SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Makalah
Peranan Pertambangan bijih besi dalam pembuatan baja untuk
meningkatkan pembangunan dalam negeri
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tambang Bijih
Disusun Oleh kelompok 1
Nama : Abdul Arif
Ahmad Iskandar
Agus Gunawan
Belva Alkhahab
Chorio Ryandi Arif
Damos Tinambunan
Denny Supriatna
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2014
Tambang Bijih Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bijih Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaanya. Besi terdapat di
alam dalam bentuk senyawa, antara lain sebagai hematit , magnetit, pirit dan siderit. Salah satu
kegunaan bijih besi adalah sebagai bahan pembuatan baja. Kebanyakan besi ditemukan dalam
batuan dan tanah sebagai oksida besi yang disebut bijih besi. Besi adalah logam yang dihasilkan
dari bijih besi yang telah diekstrak. Bijih besi jarang dijumpai dalam keadaan bebas, biasanya
bijih besi ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Pada dasarnya mineral bijih besi
banyak terdapat sebagai metasomatik kontak maupun sebagai endapan sekunder yang terpendam
dan tersingkap secara acak.
Tahapan eksplorasi adalah urutan penyelidikan geologi yang umumnya dilakukan melalui
empat tahap sebagai berikut : survei tinjau, prosepeksi, eksplorasi umum, dan eksplorasi rinci.
Survei tinjau, tahap eksplorasi untuk mengidetifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi
kerdaptan mineral pada skala regional. Prospeksi, tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit
daerah yang mengandung endapan mineral yang potensial.
Eksplorasi umum, tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang
teridentifikasi.Ada beberapa metode eksplorasi bijih besi yang dapat digunakan salah satunya
adalah metode magnetik, yaitu metode yang cocok digunakan untuk eksplorasi mineral magnetis
seperti bijih besi seperti magnetit dan hematit. Metode ini didasarkan pada nilai anomali medan
magnet bumi di suatu kawasan survei. Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi memiliki sifat
seperti magnet yaitu kutub utara dan selatan.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan bijih besi dalam pembuatan baja ?
2. Bagaimana peranan baja dalam meningkatkan pembangunan dalam negeri ?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk menambah pengetahuan bagaimana pentingnya peranan bijih besi dalam peningkatan
pembangunan dalam negeri.
Tambang Bijih Page 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bijih besi merupakan bahan baku pembuatan besi yang dapat berupa senyawa oksida,
karbonat, dan sulfida serta tercampur sengan unsur lain misalnya silikon. Bijih besi diolah
dalam tanur atau dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar. Besi kasar adalah bahan baku
untuk pembuatan besi cor (cast iron), besi tempa (wrought iron), dan (baja (steel). Ketigaa
macam bahan itu banyak dipakai dalam bidang teknik.
Baja adalah logam paduan antara besi dan karbon dengan kadar karbonnya secara teoritis
maksimum 1,7%. Besi cor adalah logam paduan antara besi dan karbon yang kadarnya 1,7%
sampai 3,5%. Besi tempa adalah baja yang mempunyai kadar karbon rendah.
Dilihat dari kegunaannya maka besi dan baja campuran merupakan tulang punggung
peradaban modern saat ini untuk peralatan transportasi, bangunan, pertanian, dan peralatan
mesin.
BAHAN ASAL BESI
Bahan dasar besi mentah ialah bijih besi yang jumlah persentase besinya haruslah sebesar
mungkin. Besinya merupakan besi oksida (Fe2O4 dan Fe2O3) atau besi karbonat (FeCO2)
yang dinamakan batu besi spat. Pengolahan besi mentah pada dapur tinggi dilakukan dengan
cara mereduksi bijih besi menggunakan kokas, bahan tambahan, dan udara panas.Bijih besi
didatangkan dari tambang dalam berbagai mutu dan bongkahan yang tidak sama besar, serta
bercampur dengan batu dan tanah liat.
Bongkahan bijih besi dipecah menjadi butiran yang sama besar, dengna ukuran paling besar
60 mm kemudian dimasukkan ke dalam pemecah bijih melalui kisi-kisi goyang supaya
msauknya sama rata.
Dari mesin pemecah bijih, besi diantar ke tromol magnet dengan sebuah talang goyang
yang lain. Dalam tromol tersebut bijih besi dipisahkan dari batu-batu yang tercampur. Bijih
besi kemudian dimasukkan ke dalam instalasi penyaring untuk disortir menurut besarnya,
sselanjutnya dimasukkan ke dalam sebuah instalasi pencuci. Bijih halus dan butiran yang
lebih kecil dari 18 mm yang datang dari pemecah bijih diaglomir di dalam dapur atau panci
sinter.Pada proses sinter selalu ditambahkan debu bijih yang berjatuhan dari dapur tinggi dan
dari instalalsi pembersih gas supaya dapat diambil besinya.
Di dalam dapur sinter mula-mula diisikan selapis bijih halus dan diatasnya bijih besi yang
akan diaglomir. Bubuk bijih tidak dapat jatuh melalui rangka bakar karena ditahan oleh bijih
halus itu. Apabila isi panci tekah selesai dikerjakan panci berputar dan massa dijatuhkan ke
dalam gerobak melalui pemecah bergigi yang berputar dan memecah menjadi potongan yang
sama besar.
Tambang Bijih Page 4
2.1 MACAM-MACAM PENGOLAHAN BESI DAN LOGAM
Didalam perut bumi tempat kita tinggal ternyata banyak sekali mengandung zat-zat yang
berguna untuk keperluan hidup kita sehari-hari, misalnya minyak tanah, bensin, solar dan
lain-lainnya yang disebut minyak bumi. Disamping itu juga terdapat unsur-unsur kimia yang
berguna bagi manusia seperti bijih besi, nikel, tembaga, uranium, titanium, timah dan masih
banyak lagi, beserta mineral dan batu-batuan. Salah satu zat yang terdapat di dalam bumi
yang sangat berguna bagi manusia ialah air dengan rumus kimianya H2O, sebab tanpa air
manusia sukar sekali mempertahankan kehidupannya.
Mineral adalah suatu bahan yang banyak terdapat di dalam bumi, yang mempunyai
bentuk dan ciri-ciri khusus serta mempunyai susunan kimia yang tetap. Sedangkan batu-
batuan merupakan gabungan antara dua macam atau lebih mineral-mineral dan tidak
mempunyai susunan kimia yang tetap. Bijih ialah mineral atau batu-batuan yang mengandung
satu macam atau beberapa macam logam dalam prosentase yang cukup banyak untuk
dijadikan bahan tambang. Banyaknya logam yang terkandung dalam bijih itu berbeda-beda.
Logam dalam keadaan murni jarang sekali terdapat di dalam bumi, kebanyakan merupakan
senyawa-senyawa oksida, sulfida, karbonat, dan sulfat yang merupakan bijih logam yang
perlu diproses menjadi bahan logam yang bermanfaat bagi manusia.
2.2 PEMBUATAN BESI KASAR (INGOT)
Bahan utama untuk membuat besi kasar adalah bijih besi. Berbagai macam bijih besi
yang terdapat di dalam kulit bumi berupa oksid besi dan karbonat besi, diantaranya yang
terpenting adalah sebagai berikut.
1. Batu besi coklat (2Fe2O3 + 3H2O) dengan kandungan besi berkisar 40%.
2. Batu besi merah yang juga disebut hematit (Fe2O3) dengan kandungan besi berkisar 50%.
3. Batu besi magnet (Fe2O4) berwarna hijau tua kehitaman, bersifat magnetis dengan
mengandung besi berkisar 60%.
4. Batu besi kalsit atau spat (FeCO3) yang juga disebut sferosiderit dengan mengandung besi
berkisar 40%.
Bijih besi dari tambang biasanya masih bercampur dengan pasir, tanah liat, dan batu-
batuan dalam bongkah-bongkahan yang tidak sama besar. Untuk kelancaran proses
pengolahan bijih besi, bongkah-bongkah tersebut dipecahkan dengan mesin pemecah,
kemudian disortir antara bijih besih dan batu-batuan ikutan dengan tromol magnet. Pekerjaan
selanjutnya adalah mencuci bijih besi tersebut dan mengelompokkan menurut besarnya,
bijihbesi halus dan butir-butir yang kecil diaglomir di dalam dapur sinter atau rol hingga
berupa bola-bola yang dapat dipakai kembali sebagai isi dapur.
Setelah bijih besi itu dipanggang di dalam dapur panggang agar kering dan unsur-unsur
yang mudah menjadi gas keluar dari bijih kemudian dibawa ke dapur tinggi diolah menjadi
besi kasar. Dapur tinggi mempunyai bentuk dua buah kerucut yang berdiri satu di atas yang
lain pada alasnya. Pada bagian atas adalah tungkunya yang melebar ke bawah, sehingga
muatannya dengan mudah meluncur kebawah dan tidak terjadi kemacetan. Bagian bawah
melebar ke atas dengan maksud agar muatannya tetap berada di bagian ini. Dapur tinggi
Tambang Bijih Page 5
dibuat dari susunan batu tahan api yang diberi selubung baja pelat untuk memperkokoh
konstruksinya. Dapur diisi dari atas dengan alat pengisi. Berturut-turut dimasukkan kokas,
bahan tambahan (batu kapur) dan bijih besi.
Kokas adalah arang batu bara yaitu batu bara yang sudah didestilasikan secara kering
dan mengandung belerang yang sangat rendah sekali. Kokas berfungsi sebagai bahan
bakarnya dan membutuhkan zat asam yang banyak sebagai pengembus. Agar proses dapat
berjalan dengan cepat udara pengembus itu perlu dipanaskan terlebih dahulu di dalam dapur
pemanas udara.
Besi cair di dalam dapur tinggi, kemudian dicerat dan dituang menjadi besi kasar,
dalam bentuk balok-balok besi kasar yang digunakan sebagai bahan ancuran untuk
pembuatan besi tuang (di dalam dapur kubah), atau dalam keadaan cair dipindahkan pada
bagian pembuatan baja di dalam konvertor atau dapur baja yang lain, misalnya dapur Siemen
Martin. Batu kapur sebagai bahan tambahan gunanya untuk mengikat abu kokas dan batu-
batu ikutan hingga menjadi terak yang dengan mudah dapat dipisahkan dari besi kasar. Terak
itu sendiri di dalam proses berfungsi sebagai pelindung cairan besi kasar dari oksida yang
mungkin mengurangi hasil yang diperoleh karena terbakarnya besi kasar cair itu. Batu kapur
(CaCO3) terurai mengikat batu-batu ikutan dan unsur-unsur lain.
2.3 PROSES DALAM DAPUR TINGGI
Prinsip dari proses dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada proses ini zat karbon
monoksida dapat menyerap zat asam dari ikatan-ikatan besi zat asam pada suhu tinggi. Pada
pembakaran suhu tinggi + 1800oC dengan udara panas, maka dihasilkan suhu yang dapat
menyelenggarakan reduksi tersebut. Agar tidak terjadi pembuntuan karena proses
berlangsung maka diberi batu kapur sebagai bahan tambahan. Bahan tambahan bersifat asam
apabila bijih besinya mempunyai sifat basa dan sebaliknya bahan tambahan diberikan yang
bersifat basa apabila bijih besi bersifat asam.
Gas yang terbentuk dalam dapur tinggi selanjutnya dialirkan keluar melalui bagian atas
dan ke dalam pemanas udara. Terak yang menetes ke bawah melindungi besi kasar dari
oksida oleh udara panas yang dimasukkan, terak ini kemudian dipisahkan. Proses reduksi di
dalam dapur tinggi tersebut berlangsung sebagai berikut:
Zat arang dari kokas terbakar menurut reaksi : C + O2 CO2 sebagian dari CO2 bersama
dengan zat arang membentuk zat yang berada ditempat yang lebih atas yaitu gas
CO. CO2+ C → 2CO Di bagian atas dapur tinggi pada suhu 3000 sampai 8000 C oksid
besi yang lebih tinggi diubah menjadi oksid yang lebih rendah oleh reduksi tidak langsung
dengan CO tersebut menurut prinsip : Fe2O3 + CO → 2FeO + CO2
Pada waktu proses berlangsung muatan turun ke bawah dan terjadi reduksi tidak
langsung menurut prinsip : FeO+CO FeO+CO2
Reduksi ini disebut tidak langsung karena bukan zat arang murni yang mereduksi melainkan
persenyawaan zat arang dengan oksigen. Sedangkan reduksi langsung terjadi pada bagian
yang terpanas dari dapur, yaitu langsung di atas pipa pengembus. Reduksi ini berlangsung
sebagai berikut. FeO + C → Fe + CO.
Tambang Bijih Page 6
CO yang terbentuk itulah yang naik ke atas untuk mengadakan reduksi tidak langsung
tadi. Setiap 4 sampai 6 jam dapur tinggi dicerat, pertama dikeluarkan teraknya dan baru
kemudian besi. Besi yang keluar dari dapur tinggi disebut besi kasar atau besi mentah yang
digunakan untuk membuat baja pada dapur pengolahan baja atau dituang menjadi balok-
balok tuangan yang dikirimkan pada pabrik-pabrik pembuatan baja sebagai bahan baku. Besi
cair dicerat dan dituang menjadi besi kasar dalam bentuk balok-balok besi kasar yang
digunakan sebagai bahan ancuran untuk pembuatan besi tuang (di dalam dapur kubah) atau
masih dalam keadaan cair dipindahkan pada bagian pembuatan baja (dapur Siemen Martin).
Terak yang keluar dari dapur tinggi dapat pula dimanfaatkan menjadi bahan pembuatan
pasir terak atau wol terak sebagai bahan isolasi atau sebagai bahan campuran semen. Besi
cair yang dihasilkan dari proses dapur tinggi sebelum dituang menjadi balok besin kasar
