SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
MAKALAH 
ALAT UKUR LISTRIK 
Tentang 
VOLTMETER 
Oleh 
Deni Hernita 
411.059 
JURUSAN TADRIS IPA-FISIKA FAKULTAS TARBIYAH 
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) 
IMAM BONJOL PADANG 
1435 H/2014 M 
1
VOLTMETER 
Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan listrik. Alat ini sering digunakan oleh 
teknisi elektronik yang biasanya menjadi satu dalam multi tester atau Avometer. 
Voltmeter juga digunakan untuk melakukan pengukuran tegangan baik tegangan AC atau 
tegangan DC. Alat ukur ini biasanya dipasang secara pararel terhadap rangkaian/komponen yang 
akan diukur. 
Gambar. Voltmeter dan Multimeter 
Voltmeter yang sering digunakan di laboratorium sekolah. Kemampuan pengukurannya 
terbatas sesuai dengan nilai maksimum yang tertera dalam alat ukur itu. Ada yang maksimumnya 
5 V, 10 V dan 20 V dan seterusnya. 
2
A. Konfigurasi Multimeter 
Konfigurasi multimeter dan control indikator yang terdapat pada sebuah multimeter 
diperlihatkan pada gambar. 
Gambar . Konfigurasi Multimeter 
1. Papan skala digunanakan untuk memebaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala 
tahanan dalam satuan ohm, tegangan ACV dan DCV, dan skala-skala lainnya. Lihat 
gambar. 
3
2. Saklar jangkauan ukur digunakan utuk menentukan posisi kerja multimeter, dan batas ukur 
(range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam ohm), saklar 
ditempatkan pada posisi Ω, demikian juga jika digunakan untuk mengatur tegangan (ACV dan 
DCV) dan kuat arus (mA-μA). Satu hal yang perlu diingat dalam mengukur tegangan listrik, 
posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. 
Misalnya, tegangan yang akan diukur adalah 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas 
ukur 250 ACV. Demikian juga untuk mengukur DCV. 
3. Sekrup pengatur posisi jarum (preset) digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka 
nol (sebelah kiri papan skala) 
4. Tombol pengatur jarum pada posisinol (zero adjustment) digunakan untuk menera jarum 
penunjuk pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan. 
Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik dipertemukan, kemudian tombol diputar untuk 
memposisikan jarum pada angka nol (sebelah kanan papan skala) 
5. Lubang kabel penyidik sebagai tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan 
multimeter. Ditandai dengan tanda + dan - atau common. Pada multimeter yang lebih lengkap 
dilengkapi juga dengan lubang untuk mengukur hfe transistor dan lubang untuk mengukur 
kapasitas kapasitor. 
4
B. Batas Ukur (Range) 
1. Batas ukur kuat arus biasanya terdiri dari angka-angka 0,25-25-500 mA. Angka tersebut 
merupakan nilai maksimal arus yang dapat diukur oleh multimeter. 
2. Batas ukur tegangan biasanya terdiri dari angka-angka 10-50-250-500-1000ACV/DCV. 
angka tersebut merupakan nilai maksimal tegangan yang dapat diukur oleh multimeter. 
3. Batas ukur tahanan: biasanya terdiri dari angka-angka X1, X10, dan kiloohm. Angka 
tersebut merupakan nilai maksimal tahanan yang dapat diukur oleh multimeter. 
Kriteria Multimeter 
Kriteria sebuah multimeter tergantung pada: 
1. Kekhususan pemakaian, ditentukan oleh tahanan dibagai dengan tegangan, misalnya 20kΩ/v 
untuk DCV dan 8kΩ/v untuk ACV. 20kΩ/v maka I = E/R = 1/20.000 = ½ x 10-4A = 0,05 
mA = 50 μA. Multimeter menggunakan arus sebesar 50 μA untuk alat pengukur dan akan 
menarik arus maksimal 50 μA dari rangkaian yang diukur. 
2. Fungsi tahanannya sebagai penguji transistor untuk menentukan hfe transistor (kemampuan 
arus untuk menguatkan arus listrik searah sampai beberapa kali), penguji dioda dan 
kapasitas kapasitor dalam hubungannya dengan pekerjaan perbaikan alat alat elektronik. 
C. Merancang Multiplayer Ganda 
Penambahan sejumlah penggali beserta sebuah sakelar rangkuman (range switch) 
membuat instrumen mampu digunakan bagi sejumlah rangkuman tegangan. Seperti pada gambar 
dibawah ini voltmeter rangkuman ganda (multirange) yang menggunakan sebuah sakelar empat 
posisi (V1,V2,V3,V4 ) dan empat pengali (R1, R2, R3, R4). Nilai dari tahanan – tahanan pengali dapat 
ditentukan dengan menggunakan metoda sebelumnya atau metoda sensitivitas (sensitivity 
method). 
Kedua gambar ini memiliki variasi rangkaian, di mana tahanan – tahanan pengali 
dihubungkan dalam susunan dan deret (seri) dan sakelar pemilih di setiap posisi menghasilkan 
5
sejumlah tahanan tertentu yang seri terhadap Rm. System ini memiliki keuntungan yaitu : semua 
pengali kecuali yang pertama memilik nilai tahanan standar dan dapatdiperoleh di pasaran 
dengan toleransi yang tepat. Pengali untuk rangkuman rendah, R4 adalah satu – satunya tahanan 
yang harus dibuat agar memenuhi persyaratan rangkaian. 
D. Sensitivitas (Kepakaan) 
