SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
INVERS MATRIKS KUNCI PADA ALGORITMA CHIPER HILL

Berny Pebo Tomasouw
(Sabtu, 22 Februari 2014)

A. PENGANTAR
Misalkan P adalah sebuah pesan (pesan asli a.k.a plaintext) yang ingin dirubah
menjadi sandi (chipertext) C. Algoritma Chiper Hill bekerja dengan cara memilih matriks
kunci K yang berukuran n  n sehingga
KP  C
Untuk merubah kembali sandi C ke pesan asli maka, kita harus menghitung invers matriks K
sehingga bisa diperoleh
K 1C  P
Dalam penulisan kali ini, saya akan membahas tentang bagaimana cara menghitung
invers matriks kunci K 1 yang digunakan dalam algoritma Chiper Hill.
B. PEMBAHASAN
Saya akan mulai dengan contoh dari algoritma Chiper
setiap huruf diwakili oleh angka satu sampai 25 , yakni
A = 1, B = 2, C = 3,
J = 10, K = 11, L = 12,
D = 4, E = 5, F = 6,
M = 13, N = 14, O = 15,
G = 7, H = 8, I = 9,
P = 16, Q = 17, R = 18,

Hill sederhana. Misalkan
S = 19, T = 20, U = 21,
V = 22, W = 23, X = 24,
Y = 25, Z = 0.

Perhatikan bahwa untuk huruf Z tidak menggunakan angka 26, namun menggunakan
angka 0 (nol). Selanjutnya, konsep yang akan dipakai adalah konsep modulo. Oleh karena itu,
saya akan memberikan sedikit gambaran tentang modulo.
Definisi 1
Misalkan m adalah bilangan bulat. Untuk a, b  dapat ditulis

a  b  mod m 
dan dibaca “a kongruen dengan b modulo m” jika berlaku m  a  b  .
Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut
Contoh 1
a. 18  4  mod 7  karena 18  4  14 dan 7 membagi 14, yakni 7 14 .
b. 22  3  mod 5 karena 22  3  25 dan 5 membagi -25, yakni 5  25 .
c. Saya ingin mencari bilangan bulat positif yang kongruen dengan -16 mod 7. Yang
harus dilakukan adalah menambahkan -16 dengan kelipatan 7 sehingga diperoleh
bilangan bulat positif. Diproleh
16  21  5 sehingga dapat ditulis 16  5  mod 7  .
Dari contoh di atas saya dapat bentuk notasi baru sebagai berikut
mod(18,7)  4 ; mod(22,5)  3 ; mod(16,7)  5 .
Berikutnya, karena akan dihitung invers matriks maka saya akan perlihatkan definsi untuk
invers modulo.
Definisi 2
Diberikan a  . Bilangan a 1 adalah invers dari a modulo m jika memenuhi
a a 1  1 mod m  atau a 1a  1 mod m 
Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut
Contoh 2
Saya akan tinjau kasus modulo 26.
a. Invers modulo dari bilangan 7 adalah 15 karena
7 15  105 dan 105  1  mod 26  .
b. Invers modulo dari bilangan 11 adalah 19 karena
1119  209 dan mod  209, 26   1 .
Sampai di sini, saya rasa sudah cukup untuk konsep modulo sehingga saya bisa kembali
fokus untuk mencari invers dari matriks kunci. Saya akan meninjau dua kasus, yakni kasus
matriks berorde 2  2 dan matriks berorde 3  3 .
Contoh 3
Misalkan pesan asli adalah “OR”. Saya akan merubah pesan ini menjadi sandi
8 5
menggunakan Chiper Hill. Matriks kunci yang saya pilih adalah K  
 . Pesan “OR”
1 3

15
dirubah menjadi matriks P    (bisa dilihat kembali angka yang mewakili setiap huruf).
18
8 5 15  210
Sehingga diperoleh : KP  
   
 . Hitung modulo 26 dari hasli tersebut
1 3 18 69 
 210  2 
2 
diperoleh 
  17   mod 26  . Matriks sandi adalah C  17  dan dikonversikan menjadi
69   
 
“BQ”.
Untuk mengembalikan sandi “BQ” menjadi pesan asli maka saya harus menghitung
invers modulo dari matriks kunci. Cara menghitungnya sebagai berikut :
i. Hitung determinan dari matriks K , diperoleh det  K   19 .
ii. Hitung adjoin dari matriks K, diperoleh
 3 5
adjoin K = 

 1 8 
iii.

iv.