sebagai bahan ancuran di pabrik penuangan, perlu dicampur dahulu di dalam bak pencampur
agar kualitas dan susunannya seragam. Dalam bak pencampur dikumpulkan besi kasar cair
dari bermacam-macam dapur tinggi yang ada untuk mendapatkan besi kasar cair yang sama
dan merata. Untuk menghasilkan besi kasar yang sedikit mengandung belerang di dalam bak
pencampur tersebut dipanaskan lagi menggunakan gas dapur tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peranan pertambangan bijih besi dalam pembangunan
Bijih besi merupakan batuan yang mengandung mineral-mineral besi dan sejumlah mineral
gangue seperti silika, alumina, magnesia, dan lain-lain. Besi yang terkandung dalam batuan tersebut
dapat diekstraksi dengan teknologi tertentu secara ekonomis (Hurlbut, 1971). Besi merupakan unsur
kuat golongan VIII B yang mempunyai nomor atom 26. Kita dapat melihat besi di mana-mana dalam
kehidupan sehari-hari.
Segala barang yang harus kuat pasti terbuat dari besi, seperti tiang listrik, jembatan, pintu air,
dan kerangka bangunan. Peralatan perang juga semuanya berbahan dasar besi. Tidak hanya barang-
barang besar sampai yang berkekuatan raksasa saja yang terbuat dari besi, barang-barang kecil pun
banyak sekali yang terbuat dari besi, seperti peniti, paku, pisau, pines, cangkul, kawat dan sebagainya.
Kegunaan utama besi adalah untuk membuat baja. Baja tahan karat yang terkenal adalah stainless stell
yang merupakan paduan besi dengan 14-18% kromium 7-9% dan nikel.
Namun pada pembahasan ini karena menyangkut tentang pembangunan maka dibahas
kegunaan utama dari bijih besi tersebut yaitu sebagai bahan utama pembuatan baja.
Tambang Bijih Page 7
2.1.1 Penggunaan bijih besi dalam pembuatan baja
Besi dan baja merupakan logam yang banyak digunakan dalam teknik; dan meliputi 95% dari
seluruh produksi logam dunia. untuk penggunaan tertentu, besi dan baja merupakan satu-satunya
logam yang memenuhi persyaratan teknis maupun ekonomis, namun di beberapa bidang lainnya
logam ini mulai mendapat persaingan dari logam bukan besi dan bahan bukan logam. diperkirakan
bahwa besi telah dikenal manusia disekitar tahun 1200 SM.
Proses pembuatan baja diperkenalkan oleh Sir Henry Bessemer dari Inggris sekitar tahun 1800,
sedang William Kelly dari Amerika pada waktu yang hampir bersamaan berhasil membuat besi
malleable. hal ini menyebabkan timbulnay persengketaan mengenai masalah paten. Dalam sidang-
sidang pengasilan terbukti bahwa WIlliam Key lebih dahulu mendapatkan hak paten.
 Proses Reduksi Tidak Langsung (Indirect Reduction)
Pada proses ini menggunakan tungku tanur tinggi (blast furnace) dengan porsi 80%
diproduksi dunia. Besi kasar dihasilkan dalam tanur tinggi. Diameter tanur tinggi sekitar 8m dan
tingginya mencapai 60 m. Bahan baku yang terdiri dari campuran bijih, kokas, dan batu kapur,
dinaikkan ke puncak tanur dengan pemuat otomatis, kemudian dimasukkan ke dalam hopper.
Hematit akan dimasukkan ke dalam blast furnace, disertai denganbeberapa bahan lainnya seperti
kokas (coke), batu kapur(limestone), dan udara panas. Bahan baku yang terdiri dari campuran biji
besi, kokas, dan batu kapur, dinaikkan ke puncakblast furnace. Bahan baku tersebut disusun secara
berlapis-lapis.
Setelah bahan-bahan dimasukkan ke dalam blast furnace, lalu udara panas dialirkan dari dasar tungku
dan menyebabkan kokas terbakar sehingga nantinya akan membentuk karbon monoksida (CO).
Reaksi reduksi pun terjadi, yaitu sebagai berikut : Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2
Dengan digunakannya udara panas, dapat dihemat penggunaan kokas sebesar 30% lebih.
Udara dipanaskan dalam pemanas mula yang berbentuk menara silindris, sampai sekitar 500ºC. Kalor
yang diperlukan berasal dari reaksi pembakaran gas karbon monoksida yang keluar dari tanur. Udara
panas tersebut memasuki tanur melalui tuyer yang terletak tepat di atas pusat pengumpulan besi cair.
Maka didapatlah besi (Fe) yang kita inginkan. Namun besi tersebut masih mengandung
karbon yang cukup banyak yaitu 3% – 4,5%, padahal besi yang paling banyak digunakan saat ini
adalah yang berkadar karbon kurang dari 1% saja. Besi yang mengandung karbon dengan kadar >4%
biasa disebut pig iron.Batu kapur digunakan sebagai fluks yang mengikat kotoran-kotoran yang
terdapat dalam bijih-bijih besi dan membentuk terak cair. Terak cair ini lebih ringan dari besi cair dan
terapung diatasnya dan secara berkala akan disadap. Besi cair yang telah bebas dari kotoran-kotoran
dialirkan kedalam cetakan setiap 5 – 6 jam.Terak dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan
(campuran beton) atau sebagai bahan isolasi panas. Gas panas dibersihkan dan digunakan untuk
Tambang Bijih Page 8
pemanas mula udara, untuk membangkitkan energi atau sebagai media pembakar dapur-dapur
lainnya.
Perlu diperhatikan bahwa bijih besi yang akan dimasukkan ke dalam blast furnaceharuslah
digumpalkan terlebih dahulu. Hal tersebut berguna agar aliran udara panas bisa dengan mudah
bergerak melewati celan-celah biji besi dan tentunya akan mempercepat proses reduksi. Komposisi
besi kasar dapat dikendalikan melalui pengaturan kondisi operasi dan pemilihan susunan campuran
bahan baku.Proses ini biasanya digunakan untuk merubah pellet menjadi besi spons (sponge iron).
Juga disebut besi spons dihasilkan dari reduksi langsung dari bijih besi (dalam bentuk gumpalan, pelet
atau denda) dengan mengurangi gas yang dihasilkan dari gas alam atau batubara. Gas pereduksi
adalah mayoritas campuran hidrogen (H2) dan karbon monoksida (CO) yang bertindak sebagai
pereduksi. Proses langsung mengurangi bijih besi dalam bentuk padat dengan mengurangi gas disebut
reduksi langsung.
Proses reduksi langsung dianggap lebih efisien daripada tanur tiup . Karena beroperasi pada
suhu yang lebih rendah, dan ada beberapa faktor lain yang membuatnya ekonomis. Berikut adalah
contoh proses reduksi langsung antara lain :
4.2.3 HYL proces
HYL Direct Reduction Proses (reduksi langsung) adalah hasil usaha riset yang dimulai oleh
Hojalata y L.Mina, S.A., pada permulaan tahun 1950-an. Usaha ini muncul dari tekanan kebutuhan
yang semakin meningkat dan harus memperoleh bahan baku yang cukup mutu dan pada harga yang
stabil untuk produksi lembaran baja(sheet steel). Dalam proses ini digunakan gas reduktor dari LNG
(Liquid Natural Gas), gas alam cair ini direaksikan dengan uap air panas (H2O).
4.2.4 Midrex Proces
Proses ini didasarkan pada tekanan rendah, udara bergerak berlawanan arus ke bijih oksida
besi pelet padat. Di dalam proses reduksi langsung ini, bijih besi direaksikan dengan gas alam
sehingga terbentuklah butiran besi yang dinamakan besi spons. Besi spons kemudian diolah lebih
lanjut di dalam sebuah tungku yang bernama dapur listrik (Electric Arc Furnace). Di sini besi spons
akan dicampur dengan besi tua (scrap), dan paduan fero untuk diubah menjadi batangan baja, biasa
disebut billet. Proses ini sangat efektif untuk mereduksi oksida-oksida dan belerang sehingga dapat
dimanfaatkan bijih besi berkadar rendah.
Proses reduksi langsung ini salah satunya dipakai oleh P.T. Karakatau Steel. Fungsi dari gas alam itu
sendiri sebenarnya adakalah sebagai gas reduktor, dimana gas alam mengandung CO dan H2, yang
dapat bereaksi dengan bijih menghasilkan besi murni (Fe) berkualitas tinggi.
Keuntungan dari proses reduksi langsung ketimbang blast furnace adalah :
a. Besi spons memiliki kandungan besi lebih tinggi ketimbang pig iron, hasil blast furnace.
Tambang Bijih Page 9
b. Zat reduktor menggunakan gas (CO atau H2) yang terkandung dalam gas alam, sehingga tidak
diperlukan kokas yang harganya cukup mahal.
Perbedaan proses reduksi langsung dan reduksi tidak langsung
1. Reaksinya berbeda,pada reduksi tidak langsung Fe diperoleh dari beberapa tahap reaksi, pada
reduksi langsung dengan1 tahap reaksi sudah dapat diperoleh Fe murni.
2. Hasil akhirnya berbeda, Output dari reduksi tidak langsung adalah berupa Fe dalam keadaan
cair (pig iron) , sedangkan output dari reduksi langsung adalah Fe dalam keadaan padat
(sponge iron)
3. Sumber gas reduktornya berbeda, indirect reduction menggunakan kokas untuk menghasilkan
gas reduktor CO, sedangkan direct reduction menggunakan CH4
4. Kualitasnya berbeda, reduksi langsung menghasilkan besi dengan kualitas yang lebih baik
daripada reduksi tidak langsung. Karena reduksi tidak langsung menggunakan kokas untuk
menghasilkan gas reduktor. Kokas berasal dari batubara yang mengadung sulfur, dimana S
tersebut dapat ikut masuk kedalam besi hasil reduksi, yang mengakibatkan besi mengalami
retak panas (hot shortness).
2.1.1 PEMBUATAN BAJA DARI BESI KASAR
Besi kasar sebagai hasil dari dapur tinggi masih banyak mengandung unsurunsur yang
tidak cocok untuk bahan konstruksi, misalnya zat arang (karbon) yang terlalu tinggi, fosfor,
belerang, silisium dan sebagainya. Unsur-unsur ini harus serendah mungkin dengan berbagai
cara.Untuk menurunkan kadar karbon dan unsur tambahan lainnya dari besi kasar digunakan
dengan cara sebagai berikut.
1). Proses Konvertor :
a. Proses Bessemer untuk besi kasar dengan kadar fosfor yang rendah.
b. Proses Thomas untuk besi kasar dengan kadar fosfor yang tinggi.
c. Proses Oksi, proses LD, Kaldo dan Oberhauser
2). Proses Martin (dapur Siemen Martin)
a. Proses Martin asam untuk besi kasar dengan kadar fosfor rendah.
b. Proses Martin basa untuk besi kasar dengan kadar fosfor tinggi.
3). Dapur Listrik untuk baja Campuran
a. Dapur listrik busur nyala api.
b. Dapur listrik induksi.
Tambang Bijih Page 10
2.1.2 Peranan baja dalam pembangunan
Peranan besi yang dibuat menjadi baja ini mempunyai peranan yang penting dalam
pembangunan dalam negeri antara lain :
 Baja dalam pengembangan industri dalam negeri
Permintaan dunia yang tinggi terhadap bahan baku baja dan bijih besi telah mengakibatkan
kesulitan untuk mendapatkan bahan baku baja dan bijih besi di pasar dunia sehingga perlu
diupayakan untuk mengolah potensi sumber daya mineral yang terkait dengan baja secara mandiri
dalam mendukung pengembangan industri baja. Kebutuhan dalam negeri atas produk baja sangat
tinggi, diantaranya untuk mendukung pembangunan kilang bahan bakar minyak, dalam rangka
meningkatkan produksi bahan bakar minyak dalam negeri. Sebagaimana diketahui bahwa
produksi bahan bakar minyak dari kilang belum optimal dalam pemenuhan kebutuhan dalam
negeri, yang disebabkan oleh rendahnya kapasitas/kilang produksi dan atau tidak terpenuhinya
kualitas standar yang diinginkan. Industri minyak dan gas bumi memerlukanproduk pipa untuk
”welded pipe” dan ”seamless pipe”, pembangunan kilang, pendirian anjungan (platform) lepas
pantai dan sebagainya. Untuk itu diperlukan upaya bersama untuk menyusun strategi dalam
mengantipasi tantangan dalam era global dalam bentuk pengembangan industri.
 Baja dalam pengaplikasiannya dalam industri
Perlengkapan baja untuk industri makanan
 Food service trolley ( trolley makanan )
 Load transfer trolley ( trolley barang )
 Luggage trolley ( trolley barang )
 Mixer ( pengaduk )
 Bowl sink ( sink bowl )
Perlengkapan baja untuk dapur dan industri hotel
 Towel warmer ( pemanas handuk )
 Plate warmer ( penghangat piring )
 Kwali Range
 Blower kwali range
 Teppan yaki
 Kompor Blower
Perlengkapan baja lainnya
 Work table ( meja kerja )
 Work table knock down ( m kerja
knock down )
 Tempat sampah stainless
 Queve stand / tiang antrian ( tali pita )
 Tiang antrian / pembatas antrian ( tali
Bludru )
 Service food trolley / service trolley
 Collect trolley ( u/ mengumpulkan
piring )
 Multy rack ( Bermacam-macam rak )
Tambang Bijih Page 11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pertambangan bijih besi memiliki peran yang sangat vital dalam pembuatan baja
2. Baja yang dihasilkan dapat meningkatkan pembangunan dalam negeri baik dalam bidang
pengembangan industri dan pengaplikasiannya di industri.
3. Bijih Besi dan Baja merupakan bahan vital yang sangat dibutuhkan dalm pembangunan.
4.2 Saran
Karena penulis melakukan pembuatan makalah ini dengan pendekatan teoritis maka dihimbau
kepada pembaca yang ingin mengambil referensi ataupun penambahan pustaka ilmu untuk melakukan
studi lebih lanjut dalam mencapai keakuratan teori.

More Related Content

What's hot

Presentasi keramik Teknik Mesin
Presentasi keramik Teknik MesinPresentasi keramik Teknik Mesin
Presentasi keramik Teknik MesinRianda Halim
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.Phaphy Wahyudhi
 
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptx
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptxTEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptx
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptxLABCOMsmpn2wedarijak
 
Proses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuangProses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuangPutri Mawardani
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiRamaiyulis Ramai
 
Mengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_filletMengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_filletwiwithardianto
 
3. heat treatment
3. heat treatment3. heat treatment
3. heat treatmentNiko Sh
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinyaAlviyanda Whoost
 
Material Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelMaterial Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelZhafran Anas
 
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"Besar Dharma
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiadyah kusuma
 

What's hot (20)

Metallurgical Engineering
Metallurgical EngineeringMetallurgical Engineering
Metallurgical Engineering
 
Presentasi keramik Teknik Mesin
Presentasi keramik Teknik MesinPresentasi keramik Teknik Mesin
Presentasi keramik Teknik Mesin
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.
BAB I - IV (PEMBUATAN TAUCO) WINDI DKK.
 
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptx
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptxTEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptx
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptx
 
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSIMAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
 
Proses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuangProses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuang
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapi
 
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang PertambanganContoh Presentasi Tentang Pertambangan
Contoh Presentasi Tentang Pertambangan
 
Mengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_filletMengelas posisi datar_dan_fillet
Mengelas posisi datar_dan_fillet
 
Heat treatment
Heat treatment Heat treatment
Heat treatment
 
3. heat treatment
3. heat treatment3. heat treatment
3. heat treatment
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Peranan Kimia Dalam Kehidupan
Peranan Kimia Dalam KehidupanPeranan Kimia Dalam Kehidupan
Peranan Kimia Dalam Kehidupan
 
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
 
Conveyor
ConveyorConveyor
Conveyor
 
parameter kualitas dan pemanfaatan batubara
parameter kualitas dan pemanfaatan batubaraparameter kualitas dan pemanfaatan batubara
parameter kualitas dan pemanfaatan batubara
 
Material Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelMaterial Teknik - Nikel
Material Teknik - Nikel
 
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"
Presentasi Baja/Steel "Civil Engineering"
 
Rencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapiRencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapi
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 

Similar to Makalah tambang bijih

Similar to Makalah tambang bijih (20)

Teknologi bahan
Teknologi bahan Teknologi bahan
Teknologi bahan
 
1bahasa
1bahasa1bahasa
1bahasa
 
Sumberdaya logam
Sumberdaya  logamSumberdaya  logam
Sumberdaya logam
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
Material Baja
Material Baja Material Baja
Material Baja
 
downacademia.com_metalurgi (1).pptx
downacademia.com_metalurgi (1).pptxdownacademia.com_metalurgi (1).pptx
downacademia.com_metalurgi (1).pptx
 
Material Teknik Dasar
Material Teknik DasarMaterial Teknik Dasar
Material Teknik Dasar
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
 
Pengecoran
PengecoranPengecoran
Pengecoran
 
Tugas tengah semester
Tugas tengah semesterTugas tengah semester
Tugas tengah semester
 
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
 
92049 3-213977968051
92049 3-21397796805192049 3-213977968051
92049 3-213977968051
 
Ilmu logam
Ilmu logamIlmu logam
Ilmu logam
 
Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempat
 
Eksplorasi emas
Eksplorasi emasEksplorasi emas
Eksplorasi emas
 
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMERMETALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
 
Sda tambang
Sda tambangSda tambang
Sda tambang
 

Recently uploaded

Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxRahmiAulia20
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyEndarto Yudo
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptEndarto Yudo
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyafaizalabdillah10
 

Recently uploaded (11)

Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
 

Makalah tambang bijih

  • 1. Makalah Peranan Pertambangan bijih besi dalam pembuatan baja untuk meningkatkan pembangunan dalam negeri Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tambang Bijih Disusun Oleh kelompok 1 Nama : Abdul Arif Ahmad Iskandar Agus Gunawan Belva Alkhahab Chorio Ryandi Arif Damos Tinambunan Denny Supriatna JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2014
  • 2. Tambang Bijih Page 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bijih Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaanya. Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, antara lain sebagai hematit , magnetit, pirit dan siderit. Salah satu kegunaan bijih besi adalah sebagai bahan pembuatan baja. Kebanyakan besi ditemukan dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi yang disebut bijih besi. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi yang telah diekstrak. Bijih besi jarang dijumpai dalam keadaan bebas, biasanya bijih besi ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Pada dasarnya mineral bijih besi banyak terdapat sebagai metasomatik kontak maupun sebagai endapan sekunder yang terpendam dan tersingkap secara acak. Tahapan eksplorasi adalah urutan penyelidikan geologi yang umumnya dilakukan melalui empat tahap sebagai berikut : survei tinjau, prosepeksi, eksplorasi umum, dan eksplorasi rinci. Survei tinjau, tahap eksplorasi untuk mengidetifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi kerdaptan mineral pada skala regional. Prospeksi, tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit daerah yang mengandung endapan mineral yang potensial. Eksplorasi umum, tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi.Ada beberapa metode eksplorasi bijih besi yang dapat digunakan salah satunya adalah metode magnetik, yaitu metode yang cocok digunakan untuk eksplorasi mineral magnetis seperti bijih besi seperti magnetit dan hematit. Metode ini didasarkan pada nilai anomali medan magnet bumi di suatu kawasan survei. Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi memiliki sifat seperti magnet yaitu kutub utara dan selatan. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka kami merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana peranan bijih besi dalam pembuatan baja ? 2. Bagaimana peranan baja dalam meningkatkan pembangunan dalam negeri ? 1.3 Tujuan penulisan 1. Untuk menambah pengetahuan bagaimana pentingnya peranan bijih besi dalam peningkatan pembangunan dalam negeri.
  • 3. Tambang Bijih Page 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bijih besi merupakan bahan baku pembuatan besi yang dapat berupa senyawa oksida, karbonat, dan sulfida serta tercampur sengan unsur lain misalnya silikon. Bijih besi diolah dalam tanur atau dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar. Besi kasar adalah bahan baku untuk pembuatan besi cor (cast iron), besi tempa (wrought iron), dan (baja (steel). Ketigaa macam bahan itu banyak dipakai dalam bidang teknik. Baja adalah logam paduan antara besi dan karbon dengan kadar karbonnya secara teoritis maksimum 1,7%. Besi cor adalah logam paduan antara besi dan karbon yang kadarnya 1,7% sampai 3,5%. Besi tempa adalah baja yang mempunyai kadar karbon rendah. Dilihat dari kegunaannya maka besi dan baja campuran merupakan tulang punggung peradaban modern saat ini untuk peralatan transportasi, bangunan, pertanian, dan peralatan mesin. BAHAN ASAL BESI Bahan dasar besi mentah ialah bijih besi yang jumlah persentase besinya haruslah sebesar mungkin. Besinya merupakan besi oksida (Fe2O4 dan Fe2O3) atau besi karbonat (FeCO2) yang dinamakan batu besi spat. Pengolahan besi mentah pada dapur tinggi dilakukan dengan cara mereduksi bijih besi menggunakan kokas, bahan tambahan, dan udara panas.Bijih besi didatangkan dari tambang dalam berbagai mutu dan bongkahan yang tidak sama besar, serta bercampur dengan batu dan tanah liat. Bongkahan bijih besi dipecah menjadi butiran yang sama besar, dengna ukuran paling besar 60 mm kemudian dimasukkan ke dalam pemecah bijih melalui kisi-kisi goyang supaya msauknya sama rata. Dari mesin pemecah bijih, besi diantar ke tromol magnet dengan sebuah talang goyang yang lain. Dalam tromol tersebut bijih besi dipisahkan dari batu-batu yang tercampur. Bijih besi kemudian dimasukkan ke dalam instalasi penyaring untuk disortir menurut besarnya, sselanjutnya dimasukkan ke dalam sebuah instalasi pencuci. Bijih halus dan butiran yang lebih kecil dari 18 mm yang datang dari pemecah bijih diaglomir di dalam dapur atau panci sinter.Pada proses sinter selalu ditambahkan debu bijih yang berjatuhan dari dapur tinggi dan dari instalalsi pembersih gas supaya dapat diambil besinya. Di dalam dapur sinter mula-mula diisikan selapis bijih halus dan diatasnya bijih besi yang akan diaglomir. Bubuk bijih tidak dapat jatuh melalui rangka bakar karena ditahan oleh bijih halus itu. Apabila isi panci tekah selesai dikerjakan panci berputar dan massa dijatuhkan ke dalam gerobak melalui pemecah bergigi yang berputar dan memecah menjadi potongan yang sama besar.
  • 4. Tambang Bijih Page 4 2.1 MACAM-MACAM PENGOLAHAN BESI DAN LOGAM Didalam perut bumi tempat kita tinggal ternyata banyak sekali mengandung zat-zat yang berguna untuk keperluan hidup kita sehari-hari, misalnya minyak tanah, bensin, solar dan lain-lainnya yang disebut minyak bumi. Disamping itu juga terdapat unsur-unsur kimia yang berguna bagi manusia seperti bijih besi, nikel, tembaga, uranium, titanium, timah dan masih banyak lagi, beserta mineral dan batu-batuan. Salah satu zat yang terdapat di dalam bumi yang sangat berguna bagi manusia ialah air dengan rumus kimianya H2O, sebab tanpa air manusia sukar sekali mempertahankan kehidupannya. Mineral adalah suatu bahan yang banyak terdapat di dalam bumi, yang mempunyai bentuk dan ciri-ciri khusus serta mempunyai susunan kimia yang tetap. Sedangkan batu- batuan merupakan gabungan antara dua macam atau lebih mineral-mineral dan tidak mempunyai susunan kimia yang tetap. Bijih ialah mineral atau batu-batuan yang mengandung satu macam atau beberapa macam logam dalam prosentase yang cukup banyak untuk dijadikan bahan tambang. Banyaknya logam yang terkandung dalam bijih itu berbeda-beda. Logam dalam keadaan murni jarang sekali terdapat di dalam bumi, kebanyakan merupakan senyawa-senyawa oksida, sulfida, karbonat, dan sulfat yang merupakan bijih logam yang perlu diproses menjadi bahan logam yang bermanfaat bagi manusia. 2.2 PEMBUATAN BESI KASAR (INGOT) Bahan utama untuk membuat besi kasar adalah bijih besi. Berbagai macam bijih besi yang terdapat di dalam kulit bumi berupa oksid besi dan karbonat besi, diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut. 1. Batu besi coklat (2Fe2O3 + 3H2O) dengan kandungan besi berkisar 40%. 2. Batu besi merah yang juga disebut hematit (Fe2O3) dengan kandungan besi berkisar 50%. 3. Batu besi magnet (Fe2O4) berwarna hijau tua kehitaman, bersifat magnetis dengan mengandung besi berkisar 60%. 4. Batu besi kalsit atau spat (FeCO3) yang juga disebut sferosiderit dengan mengandung besi berkisar 40%. Bijih besi dari tambang biasanya masih bercampur dengan pasir, tanah liat, dan batu- batuan dalam bongkah-bongkahan yang tidak sama besar. Untuk kelancaran proses pengolahan bijih besi, bongkah-bongkah tersebut dipecahkan dengan mesin pemecah, kemudian disortir antara bijih besih dan batu-batuan ikutan dengan tromol magnet. Pekerjaan selanjutnya adalah mencuci bijih besi tersebut dan mengelompokkan menurut besarnya, bijihbesi halus dan butir-butir yang kecil diaglomir di dalam dapur sinter atau rol hingga berupa bola-bola yang dapat dipakai kembali sebagai isi dapur. Setelah bijih besi itu dipanggang di dalam dapur panggang agar kering dan unsur-unsur yang mudah menjadi gas keluar dari bijih kemudian dibawa ke dapur tinggi diolah menjadi besi kasar. Dapur tinggi mempunyai bentuk dua buah kerucut yang berdiri satu di atas yang lain pada alasnya. Pada bagian atas adalah tungkunya yang melebar ke bawah, sehingga muatannya dengan mudah meluncur kebawah dan tidak terjadi kemacetan. Bagian bawah melebar ke atas dengan maksud agar muatannya tetap berada di bagian ini. Dapur tinggi
  • 5. Tambang Bijih Page 5 dibuat dari susunan batu tahan api yang diberi selubung baja pelat untuk memperkokoh konstruksinya. Dapur diisi dari atas dengan alat pengisi. Berturut-turut dimasukkan kokas, bahan tambahan (batu kapur) dan bijih besi. Kokas adalah arang batu bara yaitu batu bara yang sudah didestilasikan secara kering dan mengandung belerang yang sangat rendah sekali. Kokas berfungsi sebagai bahan bakarnya dan membutuhkan zat asam yang banyak sebagai pengembus. Agar proses dapat berjalan dengan cepat udara pengembus itu perlu dipanaskan terlebih dahulu di dalam dapur pemanas udara. Besi cair di dalam dapur tinggi, kemudian dicerat dan dituang menjadi besi kasar, dalam bentuk balok-balok besi kasar yang digunakan sebagai bahan ancuran untuk pembuatan besi tuang (di dalam dapur kubah), atau dalam keadaan cair dipindahkan pada bagian pembuatan baja di dalam konvertor atau dapur baja yang lain, misalnya dapur Siemen Martin. Batu kapur sebagai bahan tambahan gunanya untuk mengikat abu kokas dan batu- batu ikutan hingga menjadi terak yang dengan mudah dapat dipisahkan dari besi kasar. Terak itu sendiri di dalam proses berfungsi sebagai pelindung cairan besi kasar dari oksida yang mungkin mengurangi hasil yang diperoleh karena terbakarnya besi kasar cair itu. Batu kapur (CaCO3) terurai mengikat batu-batu ikutan dan unsur-unsur lain. 2.3 PROSES DALAM DAPUR TINGGI Prinsip dari proses dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada proses ini zat karbon monoksida dapat menyerap zat asam dari ikatan-ikatan besi zat asam pada suhu tinggi. Pada pembakaran suhu tinggi + 1800oC dengan udara panas, maka dihasilkan suhu yang dapat menyelenggarakan reduksi tersebut. Agar tidak terjadi pembuntuan karena proses berlangsung maka diberi batu kapur sebagai bahan tambahan. Bahan tambahan bersifat asam apabila bijih besinya mempunyai sifat basa dan sebaliknya bahan tambahan diberikan yang bersifat basa apabila bijih besi bersifat asam. Gas yang terbentuk dalam dapur tinggi selanjutnya dialirkan keluar melalui bagian atas dan ke dalam pemanas udara. Terak yang menetes ke bawah melindungi besi kasar dari oksida oleh udara panas yang dimasukkan, terak ini kemudian dipisahkan. Proses reduksi di dalam dapur tinggi tersebut berlangsung sebagai berikut: Zat arang dari kokas terbakar menurut reaksi : C + O2 CO2 sebagian dari CO2 bersama dengan zat arang membentuk zat yang berada ditempat yang lebih atas yaitu gas CO. CO2+ C → 2CO Di bagian atas dapur tinggi pada suhu 3000 sampai 8000 C oksid besi yang lebih tinggi diubah menjadi oksid yang lebih rendah oleh reduksi tidak langsung dengan CO tersebut menurut prinsip : Fe2O3 + CO → 2FeO + CO2 Pada waktu proses berlangsung muatan turun ke bawah dan terjadi reduksi tidak langsung menurut prinsip : FeO+CO FeO+CO2 Reduksi ini disebut tidak langsung karena bukan zat arang murni yang mereduksi melainkan persenyawaan zat arang dengan oksigen. Sedangkan reduksi langsung terjadi pada bagian yang terpanas dari dapur, yaitu langsung di atas pipa pengembus. Reduksi ini berlangsung sebagai berikut. FeO + C → Fe + CO.
  • 6. Tambang Bijih Page 6 CO yang terbentuk itulah yang naik ke atas untuk mengadakan reduksi tidak langsung tadi. Setiap 4 sampai 6 jam dapur tinggi dicerat, pertama dikeluarkan teraknya dan baru kemudian besi. Besi yang keluar dari dapur tinggi disebut besi kasar atau besi mentah yang digunakan untuk membuat baja pada dapur pengolahan baja atau dituang menjadi balok- balok tuangan yang dikirimkan pada pabrik-pabrik pembuatan baja sebagai bahan baku. Besi cair dicerat dan dituang menjadi besi kasar dalam bentuk balok-balok besi kasar yang digunakan sebagai bahan ancuran untuk pembuatan besi tuang (di dalam dapur kubah) atau masih dalam keadaan cair dipindahkan pada bagian pembuatan baja (dapur Siemen Martin). Terak yang keluar dari dapur tinggi dapat pula dimanfaatkan menjadi bahan pembuatan pasir terak atau wol terak sebagai bahan isolasi atau sebagai bahan campuran semen. Besi cair yang dihasilkan dari proses dapur tinggi sebelum dituang menjadi balok besin kasar sebagai bahan ancuran di pabrik penuangan, perlu dicampur dahulu di dalam bak pencampur agar kualitas dan susunannya seragam. Dalam bak pencampur dikumpulkan besi kasar cair dari bermacam-macam dapur tinggi yang ada untuk mendapatkan besi kasar cair yang sama dan merata. Untuk menghasilkan besi kasar yang sedikit mengandung belerang di dalam bak pencampur tersebut dipanaskan lagi menggunakan gas dapur tinggi. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Peranan pertambangan bijih besi dalam pembangunan Bijih besi merupakan batuan yang mengandung mineral-mineral besi dan sejumlah mineral gangue seperti silika, alumina, magnesia, dan lain-lain. Besi yang terkandung dalam batuan tersebut dapat diekstraksi dengan teknologi tertentu secara ekonomis (Hurlbut, 1971). Besi merupakan unsur kuat golongan VIII B yang mempunyai nomor atom 26. Kita dapat melihat besi di mana-mana dalam kehidupan sehari-hari. Segala barang yang harus kuat pasti terbuat dari besi, seperti tiang listrik, jembatan, pintu air, dan kerangka bangunan. Peralatan perang juga semuanya berbahan dasar besi. Tidak hanya barang- barang besar sampai yang berkekuatan raksasa saja yang terbuat dari besi, barang-barang kecil pun banyak sekali yang terbuat dari besi, seperti peniti, paku, pisau, pines, cangkul, kawat dan sebagainya. Kegunaan utama besi adalah untuk membuat baja. Baja tahan karat yang terkenal adalah stainless stell yang merupakan paduan besi dengan 14-18% kromium 7-9% dan nikel. Namun pada pembahasan ini karena menyangkut tentang pembangunan maka dibahas kegunaan utama dari bijih besi tersebut yaitu sebagai bahan utama pembuatan baja.
  • 7. Tambang Bijih Page 7 2.1.1 Penggunaan bijih besi dalam pembuatan baja Besi dan baja merupakan logam yang banyak digunakan dalam teknik; dan meliputi 95% dari seluruh produksi logam dunia. untuk penggunaan tertentu, besi dan baja merupakan satu-satunya logam yang memenuhi persyaratan teknis maupun ekonomis, namun di beberapa bidang lainnya logam ini mulai mendapat persaingan dari logam bukan besi dan bahan bukan logam. diperkirakan bahwa besi telah dikenal manusia disekitar tahun 1200 SM. Proses pembuatan baja diperkenalkan oleh Sir Henry Bessemer dari Inggris sekitar tahun 1800, sedang William Kelly dari Amerika pada waktu yang hampir bersamaan berhasil membuat besi malleable. hal ini menyebabkan timbulnay persengketaan mengenai masalah paten. Dalam sidang- sidang pengasilan terbukti bahwa WIlliam Key lebih dahulu mendapatkan hak paten.  Proses Reduksi Tidak Langsung (Indirect Reduction) Pada proses ini menggunakan tungku tanur tinggi (blast furnace) dengan porsi 80% diproduksi dunia. Besi kasar dihasilkan dalam tanur tinggi. Diameter tanur tinggi sekitar 8m dan tingginya mencapai 60 m. Bahan baku yang terdiri dari campuran bijih, kokas, dan batu kapur, dinaikkan ke puncak tanur dengan pemuat otomatis, kemudian dimasukkan ke dalam hopper. Hematit akan dimasukkan ke dalam blast furnace, disertai denganbeberapa bahan lainnya seperti kokas (coke), batu kapur(limestone), dan udara panas. Bahan baku yang terdiri dari campuran biji besi, kokas, dan batu kapur, dinaikkan ke puncakblast furnace. Bahan baku tersebut disusun secara berlapis-lapis. Setelah bahan-bahan dimasukkan ke dalam blast furnace, lalu udara panas dialirkan dari dasar tungku dan menyebabkan kokas terbakar sehingga nantinya akan membentuk karbon monoksida (CO). Reaksi reduksi pun terjadi, yaitu sebagai berikut : Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2 Dengan digunakannya udara panas, dapat dihemat penggunaan kokas sebesar 30% lebih. Udara dipanaskan dalam pemanas mula yang berbentuk menara silindris, sampai sekitar 500ºC. Kalor yang diperlukan berasal dari reaksi pembakaran gas karbon monoksida yang keluar dari tanur. Udara panas tersebut memasuki tanur melalui tuyer yang terletak tepat di atas pusat pengumpulan besi cair. Maka didapatlah besi (Fe) yang kita inginkan. Namun besi tersebut masih mengandung karbon yang cukup banyak yaitu 3% – 4,5%, padahal besi yang paling banyak digunakan saat ini adalah yang berkadar karbon kurang dari 1% saja. Besi yang mengandung karbon dengan kadar >4% biasa disebut pig iron.Batu kapur digunakan sebagai fluks yang mengikat kotoran-kotoran yang terdapat dalam bijih-bijih besi dan membentuk terak cair. Terak cair ini lebih ringan dari besi cair dan terapung diatasnya dan secara berkala akan disadap. Besi cair yang telah bebas dari kotoran-kotoran dialirkan kedalam cetakan setiap 5 – 6 jam.Terak dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan (campuran beton) atau sebagai bahan isolasi panas. Gas panas dibersihkan dan digunakan untuk
  • 8. Tambang Bijih Page 8 pemanas mula udara, untuk membangkitkan energi atau sebagai media pembakar dapur-dapur lainnya. Perlu diperhatikan bahwa bijih besi yang akan dimasukkan ke dalam blast furnaceharuslah digumpalkan terlebih dahulu. Hal tersebut berguna agar aliran udara panas bisa dengan mudah bergerak melewati celan-celah biji besi dan tentunya akan mempercepat proses reduksi. Komposisi besi kasar dapat dikendalikan melalui pengaturan kondisi operasi dan pemilihan susunan campuran bahan baku.Proses ini biasanya digunakan untuk merubah pellet menjadi besi spons (sponge iron). Juga disebut besi spons dihasilkan dari reduksi langsung dari bijih besi (dalam bentuk gumpalan, pelet atau denda) dengan mengurangi gas yang dihasilkan dari gas alam atau batubara. Gas pereduksi adalah mayoritas campuran hidrogen (H2) dan karbon monoksida (CO) yang bertindak sebagai pereduksi. Proses langsung mengurangi bijih besi dalam bentuk padat dengan mengurangi gas disebut reduksi langsung. Proses reduksi langsung dianggap lebih efisien daripada tanur tiup . Karena beroperasi pada suhu yang lebih rendah, dan ada beberapa faktor lain yang membuatnya ekonomis. Berikut adalah contoh proses reduksi langsung antara lain : 4.2.3 HYL proces HYL Direct Reduction Proses (reduksi langsung) adalah hasil usaha riset yang dimulai oleh Hojalata y L.Mina, S.A., pada permulaan tahun 1950-an. Usaha ini muncul dari tekanan kebutuhan yang semakin meningkat dan harus memperoleh bahan baku yang cukup mutu dan pada harga yang stabil untuk produksi lembaran baja(sheet steel). Dalam proses ini digunakan gas reduktor dari LNG (Liquid Natural Gas), gas alam cair ini direaksikan dengan uap air panas (H2O). 4.2.4 Midrex Proces Proses ini didasarkan pada tekanan rendah, udara bergerak berlawanan arus ke bijih oksida besi pelet padat. Di dalam proses reduksi langsung ini, bijih besi direaksikan dengan gas alam sehingga terbentuklah butiran besi yang dinamakan besi spons. Besi spons kemudian diolah lebih lanjut di dalam sebuah tungku yang bernama dapur listrik (Electric Arc Furnace). Di sini besi spons akan dicampur dengan besi tua (scrap), dan paduan fero untuk diubah menjadi batangan baja, biasa disebut billet. Proses ini sangat efektif untuk mereduksi oksida-oksida dan belerang sehingga dapat dimanfaatkan bijih besi berkadar rendah. Proses reduksi langsung ini salah satunya dipakai oleh P.T. Karakatau Steel. Fungsi dari gas alam itu sendiri sebenarnya adakalah sebagai gas reduktor, dimana gas alam mengandung CO dan H2, yang dapat bereaksi dengan bijih menghasilkan besi murni (Fe) berkualitas tinggi. Keuntungan dari proses reduksi langsung ketimbang blast furnace adalah : a. Besi spons memiliki kandungan besi lebih tinggi ketimbang pig iron, hasil blast furnace.
  • 9. Tambang Bijih Page 9 b. Zat reduktor menggunakan gas (CO atau H2) yang terkandung dalam gas alam, sehingga tidak diperlukan kokas yang harganya cukup mahal. Perbedaan proses reduksi langsung dan reduksi tidak langsung 1. Reaksinya berbeda,pada reduksi tidak langsung Fe diperoleh dari beberapa tahap reaksi, pada reduksi langsung dengan1 tahap reaksi sudah dapat diperoleh Fe murni. 2. Hasil akhirnya berbeda, Output dari reduksi tidak langsung adalah berupa Fe dalam keadaan cair (pig iron) , sedangkan output dari reduksi langsung adalah Fe dalam keadaan padat (sponge iron) 3. Sumber gas reduktornya berbeda, indirect reduction menggunakan kokas untuk menghasilkan gas reduktor CO, sedangkan direct reduction menggunakan CH4 4. Kualitasnya berbeda, reduksi langsung menghasilkan besi dengan kualitas yang lebih baik daripada reduksi tidak langsung. Karena reduksi tidak langsung menggunakan kokas untuk menghasilkan gas reduktor. Kokas berasal dari batubara yang mengadung sulfur, dimana S tersebut dapat ikut masuk kedalam besi hasil reduksi, yang mengakibatkan besi mengalami retak panas (hot shortness). 2.1.1 PEMBUATAN BAJA DARI BESI KASAR Besi kasar sebagai hasil dari dapur tinggi masih banyak mengandung unsurunsur yang tidak cocok untuk bahan konstruksi, misalnya zat arang (karbon) yang terlalu tinggi, fosfor, belerang, silisium dan sebagainya. Unsur-unsur ini harus serendah mungkin dengan berbagai cara.Untuk menurunkan kadar karbon dan unsur tambahan lainnya dari besi kasar digunakan dengan cara sebagai berikut. 1). Proses Konvertor : a. Proses Bessemer untuk besi kasar dengan kadar fosfor yang rendah. b. Proses Thomas untuk besi kasar dengan kadar fosfor yang tinggi. c. Proses Oksi, proses LD, Kaldo dan Oberhauser 2). Proses Martin (dapur Siemen Martin) a. Proses Martin asam untuk besi kasar dengan kadar fosfor rendah. b. Proses Martin basa untuk besi kasar dengan kadar fosfor tinggi. 3). Dapur Listrik untuk baja Campuran a. Dapur listrik busur nyala api. b. Dapur listrik induksi.
  • 10. Tambang Bijih Page 10 2.1.2 Peranan baja dalam pembangunan Peranan besi yang dibuat menjadi baja ini mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan dalam negeri antara lain :  Baja dalam pengembangan industri dalam negeri Permintaan dunia yang tinggi terhadap bahan baku baja dan bijih besi telah mengakibatkan kesulitan untuk mendapatkan bahan baku baja dan bijih besi di pasar dunia sehingga perlu diupayakan untuk mengolah potensi sumber daya mineral yang terkait dengan baja secara mandiri dalam mendukung pengembangan industri baja. Kebutuhan dalam negeri atas produk baja sangat tinggi, diantaranya untuk mendukung pembangunan kilang bahan bakar minyak, dalam rangka meningkatkan produksi bahan bakar minyak dalam negeri. Sebagaimana diketahui bahwa produksi bahan bakar minyak dari kilang belum optimal dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri, yang disebabkan oleh rendahnya kapasitas/kilang produksi dan atau tidak terpenuhinya kualitas standar yang diinginkan. Industri minyak dan gas bumi memerlukanproduk pipa untuk ”welded pipe” dan ”seamless pipe”, pembangunan kilang, pendirian anjungan (platform) lepas pantai dan sebagainya. Untuk itu diperlukan upaya bersama untuk menyusun strategi dalam mengantipasi tantangan dalam era global dalam bentuk pengembangan industri.  Baja dalam pengaplikasiannya dalam industri Perlengkapan baja untuk industri makanan  Food service trolley ( trolley makanan )  Load transfer trolley ( trolley barang )  Luggage trolley ( trolley barang )  Mixer ( pengaduk )  Bowl sink ( sink bowl ) Perlengkapan baja untuk dapur dan industri hotel  Towel warmer ( pemanas handuk )  Plate warmer ( penghangat piring )  Kwali Range  Blower kwali range  Teppan yaki  Kompor Blower Perlengkapan baja lainnya  Work table ( meja kerja )  Work table knock down ( m kerja knock down )  Tempat sampah stainless  Queve stand / tiang antrian ( tali pita )  Tiang antrian / pembatas antrian ( tali Bludru )  Service food trolley / service trolley  Collect trolley ( u/ mengumpulkan piring )  Multy rack ( Bermacam-macam rak )
  • 11. Tambang Bijih Page 11 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Pertambangan bijih besi memiliki peran yang sangat vital dalam pembuatan baja 2. Baja yang dihasilkan dapat meningkatkan pembangunan dalam negeri baik dalam bidang pengembangan industri dan pengaplikasiannya di industri. 3. Bijih Besi dan Baja merupakan bahan vital yang sangat dibutuhkan dalm pembangunan. 4.2 Saran Karena penulis melakukan pembuatan makalah ini dengan pendekatan teoritis maka dihimbau kepada pembaca yang ingin mengambil referensi ataupun penambahan pustaka ilmu untuk melakukan studi lebih lanjut dalam mencapai keakuratan teori.