Sensitivitas voltmeter atau nilai ohm per volt adalah perbandingan tahanan total RT terhadap 
tegangan rangkuman V yang nilainya selalu 1000 Ω/V. Sensitivitas ( S ) adalah kebalikan dari 
defleksi skala penuh alat ukur, yaitu : 
Ω/V 
Ket : 
S = sensitivitas voltmeter, 
V = rangkuman tegangan yang ditentukan ole posisi sakelar 
Rm = tahanan dalam alat ukur (ditambahan tahanan – tahanan seri) 
Rs = tahanan pengali 
E. Efek Pembebanan 
voltmeter sensititivitas rendah dapat memberikan pembacaan yang tepat sewaktu mengukur 
tegangan dalam rangkaian – rangkaian tahnanan rendah, tetapi jelas menghasilkan pembacaan 
yang tidak dapat dipercaya dalam rangkaian – rangkaian tahanan tinggi. Bila sebuah voltmeter 
dihubungkan antara dua titik di dalam sebuah rangkaian tahanan tinggi, dia bertindak sebagai 
shunt bagian rangkaian sehingga memperkecil tahanan ekivalen dalam bagian rangkaian 
tersebut. Berarti voltmeter akan menghasilkan penunjukan tegangan yang lebih rendah dari yang 
sebenarnya sebelum dihubungkan. Efek ini disebut Efek Pembebanan. 
F. Cara Menggunakan Voltmeter 
6
MENGUKUR TEGANGAN AC 
Kita akan melakukan pengukuran tegangan PLN, diketahui tegangan PLN secara teori adalah 
220 VAC, maka langkah kerjanya adalah 
1. Masukkan probe merah pada terminal (+), dan probe hitam pada terminal com (-). 
Mencolokkan probe sesuai dengan tempatnya 
2. Menentukan Batas Ukur pengukuran. Karena tegangan PLN secara teori adalah 220VAC 
maka kita arahkan selektor pada bagian VAC dengan Batas Ukur 250 atau 1000 (ingat 
Batas Ukur dipilih lebih besar dari pada tegangan yang akan diukur). 
Untuk pembahasan kita kali ini kita akan menggunakan Batas Ukur 250 
7
3. Karena ini pengukuran AC, maka posisi penempatan probe bisa bolak-balik. 
4. Colokkan kedua probe multimeter masing-masing pada lubang PLN (karena yang diukur 
tegangan AC, tidak usah kuatir kalau terbalik). 
Mengukur VAC PLN dengan BU = 250 
5. Baca dan Perhatikan hasil penunjukan 
jarum 
Cara Membaca Jarum Penunjuk 
8
Pilihlah SM (Skala Maksimum) yang akan digunakan, pada gambar multimeter di bawah ini ada 
3 pilihan SM (Skala Maksimum) yaitu : 10, 50,250 
Jika kita memilih SM (Skala Maksimum) = 250, maka skala yang dipakai adalah : 
Sekarang tinggal membaca jarum penunjuk. Dari gambar di atas mari kita cuplik pada bagian 
jarum penunjuk, seperti digambarkan di bawah ini : 
Dari gambar di atas diketahui bahwa diantara 200-250 terdapat 10 strip, sehingga besar setiap 
strip (kita anggap simbol bobot setiap strip = S): 
9
Karena bobot setiap strip = 5 maka dari cuplikan jarum penunjukan di atas dapat digambarkan 
kembali : 
Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa JP (Jarum Penunjukan) =220. Sekarang kita tinggal 
memasukkan dalam rumus. 
Cara Membaca Multimeter Analog : 
Analog multimeter sederhana dan murah, dan mereka cukup akurat untuk sebagian besar 
tujuan. Meskipun multimeter digital terbaik menawarkan akurasi yang lebih besar dan fitur lain 
yang meter analog kurangnya, seperti perlindungan yang berlebihan, untuk sebagian besar 
aplikasi meter analog akan mendapatkan pekerjaan yang dilakukan pada harga yang wajar. 
Kelemahan terbesar ke analog multimeter adalah bahwa mereka bisa sulit bagi pemula untuk 
membaca. 
Ada skala yang berbeda dicetak pada permukaan yang sama, dan memutuskan mana yang 
untuk melihat dapat membingungkan pada awalnya. 
10
Instruksi : 
1. Tentukan unit yang ingin diuji. Analog multimeter biasanya mengukur tegangan, arus 
listrik dan perlawanan. Resistance adalah ukuran dari berapa banyak kawat atau 
komponen elektronik menolak aliran listrik, tegangan adalah ukuran sirkuit "tekanan", 
dan arus listrik adalah ukuran dari jumlah listrik yang mengalir ke sirkuit. Banyak 
multimeter mengukur baik AC dan listrik DC, meskipun beberapa ukuran hanya DC. 
2. Mengatur multimeter untuk pengaturan yang benar untuk apa yang ingin mengukur. 
Multimeter harus di set ke nilai yang lebih tinggi daripada akan mengukur. Misalnya, jika 
ingin mengukur tegangan pada soket dinding dan multimeter memiliki baik AC 50V dan 
250V pengaturan, set ke 250V AC. Jika tidak, akan dapat mengukur tegangan penuh, dan 
dapat merusak multimeter. Atau jika mengukur sebuah resistor 100 ohm dan multimeter 
memiliki 10 ohm, 100 ohm dan 1000 ohm pengaturan, set ke 1000 ohm. Dengan begitu, 
jika perlawanan sedikit terlalu tinggi, akan mampu mendeteksi itu. 
3. Lepaskan komponen dari sumber listrik jika mengukur resistensi. Misalnya, jika 
mengukur resistensi dari tombol lampu, matikan pemutus sirkuit pertama. Jika mengukur 
tegangan atau arus listrik, lewati langkah ini. 
4. Tempatkan tes mengarah pada kedua sisi unit yang diuji. Jika mengukur listrik AC, 
misalnya, menempatkan satu memimpin di terminal baik. 