Untuk modulo 26, invers dari 19 adalah 11, karena 19 11  1 mod 26  . Selanjutnya
kalikan dengan matriks adjoin dari K, diperoleh
 3 5  33 55
11 


 1 8   11 88 
Dari hasil terakhir, maka bisa dihitung modulo 26 , diperoleh
 33 55  7 23
 11 88   15 10   mod 26 

 


 7 23
Jad invers modulo dari matriks kunci K adalah K 1  
.
15 10 
Untuk mendapatkan pesan asli maka saya akan kalikan K-1 dengan matriks sandi C yang telah
diperoleh sebelumnya, diperoleh
 7 23  2 
K 1C  
 
15 10  17 

 405  15

     mod 26 
 200  18
15
Jadi diperoleh matriks P    yang bisa dikonversikan menjadi pesan asli “OR”.
18
Contoh 4
Dalam contoh ini, saya akan langsung memisalkan matriks kunci yang dipakai
3 4 2 
adalah K  7 3 9  . Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung invers


 2 8 11


modulo matriks kunci tersebut :
i. Hitung determinan dari matriks K , diperoleh det  K   253 . Selanjutnya, akan
dicari invers modulo dari -253.
mod  253, 26  7 sehingga invers modulnya adalah 15. (lihat Contoh 2 sebelumnya)
ii. Hitung adjoin dari matriks K, diperoleh
 39 28 30 
adjoin K =  59 29 13 


 50 16 19 


iii.

Selanjutnya kalikan 15 dengan matriks adjoin dari K, diperoleh
 39 28 30   585 420 450 
15  59 29 13   885 435 195

 


 

 50 16 19   750 240 285

iv.

Dari hasil terakhir, maka bisa dihitung modulo 26 , diperoleh
 585 420 450  13 22 8 
 885 435 195   25 19 13 mod 26


 

 750 240 285  22 20 1 

 

Jad invers modulo dari matriks kunci K adalah K

1

13 22 8 
  25 19 13 .


 22 20 1 



Catatan :
1. Bisa dibuktikan sendiri bahwa berlaku K K 1  I  mod 26  , dimana I adalah matriks
identitas.
2. Untuk matriks dengan orde lebih dari 3, cara perhitungan invers modulo tetap sama.
C. PENUTUP
Mohon maaf jika terdapat kekurangan ataupun kesalahan. Saran dan kritik dapat
dikirim ke email saya : bernypebo@yahoo.co.id

More Related Content

What's hot

Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanAururia Begi Wiwiet Rambang
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel ernaContoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel ernaernajuliawati
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)zachrison htg
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02KuliahKita
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalSyafrizal
 
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementerMenyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementerAna Sugiyarti
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANFeronica Romauli
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Nerossi Jonathan
 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Meycelino A. T
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Pohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritPohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritsaid zulhelmi
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataBanta Cut
 
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar KriptografiRoziq Bahtiar
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 

What's hot (20)

Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel ernaContoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
 
Bab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorialBab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorial
 
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementerMenyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Pohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritPohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskrit
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomata
 
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 

Viewers also liked

Nilai eigen dari matriks simetris
Nilai eigen dari matriks simetrisNilai eigen dari matriks simetris
Nilai eigen dari matriks simetrisbernypebo
 
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)bernypebo
 
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)KuliahKita
 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMuhammad Yossi
 

Viewers also liked (6)

Nilai eigen dari matriks simetris
Nilai eigen dari matriks simetrisNilai eigen dari matriks simetris
Nilai eigen dari matriks simetris
 
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
 
Kriptografi
KriptografiKriptografi
Kriptografi
 
2863344
28633442863344
2863344
 
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
 

Similar to Invers Matriks Kunci Pada Algoritma Chiper Hill

Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.pptTeori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.pptSellySitio
 
Teori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptxTeori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptxLiaCangera1
 
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Erni Susanti
 
06-2. Teori Bilangan.pdf
06-2. Teori Bilangan.pdf06-2. Teori Bilangan.pdf
06-2. Teori Bilangan.pdfOrangOrang4
 
Program perkalian matriks
Program perkalian matriksProgram perkalian matriks
Program perkalian matriksSimon Patabang
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilanganUjang Kbm
 
Latihan teori bilangan
Latihan teori bilanganLatihan teori bilangan
Latihan teori bilanganSoni Matri
 
Bilanganbulat
BilanganbulatBilanganbulat
BilanganbulatVen Dot
 
Bilangan pecahan
Bilangan pecahanBilangan pecahan
Bilangan pecahanVen Dot
 
Program dan Flowchart Perkalian Matriks
Program dan Flowchart Perkalian MatriksProgram dan Flowchart Perkalian Matriks
Program dan Flowchart Perkalian MatriksSimon Patabang
 
Pemetaan un 2013
Pemetaan un 2013Pemetaan un 2013
Pemetaan un 2013Sahar Cha
 
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...Adam Chandra
 
BENGKEL PEMERKASAAN.pptx
BENGKEL PEMERKASAAN.pptxBENGKEL PEMERKASAAN.pptx
BENGKEL PEMERKASAAN.pptxNick Naz Like
 
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilanganTeori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilangansunarsih3fmipa2023
 

Similar to Invers Matriks Kunci Pada Algoritma Chiper Hill (20)

Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
 
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.pptTeori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
 
4.-Teori-Bilangan.ppt
4.-Teori-Bilangan.ppt4.-Teori-Bilangan.ppt
4.-Teori-Bilangan.ppt
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Teori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptxTeori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptx
 
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9
 
06-2. Teori Bilangan.pdf
06-2. Teori Bilangan.pdf06-2. Teori Bilangan.pdf
06-2. Teori Bilangan.pdf
 
Program perkalian matriks
Program perkalian matriksProgram perkalian matriks
Program perkalian matriks
 
Bilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahanBilanganbulat dan pecahan
Bilanganbulat dan pecahan
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Latihan teori bilangan
Latihan teori bilanganLatihan teori bilangan
Latihan teori bilangan
 
Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
 
Bilanganbulat
BilanganbulatBilanganbulat
Bilanganbulat
 
Bilangan pecahan
Bilangan pecahanBilangan pecahan
Bilangan pecahan
 
Program dan Flowchart Perkalian Matriks
Program dan Flowchart Perkalian MatriksProgram dan Flowchart Perkalian Matriks
Program dan Flowchart Perkalian Matriks
 
Pemetaan un 2013
Pemetaan un 2013Pemetaan un 2013
Pemetaan un 2013
 
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
Pembahasan un matematika sma 2011 paket 12 plus trik superkilat dan logika pr...
 
BENGKEL PEMERKASAAN.pptx
BENGKEL PEMERKASAAN.pptxBENGKEL PEMERKASAAN.pptx
BENGKEL PEMERKASAAN.pptx
 
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilanganTeori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
 

Recently uploaded

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 

Recently uploaded (20)

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 

Invers Matriks Kunci Pada Algoritma Chiper Hill

  • 1. INVERS MATRIKS KUNCI PADA ALGORITMA CHIPER HILL Berny Pebo Tomasouw (Sabtu, 22 Februari 2014) A. PENGANTAR Misalkan P adalah sebuah pesan (pesan asli a.k.a plaintext) yang ingin dirubah menjadi sandi (chipertext) C. Algoritma Chiper Hill bekerja dengan cara memilih matriks kunci K yang berukuran n  n sehingga KP  C Untuk merubah kembali sandi C ke pesan asli maka, kita harus menghitung invers matriks K sehingga bisa diperoleh K 1C  P Dalam penulisan kali ini, saya akan membahas tentang bagaimana cara menghitung invers matriks kunci K 1 yang digunakan dalam algoritma Chiper Hill. B. PEMBAHASAN Saya akan mulai dengan contoh dari algoritma Chiper setiap huruf diwakili oleh angka satu sampai 25 , yakni A = 1, B = 2, C = 3, J = 10, K = 11, L = 12, D = 4, E = 5, F = 6, M = 13, N = 14, O = 15, G = 7, H = 8, I = 9, P = 16, Q = 17, R = 18, Hill sederhana. Misalkan S = 19, T = 20, U = 21, V = 22, W = 23, X = 24, Y = 25, Z = 0. Perhatikan bahwa untuk huruf Z tidak menggunakan angka 26, namun menggunakan angka 0 (nol). Selanjutnya, konsep yang akan dipakai adalah konsep modulo. Oleh karena itu, saya akan memberikan sedikit gambaran tentang modulo. Definisi 1 Misalkan m adalah bilangan bulat. Untuk a, b  dapat ditulis a  b  mod m  dan dibaca “a kongruen dengan b modulo m” jika berlaku m  a  b  . Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut Contoh 1 a. 18  4  mod 7  karena 18  4  14 dan 7 membagi 14, yakni 7 14 . b. 22  3  mod 5 karena 22  3  25 dan 5 membagi -25, yakni 5  25 . c. Saya ingin mencari bilangan bulat positif yang kongruen dengan -16 mod 7. Yang harus dilakukan adalah menambahkan -16 dengan kelipatan 7 sehingga diperoleh bilangan bulat positif. Diproleh 16  21  5 sehingga dapat ditulis 16  5  mod 7  . Dari contoh di atas saya dapat bentuk notasi baru sebagai berikut mod(18,7)  4 ; mod(22,5)  3 ; mod(16,7)  5 . Berikutnya, karena akan dihitung invers matriks maka saya akan perlihatkan definsi untuk invers modulo.
  • 2. Definisi 2 Diberikan a  . Bilangan a 1 adalah invers dari a modulo m jika memenuhi a a 1  1 mod m  atau a 1a  1 mod m  Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut Contoh 2 Saya akan tinjau kasus modulo 26. a. Invers modulo dari bilangan 7 adalah 15 karena 7 15  105 dan 105  1  mod 26  . b. Invers modulo dari bilangan 11 adalah 19 karena 1119  209 dan mod  209, 26   1 . Sampai di sini, saya rasa sudah cukup untuk konsep modulo sehingga saya bisa kembali fokus untuk mencari invers dari matriks kunci. Saya akan meninjau dua kasus, yakni kasus matriks berorde 2  2 dan matriks berorde 3  3 . Contoh 3 Misalkan pesan asli adalah “OR”. Saya akan merubah pesan ini menjadi sandi 8 5 menggunakan Chiper Hill. Matriks kunci yang saya pilih adalah K    . Pesan “OR” 1 3 15 dirubah menjadi matriks P    (bisa dilihat kembali angka yang mewakili setiap huruf). 18 8 5 15  210 Sehingga diperoleh : KP        . Hitung modulo 26 dari hasli tersebut 1 3 18 69   210  2  2  diperoleh    17   mod 26  . Matriks sandi adalah C  17  dan dikonversikan menjadi 69      “BQ”. Untuk mengembalikan sandi “BQ” menjadi pesan asli maka saya harus menghitung invers modulo dari matriks kunci. Cara menghitungnya sebagai berikut : i. Hitung determinan dari matriks K , diperoleh det  K   19 . ii. Hitung adjoin dari matriks K, diperoleh  3 5 adjoin K =    1 8  iii. iv. Untuk modulo 26, invers dari 19 adalah 11, karena 19 11  1 mod 26  . Selanjutnya kalikan dengan matriks adjoin dari K, diperoleh  3 5  33 55 11     1 8   11 88  Dari hasil terakhir, maka bisa dihitung modulo 26 , diperoleh  33 55  7 23  11 88   15 10   mod 26       7 23 Jad invers modulo dari matriks kunci K adalah K 1   . 15 10 
  • 3. Untuk mendapatkan pesan asli maka saya akan kalikan K-1 dengan matriks sandi C yang telah diperoleh sebelumnya, diperoleh  7 23  2  K 1C     15 10  17   405  15       mod 26   200  18 15 Jadi diperoleh matriks P    yang bisa dikonversikan menjadi pesan asli “OR”. 18 Contoh 4 Dalam contoh ini, saya akan langsung memisalkan matriks kunci yang dipakai 3 4 2  adalah K  7 3 9  . Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung invers    2 8 11   modulo matriks kunci tersebut : i. Hitung determinan dari matriks K , diperoleh det  K   253 . Selanjutnya, akan dicari invers modulo dari -253. mod  253, 26  7 sehingga invers modulnya adalah 15. (lihat Contoh 2 sebelumnya) ii. Hitung adjoin dari matriks K, diperoleh  39 28 30  adjoin K =  59 29 13     50 16 19    iii. Selanjutnya kalikan 15 dengan matriks adjoin dari K, diperoleh  39 28 30   585 420 450  15  59 29 13   885 435 195          50 16 19   750 240 285 iv. Dari hasil terakhir, maka bisa dihitung modulo 26 , diperoleh  585 420 450  13 22 8   885 435 195   25 19 13 mod 26       750 240 285  22 20 1      Jad invers modulo dari matriks kunci K adalah K 1 13 22 8    25 19 13 .    22 20 1    Catatan : 1. Bisa dibuktikan sendiri bahwa berlaku K K 1  I  mod 26  , dimana I adalah matriks identitas. 2. Untuk matriks dengan orde lebih dari 3, cara perhitungan invers modulo tetap sama.
  • 4. C. PENUTUP Mohon maaf jika terdapat kekurangan ataupun kesalahan. Saran dan kritik dapat dikirim ke email saya : bernypebo@yahoo.co.id