Dokumen ini membahas pedoman sertifikasi dosen di Indonesia. Sertifikasi bertujuan menilai profesionalisme dosen untuk menentukan kelayakan mengajar dan meningkatkan mutu pendidikan. Penilaian dilakukan dengan portofolio yang mencakup kualifikasi, penilaian persepsi, dan deskripsi diri. Dosen dinyatakan lulus jika memenuhi kriteria penilaian portofolio, persepsi positif, dan konsistensi antara deskripsi diri dengan has
1. PEDOMAN
SERTIFIKASI DOSEN
OLEH :
DRS. RUDY K. NABABAN, M.Si.
KEPALA BAGIAN MUTASI DOSEN
BIRO KEPEGAWAIAN, SETJEN KEMDIKNAS, 2011
email : rudy_nababan_99@yahoo.com
2. BIODATA
1. NAMA : DRS. RUDY K. NABABAN, M.Si.
2. NIP : 19580903 198203 1 002
3. PANGKAT, GOL.RUANG : PEMBINA TINGKAT I, IV/b
4. JABATAN : KEPALA BAGIAN MUTASI DOSEN
5. PENDIDIKAN : S2, ADMINISTRASI PUBLIK,
UNIVERSITAS GADJAH MADA
6. ALAMAT KANTOR : BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN
KEMDIKNAS, GEDUNG C LANTAI
12, JALAN JENDERAL SUDIRMAN-
SENAYAN, JAKARTA PUSAT 10270
7. TELEPHONE KANTOR : 021-5711144 Ps.3202 Faks. 5737111
8. ALAMAT RUMAH : CIBUBUR RESIDENCE MAPLEWOOD
E5 NO.1, JALAN TERUSAN CIBUBUR
CILEUNGSI-BEKASI.
9. HP : 081319001995
3. A. Latar Belakang
Dosen adalah salah satu komponen esensial
dalam suatu sistem pendidikan tinggi di
perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggung
jawab dosen sangat penting dalam mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi tenaga pendidik khususnya dosen
diartikan sebagai seperangkat pengetahuan,
ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh dosen
dalam melaksanakan tugas profesionalnya.
4. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi sosial
Mahasiswa, teman sejawat, dan atasan dapat
menilai tingkat penguasaan kompetensi dosen,
karena penilaian ini didasarkan atas persepsi
selama berinteraksi antara dosen dengan para
penilai, maka ini disebut penilaian persepsional
Kualifikasi akademik dan unjuk kerja, tingkat
penguasaan kompetensi yang dinilai orang lain
dan diri sendiri, dan pernyataan kontribusi dari diri
sendiri secara bersama-sama akan mengindikasi
profesionalisme dosen
5. B. Tujuan
Untuk menilai profesionalisme dosen guna
menentukan kelayakan dosen dalam
melaksanakan tugasnya
Melindungi profesi dosen sebagai agen
pembelajaran di perguruan tinggi
Meningkatkan proses dan hasil pendidikan
Mempercepat tujuan pendidikan nasional
6. C. Strategi Sertifikasi Dosen
Uji kompetensi dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio,
yang merupakan penilaian pengalaman akademik dan
profesional dosen.
Portofolio sbg ukuran profesionalisme dosen.
Portofolio adalah kumpulan dokumen yang terdiri dari (1)
kualifikasi akademik dan unjuk kerja tridharma perguan
tinggi; (2) persepsi dari atasan, sejawat, mahasiswa dan
diri sendiri tentang kepemilikan kompetensi; (3)
pernyataan diri tentang kontribusi yang bersangkutan
dalam pelaksanaan dan pengembangan tridharma
perguruan tinggi
7. Sistem Penilaian
Penilaian portofolio merupakan gabungan penilaian
internal dan eksternal terhadap kumpulan dokumen
maupun data yang berupa SK/PAK kenaikan jabatan
terakhir, instrumen persepsional oleh mahasiswa, teman
sejawat dosen, diri sendiri, dan atasan dosen, serta
personal/deskripsi diri yang disusun oleh dosen yang
bersangkutan dan dinilai oleh asesor
Bukti-bukti Portofolio
Bukti-bukti yang disediakan dosen peserta sertifikasi
dosen dapat dikelompokan menjadi tiga bagian :
8. - Bagian pertama, penilaian emperikal,
Adalah bukti yang terkait dengan kualifikasi
akademik dan angka kredit dosen (jabatan
akademik) terakhir yang dilengkapi dengan rincian
perolehan angka kredit dalam SK/PAK jabatan dan
SK Kepangkatan.
Khusus bagi dosen tetap yayasan bukan PNS,
pangkat penyetaraan diperoleh setelah melalui
proses inpassing pangkat.
- Bagian kedua, penilaian persepsional,
Adalah penilaian yang didasarkan atas persepsi
kompetensi oleh mahasiswa, sejawat, atasan dan
diri sendiri.
9. - Bagian Ketiga, Deskripsi Diri,
Adalah pernyataan dari dosen yang bersangkutan
tentang prestasi dan kontribusi yang telah diberikannya
dalam pelaksanaan dan pengembangan tridharma
perguruan tinggi.
10. D. Prasyarat
Hasil penilaian profesionalisme dosen akan valid apabila
penilaian keseluruhan komponen penilaian dilakukan dengan
jujur. Oleh karena itu, kejujuran dosen, mahasiswa, teman
sejawat, dan atasan dalam menilai merupakan syarat mutlak
bagi keberhasilan sistem penilaian ini. Sebagai upaya untuk
mendorong para penilai bersikap jujur, dilakukan hal-hal berikut :
Persepsional
1. Penunjukan penilai persepsional baik mahasiswa, teman
sejawat dosen maupun atasannya, dilakukan oleh
pemimpin fakultas/jurusan/prodi bukan oleh dosen
peserta sertifikasi. Dosen yg dinilai tidak boleh
mengetahui siapa yg menilainya
11. 2. Pengisian instrumen penilaian oleh mahasiswa,
dilakukan ketika mahasiswa penilai selesai mengikuti
sesi perkuliahan dalam matakuliah yang diberikan oleh
dosen yang dinilai, setelah beberapa kali masuk kuliah,
agar kemampuan dosen dapat dirasakan dan dinilai oleh
mahasiswa.
3. Penilaian oleh diri sendiri, teman sejawat, dan atasan
dilakukan sendiri-sendiri yang waktunya ditentukan oleh
fakultas/jurusan/prodi. Dengan demikian penilaian
dilakukan dalam suasana tanpa tekanan, sehingga
penilaian diharapkan dapat diberikan dengan lebih
realistik.
12. Deskripsi Diri
Pernyataan deskripsi diri harus berisi hal-hal yang
secara nyata dilakukan oleh dosen (das sein)
bukan hal yang seharusnya (das sollen).
Deskripsi diri ini harus ditandatangani oleh dosen
yang bersangkutan, diketahui oleh atasan
langsung (ketua jurusan/ketua prodi/Kepala
Bagian) dan disahkan oleh pimpinan fakultas/
universitas/sekolah tinggi/politeknik/akademi,
sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
kebenaran isinya.
13. E. Kelulusan
1. Peserta sertifikasi dosen dinyatakan lulus apabila
lulus penilaian :
persepsional oleh mahasiswa, teman sejawat,
atasan dan diri sendiri;
deskripsi diri oleh asesor;
konsistensi antara nilai persepsional dengan
deskripsi diri;
gabungan nilai angka kredit (PAK) dan nilai
persepsional.
14. 2. Peserta yang lulus diberi sertifikat pendidik sebagai
prasyarat mendapatkan tunjangan profesi pendidik.
3 Sertifikat pendidik diserahkan ke PT-Pengusul, untuk
disampaikan kepada dosen yang bersangkutan.
4 Sertifikat pendidik dosen berlaku selama yang
bersangkutan melaksanakan tugas sebagai dosen.
5 Kelayakan kepemilikan sertifikat dievaluasi oleh
perguruan tinggi masing-masing secara
berkelanjutan dimana dosen bekerja
15. 6 Pimpinan perguruan tinggi dapat mencabut
pemberlakukan sertifikat pendidik dosen berdasarkan
penilaian kelayakannya sebagai dosen.
7 Kelayakan diukur dari kegiatan peningkatan dan
pengembangan profesionalisme dosen dalam
melaksanakan tugas sebagai dosen
8 Penilaian dilakukan dlm rangka penyelenggaraan sistem
pengembangan profesionalisme dosen (SPPD).
9 Dosen yang tidak lulus penilaian portofolio, melakukan
kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme
dalam periode sekurang-kurangnya 1 tahun untuk
pembinaan.
16. F. Persyaratan Peserta
Sertifikasi
1. Peserta sertifikasi dosen harus memenuhi
persyaratan :
memiliki kualifikasi akademik minimal
magister (S2) dari program pascasarjana
terakreditasi
dosen tetap di perguruan tinggi negeri atau
dosen dpk pada PTS atau dosen tetap yayasan
pada PTS.
telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya
2 tahun di PT dimana ybs bekerja sebagai
dosen tetap
memiliki jabatan akademik sekurang-
kurangnya asisten ahli
17. melaksanakan tridharma PT dengan beban kerja
paling sedikit sepadan dengan 12 sks
persemester pada PT dimana ybs bertugas
sebagai dosen tetap
dosen yang belum memiliki kualifikasi akademik
minima magister (S2), dapat mengikuti sertifikasi
apabila (a) mencapai usia 60 tahun dan
mempunyai pengalaman kerja 30 tahun sebagai
dosen, atau mempunyai jabatan akademik lektor
kepala dengan golongan ruang IV/c, dan (b)
memiliki kriteria sebagaimana di atas.
18. 2. Dosen yang telah selesai tugas belajar dapat diikutkan
sebagai perserta sertifikasi apabila:
telah dikembalikan secara resmi oleh institusi tempat
belajar
telah diaktifkan kembali sebagai PNS dosen berdasarkan
keputusan pejabat yang berwenang, sedankan bagi
dosen bukan PNS telah diberi tugas mengajar oleh ketua
jurusan atau yang berwenang
telah aktif mengajar paling sedikit 5 kali pertemuan pada
kelompok yang sama yang akan diminta menilai
kinerjanya sesuai instrumen persepsional mahasiswa
memenuhi syarat-syarat lain sebagaimana tersebut pada
angka 1 di atas.
19. 3. Dosen tidak diperkenankan ikut sertifikasi dosen apabila :
dosen tetap yayasan yang juga berstatus sebagai guru
tetap yayasan dan telah mendapat sertifikat pendidik
untuk guru
dosen tetap yayasan yang juga memiliki status
kepegawaian sebagai PNS (tenaga non dosen) atau
pegawai tetap di lembaga lain
sedang menjalani hukuman disiplin sedang atau berat
(PNS)
sedang melaksanakan tugas belajar
tidak lulus sertifikasi dosen pada tahun 2009.
20. G. Kriteria Urutan Peserta
Dosen yang belum memiliki kualifikasi akademik
minimum magister (S2) mencapai usia 60 tahun dan
mempunyai pengalaman kerja 30 tahun sebagai dosen
tetap, atau mempunyai jabatan akademik Lektor Kepala
dengan golongan ruang IV/c
Jabatan akademik
Pendidikan terakhir
Daftar urut kepangkatan (DUK) atau yang setara untuk
dosen bukan PNS pada tingkat perguruan tinggi.
21. H. Sertifikat Pendidik Untuk
Profesor
1. Dosen tetap (PNS/bukan PNS) yang mempunyai jabatan
akademik profesor memperoleh sertifikat pendidik tanpa
melalui penilaian portofolio.
2. Dosen tetap (PNS/bukan PNS) yang pada saat menduduki
jabatan akademik asisten ahli/lektor/lektor kepala telah
mendapat sertifikat pendidik dosen, dan kemudian
memperoleh kenaikan jabatan akademik menjadi
profesor, maka sertifikat pendidik yang telah dimiliki
sebelumnya tetap berlaku.
22. I. Tindak Lanjut Sertifikasi
Dosen
Agar peningkatan mutu pendidikan tinggi sebagai tujuan
program sertifikasi dosen, maka tindak lanjutnya adalah :
Dosen wajib meningkatkan dan mengembangkan terus
profesionalisme, dan mengaplikasikannya dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
Perguruan tinggi wajib memberikan akses kepada dosen
terhadap sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana
pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian kepada
masyakarat, agar dosen dapat meningkatkan kompetensi
dan mengembangkan profesionalismenya.
23. Kuota
• Tahun 2008-2010 (Januari 2011) kuota
nasional sejumlah 31.526 dosen yang
mendapat sertifikat dosen.
• Tahun 2011 kuota mencapai 24.000 bagi dosen
yang akan disertifikasi.