5. Carilah skala yang sesuai dengan pengaturan yang miliki. Jika ingin mengukur tegangan 
AC dan telah diatur ke 250 volt AC, misalnya, harus ada skala yang berlangsung dari 0V 
pada satu sisi multimeter untuk 250V di sisi lain. 
6. Perhatikan seberapa jauh ayunan jarum. Itu adalah nilai. Sebagai contoh, jika tegangan 
ayunan jarum AC 2/5 dari jalan antara tanda 100V dan tanda 150V, AC berada pada 120 
volt, yang normal di sebagian besar wilayah Amerika Serikat. 
Secara teoritis,untuk mempermudah pembelajaran, pengukuran tegangan, kuat arus dan 
tahanan ditampilkan dengan symbol sebagai berikut: 
11
Persiapan awal yang perlu anda lakukan sebelum menggunakan multimeter adalah: 
1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan multimeter. 
2. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan, tahanan 
dan kuat arus. 
3. Sebelum dan sesudah digunakan posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada 
posisi ACV dengan batas ukur tertinggi 
4. Kabel penyidik (probes) multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah 
kabel yang berwarna merah ke lubang penyidik bertanda + atau out dan dan kabel 
berwarna hitam ke lubang bertanda – atau common. 
5. Pada saat akan melakukan pengukuran perhatikan apakah jarum penunjuk sudah berada 
pada posisi nol. Jika belum lakukanlah peneraan dengan caa memutar sekrup pengatur 
posisi nol dengan obeng negative. 
6. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan 
diukur. 
7. Pada pengukuran DCV kabel penyidik + dan – diletakkan sesuai dengan kutub tegangan 
yang akan diukur 
8. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik kecuali kita sudah dapat memprediksikan 
besarnya kuat arus yang mengalir. 
9. Untuk mengukur tahanan terlebih dahulu jarum penunjuk ditera pada posisi nol sebelah 
kanan papan skala dengan menggunakan zero adjustment. 
10. Berhati-hatilah jika hendak mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV. 
12
G. Contoh Soal 
1. Sebuah gerak d’Arsonval dengan tahanan – tahanan Rm = 100 Ω dan skala penuh 
Idp = mA, akan diubah menjadi voltmeter arus searah rangkuman ganda dengan batas 
ukur 0 – 10 V, 0 – 50 V, 0 – 250 V, dan 0 – 250 V. Tentukan tahanan pengali dengan 
rangkuman ganda. Perhatikan gambar 
Penyelesaian : 
a. Pada rangkuman 10 V (posisi V4) tahanan total rangkaian adalah : 
Rr = 10 V / 1 mA = 10 kΩ 
R4 = Rr − Rm = 10 kΩ − 100 kΩ = 9,900 Ω 
b. Pada rangkuman 50 V (posisi V3) 
Rr = 50 V / 1 mA = 50 kΩ 
R3 = Rr – (R4 + Rm ) = 50 kΩ − 10 kΩ = 40 kΩ 
c. Pada rangkuman 250 V (posisi V2) 
13
Rr = 250 V / 1 mA = 250 kΩ 
R2 = Rr – (R3 + R4 + Rm) = 250 kΩ − 50 kΩ = 200 kΩ 
d. Pada rangkuman 500 V (posisi V1) 
Rr = 500 V / 1 mA = 250 kΩ 
R1 = Rr – (R2 +R3 + R4 + Rm) = 500 kΩ − 250 kΩ = 250 kΩ 
2. Sebuah gerak d’Arsonval dengan tahanan – tahanan Rm = 100 Ω dan skala penuh 
Idp = mA, akan diubah menjadi voltmeter arus searah rangkuman ganda dengan batas 
ukur 0 – 10 V, 0 – 50 V, 0 – 250 V, dan 0 – 250 V. Gunakan metoda sensitivitas 
untuk menentukan tahanan pengali. 
Penyelesaian : 
S = 1/Idp = 1 / 0,001 A = 1,000 Ω/V 
R4 = ( S x V) − Rm = 1,000 Ω/V x 10 kΩ − 100 kΩ = 9,900 kΩ 
R3 = ( S x V) − Rm = 1,000 Ω/V x 50 kΩ −10,000 kΩ = 40 kΩ 
R2 = ( S x V) − Rm = 1,000 Ω/V x 250 kΩ −50 kΩ = 200 kΩ 
R1 = ( S x V) − Rm = 1,000 Ω/V x 500 kΩ − 250 kΩ = 250 kΩ 
3. Untuk mengukur tegangan antara ujung – ujung tahanan 50 kΩ dalam rangkaian pada 
gambar. Pengukuran ini tersedia dua Voltmeter, Voltmeter 1 dengan sensitivitas 
1000 Ω/V dan Voltmeter dengan sensitivitas 20000 Ω/V. Kedua Voltmeter dipakai 
pada rangkuman 50 V. Tentukan 
a) Pembacaan tiap Voltmeter 
b) Kesalahan dalam tiap pembacaan, dinyatakan dalam presentase nilai yang 
sebenarnya 
Penyelesaian : 
14
Pemeriksaan rangkaian menunjukkan bahwa tegangan pada tahanan 50 kΩ adalah 
50 kΩ / 150 kΩ x 150 V = 50 V 
Ini adalah nilai tegangan sebenarnya pada tahanan 50 kΩ 
a) Voltmeter 1 ( S = 1000 Ω/V ) memiliki tahanan 50 V x 1000 Ω/V = 50 kΩ 
pada rangkuman 50 V. Menghubungkan voltmeter antara tahanan 50 kΩ 
menyebabkan pertambahan tahanan paralel ekivalen menjadi 25 kΩ dan 
tahanan total rangkaian menjadi 125 kΩ. Beda potensial pada gabungan 
voltmeter dan tahanan 50 kΩ menghasilkan penunjukan voltmeter sebesar 
V1 = 50 kΩ / 125 kΩ x 150 V = 30 V 
Voltmeter 2 ( S = 20 kΩ/V ) memiliki tahanan 50 V x 20 Ω/V = 1 kΩ 
pada rangkuman 50 V. Menghubungkan voltmeter antara tahanan 50 kΩ 
menyebabkan pertambahan tahanan paralel ekivalen menjadi 47,6 kΩ dan 
tahanan total rangkaian menjadi 147,6 kΩ. Beda potensial pada gabungan 
voltmeter dan tahanan 50 kΩ menghasilkan penunjukan voltmeter sebesar 
V2 = 47,6 kΩ / 147,6 kΩ x 150 V = 48,36 V 
b) Kesalahan pembacaan voltmeter 1 adalah : 
x 100 
100 
= 40 
Kesalahan pembacaan voltmeter 2 adalah 
15
= 100 
= 3,28 
16

More Related Content

What's hot

Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisimeko_dp
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaRL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaMuhammad Dany
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter Uchiha Setya
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonRetnoWulan26
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorkukuhruyuk15
 
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)kiplaywibley
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"Varilia Wardani
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35Bogiva Mirdyanto
 
laporan rangkaian loop terbuka dam loop tertutup
laporan rangkaian loop terbuka dam loop tertutuplaporan rangkaian loop terbuka dam loop tertutup
laporan rangkaian loop terbuka dam loop tertutupTri Asih Krisna
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arusvioai
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopAnarstn
 

What's hot (20)

Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaRL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan norton
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
 
laporan rangkaian loop terbuka dam loop tertutup
laporan rangkaian loop terbuka dam loop tertutuplaporan rangkaian loop terbuka dam loop tertutup
laporan rangkaian loop terbuka dam loop tertutup
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 

Viewers also liked (20)

Tugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukurTugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukur
 
Modul cara menggunakan volt meter ac
Modul   cara menggunakan volt meter acModul   cara menggunakan volt meter ac
Modul cara menggunakan volt meter ac
 
Cara menggunakan multimeter analog
Cara menggunakan multimeter analogCara menggunakan multimeter analog
Cara menggunakan multimeter analog
 
Modul cara menggunakan volt meter dc
Modul   cara menggunakan volt meter dcModul   cara menggunakan volt meter dc
Modul cara menggunakan volt meter dc
 
Hidrometer
Hidrometer Hidrometer
Hidrometer
 
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerModul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
 
Bon jovi
Bon joviBon jovi
Bon jovi
 
Presentasi bab 11
Presentasi bab 11Presentasi bab 11
Presentasi bab 11
 
Presentasi bab 13
Presentasi bab 13Presentasi bab 13
Presentasi bab 13
 
Presentasi bab 12
Presentasi bab 12Presentasi bab 12
Presentasi bab 12
 
Istanbul report
Istanbul reportIstanbul report
Istanbul report
 
Top anticipated luxury hotels for 2014
Top anticipated luxury hotels for 2014Top anticipated luxury hotels for 2014
Top anticipated luxury hotels for 2014
 
Presentasi bab 6
Presentasi bab 6Presentasi bab 6
Presentasi bab 6
 
Métodos de investigación
Métodos de investigaciónMétodos de investigación
Métodos de investigación
 
Iedomajies vietu ....
Iedomajies vietu .... Iedomajies vietu ....
Iedomajies vietu ....
 
Trabajo ii natali cardenas ramos
Trabajo ii natali cardenas ramosTrabajo ii natali cardenas ramos
Trabajo ii natali cardenas ramos
 
Presentasi bab 10
Presentasi bab 10Presentasi bab 10
Presentasi bab 10
 
Presentasi bab 4
Presentasi bab 4Presentasi bab 4
Presentasi bab 4
 
Trabajo i natali cardenas ramos
Trabajo i natali cardenas ramosTrabajo i natali cardenas ramos
Trabajo i natali cardenas ramos
 
4박5일(20130405)
4박5일(20130405)4박5일(20130405)
4박5일(20130405)
 

Similar to Makalah voltmeter

Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogIvanAdesmansyah
 
Enis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrikEnis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrikAde Imanudin
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxlukasnapitupulu
 
7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeterEdi Sutanto
 
Teknik Membaca Multimeter Secara Tepat
Teknik Membaca Multimeter Secara TepatTeknik Membaca Multimeter Secara Tepat
Teknik Membaca Multimeter Secara Tepatbayu seto respati
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 
Multitester
MultitesterMultitester
Multitesterekky07
 
Multimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptxMultimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptxIstofaAnaas
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeterZara Neur
 

Similar to Makalah voltmeter (20)

Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analog
 
Enis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrikEnis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrik
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
 
7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter
 
Teknik Membaca Multimeter Secara Tepat
Teknik Membaca Multimeter Secara TepatTeknik Membaca Multimeter Secara Tepat
Teknik Membaca Multimeter Secara Tepat
 
Avo meter-word1
Avo meter-word1Avo meter-word1
Avo meter-word1
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
8.1 multimeter
8.1 multimeter8.1 multimeter
8.1 multimeter
 
pengukuran.pptx
pengukuran.pptxpengukuran.pptx
pengukuran.pptx
 
Alat elektrik
Alat elektrikAlat elektrik
Alat elektrik
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
 
Multitester
MultitesterMultitester
Multitester
 
Modul 1.pptx
Modul 1.pptxModul 1.pptx
Modul 1.pptx
 
Multitester
MultitesterMultitester
Multitester
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
Modul 02
Modul 02Modul 02
Modul 02
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
Multimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptxMultimeter (K230101MS).pptx
Multimeter (K230101MS).pptx
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeter
 

Makalah voltmeter

  • 1. MAKALAH ALAT UKUR LISTRIK Tentang VOLTMETER Oleh Deni Hernita 411.059 JURUSAN TADRIS IPA-FISIKA FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) IMAM BONJOL PADANG 1435 H/2014 M 1
  • 2. VOLTMETER Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan listrik. Alat ini sering digunakan oleh teknisi elektronik yang biasanya menjadi satu dalam multi tester atau Avometer. Voltmeter juga digunakan untuk melakukan pengukuran tegangan baik tegangan AC atau tegangan DC. Alat ukur ini biasanya dipasang secara pararel terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur. Gambar. Voltmeter dan Multimeter Voltmeter yang sering digunakan di laboratorium sekolah. Kemampuan pengukurannya terbatas sesuai dengan nilai maksimum yang tertera dalam alat ukur itu. Ada yang maksimumnya 5 V, 10 V dan 20 V dan seterusnya. 2
  • 3. A. Konfigurasi Multimeter Konfigurasi multimeter dan control indikator yang terdapat pada sebuah multimeter diperlihatkan pada gambar. Gambar . Konfigurasi Multimeter 1. Papan skala digunanakan untuk memebaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala tahanan dalam satuan ohm, tegangan ACV dan DCV, dan skala-skala lainnya. Lihat gambar. 3
  • 4. 2. Saklar jangkauan ukur digunakan utuk menentukan posisi kerja multimeter, dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam ohm), saklar ditempatkan pada posisi Ω, demikian juga jika digunakan untuk mengatur tegangan (ACV dan DCV) dan kuat arus (mA-μA). Satu hal yang perlu diingat dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misalnya, tegangan yang akan diukur adalah 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga untuk mengukur DCV. 3. Sekrup pengatur posisi jarum (preset) digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala) 4. Tombol pengatur jarum pada posisinol (zero adjustment) digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik dipertemukan, kemudian tombol diputar untuk memposisikan jarum pada angka nol (sebelah kanan papan skala) 5. Lubang kabel penyidik sebagai tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan multimeter. Ditandai dengan tanda + dan - atau common. Pada multimeter yang lebih lengkap dilengkapi juga dengan lubang untuk mengukur hfe transistor dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor. 4
  • 5. B. Batas Ukur (Range) 1. Batas ukur kuat arus biasanya terdiri dari angka-angka 0,25-25-500 mA. Angka tersebut merupakan nilai maksimal arus yang dapat diukur oleh multimeter. 2. Batas ukur tegangan biasanya terdiri dari angka-angka 10-50-250-500-1000ACV/DCV. angka tersebut merupakan nilai maksimal tegangan yang dapat diukur oleh multimeter. 3. Batas ukur tahanan: biasanya terdiri dari angka-angka X1, X10, dan kiloohm. Angka tersebut merupakan nilai maksimal tahanan yang dapat diukur oleh multimeter. Kriteria Multimeter Kriteria sebuah multimeter tergantung pada: 1. Kekhususan pemakaian, ditentukan oleh tahanan dibagai dengan tegangan, misalnya 20kΩ/v untuk DCV dan 8kΩ/v untuk ACV. 20kΩ/v maka I = E/R = 1/20.000 = ½ x 10-4A = 0,05 mA = 50 μA. Multimeter menggunakan arus sebesar 50 μA untuk alat pengukur dan akan menarik arus maksimal 50 μA dari rangkaian yang diukur. 2. Fungsi tahanannya sebagai penguji transistor untuk menentukan hfe transistor (kemampuan arus untuk menguatkan arus listrik searah sampai beberapa kali), penguji dioda dan kapasitas kapasitor dalam hubungannya dengan pekerjaan perbaikan alat alat elektronik. C. Merancang Multiplayer Ganda Penambahan sejumlah penggali beserta sebuah sakelar rangkuman (range switch) membuat instrumen mampu digunakan bagi sejumlah rangkuman tegangan. Seperti pada gambar dibawah ini voltmeter rangkuman ganda (multirange) yang menggunakan sebuah sakelar empat posisi (V1,V2,V3,V4 ) dan empat pengali (R1, R2, R3, R4). Nilai dari tahanan – tahanan pengali dapat ditentukan dengan menggunakan metoda sebelumnya atau metoda sensitivitas (sensitivity method). Kedua gambar ini memiliki variasi rangkaian, di mana tahanan – tahanan pengali dihubungkan dalam susunan dan deret (seri) dan sakelar pemilih di setiap posisi menghasilkan 5
  • 6. sejumlah tahanan tertentu yang seri terhadap Rm. System ini memiliki keuntungan yaitu : semua pengali kecuali yang pertama memilik nilai tahanan standar dan dapatdiperoleh di pasaran dengan toleransi yang tepat. Pengali untuk rangkuman rendah, R4 adalah satu – satunya tahanan yang harus dibuat agar memenuhi persyaratan rangkaian. D. Sensitivitas (Kepakaan) Sensitivitas voltmeter atau nilai ohm per volt adalah perbandingan tahanan total RT terhadap tegangan rangkuman V yang nilainya selalu 1000 Ω/V. Sensitivitas ( S ) adalah kebalikan dari defleksi skala penuh alat ukur, yaitu : Ω/V Ket : S = sensitivitas voltmeter, V = rangkuman tegangan yang ditentukan ole posisi sakelar Rm = tahanan dalam alat ukur (ditambahan tahanan – tahanan seri) Rs = tahanan pengali E. Efek Pembebanan voltmeter sensititivitas rendah dapat memberikan pembacaan yang tepat sewaktu mengukur tegangan dalam rangkaian – rangkaian tahnanan rendah, tetapi jelas menghasilkan pembacaan yang tidak dapat dipercaya dalam rangkaian – rangkaian tahanan tinggi. Bila sebuah voltmeter dihubungkan antara dua titik di dalam sebuah rangkaian tahanan tinggi, dia bertindak sebagai shunt bagian rangkaian sehingga memperkecil tahanan ekivalen dalam bagian rangkaian tersebut. Berarti voltmeter akan menghasilkan penunjukan tegangan yang lebih rendah dari yang sebenarnya sebelum dihubungkan. Efek ini disebut Efek Pembebanan. F. Cara Menggunakan Voltmeter 6
  • 7. MENGUKUR TEGANGAN AC Kita akan melakukan pengukuran tegangan PLN, diketahui tegangan PLN secara teori adalah 220 VAC, maka langkah kerjanya adalah 1. Masukkan probe merah pada terminal (+), dan probe hitam pada terminal com (-). Mencolokkan probe sesuai dengan tempatnya 2. Menentukan Batas Ukur pengukuran. Karena tegangan PLN secara teori adalah 220VAC maka kita arahkan selektor pada bagian VAC dengan Batas Ukur 250 atau 1000 (ingat Batas Ukur dipilih lebih besar dari pada tegangan yang akan diukur). Untuk pembahasan kita kali ini kita akan menggunakan Batas Ukur 250 7
  • 8. 3. Karena ini pengukuran AC, maka posisi penempatan probe bisa bolak-balik. 4. Colokkan kedua probe multimeter masing-masing pada lubang PLN (karena yang diukur tegangan AC, tidak usah kuatir kalau terbalik). Mengukur VAC PLN dengan BU = 250 5. Baca dan Perhatikan hasil penunjukan jarum Cara Membaca Jarum Penunjuk 8
  • 9. Pilihlah SM (Skala Maksimum) yang akan digunakan, pada gambar multimeter di bawah ini ada 3 pilihan SM (Skala Maksimum) yaitu : 10, 50,250 Jika kita memilih SM (Skala Maksimum) = 250, maka skala yang dipakai adalah : Sekarang tinggal membaca jarum penunjuk. Dari gambar di atas mari kita cuplik pada bagian jarum penunjuk, seperti digambarkan di bawah ini : Dari gambar di atas diketahui bahwa diantara 200-250 terdapat 10 strip, sehingga besar setiap strip (kita anggap simbol bobot setiap strip = S): 9
  • 10. Karena bobot setiap strip = 5 maka dari cuplikan jarum penunjukan di atas dapat digambarkan kembali : Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa JP (Jarum Penunjukan) =220. Sekarang kita tinggal memasukkan dalam rumus. Cara Membaca Multimeter Analog : Analog multimeter sederhana dan murah, dan mereka cukup akurat untuk sebagian besar tujuan. Meskipun multimeter digital terbaik menawarkan akurasi yang lebih besar dan fitur lain yang meter analog kurangnya, seperti perlindungan yang berlebihan, untuk sebagian besar aplikasi meter analog akan mendapatkan pekerjaan yang dilakukan pada harga yang wajar. Kelemahan terbesar ke analog multimeter adalah bahwa mereka bisa sulit bagi pemula untuk membaca. Ada skala yang berbeda dicetak pada permukaan yang sama, dan memutuskan mana yang untuk melihat dapat membingungkan pada awalnya. 10
  • 11. Instruksi : 1. Tentukan unit yang ingin diuji. Analog multimeter biasanya mengukur tegangan, arus listrik dan perlawanan. Resistance adalah ukuran dari berapa banyak kawat atau komponen elektronik menolak aliran listrik, tegangan adalah ukuran sirkuit "tekanan", dan arus listrik adalah ukuran dari jumlah listrik yang mengalir ke sirkuit. Banyak multimeter mengukur baik AC dan listrik DC, meskipun beberapa ukuran hanya DC. 2. Mengatur multimeter untuk pengaturan yang benar untuk apa yang ingin mengukur. Multimeter harus di set ke nilai yang lebih tinggi daripada akan mengukur. Misalnya, jika ingin mengukur tegangan pada soket dinding dan multimeter memiliki baik AC 50V dan 250V pengaturan, set ke 250V AC. Jika tidak, akan dapat mengukur tegangan penuh, dan dapat merusak multimeter. Atau jika mengukur sebuah resistor 100 ohm dan multimeter memiliki 10 ohm, 100 ohm dan 1000 ohm pengaturan, set ke 1000 ohm. Dengan begitu, jika perlawanan sedikit terlalu tinggi, akan mampu mendeteksi itu. 3. Lepaskan komponen dari sumber listrik jika mengukur resistensi. Misalnya, jika mengukur resistensi dari tombol lampu, matikan pemutus sirkuit pertama. Jika mengukur tegangan atau arus listrik, lewati langkah ini. 4. Tempatkan tes mengarah pada kedua sisi unit yang diuji. Jika mengukur listrik AC, misalnya, menempatkan satu memimpin di terminal baik. 5. Carilah skala yang sesuai dengan pengaturan yang miliki. Jika ingin mengukur tegangan AC dan telah diatur ke 250 volt AC, misalnya, harus ada skala yang berlangsung dari 0V pada satu sisi multimeter untuk 250V di sisi lain. 6. Perhatikan seberapa jauh ayunan jarum. Itu adalah nilai. Sebagai contoh, jika tegangan ayunan jarum AC 2/5 dari jalan antara tanda 100V dan tanda 150V, AC berada pada 120 volt, yang normal di sebagian besar wilayah Amerika Serikat. Secara teoritis,untuk mempermudah pembelajaran, pengukuran tegangan, kuat arus dan tahanan ditampilkan dengan symbol sebagai berikut: 11
