SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
PELATIHAN KERJA
                  DR. CUT ZURNALI, SE., M.Si


 A.   Pengertian Pelatihan Kerja Dalam MSDM
 B.   Pengertian Pelatihan Kerja
 C.   Hal-Hal Penting Mengenai Penyelenggaraan Pelatihan Kerja
 D.   Dasar Hukum Penyelenggaraan Pelatihan Kerja


   BAHAN AJAR “MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL”
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR
                    JAKARTA
                      2011
A. Pengertian Pelatihan Dalam MSDM

Menurut BERNARDIN DAN RUSSELL (1998:172), Training is defined as any attempt to improve employee performance
                                       (        ),       g                y       p      p        p y p
on a currently held job or one related to it. This usually means changes in spesific knowledges, skills, attitudes, or
behaviors. To be effective, training should involve a learning experience, be a planned organizational activity, and be
designed in response to identified needs.

Jadi pelatihan didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada
pekerjaan yang di ik l
   k j           dipikulnya atau j
                             t   juga sesuatu b k it
                                            t berkaitan d
                                                        dengan pekerjaannya. H l i i bi
                                                                 k j          Hal ini biasanya bberarti melakukan
                                                                                                     ti   l k k
perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektif
maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus
menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang didalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang
teridentifikasi.

Menurut ROBBINS, STEPHEN P, (2001:282), Training meant formal training that’s planned in advanced and has a
structured format. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dimaksudkan disini adalah pelatihan formal yang
direncanakan secara matang dan mempunyai suatu format pelatihan yang terstruktur.

Menurut NOE HOLLENBECK GERHART & WRIGHT (2003:251) mengemukakan training is a planned effort to
           NOE, HOLLENBECK,                                         mengemukakan,
facilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee. Hal ini berarti bahwa pelatihan
merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan
pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai.

Menurut VEITHZAL (2004:226) pelatihan adalah proses secara sistematis untuk mengubah tingkah laku karyawan
                  (2004:226),
untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan        keahlian dan kemampuan karyawan untuk
melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu karyawan untuk mencapai
keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya.

Menurut Gomez-Mejia Balkin dan Cardy (2001:259) training is usually conducted when employees have a skill deficit
        Gomez-Mejia, Balkin,          (2001:259),
or when an organization changes a system and employees need to learn new skill. Ini berarti bahwa pelatihan
biasanya dilaksanakan pada saat para pekerja memiliki keahlian yang kurang atau pada saat suatu organisasi
mengubah suatu system dan para perlu belajar tentang keahlian baru.
Manfaat Pelatihan

Pelatihan mempunyai pengaruh yang besar bagi pengembangan perusahaan,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003:250),
pelatihan diselenggarakan oleh perusahaan bermanfaat untuk:

1. Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar,
2. Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi
   baru,
3. Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam
   tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas,
4. Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan
   pembelajaran,
5. Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan
   untuk memberikan        kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan
   kepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut,
6. Selanjutnya pelatihan dapat mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima
   dan bekerja secara lebih efektif satu sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas
   dan para wanita
B. Pengertian Pelatihan Kerja Menurut UU No. 13 Th 2003

         Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
        memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi
        kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat
         ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
                       kualifikasi jabatan atau pekerjaan
                     (Pasal 1 angka 9 UU No. 13 Th 2003)



             Pelatihan K j di t d l
             P l tih Kerja diatur dalam Pasal 9 – 30 UU N 13 Th 2003)
                                        P   l           No.




  Pelatihan Kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali,
  meningkatkan dan mengembangakan kompetensi kerja guna meningkatkan
  kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan bagi tenaga kerja.




Upaya pembinaan tenaga kerja ditempuh melalui perencanaan dan program
ketenagakerjaan, seperti pelatihan, pemagangan, dan pelayanan penempatan
kerja.
C.
C Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam
   UU No. 13 Th 2003 :




1. Pelatihan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan
   dunia usaha, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja (Pasal 10 Ayat 1 UU
   No.
   N 13 Th 2003)

2. Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
   pada standar kompetensi kerja (Pasal 10 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003)

3. Pengusaha bertanggung jawab atas peningkatan dan/atau pengembangan
   kompetensi pekerjanya melalui pelatihan kerja (Pasal 12 Ayat 1 UU No. 13 Th
   2003)

4. Setiap pekerja/buruh memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti
   pelatihan kerja dengan bidang tugasnya (Pasal 12 Ayat 3 UU No. 13 Th 2003)
Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam
UU No. 13 Th 2003 :


5.
5 Pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah
   dan/atau lembaga pelatihan kerja swasta (Pasal 13 Ayat 1 UU No. 13 Th
   2003). Yang dimaksud pelatihan kerja swasta adalah pelatihan kerja
   perusahaan.

