2. MARGINAL COST In economics and finance , marginal cost is the change in total cost that arises when the quantity produced changes by one unit. That is, it is the cost of producing one more unit of a good. [1] Mathematically, assuming the cost function is differentiable, the marginal cost (MC) function is expressed as the first (order) derivative of the total cost (TC) function with respect to quantity (Q). 1.
4. In microeconomics , marginal revenue (MR) is the extra revenue that an additional unit of product will bring. It is the additional income from selling one more unit of a good; sometimes equal to price. [1] It can also be described as the change in total revenue divided by the change in the number of units sold. 1.
5. In general terms, marginal cost at each level of production includes any additional costs required to produce the next unit. If producing additional vehicles requires, for example, building a new factory, the marginal cost of those extra vehicles includes the cost of the new factory. In practice, the analysis is segregated into short and long-run cases, and over the longest run, all costs are marginal. At each level of production and time period being considered, marginal costs include all costs which vary with the level of production, and other costs are considered fixed costs. 1.
13. Formulate a Model For Example: Pertimbangkan perusahaan yang menjual hasil produksi sebagai berikut. Biaya Produksi adalah $5 dengan harga jual $20. Model yang menghitung total laba dari penjualan barang-barang adalah: Z = $20 x – $5x x = Jumlah unit yang diproduksi dan telah dijual. z = Total laba dari hasil penjualan, 1.
14. Diasumsikan suatu produk yang terbuat dari besi dan perusahaan mempunyai persediaan 100 pon (lb)besi. Jika diperlukan 4 pon besi untuk membuat tiap unit produk maka kita dapat membuat hubungan matematis tambahan untuk menggambarkan penggunaan besi: 4x = 100 pon besi 1. Persamaan ini menunjukkan bahwa untuk setiap unit yang diproduksi, akan digunakan 4 pon besi dari 100 pon yang tersedia. Sekarang modelnya menjadi: Z = 20x – 5x 4x = 100
15. Persamaan ini menunjukkan bahwa untuk setiap unit yang diproduksi, akan digunakan 4 pon besi dari 100 pon yang tersedia. Sekarang modelnya menjadi: Z = 20x – 5x 4x = 100 1. Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba (Z) sebanyak mungkin, tetapi untuk memperoleh laba yang tidak terhingga dibatasi persediaan besi, sehingga: Memaksimalkan Z= 20x -5x Batasan 4x=100
16. Pemecahan Model 4x =100 x= 100/4 x= 25 unit Total Laba/Keuntungan adalah Z= 20x – 5x = 20(25)-5(25) = 375 Jadi jika manajer memutuskan untuk memproduksi 25 produk, perusahaan akan menerima keuntungan sebesar $375. Note : Angka ini bukan menunjukkan suatu keputusan yang aktual tetapi hanya berupa informasi, anjuran/pedoman, yang membantu manajer dalam membuat keputusan 1.
17. Studi Kasus: Taco Bell Taco Bell, merupakan perusahaan makan cepat saji internasional dengan tingkat penjualan diperkirakan $4,6 trilliun yang beroperasi lebih dari 6.500 tempat diseluruh dunia. Dalam usaha makanan cepat saji tujuan operasi pada umumnya menyajikan makanan yang berkualitas, pelayanan yang baik, dan lingkungan yang bersih. Oleh karena itu, Taco Bell mengetahui tiga faktor yang lain sama pentingnya, pelayanan yang baik, terukur dengan waktu, berpengaruh besar terhadap pendapatan. Tiga jam waktu makan siang antara jam11.00 sampai jam14.00 transaksi penjualan Taco Bell mencapai 52%. 1.
18. Creating a Model for Break Event Analysis 1. Analysis break event memiliki 3 komponen yaitu: Volume, Biaya dan Keuntungan. Fixed Cost: Factory Rent, Equipment, Tax, Salary, Insurance, Advertising, depreciation, Electricity, Factory maintenance, etc. Variable Cost: ditetapkan untuk tiap unit. Karenanya biaya Variabel total tergantung dari jumlah unit yang diproduksi. Contoh: raw materials, direct labor cost, packing cost, removal materials cost, transport cost, etc.
19. Biaya produksi total merupakan fungsi dari volume dan biaya variabel per unit, Hubungan inidapat dinyatakan secara matematis sbb: Biaya Variabel Total: VC v Dimana C v = biaya variabel per unit dan v = volume (jumlah unit) yang dijual Biaya produksi total dihitung dengan menjumlahkan Total Fixed Cost dan Total Variable Cost sbb: Total Cost (TC) = Total Fixed Cost + Total Variable Cost Atau: TC = C f +VC v Dimana C f = Fixed Cost 1.
20. Contoh, Perusahaan Western Clothing, Co memproduksi celana jeans. Untuk memproduksi celana jeans, perusahaan mengeluarkan biaya sbb: Fixed Cost: C f = $10.000 Variable Cost : C v = $8 per unit celana Jika diasumsikan volume pendapatan, v adalah 400 unit celana, maka biaya total adalah: TC= C f +VC v = $10.000 +(400)(8) = $13.200 1.
21. Komponen analisis break event yang ketiga adalah keuntungan. Pendapatan total merupakan volume dikali dengan harga per unit atau dapat ditulis: Untuk contoh perusahaan ini, jika harga celana jeans adalah $23 dan kita menjual 400 unit dalam satu bulan, maka pendapatan total bulan tersebut adalah: Pendapatan Total: vp =(400)(23) = $9.200 1. Pendapatan Total (Total Revenue) = vp Dimana p = harga per unit
22.
23. Keuntungan Total = Pendapatan Total – Biaya Total $9.200 - $13.200 = -$4000 Z = vp – cf – vcv = (400)(23) – 10.000 – (400)(8) = 9200 – 10000 – 3200 = -$4.000 1. Lalu kita melakukan verifikasi hasil dengan menggunakan Rumus keuntungan total: Z = vp – c f – vc v Dengan memasukkan nilai v =400, p =$23, c f = $10.000 dan Cv = $8
24. Tentunya perusahaan tidak mau beroperasi dengan kerugian per bulan sebesar $4.000, karena hal tersebut dapat menyebabkan kebangkrutan. Jika kita asumsikan harga statis karena kondisi pasar, dan biaya tetap total dan biaya variabel per unit tidak berubah, maka satu-satunya bagian dari model yang dapat diubah adalah VOLUME. Pada titik break even, dimana pendapatan = biaya total, keuntungan, Z akan sama dengan dengan 0. Karenanya, jika kita masukkan angka 0 pada Z dalam model kita dan mencari nilai v, kita dapat menentukan volume break event. 1.
25. Z = VP – C f –VC v = v(23) – 10.000 – v(8) = 23v – 10.000 -8v 15v = 10.000 v = 10.000/15 v = 666,7 unit celana Dengan kata lain, jika perusahaan memproduksi dan menjual 666,7 pasang celana, keuntungan(dan kerugian) akan sama dengan nol dan perusahaan akan break even. 1.
26. Hasil ini memberikan referensi pada perusahaan untuk menentukan berapa pasang celana yang perlu diproduksi dan dijual untuk menghasilkan keuntungan (dengan batasan kapasitas) Contoh: Volume penjualan 800 pasang celana akan menghasilkan keuntungan per bulan sbb: Z = VP – Cf –VCv = (800)(23) – 10.000 – (800)(8) = $2.000 1.
Editor's Notes
Slides 1.2–1.6 cover the Special Products Break-Even Analysis covered in the text, and includes many of the figures from the text.
Figure 1.1 A spreadsheet formulation of the Special Products Company problem.
Figure 1.2 Break-even analysis for the Special Products Company shows that the cost line and revenue line intersect at Q = 100 clocks, so this is the break-even point for the proposed new product.
Figure 1.3 A screen shot of the Break-Even Analysis module in the Interactive Management Science Modules after changing the fixed cost for the Special Products Company problem from $50,000 to $75,000.
Figure 1.4 An expansion of the spreadsheet in Figure 1.1 that uses the solution for the mathematical model to calculate the break-even point.