Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
1. Perkembangan Fisik dan Kognitif di
Masa Kanak-Kanak Pertengahan.
(usia 6-11tahun)
Hengki Yudha Barnaba, S.Pd
Prodi Pendidikan Dasar
Pascasarjana UNY
2. Pertumbuhan Fisik
• Perkembangan fisik berlanjut
lambat.
• Umur 6 tahun , otak telah mencapai
90% ukuran otak orang dewasa.
• Umur 6-8 tahun, anak perempuan
terlihat lebih pendek pada anak laki-
laki. tapi umur 9 tahun, justru
berbalik
3. Pertumbuhan Fisik
• Pertumbuhan ukuran paru-paru anak
membuat pertukaran udara yg lebih
banyak saat bernafas, sehingga anak-
anak lebih bisa latihan dgn penuh
semangat tanpa lelah.
• Ketika tubuh anak menguat, banyak
anak semakin berhasrat untuk
melakukan olah raga fisik. „rasa sakit
yg meluas‟ di malam hari, kaku dan
nyeri pada kaki umum di alami ketika
otot beradaptasi dengan kerangka yg
membesar. (Evans & Scutter, 2004)
4. Pertumbuhan Fisik
• Umur 6 - 12 tahun, kesemua 20 gigi
primer tanggal dan tergantikan oleh
gigi permanen, anak perempuan
kehilangan giginya sedikit lebih awal
dari pada anak laki-laki.
• Untuk sementara, gigi permanen
terlihat jauh lebih besar. Ketika tulang
wajah berkembang, terutama dagu dan
rahang yang menyebabkan wajah
anak memanjang dan mulut melebar,
menolong tumbuhnya gigi baru.
5. Masalah Kesehatan Pada Umumnya
1. Penglihatan dan Pendengaran
Myopia Rabun Jauh
Menyerang hampir 25% anak, naik hingga 60%
pd masa dewasa awal.
Penyebab : Keturunan, berat badan lahir kurang,
dan kebiasaan buruk anak
Pembuluh eustachia terusan yang
memanjang dari telinga bagian dalam ke
tenggorokan menjadi lebih panjang, lebih
sempit hasilnya infeksi dibagian tengah telinga.
6. 2. Malnutrition
Meningkatnya aktifitas fisik,
makan kurang teratur.
Dalam studi yg dilakukan di
Mesir, Kenya, dan Meksiko,
kualitas makan (kandungan
protein, vitamin, dan mineral)
sangat kuat memprediksikan
perkembangan kognitif yg baik
di masa kanak-kanak
pertengahan. (Sigman, 1995;
Watkins & Pollitt, 1988)
7. 3. Obesitas
Obesitas menyebabkan
peningkatan tajam kasus
diabetes pd anak-anak, kadang
menimbulkan komplikasi awal yg
parah, termasuk stroke, gagal
ginjal, dan masalah peredaran
darah yg mempertinggi resiko
akhir berupa kebutaan dan
amputasi kaki. Hannon, Rao, &
Arslanian, 2005)
8. Penyebab Obesitas
• Kurangnya pengetahuan ttg makan sehat.
• Cenderung membeli makan murah berlemak tinggi.
• Pola makan keluarga yg berlebihan.
• Menafsirkan hampir smua kegelisahan
anak sbg keinginan makan.
• Tidur.
• Lingkungan makan yang meluas.
• Makan di restoran, di rumah, kerabat,
dan dirumah teman.
9. Penyebab Obesitas II
• Hub menonton TV dgn pertambahan lemak tubuh dr usia 4 hingga 11 tahun.
Peneliti mengikuti lebih dari 100 anak dalam sebuah penelitian longitudinal,
mengumpukan informasi ttg jam perhari menonton TV dan lemak tubuh, diukur
menurut mililiter ketebalan lipatan kulit di lima lokasi tubuh (lengan atas, bahu,
perut, batang, dan paha). Semakin sering anak menonton TV semakin tinggi
pertambahan lemak tubuh. Di usia 10 hingga 11 tahun, selisih antara anak yg
menonton kurang dari 1% jam dan mereka yg menonton lebih dari 3 jam sangat
besar sekali.
10. Konsekuensi Obesitas
Obesitas yg berkelanjutan
dari masa kanak-kanak
hingga masa remaja
memprediksikan
gangguan serius, termasuk
penentangan, agresi, dan
depresi berat.
(Schwimmer, Burwinkle &
Varni, 2003; Young-Hy-
man dkk, 2006)
12. 4. Penyakit
Sejauh ini penyakit paling umum yg menempati
sepertiga penyakit kronis dimasa kanak-kanak dan
penyebab paling sering tidak masuk sekolah dan
opname di rumah sakit adalah asma, dalam hal
mana tabung bronkial (penghubung tenggorokan
dan paru-paru) sangat sensitif. (Bonilla dkk, 2005)
Ketika merespons beragam stimulus, seperti cuaca
dingin, infeksi, latihan, alergi, dan stress
emosional, tabung-tabung itu penuh dengan lendir
dan mengerut, sehingga menimbulkan batuk, dan
gangguan pernapasan parah.
13. 5. Kecelakaan Tidak Sengaja
• Anak-anak usia sekolah sering kali bertindak
tanpa mampu berpikir terlebih dahulu
(Tuchfarber, Zins, & Jason, 1997)
• Mereka memerlukan lebih banyak pengingat,
pengawasan, dan larangan berada sendirian di
jalanan yang ramai dgn kendaraan, -khususnya
ketika mereka semakin jauh dari rumah.-
14. Perkembangan Motorik dan Bermain
• Perkembangan Motorik Kasar
Beragam keterampilan anak mencerminkan
meningkatnya empat kemampuan motorik
dasar , yaitu :
– Kelenturan.
– Keseimbangan.
– Kelincahan.
– Kekuatan.
(Haywood & Getchell, 2005)
15. • Perkembangan Motorik Halus
Pada masa ini anak mulai menunjukan
imajinasi dan minatnya. Seperti mencoba
bermain yoyo, membangun model
pesawat, memperlihatkan minat pada
peralatan musik, dsb yang menuntut adanya
kendali motorik halus.
16. • Perkembangan Motorik Halus
– Di usia 6 tahun, kebanyakan
anak mampu menuliskan
abjad, menulis nama
pertama mereka dengan
cukup jelas.
– Anak pandai mengambar
dan ini memperlihatkan
peningkatan tajam dimasa
kank-kanak pertengahan
17. Perbedaan Jenis Kelamin
• Anak perempuan memiliki kelebihan dalam
keterampilan motorik halus dan kemampuan motorik
yg bergantung pd keseimbangan dan kelincahan. Ex:
lompat tali
• Akan tetapi, anak lelaki lbh unggul dr anak
perempuan dlm motorik kasar, seperti melempar dan
menendang.
• Perbedaan gender sangat tajam sekali.
(Cratty, 1986; Haywood & Getcheell, 2005)
19. Pemikiran Operasional Konkret
Anak berfikir dlm cara teratur dan logis
hanya berhubungan dengan informasi konkret
yg mereka terima langsung.
1. Kekekalan
2. Klasifikasi
3. Penyerian (Seriation)
4. Penalaran Spasial
20. Keterbatasan Pemikiran Operasional
Konkret
Anak berfikir dlm cara teratur dan logis hanya
berhubungan dengan informasi konkret yg mereka
terima langsung. Operasi mereka tdk bekerja baik
ketika berhadapan dgn gagasan abstrak.
Contoh :
“Susan lebih tinggi dari Sally, dan Sally lebih
tinggi dari Marry. Siapakah yg paling tinggi?”
Anak baru bisa memecahkan masalah ini saat usia
11/12 tahun.
21. Evaluasi Tahap Operasional
Konkret
• Piaget : anak usia sekolah memecahkan
banyak masalah dgn cara tertata dan rasional.
(tdk mungkin dilakukan oleh anak pra sekolah)
• Tetap ada ketidaksepakatan ttg hal ini.
• Solusi : gagasan piaget dan gagasan
pengolahan-informasi sangat menjajikan untuk
memahami perkembangan kognisi pd
pertengahan masa kanak-kanak.
22. Pengolahan Informasi
• Mengkaji Perhatian dan ingatan yg mendasari
setiap tindak kognisi.
• Meningkatnya pemahaman ttg bagaimana anak
usia sekolah mengolah informasi (khususnya
bacaan dan matematika)
23. Atensi / Perhatian
Pada pertengahan masa kanak-kanak,
perhatian menjadi lebih selektif, adaptif, dan
terencana.
1. Anak menjadi lebih mampu memperhatikan
lebih dari satu aspek dari suatu situasi yang
relevan dengan tujuan mereka. Kinerja
meningkat tajam antara usia 6 dan 10 tahun
(Goldberg, Maurer, & Lewis, 2001; Lin,
Hsiao, & Chen, 1999; Smith dkk 1998).
24. Atensi / Perhatian
2. Anak yang lebih tua/lebih besar
mengadaptasikan secara fleksibel perhatian
mereka pada persyaratan tugas.
3. Perencanaan meningkat tajam pada
pertengahan masa kanak-kanak
(Gauvain, 2004; Scholnick, 1995).
4. Anak mengambil keputusan tentang apa yang
mesti dilakukan terlebih dahulu dan apa yang
dilakukan berikutnya secara tertata.
25. Startegi Ingatan
Yakni aktivitas mental yang kita gunakan
untuk menyimpan dan memperoleh kembali
informasi
• Latihan / Pengulangan
• Pengorganisasian
• Elaborasi
26. Dasar Pengetahuan dan Cara Kerja Ingatan
• Dasar pengetahuan jangka-panjang
berkembang kian besar dan kian terorganisir
menjadi jaringan berstruktur hierarkis yang
rinci.
• Pertumbuhan pesat pengetahuan ini
membantu anak-anak menggunakan strategi
dan mengingat (Schneider, 2002).
28. Bayu :
Anak sudah bisa menulis abjad dgn dgn rapi usia berapa? Anak usia 8tahun
sudah diajarkan menuli tegak bersambung?
Fredi
Faktor apa yg mempengaruhi anak peremuan usia 9thn lbih tinggi dr pada
anak laki-laki
Jumanto
Mengapa keterampilan motorik anak lelaki dan perempuan berbeda?
Ilham
Apa cm aspek kognitif yg membuat sukses belajar anak
Hadi
Bakat apakah aspek afektif ataukognitif?
Anes
Bagaimana memberkan penanam konsep kpd anak dlm pembelajaran, agar
mudah dipahami anak.