6. Lembaga pelatihan kerja swasta dapat berbentuk badan hukum
   Indonesia atau perorangan (Pasal 14 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003)

7.
7 Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
   wajib memperoleh izin atau mendaftar ke instansi yang bertanggung
   jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota (Pasal 14 Ayat 2 UU
   No. 13 Th 2003)

8. Lembaga pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah
   mendaftarkan kegiatannya kepada instansi yang bertanggung jawab di
   bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota. (Pasal 14 Ayat 3 UU No. 13 Th
   2003)
Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam
UU No. 13 Th 2003 :


9. Penyelenggaraan pelatihan kerja wajib memenuhi persyaratan :
   a. Tersedianya tenaga kepelatihan ;
                y      g    p
   b. Adanya kurikulum yang sesuai dengan tingkat pelatihan ;
   c. Tersedianya sarana dan prasarana pelatihan kerja; dan
   d. Tersedianya dana bagi kelangsungan kegiatan penyelenggaraan pelatihan kerja
      (
      (Pasal 15 Ayat 3 UU No. 13 Th 2003)
                  y                     )

10. Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota
    dapat menghentikan sementara pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan kerja,
    apabila di dalam pelaksanaannya ternyata :
     p                p            y      y
    a. Tidak sesuai dengan arah pelatihan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal
    9; dan/atau
    b. Tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15.
       (
       (Pasal 17 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003)
                  y                      )

11. Penghentian sementara pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan kerja
    sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disertai alasan dan saran perbaikan dan
    berlaku paling lama 6 (enam) bulan.
            p    g        (     )
    (Pasal 17 Ayat 2 UU No. 13 Th 2003)
Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam
UU No. 13 Th 2003 :



12. Bagi penyelenggara pelatihan kerja dalam waktu 6 (enam) bulan tidak
    memenuhi dan melengkapi saran perbaikan sebagaimana dimaksud pada
    ayat (2) dikenakan sanksi penghentian program pelatihan (Pasal 17 Ayat 4
    UU No 13 Th 2003)
       No.

13. Penyelenggara pelatihan kerja yang tidak menaati dan tetap melaksanakan
    program pelatihan kerja yang telah dihentikan sebagaimana dimaksud pada
    ayat (4) dikenakan sanksi pencabutan izin dan pembatalan pendaftaran
    penyelenggaraan pelatihan (Pasal 17 Ayat 5 UU No. 13 Th 2003)

14. Pelatihan kerja bagi tenaga kerja penyandang cacat dilaksanakan dengan
    memperhatikan jenis, derajat kecacatan, dan kemampuan tenaga kerja
    penyandang cacat yang bersangkutan (Pasal 19 UU No. 13 Th 2003)
Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam
UU No. 13 Th 2003 :


12. Pelatihan kerja dapat diselenggarakan dengan sistem pemagangan (Pasal 21
                 j    p          gg          g          p   g g    (
    UU No. 13 Th 2003):

   a. Pemagangan dilaksanakan atas dasar perjanjian pemagangan antara
      peserta dengan pengusaha yang dibuat secara tertulis (Pasal 22 Ayat 1 UU
                  g     g      y g                         (          y
      No. 13 Th 2003)

   b. Perjanjian pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-
      kurangnya memuat ketentuan hak dan kewajiban peserta dan pengusaha
      serta jangka waktu pemagangan (Pasal 22 Ayat 2 UU No. 13 Th 2003)

   c. Pemagangan yang diselenggarakan tidak melalui perjanjian pemagangan
      sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dianggap tidak sah dan status
      peserta berubah menjadi pekerja/buruh perusahaan yang bersangkutan
      (Pasal 22 Ayat 3 UU No. 13 Th 2003)

   d. Tenaga kerja yang telah mengikuti program pemagangan berhak atas
      pengakuan kualifikasi kompetensi kerja dari perusahaan atau lembaga
      sertifikasi (Pasal 23 UU No. 13 Th 2003)
Pemagangan menurut Pasal 1 angka 11 UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan adalah:
   “Bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di
    lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan
instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau
       jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.”