  • 12. Persiapan awal yang perlu anda lakukan sebelum menggunakan multimeter adalah: 1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan multimeter. 2. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan, tahanan dan kuat arus. 3. Sebelum dan sesudah digunakan posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada posisi ACV dengan batas ukur tertinggi 4. Kabel penyidik (probes) multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang penyidik bertanda + atau out dan dan kabel berwarna hitam ke lubang bertanda – atau common. 5. Pada saat akan melakukan pengukuran perhatikan apakah jarum penunjuk sudah berada pada posisi nol. Jika belum lakukanlah peneraan dengan caa memutar sekrup pengatur posisi nol dengan obeng negative. 6. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. 7. Pada pengukuran DCV kabel penyidik + dan – diletakkan sesuai dengan kutub tegangan yang akan diukur 8. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik kecuali kita sudah dapat memprediksikan besarnya kuat arus yang mengalir. 9. Untuk mengukur tahanan terlebih dahulu jarum penunjuk ditera pada posisi nol sebelah kanan papan skala dengan menggunakan zero adjustment. 10. Berhati-hatilah jika hendak mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV. 12
  • 13. G. Contoh Soal 1. Sebuah gerak d’Arsonval dengan tahanan – tahanan Rm = 100 Ω dan skala penuh Idp = mA, akan diubah menjadi voltmeter arus searah rangkuman ganda dengan batas ukur 0 – 10 V, 0 – 50 V, 0 – 250 V, dan 0 – 250 V. Tentukan tahanan pengali dengan rangkuman ganda. Perhatikan gambar Penyelesaian : a. Pada rangkuman 10 V (posisi V4) tahanan total rangkaian adalah : Rr = 10 V / 1 mA = 10 kΩ R4 = Rr − Rm = 10 kΩ − 100 kΩ = 9,900 Ω b. Pada rangkuman 50 V (posisi V3) Rr = 50 V / 1 mA = 50 kΩ R3 = Rr – (R4 + Rm ) = 50 kΩ − 10 kΩ = 40 kΩ c. Pada rangkuman 250 V (posisi V2) 13
  • 14. Rr = 250 V / 1 mA = 250 kΩ R2 = Rr – (R3 + R4 + Rm) = 250 kΩ − 50 kΩ = 200 kΩ d. Pada rangkuman 500 V (posisi V1) Rr = 500 V / 1 mA = 250 kΩ R1 = Rr – (R2 +R3 + R4 + Rm) = 500 kΩ − 250 kΩ = 250 kΩ 2. Sebuah gerak d’Arsonval dengan tahanan – tahanan Rm = 100 Ω dan skala penuh Idp = mA, akan diubah menjadi voltmeter arus searah rangkuman ganda dengan batas ukur 0 – 10 V, 0 – 50 V, 0 – 250 V, dan 0 – 250 V. Gunakan metoda sensitivitas untuk menentukan tahanan pengali. Penyelesaian : S = 1/Idp = 1 / 0,001 A = 1,000 Ω/V R4 = ( S x V) − Rm = 1,000 Ω/V x 10 kΩ − 100 kΩ = 9,900 kΩ R3 = ( S x V) − Rm = 1,000 Ω/V x 50 kΩ −10,000 kΩ = 40 kΩ R2 = ( S x V) − Rm = 1,000 Ω/V x 250 kΩ −50 kΩ = 200 kΩ R1 = ( S x V) − Rm = 1,000 Ω/V x 500 kΩ − 250 kΩ = 250 kΩ 3. Untuk mengukur tegangan antara ujung – ujung tahanan 50 kΩ dalam rangkaian pada gambar. Pengukuran ini tersedia dua Voltmeter, Voltmeter 1 dengan sensitivitas 1000 Ω/V dan Voltmeter dengan sensitivitas 20000 Ω/V. Kedua Voltmeter dipakai pada rangkuman 50 V. Tentukan a) Pembacaan tiap Voltmeter b) Kesalahan dalam tiap pembacaan, dinyatakan dalam presentase nilai yang sebenarnya Penyelesaian : 14
  • 15. Pemeriksaan rangkaian menunjukkan bahwa tegangan pada tahanan 50 kΩ adalah 50 kΩ / 150 kΩ x 150 V = 50 V Ini adalah nilai tegangan sebenarnya pada tahanan 50 kΩ a) Voltmeter 1 ( S = 1000 Ω/V ) memiliki tahanan 50 V x 1000 Ω/V = 50 kΩ pada rangkuman 50 V. Menghubungkan voltmeter antara tahanan 50 kΩ menyebabkan pertambahan tahanan paralel ekivalen menjadi 25 kΩ dan tahanan total rangkaian menjadi 125 kΩ. Beda potensial pada gabungan voltmeter dan tahanan 50 kΩ menghasilkan penunjukan voltmeter sebesar V1 = 50 kΩ / 125 kΩ x 150 V = 30 V Voltmeter 2 ( S = 20 kΩ/V ) memiliki tahanan 50 V x 20 Ω/V = 1 kΩ pada rangkuman 50 V. Menghubungkan voltmeter antara tahanan 50 kΩ menyebabkan pertambahan tahanan paralel ekivalen menjadi 47,6 kΩ dan tahanan total rangkaian menjadi 147,6 kΩ. Beda potensial pada gabungan voltmeter dan tahanan 50 kΩ menghasilkan penunjukan voltmeter sebesar V2 = 47,6 kΩ / 147,6 kΩ x 150 V = 48,36 V b) Kesalahan pembacaan voltmeter 1 adalah : x 100 100 = 40 Kesalahan pembacaan voltmeter 2 adalah 15
  • 16. = 100 = 3,28 16