SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
GENETIKA TUMBUHAN : 
MORFOLOGI TANAMAN ANGGREK 
Disusun oleh : 
Azzumaru Yumna H0713036 
Danang Taruno H0713040 
Dosen Pengampu : 
Ir. Sri Hartati, MP. 
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI 
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS 
MARET 
SURAKARTA 
2014
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Letak negara Indonesia yang berada di garis katulistiwa ini 
menjadikan Indonesia sebagai negara tropis dengan hutan tropis yang 
sangat kaya dalam hal keanekaragaman hayatinya seperti pohon, herba, 
semak, epifit, liana, dan lain - lain. Keanekaragaman hayati yang demikian 
besarnya belum banyak diketahui oleh sebagian besar masyarakat 
Indonesia, akibatnya pengetahuan masyarakat tentang struktur, komposisi, 
jenis apalagi aspek ekologi, kegunaan dan konservasinya sangatlah 
kurang, terutama jenis-jenis anggrek. 
Anggrek merupakan herba perennial yang tergolong ke dalam famili 
Orchidaceae dengan bentuk bunga yang sangat beranekaragam. Anggrek 
merupakan famili terbesar diantara famili lain yang tergolong ke dalam 
tumbuhan biji. Berdasarkan tempat tumbuhnya anggrek dibedakan atas 
anggrek epifit dan anggrek teresterial. Anggrek epifit adalah anggrek yang 
tumbuhnya menempel pada tumbuhan lain, namun tidak merugikan 
tumbuhan yang ditumpanginya, contohnya genus Dendrobium, 
Bulbophyllum dan Coelogyne, sedangkan anggrek teresterial adalah 
anggrek yang tumbuhnya di tanah, contohnya genus Spathoglottis, 
Calanthe dan Paphiopedilum. 
Keanekaragaman jenis dan varietas tumbuhan anggrek di seluruh 
dunia sangat tinggi. Ribuan jenis anggrek tersebut banyak ditemukan pada 
kawasan hutan tropis terutama di daerah Indo-malaya. Sebagian besar 
masih asli berupa anggrek alam atau anggrek liar yang belum tersentuh 
oleh teknologi manusia, tetapi kenyataannya ribuan jenis anggrek liar 
terancam punah akibat pengkoleksian anggrek liar secara ekstensif untuk 
bahan baku industri bunga potong, akibatnya jumlahnya menjadi 
berkurang (Lovelles 1989). Jumlah anggrek di seluruh dunia diperkirakan 
± 25.000 jenis. Di Indonesia sendiri diperkirakan mempunyai ± 5.000
jenis yang tersebar di hutan-hutan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan 
Irian Jaya, sedangkan jumlah anggrek di Sumatera diperkirakan ± 1.118 
jenis (Comber 2001). 
Anggrek memiliki dua manfaat yaitu manfaat secara ekologi dan 
ekonomi. Manfaat secara ekologi anggrek epifit yaitu menyediakan habitat 
utama bagi hewan tertentu seperti semut dan rayap, sedangkan anggrek 
teresterial yaitu sebagai salah satu tumbuhan penutup lantai hutan yang 
menjaga kelembaban tanah (Anwar et al 1994). Secara ekonomi, anggrek 
dimanfaatkan masyarakat sebagai tanaman hias karena bentuk bunganya 
yang indah dan warna - warnanya yang memikat. 
Sebagai bunga nasional Indonesia, bunga Anggrek yang termasuk 
kedalam tanaman semak ini memiliki banyak sekali keindahan serta 
keunikan pada morfologinya. Dengan mengetahui keunikan dari morfologi 
tanaman Anggrek diharapkan akan mendorong kecintaan masyarakat akan 
bunga yang termasuk dari kalangan semak ini. 
B. Rumusan Masalah 
Dari latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah sebagai 
berikut: 
1. Bagaimana klasifikasi tanaman anggrek? 
2. Bagaimana morfologi akar dari tanaman anggrek secara umum? 
3. Bagaimana morfologi batang dari tanaman Anggrek? 
4. Bagaimana morfologi daun dari tanaman Anggrek? 
5. Bagaimana morfologi bunga dari tanaman Anggrek? 
6. Bagaimana morfologi buah dan biji dari tanaman Anggrek? 
7. Bagaimana morfologi dari bunga Anggrek jenis Cymbidium lancifolium 
Hook ? 
8. Bagaimana morfologi dari bunga Anggrek jenis Dendrobium 
phalaenopsis Fitzg? 
9. Bagaimana morfologi dari bunga Anggrek jenis Cattleya sp.?
C. Manfaat 
Manfaat dari pembuatan makalah dengan judul Morfologi Tanaman 
Anggrek ini adalah : 
1. Mengetahui klasifikasi tanaman anggrek. 
2. Mengetahui morfologi akar dari tanaman anggrek. 
3. Mengetahui morfologi batang dari tanaman Anggrek. 
4. Mengetahui morfologi daun dari tanaman Anggrek. 
5. Mengetahui morfologi bunga dari tanaman Anggrek. 
6. Mengetahui morfologi buah dan biji dari tanaman Anggrek. 
7. Munculya pengetahuan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis 
Cymbidium lancifolium Hook. 
8. Munculya pengetahuan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis 
Dendrobium phalaenopsis Fitzg. 
9. Mengetahui pengetahuan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis 
Cattleya sp. 
D. Tujuan 
Setelah membaca uraian diatas, tujuan dari pembuatan makalah ini 
adalah: 
1. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang klasifikasi tanaman 
anggrek. 
2. Memberikan wawasan tentang morfologi akar dari tanaman anggrek. 
3. Memberikan wawasan tentang morfologi batang dari tanaman Anggrek. 
4. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang morfologi daun dari 
tanaman Anggrek. 
5. Memberikan wawasan tentang morfologi bunga dari tanaman Anggrek. 
6. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang morfologi buah dan 
biji dari tanaman Anggrek. 
7. Memberikan pengetahuan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis 
Cymbidium lancifolium Hook. 
8. Memberikan wawasan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis 
Dendrobium phalaenopsis Fitzg.
9. Memberikan pengetahuan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis 
Cattleya sp.
BAB II 
ISI 
A. Klasifikasi Tanaman Anggrek 
Kerajaan (Kingdom) : Plantae 
Divisi (Divisio) : Magnoliophyta 
Kelas (Classis) : Liliopsida 
Bangsa (Ordo) : Aspargales / Orchidales 
Keluarga (Family) : Orchidacheae 
Sub family : Apostasioideae 
Cypripedioideae 
Epidendroideae 
Orchidoideae 
Vanilloideae 
Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan 
anggota jenis terbanyak. Jenis - jenisnya tersebar luas dari daerah tropika 
basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya 
ditemukan di daerah tropika. Umumnya terdiri atas terna yang sangat 
berbeda – beda habitusnya. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai 
epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah 
beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai 
cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ - organnya yang 
cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan 
menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari 
embun dan udara lembab. Anggrek seperti tanaman – tanaman lainnya 
mempunyai akar, batang, daun, buah, bunga, dan biji. Tanaman Anggrek 
dapat dikembang biakkan secara vegetatif dan generatif. Secara vegetatif 
tanaman anggrek dikembangbiakkan dengan menggunakanbagian 
vegetatif tanaman seperti stek keiki, stek mata tunas, stek batang 
sympodial (Hendrayono 2000).
B. Morfologi Akar Tanaman Anggrek 
Akar anggrek berbentuk silindris, berdaging, lunak dan mudah patah. 
Bagian ujung akar meruncing, licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan 
kering, akar tampak berwarna putih keperak - perakan dan hanya bagian 
ujung akar saja berwarna hijau atau tampak agak keunguan. Akar yang 
sudah tua akan berwarna coklat tua dan kering. Akar anggrek berfilamen, 
yaitu lapisan luar yang terdiri dari beberapa lapis sel berongga dan 
transparan, serta merupakan lapisan pelindung pada sistem saluran akar 
(Latif 1960). 
Menurut Darmono (2008), filamen ini berfungsi melindungi akar dari 
kehilangan air selama proses transpirasi dan evaporasi, menyerap air, 
melindungi bagian dalam akar, serta membantu melekatnya akar pada 
benda yang ditumpanginya. Air atau hara yang langsung mengenai akar 
akan diabsorbsi (diserap) oleh filamen dan ujung akar. Namun, hanya air 
dan hara yang diserap melalui ujung akar saja yang dapat disalurkan ke 
dalam jaringan tanaman. Oleh karenanya, tidak efektif bila penyiraman 
hanya dilakukan dengan membasahi tanah atau media tanam dari tanaman 
tersebut. 
Secara umum, tanaman anggrek memiliki akar yang lunak dan mudah 
patah. Bagian ujungnya meruncing, agak lengket dan licin saat dipegang. 
Anggrek memiliki akar udara (akar aerial) yang berguna untuk menyerap 
air dari udara. Akar ini dapat berfotosintesis karena mengandung butir 
hijau daun. Selain itu, banyak anggrek yang memiliki umbi semu pada 
batang atau pangkal daun. Umbi semu tersebut berfungsi untuk 
menyimpan air dan zat hara. Jenis anggrek monopodial memiliki akar 
aerial yang berwarna hijau, hijau keputihan, atau kuning kecoklatan 
(Redaksi Trubus 2002). 
C. Morfologi Batang Tanaman Anggrek 
Darmono (2008), menyebutkan bahwa batang anggrek 
beranekaragam, ada yang ramping, gemuk berdaging seluruhnya atau 
menebal di bagian tertentu saja, dengan atau tanpa umbi semu
(pseudobulb). Berdasarkan pertumbuhannya, batang anggrek dapat dibagi 
menjadi dua golongan yaitu tipe simpodial dan tipe monopodial seperti 
yang diperlihatkan pada Gambar 1. 
1. Tipe Simpodial 
Pada umumnya anggrek tipe ini mempunyai beberapa batang utama 
dan berumbi semu (pseudobulb) dengan pertumbuhan ujung batang 
terbatas. Pertumbuhan batang akan terhenti bila telah mencapai 
maksimal. Pertumbuhan baru dilanjutkan oleh tunas anakan yang 
tumbuhnya di sampingnya. Tunas anakan tersebut tumbuh dari rizom 
yang menghubungkannya dengan tanaman induk. Tangkai bunga 
dapat keluar dari ujung pseudobulb atau dari sampingnya, contoh 
seperti genus Dendrobium, Oncidium dan Cattleya. 
2. Tipe Monopodial 
Anggrek tipe monopodial mempunyai batang utama dengan 
pertumbuhan tidak terbatas. Bentuk batangnya ramping tidak berumbi. 
Tangkai bunga keluar di antara dua ketiak daun, contohnya genus 
Vanda, Aranthera dan Phalaenopsis. 
D. Morfologi Daun Tanaman Anggrek 
Bentuk daun anggrek terdiri dari bermacam - macam bentuk, ada yang 
bulat telur (Renanthera coccinea),bulat telur terbalik, artinya bagian daun 
yang bagian atas lebar dan bagian pangkal kurang lebar, memanjang bagai 
pita atau serupa daun tebu. Daun jenis Coelogyne dan Spathoglottis
mendekati bentuk daun kunyit, sedangkan daun genus Dendrobium dan 
Phalaenopsis berbentuk bulat memanjang (Latif 1960). 
Tebal daun beragam, dari tipis sampai berdaging dan kaku, 
permukaannya rata. Daun tidak bertangkai, sepenuhnya duduk pada 
batang. Bagian tepi tidak bergerigi (rata) dengan ujung daun terbelah. 
Tulang daun sejajar dengan tepi daun dan berakhir di ujung daun. Susunan 
daun berseling - seling atau berhadapan. Warna daun anggrek hijau muda 
atau hijau tua, kekuningan dan ada pula yang bercak - bercak. Anggrek 
daun memiliki daun atau tulang daun yang berwarna dan disanalah terletak 
keindahan jenis-jenis anggrek daun itu (Latif 1960). 
E. Morfologi Bunga Tanaman Anggrek 
Bunga anggrek tersusun dalam karangan bunga. Jumlah kuntum 
bunga pada satu karangan dapat terdiri dari satu sampai banyak kuntum. 
Karangan bunga pada beberapa spesies letaknya terminal, sedangkan pada 
sebagian besar letaknya aksilar (I Gusti Ayu et al 2012). 
Menurut Comber (2001), bunga anggrek memiliki beberapa bagian 
utama yaitu sepal (daun kelopak), petal (daun mahkota), stamen (benang 
sari), pistil (putik) dan ovarium (bakal buah). Sepal anggrek berjumlah tiga 
buah. Sepal bagian atas disebut sepal dorsal, sedangkan dua lainnya 
disebut sepal lateral. Anggrek memiliki tiga buah petal, petal pertama dan 
kedua letaknya berseling dengan sepal. Petal ketiga mengalami modifikasi 
menjadi labellum (bibir) seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2 di 
bawah ini. Pada labellum terdapat gumpalan - gumpalan yang 
mengandung protein, minyak dan zat pewangi. Warna bunga tananam 
anggrek sangat bervariasi dan berfungsi untuk menarik serangga hinggap 
pada bunga untuk mengadakan polinasi (penyerbukan). Berdasarkan 
beberapa laporan, lebah madu merupakan serangga pollinator yang umum 
pada tanaman anggrek.
Colum (tugu) yang terdapat pada bagian tengah bunga merupakan 
tempat alat reproduksi jantan dan alat reproduksi betina. Pada ujung 
columnya terdapat anter atau kepala sari yang merupakan gumpalan 
serbuk sari atau pollinia. Pollinia tertutup dengan sebuah cap (anther cap). 
Stigma (kepala putik) terletak di bawah rostellum dan menghadap ke 
labellum. Ovarium bersatu dengan dasar bunga dan terletak di bawah 
colum, sepal dan petal (Sutiyoso 2002). 
F. Morfologi Buah dan Biji Tanaman Anggrek 
Bunga anggrek mengandung ribuan sampai jutaan biji yang sangat 
halus, berwarna kuning sampai coklat. Pembiakkan dengan biji lebih sukar 
dibandingkan dengan cara-cara lainnya, karena biji anggrek sangat kecil 
dan mudah diterbangkan angin. Selain itu, biji anggrek keadaannya tidak 
sempurna karena tidak mempunyai lembaga atau cadangan makanannya, 
maka pembiakan dengan biji yang dilakukan orang bertujuan untuk 
mendapatkan jenis baru. Biji diperolehnya dari penyerbukan serbuk sari 
pada putik. Di hutan penyerbukan terjadi dengan bantuan serangga. 
Namun, secara sengaja kita dapat melakukan penyerbukan, dengan 
mengambil serbuk sari dengan alat dan letakkan pada kepala putik 
sehingga terjadi pembuahan (Neny 2007). 
Biji pada tanaman anggrek diperoleh melalui proses penyerbukan 
(pollinasi) yang diikuti dengan pembuahan. Persilangan pada tanaman 
anggrek tidak bisa terjadi secara alami kecuali pada jenis anggrek tertentu, 
oleh karena anggrek memiliki struktur bunga yang khas dengan kepala
putik yang terletak di dalam maka sulit terjangkau serangga. Penyerbukan 
alami dengan bantuan angin juga jarang terjadi. Salah satu cara adalah 
penyerbukan dengan bantuan manusia (Neny 2007). 
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak 
mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, 
sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan 
penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai 
kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada 
medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga 
kemasakan (Daisy 2005). 
G. Morfologi Bunga Anggrek Jenis Cymbidium lancifolium Hook 
Anggrek Jenis Cymbidium lancifolium Hook ini biasa dikenal di 
masyarakat umum dengan sebutan Anggrek Kiajag. Bunga cantik ini 
masuk kedalam subfamily Epidendroideae,dan genus Cymbidium. 
Anggrek Jenis Cymbidium lancifolium Hook ini hidup sebagai terestrial 
berumbi semu yang ekologinya berada di tanah. Anggrek Kiajang ini dapat 
tumbuh di kisaran ketinggian 500 – 1900 m diatas permukaaan laut. 
Menurut Ayub (2005), morfologi Anggrek jenis Cymbidium lancifolium 
Hook ini adalah sebagai berikut: 
1. Akar (Radix) 
Susunan akar Anggrek Kiajang ini adalah bervelamen, berbentuk 
silindris, berdaging lunak, mudah patah, ujungnya meruncing, bersifat 
licin dan agak lengket. Akar bagian luarnya berwarna putih. Ketika 
dalam keadaan kering berwarna keperakan vdan hanya ujung akar yang 
berwarna hijau keunguan. Pergerakan akarnya tidak begitu dalam 
memasuki tanah, serta terletak di bawah lapisan permukaan tanah. 
2. Batang (Caulis) 
Batang atau Caulis pada Anggrek Kiajang memiliki batang pokok. 
Arah tumbuhnya menggantung atau dependens. Sedangkan pola 
pertumbuhannya adalah simpodial. Pangkal pada batangnya berumbi 
semu.
3. Daun (Folium) 
Daun Anggrek Kiajang berbentuk pipih, sempit memanjang dengan 
ujung yang lancip dan berwarna hijau tua. Susunan daun pada Anggrek 
bernama latin Cymbidium lancifolium Hook ini adalah daun tunggal 
atau folium simplex. Daunnya merupakan daun tidak lengkap atau 
Folium Incompletus. Daunya terletak berselang – seling pada masing – 
masing buku. 
4. Bunga (Flos) 
Bunganya berjenis majemuk tidak terbatas atau Inflorescentia 
racemosa. Susunan bunganya bertandan dan memiliki jumlah bunga 5 
– 12 bunga pertandan. Panjang bunganya mencapai kurang lebih 35 
cm. Kelamin pada bunganya adalah banci atau hermaprodit.cara 
penyerbukan bunganya adalah dengan bantuan serangga 
(Entamofili/Entamogami). Corolla (mahkota) dan calyx (kelopak) 
berbentuk lanset, ramping dan berwarna hijau muda keputihan yang 
diselingi oleh garis ungu kemerahan. Sedangkan bibir bunganya 
berbentuk lonjong, berwarna putih dengan noktah ungu kemerahan. 
Bibir bunganya bersifat rapuh dan mudah bergoyang. 
5. Buah (Fructus)dan Biji (Semen) 
Buah Cymbidium lancifolium Hook berbentuk kapsul dan didalamnya 
terdapat banyak biji. Meskipun bernama buah, tidak seperti buah pada 
tanaman yang pada umumnya dapat dimakan, buah Anggrek Kiajang 
ini tidak dapat dimakan. Sedangkan pada biji (semen), ukuranya sangat 
kecil dan halus seperti tepung. Biji Anggrek ini juga tidak memiliki 
endosperm. 
H. Morfologi Bunga Anggrek Jenis Dendrobium phalaenopsis Fitzg 
Nama Dendrobium berasal dari bahasa Latin, Dendron yang artinya 
pohon dan bios yang artinya hidup. Dendrobium merupakan genus 
anggrek terbesar dari famili Orchidaceae. Genus anggrek ini merupakan 
kekayaan sumber daya genetik Indonesia yang banyak terdapat di kawasan 
timur, seperti Papua dan Maluku. Namun, sumber daya genetik tersebut
belum dimanfaatkan secara optimal sebagai tetua dalam persilangan untuk 
menghasilkan keturunan yang memiliki karakteristik sesuai dengan yang 
diinginkan konsumen. Dari 20 seksi Dendrobium, baru dua seksi yang 
digunakan sebagai induk silangan, yaitu seksi Phalaenanthe dan 
Ceratobium atau Spatulata (Widyastoety et al 2010). 
Anggrek Dendrobium memiliki pseudobulb yang besar. Bunganya 
tumbuh berkelompok atau berupa tandan. Labellum Dendrobium tampak 
besar dan jelas. Bunga anggrek ini memiliki warna yang bermacam-macam. 
Bunga Dendrobium ada yang hanya bertahan satu hari di tangkai, 
tetapi ada pula yang tahan hingga berminggu-minggu. Dendrobium adalah 
anggrek yang bersifat epifit, yang hidupnya menempel pada batang, dahan, 
atau ranting pohon yang sudah mati, akarnya sebagian menempel pada 
medianya sebagian menjuntai bebas di udara (Sutiyoso & Sarwono 2003). 
Menurut Dressler dan Dodson (2000), klasifikasi anggrek Dendrobium 
adalah sebagai berikut: 
Kingdom : Plantae 
Divisi : Spermatophyta 
Kelas : Monocotyledoneae 
Ordo : Orchidales 
Famili : Orchidaceae 
Genus : Dendrobium 
Spesies : Dendrobium sp. Atau Dendrobium phalaenopsis Fitzg 
Nama lain dari Dendrobium phalaenopsis Fitzg adalah Anggrek Larat. 
Hidup sebagai litofit dan tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1 – 150 
m dpl (dari permukaan laut). Anggrek Dendrobium banyak digunakan 
dalam rangkaian bunga karena memiliki kesegaran yang relatif lama, 
warna dan bentuk bunganya bervariasi, tangkai bunga lentur sehingga 
mudah dirangkai, dan produktivitasnya tinggi. Tingkatan warna anggrek 
Dendrobium sangat bervariasi. Umumnya, anggrek hibrida berwarna 
lembayung muda, putih, kuning keemasan atau kombinasi dari 
warnawarna tersebut. Beberapa hibrida Dendrobium hasil pemuliaan
modern memiliki warna kebiruan, gading, atau jingga tua sampai merah 
tua. Dendrobium dapat berbunga beberapa kali dalam setahun.Tangkai 
bunganya panjang dan dapat dirangkai sebagai bunga potong 
(Puchooa 2004). 
Pada Anggrek spesies ini, budidayanya biasa dilakukan dengan 
penyerbukan dengan bantuan manusia, selain dengan bantuan hewan. 
Berdasarkan informasi hasil - hasil persilangan dari Sander's List of 
Orchid Hybrid diperoleh hasil bahwa seluruh spesies Phalaenopsis dapat 
disilangkan dan menghasilkan keturunan yang fertil. Kesulitan dalam 
melakukan persilangan, kebanyakan disebabkan oleh pengaruh 
lingkungan. Adanya perbedaan ketinggian tempat, lingkungan mikro dan 
organisme perantara dalam penyerbukan menentukan perbedaan morfologi 
tanaman anggrek (Purwantoro et al 2010) 
1. Akar (Radix) 
Susunan akarnya adalah bervelamen. Bentuk akarnya adalah silindris, 
berdaging lunakdan mudah patah. Ujung akarnya meruncing licin dan 
agak lengket. Sedangkan akar bagian luarnya berwarna putih. Ketika 
dalam keadaan kering berwarna kepierakan dan hanya ujung akar yang 
berwarna kehijauan (Gembong 2005). Anggrek Phalaenopsis tumbuh 
secara alami di pohon - pohon dengan akar mereka mengulurkan dalam 
lumut sepanjang cabang atau menggantung di udara dengan iklim 
hangat dan lembab. Sehingga Akar Anggrek ini akan tumbuh dengan 
subur dan cepat dengan suhu beriklim hangat dan lembab 
(Eileen Watson 2012). 
2. Batang (Caulis) 
Batang bunga Dendrobium phalaenopsis Fitzg bersifat semu. Arah 
tumbuhnya tegak dan berbentuk kumparan memanjang. Pola 
pertumbuhanya adalah monopodial. Dan panjang batang maksimalnya 
kurang lebih 60 cm (Gembong 2005).
3. Daun (Folium) 
Susunan daun Anggrek Larat ini adalah daun tunggal atau Folium 
simplex. Tata letak dari daunya adalah berselamg – seling pada masing 
– masing buku. Bentuk daunya adalah lanset dan runcing, dengan 
panjang 20 cm (Gembong 2005). 
4. Bunga (Flos) 
Bunga Dendrobium phalaenopsis Fitzge bersifat bunga majemuk tidak 
terbatas atau Inflorescentia racemosa. Susunan bunganya berbentuk 
rangkaian menggantung yang muncul dari batang semunya. Bunga 
berukuran panjang kurang lebih 50 cm, dengan diameter 6 – 10 cm. 
Warna bunganya putih, merah jambu hingga ungu. Cara penyerbukan 
pada bunga Dendrobium phalaenopsis Fitzg adalah dengan bantuan 
serangga (Entamofili/Entamogen) dan angin (Anemofili/Anemogami). 
Kelamin bunganya adalah banci atau Hermaprodit. Corolla atau 
mahkota berbentuk belah ketupat dan agak meruncing dibagian 
ujungnya. Sedangkan Calyx atau kelopaknya berbentuk bundar telur, 
lanset dan meruncing (Gembong 2005). 
Bunga -bunga pada Phalaenopsis tumbuh berurutan sampai batang . 
Sehingga ketika semua bunga bermekaran ketika sudah tua atau 
matang, dan bunga - bunga akan segera mulai memudar dimulai dari 
bunga yang berada di batang bawah . Ketika bunganya memiliki noktah 
atau bercak yang tak wajar, hal ini akan menunjukkan bahwa tanaman 
telah disimpan dalam kondisi terlalu kering dan kekurangan air 
(Eileen Watson 2012). 
5. Buah (Fructus) dan Biji (Semen) 
Buah atau fractus berbentuk kapsul dan didalamnya terdapat banyak 
biji. Buahnya tidak dapat dikonsumsi atau dimakan. Sedangkan ukuran 
biji atau semen sangat kecil dan halus seperti tepung, tidak memiliki 
endosperm (Gembong 2005).
I. Morfologi Bunga Anggrek Jenis Cattleya sp. 
Bunga anggrek jenis Cattleya sp. yang termasuk kedalam tumbuhan 
epifit ini memang terkenal memiliki keindahan yang sangat indah. Jenis 
anggrek yang satu ini memang termasuk kedalam jenis bunga Anggrek 
yang cukup mudah ditanam di daerah beriklim trtopis. Klasifikasi Cattleya 
ini menurut Dressler dan Dodson (2000) adalah sebagai berikut: 
Devisio : Spermatophyta 
Sub Devisio : Angiospermae 
Kelas : Monocoty Ledoneae 
Ordo : Orchidales 
Famili : Orchidaceae 
Genus : Cattleya 
Species : Cattleya sp. 
Dibawah ini akan dijelaskan tentang morfologi Anggrek Cattleya menurut 
Sulaimi (2006) adalah sebagai berikut: 
1. Akar (Radix) 
Pada umumnya akar Anggrek Cattleya berbentuk silindris, berdaging 
lunak, mudah patah, satu ujung akar meruncing licin dan sedikit 
lengket. Dalam keadaan kering, akar tampak berwarna putih keperak - 
perakan. Pada bagian luarnya dan hanya pada bagian ujung akar saja 
yang berwarna hijau ada pula yang tampak agak keunguan. Akar - akar 
yang sudah tua menjadi coklat dan kering kemudian digantikan oleh 
akar Anggrek yang baru, yakni yang baru tumbuh atau muncul. 
Akar Anggrek mempunyai valemen yang terdiri dari beberapa lapis sel 
yang berongga dan transparan serta merupakan lapisan pelindung pda 
sistem saluran akar. Valemen berfungsi melindungi akar dari 
kehilangan air dalam proses transpirasi da evaporasi. Cattleya 
mempunyai valemen yang sangat besar sehingga diameter akarnya 
cukup besar
2. Batang (Caulis) 
Berdasarkan pertumbuhan batangnya Cattleya termasuk Anggrek 
Simpodial, yaitu terdiri dari umbi semu (pseudobulb) yang mempunyai 
pertumbuhan terbatas. Pseudobulb berbentuk gada, agak pipih, keras 
dan berdaging. Ukurannya bervariasi tergantung pada spesiesnya. Pada 
pangkal Pseudobulb terdapat akar rimpang rizoma yang 
menghubungkan Pseudobulb yang satu dengan Pseudobulb yang 
lainnya. Sementara itu, Pseudobulb yang telah mengeluarkan bunga 
akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan dan air 
3. Daun (Folium) 
Melihat pertumbuhan daunnya, cattleya termasuk golongan tanaman 
evergreen karena belaian daunnya tetap segar, berwarana hijau, tidak 
gugur secara serentak. Anggrek Cattleya umumnya berdaun tebal dan 
banyak mengandung air, tetapi ada pula daunnya tipis tergantung 
varietasnya. Stomata terdapat pada permukaan bawah daun. 
Berdasarkan membuka dan menutupnya daun, pada umumnya anggrek 
tergolong dalam kelompok tumbuhan CAM (Crassulacean Acid 
Metabolism). Berdasarkan jumlah daunnya, anggrek cattleya terbagi 
menjadi dua golongan yaitu Cattleya berdaun satu (uniforliatus) dan 
Cattleya berdaun ganda. Cattleya berdaun ganda biasanya mempunyai 
2-3 helai daun. 
4. Bunga (Flos) 
Bunga cattleya memiliki bentuk yang tidak beraturan sehingga hanya 
dapat dibagi dalam satu simetri atau disebut bunga zigomorfik. Bunga 
cattleya relatif besar sehingga mudah diamati bagian-bagiannya dan 
dianggap dapat mewakili bentuk dasar bunga anggrek. 
Perhiasan bunga terdiri dari 3 sepal pada lingkaran luar, dan 3 petal 
pada lingkaran dalam. Satu dari 3 petal mengalami modifikasi menjadi 
bibir bunga atau labaum. Sepal berbentuk lanset tepinya agak 
bergelombang. Zat pewangi terletak pada labeum sehingga menarik
serangga penyerbuk hinggap dan mengadakan penyerbukan. Labeum 
merupakan bagian yang terluas dari seluruh segmen bunga.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Kesimpulan dari seluruh isi makalah yang telah kita tulis adalah : 
1. Anggrek merupakan herba perennial yang tergolong ke dalam famili 
Orchidaceae dengan bentuk bunga yang sangat beranekaragam 
2. Akar anggrek berbentuk silindris, berdaging, lunak dan mudah patah. 
Bagian ujung akar meruncing, licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan 
kering, akar tampak berwarna putih keperak - perakan dan hanya bagian 
ujung akar saja berwarna hijau atau tampak agak keunguan. Akar yang 
sudah tua akan berwarna coklat tua dan kering. 
3. Berdasarkan morfologi batangnya, bunga Anggrek terbagi menjadi 2 jenis, 
yakni Simpodial dan Monopodial. Contoh dari tipe Simpodial adalah genus 
Dendrobium, Oncidium dan Cattleya, sedangkan contoh dari monopodial 
adalah genus Vanda, Aranthera dan Phalaenopsis. 
4. Bentuk daun anggrek terdiri dari bermacam - macam bentuk, ada yang bulat 
telur (Renanthera coccinea),bulat telur terbalik, artinya bagian daun yang 
bagian atas lebar dan bagian pangkal kurang lebar, memanjang bagai pita 
atau serupa daun tebu. 
5. Bunga anggrek memiliki beberapa bagian utama yaitu sepal (daun kelopak), 
petal (daun mahkota), stamen (benang sari), pistil (putik) dan ovarium 
(bakal buah). Sepal anggrek berjumlah tiga buah. Sepal bagian atas disebut 
sepal dorsal, sedangkan dua lainnya disebut sepal lateral. Anggrek 
memiliki tiga buah petal, petal pertama dan kedua letaknya berseling 
dengan sepal. Petal ketiga mengalami modifikasi menjadi labellum (bibir) 
6. Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak 
mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, 
sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan 
penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai
kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada 
medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan. 
B. Saran 
Setelah menyelesaikan makalah ini, saran yang dapat kami berikan 
kepada para pembaca adalah, agar para pembaca dapat membudidayakan 
tanaman Anggrek yang merupakan bunga nasional Indonesia. Selain itu, 
pembaca juga diharapkan dapat meng eksplore kekayaan alam khususnya 
Bunga Anggrek lebih jauh lagi.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahIndah Asrida
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Rina Riannur
 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatdhabitha
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiMichu OH
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Daun Majemuk Menjari
Daun Majemuk MenjariDaun Majemuk Menjari
Daun Majemuk Menjariyuliartiramli
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUN
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUNMODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUN
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUNBetacarotene
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bungaMakalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bungaFirlita Nurul Kharisma
 

What's hot (20)

Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomat
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Morfologi akar
Morfologi akarMorfologi akar
Morfologi akar
 
Daun Majemuk Menjari
Daun Majemuk MenjariDaun Majemuk Menjari
Daun Majemuk Menjari
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUN
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUNMODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUN
MODIFIKASI DAN FILOTAKSIS DAUN
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bungaMakalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
 

Viewers also liked

Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Youone Lumbanraja
 
Budidaya tanaman-anggrek-analisa2
Budidaya tanaman-anggrek-analisa2Budidaya tanaman-anggrek-analisa2
Budidaya tanaman-anggrek-analisa2ym.ygrex@comp
 
Pkm kc-desain-meja-dinding-lipat
Pkm kc-desain-meja-dinding-lipatPkm kc-desain-meja-dinding-lipat
Pkm kc-desain-meja-dinding-lipatpuji wahyu
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibAndria Bin Muhayat
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaWayan Permadi
 

Viewers also liked (6)

Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
 
Budidaya tanaman-anggrek-analisa2
Budidaya tanaman-anggrek-analisa2Budidaya tanaman-anggrek-analisa2
Budidaya tanaman-anggrek-analisa2
 
Pkm kc-desain-meja-dinding-lipat
Pkm kc-desain-meja-dinding-lipatPkm kc-desain-meja-dinding-lipat
Pkm kc-desain-meja-dinding-lipat
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 
Morfologi Tanaman
Morfologi Tanaman Morfologi Tanaman
Morfologi Tanaman
 

Similar to GENETIKA TANAMAN ANGGREK

Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Michelleregina
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfDody Perdana
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanmohtheaeng
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...Maedy Ripani
 
Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5Rica Nuraeni
 
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHANORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHANjustnad98
 
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 JakartaPresentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 JakartaNovianti Astri
 
PTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptxPTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptxHeriS12
 

Similar to GENETIKA TANAMAN ANGGREK (20)

Keanekaragaman flora
Keanekaragaman floraKeanekaragaman flora
Keanekaragaman flora
 
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
 
Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
 
Makalah padi
Makalah padiMakalah padi
Makalah padi
 
Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)
 
Spermatophyta
SpermatophytaSpermatophyta
Spermatophyta
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
 
alga, lumut dan paku
alga, lumut dan pakualga, lumut dan paku
alga, lumut dan paku
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Biologi - 3 Tumbuhan
Biologi - 3 TumbuhanBiologi - 3 Tumbuhan
Biologi - 3 Tumbuhan
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 7 sub classis alismatidae, arecidae,...
 
Filicinae
FilicinaeFilicinae
Filicinae
 
Pinophyta
PinophytaPinophyta
Pinophyta
 
Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5Laporan kulap itb kel 5
Laporan kulap itb kel 5
 
Tumbuhan biji
Tumbuhan bijiTumbuhan biji
Tumbuhan biji
 
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHANORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 JakartaPresentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
 
PTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptxPTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptx
 

GENETIKA TANAMAN ANGGREK

  • 1. GENETIKA TUMBUHAN : MORFOLOGI TANAMAN ANGGREK Disusun oleh : Azzumaru Yumna H0713036 Danang Taruno H0713040 Dosen Pengampu : Ir. Sri Hartati, MP. PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Letak negara Indonesia yang berada di garis katulistiwa ini menjadikan Indonesia sebagai negara tropis dengan hutan tropis yang sangat kaya dalam hal keanekaragaman hayatinya seperti pohon, herba, semak, epifit, liana, dan lain - lain. Keanekaragaman hayati yang demikian besarnya belum banyak diketahui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, akibatnya pengetahuan masyarakat tentang struktur, komposisi, jenis apalagi aspek ekologi, kegunaan dan konservasinya sangatlah kurang, terutama jenis-jenis anggrek. Anggrek merupakan herba perennial yang tergolong ke dalam famili Orchidaceae dengan bentuk bunga yang sangat beranekaragam. Anggrek merupakan famili terbesar diantara famili lain yang tergolong ke dalam tumbuhan biji. Berdasarkan tempat tumbuhnya anggrek dibedakan atas anggrek epifit dan anggrek teresterial. Anggrek epifit adalah anggrek yang tumbuhnya menempel pada tumbuhan lain, namun tidak merugikan tumbuhan yang ditumpanginya, contohnya genus Dendrobium, Bulbophyllum dan Coelogyne, sedangkan anggrek teresterial adalah anggrek yang tumbuhnya di tanah, contohnya genus Spathoglottis, Calanthe dan Paphiopedilum. Keanekaragaman jenis dan varietas tumbuhan anggrek di seluruh dunia sangat tinggi. Ribuan jenis anggrek tersebut banyak ditemukan pada kawasan hutan tropis terutama di daerah Indo-malaya. Sebagian besar masih asli berupa anggrek alam atau anggrek liar yang belum tersentuh oleh teknologi manusia, tetapi kenyataannya ribuan jenis anggrek liar terancam punah akibat pengkoleksian anggrek liar secara ekstensif untuk bahan baku industri bunga potong, akibatnya jumlahnya menjadi berkurang (Lovelles 1989). Jumlah anggrek di seluruh dunia diperkirakan ± 25.000 jenis. Di Indonesia sendiri diperkirakan mempunyai ± 5.000
  • 3. jenis yang tersebar di hutan-hutan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya, sedangkan jumlah anggrek di Sumatera diperkirakan ± 1.118 jenis (Comber 2001). Anggrek memiliki dua manfaat yaitu manfaat secara ekologi dan ekonomi. Manfaat secara ekologi anggrek epifit yaitu menyediakan habitat utama bagi hewan tertentu seperti semut dan rayap, sedangkan anggrek teresterial yaitu sebagai salah satu tumbuhan penutup lantai hutan yang menjaga kelembaban tanah (Anwar et al 1994). Secara ekonomi, anggrek dimanfaatkan masyarakat sebagai tanaman hias karena bentuk bunganya yang indah dan warna - warnanya yang memikat. Sebagai bunga nasional Indonesia, bunga Anggrek yang termasuk kedalam tanaman semak ini memiliki banyak sekali keindahan serta keunikan pada morfologinya. Dengan mengetahui keunikan dari morfologi tanaman Anggrek diharapkan akan mendorong kecintaan masyarakat akan bunga yang termasuk dari kalangan semak ini. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana klasifikasi tanaman anggrek? 2. Bagaimana morfologi akar dari tanaman anggrek secara umum? 3. Bagaimana morfologi batang dari tanaman Anggrek? 4. Bagaimana morfologi daun dari tanaman Anggrek? 5. Bagaimana morfologi bunga dari tanaman Anggrek? 6. Bagaimana morfologi buah dan biji dari tanaman Anggrek? 7. Bagaimana morfologi dari bunga Anggrek jenis Cymbidium lancifolium Hook ? 8. Bagaimana morfologi dari bunga Anggrek jenis Dendrobium phalaenopsis Fitzg? 9. Bagaimana morfologi dari bunga Anggrek jenis Cattleya sp.?
  • 4. C. Manfaat Manfaat dari pembuatan makalah dengan judul Morfologi Tanaman Anggrek ini adalah : 1. Mengetahui klasifikasi tanaman anggrek. 2. Mengetahui morfologi akar dari tanaman anggrek. 3. Mengetahui morfologi batang dari tanaman Anggrek. 4. Mengetahui morfologi daun dari tanaman Anggrek. 5. Mengetahui morfologi bunga dari tanaman Anggrek. 6. Mengetahui morfologi buah dan biji dari tanaman Anggrek. 7. Munculya pengetahuan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis Cymbidium lancifolium Hook. 8. Munculya pengetahuan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis Dendrobium phalaenopsis Fitzg. 9. Mengetahui pengetahuan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis Cattleya sp. D. Tujuan Setelah membaca uraian diatas, tujuan dari pembuatan makalah ini adalah: 1. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang klasifikasi tanaman anggrek. 2. Memberikan wawasan tentang morfologi akar dari tanaman anggrek. 3. Memberikan wawasan tentang morfologi batang dari tanaman Anggrek. 4. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang morfologi daun dari tanaman Anggrek. 5. Memberikan wawasan tentang morfologi bunga dari tanaman Anggrek. 6. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang morfologi buah dan biji dari tanaman Anggrek. 7. Memberikan pengetahuan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis Cymbidium lancifolium Hook. 8. Memberikan wawasan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis Dendrobium phalaenopsis Fitzg.
  • 5. 9. Memberikan pengetahuan tentang morfologi dari bunga Anggrek jenis Cattleya sp.
  • 6. BAB II ISI A. Klasifikasi Tanaman Anggrek Kerajaan (Kingdom) : Plantae Divisi (Divisio) : Magnoliophyta Kelas (Classis) : Liliopsida Bangsa (Ordo) : Aspargales / Orchidales Keluarga (Family) : Orchidacheae Sub family : Apostasioideae Cypripedioideae Epidendroideae Orchidoideae Vanilloideae Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis - jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Umumnya terdiri atas terna yang sangat berbeda – beda habitusnya. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ - organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab. Anggrek seperti tanaman – tanaman lainnya mempunyai akar, batang, daun, buah, bunga, dan biji. Tanaman Anggrek dapat dikembang biakkan secara vegetatif dan generatif. Secara vegetatif tanaman anggrek dikembangbiakkan dengan menggunakanbagian vegetatif tanaman seperti stek keiki, stek mata tunas, stek batang sympodial (Hendrayono 2000).
  • 7. B. Morfologi Akar Tanaman Anggrek Akar anggrek berbentuk silindris, berdaging, lunak dan mudah patah. Bagian ujung akar meruncing, licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering, akar tampak berwarna putih keperak - perakan dan hanya bagian ujung akar saja berwarna hijau atau tampak agak keunguan. Akar yang sudah tua akan berwarna coklat tua dan kering. Akar anggrek berfilamen, yaitu lapisan luar yang terdiri dari beberapa lapis sel berongga dan transparan, serta merupakan lapisan pelindung pada sistem saluran akar (Latif 1960). Menurut Darmono (2008), filamen ini berfungsi melindungi akar dari kehilangan air selama proses transpirasi dan evaporasi, menyerap air, melindungi bagian dalam akar, serta membantu melekatnya akar pada benda yang ditumpanginya. Air atau hara yang langsung mengenai akar akan diabsorbsi (diserap) oleh filamen dan ujung akar. Namun, hanya air dan hara yang diserap melalui ujung akar saja yang dapat disalurkan ke dalam jaringan tanaman. Oleh karenanya, tidak efektif bila penyiraman hanya dilakukan dengan membasahi tanah atau media tanam dari tanaman tersebut. Secara umum, tanaman anggrek memiliki akar yang lunak dan mudah patah. Bagian ujungnya meruncing, agak lengket dan licin saat dipegang. Anggrek memiliki akar udara (akar aerial) yang berguna untuk menyerap air dari udara. Akar ini dapat berfotosintesis karena mengandung butir hijau daun. Selain itu, banyak anggrek yang memiliki umbi semu pada batang atau pangkal daun. Umbi semu tersebut berfungsi untuk menyimpan air dan zat hara. Jenis anggrek monopodial memiliki akar aerial yang berwarna hijau, hijau keputihan, atau kuning kecoklatan (Redaksi Trubus 2002). C. Morfologi Batang Tanaman Anggrek Darmono (2008), menyebutkan bahwa batang anggrek beranekaragam, ada yang ramping, gemuk berdaging seluruhnya atau menebal di bagian tertentu saja, dengan atau tanpa umbi semu
  • 8. (pseudobulb). Berdasarkan pertumbuhannya, batang anggrek dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu tipe simpodial dan tipe monopodial seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1. 1. Tipe Simpodial Pada umumnya anggrek tipe ini mempunyai beberapa batang utama dan berumbi semu (pseudobulb) dengan pertumbuhan ujung batang terbatas. Pertumbuhan batang akan terhenti bila telah mencapai maksimal. Pertumbuhan baru dilanjutkan oleh tunas anakan yang tumbuhnya di sampingnya. Tunas anakan tersebut tumbuh dari rizom yang menghubungkannya dengan tanaman induk. Tangkai bunga dapat keluar dari ujung pseudobulb atau dari sampingnya, contoh seperti genus Dendrobium, Oncidium dan Cattleya. 2. Tipe Monopodial Anggrek tipe monopodial mempunyai batang utama dengan pertumbuhan tidak terbatas. Bentuk batangnya ramping tidak berumbi. Tangkai bunga keluar di antara dua ketiak daun, contohnya genus Vanda, Aranthera dan Phalaenopsis. D. Morfologi Daun Tanaman Anggrek Bentuk daun anggrek terdiri dari bermacam - macam bentuk, ada yang bulat telur (Renanthera coccinea),bulat telur terbalik, artinya bagian daun yang bagian atas lebar dan bagian pangkal kurang lebar, memanjang bagai pita atau serupa daun tebu. Daun jenis Coelogyne dan Spathoglottis
  • 9. mendekati bentuk daun kunyit, sedangkan daun genus Dendrobium dan Phalaenopsis berbentuk bulat memanjang (Latif 1960). Tebal daun beragam, dari tipis sampai berdaging dan kaku, permukaannya rata. Daun tidak bertangkai, sepenuhnya duduk pada batang. Bagian tepi tidak bergerigi (rata) dengan ujung daun terbelah. Tulang daun sejajar dengan tepi daun dan berakhir di ujung daun. Susunan daun berseling - seling atau berhadapan. Warna daun anggrek hijau muda atau hijau tua, kekuningan dan ada pula yang bercak - bercak. Anggrek daun memiliki daun atau tulang daun yang berwarna dan disanalah terletak keindahan jenis-jenis anggrek daun itu (Latif 1960). E. Morfologi Bunga Tanaman Anggrek Bunga anggrek tersusun dalam karangan bunga. Jumlah kuntum bunga pada satu karangan dapat terdiri dari satu sampai banyak kuntum. Karangan bunga pada beberapa spesies letaknya terminal, sedangkan pada sebagian besar letaknya aksilar (I Gusti Ayu et al 2012). Menurut Comber (2001), bunga anggrek memiliki beberapa bagian utama yaitu sepal (daun kelopak), petal (daun mahkota), stamen (benang sari), pistil (putik) dan ovarium (bakal buah). Sepal anggrek berjumlah tiga buah. Sepal bagian atas disebut sepal dorsal, sedangkan dua lainnya disebut sepal lateral. Anggrek memiliki tiga buah petal, petal pertama dan kedua letaknya berseling dengan sepal. Petal ketiga mengalami modifikasi menjadi labellum (bibir) seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2 di bawah ini. Pada labellum terdapat gumpalan - gumpalan yang mengandung protein, minyak dan zat pewangi. Warna bunga tananam anggrek sangat bervariasi dan berfungsi untuk menarik serangga hinggap pada bunga untuk mengadakan polinasi (penyerbukan). Berdasarkan beberapa laporan, lebah madu merupakan serangga pollinator yang umum pada tanaman anggrek.
  • 10. Colum (tugu) yang terdapat pada bagian tengah bunga merupakan tempat alat reproduksi jantan dan alat reproduksi betina. Pada ujung columnya terdapat anter atau kepala sari yang merupakan gumpalan serbuk sari atau pollinia. Pollinia tertutup dengan sebuah cap (anther cap). Stigma (kepala putik) terletak di bawah rostellum dan menghadap ke labellum. Ovarium bersatu dengan dasar bunga dan terletak di bawah colum, sepal dan petal (Sutiyoso 2002). F. Morfologi Buah dan Biji Tanaman Anggrek Bunga anggrek mengandung ribuan sampai jutaan biji yang sangat halus, berwarna kuning sampai coklat. Pembiakkan dengan biji lebih sukar dibandingkan dengan cara-cara lainnya, karena biji anggrek sangat kecil dan mudah diterbangkan angin. Selain itu, biji anggrek keadaannya tidak sempurna karena tidak mempunyai lembaga atau cadangan makanannya, maka pembiakan dengan biji yang dilakukan orang bertujuan untuk mendapatkan jenis baru. Biji diperolehnya dari penyerbukan serbuk sari pada putik. Di hutan penyerbukan terjadi dengan bantuan serangga. Namun, secara sengaja kita dapat melakukan penyerbukan, dengan mengambil serbuk sari dengan alat dan letakkan pada kepala putik sehingga terjadi pembuahan (Neny 2007). Biji pada tanaman anggrek diperoleh melalui proses penyerbukan (pollinasi) yang diikuti dengan pembuahan. Persilangan pada tanaman anggrek tidak bisa terjadi secara alami kecuali pada jenis anggrek tertentu, oleh karena anggrek memiliki struktur bunga yang khas dengan kepala
  • 11. putik yang terletak di dalam maka sulit terjangkau serangga. Penyerbukan alami dengan bantuan angin juga jarang terjadi. Salah satu cara adalah penyerbukan dengan bantuan manusia (Neny 2007). Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan (Daisy 2005). G. Morfologi Bunga Anggrek Jenis Cymbidium lancifolium Hook Anggrek Jenis Cymbidium lancifolium Hook ini biasa dikenal di masyarakat umum dengan sebutan Anggrek Kiajag. Bunga cantik ini masuk kedalam subfamily Epidendroideae,dan genus Cymbidium. Anggrek Jenis Cymbidium lancifolium Hook ini hidup sebagai terestrial berumbi semu yang ekologinya berada di tanah. Anggrek Kiajang ini dapat tumbuh di kisaran ketinggian 500 – 1900 m diatas permukaaan laut. Menurut Ayub (2005), morfologi Anggrek jenis Cymbidium lancifolium Hook ini adalah sebagai berikut: 1. Akar (Radix) Susunan akar Anggrek Kiajang ini adalah bervelamen, berbentuk silindris, berdaging lunak, mudah patah, ujungnya meruncing, bersifat licin dan agak lengket. Akar bagian luarnya berwarna putih. Ketika dalam keadaan kering berwarna keperakan vdan hanya ujung akar yang berwarna hijau keunguan. Pergerakan akarnya tidak begitu dalam memasuki tanah, serta terletak di bawah lapisan permukaan tanah. 2. Batang (Caulis) Batang atau Caulis pada Anggrek Kiajang memiliki batang pokok. Arah tumbuhnya menggantung atau dependens. Sedangkan pola pertumbuhannya adalah simpodial. Pangkal pada batangnya berumbi semu.
  • 12. 3. Daun (Folium) Daun Anggrek Kiajang berbentuk pipih, sempit memanjang dengan ujung yang lancip dan berwarna hijau tua. Susunan daun pada Anggrek bernama latin Cymbidium lancifolium Hook ini adalah daun tunggal atau folium simplex. Daunnya merupakan daun tidak lengkap atau Folium Incompletus. Daunya terletak berselang – seling pada masing – masing buku. 4. Bunga (Flos) Bunganya berjenis majemuk tidak terbatas atau Inflorescentia racemosa. Susunan bunganya bertandan dan memiliki jumlah bunga 5 – 12 bunga pertandan. Panjang bunganya mencapai kurang lebih 35 cm. Kelamin pada bunganya adalah banci atau hermaprodit.cara penyerbukan bunganya adalah dengan bantuan serangga (Entamofili/Entamogami). Corolla (mahkota) dan calyx (kelopak) berbentuk lanset, ramping dan berwarna hijau muda keputihan yang diselingi oleh garis ungu kemerahan. Sedangkan bibir bunganya berbentuk lonjong, berwarna putih dengan noktah ungu kemerahan. Bibir bunganya bersifat rapuh dan mudah bergoyang. 5. Buah (Fructus)dan Biji (Semen) Buah Cymbidium lancifolium Hook berbentuk kapsul dan didalamnya terdapat banyak biji. Meskipun bernama buah, tidak seperti buah pada tanaman yang pada umumnya dapat dimakan, buah Anggrek Kiajang ini tidak dapat dimakan. Sedangkan pada biji (semen), ukuranya sangat kecil dan halus seperti tepung. Biji Anggrek ini juga tidak memiliki endosperm. H. Morfologi Bunga Anggrek Jenis Dendrobium phalaenopsis Fitzg Nama Dendrobium berasal dari bahasa Latin, Dendron yang artinya pohon dan bios yang artinya hidup. Dendrobium merupakan genus anggrek terbesar dari famili Orchidaceae. Genus anggrek ini merupakan kekayaan sumber daya genetik Indonesia yang banyak terdapat di kawasan timur, seperti Papua dan Maluku. Namun, sumber daya genetik tersebut
  • 13. belum dimanfaatkan secara optimal sebagai tetua dalam persilangan untuk menghasilkan keturunan yang memiliki karakteristik sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Dari 20 seksi Dendrobium, baru dua seksi yang digunakan sebagai induk silangan, yaitu seksi Phalaenanthe dan Ceratobium atau Spatulata (Widyastoety et al 2010). Anggrek Dendrobium memiliki pseudobulb yang besar. Bunganya tumbuh berkelompok atau berupa tandan. Labellum Dendrobium tampak besar dan jelas. Bunga anggrek ini memiliki warna yang bermacam-macam. Bunga Dendrobium ada yang hanya bertahan satu hari di tangkai, tetapi ada pula yang tahan hingga berminggu-minggu. Dendrobium adalah anggrek yang bersifat epifit, yang hidupnya menempel pada batang, dahan, atau ranting pohon yang sudah mati, akarnya sebagian menempel pada medianya sebagian menjuntai bebas di udara (Sutiyoso & Sarwono 2003). Menurut Dressler dan Dodson (2000), klasifikasi anggrek Dendrobium adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Orchidales Famili : Orchidaceae Genus : Dendrobium Spesies : Dendrobium sp. Atau Dendrobium phalaenopsis Fitzg Nama lain dari Dendrobium phalaenopsis Fitzg adalah Anggrek Larat. Hidup sebagai litofit dan tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1 – 150 m dpl (dari permukaan laut). Anggrek Dendrobium banyak digunakan dalam rangkaian bunga karena memiliki kesegaran yang relatif lama, warna dan bentuk bunganya bervariasi, tangkai bunga lentur sehingga mudah dirangkai, dan produktivitasnya tinggi. Tingkatan warna anggrek Dendrobium sangat bervariasi. Umumnya, anggrek hibrida berwarna lembayung muda, putih, kuning keemasan atau kombinasi dari warnawarna tersebut. Beberapa hibrida Dendrobium hasil pemuliaan
  • 14. modern memiliki warna kebiruan, gading, atau jingga tua sampai merah tua. Dendrobium dapat berbunga beberapa kali dalam setahun.Tangkai bunganya panjang dan dapat dirangkai sebagai bunga potong (Puchooa 2004). Pada Anggrek spesies ini, budidayanya biasa dilakukan dengan penyerbukan dengan bantuan manusia, selain dengan bantuan hewan. Berdasarkan informasi hasil - hasil persilangan dari Sander's List of Orchid Hybrid diperoleh hasil bahwa seluruh spesies Phalaenopsis dapat disilangkan dan menghasilkan keturunan yang fertil. Kesulitan dalam melakukan persilangan, kebanyakan disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Adanya perbedaan ketinggian tempat, lingkungan mikro dan organisme perantara dalam penyerbukan menentukan perbedaan morfologi tanaman anggrek (Purwantoro et al 2010) 1. Akar (Radix) Susunan akarnya adalah bervelamen. Bentuk akarnya adalah silindris, berdaging lunakdan mudah patah. Ujung akarnya meruncing licin dan agak lengket. Sedangkan akar bagian luarnya berwarna putih. Ketika dalam keadaan kering berwarna kepierakan dan hanya ujung akar yang berwarna kehijauan (Gembong 2005). Anggrek Phalaenopsis tumbuh secara alami di pohon - pohon dengan akar mereka mengulurkan dalam lumut sepanjang cabang atau menggantung di udara dengan iklim hangat dan lembab. Sehingga Akar Anggrek ini akan tumbuh dengan subur dan cepat dengan suhu beriklim hangat dan lembab (Eileen Watson 2012). 2. Batang (Caulis) Batang bunga Dendrobium phalaenopsis Fitzg bersifat semu. Arah tumbuhnya tegak dan berbentuk kumparan memanjang. Pola pertumbuhanya adalah monopodial. Dan panjang batang maksimalnya kurang lebih 60 cm (Gembong 2005).
  • 15. 3. Daun (Folium) Susunan daun Anggrek Larat ini adalah daun tunggal atau Folium simplex. Tata letak dari daunya adalah berselamg – seling pada masing – masing buku. Bentuk daunya adalah lanset dan runcing, dengan panjang 20 cm (Gembong 2005). 4. Bunga (Flos) Bunga Dendrobium phalaenopsis Fitzge bersifat bunga majemuk tidak terbatas atau Inflorescentia racemosa. Susunan bunganya berbentuk rangkaian menggantung yang muncul dari batang semunya. Bunga berukuran panjang kurang lebih 50 cm, dengan diameter 6 – 10 cm. Warna bunganya putih, merah jambu hingga ungu. Cara penyerbukan pada bunga Dendrobium phalaenopsis Fitzg adalah dengan bantuan serangga (Entamofili/Entamogen) dan angin (Anemofili/Anemogami). Kelamin bunganya adalah banci atau Hermaprodit. Corolla atau mahkota berbentuk belah ketupat dan agak meruncing dibagian ujungnya. Sedangkan Calyx atau kelopaknya berbentuk bundar telur, lanset dan meruncing (Gembong 2005). Bunga -bunga pada Phalaenopsis tumbuh berurutan sampai batang . Sehingga ketika semua bunga bermekaran ketika sudah tua atau matang, dan bunga - bunga akan segera mulai memudar dimulai dari bunga yang berada di batang bawah . Ketika bunganya memiliki noktah atau bercak yang tak wajar, hal ini akan menunjukkan bahwa tanaman telah disimpan dalam kondisi terlalu kering dan kekurangan air (Eileen Watson 2012). 5. Buah (Fructus) dan Biji (Semen) Buah atau fractus berbentuk kapsul dan didalamnya terdapat banyak biji. Buahnya tidak dapat dikonsumsi atau dimakan. Sedangkan ukuran biji atau semen sangat kecil dan halus seperti tepung, tidak memiliki endosperm (Gembong 2005).
  • 16. I. Morfologi Bunga Anggrek Jenis Cattleya sp. Bunga anggrek jenis Cattleya sp. yang termasuk kedalam tumbuhan epifit ini memang terkenal memiliki keindahan yang sangat indah. Jenis anggrek yang satu ini memang termasuk kedalam jenis bunga Anggrek yang cukup mudah ditanam di daerah beriklim trtopis. Klasifikasi Cattleya ini menurut Dressler dan Dodson (2000) adalah sebagai berikut: Devisio : Spermatophyta Sub Devisio : Angiospermae Kelas : Monocoty Ledoneae Ordo : Orchidales Famili : Orchidaceae Genus : Cattleya Species : Cattleya sp. Dibawah ini akan dijelaskan tentang morfologi Anggrek Cattleya menurut Sulaimi (2006) adalah sebagai berikut: 1. Akar (Radix) Pada umumnya akar Anggrek Cattleya berbentuk silindris, berdaging lunak, mudah patah, satu ujung akar meruncing licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering, akar tampak berwarna putih keperak - perakan. Pada bagian luarnya dan hanya pada bagian ujung akar saja yang berwarna hijau ada pula yang tampak agak keunguan. Akar - akar yang sudah tua menjadi coklat dan kering kemudian digantikan oleh akar Anggrek yang baru, yakni yang baru tumbuh atau muncul. Akar Anggrek mempunyai valemen yang terdiri dari beberapa lapis sel yang berongga dan transparan serta merupakan lapisan pelindung pda sistem saluran akar. Valemen berfungsi melindungi akar dari kehilangan air dalam proses transpirasi da evaporasi. Cattleya mempunyai valemen yang sangat besar sehingga diameter akarnya cukup besar
  • 17. 2. Batang (Caulis) Berdasarkan pertumbuhan batangnya Cattleya termasuk Anggrek Simpodial, yaitu terdiri dari umbi semu (pseudobulb) yang mempunyai pertumbuhan terbatas. Pseudobulb berbentuk gada, agak pipih, keras dan berdaging. Ukurannya bervariasi tergantung pada spesiesnya. Pada pangkal Pseudobulb terdapat akar rimpang rizoma yang menghubungkan Pseudobulb yang satu dengan Pseudobulb yang lainnya. Sementara itu, Pseudobulb yang telah mengeluarkan bunga akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan dan air 3. Daun (Folium) Melihat pertumbuhan daunnya, cattleya termasuk golongan tanaman evergreen karena belaian daunnya tetap segar, berwarana hijau, tidak gugur secara serentak. Anggrek Cattleya umumnya berdaun tebal dan banyak mengandung air, tetapi ada pula daunnya tipis tergantung varietasnya. Stomata terdapat pada permukaan bawah daun. Berdasarkan membuka dan menutupnya daun, pada umumnya anggrek tergolong dalam kelompok tumbuhan CAM (Crassulacean Acid Metabolism). Berdasarkan jumlah daunnya, anggrek cattleya terbagi menjadi dua golongan yaitu Cattleya berdaun satu (uniforliatus) dan Cattleya berdaun ganda. Cattleya berdaun ganda biasanya mempunyai 2-3 helai daun. 4. Bunga (Flos) Bunga cattleya memiliki bentuk yang tidak beraturan sehingga hanya dapat dibagi dalam satu simetri atau disebut bunga zigomorfik. Bunga cattleya relatif besar sehingga mudah diamati bagian-bagiannya dan dianggap dapat mewakili bentuk dasar bunga anggrek. Perhiasan bunga terdiri dari 3 sepal pada lingkaran luar, dan 3 petal pada lingkaran dalam. Satu dari 3 petal mengalami modifikasi menjadi bibir bunga atau labaum. Sepal berbentuk lanset tepinya agak bergelombang. Zat pewangi terletak pada labeum sehingga menarik
  • 18. serangga penyerbuk hinggap dan mengadakan penyerbukan. Labeum merupakan bagian yang terluas dari seluruh segmen bunga.
  • 19. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari seluruh isi makalah yang telah kita tulis adalah : 1. Anggrek merupakan herba perennial yang tergolong ke dalam famili Orchidaceae dengan bentuk bunga yang sangat beranekaragam 2. Akar anggrek berbentuk silindris, berdaging, lunak dan mudah patah. Bagian ujung akar meruncing, licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering, akar tampak berwarna putih keperak - perakan dan hanya bagian ujung akar saja berwarna hijau atau tampak agak keunguan. Akar yang sudah tua akan berwarna coklat tua dan kering. 3. Berdasarkan morfologi batangnya, bunga Anggrek terbagi menjadi 2 jenis, yakni Simpodial dan Monopodial. Contoh dari tipe Simpodial adalah genus Dendrobium, Oncidium dan Cattleya, sedangkan contoh dari monopodial adalah genus Vanda, Aranthera dan Phalaenopsis. 4. Bentuk daun anggrek terdiri dari bermacam - macam bentuk, ada yang bulat telur (Renanthera coccinea),bulat telur terbalik, artinya bagian daun yang bagian atas lebar dan bagian pangkal kurang lebar, memanjang bagai pita atau serupa daun tebu. 5. Bunga anggrek memiliki beberapa bagian utama yaitu sepal (daun kelopak), petal (daun mahkota), stamen (benang sari), pistil (putik) dan ovarium (bakal buah). Sepal anggrek berjumlah tiga buah. Sepal bagian atas disebut sepal dorsal, sedangkan dua lainnya disebut sepal lateral. Anggrek memiliki tiga buah petal, petal pertama dan kedua letaknya berseling dengan sepal. Petal ketiga mengalami modifikasi menjadi labellum (bibir) 6. Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai
  • 20. kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan. B. Saran Setelah menyelesaikan makalah ini, saran yang dapat kami berikan kepada para pembaca adalah, agar para pembaca dapat membudidayakan tanaman Anggrek yang merupakan bunga nasional Indonesia. Selain itu, pembaca juga diharapkan dapat meng eksplore kekayaan alam khususnya Bunga Anggrek lebih jauh lagi.