3. • Pada abad ke-17 di Sulawesi Selatan telah
muncul beberapa kerajaan kecil, seperti Goa,
Tallo, Sopeng, dan Bone.
• Kemudian muncul sebagai kerajaan besar
ialah Goa dan Tallo.
• Keduanya lebih dikenal dengan nama Kerajaan
Makassar.
• Kerajaan Goa-Tallo berada di puncak kejayaan
ketika masa pemerintahan Sultan Hasanuddin
4. Faktor Penyebab Kejayaan Goa
1. Terletak di tepi sungai.
2. Letak Makasar yang sangat strategis dalam
lalu lintas perdagangan Malaka–Maluku.
3. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis 1511.
5. -> Karena posisinya yang strategis dan melihat
peran pelabuhan Somba Opu yang besar, VOC
berniat untuk menguasai Goa
-> VOC mengirimkan perwakilan untuk
mengadakan hubungan dagang dengan Goa
->VOC mulai menunjukkan niat jahatnya
mengajukan permintaan-permintaan kepada
Goa
6. • VOC minta hak monopoli dagang di kerajaan
Goa.
• VOC minta agar kapal-kapal dagang Goa-Tallo
jangan membeli rempah-rempah di Maluku
-> Permintaan tersebut ditolak oleh Sultan
Hasanuddin dan Sultan Hasanuddin ingin
menghentikan tindakan VOC yang anarkis dan
provokatif.
-> Benteng-benteng dipersiapkan, sekutu Goa
mulai dikoordinasikan.
->Sementara VOC juga mempersiapkan diri yaitu
dengan menjalin hubungan dengan raja Bone,
Aru Palaka
7. -> Pada tanggal 7 Juli 1667 meletuslah Perang
Makassar
-> Tentara VOC dipimpin oleh Cornelis Janzoon
Spelman, diperkuat dengan pengikut Aru Palaka
dan orang-orang Ambon dibawah pimpinan
Jonker van Manipa
-> Karena pasukan gabungan dang persenjataan
VOC yang lebih lengkap, benteng pertahanan
Goa di Barombang dapat dikuasai VOC.
-> Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani
Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667
8. • Isi Perjanjian Bongaya:
1. Wilayah Makassar terbatas pada Goa. Wilayah
Bone dikembalikan kepada Aru Palaka.
2. Kapal Makassar dilarang berlayar tanpa seizin
VOC.
3. Makassar tertutup untuk semua bangsa, kecuali
VOC dengan hak monopolinya.
4. Semua benteng harus dihancurkan, kecuali satu
yakni Benteng Ujung Pandang yang kemudian
namanya diganti menjadi Benteng Rotterdam.
5. Makassar harus mengganti kerugian perang
sebesar dua ratus lima puluh ribu ringgit.
9. -> Sultan Hasanuddin tidak bersedia
melaksanakan Perjanjian Bongaya. Ia
menggerakkan kekuatan rakyat untuk kembali
melawan VOC.
-> Namun karena keterbatasan prajurit dan alat
perang, perlawanan ini segera dipadamkan VOC
-> Sultan Hasanuddin terpaksa melaksanakan isi
Perjanjian Bongaya
11. -> VOC terus berambisi untuk menguasai
wilayah Nusantara. Di samping menguasai
malaka, VOC juga mengincar Kepulauan Riau
-> Muncullah perlawanan yang dilakukan
kerajaan-kerajaan di Riau contohnya perlawanan
Kerajaan Siak Sri Indrapura
12. -> Raja Siak, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah
memimpin rakyatnya melawan VOC
->Sultan Abdul Jalil mengirim pasukan dibawah
komando Raja Lela Muda untuk menyerang
Malaka
-> Sultan Abdul Jalil wafat dan digantikan
puteranya, Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah
dan sebagai komandan perang adalah Raja Indra
Pahlawan (putera dari Raja Lela Muda)
->Untuk menghadapi perlawanan Siak, VOC
memutus jalur perdagangan Siak.
13. -> Siak lalu mempersiapkan kekuatan yang lebih
besar untuk melawan VOC
-> Raja Indra Pahlawan sebagai pimpinan
pasukan dan Panglima Besar Tengku
Muhammad Ali.
->Dalam serangan ini Siak diperkuat dengan
kapal “Harimau Buas”
-> Terjadi pertempuran di pulau Guntung.
Ternyata benteng VOC di pulau itu berlapis-lapis.
Siak memutuskan untuk mundur
14. -> Sultan Siak bersama panglima dan penasihat
mengatur siasat baru. VOC harus dilawan
dengan tipu daya
->Siak menggunakan siasat “hadiah sultan”
-> Siak berhasil membunuh orang-orang Belanda
-> Sultan Siak kembali ke Siak dengan membawa
kemenangan meskipun belum berhasil mengusir
VOC dari Malaka