SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Pengertian etika untuk profesi PR
BEBERAPA PENGERTIAN DALAM ETIKA PROFESI

1.1 Pengertian Etika dan Etika Profesi
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa
Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat. Sebagai suatu subyek, Etika akan berkaitan
dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan
yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk
atau baik. Menurut Martin [1993], etika didefinisikan
sebagai "the discipline which can act as the
performance index or reference for our control
system".
• etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self
  control", karena segala sesuatunya dibuat dan
  diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial
  (profesi) itu sendiri.
• Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat "built-in
  mechanism" berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas
  akan diperlukan untuk menjaga martabat serta
  kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi
  masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun
  penyalah-gunaan keahlian (Wignjosoebroto, 1999).
• Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari
  masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional
  tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika
  profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian
  profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.
1.2 Etika dan Estetika

• Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat
yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika
tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan
mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.
Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam
norma.
• Norma ini masih dibagi lagi menjadi norma hukum,
norma moral, norma agama dan norma sopan santun.
Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-
undangan, norma agama berasal dari agama
sedangkan norma moral berasal dari suara batin. Norma
sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari
sedangkan norma moral berasal dari etika.
1.3 Etika dan Etiket

• Etika (ethics) berarti moral sedangkan etiket (etiquette)
berarti sopan santun. Persamaan antara etika dengan
etiket yaitu:
• etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah
tersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenai
binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun
etiket.
• Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara
normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia
dan dengan demikian menyatakan apa yag harus
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justru
karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut
sering dicampuradukkan.
Perbedaan antara etika dengan etiket

1. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan
   cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah
   kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan,
   etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah
   apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada
   orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah
   lupa.

3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat
   saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih absolut. Perintah
   seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak
   dapat ditawar-tawar.

4. Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika
  memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanya lembut,
  memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik
  sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena
  seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap etis. Orang yang bersikap etis
  adalah orang yang sungguh-sungguh baik.
1.4 Etika dan Ajaran Moral

• Etika perlu dibedakan dari moral. Ajaran moral memuat
pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat
pada sekelompok manusia. Ajaran moral mengajarkan
bagaimana orang harus hidup. Ajaran moral merupakan
rumusan sistematik terhadap anggapan tentang apa
yang bernilai serta kewajiban manusia.
• Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran
moral. Etika merupakan filsafat yang merefleksikan
ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas
yaitu bersifat rasional, kritis, mendasar, sistematik dan
normatif (tidak sekadar melaporkan pandangan moral
melainkan menyelidiki bagaimana pandangan moral
yang sebenarnya).
Pluralisme moral diperlukan karena:

1. pandangan moral yang berbeda-beda karena
adanya perbedaan suku, daerah budaya dan
agama yang hidup berdampingan;
2. modernisasi membawa perubahan besar dalam
struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yang
akibatnya menantang pandangan moral
tradisional;
3. berbagai ideologi menawarkan diri sebagai
penuntun kehidupan, masing-masing dengan
ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia
harus hidup
Etika sosial dibagi menjadi:
• Sikap terhadap sesama;
• Etika keluarga;
• Etika profesi, misalnya etika untuk
  dokumentalis, pialang informasi;
• Etika politik;
• Etika lingkungan hidup; serta
• Kritik ideologi.
Moralitas
• Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral
yang terdapat di antara sekelompok manusia. Adapun nilai moral
adalah kebaikan manusia sebagai manusia. Norma moral adalah
tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik
sebagai manusia. Ada perbedaan antara kebaikan moral dan
kebaikan pada umumnya. Kebaikan moral merupakan kebaikan
manusia sebagai manusia sedangkan kebaikan pada umumnya
merupakan kebaikan manusia dilihat dari satu segi saja, misalnya
sebagai suami atau isteri.
• Moral berkaitan dengan moralitas. Moralitas adalah sopan
  santun,
segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau sopan
santun. Moralitas dapat berasal dari sumber tradisi atau adat,
agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari beberapa sumber.
Etika dan Moralitas

Etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan
merupakan filsafat yang mereflesikan ajaran moral.
Pemikiran filsafat mempunyai lima ciri khas yaitu
rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif.
Rasional berarti mendasarkan diri pada rasio atau
nalar,
pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan
tanpa perkecualian. Kritis berarti filsafat ingin mengerti
sebuah masalah sampai ke akar-akarnya, tidak puas
dengan pengertian dangkal. Sistematis artinya
membahas langkah demi langkah. Normatif menyelidiki
bagaimana pandangan moral yang seharusnya
Etika dan Agama

• Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang tepat
untuk memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasi
dasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan
ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadar
indoktrinasi. Hal ini disebabkan empat alasan sebagai berikut:
1. Orang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia tidak puas
mendengar bahwa Tuhan memerintahkan sesuatu, tetapi ia juga ingin
mengerti mengapa Tuhan memerintahkannya. Etika dapat membantu
menggali rasionalitas agama.
2. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengizinkan
interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan.
3. Karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat maka
agama menghadapi masalah moral yang secara langsung tidak disinggung-
singgung dalam wahyu. Misalnya bayi tabung, reproduksi manusia dengan
gen yang sama.
4. Adanya perbedaan antara etika dan ajaran moral. Etika mendasarkan diri
pada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya
sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang
mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agama
1.5 Istilah berkaitan

Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis, ethos,
iktikad dan kode etik atau kode etika. Etika adalah ilmu yang
mempelajari apa yang baik dan buruk. Etiket adalah ajaran sopan
santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok
dengan manusia lain. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia
hidup sendiri misalnya hidup di sebuah pulau terpencil atau di
tengah hutan. Etis artinya sesuai dengan ajaran moral, misalnya
tidak etis menanyakan usia pada seorang wanita. Ethos artinya
sikap dasar seseorang dalam bidang tertentu. Maka ada ungkapan
ethos kerja artinya sikap dasar seseorang dalam pekerjaannya,
misalnya ethos kerja yang tinggi artinya dia menaruh sikap dasar
yang tinggi terhadap pekerjaannya. Kode atika atau kode etik
artinya daftar kewajiban dalam menjalankan tugas sebuah profesi
yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalam
menjalankan tugasnya.

More Related Content

What's hot

Historis filsafat
Historis filsafatHistoris filsafat
Historis filsafatAndi Uli
 
MAKALAH LAYANAN BK.docx
MAKALAH LAYANAN BK.docxMAKALAH LAYANAN BK.docx
MAKALAH LAYANAN BK.docxChankDul
 
Fp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokFp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokPia Rohdina
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasAisyah Turidho
 
Elips Di Titik (0,0)
Elips Di Titik (0,0)Elips Di Titik (0,0)
Elips Di Titik (0,0)Rana Auliani
 
Budaya politik indonesia artikel
Budaya politik indonesia artikelBudaya politik indonesia artikel
Budaya politik indonesia artikelMuhammad Salim
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaEra Tarigan
 
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasila
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasilasikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasila
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasilalunch lunch
 
Materi SMA X - Statistika
Materi SMA X - StatistikaMateri SMA X - Statistika
Materi SMA X - StatistikaAna Sugiyarti
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07KuliahKita
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Aspek-Aspek Ontologi
Aspek-Aspek OntologiAspek-Aspek Ontologi
Aspek-Aspek OntologiAdy Setiawan
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
 
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuanfilsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuanCecep Kustandi
 

What's hot (20)

Historis filsafat
Historis filsafatHistoris filsafat
Historis filsafat
 
MAKALAH LAYANAN BK.docx
MAKALAH LAYANAN BK.docxMAKALAH LAYANAN BK.docx
MAKALAH LAYANAN BK.docx
 
Fp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokFp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompok
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Kerangka dasar ajaran islam
Kerangka dasar ajaran islamKerangka dasar ajaran islam
Kerangka dasar ajaran islam
 
Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitas
 
Elips Di Titik (0,0)
Elips Di Titik (0,0)Elips Di Titik (0,0)
Elips Di Titik (0,0)
 
Budaya politik indonesia artikel
Budaya politik indonesia artikelBudaya politik indonesia artikel
Budaya politik indonesia artikel
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusia
 
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasila
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasilasikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasila
sikap separatisme sebagai dampak gagalnya implementasi sila ke 5 pancasila
 
Materi SMA X - Statistika
Materi SMA X - StatistikaMateri SMA X - Statistika
Materi SMA X - Statistika
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Aspek-Aspek Ontologi
Aspek-Aspek OntologiAspek-Aspek Ontologi
Aspek-Aspek Ontologi
 
Polar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar CurvesPolar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar Curves
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuanfilsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
 

Similar to Pengertian etika untuk profesi PR

Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'Rachardy Andriyanto
 
pertemuan_1.ppt
pertemuan_1.pptpertemuan_1.ppt
pertemuan_1.pptAri Yadi
 
Etika profesi kedokteran
Etika profesi kedokteranEtika profesi kedokteran
Etika profesi kedokteranbudi1
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1iwan setiawan
 
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfwadejack1
 
Ppt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologiPpt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologiambarwilis
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Etika moral profesi keperawatan
Etika moral profesi keperawatanEtika moral profesi keperawatan
Etika moral profesi keperawatanKANDA IZUL
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1Sentot Baskoro
 
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).pptFile PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).pptAlifAlfiansyah8
 
ETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKETETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKETDiana Eris
 

Similar to Pengertian etika untuk profesi PR (20)

Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
Resume Etika Profesi 'ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI'
 
Kajia2
Kajia2Kajia2
Kajia2
 
Etika dan bisnis
Etika dan bisnisEtika dan bisnis
Etika dan bisnis
 
pertemuan_1.ppt
pertemuan_1.pptpertemuan_1.ppt
pertemuan_1.ppt
 
Minggu 1 ETIKA.pptx
Minggu 1 ETIKA.pptxMinggu 1 ETIKA.pptx
Minggu 1 ETIKA.pptx
 
Etika profesi kedokteran
Etika profesi kedokteranEtika profesi kedokteran
Etika profesi kedokteran
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Etika
Etika Etika
Etika
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
Moral dan etika DU DI.docx
Moral dan etika DU DI.docxMoral dan etika DU DI.docx
Moral dan etika DU DI.docx
 
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
 
Ppt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologiPpt etika keilmuan dan teknologi
Ppt etika keilmuan dan teknologi
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Etika moral profesi keperawatan
Etika moral profesi keperawatanEtika moral profesi keperawatan
Etika moral profesi keperawatan
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1
 
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).pptFile PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
 
2. Pengertian Etika.ppt
2. Pengertian Etika.ppt2. Pengertian Etika.ppt
2. Pengertian Etika.ppt
 
ETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKETETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKET
 

More from gilang muharam

Kuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasif
Kuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasifKuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasif
Kuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasifgilang muharam
 
Kuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestKuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestgilang muharam
 
Kuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerjaKuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerjagilang muharam
 
perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
 perencanaan perencanaan pesan2 bisnis perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
perencanaan perencanaan pesan2 bisnisgilang muharam
 
komunikasi dalam organisasi
 komunikasi dalam organisasi komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasigilang muharam
 
komunikasi antar pribadi
 komunikasi antar pribadi komunikasi antar pribadi
komunikasi antar pribadigilang muharam
 
Kuliah etikombis penulisan surat lamaran kerja
Kuliah etikombis penulisan surat lamaran kerjaKuliah etikombis penulisan surat lamaran kerja
Kuliah etikombis penulisan surat lamaran kerjagilang muharam
 
Kuliah etikombis pembuatan resume
Kuliah etikombis pembuatan resumeKuliah etikombis pembuatan resume
Kuliah etikombis pembuatan resumegilang muharam
 
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutinKomunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutingilang muharam
 
Dasar korespondensi bisnis
Dasar korespondensi bisnisDasar korespondensi bisnis
Dasar korespondensi bisnisgilang muharam
 
Teknik penulisan opini
Teknik penulisan opiniTeknik penulisan opini
Teknik penulisan opinigilang muharam
 
Teknik penulisan feature
Teknik penulisan featureTeknik penulisan feature
Teknik penulisan featuregilang muharam
 
Teknik pengumpulan d ata
Teknik pengumpulan d ataTeknik pengumpulan d ata
Teknik pengumpulan d atagilang muharam
 

More from gilang muharam (20)

Presentasi bisnis
Presentasi bisnisPresentasi bisnis
Presentasi bisnis
 
Kuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasif
Kuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasifKuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasif
Kuliah komunikasi bisnis penulisan pesan2 persuasif
 
Kuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestKuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct request
 
penulisan bad news
penulisan bad newspenulisan bad news
penulisan bad news
 
Kuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerjaKuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerja
 
perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
 perencanaan perencanaan pesan2 bisnis perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
perencanaan perencanaan pesan2 bisnis
 
memahami kombis
 memahami kombis memahami kombis
memahami kombis
 
komunikasi dalam organisasi
 komunikasi dalam organisasi komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 
komunikasi antar pribadi
 komunikasi antar pribadi komunikasi antar pribadi
komunikasi antar pribadi
 
Kuliah etikombis penulisan surat lamaran kerja
Kuliah etikombis penulisan surat lamaran kerjaKuliah etikombis penulisan surat lamaran kerja
Kuliah etikombis penulisan surat lamaran kerja
 
Kuliah etikombis pembuatan resume
Kuliah etikombis pembuatan resumeKuliah etikombis pembuatan resume
Kuliah etikombis pembuatan resume
 
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutinKomunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
Komunikasi bisnis penulisan permintaan pesan pesan rutin
 
Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnisKomunikasi bisnis
Komunikasi bisnis
 
Dasar korespondensi bisnis
Dasar korespondensi bisnisDasar korespondensi bisnis
Dasar korespondensi bisnis
 
Kampanye
KampanyeKampanye
Kampanye
 
Teknik penulisan opini
Teknik penulisan opiniTeknik penulisan opini
Teknik penulisan opini
 
Teknik penulisan feature
Teknik penulisan featureTeknik penulisan feature
Teknik penulisan feature
 
House journal
House journalHouse journal
House journal
 
Dasar dasar penulisan
Dasar dasar penulisanDasar dasar penulisan
Dasar dasar penulisan
 
Teknik pengumpulan d ata
Teknik pengumpulan d ataTeknik pengumpulan d ata
Teknik pengumpulan d ata
 

Pengertian etika untuk profesi PR

  • 2. BEBERAPA PENGERTIAN DALAM ETIKA PROFESI 1.1 Pengertian Etika dan Etika Profesi Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, Etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai "the discipline which can act as the performance index or reference for our control system".
  • 3. • etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. • Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat "built-in mechanism" berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan keahlian (Wignjosoebroto, 1999). • Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.
  • 4. 1.2 Etika dan Estetika • Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. • Norma ini masih dibagi lagi menjadi norma hukum, norma moral, norma agama dan norma sopan santun. Norma hukum berasal dari hukum dan perundang- undangan, norma agama berasal dari agama sedangkan norma moral berasal dari suara batin. Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan norma moral berasal dari etika.
  • 5. 1.3 Etika dan Etiket • Etika (ethics) berarti moral sedangkan etiket (etiquette) berarti sopan santun. Persamaan antara etika dengan etiket yaitu: • etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket. • Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.
  • 6. Perbedaan antara etika dengan etiket 1. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. 2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa. 3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar. 4. Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap etis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.
  • 7. 1.4 Etika dan Ajaran Moral • Etika perlu dibedakan dari moral. Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada sekelompok manusia. Ajaran moral mengajarkan bagaimana orang harus hidup. Ajaran moral merupakan rumusan sistematik terhadap anggapan tentang apa yang bernilai serta kewajiban manusia. • Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran moral. Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas yaitu bersifat rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif (tidak sekadar melaporkan pandangan moral melainkan menyelidiki bagaimana pandangan moral yang sebenarnya).
  • 8. Pluralisme moral diperlukan karena: 1. pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku, daerah budaya dan agama yang hidup berdampingan; 2. modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral tradisional; 3. berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing-masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup
  • 9. Etika sosial dibagi menjadi: • Sikap terhadap sesama; • Etika keluarga; • Etika profesi, misalnya etika untuk dokumentalis, pialang informasi; • Etika politik; • Etika lingkungan hidup; serta • Kritik ideologi.
  • 10. Moralitas • Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat di antara sekelompok manusia. Adapun nilai moral adalah kebaikan manusia sebagai manusia. Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia. Ada perbedaan antara kebaikan moral dan kebaikan pada umumnya. Kebaikan moral merupakan kebaikan manusia sebagai manusia sedangkan kebaikan pada umumnya merupakan kebaikan manusia dilihat dari satu segi saja, misalnya sebagai suami atau isteri. • Moral berkaitan dengan moralitas. Moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau sopan santun. Moralitas dapat berasal dari sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari beberapa sumber.
  • 11. Etika dan Moralitas Etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat yang mereflesikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai lima ciri khas yaitu rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif. Rasional berarti mendasarkan diri pada rasio atau nalar, pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan tanpa perkecualian. Kritis berarti filsafat ingin mengerti sebuah masalah sampai ke akar-akarnya, tidak puas dengan pengertian dangkal. Sistematis artinya membahas langkah demi langkah. Normatif menyelidiki bagaimana pandangan moral yang seharusnya
  • 12. Etika dan Agama • Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadar indoktrinasi. Hal ini disebabkan empat alasan sebagai berikut: 1. Orang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia tidak puas mendengar bahwa Tuhan memerintahkan sesuatu, tetapi ia juga ingin mengerti mengapa Tuhan memerintahkannya. Etika dapat membantu menggali rasionalitas agama. 2. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengizinkan interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan. 3. Karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat maka agama menghadapi masalah moral yang secara langsung tidak disinggung- singgung dalam wahyu. Misalnya bayi tabung, reproduksi manusia dengan gen yang sama. 4. Adanya perbedaan antara etika dan ajaran moral. Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agama
  • 13. 1.5 Istilah berkaitan Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis, ethos, iktikad dan kode etik atau kode etika. Etika adalah ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk. Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia lain. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan. Etis artinya sesuai dengan ajaran moral, misalnya tidak etis menanyakan usia pada seorang wanita. Ethos artinya sikap dasar seseorang dalam bidang tertentu. Maka ada ungkapan ethos kerja artinya sikap dasar seseorang dalam pekerjaannya, misalnya ethos kerja yang tinggi artinya dia menaruh sikap dasar yang tinggi terhadap pekerjaannya. Kode atika atau kode etik artinya daftar kewajiban dalam menjalankan tugas sebuah profesi yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalam menjalankan tugasnya.