       Jadi,
       Jadi pemagangan dalam UU Ketenagakerjaan dimaksudkan
       untuk pelatihan kerja dan peningkatan kompetensi kerja,
       bukan      untuk      tujuan      akademis,   pemenuhan
       kurikulum/persyaratan suatu profesi tertentu.
Pemagangan untuk tujuan akademis, pemenuhan kurikulum atau persyaratan suatu
profesi tertentu, contohnya adalah:

a) Ketentuan pendidikan dan pelatihan praktek kedokteran (koas/magang) dalam
   rangka uji kompetensi dokter Indonesia berdasarkan Pasal 28 ayat (1) UU
   Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

b) Pemagangan untuk memenuhi persyaratan menjadi seorang advokat yang
   dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun (vide Pasal 3 ayat [1] huruf g UU
   No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat jo Pasal 6 Peraturan Perhimpunan Advokat
   Indonesia N
   I d     i No. 1 T h
                     Tahun 2006 t t
                                  tentang P l k
                                           Pelaksanaan M Magang U t k C l
                                                                   Untuk Calon
   Advokat);

c) Persyaratan magang bagi calon Notaris dalam waktu 12 (dua belas) bulan
   berturut-turut ( id P
   b t    tt    t (vide Pasal 3 h
                             l   huruf f UU N 30 T h
                                       f       No.    Tahun 2004 t t
                                                                 tentang J b t
                                                                         Jabatan
   Notaris jo Pasal 2 ayat [1] huruf I Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. M.01-
   HT.03.01 Tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara Pengangkatan, Perpindahan
   dan Pemberhentian Notaris).



Dengan demikian, menurut menurut pakar hukum tenga kerja bahwa pemagangan
mahasiswa D3 S1 S2 dan S3 adalah untuk memenuhi tuntutan akademis (tugas
            D3, S1, S2,
akhir) adalah magang yang dilakukan untuk tujuan akademis atau pemenuhan
kurikulum.
Berdasarkan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 6 ayat (1) jo Pasal 1 angka 2 Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (“UU
Jamsostek”) :

   Pada prinsipnya setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga
   kerja, yang meliputi jaminan kecelakaan kerja (“JKK”), jaminan kematian
   (“JK”) dan jaminan hari tua (“JHT”) serta jaminan pelayanan kesehatan
   ( JPK ).
   (“JPK”).

   Namun, khusus untuk tenaga kerja yang magang, berdasarkan Pasal 8
   ayat (2) huruf a UU Jamsostek hanya diwajibkan ikut Jamsostek untuk
   program JKK saja. Artinya, tidak wajib ikut program JK, JHT dan JPK.
•      Produk akhir dari pemagangan dalam rangka pelatihan kerja adalah sertifikasi kompetensi
       kerja. Hal ini diakui dalam Pasal 23 UU Ketenagakerjaan:

       “Tenaga k j yang t l h mengikuti program pemagangan b h k atas pengakuan k lifik i
       “T      kerja      telah      ik ti                       berhak t  k    kualifikasi
       kompetensi kerja dari perusahaan atau lembaga sertifikasi.”

       Sedangkan, produk dari pemagangan dalam rangka persyaratan akademis atau pemenuhan
       kurikulum/persyaratan suatu profesi tertentu, adalah sertifikat magang untuk persyaratan
                 p   y             p               ,                     g g        p   y
       minimal (minimum requirement) suatu jabatan atau profesi.



               Jadi, perusahaan wajib memberikan suatu sertifikat mengenai hasil
               pemagangan yang dilakukan oleh peserta magang tersebut. Apabila
               ternyata yang diperlukan oleh peserta magang tersebut adalah
               pengakuan bahwa mereka telah melakukan magang di tempat Anda,
               menurut kami surat keterangan riset saja tidak cukup. Perusahaan
               Anda harus memberikan sertifikat yang mengakui bahwa benar
               mereka telah melakukan magang di perusahaan Anda.


    Terkait kontrak magang dalam rangka persyaratan akademis atau pemenuhan
    kurikulum/persyaratan suatu profesi t t t k t t
    k ik l /          t      t     f i tertentu, ketentuannya sangat b
                                                                   t bergantung pada persyaratan
                                                                           t      d          t
    sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur masing-masing
    profesi tersebut.

    Sedangkan, kontrak magang dalam rangka pelatihan kerja, diatur dalam Pasal 22 UU
          g   ,             g g             g   p            j ,
    Ketenagakerjaan jo Pasal 11 dan 12 Permenakertrans No. Per-22/Men/IX/2009, yakni sekurang-
    kurangnya memuat hak dan kewajiban peserta dan penyelenggara program serta jenis program
    dan kejuruan.
Uang Saku

                Jaminan Sosial
 HAK PESERTA
   MAGANG
                Sertifikat Setelah Lulus Program




                Hasil Kerja

                Merekrut    pemagang   sebagai
HAK PENGUSAHA
                pekerja/buruh  jika  memenuhi
                persyaratan
Menaati perjanjian pemagangan
                            p j j      p   g g

                    Mengikuti tata     tertib   program
KEWAJIBAN PESERTA
                    pemagangan
    MAGANG :
                    Mengikuiti tata tertib perusahaan




                    Menyediakan uang saku dan/atau
                    uang
                       g   transpor
                                p    bagi
                                       g   p
                                           peserta
                    pemagangan

                    Menyediakan fasilitas pelatihan
  KEWAJIBAN
 PENGUSAHA :        Menyediakan instruktur

                    Menyediakan         perlengkapan
                                                 j
                    keselamatan dan kesehatan kerja
Pembinaan tenaga kerja dilakukan secara lintas sektoral
          sehingga pemerintah melalui departemen/instansi teknis
                 membentuk beberapa lembaga Pelatihan



1. Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi melalui Balai Latihan Kerja
   Industri (BLKI)

2. Departemen Kehutan melalui Balai Latihan Kehutanan (BLK)

3. Departemen Koperasi, dan UKM melalui balai latihan Koperasi (Balatkop)

4. Departemen Pertanian melalui Balai Latihan dan Penyuluhan Pertanian
   (BLPP)

5. Departemen Pendidikan Nasional melalui Balai Penataran Guru (BPG)

6. Departemen Kesehatan melalui Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes)
D. DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA

1. UU No. 13 Th 2003 tentang Ketenagakerjaan

2. UU No. 32 Th 2004 tentang Pemerintahan daerah, terakhir diubah dengan UU
   NO. 12 Th 2008

3. UU No 39 Th 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
   Indonesia di Luar Negeri

4. PP No. 38 Th 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
   Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
   Kabupaten/Kota

5. Kepmennakertrans No. Kep-225/Men/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja
   Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja

6. Kepmennakertrans No. Kep-228/Men/2003 tentang Tata Cara Penempatan
   Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

7. Kepmennakertrans No. Kep-229/Men/2003 tentang Tata Cara Perizinan dan
   Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja.

More Related Content

What's hot (13)

Durrotun nafi'ah, pai 6G, 143111317
Durrotun nafi'ah, pai 6G, 143111317Durrotun nafi'ah, pai 6G, 143111317
Durrotun nafi'ah, pai 6G, 143111317
 
Fg all-in-one-job-analysis-form
Fg all-in-one-job-analysis-formFg all-in-one-job-analysis-form
Fg all-in-one-job-analysis-form
 
CONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAPCONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAP
 
CV. HRD Team Building Corp1
CV. HRD Team Building Corp1CV. HRD Team Building Corp1
CV. HRD Team Building Corp1
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
Job Des Lkm Bmt Koerasi
Job Des Lkm Bmt KoerasiJob Des Lkm Bmt Koerasi
Job Des Lkm Bmt Koerasi
 
Deskripsi Pekerjaan PT Asuransi Jiwasraya
Deskripsi Pekerjaan PT Asuransi JiwasrayaDeskripsi Pekerjaan PT Asuransi Jiwasraya
Deskripsi Pekerjaan PT Asuransi Jiwasraya
 
Contoh SOP Perusahaan 2015
Contoh SOP Perusahaan 2015Contoh SOP Perusahaan 2015
Contoh SOP Perusahaan 2015
 
Tugas dan job deskripsi manager keuangan
Tugas dan job deskripsi manager keuanganTugas dan job deskripsi manager keuangan
Tugas dan job deskripsi manager keuangan
 
Contoh laporan praktek_kerja_lapangan
Contoh laporan praktek_kerja_lapanganContoh laporan praktek_kerja_lapangan
Contoh laporan praktek_kerja_lapangan
 
Assalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wrAssalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wr
 
Tunjangan Profesi Guru 2009
Tunjangan Profesi Guru 2009Tunjangan Profesi Guru 2009
Tunjangan Profesi Guru 2009
 
Job description
Job descriptionJob description
Job description
 

Similar to Pelatihan kerja cut zurnali

Kertas kerja pengurusan sumber manusia
Kertas kerja pengurusan sumber manusiaKertas kerja pengurusan sumber manusia
Kertas kerja pengurusan sumber manusiaAzalina Harun
 
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...fkipunigres
 
8 konsep program_latihan_sm_
8 konsep program_latihan_sm_8 konsep program_latihan_sm_
8 konsep program_latihan_sm_Nor Masyiah
 
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalahPelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalahGanjar Destiansyah
 
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)TawonNakal
 
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganMakalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganifhamVR46
 
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...Muhammad Fadli. SE,.
 
Tugas Makalah SDM Bpk. Mardalis FEB UMS
Tugas Makalah SDM Bpk. Mardalis FEB UMSTugas Makalah SDM Bpk. Mardalis FEB UMS
Tugas Makalah SDM Bpk. Mardalis FEB UMSFahmy Metala
 
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptxMeisya43
 
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...Muhammad Fadli. SE,.
 
Pelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawanPelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawanpadlah1984
 
Pentingnya Perkembangan Keterampilan Pelatihan
Pentingnya Perkembangan Keterampilan PelatihanPentingnya Perkembangan Keterampilan Pelatihan
Pentingnya Perkembangan Keterampilan Pelatihansherinauliaa
 
Tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pelatihan kerja.
Tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pelatihan kerja.Tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pelatihan kerja.
Tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pelatihan kerja.agri16
 
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaWidia Ratnasari Samosir
 
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaWidia Ratnasari Samosir
 
Peningkatan Profesionalisme Sumber Daya Manusia Bidang Kepariwisataan
Peningkatan Profesionalisme Sumber Daya Manusia Bidang KepariwisataanPeningkatan Profesionalisme Sumber Daya Manusia Bidang Kepariwisataan
Peningkatan Profesionalisme Sumber Daya Manusia Bidang KepariwisataanNoersal Samad
 
03 skkni quantity surveyor 2011 006
03 skkni quantity surveyor 2011 00603 skkni quantity surveyor 2011 006
03 skkni quantity surveyor 2011 006NenyPurnawirati1
 
Pengertian diklat ii
Pengertian diklat  iiPengertian diklat  ii
Pengertian diklat iiRoyadi Nusa
 

Similar to Pelatihan kerja cut zurnali (20)

Kertas kerja pengurusan sumber manusia
Kertas kerja pengurusan sumber manusiaKertas kerja pengurusan sumber manusia
Kertas kerja pengurusan sumber manusia
 
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
Pengaruh disiplin, lingkungan kerja dan pendidikan dan latihan (diklat) terha...
 
8 konsep program_latihan_sm_
8 konsep program_latihan_sm_8 konsep program_latihan_sm_
8 konsep program_latihan_sm_
 
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalahPelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalah
 
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
 
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganMakalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
 
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
 
Tugas Makalah SDM Bpk. Mardalis FEB UMS
Tugas Makalah SDM Bpk. Mardalis FEB UMSTugas Makalah SDM Bpk. Mardalis FEB UMS
Tugas Makalah SDM Bpk. Mardalis FEB UMS
 
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx
 
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL GRAND CEMPAKA RESORT & CON...
 
Pelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawanPelatihan dan pengembangan karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawan
 
Pentingnya Perkembangan Keterampilan Pelatihan
Pentingnya Perkembangan Keterampilan PelatihanPentingnya Perkembangan Keterampilan Pelatihan
Pentingnya Perkembangan Keterampilan Pelatihan
 
Tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pelatihan kerja.
Tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pelatihan kerja.Tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pelatihan kerja.
Tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pelatihan kerja.
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Tna
TnaTna
Tna
 
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
Peningkatan Profesionalisme Sumber Daya Manusia Bidang Kepariwisataan
Peningkatan Profesionalisme Sumber Daya Manusia Bidang KepariwisataanPeningkatan Profesionalisme Sumber Daya Manusia Bidang Kepariwisataan
Peningkatan Profesionalisme Sumber Daya Manusia Bidang Kepariwisataan
 
03 skkni quantity surveyor 2011 006
03 skkni quantity surveyor 2011 00603 skkni quantity surveyor 2011 006
03 skkni quantity surveyor 2011 006
 
Pengertian diklat ii
Pengertian diklat  iiPengertian diklat  ii
Pengertian diklat ii
 

More from cutzurnali

Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/BuruhCut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruhcutzurnali
 
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The MarketplaceCut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplacecutzurnali
 
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali  - Komunikasi Dalam OrganisasiCut Zurnali  - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrialcutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  BerkelanjutanCut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutancutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasicutzurnali
 
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
Cut Zurnali   - The building block of operation strategyCut Zurnali   - The building block of operation strategy
Cut Zurnali - The building block of operation strategycutzurnali
 
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi AdvancedCut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advancedcutzurnali
 
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategyCut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategycutzurnali
 
Upah tenaga kerja cut zurnali
Upah tenaga kerja   cut zurnaliUpah tenaga kerja   cut zurnali
Upah tenaga kerja cut zurnalicutzurnali
 

More from cutzurnali (12)

Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/BuruhCut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
Cut Zurnali - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Penerapan Hak-Hak Pekerja/Buruh
 
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya OrganisasiCut Zurnali - Hubungan  Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
Cut Zurnali - Hubungan Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi
 
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The MarketplaceCut Zurnali  -  Etika Bisnis  -  Ethics in The Marketplace
Cut Zurnali - Etika Bisnis - Ethics in The Marketplace
 
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali  - Komunikasi Dalam OrganisasiCut Zurnali  - Komunikasi Dalam Organisasi
Cut Zurnali - Komunikasi Dalam Organisasi
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
 
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  BerkelanjutanCut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan  Keunggulan Bersaing  Berkelanjutan
Cut Zurnali - Strategi Bisnis - MSDM dan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
 
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
 
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
Cut Zurnali   - The building block of operation strategyCut Zurnali   - The building block of operation strategy
Cut Zurnali - The building block of operation strategy
 
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi AdvancedCut Zurnali   Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
Cut Zurnali Analisis Kasus Manajemen Strategi Advanced
 
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategyCut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategy
 
Upah tenaga kerja cut zurnali
Upah tenaga kerja   cut zurnaliUpah tenaga kerja   cut zurnali
Upah tenaga kerja cut zurnali
 

Recently uploaded

KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 

Recently uploaded (11)

KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 

Pelatihan kerja cut zurnali

  • 1. PELATIHAN KERJA DR. CUT ZURNALI, SE., M.Si A. Pengertian Pelatihan Kerja Dalam MSDM B. Pengertian Pelatihan Kerja C. Hal-Hal Penting Mengenai Penyelenggaraan Pelatihan Kerja D. Dasar Hukum Penyelenggaraan Pelatihan Kerja BAHAN AJAR “MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL” PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2011
  • 2. A. Pengertian Pelatihan Dalam MSDM Menurut BERNARDIN DAN RUSSELL (1998:172), Training is defined as any attempt to improve employee performance ( ), g y p p p y p on a currently held job or one related to it. This usually means changes in spesific knowledges, skills, attitudes, or behaviors. To be effective, training should involve a learning experience, be a planned organizational activity, and be designed in response to identified needs. Jadi pelatihan didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang di ik l k j dipikulnya atau j t juga sesuatu b k it t berkaitan d dengan pekerjaannya. H l i i bi k j Hal ini biasanya bberarti melakukan ti l k k perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektif maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang didalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi. Menurut ROBBINS, STEPHEN P, (2001:282), Training meant formal training that’s planned in advanced and has a structured format. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dimaksudkan disini adalah pelatihan formal yang direncanakan secara matang dan mempunyai suatu format pelatihan yang terstruktur. Menurut NOE HOLLENBECK GERHART & WRIGHT (2003:251) mengemukakan training is a planned effort to NOE, HOLLENBECK, mengemukakan, facilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee. Hal ini berarti bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai. Menurut VEITHZAL (2004:226) pelatihan adalah proses secara sistematis untuk mengubah tingkah laku karyawan (2004:226), untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu karyawan untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. Menurut Gomez-Mejia Balkin dan Cardy (2001:259) training is usually conducted when employees have a skill deficit Gomez-Mejia, Balkin, (2001:259), or when an organization changes a system and employees need to learn new skill. Ini berarti bahwa pelatihan biasanya dilaksanakan pada saat para pekerja memiliki keahlian yang kurang atau pada saat suatu organisasi mengubah suatu system dan para perlu belajar tentang keahlian baru.
  • 3. Manfaat Pelatihan Pelatihan mempunyai pengaruh yang besar bagi pengembangan perusahaan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003:250), pelatihan diselenggarakan oleh perusahaan bermanfaat untuk: 1. Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar, 2. Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi baru, 3. Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas, 4. Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan pembelajaran, 5. Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan kepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut, 6. Selanjutnya pelatihan dapat mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif satu sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita
  • 4. B. Pengertian Pelatihan Kerja Menurut UU No. 13 Th 2003 Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan (Pasal 1 angka 9 UU No. 13 Th 2003) Pelatihan K j di t d l P l tih Kerja diatur dalam Pasal 9 – 30 UU N 13 Th 2003) P l No. Pelatihan Kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangakan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan bagi tenaga kerja. Upaya pembinaan tenaga kerja ditempuh melalui perencanaan dan program ketenagakerjaan, seperti pelatihan, pemagangan, dan pelayanan penempatan kerja.
  • 5. C. C Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam UU No. 13 Th 2003 : 1. Pelatihan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja (Pasal 10 Ayat 1 UU No. N 13 Th 2003) 2. Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja (Pasal 10 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003) 3. Pengusaha bertanggung jawab atas peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi pekerjanya melalui pelatihan kerja (Pasal 12 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003) 4. Setiap pekerja/buruh memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan kerja dengan bidang tugasnya (Pasal 12 Ayat 3 UU No. 13 Th 2003)
  • 6. Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam UU No. 13 Th 2003 : 5. 5 Pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah dan/atau lembaga pelatihan kerja swasta (Pasal 13 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003). Yang dimaksud pelatihan kerja swasta adalah pelatihan kerja perusahaan. 6. Lembaga pelatihan kerja swasta dapat berbentuk badan hukum Indonesia atau perorangan (Pasal 14 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003) 7. 7 Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memperoleh izin atau mendaftar ke instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota (Pasal 14 Ayat 2 UU No. 13 Th 2003) 8. Lembaga pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah mendaftarkan kegiatannya kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota. (Pasal 14 Ayat 3 UU No. 13 Th 2003)
  • 7. Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam UU No. 13 Th 2003 : 9. Penyelenggaraan pelatihan kerja wajib memenuhi persyaratan : a. Tersedianya tenaga kepelatihan ; y g p b. Adanya kurikulum yang sesuai dengan tingkat pelatihan ; c. Tersedianya sarana dan prasarana pelatihan kerja; dan d. Tersedianya dana bagi kelangsungan kegiatan penyelenggaraan pelatihan kerja ( (Pasal 15 Ayat 3 UU No. 13 Th 2003) y ) 10. Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota dapat menghentikan sementara pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan kerja, apabila di dalam pelaksanaannya ternyata : p p y y a. Tidak sesuai dengan arah pelatihan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9; dan/atau b. Tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15. ( (Pasal 17 Ayat 1 UU No. 13 Th 2003) y ) 11. Penghentian sementara pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disertai alasan dan saran perbaikan dan berlaku paling lama 6 (enam) bulan. p g ( ) (Pasal 17 Ayat 2 UU No. 13 Th 2003)
  • 8. Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam UU No. 13 Th 2003 : 12. Bagi penyelenggara pelatihan kerja dalam waktu 6 (enam) bulan tidak memenuhi dan melengkapi saran perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenakan sanksi penghentian program pelatihan (Pasal 17 Ayat 4 UU No 13 Th 2003) No. 13. Penyelenggara pelatihan kerja yang tidak menaati dan tetap melaksanakan program pelatihan kerja yang telah dihentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dikenakan sanksi pencabutan izin dan pembatalan pendaftaran penyelenggaraan pelatihan (Pasal 17 Ayat 5 UU No. 13 Th 2003) 14. Pelatihan kerja bagi tenaga kerja penyandang cacat dilaksanakan dengan memperhatikan jenis, derajat kecacatan, dan kemampuan tenaga kerja penyandang cacat yang bersangkutan (Pasal 19 UU No. 13 Th 2003)
  • 9. Lanjutan Hal-Hal Penting Mengenai Pelatihan Kerja yang diatur dalam UU No. 13 Th 2003 : 12. Pelatihan kerja dapat diselenggarakan dengan sistem pemagangan (Pasal 21 j p gg g p g g ( UU No. 13 Th 2003): a. Pemagangan dilaksanakan atas dasar perjanjian pemagangan antara peserta dengan pengusaha yang dibuat secara tertulis (Pasal 22 Ayat 1 UU g g y g ( y No. 13 Th 2003) b. Perjanjian pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang- kurangnya memuat ketentuan hak dan kewajiban peserta dan pengusaha serta jangka waktu pemagangan (Pasal 22 Ayat 2 UU No. 13 Th 2003) c. Pemagangan yang diselenggarakan tidak melalui perjanjian pemagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dianggap tidak sah dan status peserta berubah menjadi pekerja/buruh perusahaan yang bersangkutan (Pasal 22 Ayat 3 UU No. 13 Th 2003) d. Tenaga kerja yang telah mengikuti program pemagangan berhak atas pengakuan kualifikasi kompetensi kerja dari perusahaan atau lembaga sertifikasi (Pasal 23 UU No. 13 Th 2003)
  • 10. Pemagangan menurut Pasal 1 angka 11 UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan adalah: “Bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.” Jadi, Jadi pemagangan dalam UU Ketenagakerjaan dimaksudkan untuk pelatihan kerja dan peningkatan kompetensi kerja, bukan untuk tujuan akademis, pemenuhan kurikulum/persyaratan suatu profesi tertentu.
  • 11. Pemagangan untuk tujuan akademis, pemenuhan kurikulum atau persyaratan suatu profesi tertentu, contohnya adalah: a) Ketentuan pendidikan dan pelatihan praktek kedokteran (koas/magang) dalam rangka uji kompetensi dokter Indonesia berdasarkan Pasal 28 ayat (1) UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; b) Pemagangan untuk memenuhi persyaratan menjadi seorang advokat yang dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun (vide Pasal 3 ayat [1] huruf g UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat jo Pasal 6 Peraturan Perhimpunan Advokat Indonesia N I d i No. 1 T h Tahun 2006 t t tentang P l k Pelaksanaan M Magang U t k C l Untuk Calon Advokat); c) Persyaratan magang bagi calon Notaris dalam waktu 12 (dua belas) bulan berturut-turut ( id P b t tt t (vide Pasal 3 h l huruf f UU N 30 T h f No. Tahun 2004 t t tentang J b t Jabatan Notaris jo Pasal 2 ayat [1] huruf I Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. M.01- HT.03.01 Tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara Pengangkatan, Perpindahan dan Pemberhentian Notaris). Dengan demikian, menurut menurut pakar hukum tenga kerja bahwa pemagangan mahasiswa D3 S1 S2 dan S3 adalah untuk memenuhi tuntutan akademis (tugas D3, S1, S2, akhir) adalah magang yang dilakukan untuk tujuan akademis atau pemenuhan kurikulum.
  • 12. Berdasarkan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 6 ayat (1) jo Pasal 1 angka 2 Undang- Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (“UU Jamsostek”) : Pada prinsipnya setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi jaminan kecelakaan kerja (“JKK”), jaminan kematian (“JK”) dan jaminan hari tua (“JHT”) serta jaminan pelayanan kesehatan ( JPK ). (“JPK”). Namun, khusus untuk tenaga kerja yang magang, berdasarkan Pasal 8 ayat (2) huruf a UU Jamsostek hanya diwajibkan ikut Jamsostek untuk program JKK saja. Artinya, tidak wajib ikut program JK, JHT dan JPK.
  • 13. Produk akhir dari pemagangan dalam rangka pelatihan kerja adalah sertifikasi kompetensi kerja. Hal ini diakui dalam Pasal 23 UU Ketenagakerjaan: “Tenaga k j yang t l h mengikuti program pemagangan b h k atas pengakuan k lifik i “T kerja telah ik ti berhak t k kualifikasi kompetensi kerja dari perusahaan atau lembaga sertifikasi.” Sedangkan, produk dari pemagangan dalam rangka persyaratan akademis atau pemenuhan kurikulum/persyaratan suatu profesi tertentu, adalah sertifikat magang untuk persyaratan p y p , g g p y minimal (minimum requirement) suatu jabatan atau profesi. Jadi, perusahaan wajib memberikan suatu sertifikat mengenai hasil pemagangan yang dilakukan oleh peserta magang tersebut. Apabila ternyata yang diperlukan oleh peserta magang tersebut adalah pengakuan bahwa mereka telah melakukan magang di tempat Anda, menurut kami surat keterangan riset saja tidak cukup. Perusahaan Anda harus memberikan sertifikat yang mengakui bahwa benar mereka telah melakukan magang di perusahaan Anda. Terkait kontrak magang dalam rangka persyaratan akademis atau pemenuhan kurikulum/persyaratan suatu profesi t t t k t t k ik l / t t f i tertentu, ketentuannya sangat b t bergantung pada persyaratan t d t sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur masing-masing profesi tersebut. Sedangkan, kontrak magang dalam rangka pelatihan kerja, diatur dalam Pasal 22 UU g , g g g p j , Ketenagakerjaan jo Pasal 11 dan 12 Permenakertrans No. Per-22/Men/IX/2009, yakni sekurang- kurangnya memuat hak dan kewajiban peserta dan penyelenggara program serta jenis program dan kejuruan.
  • 14. Uang Saku Jaminan Sosial HAK PESERTA MAGANG Sertifikat Setelah Lulus Program Hasil Kerja Merekrut pemagang sebagai HAK PENGUSAHA pekerja/buruh jika memenuhi persyaratan
  • 15. Menaati perjanjian pemagangan p j j p g g Mengikuti tata tertib program KEWAJIBAN PESERTA pemagangan MAGANG : Mengikuiti tata tertib perusahaan Menyediakan uang saku dan/atau uang g transpor p bagi g p peserta pemagangan Menyediakan fasilitas pelatihan KEWAJIBAN PENGUSAHA : Menyediakan instruktur Menyediakan perlengkapan j keselamatan dan kesehatan kerja
  • 16. Pembinaan tenaga kerja dilakukan secara lintas sektoral sehingga pemerintah melalui departemen/instansi teknis membentuk beberapa lembaga Pelatihan 1. Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi melalui Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) 2. Departemen Kehutan melalui Balai Latihan Kehutanan (BLK) 3. Departemen Koperasi, dan UKM melalui balai latihan Koperasi (Balatkop) 4. Departemen Pertanian melalui Balai Latihan dan Penyuluhan Pertanian (BLPP) 5. Departemen Pendidikan Nasional melalui Balai Penataran Guru (BPG) 6. Departemen Kesehatan melalui Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes)
  • 17. D. DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN PELATIHAN KERJA 1. UU No. 13 Th 2003 tentang Ketenagakerjaan 2. UU No. 32 Th 2004 tentang Pemerintahan daerah, terakhir diubah dengan UU NO. 12 Th 2008 3. UU No 39 Th 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri 4. PP No. 38 Th 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota 5. Kepmennakertrans No. Kep-225/Men/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja 6. Kepmennakertrans No. Kep-228/Men/2003 tentang Tata Cara Penempatan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia 7. Kepmennakertrans No. Kep-229/Men/2003 tentang Tata Cara Perizinan dan Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja.