3. Surat ali-imran ayat 92
ُقِفْنُت ىَّتَح َّرِبْلا واُلاَنَت ْنَلُت اَمَو َونُّب ِحُت اَّمِم واْنِم واُقِفْن
يمِلَع ِهِب َ َّاَّلل َّنِإَف ٍءْيَش
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan
(yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan
sebagian harta yang kamu cintai”. Dan apa saja
yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah
mengetahuinya”.
4. Sejarah Wakaf
Wakaf dikenal sejak masa Rasulullah saw,karena
wakaf di syariatkan pada tahun kedua hijriah. Yang
pertama kali melakukan wakaf adalah :
Rasulullah saw mewakafkan tanah untuk dibangun
mesjid.
Rasulullah juga pernah mewakafkan tujuh kebun di
madinah setelah perang uhud kepada fakir miskin
dan ibnu sabil.
Rasulullah saw
5. Pengertian wakaf
Wakaf dari segi bahasa bermaksud tahan atau
berhenti.
Wakaf dari segi istilah pula bererti menahan sesuatu
benda atau harta yang suci dan halal bentuk zatnya
supaya digunakan untuk tujuan kebaikan dan
mendapat manfaat daripadanya.
Wakaf ialah menahan harta tertentu yang boleh
diambil manfaat daripada zatnya untuk digunakan
pada tujuan kebajikan, dengan niat untuk
mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. dan tidak boleh
dijadikan jual-beli atau "hibah" pada zat benda yang
diwakafkan itu.
6. Pengertian wakaf dari segi undang-undang
Menurut undang no 41 tahun 2004 tentang wakaf
,menjelasakan bahwasanya :
“wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk
memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta
benda miliknya untuk di manfaatkan selamanya
atau untuk jangka waktu yang di tentukan sesuai
dengan kepentingan guna keperluan ibadah dan
atau kesejahteraan umum menurut syari’ah” .
7. Ketentuan wakaf
A . Hukum wakaf
hukum wakaf pada dasarnya jaiz atau diperbolehkan dan
tidak bersifat mengikat. Di mata Allah swt, wakaf dinilai
sebagai amal jariah yaitu :
“Apabila manusia wafat, terputuslah amal perbuatannya,
kecuali dari tiga hal,yaitu sedekah jariyah,ilmu yang
bermanfaat baginya dan, anak yang saleh yang selalu
mendoakannya.
“ (HR. Muslim).
Memiliki kebaikan dan pahala secara
berkelanjutan.
8. B. Syarat dan hukum wakaf
Rukun wakaf :
"Waqif" yaitu orang yang mewakafkan
"Maukuf Alaih" yaitu pihak yang
menerima wakaf
"Maukuf" yaitu benda yang diwakafkan
"Sighah" yaitu ijab dan qabul. Ia boleh
dilakukan samada secara lisan, tulisan
ataupun syarat yang jelas mengenai wakaf
9. Syarat wakaf :
a) wakaf yang di serahkan berlaku untuk selamanya
b) orang yang menerima wakaf jelas,baik yang berupa
organisasi ( badan) atau pihak tertentu
c) wakaf tidak boleh ditarik kembali, baik oleh pelaku atau
ahli waris
d) Barang yang di wakafkan berwujud nyata pada saat
diserahkan
e) jelas ikrar dan penyerahannya. Perlu tertulis dalam akta
notarissehingga tidak akan timbul masalah baru dari
pihak keluargayang memberi wakaf
f) harta wakaf tidak boleh di pindah tangankan untuk
kepentingan yang bertentangandengan tujuan wakaf itu
sendiri
10. 2. Syarat orang yang berwakaf :
1. orang yang berwakaf mestilah memiliki secara penuh harta
itu, artinya dia merdeka untuk mewakafkan harta itu kepada
sesiapa yang ia kehendaki (harta yang diwakafkan benar-benar
miliknya sendiri).
2. mestilah orang yang berakal, tak sah wakaf orang bodoh,
orang gila, atau orang yang sedang mabuk.
3. dia mestilah baligh
4. dia mestilah orang yang mampu bertindak secara hukum
(rasyid). Implikasinya orang bodoh, orang yang sedang muflis
dan orang lemah ingatan tidak sah mewakafkan hartanya.
11. Syarat orang yang menerima wakaf :
a. Harus jelas penerimanya
b. Harus jelas penggunaannya, yakni kebajikan serta mendekatkan diri kepada
Allah SWT
c. Cakap
Harta yang diwakafkan:
Harta itu mestilah benda yang dapat di ambil manfaatnya
Harta yang diwakafkan kepada penerima wakaf wujud waktu itu
Harta yang diwakafkan itu memberi faedah yang berpanjangan
Diwakafkan untuk tujuan yang baik sahaja dan tidak menyalahi syarak
Harta yang diwakafkan ditentukan jenis, bentuk, tempat, luas dan jumlah
Milik sempurna orang yang memberi wakaf
Lafaz wakaf
Hendaklah dilafazkan bagi orang yang bertutur
Hendaklah diganti dengan tulisan atau isyarat bagi orang yang tidak boleh
bertutur
Lafaz wakaf mestilah difahami oleh penerima wakaf atau saksi
Lafaz wakaf mestilah jelas dari segi jenis wakaf, luas, tempat, bentuk dan
jumlah
12. Jenis-jenis wakaf :
Wakaf terbahagi kepada dua (2) jenis, yaitu:
Wakaf Mutlak (Am) / Wakaf khairi
Seseorang yang mewakafkan sesuatu harta untuk maslahah
umum ,sekalipun dalam jangka waktu tertentu, seperti mewakafkan
tanah untuk membangun masjid, sekolah, dan Rumah Sakit.
Wakaf Muqayyad (Khas) / Wakaf ahli atau zurri
Wakaf yang mempunyai syarat tertentu terhadap harta
wakafnya selagimana tujuannya tidak menyalahi syarak. Wakaf ini
sejak semula ditentukan kepada pribadi tertentu atau sejumlah orang
tertentu sekalipun pada akhirnya untuk kemaslahatan atau
kepentingan umum, karena apabila penerima wakaf telah wafat
maka harta wakaf itu tidak boleh diwarisi oleh ahli waris yang
menerima wakaf.
13. Harta yang diwakafkan
Harta itu
mestilah benda
yang dapat di
ambil
manfaatnya
Harta yang
diwakafkan
kepada
penerima wakaf
wujud waktu itu
Harta yang
diwakafkan itu
memberi
faedah yang
berpanjangan
Diwakafkan
untuk tujuan
yang baik
sahaja dan
tidak menyalahi
syarak
14. Barang yang diwakafkan dapat diganti dengan yang lebih baik.
Penggantian barang dalam wakaf ada dua macam :
1. Penggantian karena kebutuhan,
misalnya barang wakaf berupa Masjid dan tanahnya,
apabila telah rusak dan tidak mungkin lagi digunakan, maka
tanahnya di jual untuk menggantikannya. Hal ini
diperbolehkan karena apabila barang asal sudah tidak dapat
lagi digunakan sesuai tujuan, maka dapat diganti dengan
barang lainnya.
2. Penggantian karena kepentingan yang lebih kuat.
Hal ini diperbolehkan menurut Imam Ahmad dan Ulama
lainnya. Imam Ahmad beralasan bahwa Umar bin Khattab r.a.
pernah memindahkan Masjid Kufah yang lama ketempat yang
baru dan tempat yang lama itu dijadikan pasar bagi penjual
tamar (ini adalah contoh penggantian barang wakaf yang
berupa tanah)
15. Hikmah wakaf :
1. Memperoleh pahala berlipat ganda dari Allah swt. Yang tidak akan pernah terputus
2. Memupuk kepedulian sosial terhadap lembaga sosial yang membutuhkan dana
atau orang lain yang lemah dalam memperoleh penghasilan
3. Menghimpun dana bagi pengembangan dan kelangsungan agama islam di suatu
daerah
4. Memberi kesempatan kepada orang yang memiliki kekayaan untuk beramal jariah
yang lebih lama dimanfaatkan oleh lembaga atau orang lain
5. Mewujudkan sebuah masyarakat penyayang yang memilikisifat tolong menolong
antara satu sama lain
6. Menghilangkan jurang pemisah antara orang kaya dengan orang miskin dengan
menyediakan kemudahan umat melalui sistem wakaf
7. Meningkatkan kerjasama dan silaturahmi dalam sistem perekonomian
8. Mamberikanksempatan untuk beramal jariah melalui amaln wakaf
9. Melaksanakan strategi umat islam secara benar dan satu
Adapun bagi masyarakat, manfaat wakaf antara lain :
1. Sebagai sumber dana untuk kepentingan umat Islam
2. Mempermudah kesulitan yang dihadapi dalam membangun sarana dan
prasarana yang bersifat sosial dan keagamaan.
3. Meningkatkan syiar Islam.
16. Dalil tentang ketentuan wakaf:
1. Dalil nagli
“Kamu tidak akan memperoleh
kebajikan,sebelum kamu menginfakkan
sebagian harta yang cintai, dan apa pun
yang kamu infakkan, tentang hal itu
sungguh, Allah maha mengetahui.” (Q.S.
Ali Imran (3): 92)
17. Q.S. al-Baqarah (2): 261
Artinya :
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi sesiapa yang
Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.” (Q.S. al-Baqarah (2): 261)
18. Q.S. al-Baqarah (2): 267
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usaha kamu yang baik-baik,
dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu.” (Q.S. al-Baqarah (2): 267)
19. Rasulullah saw. bersabda :
“ Sesunggnya Umar telah memperoleh sebidang
tanah di Khaibar, lalu dia bertanya kepada Nabi
dengan berkata; Wahai Rasulullah, apakah
peritahmu kepadaku sehubungan dengan tanah
tesebut ? Beliau menjawab: “ Jika engkau suka
tahanlah tanah itu dan sedekahkan mafaatnya.
Maka dengan peunjuk beliau, umar menyedekahkan
manfaatnya dengan perjanjian tidak akan dijual
tanahnya, tidak dihibahkan atau diberikan dan tidak
pula diwaiskan
(HR. Bukhari dan Muslim)
20. Dalil agli :
Peraturan Pemerintah No.28 tahun 1977 Tentang pewakafan anah milik
Peraturan Mentri dalam Negri No.6 tahun 1977 tentang tata cara perwakafan tanah milik.
Peraturan Mentri Agama No,1 tahun 1978 tentang peraturan pelaksanaan PP No.28 th 1977
tentang tata cara perwakafan tanah milik.
Peraturan direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam No Kep/P/75/1978 tentang Formulir dan
pedoman Pelaksanaan Peraturan pewakafan tanah milik
Menurut undang no 41 tahun 2004 tentang wakaf ,menjelasakan bahwasanya :
Wakaf tidak hanya benda tidakbergerak tetapi juga dapat benda bergerak,seperti uang. Selain itu
juga diatur mengenai kebijakan perwakafan perwakafan di Indonesia,mulai dari pembentukan
nadzir (lembaga wakaf/BWI) sampai dengan manajemen pengelolaan harta wakaf.
Empat hal penting dalam wakaf produktif:
Mengembangkan benda wakaf yang asalnya hanya terfokus pada tanah,bias berbentuk uang
tunai,bahkan surat-surat berharga
Harta wakaf boleh dikelola dan dikembangkan
Pengembangan dalamhal mustahiq wakaf,dimana penerima tidak hanya kaum duafa untuk
keperluan tempat ibadah dan sarana social, melainkan juga untuk pengembangan SDM seperti
pemberian beasiswa,biaya penelitian,biaya operasional penerjemah karya-karya ilmiah dan lain
sebagainya
Undang – undang mengakui keabsahan lembaga yang bergerak dibidang wakaf
21. Pengelolaan wakaf :
1. Jujur dalam mengelola wakaf
Jujur yaitu sikap setia,taat,patuh dan amanah.
Jujur harus diterapkan pada :
Diri sendiri
Kehidupan bermasyarakat
Lingkungan keluarga
22. Pengelolaan wakaf produktif :
Prinsip perekonomian islam :
2.Adanya kehidupan
bermasyarakat
untuk mencapai
kesejahteraan dan
kesetaraan
sehingga tidak ada
perbedaan yang
tajam dalam
ekonomi.
1. Dalam kehidupan
individu islam
menciptakan kondisi
yang adil agar setiap
individu menempuh
kehidupan yang
bersih dan layak
23. Pengelolaan wakaf produktif :
Sesuai uu wakaf no 41/2004 pasal 22 , harta wakaf
hanya diperuntukkan bagi :
1. Sarana dan kegiatan ibadah
2. Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan
3. Bantuan kepada fakir miskin,anak terlantar,yatim
piatu dan beasiswa
4. Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat islam
5. Kemajuan dan kesejahteraan umum lainnya yang
tidak bertentangan dengan syariah dan peraturan
perundang-undangan
24. Benda bergerak
Harta benda yang tidak bisa habis karena dikomsumsi,
meliputi :
a) Uang, logam mulia, surat berharga
b) Kendaraan, hak atas kekayaan intelektual
c) Benda bergerak lain sesuai denganketentuan syariah dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
• Lima butir keputusan MUI, yaitu :
1. Wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan seseorang,
kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk
uang tunai.
2. Termasuk kedalam pengertian uang dadalah surat-surat
berharga
3. Wakaf uang hukumnya boleh
4. Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk
hal-hal yang dibolehkan secara syar’i
5. Nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya,tidak
25. Tata Cara Sertifikasi Tanah Wakaf :
A. Tanah yang sudah bersertifikat
1. Persyaratan pembuatan Akta Ikrar Wakaf
1. Sertifikat Hak atas Tanah dari BPN (badan pertahanan nasional)
2. Surat keterangan dari desa diketahui camat bahwa tanah tidak dalam sengketa;
3. Surat keterangan pendaftaran tanah (SKPT) dari BPN;
4. Wakif (orang yang berwakaf) menghadap langsung dengan ke PPAIW (pejabat
pembuat akta ikrar wakaf)
5. PPAIW meneliti nadzir, kemudian menerbitkan surat pengesahan nadzir (Model W5
atau W5a);
6. Wakif mengikrarkan wakaf di hadapan PPAIW, nadzir, dan dua orang saksi;
7. PPAIW menerbitkan Akta Ikrar Wakaf rangkap tiga.
2. Prosedur Pensertifikatan Tanah Wakaf di BPN, melampirkan:
1) Sertifikat tanah;
2) Ikrar Wakaf;
3) Akta Ikrar Wakaf;
4) Surat permohonan pensertifikatan yang ditujukan ke BPN;
5) Sertifikat Wakaf diterbitkan oleh BPN.
26. B. Tanah yang belum bersertifikat
1. Persyaratan Pembuatan Akta Ikrar Wakaf
a. Surat-surat kepemilikan tanah;
b. Surat keterangan dari desa diketahui camat bahwa tanah tidak dalam sengketa;
c. Surat keterangan kepala BPN setempat bahwa tanah itu belum mempunyai sertifikat;
d. Wakif (orang yang berwakaf) menghadap langsung dengan ke PPAIW (pejabat pembuat akta
ikrar wakaf)
e. PPAIW meneliti nadzir, kemudian menerbitkan surat pengesahan nadzir (Model W5 atau W5a);
f. Wakif mengikrarkan wakaf di hadapan PPAIW, nadzir, dan dua orang saksi;
g. PPAIW menerbitkan Akta Ikrar Wakaf rangkap tiga.
2. Prosedur Pensertifikatan Tanah Wakaf di BPN, melampirkan:
a. Surat kepemilikan tanah;
b. Ikrar Wakaf;
c. Akta Ikrar Wakaf;
d. Surat Pengesahan Nadzir;
e. Surat Permohonan pensertifikatan yang ditujukan ke BPN;
f. Hak milik tanah akan dikonversi langsung ke atas nama wakif bila memenuhi syarat; tetapi
g. Hak milik tanah akan melalui prosedur pengakuan hak atas tanah wakif terlebih dahulu apabila
persyaratannya tidak memenuhi untuk dikonversi secara langsung.
h. Kemudian berdasarkan akta ikrar wakaf, hak milik atas tanah dibalik atas nama nadzir;
i. Bagi konversi yang dilaksanakan melalui prosedur pengakuan hak, pencatatan penerbitan
sertifikat dilakukan sebagaimana Peraturan Mendagri Nomor 6 Tahun 1977;
Sertifikat Wakaf diterbitkan oleh BPN.
27. Prosedur Mewakafkan Harta Ke Baitulmal :
Pemohon perlu mengemukakan surat permohonan untuk
mewakafkan harta kepada Baitulmal MAIWP serta
melampirkan salinan hak milik atau apa-apa bukti pengesahan
pemilikan harta yang hendak diwakafkan.
Bagi kes yang tidak mempunyai dokumen hak milik sebenar,
pemohon dikehendaki membuat surat akuan sumpah bagi
mengesahkan perkara di atas.
Pihak Baitulmal akan membuat lawatan dan siasatan
terperinci terhadap harta yang hendak diwakafkan supaya
status sebenar harta berkenaan dapat dikenalpasti.
Pewakaf dikehendaki menyempurnakan surat cara wakaf
yang disediakan oleh Baitulmal MAIWP.
Baitulmal akan membuat pindahmilik tanah di Pejabat Tanah
Dan Galian Wilayah Persekutuan dan menyelesaikan urusan
proses pewakafan.
28. Contoh Surat Pernyataan Ikrar Wakaf
SURAT PERNYATAAN IKRAR WAKAF
Yang bertanda tangan di bawah ini :
N a m a
Tempat tanggal lahir
Jenis kelamin
Agama
Pekerjaan
Alamat
No. Identitas/KTP
: .. ..............................
: .................................
: ................................
: Islam
: .................................
: ......................................................................................
. .....................................................................................
: . ....................................................
Pada hari ini,hari ............tangga .................... saya mewakafkan tanak hak milik saya No. Sertifikat/persil/girik ................. Seluas .............. m2 panjang .............. m lebar .............. m, terletak di ...................
kelurahan ..................... Kecamatan ......................... Kota Bekasi.
Adapun batasan-batasan tanah sebagai berikut
Sebelah Timur
S ebelah Barat
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Untuk keperluan
: ......................................
: . .....................................
: . .....................................
: .......................................
: . .......................................
Demikian surat pernyataan Ikrar Wakaf ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tidak ada paksaan dari pihak manapun serta mendapat persetujuan dari
pihak keluarga. Pernyataan ini dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan hukum yang berlaku.
Solok, ................................. M
Yang menyatakan
materai 6000
. ............ .....................................
Menyetujui (pihak keluarga) :
1. .......................
2 . .........................
. ............................................
.............................................
Saksi-saksi
1. ........................
2. .......................
(.............................................)
(.............................................)
Mengetahui,
Lurah kelurahan ......................
.................................................