SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
1
Mukhrizal Effendi
2
Pembahasan materi implementasi dan evaluasi
yang dilakukan meliputi 2 (dua) hal :
1. Implementasi dan evaluasi kebijakan sebagai
sebuah studi penelitian
3
• Dalam perkuliahan ini, anda akan membahas
tentang implementasi dan evaluasi kebijakan
sebagai sebuah proses kebijakan
• Bagian akhir perkuliahan akan membahas
tentang implementasi dan evaluasi kebijakan
sebagai sebuah studi penelitian
4
Buku Wajib :
• Fischer, Frank, dkk. 2015. Handbook Analisis Kebijakan
Publik : Teori, Politik dan Metode. Bandung: Nusamedia
• Said Zainal Abidin PhD,Kebijakan Publik,2004.
Referensi Lain:
• Charles O.Jones. 1984. An Introduction to The Study of
Public Policy, Third Edition
• Edward C Page and Jenkins. 2005. Policy Bureaucracy.
Oxford University Press.
• Dunn William N. 1981. Public Policy Analysis : An
Introduction.
• Dye Thomas R. 1972. Understanding Public Policy.
Prentice Hall
5
1. Apa arti evaluasi kebijakan bagi anda? Jelaskan
6
Uraian akan diarahkan pada bagaimana
melakukan penelitian implementasi dan
penelitian evaluasi dalam proses kebijakan, yang
antara lain meliputi :
 Aspek apa saja yang perlu dikaji dan apa pula
perbedaaan diantara keduanya ?
7
Apa itu Studi Implementasi ?
• Untuk mengetahui proses implementasi
• Tujuan utamanya adalah untuk memberi
umpan balik pada pelaksana kebijakan
• Untuk mengetahui apakah proses
pelaksanaan telah sesuai dengan rencana
atau standard yang ditetapkan
• Untuk mengetahui hambatan dan problem
yang muncul dalam proses implementasi
8
Pandangan Para Ahli :
• Beberapa pakar beranggapan bahwa studi
implementasi perlu melihat output kebijakan, shg
sering disebut juga evaluasi implementasi
• Dalam evaluasi implementasi dilihat dampak jangka
pendek akibat proses implementasi tersebut
• Biasanya bersifat deskriptif kualitatif
• Metode pengumpulan data s/d metode penelitian
sosial lainnya
• Karena bertujuan untuk memberikan umpan balik
maka biasanya digunakan metode yang lain seperti:
FGD, rapat, brainstorming dsb. Juga catatan-
catatan harian pribadi dapat dijadikan sumber data
yang akurat (Bryan & White, 1987)
9
Penelitian Implementasi Generasi Pertama
• Bagaimana suatu aturan diujudkan sebagai
hukum dan bagaimana suatu hukum dijadikan
program
• Upaya menunjukan sifat yang kompleks dan
dinamika implementasi
• Menekankan pentingnya subsistem kebijakan
• Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhub
dengan hasil suatu program
• Mendiagnosis beberapa penyakit yang sering
mengganggu pelaksana
Sumber : Gogin, dkk (1990)
10
Penelitian Generasi Kedua
• Fokus : jenis dan isi kebijakan
• Organisasi pelaksana dan sumber daya
• Pelaksana kebijakan : sikap, motivasi
hubungan antar pribadi, komunikasi dsb
• Hasil : pengakuan bahwa implementasi bisa
berubah setiap saat, identifikasi faktor penentu
keberhasilan, berbagai persoalan yang muncul
dsb
11
Penelitian Generasi Ketiga
• Fokus : komunikasi antar lembaga
pemerintahan
• Penyusunan desain penelitian
• Mengkaji variabel-variabel prediktor dalam
implementasi
12
• Pendekatan struktural : peran organisasi
• Pendekatan prosedural dan manajemen,
Misalnya : Network planning and Controll/
NPC, Program Evaluation and Review
Tehnique / PERT dsb
• Pendekatan Perilaku : komunikasi, informasi
dan sikap dsb
• Pendekatan politis : meliputi aspek-aspek
antar departemental/politik
13
• Model analisis kegagalan (implementasi
sebagai proses interaksi antara tujuan dan
tindakan (Pressman & Wildavsky, 1973),
implementasi sebagai politik adaptasi saling
menguntungkan (Mc Laughin, 1975)
• Model Top-down (mengidentifikasi faktor
yang menyebabkan keberhasilan
implementasi (Van Meter van Hoirn (1975),
Grindle (1980), Sabatier & Mazmanian (1979)
dsb
14
• Model Bottom up (mengidentifikasi faktor lain
dan interaksi organisasi antara Pemerintah dg
warga negara (lipsky, 1971), Implementasi
sebagai proses yg disusun melalui konflik dan
bergaining (Wetherly, 1977), Implementasi
sebagai proses alur (Smith, 1973)
• Model sintesis (Ripley & Franklin (1985),
Nakamura & Smallwood (1986) dsb
Sumber : Parson (1997)
15
Model Van Meter dan Van Horn
• Studi implementasi hakikatnya merupakan
penilaian atas kinerja kebijakan
• Kinerja kebijakan dipengaruhi oleh :
1. Standar (ukuran dasar) dan tujuan kebijakan.
Ini berkaitan dengan sejauhmana standard
direalisasikan, sebab: sering telalu luas dan
kabur, sehingga susah diukur
2. Sumber-sumber Kebijakan : Dana SDM,
Fasilitas
3. Komunikasi antar organisasi dan kegiatan
pelaksanaan, khususnya mengkomunikasikan
standard aturan, sehingga diperoleh ketepatan
dan konistensi sekaligus sebagai alat ukur
dalam pengawasan
16
4. Karakteristik badan pelaksana : menyangkut
karakteristik, norma dan pola hubungan yang ada.
Dalam hal ini yang harus dicermati adalah :
a. kompetensi dan jumlah staff
b. Rentang kendali (hierarki)
c. Dukungan politik yang dimiliki
d. Kekuatan organisasi
e. Derajat keterbukaan dan kebebasan komunikasi
f. Keterkaitan dengan pembuat kebijakan
5. Kondisi sosial ekonomi dan politik
6. Sikap pelaksana, meliputi pesepsi pelaksana atas
masalah, standar dan tujuan serta sejauhmana
bertentangan dengan kepentingan pelaksana
17
Model G. Edwards III
Dasar Pertanyaan :
• Prakondisi apa yang diperlukan agar
implementasi berhasil
• Hambatan utama yang menyebabkan
implementasi gagal
Ada 4 variabel penting dalam implementasi :
1. Komunikasi
2. Sumber-sumber
3. Sikap pelaksana
4. Struktur birokrasi
18
Komunikasi, Penting :
1. Setiap pelaksana harus memahami apa yang
dilakukan
2. pelaksana harus memahami juklak
3. Pelaksana harus konsisten pada juklak
4. Sering ditemukan hambatan dalam
penyampaian informasi pada hierarki
organisasi yang berlapis-lapis
5. Semakin baik komunikasi akan semakin baik
implementasi
6. Mengurangi distori informasi
7. transparansi
19
Sumber-Sumber, menyangkut :
1. Staff yang memadai dan berkeahlian sesuai
kebutuhan
2. Informasi tentang kebijakan
3. Wewenang yang dimiliki pelaksana
4. Fasilitas yang ada
Sikap Pelaksana, meliputi :
1. Sikap dan dukungan aparat pelaksana
2. Perilaku birokrasi
20
Struktur Birokrasi, meliputi :
1. Prosedur kerja dan ukuran dasarnya
2. Hierarki struktur organisasi
3. koordinasi, desentralisasi dan kewenangan dsb
21
Karakteristik Umum Birokrasi
1. Pervasiveness birokrasi ada dimana mana dan
merupakan instrumen sosial yang dipilih untuk
mengatasi persoalan publik
2. Selective importance; Birokrasi dominan
dalam implementasi dan mempunyai
kepentingan yang berbeda dalam tiap tahap
3. Birokrasi banyak mempunyai tujuan sosial
yang berbeda;
a. Birokrasi diciptakan untuk memberikan
pelayanan yang sebenarnya menjadi
tanggungjawab pemerintah
22
a. Birokrasi diciptakan untuk mempromosikan
kepentingan sektor ekonomi seperti : petani,
buruh dan pengusaha
b. Birokrasi diciptakan untuk mendistribusikan
keuntungan, hak dan pelayanan di berbagai
bidang (pendidikan dan kesehatan dsb)
sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya
4. Size and Complexity: Birokrasi disusun untuk
konteks urusan publik yang luas dan kompleks,
sehingga banyak yang diserahkan ke swasta
5. Survival; Birokrasi jarang mati, mempunyai
naluri tetap hidup (jumlah pegawai tambah,
urusan menjadi lebih besar dsb)
23
6. Tidak netral (krs sering harus menunggu atau
memahami apa yang menjadi kehendak otoritas
diatasnya) tetapi juga tidak sepenuhnya
dikendalikan oleh kekuatan luar. Sikap birokrat
terhadap tujuan kebijakan merupakan faktor
penting dalam implementasi
Sumber : Ripley dan Franklin (1985)
24
Model Grindle
• Ide dasar : setelah kebijakan
ditransformasikan dalam program aksi, maka
tindakan implementasi itu belum tentu lancar,
akan tetapi tergantung pada implementability
dari program tersebut.
• OKI ia membagi faktor yang mempengaruhi
implementasi menjadi dua yaitu : Content of
policy dan Context of policy
25
Content of policy, meliputi :
1. kepentingan yang dipengaruh: Semakin
banyak semakin sulit diimplementasikan.
2. Jenis manfaat yang diperoleh: Kebijakan yang
memberi manfaat aktual dan bukan hanya
formal dan simbolis lebih mudah
diimplementaikan
3. Derajad perubahan yang diinginkan;
Perubahan sikap dan perilaku akan sulit
dilakukan
4. Kedudukan/posisi pembuat kebijakan.
5. Siapa pelaksana program
6. Sumber daya yang dikerahkan
26
Context of policy, meliputi :
1. Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor
yang terlibat
2. Karakteristik lembaga dan penguasa
3. Kepatuhan serta daya tanggap pelaksana
27
Model Sabatier dan Mazmanian
Implementasi merupakan fungsi 3 variabel :
1. Karakteristik masalah, yang meliputi :
• Keragaman perilaku sasaran
• Sifat populasi
• Derajat perubahan perilaku yang diharapkan
2. Struktur manajemen program (aturan yang
mengoperasionalkan kebijakan), meliputi :
• Kejelasan dan konsistensi tujuan
• Teori kausal yang memadai
• Sumber dana yang mencukupi integrasi
organisasi pelaksana
• Diskresi Pelaksana
28
• Rekruitmen pejabat pelaksana
• Akses formal pelaksana ke organisasi lain
3. Faktor diluar peraturan, yang meliputi :
• Kondisi sosial, ekonomi dan teknologi
• Perhatian persamaan terhadap masalah
kebijakan
• Dukungan publik
• Sikap dan sumber daya kel. Sasaran
• Dukungan kewenangan
• komitmen dan kemampuan pejabat
pelaksana
29
Menurut model top-down, jika semua variabel
dapat bekerja dengan baik maka proses
implementasi berjalan seperti yang diharapkan.
Variabel tersebut dapat bersumber dari :
• Program itu sendiri
• Pelaksana
• Sasaran kebijakan
• Lingkungan kebijakan
30
Model Bottom-Up
 Model ini melihat proses implementasi
kebijakan publik dari perspektif perubahan
sosial politik.
 Biasanya dilakukan terhadap kebijakan
pemerintah yang bertujuan untuk mengadakan
perubahan atau perbaikan pada kelompok
sasaran (berdimensi target group)
Ada 4 variabel dalam proses implementasi
1. Idealized Policy, yaitu pola interaksi yang
diidealkan oleh perumus dengan tujuan
mendorong target froup untuk melaksanakan
kebijakan
2. Target Group, yaitu bagian dari stakeholders
yang diharapkan dapat mengadopsi pola
intekasi yang diinginkan
31
3. Implementing Organization, yaitu pelaksana
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan.
4. Enviromental factors, yaitu unsur lingkungan
(Ipoleksosbud dsb) yang dapat mempengaruhi
implementasi
 Keempat variabel tsb tak bediri sendiri akan
tetapi saling mempengaruhi dan berinteraksi
secara timbal balik, sehingga memungkinkan
terjadinya ketidaksesuaian yang pada
akhirnya menimbulkan tension (tekanan) bagi
terjadinya tawar menawar antara formulator
dan implementator.
 Model ini memandang bahw implementasi
kebijakan tak berjalan scr linear dan
mekanististetapi memberi peluang terjadinya
bergaining untuk menghasilkan kompromi thd
implementasi yg berdimensi target group
32
Kapan digunakan Model Top-Bottom dan
Bottom-Up
 Model top down akan menguntungkan pada
sebuah situasi dimana para pembuat
kebijakan mampu mengatur dan mengontrol
situasi, dan dana yg terbatas
 Model Bottom up, menguntungkan pada
situasi dimana implementator mempunyai
kebebasan untuk melakukan inovasi tanpa
ada dependensi kekuasaan dengan melihay
dinamika daerah atau lingkungan kebijakan yg
berbeda
 Menurut Eric Lane (1995) model topdown
menekankan tanggung jawab, sementara
bottom up menekankan pada kepercayaan
33
Keputusan yang dapat diambil dari hasil
evaluasi
• Meneruskan atau mengakhiri program
• Memperbaiki praktek dan prosedur administrasi
• Menambah atau mengurangi strategi dan teknik
implementasi
• Melembagakan program ke tempat lain
• Mengalokasikan sumber daya ke program lain
• Menolak atau menerima pendekatan/teori yang
digunakan sebagai asumsi
Sumber : Weis dalam Shafritz dan Hyde,1987
34
Persoalan yang ingin dijawab dalam Evaluasi
1. Kelompok dan kepentingan mana yang
memiliki akses dalam pembuatan kebijakan ?
2. Apakah pembuatan cukup rinci, terbuka dan
memenuhi prosedur ?
3. Apakah program di desain secara logis ?
4. Apakah sumber daya yang menjadi input
program telah memadai untuk mencari
tujuan?
5. Apa standar implementasi yang baik bagi
kebijakan tersebut ?
6. Apakah program dilaksanakan sesuai standar
efisiensi ekonomi ? Apakah uang digunakan
dengan tepat dan jujur ?
35
7. Apakah kel sasaran memeproleh pelayanan
seperti yang didesain dalam program ?
8. Apakah program memberikandampak pada
kelompok non sasaran? Apa jenis
dampaknya ?
9. Apa dampak yang diharapkan dan tak
diharapakan pada masyarakat ?
10. Kapan tindakan program dilaksanakan dan
dampaknya diterima oleh masyarakat ?
11. Apakah tindakan dan dampak sesuai yang
diharapkan ?
Sumber : Ripley (1985)
36
Ada 3 Pertanyaan yang perlu dijawab dalam
evaluasi ?
1. Siapa yang memperoleh akses dari input dan
output program ?
2. Bagaimana mereka bereaksi terhadap
program tersebut ?
3. Bagaimana program tersebut mempengaruhi
perilaku sasaran kebijakan ?
Sumber : Kasley dan Kumar (1987)
37
Aspek Kajian Evaluasi Kebijakan
1. Proses pembuatan kebijakan
2. Proses implementasi kebijakan
3. Konsekwensi kebijakan
4. Efektivitas dampak kebijakan
• Evaluasi dapat dilakukan sebelum (evaluasi
sumatif), pada saat (evaluasi implementasi)
dan sesudah kebijakan diimplementasikan
(evaluasi formatif)
38
Klasifikasi Evaluasi yang lain :
1. Proses pembuatan kebijakan
2. Proses implementasi kebijakan
3. Konsekwensi kebijakan
4. Efektivitas dampak kebijakan
• Evaluasi administratif : Biasanya dilakukan dg aspek
finansial dan prosedur (dilakukan dalam lingkup
pemerintahan)
• 2. Evaluasi Yudisial : Evaluasi yang berkaitan dengan
obyek-obyek hukum
• 3. Evaluasi Politik: Evaluasi yg dilakukan oleh
lembaga-lembaga politik
Pengelompokkan evaluasi yg lain:
• 1. Evaluasi administratif : Biasanya dilakukan
dg aspek finansial dan prosedur (dilakukan
dalam lingkup pemerintahan)
• 2. Evaluasi Yudisial : Evaluasi yang berkaitan
dengan obyek-obyek hukum
• 3. Evaluasi Politik: Evaluasi yg dilakukan oleh
lembaga-lembaga politik
Evaluasi Administratif terdiri atas :
Effort evaluation: Mengevaluasi input program
Performance evaluation: Mengkaji output
dibandingkan dengan input program
Effectiveness evaluation: Mengkaji apakah
pelaksanaanya sesuai dg sasaran & tujuan
Effeciency evaluaiton: Membandingkan biaya dengan
output yang dicapai
Process evaluation: Mengkaji metode pelaksanaan,
aturan dan prosedur dalam pelaksanaan
Evaluasi jika dikaitkan dg tujuan :
• Evaluasi kecocokan : Apakah kebijakan tb diteruskan
dan bagaimana prospek kebijakan
• Evaluasi efektifitas: Apakah dampaknya sesuai dgn
yang diinginkan, serta biaya dan manfaatnya
sebanding?
• Evaluasi efisiensi: Apakah sumber daya yang
digunakan efisien dan mampu menc. hasil yang
optimal
• Meta evaluasi: Menguji dan menilai proses evaluasi
itu sendiri, apakah telah dilakukan dgn benar,
profesional dan obyektif?
Model-model evaluasi
• Dari sisi kualitas hasilnya :
1. Single program after only
2. Single program before after
3. Comparative program after only
4. Comparative program before after
Kriteria yg harus dipenuhi dalam
melakukan evaluasi :
1. Relevansi : mampu memberikan inf yg tepat pada
pembuat dan pelaku kebijakan, menjawab scr benar
pertanyaan dalam waktu yg tepat
2. Signifikan : mampu memberikan inf yg baru dan
penting melebih yg sudah ada
3. Validitas : mampu memberikan pertimbangan yg
persuasif & seimbang tentang hasil nyata kebijakan
4. Reliabilitas : dapat membuktikan bahwa hasilnya
diperoleh dengan penelitian yg teliti
5. Obyektif : tidak memihak /bias
6. Tepat waktu
7. Daya guna : bisa dimengerti & dimanfaatkan oleh
pelaku dan pembuat kebijakan
Bagaimana melakukan evaluasi ?
• Berbagai hal yg harus diperhatikan sebelum
melakukan evaluasi :
1. Mengamati, memahami tujuan evaluasi
2. Mengamati, melilih kriteria
3. Mengamati senitivitas metode
4. memperhatikan efektivitas biaya
5. memperhatikan kendala yg berhub dg
anggaran, yakni SDM dan juga data
• Kegiatan evaluasi mencakup 3 macam
kegiatan :
1. Specification : menyangkut obyek yg dinilai
2. Measurement : memilih tehnik pengukuran
yang tepat untuk menilai
3. Analysis : Melakukan analisa informasi yg
disajikan
Kecenderungan evaluasi saat ini:
1. Sering tidak sungguh-sungguh karena evaluatornya
dari Pemerintah
2. Hasil evaluasi tak konklusif, membahas banyak
persoalan tetapi tanpa arah yang jelas, shg tak ada
rekomendasi yg argumentatif
3. Karena dilakukan secara rutin maka hailnya kurang
tajam. Hanya formalitas, membaca data dan
memasukkannya dalam form-form tertentu
Evaluasi Implementasi :
Evaluasi atas pelaksanaan sebuah program
Merupakan evaluasi terhadap proses
Menilai tingkat kepatuhan pelaksana atas standard
aturan
Menggunakan model-model dalam implementasi
Biasanya bersifat kualitiatif
Melihat dampak jangka pendek dari pelaksanaan
kebijakan/ program
Evaluasi Dampak
Memberikan perhatian besar pada output & dampak kebijakan
Evaluasi dilakukan untuk melihat berbagai hal:
1. Menentukan apakah program telah membawa dampak yang
diinginkan terhadap individu, rumah tangga dan lembaga
2. Menilai apakah dampak tersebut berkaitan dengan intervensi
program
3. Mengeksplore akibat yg tidak diperkirakan baik positif maupun
negatifnya
4. Permasalahan yang disoroti pd bgmn program mempengaruhi
peserta program dan apakah perbaikan kondisi peserta program
betul- betul disebabkan oleh program ataukah faktor lain
Evaluasi dampak bisa dilakukan sebelum diimplementasikan (sering
disebut analisis, asessment, estimasi, prediksi atau perkiraan)
atau sesudah diimplementasikan
Apa itu Dampak ?
Dampak adalah perubahan kondisi fisik maupun
sosial sebagai akibat dari output kebijakan
Akibat yang dihasilkan oleh suatu intervensi program
pada kelompok sasaran ( baik akibat yang diharapkan
atau tidak diharapkan), dan akibat tersebut mampu
menimbulkan pola perilaku baru pada kelompok
sasaran (impact)
Akibat yang dihasilkan oleh suatu intervensi program
pada kelompok sasaran, baik yg sesuai dg yg
diharapkan atau tidak dan akibat tersebut tidak
mampu menimbulkan perilaku baru pada kelompok
sasaran (effects)
Dampak kebijakan publik dapat berupa
(dimensi dampak), Dye:
1. Dampak pada masalah publik (pada kelompok
sasaran) yg diharapakan atau tidak
2. Dampak pada kelompok diluar sasaran sering
disebut eksternalitas / dampak melimpah(spillover
effects)
3. Dampak sekarang dan yg akan datang
4. Dampak biaya langsung dikeluarkan untuk
membiayai program dan tak langsung (yg
dikeluarkan publik akibat suatu kebijakan.
Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam melaks
Evaluasi Dampak :
• 1. Dimensi- dimensi dampak
• 2. persoalan yg berkaitan dengan program
• 3. unit-unit pendampak
• 4. Karakteristik evaluasi
• 5. memahami Metodologi penelitian evaluasi
Dimensi dampak (Langbein, 1980):
1. Waktu
Dimensi ini penting karena :
- Kebij dpt memberikan dampak sekarang dan yang akan datang
- Semakiin lama periode waktu semakin sulit mengukur
dampak. Ini disebabkan :
(a) hub kausalitas semakin kabur, (b)faktor lain yg akan
dijelaskan semakin banyak, (c)jika efek thd individu dipelajari
terlalu lama maka akan kesulitan menjaga track record
individu dalam waktu yg sama
- Semakin terlambat sebuah evaluasi dilakukan akan semakin
sulit mencari data dan menganalisis pengaruh program yg
diamati.
Dimensi dampak (lanjutan)
2. Selisih antara dampak aktual dengan yang
diharapkan.
Evaluator selain memperhatikan efektivitas tujuan perlu pula
memperhatikan (a) berbagai dampak yang tak diinginkan, (b)
dampak yang hanya sebagian saja dari yg diharapkan dan (c)
juga dampak yang bertentangan dari yg diharapkan
 3. Tingkat agregasi dampak
Dampak juga bersifat agregatif artinya bahwa dampak yg
dirasakan secara individual akan dapat merembes pada
perubahan di masyarakat secara keseluruhan
Dimensi dampak (lanjutan)
 4. Tipe dampak
Ada 4 tipe utama dampak program :
1. Dampak pada kehidupan ekonomi : penghasilan, nilai
tambah dsb
2. Dampak pada proses pembuatan kebijakan: apa yg akan
dilakukan pada kebijakan berikutnya
3. Dampak pada sikap publik : dukungan pada pemerintah,
pada program dsb
4. Dampak pada kualitas kehidupan individu, kelompok dan
masyarakt yg bersifat non ekonomis
Persoalan yg berkaitan dg program:
Weiss (1972) menyatakan adanya beberapa
persoalan yaitu :
1. Wilayah (scope) program: Nasional, provinsi, lokal
dsb
2. ukuran program : Berapa individu yang dilayani
untuk setiap satuan wilayah program
3. Kebaruan program : apakah dampak yang
diharapkan merupakan sesuatu yg baru
Unit-unit pendampak :
 Unit sosial yg dapat terkena dampak kebijakan :
 1. Dampak individual : biologis (penyakit, cacat fisik dsb),
fisiologis (stress, depresi, cinta, emosi dsb), lingkungan hidup
(tergusur, pindah rumah dsb), ekonomis (naik turunnya
penghasilan, harga, keuntungan dsb), sosial serta personal
 2. Dampak organisasional : langsung (terganggu atau
terbantunya penc tujuan organisasi), tak langsung
(peningkatan semangat kerja, disiplin)
 3. Dampak pada masyarakat
 4. Dampak pada lembaga dan sistem sosial
Karakteristik Evaluasi kebijakan :
1. Evaluasi harus empirik tdk spekulatif hipotetik atau
asumtif teoritik
2. Tidak bias pada satu alternatif atau dampak
tertentu
3. Rasional, harus sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan dihadapan pakar
4. Kajian harus dilakukan dari berbagai aspek
5. Handal dan sahih baik dalam analisis, ketersediaan
data dan reliabilitas datanya
Respon/ reaksi thd dampak :
 1. Skeptis (tak yakin akan apa yg dicapai oleh kebijakan tersebut)
 2. Kritis (mempertanyakan dukungandan hambatan pelaksanaannya)
 3. Analitis (memberikan sumbangsaran agar pelaksanaan lebih baik)
 4. Reaktif konfrontatif. Ini dikelompokkan kedalam beberapa jenis :
(a) Apatis (tak mau tahu dan menolak kebijakan. Ini bisa menyebabkan
upaya memobilisasi massa dan mengarah pada perilaku anarkhis
(b) Melakukan lobbidan membentuk opini publik melalui media massa
untuk menyalurkan responnya
(c) Demonstrasi dan propaganda
(d) Melakuakn tindakan politik yang kasar spt teror, kudeta dsb
5. Adaptif kopromistis, dapat berupa
(a) Perilaku meneliti scr kritis
(b) Merubah pola perilaku
(c) Melakukan kegiatan baru
(d) Meminta pelayanan baru
(e) melakukan penyesuaian psikologis
Faktor penyebab kebijakan tak
memperoleh dampak yg diinginkan:
 1. Sumber daya tak memadai
 2. Cara implementasi tak tepat
 3. Masalah publik sering disebabkan banyak faktor ttp kebijakan
yg dibuat hanya mengatasi atu faktor saja
 4. Cara menanggapi kebijakan yang justru dapat emngurangi
dampak yg diinginkan
 5. Tujuan-tujuan kebijakan tak sebanding bahkan bertentangan
satu sama lain
 6. Biaya yng dikeluarkan jauh lebih besar dari masalahnya
 7. Banyak masalah publik yng tak mungkin dapat diselesaikan
 8. Timbulnya maslaah baru shg mendorong pengalihan
perhatian dan tindakan
 9. Sifat dari masalah yang akan dipecahkan (anderson, 1996)
Masalah yang timbul dalam evaluasi
(anderson)
1. Ketidakpastian dan ketidakjelasan tujuan kebijakan
2. Menguji kausalitas bahwa dampak memang
disebabkan oleh kebijakan tsb
3. Dampak kebijakan biasanya menyebar diluar
sasaran kebijakan
4. Kesulitan dalam memperoleh data
5. Resistensi pejabat
6. Evaluasi cenderung kurang melihat dampak
(kurang valid)
• Untuk melakukan evaluasi kebijakan agar
sistematis maka diperlukan studi evaluasi atau
penelitian evaluasi
62
Terima kasih, Semoga
Bermanfaat

More Related Content

What's hot

Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefTri Widodo W. UTOMO
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerahSistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerahrizqialfadly
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Ian Setiawan
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi  PembangunanAdministrasi  Pembangunan
Administrasi PembangunanDadang Solihin
 
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publikBudaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publikDian Herdiana
 
Materi kebijakan pert 1 15
Materi kebijakan pert 1 15Materi kebijakan pert 1 15
Materi kebijakan pert 1 15idi dimyati
 
Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publikIhsanFarhan
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Evolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi NegaraEvolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindleHeru Fernandez
 

What's hot (20)

Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerahSistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi  PembangunanAdministrasi  Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publikBudaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
 
Materi kebijakan pert 1 15
Materi kebijakan pert 1 15Materi kebijakan pert 1 15
Materi kebijakan pert 1 15
 
Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publik
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Evolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi NegaraEvolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi Negara
 
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindle
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 

Viewers also liked

Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoRingkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoTri Widodo W. UTOMO
 
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Asep Sufyan Tsauri
 
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanmakalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanDIANTO IRAWAN
 
Application of Korea's development to rural areas in Madagascar
Application of Korea's development to rural areas in MadagascarApplication of Korea's development to rural areas in Madagascar
Application of Korea's development to rural areas in MadagascarLiankanto Ranaivoson
 
Tentang Desa dan Kemampuannya
Tentang Desa dan KemampuannyaTentang Desa dan Kemampuannya
Tentang Desa dan KemampuannyaSupri yanto
 
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggi
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggiSofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggi
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggiIndonesia Anti Corruption Forum
 
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Ibrahim Doru
 
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)Kim ijo
 
Intisari uu no. 6 tahun 2014 desa
Intisari uu no. 6 tahun 2014   desaIntisari uu no. 6 tahun 2014   desa
Intisari uu no. 6 tahun 2014 desaUpiet Bae
 
Relevant Issues In Public Administration
Relevant Issues In Public AdministrationRelevant Issues In Public Administration
Relevant Issues In Public AdministrationGinandjar Kartasasmita
 
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desaBpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desaRizki Rizki Afdhal
 
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATION
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATIONCURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATION
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATIONGinandjar Kartasasmita
 
Final rural-development-in-india
Final rural-development-in-indiaFinal rural-development-in-india
Final rural-development-in-indiamaheshgautambsr
 

Viewers also liked (20)

Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant NugrohoRingkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
Ringkasan Buku Public Dr. Riant Nugroho
 
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
 
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanmakalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
 
Application of Korea's development to rural areas in Madagascar
Application of Korea's development to rural areas in MadagascarApplication of Korea's development to rural areas in Madagascar
Application of Korea's development to rural areas in Madagascar
 
Lia youth proactive
Lia youth proactiveLia youth proactive
Lia youth proactive
 
Presentasi donal fariz icw
Presentasi donal fariz icwPresentasi donal fariz icw
Presentasi donal fariz icw
 
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
 
Tentang Desa dan Kemampuannya
Tentang Desa dan KemampuannyaTentang Desa dan Kemampuannya
Tentang Desa dan Kemampuannya
 
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggi
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggiSofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggi
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggi
 
experience in South Korea
experience in South Koreaexperience in South Korea
experience in South Korea
 
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
 
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
 
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
 
Intisari uu no. 6 tahun 2014 desa
Intisari uu no. 6 tahun 2014   desaIntisari uu no. 6 tahun 2014   desa
Intisari uu no. 6 tahun 2014 desa
 
Relevant Issues In Public Administration
Relevant Issues In Public AdministrationRelevant Issues In Public Administration
Relevant Issues In Public Administration
 
Lokakarya desa hebat
Lokakarya desa hebatLokakarya desa hebat
Lokakarya desa hebat
 
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desaBpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desa
 
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATION
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATIONCURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATION
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATION
 
Final rural-development-in-india
Final rural-development-in-indiaFinal rural-development-in-india
Final rural-development-in-india
 

Similar to Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitian

Analisis-Kebijakan-Publik.pptx
Analisis-Kebijakan-Publik.pptxAnalisis-Kebijakan-Publik.pptx
Analisis-Kebijakan-Publik.pptxAdrianHanda2
 
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfPelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfIrwan Dharmawan
 
Kebijakan publik
Kebijakan publikKebijakan publik
Kebijakan publikardinmarL
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KIBBLA
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KIBBLAIMPLEMENTASI KEBIJAKAN KIBBLA
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KIBBLAZakiah dr
 
konsep implementasi kebijakan
konsep implementasi kebijakankonsep implementasi kebijakan
konsep implementasi kebijakanAndi Irawan
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021WiandhariEsaBBPKCilo
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp editedPosdaya Solok
 
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat KemenparPraktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat KemenparYogi Suwarno
 
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakanunitpublikasi
 
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakanunitpublikasi
 
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecasting
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan ForecastingModul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecasting
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecastingunitpublikasi
 
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosPerumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosTri Widodo W. UTOMO
 
Materi presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publikMateri presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publikHimpunan Mahasiswa Islam
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja  Pembangunan DesaEvaluasi Kinerja  Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja Pembangunan DesaDadang Solihin
 

Similar to Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitian (20)

Analisis-Kebijakan-Publik.pptx
Analisis-Kebijakan-Publik.pptxAnalisis-Kebijakan-Publik.pptx
Analisis-Kebijakan-Publik.pptx
 
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfPelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
 
Kebijakan publik
Kebijakan publikKebijakan publik
Kebijakan publik
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KIBBLA
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KIBBLAIMPLEMENTASI KEBIJAKAN KIBBLA
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KIBBLA
 
konsep implementasi kebijakan
konsep implementasi kebijakankonsep implementasi kebijakan
konsep implementasi kebijakan
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
 
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat KemenparPraktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analis kebijakan
 
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
 
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecasting
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan ForecastingModul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecasting
Modul 2. sub modul 3. monitoring, Evaluasi dan Forecasting
 
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosPerumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
 
Materi presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publikMateri presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publik
 
MI 3
MI 3MI 3
MI 3
 
Bab 4 proses perhubungan awam
Bab 4  proses perhubungan awamBab 4  proses perhubungan awam
Bab 4 proses perhubungan awam
 
Kebijakan publik
Kebijakan publik Kebijakan publik
Kebijakan publik
 
Litbang Administrasi Masa Depan
Litbang Administrasi Masa DepanLitbang Administrasi Masa Depan
Litbang Administrasi Masa Depan
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja  Pembangunan DesaEvaluasi Kinerja  Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa
 

More from Mukhrizal Effendi

Menulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMenulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMukhrizal Effendi
 
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Mukhrizal Effendi
 
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraSejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraMukhrizal Effendi
 
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraSejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraMukhrizal Effendi
 
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanSejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanMukhrizal Effendi
 
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Mukhrizal Effendi
 
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumKonflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumMukhrizal Effendi
 

More from Mukhrizal Effendi (20)

Menulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMenulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digital
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa
 
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
 
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraSejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
Potensi Desa
Potensi DesaPotensi Desa
Potensi Desa
 
Khazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu UtaraKhazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu Utara
 
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraSejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
 
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanSejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
 
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
 
Seminar Proposal
Seminar ProposalSeminar Proposal
Seminar Proposal
 
Pra Ujiang Tertutup
Pra Ujiang TertutupPra Ujiang Tertutup
Pra Ujiang Tertutup
 
Pertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilanPertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilan
 
Pertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluhPertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluh
 
Pertemuan kesebelas
Pertemuan kesebelasPertemuan kesebelas
Pertemuan kesebelas
 
Pertemuan Kedua belas
Pertemuan Kedua belasPertemuan Kedua belas
Pertemuan Kedua belas
 
Kemiskinan dan pembangunan
Kemiskinan dan pembangunanKemiskinan dan pembangunan
Kemiskinan dan pembangunan
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumKonflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
 
BUMDes Wisata
BUMDes WisataBUMDes Wisata
BUMDes Wisata
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 

Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitian

  • 2. 2 Pembahasan materi implementasi dan evaluasi yang dilakukan meliputi 2 (dua) hal : 1. Implementasi dan evaluasi kebijakan sebagai sebuah studi penelitian
  • 3. 3 • Dalam perkuliahan ini, anda akan membahas tentang implementasi dan evaluasi kebijakan sebagai sebuah proses kebijakan • Bagian akhir perkuliahan akan membahas tentang implementasi dan evaluasi kebijakan sebagai sebuah studi penelitian
  • 4. 4 Buku Wajib : • Fischer, Frank, dkk. 2015. Handbook Analisis Kebijakan Publik : Teori, Politik dan Metode. Bandung: Nusamedia • Said Zainal Abidin PhD,Kebijakan Publik,2004. Referensi Lain: • Charles O.Jones. 1984. An Introduction to The Study of Public Policy, Third Edition • Edward C Page and Jenkins. 2005. Policy Bureaucracy. Oxford University Press. • Dunn William N. 1981. Public Policy Analysis : An Introduction. • Dye Thomas R. 1972. Understanding Public Policy. Prentice Hall
  • 5. 5 1. Apa arti evaluasi kebijakan bagi anda? Jelaskan
  • 6. 6 Uraian akan diarahkan pada bagaimana melakukan penelitian implementasi dan penelitian evaluasi dalam proses kebijakan, yang antara lain meliputi :  Aspek apa saja yang perlu dikaji dan apa pula perbedaaan diantara keduanya ?
  • 7. 7 Apa itu Studi Implementasi ? • Untuk mengetahui proses implementasi • Tujuan utamanya adalah untuk memberi umpan balik pada pelaksana kebijakan • Untuk mengetahui apakah proses pelaksanaan telah sesuai dengan rencana atau standard yang ditetapkan • Untuk mengetahui hambatan dan problem yang muncul dalam proses implementasi
  • 8. 8 Pandangan Para Ahli : • Beberapa pakar beranggapan bahwa studi implementasi perlu melihat output kebijakan, shg sering disebut juga evaluasi implementasi • Dalam evaluasi implementasi dilihat dampak jangka pendek akibat proses implementasi tersebut • Biasanya bersifat deskriptif kualitatif • Metode pengumpulan data s/d metode penelitian sosial lainnya • Karena bertujuan untuk memberikan umpan balik maka biasanya digunakan metode yang lain seperti: FGD, rapat, brainstorming dsb. Juga catatan- catatan harian pribadi dapat dijadikan sumber data yang akurat (Bryan & White, 1987)
  • 9. 9 Penelitian Implementasi Generasi Pertama • Bagaimana suatu aturan diujudkan sebagai hukum dan bagaimana suatu hukum dijadikan program • Upaya menunjukan sifat yang kompleks dan dinamika implementasi • Menekankan pentingnya subsistem kebijakan • Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhub dengan hasil suatu program • Mendiagnosis beberapa penyakit yang sering mengganggu pelaksana Sumber : Gogin, dkk (1990)
  • 10. 10 Penelitian Generasi Kedua • Fokus : jenis dan isi kebijakan • Organisasi pelaksana dan sumber daya • Pelaksana kebijakan : sikap, motivasi hubungan antar pribadi, komunikasi dsb • Hasil : pengakuan bahwa implementasi bisa berubah setiap saat, identifikasi faktor penentu keberhasilan, berbagai persoalan yang muncul dsb
  • 11. 11 Penelitian Generasi Ketiga • Fokus : komunikasi antar lembaga pemerintahan • Penyusunan desain penelitian • Mengkaji variabel-variabel prediktor dalam implementasi
  • 12. 12 • Pendekatan struktural : peran organisasi • Pendekatan prosedural dan manajemen, Misalnya : Network planning and Controll/ NPC, Program Evaluation and Review Tehnique / PERT dsb • Pendekatan Perilaku : komunikasi, informasi dan sikap dsb • Pendekatan politis : meliputi aspek-aspek antar departemental/politik
  • 13. 13 • Model analisis kegagalan (implementasi sebagai proses interaksi antara tujuan dan tindakan (Pressman & Wildavsky, 1973), implementasi sebagai politik adaptasi saling menguntungkan (Mc Laughin, 1975) • Model Top-down (mengidentifikasi faktor yang menyebabkan keberhasilan implementasi (Van Meter van Hoirn (1975), Grindle (1980), Sabatier & Mazmanian (1979) dsb
  • 14. 14 • Model Bottom up (mengidentifikasi faktor lain dan interaksi organisasi antara Pemerintah dg warga negara (lipsky, 1971), Implementasi sebagai proses yg disusun melalui konflik dan bergaining (Wetherly, 1977), Implementasi sebagai proses alur (Smith, 1973) • Model sintesis (Ripley & Franklin (1985), Nakamura & Smallwood (1986) dsb Sumber : Parson (1997)
  • 15. 15 Model Van Meter dan Van Horn • Studi implementasi hakikatnya merupakan penilaian atas kinerja kebijakan • Kinerja kebijakan dipengaruhi oleh : 1. Standar (ukuran dasar) dan tujuan kebijakan. Ini berkaitan dengan sejauhmana standard direalisasikan, sebab: sering telalu luas dan kabur, sehingga susah diukur 2. Sumber-sumber Kebijakan : Dana SDM, Fasilitas 3. Komunikasi antar organisasi dan kegiatan pelaksanaan, khususnya mengkomunikasikan standard aturan, sehingga diperoleh ketepatan dan konistensi sekaligus sebagai alat ukur dalam pengawasan
  • 16. 16 4. Karakteristik badan pelaksana : menyangkut karakteristik, norma dan pola hubungan yang ada. Dalam hal ini yang harus dicermati adalah : a. kompetensi dan jumlah staff b. Rentang kendali (hierarki) c. Dukungan politik yang dimiliki d. Kekuatan organisasi e. Derajat keterbukaan dan kebebasan komunikasi f. Keterkaitan dengan pembuat kebijakan 5. Kondisi sosial ekonomi dan politik 6. Sikap pelaksana, meliputi pesepsi pelaksana atas masalah, standar dan tujuan serta sejauhmana bertentangan dengan kepentingan pelaksana
  • 17. 17 Model G. Edwards III Dasar Pertanyaan : • Prakondisi apa yang diperlukan agar implementasi berhasil • Hambatan utama yang menyebabkan implementasi gagal Ada 4 variabel penting dalam implementasi : 1. Komunikasi 2. Sumber-sumber 3. Sikap pelaksana 4. Struktur birokrasi
  • 18. 18 Komunikasi, Penting : 1. Setiap pelaksana harus memahami apa yang dilakukan 2. pelaksana harus memahami juklak 3. Pelaksana harus konsisten pada juklak 4. Sering ditemukan hambatan dalam penyampaian informasi pada hierarki organisasi yang berlapis-lapis 5. Semakin baik komunikasi akan semakin baik implementasi 6. Mengurangi distori informasi 7. transparansi
  • 19. 19 Sumber-Sumber, menyangkut : 1. Staff yang memadai dan berkeahlian sesuai kebutuhan 2. Informasi tentang kebijakan 3. Wewenang yang dimiliki pelaksana 4. Fasilitas yang ada Sikap Pelaksana, meliputi : 1. Sikap dan dukungan aparat pelaksana 2. Perilaku birokrasi
  • 20. 20 Struktur Birokrasi, meliputi : 1. Prosedur kerja dan ukuran dasarnya 2. Hierarki struktur organisasi 3. koordinasi, desentralisasi dan kewenangan dsb
  • 21. 21 Karakteristik Umum Birokrasi 1. Pervasiveness birokrasi ada dimana mana dan merupakan instrumen sosial yang dipilih untuk mengatasi persoalan publik 2. Selective importance; Birokrasi dominan dalam implementasi dan mempunyai kepentingan yang berbeda dalam tiap tahap 3. Birokrasi banyak mempunyai tujuan sosial yang berbeda; a. Birokrasi diciptakan untuk memberikan pelayanan yang sebenarnya menjadi tanggungjawab pemerintah
  • 22. 22 a. Birokrasi diciptakan untuk mempromosikan kepentingan sektor ekonomi seperti : petani, buruh dan pengusaha b. Birokrasi diciptakan untuk mendistribusikan keuntungan, hak dan pelayanan di berbagai bidang (pendidikan dan kesehatan dsb) sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya 4. Size and Complexity: Birokrasi disusun untuk konteks urusan publik yang luas dan kompleks, sehingga banyak yang diserahkan ke swasta 5. Survival; Birokrasi jarang mati, mempunyai naluri tetap hidup (jumlah pegawai tambah, urusan menjadi lebih besar dsb)
  • 23. 23 6. Tidak netral (krs sering harus menunggu atau memahami apa yang menjadi kehendak otoritas diatasnya) tetapi juga tidak sepenuhnya dikendalikan oleh kekuatan luar. Sikap birokrat terhadap tujuan kebijakan merupakan faktor penting dalam implementasi Sumber : Ripley dan Franklin (1985)
  • 24. 24 Model Grindle • Ide dasar : setelah kebijakan ditransformasikan dalam program aksi, maka tindakan implementasi itu belum tentu lancar, akan tetapi tergantung pada implementability dari program tersebut. • OKI ia membagi faktor yang mempengaruhi implementasi menjadi dua yaitu : Content of policy dan Context of policy
  • 25. 25 Content of policy, meliputi : 1. kepentingan yang dipengaruh: Semakin banyak semakin sulit diimplementasikan. 2. Jenis manfaat yang diperoleh: Kebijakan yang memberi manfaat aktual dan bukan hanya formal dan simbolis lebih mudah diimplementaikan 3. Derajad perubahan yang diinginkan; Perubahan sikap dan perilaku akan sulit dilakukan 4. Kedudukan/posisi pembuat kebijakan. 5. Siapa pelaksana program 6. Sumber daya yang dikerahkan
  • 26. 26 Context of policy, meliputi : 1. Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat 2. Karakteristik lembaga dan penguasa 3. Kepatuhan serta daya tanggap pelaksana
  • 27. 27 Model Sabatier dan Mazmanian Implementasi merupakan fungsi 3 variabel : 1. Karakteristik masalah, yang meliputi : • Keragaman perilaku sasaran • Sifat populasi • Derajat perubahan perilaku yang diharapkan 2. Struktur manajemen program (aturan yang mengoperasionalkan kebijakan), meliputi : • Kejelasan dan konsistensi tujuan • Teori kausal yang memadai • Sumber dana yang mencukupi integrasi organisasi pelaksana • Diskresi Pelaksana
  • 28. 28 • Rekruitmen pejabat pelaksana • Akses formal pelaksana ke organisasi lain 3. Faktor diluar peraturan, yang meliputi : • Kondisi sosial, ekonomi dan teknologi • Perhatian persamaan terhadap masalah kebijakan • Dukungan publik • Sikap dan sumber daya kel. Sasaran • Dukungan kewenangan • komitmen dan kemampuan pejabat pelaksana
  • 29. 29 Menurut model top-down, jika semua variabel dapat bekerja dengan baik maka proses implementasi berjalan seperti yang diharapkan. Variabel tersebut dapat bersumber dari : • Program itu sendiri • Pelaksana • Sasaran kebijakan • Lingkungan kebijakan
  • 30. 30 Model Bottom-Up  Model ini melihat proses implementasi kebijakan publik dari perspektif perubahan sosial politik.  Biasanya dilakukan terhadap kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mengadakan perubahan atau perbaikan pada kelompok sasaran (berdimensi target group) Ada 4 variabel dalam proses implementasi 1. Idealized Policy, yaitu pola interaksi yang diidealkan oleh perumus dengan tujuan mendorong target froup untuk melaksanakan kebijakan 2. Target Group, yaitu bagian dari stakeholders yang diharapkan dapat mengadopsi pola intekasi yang diinginkan
  • 31. 31 3. Implementing Organization, yaitu pelaksana yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan. 4. Enviromental factors, yaitu unsur lingkungan (Ipoleksosbud dsb) yang dapat mempengaruhi implementasi  Keempat variabel tsb tak bediri sendiri akan tetapi saling mempengaruhi dan berinteraksi secara timbal balik, sehingga memungkinkan terjadinya ketidaksesuaian yang pada akhirnya menimbulkan tension (tekanan) bagi terjadinya tawar menawar antara formulator dan implementator.  Model ini memandang bahw implementasi kebijakan tak berjalan scr linear dan mekanististetapi memberi peluang terjadinya bergaining untuk menghasilkan kompromi thd implementasi yg berdimensi target group
  • 32. 32 Kapan digunakan Model Top-Bottom dan Bottom-Up  Model top down akan menguntungkan pada sebuah situasi dimana para pembuat kebijakan mampu mengatur dan mengontrol situasi, dan dana yg terbatas  Model Bottom up, menguntungkan pada situasi dimana implementator mempunyai kebebasan untuk melakukan inovasi tanpa ada dependensi kekuasaan dengan melihay dinamika daerah atau lingkungan kebijakan yg berbeda  Menurut Eric Lane (1995) model topdown menekankan tanggung jawab, sementara bottom up menekankan pada kepercayaan
  • 33. 33 Keputusan yang dapat diambil dari hasil evaluasi • Meneruskan atau mengakhiri program • Memperbaiki praktek dan prosedur administrasi • Menambah atau mengurangi strategi dan teknik implementasi • Melembagakan program ke tempat lain • Mengalokasikan sumber daya ke program lain • Menolak atau menerima pendekatan/teori yang digunakan sebagai asumsi Sumber : Weis dalam Shafritz dan Hyde,1987
  • 34. 34 Persoalan yang ingin dijawab dalam Evaluasi 1. Kelompok dan kepentingan mana yang memiliki akses dalam pembuatan kebijakan ? 2. Apakah pembuatan cukup rinci, terbuka dan memenuhi prosedur ? 3. Apakah program di desain secara logis ? 4. Apakah sumber daya yang menjadi input program telah memadai untuk mencari tujuan? 5. Apa standar implementasi yang baik bagi kebijakan tersebut ? 6. Apakah program dilaksanakan sesuai standar efisiensi ekonomi ? Apakah uang digunakan dengan tepat dan jujur ?
  • 35. 35 7. Apakah kel sasaran memeproleh pelayanan seperti yang didesain dalam program ? 8. Apakah program memberikandampak pada kelompok non sasaran? Apa jenis dampaknya ? 9. Apa dampak yang diharapkan dan tak diharapakan pada masyarakat ? 10. Kapan tindakan program dilaksanakan dan dampaknya diterima oleh masyarakat ? 11. Apakah tindakan dan dampak sesuai yang diharapkan ? Sumber : Ripley (1985)
  • 36. 36 Ada 3 Pertanyaan yang perlu dijawab dalam evaluasi ? 1. Siapa yang memperoleh akses dari input dan output program ? 2. Bagaimana mereka bereaksi terhadap program tersebut ? 3. Bagaimana program tersebut mempengaruhi perilaku sasaran kebijakan ? Sumber : Kasley dan Kumar (1987)
  • 37. 37 Aspek Kajian Evaluasi Kebijakan 1. Proses pembuatan kebijakan 2. Proses implementasi kebijakan 3. Konsekwensi kebijakan 4. Efektivitas dampak kebijakan • Evaluasi dapat dilakukan sebelum (evaluasi sumatif), pada saat (evaluasi implementasi) dan sesudah kebijakan diimplementasikan (evaluasi formatif)
  • 38. 38 Klasifikasi Evaluasi yang lain : 1. Proses pembuatan kebijakan 2. Proses implementasi kebijakan 3. Konsekwensi kebijakan 4. Efektivitas dampak kebijakan • Evaluasi administratif : Biasanya dilakukan dg aspek finansial dan prosedur (dilakukan dalam lingkup pemerintahan) • 2. Evaluasi Yudisial : Evaluasi yang berkaitan dengan obyek-obyek hukum • 3. Evaluasi Politik: Evaluasi yg dilakukan oleh lembaga-lembaga politik
  • 39. Pengelompokkan evaluasi yg lain: • 1. Evaluasi administratif : Biasanya dilakukan dg aspek finansial dan prosedur (dilakukan dalam lingkup pemerintahan) • 2. Evaluasi Yudisial : Evaluasi yang berkaitan dengan obyek-obyek hukum • 3. Evaluasi Politik: Evaluasi yg dilakukan oleh lembaga-lembaga politik
  • 40. Evaluasi Administratif terdiri atas : Effort evaluation: Mengevaluasi input program Performance evaluation: Mengkaji output dibandingkan dengan input program Effectiveness evaluation: Mengkaji apakah pelaksanaanya sesuai dg sasaran & tujuan Effeciency evaluaiton: Membandingkan biaya dengan output yang dicapai Process evaluation: Mengkaji metode pelaksanaan, aturan dan prosedur dalam pelaksanaan
  • 41. Evaluasi jika dikaitkan dg tujuan : • Evaluasi kecocokan : Apakah kebijakan tb diteruskan dan bagaimana prospek kebijakan • Evaluasi efektifitas: Apakah dampaknya sesuai dgn yang diinginkan, serta biaya dan manfaatnya sebanding? • Evaluasi efisiensi: Apakah sumber daya yang digunakan efisien dan mampu menc. hasil yang optimal • Meta evaluasi: Menguji dan menilai proses evaluasi itu sendiri, apakah telah dilakukan dgn benar, profesional dan obyektif?
  • 42. Model-model evaluasi • Dari sisi kualitas hasilnya : 1. Single program after only 2. Single program before after 3. Comparative program after only 4. Comparative program before after
  • 43. Kriteria yg harus dipenuhi dalam melakukan evaluasi : 1. Relevansi : mampu memberikan inf yg tepat pada pembuat dan pelaku kebijakan, menjawab scr benar pertanyaan dalam waktu yg tepat 2. Signifikan : mampu memberikan inf yg baru dan penting melebih yg sudah ada 3. Validitas : mampu memberikan pertimbangan yg persuasif & seimbang tentang hasil nyata kebijakan 4. Reliabilitas : dapat membuktikan bahwa hasilnya diperoleh dengan penelitian yg teliti 5. Obyektif : tidak memihak /bias 6. Tepat waktu 7. Daya guna : bisa dimengerti & dimanfaatkan oleh pelaku dan pembuat kebijakan
  • 44. Bagaimana melakukan evaluasi ? • Berbagai hal yg harus diperhatikan sebelum melakukan evaluasi : 1. Mengamati, memahami tujuan evaluasi 2. Mengamati, melilih kriteria 3. Mengamati senitivitas metode 4. memperhatikan efektivitas biaya 5. memperhatikan kendala yg berhub dg anggaran, yakni SDM dan juga data
  • 45. • Kegiatan evaluasi mencakup 3 macam kegiatan : 1. Specification : menyangkut obyek yg dinilai 2. Measurement : memilih tehnik pengukuran yang tepat untuk menilai 3. Analysis : Melakukan analisa informasi yg disajikan
  • 46. Kecenderungan evaluasi saat ini: 1. Sering tidak sungguh-sungguh karena evaluatornya dari Pemerintah 2. Hasil evaluasi tak konklusif, membahas banyak persoalan tetapi tanpa arah yang jelas, shg tak ada rekomendasi yg argumentatif 3. Karena dilakukan secara rutin maka hailnya kurang tajam. Hanya formalitas, membaca data dan memasukkannya dalam form-form tertentu
  • 47. Evaluasi Implementasi : Evaluasi atas pelaksanaan sebuah program Merupakan evaluasi terhadap proses Menilai tingkat kepatuhan pelaksana atas standard aturan Menggunakan model-model dalam implementasi Biasanya bersifat kualitiatif Melihat dampak jangka pendek dari pelaksanaan kebijakan/ program
  • 48. Evaluasi Dampak Memberikan perhatian besar pada output & dampak kebijakan Evaluasi dilakukan untuk melihat berbagai hal: 1. Menentukan apakah program telah membawa dampak yang diinginkan terhadap individu, rumah tangga dan lembaga 2. Menilai apakah dampak tersebut berkaitan dengan intervensi program 3. Mengeksplore akibat yg tidak diperkirakan baik positif maupun negatifnya 4. Permasalahan yang disoroti pd bgmn program mempengaruhi peserta program dan apakah perbaikan kondisi peserta program betul- betul disebabkan oleh program ataukah faktor lain Evaluasi dampak bisa dilakukan sebelum diimplementasikan (sering disebut analisis, asessment, estimasi, prediksi atau perkiraan) atau sesudah diimplementasikan
  • 49. Apa itu Dampak ? Dampak adalah perubahan kondisi fisik maupun sosial sebagai akibat dari output kebijakan Akibat yang dihasilkan oleh suatu intervensi program pada kelompok sasaran ( baik akibat yang diharapkan atau tidak diharapkan), dan akibat tersebut mampu menimbulkan pola perilaku baru pada kelompok sasaran (impact) Akibat yang dihasilkan oleh suatu intervensi program pada kelompok sasaran, baik yg sesuai dg yg diharapkan atau tidak dan akibat tersebut tidak mampu menimbulkan perilaku baru pada kelompok sasaran (effects)
  • 50. Dampak kebijakan publik dapat berupa (dimensi dampak), Dye: 1. Dampak pada masalah publik (pada kelompok sasaran) yg diharapakan atau tidak 2. Dampak pada kelompok diluar sasaran sering disebut eksternalitas / dampak melimpah(spillover effects) 3. Dampak sekarang dan yg akan datang 4. Dampak biaya langsung dikeluarkan untuk membiayai program dan tak langsung (yg dikeluarkan publik akibat suatu kebijakan.
  • 51. Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam melaks Evaluasi Dampak : • 1. Dimensi- dimensi dampak • 2. persoalan yg berkaitan dengan program • 3. unit-unit pendampak • 4. Karakteristik evaluasi • 5. memahami Metodologi penelitian evaluasi
  • 52. Dimensi dampak (Langbein, 1980): 1. Waktu Dimensi ini penting karena : - Kebij dpt memberikan dampak sekarang dan yang akan datang - Semakiin lama periode waktu semakin sulit mengukur dampak. Ini disebabkan : (a) hub kausalitas semakin kabur, (b)faktor lain yg akan dijelaskan semakin banyak, (c)jika efek thd individu dipelajari terlalu lama maka akan kesulitan menjaga track record individu dalam waktu yg sama - Semakin terlambat sebuah evaluasi dilakukan akan semakin sulit mencari data dan menganalisis pengaruh program yg diamati.
  • 53. Dimensi dampak (lanjutan) 2. Selisih antara dampak aktual dengan yang diharapkan. Evaluator selain memperhatikan efektivitas tujuan perlu pula memperhatikan (a) berbagai dampak yang tak diinginkan, (b) dampak yang hanya sebagian saja dari yg diharapkan dan (c) juga dampak yang bertentangan dari yg diharapkan  3. Tingkat agregasi dampak Dampak juga bersifat agregatif artinya bahwa dampak yg dirasakan secara individual akan dapat merembes pada perubahan di masyarakat secara keseluruhan
  • 54. Dimensi dampak (lanjutan)  4. Tipe dampak Ada 4 tipe utama dampak program : 1. Dampak pada kehidupan ekonomi : penghasilan, nilai tambah dsb 2. Dampak pada proses pembuatan kebijakan: apa yg akan dilakukan pada kebijakan berikutnya 3. Dampak pada sikap publik : dukungan pada pemerintah, pada program dsb 4. Dampak pada kualitas kehidupan individu, kelompok dan masyarakt yg bersifat non ekonomis
  • 55. Persoalan yg berkaitan dg program: Weiss (1972) menyatakan adanya beberapa persoalan yaitu : 1. Wilayah (scope) program: Nasional, provinsi, lokal dsb 2. ukuran program : Berapa individu yang dilayani untuk setiap satuan wilayah program 3. Kebaruan program : apakah dampak yang diharapkan merupakan sesuatu yg baru
  • 56. Unit-unit pendampak :  Unit sosial yg dapat terkena dampak kebijakan :  1. Dampak individual : biologis (penyakit, cacat fisik dsb), fisiologis (stress, depresi, cinta, emosi dsb), lingkungan hidup (tergusur, pindah rumah dsb), ekonomis (naik turunnya penghasilan, harga, keuntungan dsb), sosial serta personal  2. Dampak organisasional : langsung (terganggu atau terbantunya penc tujuan organisasi), tak langsung (peningkatan semangat kerja, disiplin)  3. Dampak pada masyarakat  4. Dampak pada lembaga dan sistem sosial
  • 57. Karakteristik Evaluasi kebijakan : 1. Evaluasi harus empirik tdk spekulatif hipotetik atau asumtif teoritik 2. Tidak bias pada satu alternatif atau dampak tertentu 3. Rasional, harus sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan dihadapan pakar 4. Kajian harus dilakukan dari berbagai aspek 5. Handal dan sahih baik dalam analisis, ketersediaan data dan reliabilitas datanya
  • 58. Respon/ reaksi thd dampak :  1. Skeptis (tak yakin akan apa yg dicapai oleh kebijakan tersebut)  2. Kritis (mempertanyakan dukungandan hambatan pelaksanaannya)  3. Analitis (memberikan sumbangsaran agar pelaksanaan lebih baik)  4. Reaktif konfrontatif. Ini dikelompokkan kedalam beberapa jenis : (a) Apatis (tak mau tahu dan menolak kebijakan. Ini bisa menyebabkan upaya memobilisasi massa dan mengarah pada perilaku anarkhis (b) Melakukan lobbidan membentuk opini publik melalui media massa untuk menyalurkan responnya (c) Demonstrasi dan propaganda (d) Melakuakn tindakan politik yang kasar spt teror, kudeta dsb 5. Adaptif kopromistis, dapat berupa (a) Perilaku meneliti scr kritis (b) Merubah pola perilaku (c) Melakukan kegiatan baru (d) Meminta pelayanan baru (e) melakukan penyesuaian psikologis
  • 59. Faktor penyebab kebijakan tak memperoleh dampak yg diinginkan:  1. Sumber daya tak memadai  2. Cara implementasi tak tepat  3. Masalah publik sering disebabkan banyak faktor ttp kebijakan yg dibuat hanya mengatasi atu faktor saja  4. Cara menanggapi kebijakan yang justru dapat emngurangi dampak yg diinginkan  5. Tujuan-tujuan kebijakan tak sebanding bahkan bertentangan satu sama lain  6. Biaya yng dikeluarkan jauh lebih besar dari masalahnya  7. Banyak masalah publik yng tak mungkin dapat diselesaikan  8. Timbulnya maslaah baru shg mendorong pengalihan perhatian dan tindakan  9. Sifat dari masalah yang akan dipecahkan (anderson, 1996)
  • 60. Masalah yang timbul dalam evaluasi (anderson) 1. Ketidakpastian dan ketidakjelasan tujuan kebijakan 2. Menguji kausalitas bahwa dampak memang disebabkan oleh kebijakan tsb 3. Dampak kebijakan biasanya menyebar diluar sasaran kebijakan 4. Kesulitan dalam memperoleh data 5. Resistensi pejabat 6. Evaluasi cenderung kurang melihat dampak (kurang valid)
  • 61. • Untuk melakukan evaluasi kebijakan agar sistematis maka diperlukan studi evaluasi atau penelitian evaluasi