menyatakan momentum sudut diperkenalkan bilangan kuantum magnetik, diberi lambang ml. Nilai ml dibatasi oleh nilai l, yaitu bilangan bulat mulai dari –l sampai +l Bilangan Kuantum ml = -l, …., 0,.....,0, +l Magnetik Dari persamaan tersebut, dapat pula diperoleh Banyak nilai ml yang banyak ml = 2l + 1 diperbolehkan Misalnya, untuk l = 0, banyak ml adalah 2(0) + 1 = 1 Bilangan kuantum spin Terpecahnya garis-garis spektra pada atom lebih dari yang diprakirakan disebut sebagai Anomali Efek Zeeman (AEZ) Terjadinya AEZ dapat dijelaskan Pauli dengan menyatakan hipotesis bahwa terjadinya AEZ karena adanya rotasi tersembunyi yang mengahsilkan momentum sudut tambahan, kemudian ia mengusulkan bilangan kuantum yang keempat yang hany boleh memiliki dua nilai supaya dapat menjelaskan AEZ. Goudsmit dan Uhlenbeck kemudian mengusulkan bahwa rotasi tersebunyi ini disebabkan oleh momentum sudut intrinsik dalam elektron itu sendiri, (bukan oleh momentum sudut orbital). Momentum sudut intrinsik dikaitkan dengan elektron yang berputar pada porosnya sendiri (mirip dengan rotasi Bumi pada porosnya sendiri) dan karena itu disebut spin elektron. Momentum sudut spin hanya memiliki dua orientasi (dua arah), ditentukan oleh bilangan kuantum magnetik spin (bilangan kuantum spin), diberi lambang ms yang 1 1 hanya boleh memiliki dua nilai + atau − 2 2 http://atophysics.wordpress.com
  • 6. 6 Bilangan 1 kuantum ms = ± 2 spin Momentum sudut spin dapat dilihat pada gambar Rangkuman keempat bilangan kuantum Tingkat-tingkat Energi Atom Hidrogen Energi atom hidrogen (berelektron tunggal) hanya bergantung pada nilai bilangan kuantum utama dari fungsi gelombang elektron. 13,6 En = − eV n2 Rumus ini menunjukkan jika bilangan kuantum utama n sama maka dimanapun subkulit atau orbital yang ditempati elektron, atom memiliki energi tepat sama (lihat gambar) Konfigurasi Elektron untuk Atom Berelektron Banyak Pada diagram tingkat energi atom hidrogen (hanya memiliki sebuah elektron), orbital- orbital dari kulit sama. Untuk atom berelektron banyak, ada tolak menolak anatar elektron-elektron. Sebagai akibatnya, terjadi pemisahan terjadi pemisahan energi subkulit (lihat gambar) Berdasarkan pengamatan percobaan, urutan subkulit untuk diisi elektron adalah : 1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s <4f < 5d < 6p < 7s < 5f < 6d ..... Energi dari orbital-orbital yang berbeda hanya bergantung pada nilai-nilai bilangan kuantum n dan l. Aturannya adalah : 1. Makin besai nilai (n + l ), makin besar energi subkulit. 2. Jika nilai ( n + l ) sama, maka energi lebih besar dimiliki oleh subkulit dengan n lebih besar. http://atophysics.wordpress.com
  • 7. 7 Agar lebih jelas, perhatikan tabel Untuk memudahkan mengingat pengisian elektron, perhatikan gambar berikut Pengisian subkulit secara berurutan seperti gambar adalah sebagai berikut: Tampak bahwa tingkat-tingkat energi tertentu berkelompok dan antarkelompok terpisahkan oleh celah energi yang agak besar (perhatikan gambar di bawah ini). Gambar Asas Larangan Pauli Tidak ada dua elektron dalam sebuah atom yang dapat memiliki keempat bilangan kuantum yang persis sama. Aturan Hund Aturan Hund menyatakan bahwa elektron-elektron yang mengisi orbital-orbital dengan tingkat energi sama dalam suatu subkulit cenderung tidak berpasangan. http://atophysics.wordpress.com
  • 8. 8 Elektron-elektron baru berpasangan apabila semua orbital dalam suatu subkulit telah penuh diisi dengan spin sejajar. Gambar Orbital penuh dan setengah penuh Hasil percobaan menunjukkan bahwa orbital yang terisi penuh dan orbital terisi setengah penuh merupakan struktur yang relatif lebih stabil. Contoh : 5 1 4 1 24 Cr : [ Ar ].3d 4 s dan bukan [Ar] 3d 4 s 29 Cu : [ Ar ].3d 10 4 s 1 dan bukan [Ar] 3d 9 4 s 2 Aturan seleksi Tidak semua transisi diperbolehkan terjadi. Dengan memecahkan persamaan Schrödinger didapatkan bahwa transisi yang berpeluang paling besar untuk terjadi adalah yang mengubah l sebanyak satu satuan. Dengan demikian aturan seleksi yang berlaku adalah ∆l = ±1 Energi Ionisasi dan Afinitas Elektron. Pengertian energi ionisasi Enegi ionisasi adalah Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan sebuah elektron yang tidak erat terikat dalam atomnya dalam keadaan gas. Energi ionisasi golongan gas mulia adalah yang paling besar karena ada celah energi yang cukup lebar(besar) terhadap kelompok dari subkulit berikutnya. Oleh karena itu diperlukan energi yang cukup besar untuk mengeluarkan elektron pada subkulit terluar ini.. Sebaliknya, Golongan logam alkali, yaitu : Li, Na, K, Rb, dan Cs, kulit terluarnya hanya terdiri dari satu elektron, dan untuk mengeluarkan elktron terluar ini tidak diperlukan energi yang besar, sehingga elektron terluar ini mudah dilepaskan, sehingga golongan logam alkali ( golongan IA) mempunyai energi ionisasi paling rendah. Afinitas elektron Afinitas elektron adalah proses pembentukan ion negatif disertai dengan pembebasan energi. Jadi afinitas elektron adalah besarnya elektron yang dibebaskan ketika sebuah atom netral menangkap elektron untuk membentuk ion negatif. http://atophysics.wordpress.com