SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
C H R I S T I N E F
X I P S 2
S M A K K A L A M K U D U S
B A N D U N G
2 0 1 3 / 2 0 1 4
RAWA & DAERAH ALIRAN
SUNGAI (DAS)
RAWA
Rawa adalah lahan genangan air secara alamiah
yang terjadi terus-menerus atau misiman akibat
drainase alamiah yang terhambat serta memounyai
ciri-ciri khusus secara fisik, kimiawi, dan biologis.
Rawa selalu digenangi air karena kekurangan saluran
atau letaknya yang rendah, baik yang bersifat
sementara maupun sepanjang waktu, sehingga
pelepasan air dari lahan tersebut lambat. Genangan
ini disebabkan oleh kondisi pembuangan (drainase)
yang buruk.
KLASIFIKASI RAWA
Berdasarkan kondisi air dan tumbuh-tumbuhan yang
hidup:
a) Rawa Swamp
Rawa Swamo merupakan daerah lahan basah
yang selalu digenangi oleh air. Pada umumnya daeran
ini ditumbuhi flora seperti lumut, rumpu-rumputan,
semak-semak, dan tumbuhan jenis pohon
b) Rawa Marsh
Rawa jenis marsh merupakan daerah lahan
basah (sama seperti swamp). Perbedaannya pada jenis
flora yang hidup di daerah tersebut. Adapun jenis
floranya seperti lumut-lumutan, rumput-rumputan, dan
alang-alang.
c) Rawa Bog
Lahan basah yang permukaan tanahnya relatif
kering, tetapi lahan bagian dalamnya penuh air
(bersifat basah).
d) Rawa Pasang Surut
Rawa pasang surut merupakan rawa yang
jumlah kandungan airnya selalu berubah-ubah
(pasang surut), hal ini dikarenakan oleh adanya
pengauh pasang surutnya air laut. Bakau adalah
tanaman yang sering ada di daerah ini.
BERDASARKAN LETAKNYA
a) Rawa Dataran Rendah
Rawa datarab rendah terjadi di daerah depresi
yang membentuk permukaan datar dan cekung. Air
rawa ini berasal dari air hujan, air tanah, dan air
sungai, serta kaya akan mineral. Rawa ini ditumbuhi
oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang terbentuk
di daerah ini berasal dari sisa-sisa tumbuhan autotrof.
b) Rawa Dataran Tinggi
Rawa jenis ini terletak di daerah tinggi
(daripada daerah disekitarnya) dan memiliki
permukaan cekung. Sumber air rawa jenis ini berasal
dari air hujan dan airnya tidak begitu asam.
c) Rawa Peralihan
Rawa jenis ini sebagian tanahnya bisa
digunakan sebagai lahan pertanian.
BERDASARKAN PROSES
TERBENTUKNYA
a) Rawa Pantai
Rawa pantai adalah jenis rawa yang terdapat di
pinggir pantai. Rawa ini selalu dipengaruhi oleh pasang surut
air laut. Pasang surut ini terjadi dua kali dalam sehari sehingga
terbentuklah rawa pantai. Rawa ini banyak ditumbuhi oleh
pohon bakau.
b) Rawa Pinggiran
Terjadi akibat meluapnya air sungai. Rawa sungai ini
dapat juga terbentuk pada daerah bekas aliran yang
terpotong akibat proses meandring sungai.
c) Rawa Abadi
Rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan
dan tidak memiliki pelepasan ke laut. Air hujan yang dalam
rawa hanya dapat menguap tanpa ada aliran yang berarti.
BERDASARKAN SIFAT AIRNYA
a) Rawa Air Tawar
Rawa air tawar adalah rawa yang airnya tawar
karena leaknya di pinggiran sepanjang sungai.
b) Rawa Air Payau
Rawa air payau adalah rawa yang airnya
percamouran antara tawar dan asin, biasanya
letaknya di muara sungai menuju laut.
c) Rawa Air Asin
Rawa air asin adalah rawa yang airnya asin
dan letaknya di daerah pasang surut laut.
BERDASARKAN KEADAAN AIRYA
a) Rawa yang airnya selalu tergenang
Rawa yang selalu tergenang airnya tidak dapat
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, karena
lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. Di
daerah rawa ini sulit terdapat bentuk kehidupan
binatang karena airnya sangat asam dengan warna
air kemerah-merahan.
b) Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Rawa yang menampung air tawar dilimpahkan
air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif
mengering pada saat air laut surut.
MANFAAT RAWA
1. Sebagai tempat pemeliharaan ikan tambak,
misalnya bandeng dan udang (perikanan).
2. Untuk sawah pasang surut (persawahan).
3. Pembangkit listrik.
4. Objek pariwisata.
5. Rawa yang dikeringkan dapat digunakan sebagai
lahan pertanian.
6. Penghasil pohon bakau yang dapat melindungi
daratan dari abrasi.
7. Sebagai lokasi pemukiman dengan model rumah
bertiang.
CARA PENGELOLAAN RAWA
1. Dapat dijadikan lahan alternatif untuk
pengembangan pertanian.
2. Sebagai pengelolaan air
3. Sebagai penataan lahan
4. Sebagai pemilihan komoditas adaptif
5. Sebagai penerapan teknologi budaya yang sesuai
DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah air yang
mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-
titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan
yang jatuh dan terkumpul.
Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan, dan
mengalirkan air hujan yang jatuh diatasnya melalui
sungai.
AIR PADA DAS MERUPAKAN ALIRAN AIR
YANG MENGALAMI SIKLUS HIDROLOGI
SECARA ALAMIAH. SELAMA
BERLANGSUNGNYA DAUR HIDROLOGI, YAITU
PERJALANAN AIR DARI PERMUKAAN LAUT KE
ATMOSFER KEMUDIAN KE PERMUKAAN
TANAH DAN KEMBALI LAGI KE LAUT YANG
TIDAK PERNAH BERHENTI TERSEBUT, AIR
TERSEBUT AKAN TERTAHAN (SEMENTARA) DI
SUNGAI, DANAU/WADUK, DAN DALAM
TANAH SEHINGGA AKAN DIMANFAATKAN
OLEH MANUSIA ATAU MAKHLUK HIDUP.
DAERAH-DAERAH DAS
1. Hulu sungai, berbukit-bukit dan lerengnya curam
sehingga banyak jeram.
2. Tengah sungai, relatif landai,terdapat meander.
Banyak aktivitas penduduk.
3. Hilir sungai, landai dan subur. Banyak areal
pertanian.
MACAM-MACAM DAS
DAS dibedakan menjadi dua, yakni:
1. DAS gemuk: DAS jenis ini memiliki daya tampung
yang besar, adapun sungai yang memiliki DAS
seperti ini cenderung mengalami luapan air yang
besar apabila terjadinya hujan di daerah hulu.
2. DAS kurus: DAS jenis ini bentuknya sempit,
sehingga daya tampungnya pun kecil. Manakala
hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air
yang tidak terlalu hebat.
BENTUK-BENTUK DAS
Bentuk DAS ada tiga jenis, yaitu:
1. Bentuk Bulu Ayam: DAS bentuk bulu ayam memiliki
debit banjir sekuensial dan berurutan. Memerlukan
waktu yang lebih pendek untuk mencapai
mainstream. Memiliki topografi yang lebih curam
daripada bentuk lainnya.
2. Bentuk Kipas: DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir
yang terakumulasi dari berbagai arah sungai dan
memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu
ayam untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi
yang relatif landai daripada bulu ayam.
3. Bentuk parallel / Kombinasi: DAS bentuk kombinasi
memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai
arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu
sekuensial dan berurutan.
PEMBAGIAN DAS BERDASARKAN
FUNGSI HULU, TENGAH, HILIR
• Bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi ang
dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS
agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat
diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS,
kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan
curah hujan.
• Bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan
air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan
manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang
antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas
air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka
air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan
seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
• Bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan
air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan
manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi,
yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air,
kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah
hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air
berih, serta pengelolaan air limbah.
MASALAH-MASALAH DAS DI
INDONESIA
a) Banjir
b) Produktivitas tanah menurun
c) Pengendapan lumpur pada waduk
d) Saluran irigasi proyek tenaga air
e) Penggunaan tanah yang tidak tepat
(perladangan berpindah, pertanian lahan kering
dan konservasi yang tidak tepat)

More Related Content

What's hot

Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi070373
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungaimarnitukan
 
Tahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSTahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSMusnanda Satar
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
Manajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpaduManajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpadupdatarawa
 
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdf
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdfnew KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdf
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdfAdityaBimaPutra1
 
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase PerkotaanPedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase PerkotaanDewangga Setiawan
 
15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaanKharistya Amaru
 
Ppt BENDUNG SAPON
Ppt BENDUNG SAPONPpt BENDUNG SAPON
Ppt BENDUNG SAPONDita Aldisa
 
Kuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologiKuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologiRamal Sihombing
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERNesha Mutiara
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukimaninfosanitasi
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatanAdunk Putra
 

What's hot (20)

Rawa
RawaRawa
Rawa
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
 
bangunan air
bangunan air bangunan air
bangunan air
 
5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungai
 
Tahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSTahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHS
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
Manajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpaduManajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpadu
 
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdf
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdfnew KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdf
new KONSEP DASAR PENGENDALIAN BANJIR ROB R6.pdf
 
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase PerkotaanPedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase Perkotaan
 
15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaan
 
Ppt BENDUNG SAPON
Ppt BENDUNG SAPONPpt BENDUNG SAPON
Ppt BENDUNG SAPON
 
Kuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologiKuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatan
 

Viewers also liked (20)

Rawa, Danau dan Klasifikasinya
Rawa, Danau dan KlasifikasinyaRawa, Danau dan Klasifikasinya
Rawa, Danau dan Klasifikasinya
 
Daerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiDaerah aliran sungai
Daerah aliran sungai
 
Rawa
RawaRawa
Rawa
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Daerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiDaerah aliran sungai
Daerah aliran sungai
 
Das ( daerah aliran sungai )
Das ( daerah aliran sungai )Das ( daerah aliran sungai )
Das ( daerah aliran sungai )
 
Sungai Terdegradasi
Sungai TerdegradasiSungai Terdegradasi
Sungai Terdegradasi
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungai
 
Danau
DanauDanau
Danau
 
Geografi sungai
Geografi sungaiGeografi sungai
Geografi sungai
 
PPT Danau
PPT DanauPPT Danau
PPT Danau
 
makalah Danau
makalah Danaumakalah Danau
makalah Danau
 
Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Danau
DanauDanau
Danau
 
Sungai dan Danau -PKLH-
Sungai dan Danau -PKLH-Sungai dan Danau -PKLH-
Sungai dan Danau -PKLH-
 
Perairan Laut
Perairan LautPerairan Laut
Perairan Laut
 
DANAU DAN WADUK
DANAU DAN WADUKDANAU DAN WADUK
DANAU DAN WADUK
 
Review pesisir dan laut
Review pesisir dan lautReview pesisir dan laut
Review pesisir dan laut
 

Similar to Rawan Sungai Dan Rawa

Dinamika Hidrosfer , Bagian 2 (akhir) (3).pptx
Dinamika Hidrosfer , Bagian 2 (akhir) (3).pptxDinamika Hidrosfer , Bagian 2 (akhir) (3).pptx
Dinamika Hidrosfer , Bagian 2 (akhir) (3).pptxMukarobinspdMukarobi
 
Hidrologi Presentasi
Hidrologi PresentasiHidrologi Presentasi
Hidrologi PresentasiQunk
 
Siklus air dan perairan darat
Siklus air dan perairan daratSiklus air dan perairan darat
Siklus air dan perairan daratQunk
 
Materi Rekayasa Lahan Rawa 1 Pasang Surut dan Lebak.pptx
Materi Rekayasa Lahan Rawa 1 Pasang Surut dan Lebak.pptxMateri Rekayasa Lahan Rawa 1 Pasang Surut dan Lebak.pptx
Materi Rekayasa Lahan Rawa 1 Pasang Surut dan Lebak.pptxSdrAbdullah
 
HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxFrhn5
 
Ppt hidrosfer (hoerul umam x 3)
Ppt hidrosfer (hoerul umam x 3)Ppt hidrosfer (hoerul umam x 3)
Ppt hidrosfer (hoerul umam x 3)Javier Ramdhinov
 
Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)Nurul Wulandari
 
Lahan rawa fix
Lahan rawa fixLahan rawa fix
Lahan rawa fixReza Fahri
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxMukarobinspdMukarobi
 
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdfZonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdfYantoTell
 

Similar to Rawan Sungai Dan Rawa (20)

Dinamika Hidrosfer , Bagian 2 (akhir) (3).pptx
Dinamika Hidrosfer , Bagian 2 (akhir) (3).pptxDinamika Hidrosfer , Bagian 2 (akhir) (3).pptx
Dinamika Hidrosfer , Bagian 2 (akhir) (3).pptx
 
Geografi presentation
Geografi presentationGeografi presentation
Geografi presentation
 
Hidrologi Presentasi
Hidrologi PresentasiHidrologi Presentasi
Hidrologi Presentasi
 
Geografi - Perairan Darat
Geografi - Perairan DaratGeografi - Perairan Darat
Geografi - Perairan Darat
 
Siklus air dan perairan darat
Siklus air dan perairan daratSiklus air dan perairan darat
Siklus air dan perairan darat
 
Materi Rekayasa Lahan Rawa 1 Pasang Surut dan Lebak.pptx
Materi Rekayasa Lahan Rawa 1 Pasang Surut dan Lebak.pptxMateri Rekayasa Lahan Rawa 1 Pasang Surut dan Lebak.pptx
Materi Rekayasa Lahan Rawa 1 Pasang Surut dan Lebak.pptx
 
hidrosfer, mk.pdf
hidrosfer, mk.pdfhidrosfer, mk.pdf
hidrosfer, mk.pdf
 
HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptx
 
Ppt hidrosfer (hoerul umam x 3)
Ppt hidrosfer (hoerul umam x 3)Ppt hidrosfer (hoerul umam x 3)
Ppt hidrosfer (hoerul umam x 3)
 
Domestikasi
DomestikasiDomestikasi
Domestikasi
 
Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)Persentasi perairan air tawar (geografi)
Persentasi perairan air tawar (geografi)
 
Dinamika hidrosfer
Dinamika hidrosferDinamika hidrosfer
Dinamika hidrosfer
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
 
Lahan rawa fix
Lahan rawa fixLahan rawa fix
Lahan rawa fix
 
Hidrologi
Hidrologi Hidrologi
Hidrologi
 
Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
 
Lahan rawa
Lahan rawaLahan rawa
Lahan rawa
 
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdfZonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
Zonasi dan Pemanfaatan Ekosistem Perairan Darat.pdf
 
Hidrosfer
Hidrosfer Hidrosfer
Hidrosfer
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 

Rawan Sungai Dan Rawa

  • 1. C H R I S T I N E F X I P S 2 S M A K K A L A M K U D U S B A N D U N G 2 0 1 3 / 2 0 1 4 RAWA & DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
  • 2. RAWA Rawa adalah lahan genangan air secara alamiah yang terjadi terus-menerus atau misiman akibat drainase alamiah yang terhambat serta memounyai ciri-ciri khusus secara fisik, kimiawi, dan biologis. Rawa selalu digenangi air karena kekurangan saluran atau letaknya yang rendah, baik yang bersifat sementara maupun sepanjang waktu, sehingga pelepasan air dari lahan tersebut lambat. Genangan ini disebabkan oleh kondisi pembuangan (drainase) yang buruk.
  • 3. KLASIFIKASI RAWA Berdasarkan kondisi air dan tumbuh-tumbuhan yang hidup: a) Rawa Swamp Rawa Swamo merupakan daerah lahan basah yang selalu digenangi oleh air. Pada umumnya daeran ini ditumbuhi flora seperti lumut, rumpu-rumputan, semak-semak, dan tumbuhan jenis pohon b) Rawa Marsh Rawa jenis marsh merupakan daerah lahan basah (sama seperti swamp). Perbedaannya pada jenis flora yang hidup di daerah tersebut. Adapun jenis floranya seperti lumut-lumutan, rumput-rumputan, dan alang-alang.
  • 4. c) Rawa Bog Lahan basah yang permukaan tanahnya relatif kering, tetapi lahan bagian dalamnya penuh air (bersifat basah). d) Rawa Pasang Surut Rawa pasang surut merupakan rawa yang jumlah kandungan airnya selalu berubah-ubah (pasang surut), hal ini dikarenakan oleh adanya pengauh pasang surutnya air laut. Bakau adalah tanaman yang sering ada di daerah ini.
  • 5. BERDASARKAN LETAKNYA a) Rawa Dataran Rendah Rawa datarab rendah terjadi di daerah depresi yang membentuk permukaan datar dan cekung. Air rawa ini berasal dari air hujan, air tanah, dan air sungai, serta kaya akan mineral. Rawa ini ditumbuhi oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang terbentuk di daerah ini berasal dari sisa-sisa tumbuhan autotrof.
  • 6. b) Rawa Dataran Tinggi Rawa jenis ini terletak di daerah tinggi (daripada daerah disekitarnya) dan memiliki permukaan cekung. Sumber air rawa jenis ini berasal dari air hujan dan airnya tidak begitu asam. c) Rawa Peralihan Rawa jenis ini sebagian tanahnya bisa digunakan sebagai lahan pertanian.
  • 7. BERDASARKAN PROSES TERBENTUKNYA a) Rawa Pantai Rawa pantai adalah jenis rawa yang terdapat di pinggir pantai. Rawa ini selalu dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pasang surut ini terjadi dua kali dalam sehari sehingga terbentuklah rawa pantai. Rawa ini banyak ditumbuhi oleh pohon bakau. b) Rawa Pinggiran Terjadi akibat meluapnya air sungai. Rawa sungai ini dapat juga terbentuk pada daerah bekas aliran yang terpotong akibat proses meandring sungai. c) Rawa Abadi Rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki pelepasan ke laut. Air hujan yang dalam rawa hanya dapat menguap tanpa ada aliran yang berarti.
  • 8. BERDASARKAN SIFAT AIRNYA a) Rawa Air Tawar Rawa air tawar adalah rawa yang airnya tawar karena leaknya di pinggiran sepanjang sungai. b) Rawa Air Payau Rawa air payau adalah rawa yang airnya percamouran antara tawar dan asin, biasanya letaknya di muara sungai menuju laut. c) Rawa Air Asin Rawa air asin adalah rawa yang airnya asin dan letaknya di daerah pasang surut laut.
  • 9. BERDASARKAN KEADAAN AIRYA a) Rawa yang airnya selalu tergenang Rawa yang selalu tergenang airnya tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, karena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. Di daerah rawa ini sulit terdapat bentuk kehidupan binatang karena airnya sangat asam dengan warna air kemerah-merahan. b) Rawa yang airnya tidak selalu tergenang Rawa yang menampung air tawar dilimpahkan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif mengering pada saat air laut surut.
  • 10. MANFAAT RAWA 1. Sebagai tempat pemeliharaan ikan tambak, misalnya bandeng dan udang (perikanan). 2. Untuk sawah pasang surut (persawahan). 3. Pembangkit listrik. 4. Objek pariwisata. 5. Rawa yang dikeringkan dapat digunakan sebagai lahan pertanian. 6. Penghasil pohon bakau yang dapat melindungi daratan dari abrasi. 7. Sebagai lokasi pemukiman dengan model rumah bertiang.
  • 11. CARA PENGELOLAAN RAWA 1. Dapat dijadikan lahan alternatif untuk pengembangan pertanian. 2. Sebagai pengelolaan air 3. Sebagai penataan lahan 4. Sebagai pemilihan komoditas adaptif 5. Sebagai penerapan teknologi budaya yang sesuai
  • 12. DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik- titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul. Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh diatasnya melalui sungai.
  • 13. AIR PADA DAS MERUPAKAN ALIRAN AIR YANG MENGALAMI SIKLUS HIDROLOGI SECARA ALAMIAH. SELAMA BERLANGSUNGNYA DAUR HIDROLOGI, YAITU PERJALANAN AIR DARI PERMUKAAN LAUT KE ATMOSFER KEMUDIAN KE PERMUKAAN TANAH DAN KEMBALI LAGI KE LAUT YANG TIDAK PERNAH BERHENTI TERSEBUT, AIR TERSEBUT AKAN TERTAHAN (SEMENTARA) DI SUNGAI, DANAU/WADUK, DAN DALAM TANAH SEHINGGA AKAN DIMANFAATKAN OLEH MANUSIA ATAU MAKHLUK HIDUP.
  • 14. DAERAH-DAERAH DAS 1. Hulu sungai, berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak jeram. 2. Tengah sungai, relatif landai,terdapat meander. Banyak aktivitas penduduk. 3. Hilir sungai, landai dan subur. Banyak areal pertanian.
  • 15. MACAM-MACAM DAS DAS dibedakan menjadi dua, yakni: 1. DAS gemuk: DAS jenis ini memiliki daya tampung yang besar, adapun sungai yang memiliki DAS seperti ini cenderung mengalami luapan air yang besar apabila terjadinya hujan di daerah hulu. 2. DAS kurus: DAS jenis ini bentuknya sempit, sehingga daya tampungnya pun kecil. Manakala hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air yang tidak terlalu hebat.
  • 16. BENTUK-BENTUK DAS Bentuk DAS ada tiga jenis, yaitu: 1. Bentuk Bulu Ayam: DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya. 2. Bentuk Kipas: DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam. 3. Bentuk parallel / Kombinasi: DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu sekuensial dan berurutan.
  • 17. PEMBAGIAN DAS BERDASARKAN FUNGSI HULU, TENGAH, HILIR • Bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi ang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan. • Bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
  • 18. • Bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air berih, serta pengelolaan air limbah.
  • 19. MASALAH-MASALAH DAS DI INDONESIA a) Banjir b) Produktivitas tanah menurun c) Pengendapan lumpur pada waduk d) Saluran irigasi proyek tenaga air e) Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat)