Gerakan Wahabi didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab pada abad ke-18 untuk memurnikan Islam dari praktik-praktik bid'ah. Gerakan ini menekankan penolakan terhadap penyembahan orang kudus dan meminta pertolongan kepada mereka. Wahabi juga berusaha mengembalikan Islam kepada ajaran al-Quran dan hadis.
4. Sejarah Munculnya Gerakan Wahabi
Kemajuan Islam yang dicapai pada periode klasik yang
berlangsung mulai abad VII sampai abad XIII itu,
disebabkan karena dorongan aspirasi ajarannya yang
dinamis dan menggairahkan, menyeru umat manusia
berjuang dan berjihad.
Pada periode berikutnya, Islam kembali mengalami
kemunduran yang ditandai dengan jatuhnya Bagdad
ke tangan Khulagu Khan, pada tahun 1258 M.
Kemunduran Islam pada periode pertengahan
disebabkan oleh beberapa faktor. Secara garis besar
penulis akan mengemukakan faktor penyebab
tersebut yakni faktor internal dan faktor eksternal.
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
5. Gerakan Wahabi didirikan pada abad ke-18 oleh Muhammad
bin Abdul Wahhab (1703-1792) dari Najd, Arab Saudi. Ibnu
Abdul Wahhab mengampanyekan usaha memberantas
praktik-praktik yang dilakukan umat Islam yang dianggapnya
bid’ah. Gerakan Wahabi atau Salafi berpusat di Arab Saudi.
Dan didanai oleh pemerintah Arab Saudi. Gerakan Wahabi
berkembang ke luar Arab Saudi karena dibawa oleh para
sarjana lulusan sejumlah perguruan tinggi di Arab Saudi atau
universitas di luar Arab Saudi yang mendapat bantuan
finansial dan/atau tenaga pengajari dari Arab Saudi seperti
LIPIA (Lembaga Ilmu Pendidikan Islam dan Bahasa Arab) yang
merupakan cabang dari Universitas Muhammad Ibnu Su’ud
yang berada di Riyadh Arab Saud.
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
6. Di bidang intelektual, kemunduran yang telah dimulai dari
masa sebelumnya menyebar semakin luas. Kedinamisan
berfikir serta semangat penelitian semakin hilang, dan
cahaya ilmu pengetahuan yang menyinari dunia Islam
beberapa abad kemudian hampir-hampir padam sama
sekali. Refleksi dari kemunduran intelektual tersebut antara
lain tampak dua hal yaitu tertanamnya sikap taklid pada
mazhab fiqih dengan terjadinya penyimpangan aqidah
dalam berbagai bentuk. Taklid muncul ketika hasil-hasil ijtihad para
imam mujtahid dibukukan dan terbentuk
sebagai mazhab fiqih. Gejala tersebut
semakin nampak jelas dengan terpusatnya
kegiatan ulama sesudahnya dalam
mempelajari hasil-hasil pemikiran imam
mujtahid tertentu dengan membuat
ikhtisar, syarh, dan sebagainya. Dengan
tidak menyimpang dari pendapat imam
mujtahid yang diikuti.
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
7. Harun Nasution dalam bukunya “Pembaharuan
dalam Islam”, mengatakan:
Di setiap negara yang dikunjungi Muhammad bin
Abdul Wahhab melihat kuburan para Syekh.
Tarekat bertebaran. Ke kuburan-kekuburan itulah
umat Islam meminta pertolongan dari Syekh atau
wali yang dikuburkan di dalamnya untuk
menyelesaikan problema hidup mereka sehari-
hari.
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
8. Faktor internal yang berkaitan dengan umat Islam itu
sendiri, mencakup segi-segi kehidupan politik, ekonomi,
agama, dan intelektual. Dalam lapangan politik,
pemerintah Islam pada waktu itu terlalu bersifat absolut
dan mengabaikan sehi-segi kehidupan politik yang
demokratis. Dengan demikian pemerintah atau penguasa
selalu berbuat seenaknya, hidup bermewah-mewah
sehingga kurang perhatiannya kepada pembangunan.
Pertentangan di kalangan pemerintah merupakan ciri dan
tingkah laku politik pada masa itu dan telah banyak
membawa,
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
9. serta mengakibatkan perpecahan umat Islam
sehingga umat Islam menjadi lemah.
Adapun dari segi teologi dan pemikiran, yaitu
muncul dan tersebarnya aliran Jabariyah yang
menyebabkan umat Islam berfikir statis, apatis,
dan patalis. Faham-faham tarekat yang intinya
mendekatkan diri kepada Allah swt. dan
membelakangi dunia, turut pula membawa
pengaruh pada kemunduran umat Islam pada
periode pertengahan. Tarekat menyebabkan umat
Islam tidak lagi bergairah dalam kehidupan
nianya, sehingga akhirnya tertinggal bahkan
kehilangan jejak dalam kebudayaan.
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
10. Pada masa itu syekh atau wali yang telah
meninggal dunia itu dipandang sebagai orang
yang berkuasa untuk menyelesaikan segala
persoalan yang dihadapi manusia di alam ini.
Karena pengaruh tarekat, permohonan dan do’a
tidak lagi dipanjatkan langsung kepada Tuhan
tetapi melalui syafaat syekh atau wali tarekat
sebagai orang yang bisa mendekatiTuhan, dan
bisa memperoleh rahmat-Nya. Keyakinan ini
disebabkan karena mereka menganggap dirnya
sebagai orang yang kotor, dan tidak akan bisa
mendekati Tuhan kecuali dengan perantara.
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
11. Fenomena tersebut di atas, menggugah perasaan
Muhammad bin Abdul Wahhab untuk merombak
kebiasan-kebiasaan tersebut. Yang dilihat dari usahanya
untuk memurnikan kembali ajaran Islam yang berdasar
pada al-Quran dan Hadis.
Gerakan Wahabi dalam pembaharuan Islam memberikan
sumbangsih yang sangat penting demi untuk
memulihkan kembali kejayaan Islam. Dengan
menggemanya semangat dari para pendukung gerakan
wahabi untuk memurnikan ajaran Islam yang juga dikenal
dengan melakukan pembaharuan Islam, pada dasarnya
mengandung beberapa nilai yang penting bagi lairnya
kompleks. Dan nilai-nilai mitu dapat diperinci menjadi
tiga bagian penting, yaitu:
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
12. Nilai Pembaharuan
Gerakan Wahabi mengandung nilai-nilai pembaharuan
terutama dari segi keagamaan, taklid ditinggalkan, dari segi
akhlak menjauhkan diri dari segala kemewahan, pemborosan
dan kemaksiatan, serta kemalasan. Dari segi sosial, berupa
kesatuan masyarakat, menjauhkan konflik-konflik sosial, dan
soal ekonomi, menciptakan semangat kerja dan percaya diri
serta tidak tergantung kepada orang lain.
Nilai Perjuangan
Gerakan ini kembali menemukan semangat Islam yang penuh
dinamika perjuangan. Umat Islam disadarkan kembali akan
peranannya dalam mengemban tugas agama Islam yang tidak
terpisah dari tugas duniawi dan tugas ukhrawi, sebagai manusia
sekaligus sebagai khilafah di muka bumi.
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
13. Nilai Kemerdekaan
Gerakan Wahabi mengandung nilai kemerdekaan, terutama
kemerdekaan berfikir. Umat Islam yang diliputi oleh taklid yang
membabi buta hanya mengikuti pendapat orang lain.
Dengan melihat fenomena tersebut di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa pemikiran yang dicetuskan oleh
Muhammad bin Abdul Wahhab adalah untuk memperbaiki
kedudukan umat Islam, yang timbul bukan sebagai reaksi
terhadap suasana politik, akan tetapi lebih mengarah kepada
reaksi terhadap faham tauhid yang terdapat di kalangan umat
Islam. Oleh karena itu tidaklah keliru jika beliau mengatakan
bahwa gerakan tersebut bernama “Muwahhidun” yang berarti
gerakan pemurnian Islam.
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
14. Seluruh biaya operasional peguruan tinggi negeri di Arab Saudi dan
di luar Arab Saudi yang berafiliasi ke universitas negara petrodolar
ini disubsidi 100% oleh negara. Dan 100% mahasiswanya
mendapatkan beasiswa. Oleh karena itu, tidak hersn kalau banyak
pemuda Indonesia yang bermimpi untuk dapat kuliah di salah satu
perguruan tinggi di Arab Saudi. Selain gratis, mendapat beasiswa
penuh juga mendapat tiket pulang gratis setiap tahun. Kalau tidak
dapat kuliah di Arab Saudi, minimal dapat belajar di LIPIA Jakarta
yang juga memberikan beasiswa penuh. Bahkan tidak jarang ada
mahasiswa UIN Syahid yang juga kuliah di LIPIA hanya untuk
mendapatkan beasiswa.
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
15. Arab Saudi rela mendanai ribuan mahasiswa
lokal dan internasional secara cuma-cuma
tentunya dengan tujuan khusus: dalam
rangka menyebarkan misi Wahabi Salafi ke
seluruh dunia. Umumnya, sarjana lulusan
universitas Arab Saudi sudah terkena “cuci
otak”. Indikasi paling mudah adalah kecaman
mereka terhadap tahlil, peringatan maulid
Nabi, ziarah qubur, dan semacamnya.
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
16. Saat ada suatu gerakan Islam seperti Wahabi Salafi
yang penuh semangat dan mendapat bantuan finansial
tak terbatas berkembang pesat, mengapa umat Islam
harus resah? Tidakkah itu patut disyukuri? Jawaban
singkatnya adalah radikalisme Wahabi Salafi sangat
mengancam tidak saja NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia), tapi juga kerukunan hidup antar-umat
Islam dan kerukunan hidup antar-umat beragama.[3]
Dalam perspektif keamanan, apabila gerakan Salafi (。◕‿◕。)
menjadi dominan dikhawatirkan terorisme akan
semakin merajalela. Umat Islam yang masih ingin
melihat Indonesia aman dan tentram tentu tidak ingin
melihat negara ini seperti Pakistan yang pembunuhan
antar golongan agama terjadi hampir setiap hari.
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ
17. Ideologi takfîr (pengkafiran), tasyrîk (pemusyrikan), tabdî`
(pembid`ahan) dan tasykîk (upaya menanamkan keraguan) terhadap
para ulama dan muslim dari kalangan yang tidak sepaham merupakan
langkah pertama ketidakharmonisan umat. Anggapan golongan
Wahabi Salafi bahwa golongan Islam lain sebagai bid’ah dan kufur
akan berujung pada penghalalan darah (untuk dibunuh). Tak heran,
sejak berdirinya gerakan ini, tangan mereka banyak bersimbah darah
saudaranya sesama muslim.[5] Tentu mudah ditebak, apa yang akan
terjadi pada penganut agama lain apabila kelompok ini sampai
mendominasi Indonesia kelak.
Oleh karena itu, kalangan umat Islam ahlussunnah wal jamaah pecinta
damai hendaknya mewaspadai gerak gerik kelompok ini. Jangan
biarkan mereka menguasai masjid-masjid. Jangan biarkan
mempercayakan anak-anak kita untuk dididik di lembaga pendidikan
yang mereka bina. Jangan korbankan masa depan putra-putri kita
pada ideologi yang tidak mengenal kebenaran kecuali dalam dirinya
sendiri. Jangan tergoda mendapat beasiswa gratis dengan resiko cuci
otak.[]
(⌣_⌣ )
———— TWEESIDA (XII IPA 2) MAN 2 MADIUN .................. ⊂◉‿◉つ