SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
A. BIOGRAFI KHD
Ki Hadjar Dewantara (KHD) adalah tokoh pendidikan nasional yang sekaligus
merupakan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, sewaktu mudanya banyak berkecimpung dan
berjuang melalui dunia politik, dunia pers, dunia kebudayaan, dan tentu saja juga dunia
pendidikan sebagaimana yang kita kenal sampai hari ini.
Tepat di tanggal 3 Juli 1922, KHD yang saat itu masih bernama R.M. Soewardi
Soerjaningrat mendirikan National Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional
Tamansiswa). Pendirian lembaga pendidikan dan kebudayaan ini dilakukan bersama Sang Isteri,
Nyi Sutartinah, dan teman-teman seperjuangannya seperti Ki Soerjoputro, Ki Soetatmo
Soerjokoesoemo dan Ki Pronowidigdo.
Pendirian Tamansiswa disambut positif masyarakat luas waktu itu. Di awal KHD
menyelenggarakan Taman Indria (Taman Kanak-kanak), yang berkembang menjadi Taman
Muda (Sekolah Dasar), Taman Dewasa (Sekolah Menengah Pertama), Taman Madya (Sekolah
Me-nengah Atas), Taman Karya Madya (Sekolah Menengah Kejuruan), Taman Guru (Sekolah
Pendidikan Guru), dan Sarjanawiyata (universitas). Bahkan pernah mendirikan Taman Tani
(nonformal).
Pada tahun 1932, KHD yang didukung oleh segenap organisasi yang bergerak di bidang
pendidikan melawan kebijakan pemerintah kolonial Belanda, Onderwijs Ordonnantie (OO)
dengan mengaplikasikan politik diam sambil melawan (lijdelijk verset). OO pada dasarnya
adalah kebijakan pemerintah untuk menindas sekolah swasta.
Sebelum dan selama memimpin Tamansiswa, KHD banyak menghasilkan konsep
pendidikan untuk memajukan bangsa Indonesia yang secara filosofis memang layak untuk
didalami dan diimplementasi.
B. IDEOLOGI PENDIDIKAN KHD DAN ALIRAN FILSAFAT KHD
1. IDEOLOGI PENDIDIKAN KHD
Ditinjau dari ideology-ideologi pendidikan seperti Fundamentalsime Pendidikan,
Intelektualisme Pendidikan, Konservatisme Pendidikan, Liberalisme Pendidikan, Liberasionisme
Pendidikan dan Anarkisme Pendidikan agaknya KHD dapat digolongkan kedalam
Fundamentalisme Pendidikan. Dimana KHD lebih menekankan tujuan pendidikan secara
menyeluruh pada upaya membangkitkan kembali dan meneguhkan kembali cara-cara lama yang
lebih baik dibandingkan sekarang (hari ini). Tujuan dari sekolah adalah membangun kembali
masyarakat dengan cara mendorongnya agar kembali ke tujuan –tujuan yang mula-mula. Tujuan
lainnya dari sekolah yang ideal bagi aliran Fundamentalisme pendidikan adalah menyalurkan
informasidan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam tatanan social
yang ada. Cirri-ciri umum dari ideologi Fundamentalisme Pendidikan adalah menempatkan
pengetahuan sebagai sebuah alat untuk membangun kembali masyarakat mengikuti
polakeunggulan moral tertentu yang dahulu ada. Cirri-ciri lainnya adalah secara diam-diam anti
intelektualisme yakni menentang pemeriksaan kritis terhadap pola-pola keyakinan dan perilaku
yang dianut. Cirri-ciri umum lainnya adalah menjadikan pendidikan sebagai proses pewarisan
moral. Idiologi fundamentalisme pendidikan juga berciri bahwa pendidikan itu berpusat pada
tujuan asli/mula-mula dari tradisi-tradisi dan lembaga social yang ada sekarang dan menekankan
kembali pada masa silam sebagai sebuah orientasi korektif ( petunjuk kea rah pembetulan) bagi
penonjolan yang berlebihan atas kekinian dan masa depan yang ada dalam masyarakat sekarang
yang disebut tradisonal.
2. ALIRAN FILSAFAT KHD
Lingkup filsafat pada dasarnya meliputi tiga bagian; adalah ontologi, epistemologi dan
aksiologi. Ontologi mempelajari hakikat dan asal-usul dari segala wujud yang ada; epistemologi
mempelajari struktur, metode dan keabsahan pengetahuan tertentu; sedangkan aksiologi
mempelajari nilai-nilai kehidupan manusia seperti halnya benar salah dan baik buruk dalam
bersosialisasi dengan masyarakat.
Dalam filsafat pendidikan muncul aliran (mazhab) dengan tokohnya; yaitu Aliran
Idealisme (Parmenides: 540-475 B.C., Aristocles Plato: 427-347 B.C, Al-Ghazali: 1059-1111,
dsb.); Aliran Realisme (Aristo-teles: 384-322 B.C., Saint Thomas Aquinas: 1225-1274, Francis
Ba-con: 1561-1626, dsb.); Aliran Materialisme (Demokritos: 460-360 B.C., Thomas Hobbes:
1588-1679, August Comte: 1786-1857, dsb.); Aliran Pragmatisme (Charles Peirce: 1839-1914,
William James: 1842-1910, John Dewey: 1859-1952, dsb.); Aliran Eksistensialisme (Soren A.
Kierkegaard: 1813-1855, Martin Buber: 1878-1965, Karl Jasper: 1883-1969,dsb.); Aliran
Progresivisme (William O. Stanley: 1822-1913, Lawrence B. Thomas: 1888-1935, George
Axtelle: 1893-1974, dsb.); Aliran Perenialisme (Marcilio Ficino: 1433-1499, Gio-vanni Pico
Della Mirandola: 1463-1494, Robert Maynard Hutchins: 1899-1977, dsb); Aliran Esensialisme
(Johan Amos Cornenius: 1592-1670, George Wilhelm Friedrich Hegel: 1770 – 1831, Johan
Fried-drich Herbart: 1776-1841, dsb.); dan Aliran Rekonstruksionisme (Ha-rold Rugg: 1886-
1960, George Silvester Count: 1889-1974, Theodore Brameld: 1904-1987, dsb.).
Konsep pendidikan KHD dapat dimasukkan ke dalam filsafat Aliran Idealisme. Aliran ini
menyatakan nilai itu bersifat mutlak; benar salah dan baik buruk secara fundamental tidak
berubah dari generasi ke generasi. Manusia mestinya berlaku jujur, adil, ikhlas, pemaaf, kasih
sayang pada sesama karena itu merupakan kebaikan yang universal. Konsep pendidikan budi
pekerti yang dikembangkan oleh KHD pada dasarnya mengacu kepada nilai benar dan salah
serta baik dan buruk yang bersifat mutlak dan universal.
Konsep pendidikan KHD juga bisa dimasukkan dalam filsafat Aliran
Rekonstruksionisme. Aliran ini menyatakan tujuan pendidikan adalah membuat aturan sosial
yang ideal dan merekonstruksi budaya pada masyarakat majemuk. Konsep Trikon yang
dikembangkan KHD, ter-diri dari kontinuitas, konvergensitas dan konsentrisitas, pada dasar-nya
memberi tempat budaya masyarakat lain yang majemuk ke dalam budaya masyarakat setempat
sepanjang perpaduan antarbudaya terse-but bersifat akulturatif dan saling mengisi.
Konsep-konsep pendidikan KHD lainnya kiranya pantas didalami dan diimplementasi;
antara lain adalah Konsep Trihayu, Konsep Keseimbangan, Konsep Dasar dan Ajar, Konsep
Trisentra Pendidikan, Konsep Kebangsaan, Konsep Kekeluargaan, Konsep Among, Konsep
Tutwuri Handayani, Konsep Tringa, Konsep Trirasa, Konsep Trina, dan Konsep Tri Pantangan.
Konsep Trihayu yang terdiri dari memayu hayuning salira, memayu hayuning bangsa,
dan memayu hayuning manungsa (bawana) me-nyatakan bahwa pendidikan itu hendaknya dapat
barmanfaat bagi diri sendiri, bagi bangsa dan bagi masyarakat dunia.
Konsep Keseimbangan menyatakan bahwa pendidikan itu hendaknya secara seimbang
dapat mengembangkan kecerdasan (intelectuality) di satu sisi dan kepribadian (personality) di
sisi yang lain pada Sang Anak. Kecerdasan tanpa diimbangi kepribadian membuat Sang Anak
menjadi pintar tetapi buruk; sebaliknya kepribadian tanpa diimbangi kecerdasan membuat Sang
Anak menjadi baik tetapi bodoh.
Konsep Dasar dan Ajar menyatakan bahwa perkembangan jiwa Sang Anak itu tergantung
pada dua aspek sekaligus; yaitu aspek dasar dan aspek ajar. Aspek dasar adalah pemberian
Tuhan YME pada masing-masing anak seperti bakat dan potensi diri; sedangkan ajar adalah
pendidikan dan pelatihan bagi Sang Anak. Apabila Sang Anak memi-liki dasar yang positif serta
ajar yang positif maka perkembangan jiwanya akan positif; demikian pula sebaliknya.
Konsep Trisentra Pendidikan yang terdiri dari keluarga, perguruan dan pergerakan
menyatakan bahwa keberhasilan pendidikan sangat ditentukan tiga aspek sekaligus; yaitu
keluarga, perguruan dan ma-syarakat. Pendidikan Sang Anak berhasil kalau pendidikan keluarga
baik, pendidikan perguruan atau sekolah baik dan lingkungan masya-rakatnya baik; sebaliknya
pendidikan Sang Anak tidak akan berhasil kalau pendidikan keluarga buruk, pendidikan
perguruan atau sekolah buruk dan lingkungan masyarakatnya juga buruk.
Konsep Kebangsaan menyatakan bahwa pendidikan harus mampu menghantarkan Sang
Anak memiliki jiwa dan semangat kebangsaan yang memadai; mendudukkan bangsa (Indonesia)
di atas segala, tidak boleh menonjolkan status sosialnya, status ekonominya, agamanya, etnisnya,
sukunya, dan golongannya sendiri.
Konsep Kekeluargaan menyatakan hendaknya pendidikan sebaiknya dilakukan dalam
suasana keluarga (family atmosphere), sebagaimana hubungan yang terjadi dalam keluarga
seperti antara anak dengan ibu, anak dengan ayah, dan adik dengan kakak.
Konsep Among menyatakan mendidik Sang Anak itu harus dilandasi dengan rasa ikhlas
untuk mengasuh dan membimbing sebagaimana dengan seorang “pangemong” dengan anak
yang diasuh dan dibim-bingnya. Mendidik Sang Anak tidak sebatas pertemuan pada jam-jam
efektif di kelas dan/atau di sekolah; akan tetapi dilaksanakan secara terus menerus selama 24 jam
setiap harinya.
Konsep Tutwuri Handayani yang terdiri dari tutwuri dan handayani menyatakan dalam
mendidik hendaknya dilakukan dengan memberi kesempatan pada Sang Anak untuk
mengembangkan dirinya sendiri; manakala dalam perjalanannya ada hal yang keluar dari rel
pendidik-an maka pendidik wajib memberi bimbingan dan arahan. Pada anak usia anak-anak,
semisal anak TK, maka porsi handayani lebih domi-nan; sebaliknya pada anak usia dewasa,
semisal mahasiswa PT, maka porsi tutwuri lebih dominan.
Konsep Tringa yang terdiri dari ngerti, ngrasa, dan nglakoni menya-takan bahwa untuk
mengoptimalkan hasil pembelajaran maka Sang Anak perlu menguasai pengetahuan yang sedang
dipelajari (ngerti), mengambil sikap positif terhadap sesuatu yang dipelajari (ngrasa) dan
mempraktikkan apa yang dipelajari (nglakoni).
Konsep Trisakti Jiwa yang terdiri dari cipta, rasa, dan karsa menya-takan bahwa untuk
mengoptimalkan hasil pembelajaran maka kepada Sang Anak haruslah dikembangkan daya cipta
atau kreativitasnya (cipta), daya pemahaman dan perasaannya (rasa), dan juga dibangun
motivasinya (karsa) untuk mempelajari sesuatu.
Konsep Trina yang terdiri dari niteni, nirokake dan nambahi menya-takan bahwa untuk
mempelajari segala sesuatu bisa ditempuh dengan cara “mengenali dan mengingat” sesuatu yang
dipelajari (niteni), menirukan sesuatu yang dipelajari (nirokake), serta mengembangkan sesuatu
yang dipelajari (nambahi).
Konsep Tripantangan yang terdiri harta, tahta dan wanita menyata-kan bahwa seorang
pendidik dilarang keras berburu harta secara tidak jujur, semisal korupsi (pantangan harta);
berburu kekuasaan dan/atau kedudukan secara tidak wajar, semisal “membeli” jabatan
(pantangan tahta) serta “bermain” dengan wanita secara tidak sah, semisal main selingkuh
(pantangan wanita).
C. PENUTUP
Secara historis KHD adalah putra Indonesia yang berani menentang pemerintah kolonial
secara terang-terangan demi bangsa dan negaranya, semisal atas tulisannya ‘Als ik een
Nederlander Was’ (De Expres, 13 Juli 1913) yang berisi penentangan rencana pemerintah
kolonial Belanda yang akan memperingati 100 tahun hari kemerdekaannya (dari jajahan
Perancis) di tanah jajahan (Indonesia) telah membuat dirinya dibuang ke Belanda.
Di samping merupakan seorang pejuang kemerdekaan, KHD adalah tokoh pendidikan
nasional juga menjadi Bapak Pendidikan Nasional yang tanggal lahirnya, 2 Mei, telah ditetapkan
oleh Pemerintah RI sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Konsep pendidikan KHD memang cukup komprehensif, khas, dinamis dan banyak yang
dijadikan sebagai dasar untuk membangun pendidikan nasional Indonesia. Konsep pendidikan
KHD juga banyak dipelajari oleh ilmuwan manca negara seperti Cina, India, Belanda dan
Amerika Serikat (AS). Dengan demikian sudah pada tempatnya kalau kita sendiri mengkaji,
mendalami dan sekaligus mengimplementasi filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

More Related Content

What's hot

Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Irman Ramly
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
 
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmen
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmenLembaran kerja-siswa-lks-format-asesmen
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmenherman hidayat
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka BelajarAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka BelajarMuhamad Yogi
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxLisnaNuraida
 
Teori belajar andragogi
Teori belajar andragogi Teori belajar andragogi
Teori belajar andragogi sudarno se
 
Model Pembelajaran sisten Jaring-Jaring laba-laba
Model Pembelajaran sisten Jaring-Jaring laba-labaModel Pembelajaran sisten Jaring-Jaring laba-laba
Model Pembelajaran sisten Jaring-Jaring laba-labahusnun niam
 
Penelitian Pengembangan (Research and Development)
Penelitian Pengembangan (Research and Development)Penelitian Pengembangan (Research and Development)
Penelitian Pengembangan (Research and Development)Yamanto Isa
 
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofHakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofCecep Kustandi
 
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdfssuser4339c7
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docxNurhasanah213373
 

What's hot (20)

PPT penyusunan RPP
PPT penyusunan RPPPPT penyusunan RPP
PPT penyusunan RPP
 
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
 
E- komik kimia hijau
E- komik kimia hijauE- komik kimia hijau
E- komik kimia hijau
 
Digitalisasi Sekolah.pptx
Digitalisasi Sekolah.pptxDigitalisasi Sekolah.pptx
Digitalisasi Sekolah.pptx
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
BORANG UKIN.doc
BORANG UKIN.docBORANG UKIN.doc
BORANG UKIN.doc
 
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmen
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmenLembaran kerja-siswa-lks-format-asesmen
Lembaran kerja-siswa-lks-format-asesmen
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka BelajarAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docx
 
Teori belajar andragogi
Teori belajar andragogi Teori belajar andragogi
Teori belajar andragogi
 
UbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptxUbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptx
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar DewantaraPemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
 
KOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptxKOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptx
 
Model Pembelajaran sisten Jaring-Jaring laba-laba
Model Pembelajaran sisten Jaring-Jaring laba-labaModel Pembelajaran sisten Jaring-Jaring laba-laba
Model Pembelajaran sisten Jaring-Jaring laba-laba
 
Penelitian Pengembangan (Research and Development)
Penelitian Pengembangan (Research and Development)Penelitian Pengembangan (Research and Development)
Penelitian Pengembangan (Research and Development)
 
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para FilosofHakikat Pendidikan Menurut para Filosof
Hakikat Pendidikan Menurut para Filosof
 
Topik 1.pdf
Topik 1.pdfTopik 1.pdf
Topik 1.pdf
 
0. telaah rpp
0. telaah rpp0. telaah rpp
0. telaah rpp
 
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
17. Pembelajaran Berdiferensiasi.pdf
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
 

Similar to KHD

Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanPotpotya Fitri
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptxPPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptxRohmiArdiansah
 
Pengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fixPengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fixyulius LYAN
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanzaza29
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanFauzi Din
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriUniversitas Negeri Padang
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.pptAksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.pptAripKurniawan6
 
PEDAGOGIK.pptx
PEDAGOGIK.pptxPEDAGOGIK.pptx
PEDAGOGIK.pptxHSarmiah
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanAhmad Ahadi Yusuf
 
filsafat ilmu kI Hajar Dewantara
filsafat ilmu kI Hajar Dewantarafilsafat ilmu kI Hajar Dewantara
filsafat ilmu kI Hajar DewantaraQoidRofiulFarhan
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanNadya Mastrin
 
Materi3 daspend
Materi3 daspendMateri3 daspend
Materi3 daspendDermawan12
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanfuji dea delpani
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Wan Azmanan Wan Yusoff
 
Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikandinda1175
 

Similar to KHD (20)

Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptxPPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN KELOMPOK 5.pptx
 
Pengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fixPengantar pendidikan fix
Pengantar pendidikan fix
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.pptAksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.ppt
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Arip Kurniawan S,Pd.ppt
 
Aliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikanAliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikan
 
PEDAGOGIK.pptx
PEDAGOGIK.pptxPEDAGOGIK.pptx
PEDAGOGIK.pptx
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
 
filsafat ilmu kI Hajar Dewantara
filsafat ilmu kI Hajar Dewantarafilsafat ilmu kI Hajar Dewantara
filsafat ilmu kI Hajar Dewantara
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
 
Materi3 daspend
Materi3 daspendMateri3 daspend
Materi3 daspend
 
Makalah ip
Makalah ipMakalah ip
Makalah ip
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikan
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
 
Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikan
 

Recently uploaded

Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3SatriaPamungkas18
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal FaizinKanaidi ken
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxafkarzidan98
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWKafe Buku Pak Aw
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxc9fhbm7gzj
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 

Recently uploaded (20)

Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 

KHD

  • 1. A. BIOGRAFI KHD Ki Hadjar Dewantara (KHD) adalah tokoh pendidikan nasional yang sekaligus merupakan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, sewaktu mudanya banyak berkecimpung dan berjuang melalui dunia politik, dunia pers, dunia kebudayaan, dan tentu saja juga dunia pendidikan sebagaimana yang kita kenal sampai hari ini. Tepat di tanggal 3 Juli 1922, KHD yang saat itu masih bernama R.M. Soewardi Soerjaningrat mendirikan National Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa). Pendirian lembaga pendidikan dan kebudayaan ini dilakukan bersama Sang Isteri, Nyi Sutartinah, dan teman-teman seperjuangannya seperti Ki Soerjoputro, Ki Soetatmo Soerjokoesoemo dan Ki Pronowidigdo. Pendirian Tamansiswa disambut positif masyarakat luas waktu itu. Di awal KHD menyelenggarakan Taman Indria (Taman Kanak-kanak), yang berkembang menjadi Taman Muda (Sekolah Dasar), Taman Dewasa (Sekolah Menengah Pertama), Taman Madya (Sekolah Me-nengah Atas), Taman Karya Madya (Sekolah Menengah Kejuruan), Taman Guru (Sekolah Pendidikan Guru), dan Sarjanawiyata (universitas). Bahkan pernah mendirikan Taman Tani (nonformal). Pada tahun 1932, KHD yang didukung oleh segenap organisasi yang bergerak di bidang pendidikan melawan kebijakan pemerintah kolonial Belanda, Onderwijs Ordonnantie (OO) dengan mengaplikasikan politik diam sambil melawan (lijdelijk verset). OO pada dasarnya adalah kebijakan pemerintah untuk menindas sekolah swasta.
  • 2. Sebelum dan selama memimpin Tamansiswa, KHD banyak menghasilkan konsep pendidikan untuk memajukan bangsa Indonesia yang secara filosofis memang layak untuk didalami dan diimplementasi. B. IDEOLOGI PENDIDIKAN KHD DAN ALIRAN FILSAFAT KHD 1. IDEOLOGI PENDIDIKAN KHD Ditinjau dari ideology-ideologi pendidikan seperti Fundamentalsime Pendidikan, Intelektualisme Pendidikan, Konservatisme Pendidikan, Liberalisme Pendidikan, Liberasionisme Pendidikan dan Anarkisme Pendidikan agaknya KHD dapat digolongkan kedalam Fundamentalisme Pendidikan. Dimana KHD lebih menekankan tujuan pendidikan secara menyeluruh pada upaya membangkitkan kembali dan meneguhkan kembali cara-cara lama yang lebih baik dibandingkan sekarang (hari ini). Tujuan dari sekolah adalah membangun kembali masyarakat dengan cara mendorongnya agar kembali ke tujuan –tujuan yang mula-mula. Tujuan lainnya dari sekolah yang ideal bagi aliran Fundamentalisme pendidikan adalah menyalurkan informasidan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk berhasil dalam tatanan social yang ada. Cirri-ciri umum dari ideologi Fundamentalisme Pendidikan adalah menempatkan pengetahuan sebagai sebuah alat untuk membangun kembali masyarakat mengikuti polakeunggulan moral tertentu yang dahulu ada. Cirri-ciri lainnya adalah secara diam-diam anti intelektualisme yakni menentang pemeriksaan kritis terhadap pola-pola keyakinan dan perilaku yang dianut. Cirri-ciri umum lainnya adalah menjadikan pendidikan sebagai proses pewarisan moral. Idiologi fundamentalisme pendidikan juga berciri bahwa pendidikan itu berpusat pada tujuan asli/mula-mula dari tradisi-tradisi dan lembaga social yang ada sekarang dan menekankan kembali pada masa silam sebagai sebuah orientasi korektif ( petunjuk kea rah pembetulan) bagi
  • 3. penonjolan yang berlebihan atas kekinian dan masa depan yang ada dalam masyarakat sekarang yang disebut tradisonal. 2. ALIRAN FILSAFAT KHD Lingkup filsafat pada dasarnya meliputi tiga bagian; adalah ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ontologi mempelajari hakikat dan asal-usul dari segala wujud yang ada; epistemologi mempelajari struktur, metode dan keabsahan pengetahuan tertentu; sedangkan aksiologi mempelajari nilai-nilai kehidupan manusia seperti halnya benar salah dan baik buruk dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Dalam filsafat pendidikan muncul aliran (mazhab) dengan tokohnya; yaitu Aliran Idealisme (Parmenides: 540-475 B.C., Aristocles Plato: 427-347 B.C, Al-Ghazali: 1059-1111, dsb.); Aliran Realisme (Aristo-teles: 384-322 B.C., Saint Thomas Aquinas: 1225-1274, Francis Ba-con: 1561-1626, dsb.); Aliran Materialisme (Demokritos: 460-360 B.C., Thomas Hobbes: 1588-1679, August Comte: 1786-1857, dsb.); Aliran Pragmatisme (Charles Peirce: 1839-1914, William James: 1842-1910, John Dewey: 1859-1952, dsb.); Aliran Eksistensialisme (Soren A. Kierkegaard: 1813-1855, Martin Buber: 1878-1965, Karl Jasper: 1883-1969,dsb.); Aliran Progresivisme (William O. Stanley: 1822-1913, Lawrence B. Thomas: 1888-1935, George Axtelle: 1893-1974, dsb.); Aliran Perenialisme (Marcilio Ficino: 1433-1499, Gio-vanni Pico Della Mirandola: 1463-1494, Robert Maynard Hutchins: 1899-1977, dsb); Aliran Esensialisme (Johan Amos Cornenius: 1592-1670, George Wilhelm Friedrich Hegel: 1770 – 1831, Johan Fried-drich Herbart: 1776-1841, dsb.); dan Aliran Rekonstruksionisme (Ha-rold Rugg: 1886- 1960, George Silvester Count: 1889-1974, Theodore Brameld: 1904-1987, dsb.).
  • 4. Konsep pendidikan KHD dapat dimasukkan ke dalam filsafat Aliran Idealisme. Aliran ini menyatakan nilai itu bersifat mutlak; benar salah dan baik buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Manusia mestinya berlaku jujur, adil, ikhlas, pemaaf, kasih sayang pada sesama karena itu merupakan kebaikan yang universal. Konsep pendidikan budi pekerti yang dikembangkan oleh KHD pada dasarnya mengacu kepada nilai benar dan salah serta baik dan buruk yang bersifat mutlak dan universal. Konsep pendidikan KHD juga bisa dimasukkan dalam filsafat Aliran Rekonstruksionisme. Aliran ini menyatakan tujuan pendidikan adalah membuat aturan sosial yang ideal dan merekonstruksi budaya pada masyarakat majemuk. Konsep Trikon yang dikembangkan KHD, ter-diri dari kontinuitas, konvergensitas dan konsentrisitas, pada dasar-nya memberi tempat budaya masyarakat lain yang majemuk ke dalam budaya masyarakat setempat sepanjang perpaduan antarbudaya terse-but bersifat akulturatif dan saling mengisi. Konsep-konsep pendidikan KHD lainnya kiranya pantas didalami dan diimplementasi; antara lain adalah Konsep Trihayu, Konsep Keseimbangan, Konsep Dasar dan Ajar, Konsep Trisentra Pendidikan, Konsep Kebangsaan, Konsep Kekeluargaan, Konsep Among, Konsep Tutwuri Handayani, Konsep Tringa, Konsep Trirasa, Konsep Trina, dan Konsep Tri Pantangan. Konsep Trihayu yang terdiri dari memayu hayuning salira, memayu hayuning bangsa, dan memayu hayuning manungsa (bawana) me-nyatakan bahwa pendidikan itu hendaknya dapat barmanfaat bagi diri sendiri, bagi bangsa dan bagi masyarakat dunia. Konsep Keseimbangan menyatakan bahwa pendidikan itu hendaknya secara seimbang dapat mengembangkan kecerdasan (intelectuality) di satu sisi dan kepribadian (personality) di
  • 5. sisi yang lain pada Sang Anak. Kecerdasan tanpa diimbangi kepribadian membuat Sang Anak menjadi pintar tetapi buruk; sebaliknya kepribadian tanpa diimbangi kecerdasan membuat Sang Anak menjadi baik tetapi bodoh. Konsep Dasar dan Ajar menyatakan bahwa perkembangan jiwa Sang Anak itu tergantung pada dua aspek sekaligus; yaitu aspek dasar dan aspek ajar. Aspek dasar adalah pemberian Tuhan YME pada masing-masing anak seperti bakat dan potensi diri; sedangkan ajar adalah pendidikan dan pelatihan bagi Sang Anak. Apabila Sang Anak memi-liki dasar yang positif serta ajar yang positif maka perkembangan jiwanya akan positif; demikian pula sebaliknya. Konsep Trisentra Pendidikan yang terdiri dari keluarga, perguruan dan pergerakan menyatakan bahwa keberhasilan pendidikan sangat ditentukan tiga aspek sekaligus; yaitu keluarga, perguruan dan ma-syarakat. Pendidikan Sang Anak berhasil kalau pendidikan keluarga baik, pendidikan perguruan atau sekolah baik dan lingkungan masya-rakatnya baik; sebaliknya pendidikan Sang Anak tidak akan berhasil kalau pendidikan keluarga buruk, pendidikan perguruan atau sekolah buruk dan lingkungan masyarakatnya juga buruk. Konsep Kebangsaan menyatakan bahwa pendidikan harus mampu menghantarkan Sang Anak memiliki jiwa dan semangat kebangsaan yang memadai; mendudukkan bangsa (Indonesia) di atas segala, tidak boleh menonjolkan status sosialnya, status ekonominya, agamanya, etnisnya, sukunya, dan golongannya sendiri. Konsep Kekeluargaan menyatakan hendaknya pendidikan sebaiknya dilakukan dalam suasana keluarga (family atmosphere), sebagaimana hubungan yang terjadi dalam keluarga seperti antara anak dengan ibu, anak dengan ayah, dan adik dengan kakak.
  • 6. Konsep Among menyatakan mendidik Sang Anak itu harus dilandasi dengan rasa ikhlas untuk mengasuh dan membimbing sebagaimana dengan seorang “pangemong” dengan anak yang diasuh dan dibim-bingnya. Mendidik Sang Anak tidak sebatas pertemuan pada jam-jam efektif di kelas dan/atau di sekolah; akan tetapi dilaksanakan secara terus menerus selama 24 jam setiap harinya. Konsep Tutwuri Handayani yang terdiri dari tutwuri dan handayani menyatakan dalam mendidik hendaknya dilakukan dengan memberi kesempatan pada Sang Anak untuk mengembangkan dirinya sendiri; manakala dalam perjalanannya ada hal yang keluar dari rel pendidik-an maka pendidik wajib memberi bimbingan dan arahan. Pada anak usia anak-anak, semisal anak TK, maka porsi handayani lebih domi-nan; sebaliknya pada anak usia dewasa, semisal mahasiswa PT, maka porsi tutwuri lebih dominan. Konsep Tringa yang terdiri dari ngerti, ngrasa, dan nglakoni menya-takan bahwa untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran maka Sang Anak perlu menguasai pengetahuan yang sedang dipelajari (ngerti), mengambil sikap positif terhadap sesuatu yang dipelajari (ngrasa) dan mempraktikkan apa yang dipelajari (nglakoni). Konsep Trisakti Jiwa yang terdiri dari cipta, rasa, dan karsa menya-takan bahwa untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran maka kepada Sang Anak haruslah dikembangkan daya cipta atau kreativitasnya (cipta), daya pemahaman dan perasaannya (rasa), dan juga dibangun motivasinya (karsa) untuk mempelajari sesuatu. Konsep Trina yang terdiri dari niteni, nirokake dan nambahi menya-takan bahwa untuk mempelajari segala sesuatu bisa ditempuh dengan cara “mengenali dan mengingat” sesuatu yang
  • 7. dipelajari (niteni), menirukan sesuatu yang dipelajari (nirokake), serta mengembangkan sesuatu yang dipelajari (nambahi). Konsep Tripantangan yang terdiri harta, tahta dan wanita menyata-kan bahwa seorang pendidik dilarang keras berburu harta secara tidak jujur, semisal korupsi (pantangan harta); berburu kekuasaan dan/atau kedudukan secara tidak wajar, semisal “membeli” jabatan (pantangan tahta) serta “bermain” dengan wanita secara tidak sah, semisal main selingkuh (pantangan wanita). C. PENUTUP Secara historis KHD adalah putra Indonesia yang berani menentang pemerintah kolonial secara terang-terangan demi bangsa dan negaranya, semisal atas tulisannya ‘Als ik een Nederlander Was’ (De Expres, 13 Juli 1913) yang berisi penentangan rencana pemerintah kolonial Belanda yang akan memperingati 100 tahun hari kemerdekaannya (dari jajahan Perancis) di tanah jajahan (Indonesia) telah membuat dirinya dibuang ke Belanda. Di samping merupakan seorang pejuang kemerdekaan, KHD adalah tokoh pendidikan nasional juga menjadi Bapak Pendidikan Nasional yang tanggal lahirnya, 2 Mei, telah ditetapkan oleh Pemerintah RI sebagai Hari Pendidikan Nasional. Konsep pendidikan KHD memang cukup komprehensif, khas, dinamis dan banyak yang dijadikan sebagai dasar untuk membangun pendidikan nasional Indonesia. Konsep pendidikan KHD juga banyak dipelajari oleh ilmuwan manca negara seperti Cina, India, Belanda dan Amerika Serikat (AS). Dengan demikian sudah pada tempatnya kalau kita sendiri mengkaji, mendalami dan sekaligus mengimplementasi filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara.