SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Kota Cirebon kini menjadi salah satu sasaran empuk bagi para pebisnis lokal
maupun asing, terbukti kini telah banyaknya pasar modern yang kini menjamur dimana-
mana. Baik daerah perumahan bahkan sampai ke pemukiman padat penduduk. Salah satu
pasar modern yang kini menjamur adalah hadirnya beberapa gerai minimarket.
Perkembangan minimarket di kota Cirebon seakan seperti jamur yang tumbuh dimusim
penghujan.
Terlihat yang paling banyak dan mendominasi minimarket di Cirebon adalah
Alfamart dan Indomart. Namun tata letak minimarket kini banyak yang menyalahi aturan
yang dimana hampir di setiap titik kota dengan jarak kurang dari lima puluh meter berdiri
minimarket AlfaMart dan Indomart. Seharusnya, jarak antar minimarket dengan pasar
tradisional/ pasar klontong 0,5 kilometer. Kondisi tersebut lambat laun akan menjatuhkan
pasar tradisional/klontong yang di dalamnya didominasi masyarakat kecil. Hadirnya
minimarket ini menjadi ancaman bagi toko kelontong, bahkan banyak dari mereka yang
akhirnya gulung tikar karena tidak dapat bertahan dan bersaing dari maraknya minimarket
yang terdapat di Cirebon.
Minimarket dan Toko Kelontong memiliki perbedaan, yaitu Minimarket
merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “mini” dan “market”. Mini berarti “kecil”
sedang market berarti “pasar”. Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang kecil, atau
diperjelas menjadi sebuah sebuah tempat yang kecil tapi menjual barang-barang
bervariatif dan lengkap seperti di dalam pasar. Adapun konsep pelayanan dalam
minimarket yaitu dimana pembeli bisa mengambil barang sendiri sehingga seolah-olah
terlayani dengan sendirinya. Disinilah inti perbedaan antara minimarket dengan toko
kelontong. Toko kelontong masih mengandalkan model dimana penjual mengambilkan
barang yang akan dibeli oleh pelanggan.
Terdapat beberapa hal yang menjelaskan bahwa ada banyak toko atau kios-
kios kecil yang terkena dampak minimarket. Pertama, harga, dimana minimarket banyak
2
memberi potongan-potongan harga yang membuat harga barang tersebut relative lebih
murah. Kedua, fasilitas, dimana minimarket memiliki fasilitas-fasilitas yang lebih seperti
AC dan Musik yang membuat konsumen merasa betah untuk belanja di tempat tersebut.
Ketiga, yang paling penting adalah pelayanan terhadap konsumen yang dimana
Minimarket memberikan pelanyanan yang sangat bagus, misalnya: kesopanan,
penyambutan, sampai dengan mencarikan barang yang diinginkan oleh konsumen.
Demikianlah faktor-faktor yang menyebabkan eksistensi minimarket lebih
unggul dibandingkan dengan toko kelontong. Toko kelontong semakin terpuruk karena ia
tidak bisa mengikuti perubahan dan perkembangan zaman. Dimana minimarket selalu
menawarkan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan para pelanggan agar mereka
selalu nyaman dalam berbelanja.
Inilah yang menjadi daya tarik penulis untuk meneliti hal tersebut. Apasaja
faktor perubahan yang menyebabkan toko kelontong tidak dapat bersaing dengan
minimarket dan terus tergusur dengan adanya eksistensi dari minimarket itu sendiri.
Disini penulisakan menganalisis toko kelontong yang terdapat di dekat rumah penulis
yaitu Kalijaga, Cirebon dengan indomaret yang tidak jauh berada didekatnya yaitu
Indomaret cabang Kalijaga. Di dalam bab berikutnya, penulis akan menganalisis sembilan
faktor yang membandingkan antara minimarket dengan toko kelontong.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah yaitu apa saja
faktor yang menyebabkan toko kelontong tidak dapat bersaing dengan maraknya
keberadaan minimarket di Kota Cirebon.
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perbedaan minimarket dengan toko kelontong.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan antara minimarket dan toko
kelontong.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan toko kelontong tergusur
oleh keberadaan dari minimarket.
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Organisasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Minimarket dan Toko Kelontong
A. Minimarket
Minimarket merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “mini” dan “market”. Mini
berarti “kecil” sedang market berarti “pasar”. Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang
kecil, atau diperjelas menjadi sebuah sebuah tempat yang kecil tapi menjual barang-barang
bervariatif dan lengkap seperti di dalam pasar. Dan di di dalam minimarket menerapkan
sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak
minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli
tidak berhutang. Minimarket yang ada di Cirebon yaitu Alfamart dan Indomaret dan banyak
minimarket yang dikelola individu perorangan lain nya.
Adapun keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh minimarket, diantaranya yaitu
dibawah ini.
1. Keunggulan Minimarket
 Menemukan gaya warung dengan bentuk yang menarik
 Memiliki keyamanan dalam ruangan dan kebersihan
 Pelayanan yang baik terhadap pembeli
 Selalu memunculkan promo produk baru
4
2. Kelemahaan Minimarket
 Harga pas tidak bisa tawar menawar
 Tidak bisa beli eceran
B. Toko Kelontong
Toko kelontong adalah suatu toko kecil yang umumnya mudah diakses umum atau
bersifat lokal. Toko kelontong sering ditemukan di lokasi perumahan padat di perkotaan
maupun pedesaan. Kebanyakan toko kelontong masih bersifat tradisional dan konvensional,
dimana pembeli tidak bisa mengambil barangnya sendiri, karena rak toko yang belum
modern dan menjadi pembatas antara penjual dan pembeli.
Seperti yang dapat kita lihat diatas, bahwa dengan keterbatasan tempat maka
membuat para pengunjung merasa tidak nyaman. Ini dikarenakan barang-barang yang tidak
di tata dengan rapih dan tumpuk menumpuk.
Adapun kelemahan dari toko kelontong yaitu sebagai berikut :
1. Kelemahaan Toko Kelontong
 Bentuk warung tidak menarik
 Tata letak barang di dalam warung tidak diatur dengan nyaman dan efesien
 Tidak selalu memperhatikan dengan keyamanan dan kebersihan
5
 Kurangnya penerangan lampu
 Barang tidak lengkap
 Kekurangan modal
2.2. Faktor-Faktor yang Membandingkan antara Minimarket dan Toko Kelontong
Seperti yang kita ketahui, bahwa pendirian minimarket yang terdapat di Kota Cirebon
semakin lama kian meningkat. Hal ini lah yang akan meresahkan para pemilik toko
kelontong, sebab dengan keterbatasan dan kesederhanaan pelayanan yang ditawarkan toko
kelontong tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggan. Sekarang ini, para pelanggan
lebih memilih pergi untuk ke minimarket karena pelayanan yang diberikan disana jauh lebih
baik dibandingkan oleh toko kelontong.
Oleh karena itulah disini penulis akan menjelaskan apa saja faktor-faktor yang
membandingkan antara minimarket dan toko kelontong. Dari faktor-faktor yang akan
dibahas, nantinya kita akan mengetahui mengapa toko kelontong tergusur oleh eksistensi dari
minimarket.
Faktor-Faktor nya yaitu :
1. Tantangan Utama di Masa Depan
Tantangan Utama di Masa Depan Dewasa ini ialah membuat semua jenis organisasi
menjadi organisasi yang lebih baik. Pada dasarnya yang dimaksud dengan organisasi yang
lebih baik adalah organisasi yang semakin tinggi tingkat efektivitasnya dalam upaya
organisasi yang bersangkutan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, bagaimanapun
bentuknya, apa pun strateginya, dalam bidang apa pun ia bergerak dan tidak peduli
besarannya. Pandangan demikian kian menonjol karena semakin disadari bahwa manusia
modern adalah manusia organisasi. Sejak dalam kandungan ibunya hingga masuk keliang
kubur, manusia dewasa ini memuaskan berbagai kebutuhan dan memelihara berbagai
kepentingannya melalui jalur berbagai organisasi. Karena manusia merupakan makhluk yang
dinamis, baik secara internal dalam organisasi maupun secara eksternal, dalam arti
interaksinya dengan lingkungannya, manusia selalu berada pada kondisi cair, yang berarti
dituntut terus berubah dan bahkan ada kalanya berada pada situasi ketidak seimbangan atau
dis-ekuilibrium. Oleh karena itu pengenalan berbagai faktor yang menjadi penyebab
timbulnya tuntutan mewujudkan perubahan terencana merupakan aspek yang amat penting
dari kehidupan organisasional manusia.
6
1.A. Minimarket
Dilihat dari penjelasan faktor tantangan utama masa depan diatas, terlihat
bahwa minimarket selalu berusaha meningkatkan efektivitasnya dalam upaya
mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Karena perkembangan zaman yang terus
menerus berubah, maka minimarket dituntut untuk terus mengikuti perubahan dan
kemauan para pelanggan dengan menggunakan strategi dan perencanaan yang tepat
demi tercapainya tujuan organisasi tersebut. Salah satu yang menjadi contohnya yaitu
selalu meningkatnya kualitas pelayanan agar para pelanggan merasa nyaman dan terus
menjadi pelanggan setia minimarket. Untuk menarik para pengunjung, minimarket
menjual barang-barang bervariasi dan lengkap dan juga memberikan potongan harga
yang tidak diberikan di toko kelontong. Strategi-strategi ini dilakukan agar eksistensi
minimarket tidak pernah pudar ditengah masyarakat.
1.B. Toko Kelontong
Perbedaannya dengan toko kelontong yaitu bahwa toko kelontong tidak siap
untuk mengahapi tantangan di masa depan. Dengan perkembangan zaman yang
semakin maju dan modern, toko kelontong akhirya semakin terpuruk karena ia tidak
sanggup untuk mengubah pola atau strategi pemasarannya. Di saat minimarket
menerapkan konsep baru yaitu dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia
butuhkan dari rak-rak minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir, tetapi justru
toko kelontong masih menerapkan konsep lama yang mana pembeli tidak dapat
mengambil barangnya dengan sendiri. Ini lah salah satu contoh mengapa toko
kelontong akhirnya semakin terpuruk, karena ia tidak bisa mengikuti perubahan dan
perkembangan zaman. Zaman sekarang orang lebih senang berbelanja di minimarket
karena tempat yang nyaman, bersih, barang tertata rapih, dan praktis.
2. Perubahan Dalam Konfigurasi Ketenagakerjaan
Hasil penelitian di Amerika Serikat membuktikan bahwa :
a. Tenaga kerja berusia 50 tahun keatas loyal pada organisasi;
b. Tenaga kerja usia 40 tahunan, loyal pada diri sendiri;
c. Tenaga kerja berusia muda mempatkan flelsibilitas dan kesantaian sebagai nilai
kekaryaan pada peringkat atas, dibarengi oleh nilai kepuasan kerja yang tinggi dan
hubungan yang serasi dengan sesama.
7
Aspek yang kedua yaitu Keragaman yang paling menonjol terlihat pada makin
banyaknya wanita karier dalam berbagai jenis organisasi.
2.A. Minimarket
Karena sekarang ini adanya persepsi bahwa wanita itu sejajar dengan
kedudukan pria, maka tidak heran apabila di perusahaan-perusahan banyak wanita karir
yang berkecimpung di dalamnya, termasuk di dalam minimarket.
Jumlah wanita di dunia usaha minimarket tidak sedikit, maka dari itu ialah
perlunya kemampuan untuk mengubah kebijaksanaan manajemen sumber daya manusia
seperti dalam hal penempatan, alih tugas, alih wilayah kerja, promosi, jam kerja,
pengaturan cuti tahunan, fasilitas asuh anak dan berbagai kebijaksanaan lain yang harus
memperhitungkana kepentingan para wanita karir.
2.B. Toko Kelontong
Berbeda dengan toko kelontong, karena toko kelontong di kelola sendiri oleh
pemiliknya maka perubahan dalam konfigurasi ketenagakerjaan tidak mempengaruhi
sistem tata kelola dari toko kelontong tersebut.
3. Tingkat Pendidikan Para Pekerja
Kenyataan menunjukkan bahwa baik di negara-negara industri/maju, maupun di
negara-negara dunia ketiga, tingkat pendidikan formal para warga masyarakat semakin tinggi
terhadap peningkatan harapan dalam karier/ perolehan pekerjaan serta penghasilan.
Di sisi lain, lapangan kerja yang tersedia tidak sesuai degan tingkat dan jenis
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja. Maka konsekuensi yang
harus dihadapi organisasi yaitu salah satunya menyelenggarakan pelatihan secara intensif dan
terprogram agar para pegawai memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
3.A. Minimarket
Di dalam organisasi minimarket, para pekerja yang ingin melamar menjadi
pegawai mempunyai standarisasi pendidikan. Mereka yang ingin mendaftar harus
memenuhi kualifikasi pendidikan yaitu SMA/SMK,D1,D3,S1. Tingkat pendidikan
inilah yang akan mempengaruhi posisi mereka nantinya. Semakin tinggi jenjang
pendidikan, maka semakin tinggi pula jabatan yang akan dicapai. Contohnya yaitu
8
untuk menjadi karyawan yang melayani pelanggan dan melayani pembayaran
pelanggan, di haruskan minimal lulusan SMA. Terkadang dengan pengetahuan
lulusan SMA, banyak dari mereka yang masih memiliki keterampilan yang sangat
terbatas. Oleh sebab itu, perusahaan memberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum
mereka masuk bekerja. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan mereka pada saat bekerja di minimarket, seperti keterampilan dalam
melayani pelanggan dengan baik dan pada saat menjadi kasir.
Dengan pelatihan ini, maka diharapkan karyawan dapat bekerja dengan
maksimal dan tidak mengecewakan pelanggan. Sehingga tidak heran jika kita masuk
ke dalam minimarket, maka kita akan dilayani dengan penuh sopan, santun dan
ramah.
3.B Toko Kelontong
Berbeda dengan toko kelontong,di dalam toko kelontong maka tidak ada
standarisasi pendidikan untuk menjadi pegawai toko kelontong. Biasanya di dalam
toko kelontong, pihak keluarga (pemilik) lah yang mengelola sendiri mulai dari
melayani sampai proses pembayaran. Karena tidak adanya kualifikasi tertentu dan
tidak adanya pelatihan yang diberikan oleh pimpinan, maka tidak heran jika terkadang
para pelanggan tidak merasa nyaman pada saat di toko kelontong. Ini disebabkan
karena pemilik toko kelontong tidak ramah / judes.
Disini terletak perbedaan antara minimarket dan toko kelontong. Di dalam
toko kelontong tidak adanya tuntutan untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan
dalam memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan. Sedangkan di minimarket
selalu dituntuk untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan sebagai jenjang karir
para pegawai.
4. Teknologi
Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan.
Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Jadi, pengertian
teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat
lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
9
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin
otomatis.
Adapula perkembangan temuan-temuan baru baru di bidang perangkat keras yaitu
tersedianya berbagai jenis komputer seperti frame raksasa, PC dan notebook, dengan
kemampuan mengolah data beraneka ragam.
4.A. Minimarket
Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa kemajuan tekologi adalah sesuatu
yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, maka minimarket selalu dituntuk
untuk mengikuti dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan seperti kemajuan
teknologi sekarang ini.
Contohnya yaitu adanya mesin kasir dan mesin kartu kredit. Mesin kasir ini
digunakan untuk mempermudah dalam menghitung dan dalam proses transaksi
pembayaran. Sedangkan mesin kartu kredit yaitu untuk mempermudah para
pelanggan apabila ada yang tidak membayar dengan menggunakan uang cash.
Dengan alat-alat teknologi inilah maka minimarket digemari oleh para pelanggan.
Karena pelayanan yang diberikan lebih praktis dan efektif.
Temuan teknologi lainnya yaitu adanya Air Conditioner (AC) di dalam
ruangan minimarket. Sekarang ini para pelanggan lebih memilih pergi berbelanja ke
tempat yang bersih dan sejuk agar mereka merasa nyaman berada di dalamnya.
4.B. Toko Kelontong
Berbeda dengan toko kelontong, bahwa ia belum bisa mengikuti kemajuan
tekonlogi seperti halnya minimarket karena keterbatasan modal yang dimiliki.
Walaupun teknologi sekarang kian menerus berkembang, namun toko kelontong
masih masih menggunakan cara tradisional. Proses pembayaran masih menggunakan
manual atau hanya menggunakan kalkulator, berbeda dengan minimarket yang sudah
menggunakan mesin kasir. Dan apabila pelanggan tidak bisa membayar menggunakan
uang cash, toko kelontong tidak dapat menerimanya karena tidak adanya mesin kartu
10
kredit. Adapun sebagian toko kelontong yang dapat menerima kredit, tetapi dengan
cara ditulis dibuku hutang.
Inilah salah satu yang menyebabkan semakin terpuruknya toko kelontong.
Disaat teknologi terus berkembang, dan masyarakat beralih kepada minimarket yang
memberikan pelayanan serba maksimal, tetapi di sisi lain toko kelontong tidak dapat
beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
5. Situasi Perekonomian
Dalam bidang perekonomian dunia mengalami berbagai perkembangan, baik yang
positif maupun negatif, yang pada gilirannya berakibat pada perubahan dalam cara mengelola
organisasi pada tingkat mikro. Berbagai kejutan tejadi yang menuntut perubahan dalam
kehidupan organisasi.
Kejutan itu salah satunya yaitu kenaikan harga minyak. Dengan adanya kenaikan
harga minyak ini, maka dunia bisnis mau tidak mau harus mengubah persepsinya tentang
seluruh kegiatan bisnis.
5.A. Minimarket
Sekarang ini pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu ingin mengurangi
subsidi bbm sehingga harga BBM di pasaran akan mengalami kenaikan. Dengan
adanya kenaikan harga BBM ini jelas akan memberikan dampak kepada pengusaha-
pengusaha yang terdapat di Indonesia, khususnya para pengelola minimarket.
Kerana harga BBM meningkat, maka harga barang-barang kebutuhan pokok
dan segala barang yang dijual di dalam minimarket akan mengalami kenaikan.
Kenaikan harga inilah yang akan meresahkan masyarakat luas.
5.B. Toko Kelontong
Paska Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengumumkan kenaikan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) , maka mulai muncul dampak dari kebijakan
tersebut. Dampaknya bukan saja dirasakan oleh minimarket tetapi juga sangat
dirasakan sekali oleh para pemilik toko kelontong, yaitu harga kebutuhan pokok terus
melambung tinggi. Karena para pemilik toko kelontong belanja barang di agen
dengan harga yang tinggi, maka terpaksa pemilik toko pun harus menjual dengan
harga yang lebih tinggi lagi demi mendapatkan keuntungan.
11
Seperti yang dikatakan oleh pemilik toko kelontong Pak Yusuf yang terdapat
di Kalijaga, yaitu barang primer dari pabrikan seperti rokok, sabun mandi, sabun cuci,
pasta gigi, obat-obatan dan snack kenaikannya mencapai 20 persen.
6. Berbagai Kecenderungan Sosial
Usahawan yang menghasilkan barang atau jasa tertentu biasanya mengamati perilaku
pelanggannya. Preferensi pelanggan sering berubah. Faktor penyebabnya pun dapat beraneka
ragam, diantaranya yaitu :
 Kemampuan finansial meningkat
 Perubahan status sosial
 Pertimbangan gengsi
 Adanya produk yang sedang trendy
Dengan demikian, organisasi secar periodik harus merubah cara berinteraksi dengan
pelanggan, yang berarti berbeda dalam struktur, sistem, budaya dan pelayanan.
Perusahaan yang tidak mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan akan ditinggalkan.
Pelanggan akan beralih kepada pesaing kita.
6.A. Minimarket
Karena perilaku pelanggan sering berubah secara periodik, maka manajer
minimarket harus selalu bisa membaca keinginan para pelanggannya. Ini dilakukan
agar para pelanggan tidak meninggalkannya.
Pelanggan tidak lagi mau menerima pelayanan yang jelek atau kualitas rendah.
Untuk menjadi organisasi yang kompetitif, perusahaan harus lebih cepat dalam
merespons kebutuhan pelanggan dan hal ini dapat berubah sepanjang waktu. Manajer
yang bijak akan selalu berusaha bedara satu langkah di depan.
Contoh yang dilakukan pihak minimarket yaitu untuk menarik pelanggan
maka setiap sebuan sekali minimarket mengadakan harga promo, dimana produk
tertentu akan diberikan diskon sesuai dengan ketentuan berlaku. Ini seperti yang
sering dilakukan di minimarket Indomaret cabang Kalijaga.
Dengan demikian, para pelanggan tertarik dan selalu berkunjung ke Indomaret
tersebut. Kegiatan ini dilakukan semata mata untuk memberikan kepuasan pelanggan.
12
Karena perusahaan yang tidak mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan akan
ditinggalkan dan dapat beralih ke yang lain.
6.B. Toko Kelontong
Berbeda dengan toko kelontong, ia kurang memperhatikan keinginan
pelanggan. Ini lah yang menyebabkan toko kelontong ditinggalkan oleh para
pelanggannya. Para pelanggan merasa bahwa pelayanan yang diberikan oleh pemilik
toko kurang maksimal dan tidak memenuhi harapan para pelanggan.
Contohnya yaitu sekarang ini pelanggan lebih senang belanja di tempat yang
nyaman, yang barang-barangnya tersusun secara rapih di rak rak yang sudah di tata
dengan baik sesuai dengan jenis barangnya. Sedangkan di toko kelontong kita tahu
bahwa barang-barag yang dijual disana sangat tidak tersusun dengan rapih, karena
tempat yang sempit maka membuat barang-barang yang dijual tumpuk-tumpukan
tidak karuan. Seharusnya sekarang ini para pemilik toko kelontong dapat
membacaapa yang dingini oleh pelanggan. yaitu seperti membuat rak-rak seperti di
minimarket dan menyusun barang dagangan dengan rapih agar para pelanggan dapat
merasa nyaman pada saat berbelanja.
7. Faktor Geopolitik
Di dalam dunia bisnis, faktor gepolitik ini bisa menyagkut masalah kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah tentang peraturan tata usaha dak tata kelolanya. Salah satunya
yaitu seperti dalam UU nomer 20 tahun 2008, tentang usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
dijelaskan bahwa Minimarket dikategorikan sebagai Pasar Modern yang manajemen
pengelolaannya diselenggarakan oleh perusahaan besar dan barang yang dijual beragam serta
dalam kuantitas yang relatif banyak,bisa mencapai puluhan ribu item. Dari segi tempat lebih
tertata dan dikelola dengan manajemen modern. Sedangkan Pasar atau Pedagang Tradisional
(Toko Kelontong) sangat sederhana baik dari segi metode maupun teknologi. Barang yang
dijual pun sangat terbatas.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi munculnya kanibalisme pelaku usaha modern
seperti Minimarket ini terhadap pelaku usaha lemah dalam hal ini Pasar Tradisional (Toko
Kelontong), maka pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yaitu tentang pembinaan dan
penataan sehingga para pelaku usaha perdagangan ini bisa sama-sama tumbuh (Peraturan
Menteri PerdaganganRI no. 53 tahun 2008).
13
Maksud dan tujuan dikeluarkannya peraturan Menteri No. 53 Tahun 2008 yaitu
sebagai beikut :
1. Memberikan arah kebijakan dalam penataan dan pembinaan terhadap pedagang
eceran.
2. Mewujudkan keseimbangan pertumbuhan baik terhadap minimarket maupun
pedagang kecil.
3. Memberikan perlindungan terhadap usaha mikro dan kecil pada sektor perdagangan
eceran.
7.A. Minimarket
Kebijakan liberalisasi pasar modern dan ritel yang berawal pada tahun 1998
membuat para pengusaha asing masuk ke pusat-usat kota di Indonesia. Hal ini
menjadi salah satu alasan ritel modern lokal menjamur ke daerah pemukiman.
Minimarket sebagai ritel-ritel atau toko modern melesakkan strategi pengembangan
usahanya ke kota-kota kecamatan, pinggiran kota, desa-desa bahkan pelosok
sekalipun. Hal ini dilakukan karena pada pusat kota sudah begitu banyak hypermarket
dan supermaret. Selain itu minimarket sengaja mendekati konsumen akhir yaitu
masyarakat yang bermukim.
Karena maraknya pendirian minimarket hingga ke pelosok pemukiman warga,
maka pemerintah daerah mengatur persyaratan tentang jarak pendirian antara
minimarket dengan toko kelontong. Persyaratannya yaitu :
1. berjarak minimal 0,5 km dari pasar tradisonal dan 0,1 km dari usaha
kecil sejenis yang terletak di pinggir jalan kolektor/artteri
2. di pinggir jalan lingkungan dengan luas gerai sampai dengan 200m
persegi, berjarak minimal 0,5 km dari pasar tradisional dan usaha kecil
sejenis
7.B. Toko Kelontong
Apabila dilihat dari peraturan daerah diatas maka telah memuat berbagai hal
mengenai kebijakan operasional ritel termasuk minimarket. Tetapi anehnya dalam
pengimplementasiaannya berebda dengan apa yang sudah ada di peraturan tersebut.
Pemerintah seakan-akan buta melihat hal ini. Banyak minimarket yang berdiri dengan
14
jarak yang sangt dekat dengan toko kelontong, kurang dari o,1 km seperti yang tertera
di peraturan daerah tersebut.
Oleh karena itu, menjamurnya minimarket telah menyebabkan toko-toko
kelontong atau warung rumahan milik rakyat terpaksa gulung tikar. Cobalah keliling
kota menelusuri jalan-jalan di pemukiman penduduk. Kita akan temukan banyak
minimarket. Bahkan, antara satu minimarket dengan minimarket lainnya dari
waralaba yang berbeda hanya terpaut jarak kurang dari 50 meter. Dan, bahkan ada
dua merk waralaba yang bersaing saling berhadapan dan berdampingan.
Bila kehadiran minimarket ini tidak diatur dan dibatasi, toko kelontong dan
warung-warung kecil terancam gulung tikar semua. Padahal warung-warung kecil
adalah sumber penghasilan utama bagi keluarga masyarakat kelas bawah. Bahkan
kehadiran minimarket yang sudah masuk ke kecamatan akan membunuh pedagang
kecil di daerah.
8. Persaingan
Salah satu ciri dunia bisnis dewasa ini adalah munculnya persaingan. Persaingan ini
bukan hanya di dalam perusahaan-perusahaan besar, tetapi di dalam usaha mikro pun terdapat
persaingan yang begitu kuat. Sifat persaingan tersebut menuntut perusahaan-perusahaan itu
untuk :
a. Mempertahankan keunggulan kompetitif yang dimilikinya;
b. Meningkatkan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan;
c. Menjamin kontinuitas suplai barang yang dijualnya disertai pelayanan purna jual yang
dapat diandalkan;
d. Menjual produknya dengan harga bersaing dengan produk lain yang sejenis yang
dipasarkan oleh perusahaan pesaing.
Dalam situasi demikian,setiap perusahaan dituntut agar mampu meningkatkan daya
saingnya. Salah satu lahan yang diperlukan untuk itu ialah manajemen yang inovatif, suatu
hal yang menjadi sasaran PO.
8.A. MiniMarket
Minimarket selalu berusaha untuk menjaga keunggulan kompetitif yang
mereka berhasil punyai, hal tersebut ditandai dengan evaluasi manajemen yang rutin
15
dilakukan. Keunggulan kompetitif yang dimaksudkan disini adalah, pelayanan yang
selalu mengutamakan kenyamanan konsomen dari mulai memasuki minimarket,
hingga pada saat konsumen selesai belanja dan keluar dari minimarket.
Peningkatan mutu yang selalu diutamakan minimarket bisa dilihat dari
pemilihan produk yang mereka pasarkan, meskipun seringkali ditemui kasus produk
yang ilegal, yang tetap memiliki mutu yang bagus. Keterjaminan produk yang disukai
pasar atau konsumen akan selalu dipertahankan keberadaan dalam list produk mereka.
Penentuan harga pun dala manajemen minimarket sangat detail dan teliti, dengan
beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan.
8.B. Toko Kelontong
Sedangkan pada toko kelontong keunggulan kompetitif yang dimiliki pemilik
toko, terkadang luput dari penglihatan atau pengamatan. Karena manajamen yang
digunakan adalah manajemen tukang baso, si pemilik punya modal, dia juga yang
berbelanja dan dia juga yang mengavalusi total pemasukan dan pengeluaran.
Peningkatan mutu dari toko kelontong bukan tidak dilakukan, akan tetapi tidak
dilakukan secara menyeluruh. Produk yang masuk list barang yang toko kelontong
jual atau tawarkan, hanya produk-produk legal. Hal ini karena akses atau link produk
ilegag tidak menembus toko kelontong.
9. Pelestarian Lingkungan
Dewasa ini makin santer kedengaran ungkapan yang mengatakan bahwa umat
manusia yang hidup sekarang bukannya mewarisi planet bumi dengan segala isinya dari
nenek moyang, melainkan dipinjam dari generasi-generasi yang masih akan lahir kelak.
Makna ungkapan tersebut ialahbahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat
manusia, sumber daya alam harus diupayakan kelestariannya. Karena itulah banyak pihak
yang menyuarakan pandangan mutlak perlunya pembangunan ekonomi yang berwawasan
lingkungan di laksanakan dan dipertahankan.
Upaya pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, atau
tanggung jawab sebagian masyarakat, melainkan tanggung jawab bersama. Dunia bisnis, baik
sebagai keseluruhan maupun pada tingkat mikro, harus berperan serta secara aktif karena
16
sesungguhnya adalah demi kepentingan dunia usaha tersebut untuk menunjukkan
kepeduliaan pada pelestarian lingkungan.
9.A. Minimarket
Seperti yang sudah dikatakan diatas, bahwa upaya pelestarian lingkungan
bukan hanya tanggung jawab pemerintah, atau tanggung jawab sebagian masyarakat,
melainkan tanggung jawab bersama. Dunia bisnis, baik sebagai keseluruhan maupun
pada tingkat mikro, harus berperan serta secara aktif karena sesungguhnya adalah
demi kepentingan dunia usaha tersebut untuk menunjukkan kepeduliaan pada
pelestarian lingkungan.
Contohnya yaitu, apabila lingkungan minimarket bersih dan sehat, maka para
konsumen akan berada pada kondisi sehat pula dan dengan demikian akan semakin
mampu meningkatkan produktivitas dan penghasilannya yang pada gilirannya
memungkinkan mereka membelanjakan sebagian penghasilannya untuk memenuhi
berbagai kebutuhannya.
9.B. Toko Kelontong
Demikian juga dengan toko kelontong. Walaupun keterbatasan lahan, namun
toko kelontong harus tetatp dijaga kelestarian lingkungannya. Apabila tokonya bersih
dan sehat, maka pengunjung yang ingin berbelanja pun akan merasa nyaman dan
mereka pun akan selalu dalam kondisi yang sehat pula.
Apabila semua di kalangan bisnis menerapkan prinsip pelestarian lingkungan,
maka masyarakat di Indonesia akan selalu sehat dan produktivitasnya pun meningkat.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kota Cirebon kini menjadi salah satu sasaran empuk bagi para pebisnis lokal
maupun asing, terbukti kini telah banyaknya pasar modern yang kini menjamur dimana-
mana. Salah satu pasar modern yang kini menjamur adalah hadirnya beberapa gerai
minimarket. Terlihat yang paling banyak dan mendominasi minimarket di Cirebon adalah
Alfamart dan Indomart.
Minimarket dan Toko Kelontong memiliki perbedaan, yaitu Minimarket
merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “mini” dan “market”. Mini berarti “kecil”
sedang market berarti “pasar”. Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang kecil, atau
diperjelas menjadi sebuah stempat yang kecil tapi menjual barang-barang bervariatif dan
lengkap seperti di dalam pasar. Adapun konsep pelayanan dalam minimarket yaitu
dimana pembeli bisa mengambil barang sendiri sehingga seolah-olah terlayani dengan
sendirinya. Disinilah inti perbedaan antara minimarket dengan toko kelontong. Toko
kelontong masih mengandalkan model dimana penjual mengambilkan barang yang akan
dibeli oleh pelanggan.
Dengan perbedaan konsep pelayanan ini, maka jelas toko kelontong semakin
tergusur dengan keberadaan minimarket. Dimana sekarang ini masyarakat lebih menyukai
konsep pelayanan mandiri dibandingkan dengan konsep lama yang diterapkan oleh toko
kelontong. Toko kelontong semakin terpuruk karena ia tidak bisa mengikuti
perkembangan zaman dan tidak adanya kemauan untuk berubah. Faktor-faktor yang
membandingkan antara minimarket dan keterpurukan toko kelontong yaitu diantaranya :
Faktor tantangan utama di masa depan, perubahan dalam konfigurasi ketenagakerjaan,
tingkat pendidikan para pekerja, teknologi, situasi perekonomian, berbagai
kecenderungan sosial, faktor geopolitik, persaingan, dan pelestarian lingkungan.
Dari analisis faktor-faktor diatas, maka kita dapat mengetahui mengapa toko
kelontong semakin terpuruk keadaannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Siagian,Sondang P. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1995.
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor53 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
http://id.wikipedia.org/wiki/Supermarket
http://id.wikipedia.org/wiki/Toko_kelontong
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article

More Related Content

What's hot

Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanMaulina Sahara
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Jogo Hera
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaQuinta Nursabrina
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Puw Elroy
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasRandiarsa Saputra
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankM Abdul Aziz
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Proposal usaha makanan
Proposal usaha makananProposal usaha makanan
Proposal usaha makanansohibikhsan
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankAfdal Adam
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Dayana Florencia
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiUni Azza Aunillah
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeIhsan Amruh
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 

What's hot (20)

Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Proposal usaha makanan
Proposal usaha makananProposal usaha makanan
Proposal usaha makanan
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
Presentasi Koperasi
Presentasi KoperasiPresentasi Koperasi
Presentasi Koperasi
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 

Similar to Minimarket vs Toko Kelontong

MENGANALISIS BISNIS DI LINGKUNGAN SEKITAR.pptx
MENGANALISIS BISNIS DI LINGKUNGAN SEKITAR.pptxMENGANALISIS BISNIS DI LINGKUNGAN SEKITAR.pptx
MENGANALISIS BISNIS DI LINGKUNGAN SEKITAR.pptxBangLaper
 
Rahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarketRahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarketArya Ningrat
 
SCM Retail
SCM RetailSCM Retail
SCM RetailJoko Joe
 
manajemen retail
manajemen retailmanajemen retail
manajemen retailDevi Rahmi
 
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECIL
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECILKEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECIL
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECILZulla Jolie
 
Manajemen retailsmk
Manajemen retailsmkManajemen retailsmk
Manajemen retailsmkAgus Marhadi
 
Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir
Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan KasirMakalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir
Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir'Adinda Mulyani
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...yuwan ditra krahara
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...yuwan ditra krahara
 
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Model Bisnis, Universitas Mercu B...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Model Bisnis, Universitas Mercu B...Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Model Bisnis, Universitas Mercu B...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Model Bisnis, Universitas Mercu B...AlfinaRltsr
 
Analisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknyaAnalisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknyaNata praja
 
5. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba da...
5. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba da...5. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba da...
5. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba da...ArifPrasetyo19
 
Analisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesiaAnalisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesiaTri_Fajar
 
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...ROJIKIN AISH
 
Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015UCEO
 
Materi Pertemuan 1 Manajemen ritel.pptx
Materi Pertemuan 1 Manajemen ritel.pptxMateri Pertemuan 1 Manajemen ritel.pptx
Materi Pertemuan 1 Manajemen ritel.pptxFendi Notonogoro
 
Panduan bisnis Droship , Dropship kedua
Panduan bisnis Droship , Dropship kedua Panduan bisnis Droship , Dropship kedua
Panduan bisnis Droship , Dropship kedua Helmon Chan
 

Similar to Minimarket vs Toko Kelontong (20)

MENGANALISIS BISNIS DI LINGKUNGAN SEKITAR.pptx
MENGANALISIS BISNIS DI LINGKUNGAN SEKITAR.pptxMENGANALISIS BISNIS DI LINGKUNGAN SEKITAR.pptx
MENGANALISIS BISNIS DI LINGKUNGAN SEKITAR.pptx
 
Rahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarketRahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarket
 
SCM Retail
SCM RetailSCM Retail
SCM Retail
 
manajemen retail
manajemen retailmanajemen retail
manajemen retail
 
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECIL
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECILKEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECIL
KEWIRAUSAHAAN MENJAMURNYA MINIMARKET DIKALANGAN PEDAGANG KECIL
 
Manajemen retailsmk
Manajemen retailsmkManajemen retailsmk
Manajemen retailsmk
 
Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir
Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan KasirMakalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir
Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
 
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Model Bisnis, Universitas Mercu B...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Model Bisnis, Universitas Mercu B...Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Model Bisnis, Universitas Mercu B...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Model Bisnis, Universitas Mercu B...
 
Analisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknyaAnalisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknya
 
5. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba da...
5. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba da...5. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba da...
5. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba da...
 
Penjualan eceran
Penjualan eceranPenjualan eceran
Penjualan eceran
 
Analisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesiaAnalisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesia
 
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
 
Managing retailing, wholesale and logistics finish
Managing retailing, wholesale and logistics finishManaging retailing, wholesale and logistics finish
Managing retailing, wholesale and logistics finish
 
Menpas13 3T Place2
Menpas13 3T Place2Menpas13 3T Place2
Menpas13 3T Place2
 
Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015
 
Materi Pertemuan 1 Manajemen ritel.pptx
Materi Pertemuan 1 Manajemen ritel.pptxMateri Pertemuan 1 Manajemen ritel.pptx
Materi Pertemuan 1 Manajemen ritel.pptx
 
Panduan bisnis Droship , Dropship kedua
Panduan bisnis Droship , Dropship kedua Panduan bisnis Droship , Dropship kedua
Panduan bisnis Droship , Dropship kedua
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

Minimarket vs Toko Kelontong

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kota Cirebon kini menjadi salah satu sasaran empuk bagi para pebisnis lokal maupun asing, terbukti kini telah banyaknya pasar modern yang kini menjamur dimana- mana. Baik daerah perumahan bahkan sampai ke pemukiman padat penduduk. Salah satu pasar modern yang kini menjamur adalah hadirnya beberapa gerai minimarket. Perkembangan minimarket di kota Cirebon seakan seperti jamur yang tumbuh dimusim penghujan. Terlihat yang paling banyak dan mendominasi minimarket di Cirebon adalah Alfamart dan Indomart. Namun tata letak minimarket kini banyak yang menyalahi aturan yang dimana hampir di setiap titik kota dengan jarak kurang dari lima puluh meter berdiri minimarket AlfaMart dan Indomart. Seharusnya, jarak antar minimarket dengan pasar tradisional/ pasar klontong 0,5 kilometer. Kondisi tersebut lambat laun akan menjatuhkan pasar tradisional/klontong yang di dalamnya didominasi masyarakat kecil. Hadirnya minimarket ini menjadi ancaman bagi toko kelontong, bahkan banyak dari mereka yang akhirnya gulung tikar karena tidak dapat bertahan dan bersaing dari maraknya minimarket yang terdapat di Cirebon. Minimarket dan Toko Kelontong memiliki perbedaan, yaitu Minimarket merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “mini” dan “market”. Mini berarti “kecil” sedang market berarti “pasar”. Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang kecil, atau diperjelas menjadi sebuah sebuah tempat yang kecil tapi menjual barang-barang bervariatif dan lengkap seperti di dalam pasar. Adapun konsep pelayanan dalam minimarket yaitu dimana pembeli bisa mengambil barang sendiri sehingga seolah-olah terlayani dengan sendirinya. Disinilah inti perbedaan antara minimarket dengan toko kelontong. Toko kelontong masih mengandalkan model dimana penjual mengambilkan barang yang akan dibeli oleh pelanggan. Terdapat beberapa hal yang menjelaskan bahwa ada banyak toko atau kios- kios kecil yang terkena dampak minimarket. Pertama, harga, dimana minimarket banyak
  • 2. 2 memberi potongan-potongan harga yang membuat harga barang tersebut relative lebih murah. Kedua, fasilitas, dimana minimarket memiliki fasilitas-fasilitas yang lebih seperti AC dan Musik yang membuat konsumen merasa betah untuk belanja di tempat tersebut. Ketiga, yang paling penting adalah pelayanan terhadap konsumen yang dimana Minimarket memberikan pelanyanan yang sangat bagus, misalnya: kesopanan, penyambutan, sampai dengan mencarikan barang yang diinginkan oleh konsumen. Demikianlah faktor-faktor yang menyebabkan eksistensi minimarket lebih unggul dibandingkan dengan toko kelontong. Toko kelontong semakin terpuruk karena ia tidak bisa mengikuti perubahan dan perkembangan zaman. Dimana minimarket selalu menawarkan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan para pelanggan agar mereka selalu nyaman dalam berbelanja. Inilah yang menjadi daya tarik penulis untuk meneliti hal tersebut. Apasaja faktor perubahan yang menyebabkan toko kelontong tidak dapat bersaing dengan minimarket dan terus tergusur dengan adanya eksistensi dari minimarket itu sendiri. Disini penulisakan menganalisis toko kelontong yang terdapat di dekat rumah penulis yaitu Kalijaga, Cirebon dengan indomaret yang tidak jauh berada didekatnya yaitu Indomaret cabang Kalijaga. Di dalam bab berikutnya, penulis akan menganalisis sembilan faktor yang membandingkan antara minimarket dengan toko kelontong. 1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah yaitu apa saja faktor yang menyebabkan toko kelontong tidak dapat bersaing dengan maraknya keberadaan minimarket di Kota Cirebon. 1.3. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui perbedaan minimarket dengan toko kelontong. 2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan antara minimarket dan toko kelontong. 3. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan toko kelontong tergusur oleh keberadaan dari minimarket. 4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Organisasi.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Minimarket dan Toko Kelontong A. Minimarket Minimarket merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “mini” dan “market”. Mini berarti “kecil” sedang market berarti “pasar”. Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang kecil, atau diperjelas menjadi sebuah sebuah tempat yang kecil tapi menjual barang-barang bervariatif dan lengkap seperti di dalam pasar. Dan di di dalam minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli tidak berhutang. Minimarket yang ada di Cirebon yaitu Alfamart dan Indomaret dan banyak minimarket yang dikelola individu perorangan lain nya. Adapun keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh minimarket, diantaranya yaitu dibawah ini. 1. Keunggulan Minimarket  Menemukan gaya warung dengan bentuk yang menarik  Memiliki keyamanan dalam ruangan dan kebersihan  Pelayanan yang baik terhadap pembeli  Selalu memunculkan promo produk baru
  • 4. 4 2. Kelemahaan Minimarket  Harga pas tidak bisa tawar menawar  Tidak bisa beli eceran B. Toko Kelontong Toko kelontong adalah suatu toko kecil yang umumnya mudah diakses umum atau bersifat lokal. Toko kelontong sering ditemukan di lokasi perumahan padat di perkotaan maupun pedesaan. Kebanyakan toko kelontong masih bersifat tradisional dan konvensional, dimana pembeli tidak bisa mengambil barangnya sendiri, karena rak toko yang belum modern dan menjadi pembatas antara penjual dan pembeli. Seperti yang dapat kita lihat diatas, bahwa dengan keterbatasan tempat maka membuat para pengunjung merasa tidak nyaman. Ini dikarenakan barang-barang yang tidak di tata dengan rapih dan tumpuk menumpuk. Adapun kelemahan dari toko kelontong yaitu sebagai berikut : 1. Kelemahaan Toko Kelontong  Bentuk warung tidak menarik  Tata letak barang di dalam warung tidak diatur dengan nyaman dan efesien  Tidak selalu memperhatikan dengan keyamanan dan kebersihan
  • 5. 5  Kurangnya penerangan lampu  Barang tidak lengkap  Kekurangan modal 2.2. Faktor-Faktor yang Membandingkan antara Minimarket dan Toko Kelontong Seperti yang kita ketahui, bahwa pendirian minimarket yang terdapat di Kota Cirebon semakin lama kian meningkat. Hal ini lah yang akan meresahkan para pemilik toko kelontong, sebab dengan keterbatasan dan kesederhanaan pelayanan yang ditawarkan toko kelontong tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggan. Sekarang ini, para pelanggan lebih memilih pergi untuk ke minimarket karena pelayanan yang diberikan disana jauh lebih baik dibandingkan oleh toko kelontong. Oleh karena itulah disini penulis akan menjelaskan apa saja faktor-faktor yang membandingkan antara minimarket dan toko kelontong. Dari faktor-faktor yang akan dibahas, nantinya kita akan mengetahui mengapa toko kelontong tergusur oleh eksistensi dari minimarket. Faktor-Faktor nya yaitu : 1. Tantangan Utama di Masa Depan Tantangan Utama di Masa Depan Dewasa ini ialah membuat semua jenis organisasi menjadi organisasi yang lebih baik. Pada dasarnya yang dimaksud dengan organisasi yang lebih baik adalah organisasi yang semakin tinggi tingkat efektivitasnya dalam upaya organisasi yang bersangkutan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, bagaimanapun bentuknya, apa pun strateginya, dalam bidang apa pun ia bergerak dan tidak peduli besarannya. Pandangan demikian kian menonjol karena semakin disadari bahwa manusia modern adalah manusia organisasi. Sejak dalam kandungan ibunya hingga masuk keliang kubur, manusia dewasa ini memuaskan berbagai kebutuhan dan memelihara berbagai kepentingannya melalui jalur berbagai organisasi. Karena manusia merupakan makhluk yang dinamis, baik secara internal dalam organisasi maupun secara eksternal, dalam arti interaksinya dengan lingkungannya, manusia selalu berada pada kondisi cair, yang berarti dituntut terus berubah dan bahkan ada kalanya berada pada situasi ketidak seimbangan atau dis-ekuilibrium. Oleh karena itu pengenalan berbagai faktor yang menjadi penyebab timbulnya tuntutan mewujudkan perubahan terencana merupakan aspek yang amat penting dari kehidupan organisasional manusia.
  • 6. 6 1.A. Minimarket Dilihat dari penjelasan faktor tantangan utama masa depan diatas, terlihat bahwa minimarket selalu berusaha meningkatkan efektivitasnya dalam upaya mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Karena perkembangan zaman yang terus menerus berubah, maka minimarket dituntut untuk terus mengikuti perubahan dan kemauan para pelanggan dengan menggunakan strategi dan perencanaan yang tepat demi tercapainya tujuan organisasi tersebut. Salah satu yang menjadi contohnya yaitu selalu meningkatnya kualitas pelayanan agar para pelanggan merasa nyaman dan terus menjadi pelanggan setia minimarket. Untuk menarik para pengunjung, minimarket menjual barang-barang bervariasi dan lengkap dan juga memberikan potongan harga yang tidak diberikan di toko kelontong. Strategi-strategi ini dilakukan agar eksistensi minimarket tidak pernah pudar ditengah masyarakat. 1.B. Toko Kelontong Perbedaannya dengan toko kelontong yaitu bahwa toko kelontong tidak siap untuk mengahapi tantangan di masa depan. Dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern, toko kelontong akhirya semakin terpuruk karena ia tidak sanggup untuk mengubah pola atau strategi pemasarannya. Di saat minimarket menerapkan konsep baru yaitu dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir, tetapi justru toko kelontong masih menerapkan konsep lama yang mana pembeli tidak dapat mengambil barangnya dengan sendiri. Ini lah salah satu contoh mengapa toko kelontong akhirnya semakin terpuruk, karena ia tidak bisa mengikuti perubahan dan perkembangan zaman. Zaman sekarang orang lebih senang berbelanja di minimarket karena tempat yang nyaman, bersih, barang tertata rapih, dan praktis. 2. Perubahan Dalam Konfigurasi Ketenagakerjaan Hasil penelitian di Amerika Serikat membuktikan bahwa : a. Tenaga kerja berusia 50 tahun keatas loyal pada organisasi; b. Tenaga kerja usia 40 tahunan, loyal pada diri sendiri; c. Tenaga kerja berusia muda mempatkan flelsibilitas dan kesantaian sebagai nilai kekaryaan pada peringkat atas, dibarengi oleh nilai kepuasan kerja yang tinggi dan hubungan yang serasi dengan sesama.
  • 7. 7 Aspek yang kedua yaitu Keragaman yang paling menonjol terlihat pada makin banyaknya wanita karier dalam berbagai jenis organisasi. 2.A. Minimarket Karena sekarang ini adanya persepsi bahwa wanita itu sejajar dengan kedudukan pria, maka tidak heran apabila di perusahaan-perusahan banyak wanita karir yang berkecimpung di dalamnya, termasuk di dalam minimarket. Jumlah wanita di dunia usaha minimarket tidak sedikit, maka dari itu ialah perlunya kemampuan untuk mengubah kebijaksanaan manajemen sumber daya manusia seperti dalam hal penempatan, alih tugas, alih wilayah kerja, promosi, jam kerja, pengaturan cuti tahunan, fasilitas asuh anak dan berbagai kebijaksanaan lain yang harus memperhitungkana kepentingan para wanita karir. 2.B. Toko Kelontong Berbeda dengan toko kelontong, karena toko kelontong di kelola sendiri oleh pemiliknya maka perubahan dalam konfigurasi ketenagakerjaan tidak mempengaruhi sistem tata kelola dari toko kelontong tersebut. 3. Tingkat Pendidikan Para Pekerja Kenyataan menunjukkan bahwa baik di negara-negara industri/maju, maupun di negara-negara dunia ketiga, tingkat pendidikan formal para warga masyarakat semakin tinggi terhadap peningkatan harapan dalam karier/ perolehan pekerjaan serta penghasilan. Di sisi lain, lapangan kerja yang tersedia tidak sesuai degan tingkat dan jenis pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja. Maka konsekuensi yang harus dihadapi organisasi yaitu salah satunya menyelenggarakan pelatihan secara intensif dan terprogram agar para pegawai memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. 3.A. Minimarket Di dalam organisasi minimarket, para pekerja yang ingin melamar menjadi pegawai mempunyai standarisasi pendidikan. Mereka yang ingin mendaftar harus memenuhi kualifikasi pendidikan yaitu SMA/SMK,D1,D3,S1. Tingkat pendidikan inilah yang akan mempengaruhi posisi mereka nantinya. Semakin tinggi jenjang pendidikan, maka semakin tinggi pula jabatan yang akan dicapai. Contohnya yaitu
  • 8. 8 untuk menjadi karyawan yang melayani pelanggan dan melayani pembayaran pelanggan, di haruskan minimal lulusan SMA. Terkadang dengan pengetahuan lulusan SMA, banyak dari mereka yang masih memiliki keterampilan yang sangat terbatas. Oleh sebab itu, perusahaan memberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum mereka masuk bekerja. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka pada saat bekerja di minimarket, seperti keterampilan dalam melayani pelanggan dengan baik dan pada saat menjadi kasir. Dengan pelatihan ini, maka diharapkan karyawan dapat bekerja dengan maksimal dan tidak mengecewakan pelanggan. Sehingga tidak heran jika kita masuk ke dalam minimarket, maka kita akan dilayani dengan penuh sopan, santun dan ramah. 3.B Toko Kelontong Berbeda dengan toko kelontong,di dalam toko kelontong maka tidak ada standarisasi pendidikan untuk menjadi pegawai toko kelontong. Biasanya di dalam toko kelontong, pihak keluarga (pemilik) lah yang mengelola sendiri mulai dari melayani sampai proses pembayaran. Karena tidak adanya kualifikasi tertentu dan tidak adanya pelatihan yang diberikan oleh pimpinan, maka tidak heran jika terkadang para pelanggan tidak merasa nyaman pada saat di toko kelontong. Ini disebabkan karena pemilik toko kelontong tidak ramah / judes. Disini terletak perbedaan antara minimarket dan toko kelontong. Di dalam toko kelontong tidak adanya tuntutan untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan. Sedangkan di minimarket selalu dituntuk untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan sebagai jenjang karir para pegawai. 4. Teknologi Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Jadi, pengertian teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
  • 9. 9 Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Adapula perkembangan temuan-temuan baru baru di bidang perangkat keras yaitu tersedianya berbagai jenis komputer seperti frame raksasa, PC dan notebook, dengan kemampuan mengolah data beraneka ragam. 4.A. Minimarket Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa kemajuan tekologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, maka minimarket selalu dituntuk untuk mengikuti dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan seperti kemajuan teknologi sekarang ini. Contohnya yaitu adanya mesin kasir dan mesin kartu kredit. Mesin kasir ini digunakan untuk mempermudah dalam menghitung dan dalam proses transaksi pembayaran. Sedangkan mesin kartu kredit yaitu untuk mempermudah para pelanggan apabila ada yang tidak membayar dengan menggunakan uang cash. Dengan alat-alat teknologi inilah maka minimarket digemari oleh para pelanggan. Karena pelayanan yang diberikan lebih praktis dan efektif. Temuan teknologi lainnya yaitu adanya Air Conditioner (AC) di dalam ruangan minimarket. Sekarang ini para pelanggan lebih memilih pergi berbelanja ke tempat yang bersih dan sejuk agar mereka merasa nyaman berada di dalamnya. 4.B. Toko Kelontong Berbeda dengan toko kelontong, bahwa ia belum bisa mengikuti kemajuan tekonlogi seperti halnya minimarket karena keterbatasan modal yang dimiliki. Walaupun teknologi sekarang kian menerus berkembang, namun toko kelontong masih masih menggunakan cara tradisional. Proses pembayaran masih menggunakan manual atau hanya menggunakan kalkulator, berbeda dengan minimarket yang sudah menggunakan mesin kasir. Dan apabila pelanggan tidak bisa membayar menggunakan uang cash, toko kelontong tidak dapat menerimanya karena tidak adanya mesin kartu
  • 10. 10 kredit. Adapun sebagian toko kelontong yang dapat menerima kredit, tetapi dengan cara ditulis dibuku hutang. Inilah salah satu yang menyebabkan semakin terpuruknya toko kelontong. Disaat teknologi terus berkembang, dan masyarakat beralih kepada minimarket yang memberikan pelayanan serba maksimal, tetapi di sisi lain toko kelontong tidak dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. 5. Situasi Perekonomian Dalam bidang perekonomian dunia mengalami berbagai perkembangan, baik yang positif maupun negatif, yang pada gilirannya berakibat pada perubahan dalam cara mengelola organisasi pada tingkat mikro. Berbagai kejutan tejadi yang menuntut perubahan dalam kehidupan organisasi. Kejutan itu salah satunya yaitu kenaikan harga minyak. Dengan adanya kenaikan harga minyak ini, maka dunia bisnis mau tidak mau harus mengubah persepsinya tentang seluruh kegiatan bisnis. 5.A. Minimarket Sekarang ini pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu ingin mengurangi subsidi bbm sehingga harga BBM di pasaran akan mengalami kenaikan. Dengan adanya kenaikan harga BBM ini jelas akan memberikan dampak kepada pengusaha- pengusaha yang terdapat di Indonesia, khususnya para pengelola minimarket. Kerana harga BBM meningkat, maka harga barang-barang kebutuhan pokok dan segala barang yang dijual di dalam minimarket akan mengalami kenaikan. Kenaikan harga inilah yang akan meresahkan masyarakat luas. 5.B. Toko Kelontong Paska Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) , maka mulai muncul dampak dari kebijakan tersebut. Dampaknya bukan saja dirasakan oleh minimarket tetapi juga sangat dirasakan sekali oleh para pemilik toko kelontong, yaitu harga kebutuhan pokok terus melambung tinggi. Karena para pemilik toko kelontong belanja barang di agen dengan harga yang tinggi, maka terpaksa pemilik toko pun harus menjual dengan harga yang lebih tinggi lagi demi mendapatkan keuntungan.
  • 11. 11 Seperti yang dikatakan oleh pemilik toko kelontong Pak Yusuf yang terdapat di Kalijaga, yaitu barang primer dari pabrikan seperti rokok, sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, obat-obatan dan snack kenaikannya mencapai 20 persen. 6. Berbagai Kecenderungan Sosial Usahawan yang menghasilkan barang atau jasa tertentu biasanya mengamati perilaku pelanggannya. Preferensi pelanggan sering berubah. Faktor penyebabnya pun dapat beraneka ragam, diantaranya yaitu :  Kemampuan finansial meningkat  Perubahan status sosial  Pertimbangan gengsi  Adanya produk yang sedang trendy Dengan demikian, organisasi secar periodik harus merubah cara berinteraksi dengan pelanggan, yang berarti berbeda dalam struktur, sistem, budaya dan pelayanan. Perusahaan yang tidak mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan akan ditinggalkan. Pelanggan akan beralih kepada pesaing kita. 6.A. Minimarket Karena perilaku pelanggan sering berubah secara periodik, maka manajer minimarket harus selalu bisa membaca keinginan para pelanggannya. Ini dilakukan agar para pelanggan tidak meninggalkannya. Pelanggan tidak lagi mau menerima pelayanan yang jelek atau kualitas rendah. Untuk menjadi organisasi yang kompetitif, perusahaan harus lebih cepat dalam merespons kebutuhan pelanggan dan hal ini dapat berubah sepanjang waktu. Manajer yang bijak akan selalu berusaha bedara satu langkah di depan. Contoh yang dilakukan pihak minimarket yaitu untuk menarik pelanggan maka setiap sebuan sekali minimarket mengadakan harga promo, dimana produk tertentu akan diberikan diskon sesuai dengan ketentuan berlaku. Ini seperti yang sering dilakukan di minimarket Indomaret cabang Kalijaga. Dengan demikian, para pelanggan tertarik dan selalu berkunjung ke Indomaret tersebut. Kegiatan ini dilakukan semata mata untuk memberikan kepuasan pelanggan.
  • 12. 12 Karena perusahaan yang tidak mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan akan ditinggalkan dan dapat beralih ke yang lain. 6.B. Toko Kelontong Berbeda dengan toko kelontong, ia kurang memperhatikan keinginan pelanggan. Ini lah yang menyebabkan toko kelontong ditinggalkan oleh para pelanggannya. Para pelanggan merasa bahwa pelayanan yang diberikan oleh pemilik toko kurang maksimal dan tidak memenuhi harapan para pelanggan. Contohnya yaitu sekarang ini pelanggan lebih senang belanja di tempat yang nyaman, yang barang-barangnya tersusun secara rapih di rak rak yang sudah di tata dengan baik sesuai dengan jenis barangnya. Sedangkan di toko kelontong kita tahu bahwa barang-barag yang dijual disana sangat tidak tersusun dengan rapih, karena tempat yang sempit maka membuat barang-barang yang dijual tumpuk-tumpukan tidak karuan. Seharusnya sekarang ini para pemilik toko kelontong dapat membacaapa yang dingini oleh pelanggan. yaitu seperti membuat rak-rak seperti di minimarket dan menyusun barang dagangan dengan rapih agar para pelanggan dapat merasa nyaman pada saat berbelanja. 7. Faktor Geopolitik Di dalam dunia bisnis, faktor gepolitik ini bisa menyagkut masalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang peraturan tata usaha dak tata kelolanya. Salah satunya yaitu seperti dalam UU nomer 20 tahun 2008, tentang usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dijelaskan bahwa Minimarket dikategorikan sebagai Pasar Modern yang manajemen pengelolaannya diselenggarakan oleh perusahaan besar dan barang yang dijual beragam serta dalam kuantitas yang relatif banyak,bisa mencapai puluhan ribu item. Dari segi tempat lebih tertata dan dikelola dengan manajemen modern. Sedangkan Pasar atau Pedagang Tradisional (Toko Kelontong) sangat sederhana baik dari segi metode maupun teknologi. Barang yang dijual pun sangat terbatas. Oleh karena itu untuk mengantisipasi munculnya kanibalisme pelaku usaha modern seperti Minimarket ini terhadap pelaku usaha lemah dalam hal ini Pasar Tradisional (Toko Kelontong), maka pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yaitu tentang pembinaan dan penataan sehingga para pelaku usaha perdagangan ini bisa sama-sama tumbuh (Peraturan Menteri PerdaganganRI no. 53 tahun 2008).
  • 13. 13 Maksud dan tujuan dikeluarkannya peraturan Menteri No. 53 Tahun 2008 yaitu sebagai beikut : 1. Memberikan arah kebijakan dalam penataan dan pembinaan terhadap pedagang eceran. 2. Mewujudkan keseimbangan pertumbuhan baik terhadap minimarket maupun pedagang kecil. 3. Memberikan perlindungan terhadap usaha mikro dan kecil pada sektor perdagangan eceran. 7.A. Minimarket Kebijakan liberalisasi pasar modern dan ritel yang berawal pada tahun 1998 membuat para pengusaha asing masuk ke pusat-usat kota di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu alasan ritel modern lokal menjamur ke daerah pemukiman. Minimarket sebagai ritel-ritel atau toko modern melesakkan strategi pengembangan usahanya ke kota-kota kecamatan, pinggiran kota, desa-desa bahkan pelosok sekalipun. Hal ini dilakukan karena pada pusat kota sudah begitu banyak hypermarket dan supermaret. Selain itu minimarket sengaja mendekati konsumen akhir yaitu masyarakat yang bermukim. Karena maraknya pendirian minimarket hingga ke pelosok pemukiman warga, maka pemerintah daerah mengatur persyaratan tentang jarak pendirian antara minimarket dengan toko kelontong. Persyaratannya yaitu : 1. berjarak minimal 0,5 km dari pasar tradisonal dan 0,1 km dari usaha kecil sejenis yang terletak di pinggir jalan kolektor/artteri 2. di pinggir jalan lingkungan dengan luas gerai sampai dengan 200m persegi, berjarak minimal 0,5 km dari pasar tradisional dan usaha kecil sejenis 7.B. Toko Kelontong Apabila dilihat dari peraturan daerah diatas maka telah memuat berbagai hal mengenai kebijakan operasional ritel termasuk minimarket. Tetapi anehnya dalam pengimplementasiaannya berebda dengan apa yang sudah ada di peraturan tersebut. Pemerintah seakan-akan buta melihat hal ini. Banyak minimarket yang berdiri dengan
  • 14. 14 jarak yang sangt dekat dengan toko kelontong, kurang dari o,1 km seperti yang tertera di peraturan daerah tersebut. Oleh karena itu, menjamurnya minimarket telah menyebabkan toko-toko kelontong atau warung rumahan milik rakyat terpaksa gulung tikar. Cobalah keliling kota menelusuri jalan-jalan di pemukiman penduduk. Kita akan temukan banyak minimarket. Bahkan, antara satu minimarket dengan minimarket lainnya dari waralaba yang berbeda hanya terpaut jarak kurang dari 50 meter. Dan, bahkan ada dua merk waralaba yang bersaing saling berhadapan dan berdampingan. Bila kehadiran minimarket ini tidak diatur dan dibatasi, toko kelontong dan warung-warung kecil terancam gulung tikar semua. Padahal warung-warung kecil adalah sumber penghasilan utama bagi keluarga masyarakat kelas bawah. Bahkan kehadiran minimarket yang sudah masuk ke kecamatan akan membunuh pedagang kecil di daerah. 8. Persaingan Salah satu ciri dunia bisnis dewasa ini adalah munculnya persaingan. Persaingan ini bukan hanya di dalam perusahaan-perusahaan besar, tetapi di dalam usaha mikro pun terdapat persaingan yang begitu kuat. Sifat persaingan tersebut menuntut perusahaan-perusahaan itu untuk : a. Mempertahankan keunggulan kompetitif yang dimilikinya; b. Meningkatkan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan; c. Menjamin kontinuitas suplai barang yang dijualnya disertai pelayanan purna jual yang dapat diandalkan; d. Menjual produknya dengan harga bersaing dengan produk lain yang sejenis yang dipasarkan oleh perusahaan pesaing. Dalam situasi demikian,setiap perusahaan dituntut agar mampu meningkatkan daya saingnya. Salah satu lahan yang diperlukan untuk itu ialah manajemen yang inovatif, suatu hal yang menjadi sasaran PO. 8.A. MiniMarket Minimarket selalu berusaha untuk menjaga keunggulan kompetitif yang mereka berhasil punyai, hal tersebut ditandai dengan evaluasi manajemen yang rutin
  • 15. 15 dilakukan. Keunggulan kompetitif yang dimaksudkan disini adalah, pelayanan yang selalu mengutamakan kenyamanan konsomen dari mulai memasuki minimarket, hingga pada saat konsumen selesai belanja dan keluar dari minimarket. Peningkatan mutu yang selalu diutamakan minimarket bisa dilihat dari pemilihan produk yang mereka pasarkan, meskipun seringkali ditemui kasus produk yang ilegal, yang tetap memiliki mutu yang bagus. Keterjaminan produk yang disukai pasar atau konsumen akan selalu dipertahankan keberadaan dalam list produk mereka. Penentuan harga pun dala manajemen minimarket sangat detail dan teliti, dengan beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan. 8.B. Toko Kelontong Sedangkan pada toko kelontong keunggulan kompetitif yang dimiliki pemilik toko, terkadang luput dari penglihatan atau pengamatan. Karena manajamen yang digunakan adalah manajemen tukang baso, si pemilik punya modal, dia juga yang berbelanja dan dia juga yang mengavalusi total pemasukan dan pengeluaran. Peningkatan mutu dari toko kelontong bukan tidak dilakukan, akan tetapi tidak dilakukan secara menyeluruh. Produk yang masuk list barang yang toko kelontong jual atau tawarkan, hanya produk-produk legal. Hal ini karena akses atau link produk ilegag tidak menembus toko kelontong. 9. Pelestarian Lingkungan Dewasa ini makin santer kedengaran ungkapan yang mengatakan bahwa umat manusia yang hidup sekarang bukannya mewarisi planet bumi dengan segala isinya dari nenek moyang, melainkan dipinjam dari generasi-generasi yang masih akan lahir kelak. Makna ungkapan tersebut ialahbahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat manusia, sumber daya alam harus diupayakan kelestariannya. Karena itulah banyak pihak yang menyuarakan pandangan mutlak perlunya pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan di laksanakan dan dipertahankan. Upaya pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, atau tanggung jawab sebagian masyarakat, melainkan tanggung jawab bersama. Dunia bisnis, baik sebagai keseluruhan maupun pada tingkat mikro, harus berperan serta secara aktif karena
  • 16. 16 sesungguhnya adalah demi kepentingan dunia usaha tersebut untuk menunjukkan kepeduliaan pada pelestarian lingkungan. 9.A. Minimarket Seperti yang sudah dikatakan diatas, bahwa upaya pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, atau tanggung jawab sebagian masyarakat, melainkan tanggung jawab bersama. Dunia bisnis, baik sebagai keseluruhan maupun pada tingkat mikro, harus berperan serta secara aktif karena sesungguhnya adalah demi kepentingan dunia usaha tersebut untuk menunjukkan kepeduliaan pada pelestarian lingkungan. Contohnya yaitu, apabila lingkungan minimarket bersih dan sehat, maka para konsumen akan berada pada kondisi sehat pula dan dengan demikian akan semakin mampu meningkatkan produktivitas dan penghasilannya yang pada gilirannya memungkinkan mereka membelanjakan sebagian penghasilannya untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. 9.B. Toko Kelontong Demikian juga dengan toko kelontong. Walaupun keterbatasan lahan, namun toko kelontong harus tetatp dijaga kelestarian lingkungannya. Apabila tokonya bersih dan sehat, maka pengunjung yang ingin berbelanja pun akan merasa nyaman dan mereka pun akan selalu dalam kondisi yang sehat pula. Apabila semua di kalangan bisnis menerapkan prinsip pelestarian lingkungan, maka masyarakat di Indonesia akan selalu sehat dan produktivitasnya pun meningkat.
  • 17. 17 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kota Cirebon kini menjadi salah satu sasaran empuk bagi para pebisnis lokal maupun asing, terbukti kini telah banyaknya pasar modern yang kini menjamur dimana- mana. Salah satu pasar modern yang kini menjamur adalah hadirnya beberapa gerai minimarket. Terlihat yang paling banyak dan mendominasi minimarket di Cirebon adalah Alfamart dan Indomart. Minimarket dan Toko Kelontong memiliki perbedaan, yaitu Minimarket merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “mini” dan “market”. Mini berarti “kecil” sedang market berarti “pasar”. Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang kecil, atau diperjelas menjadi sebuah stempat yang kecil tapi menjual barang-barang bervariatif dan lengkap seperti di dalam pasar. Adapun konsep pelayanan dalam minimarket yaitu dimana pembeli bisa mengambil barang sendiri sehingga seolah-olah terlayani dengan sendirinya. Disinilah inti perbedaan antara minimarket dengan toko kelontong. Toko kelontong masih mengandalkan model dimana penjual mengambilkan barang yang akan dibeli oleh pelanggan. Dengan perbedaan konsep pelayanan ini, maka jelas toko kelontong semakin tergusur dengan keberadaan minimarket. Dimana sekarang ini masyarakat lebih menyukai konsep pelayanan mandiri dibandingkan dengan konsep lama yang diterapkan oleh toko kelontong. Toko kelontong semakin terpuruk karena ia tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan tidak adanya kemauan untuk berubah. Faktor-faktor yang membandingkan antara minimarket dan keterpurukan toko kelontong yaitu diantaranya : Faktor tantangan utama di masa depan, perubahan dalam konfigurasi ketenagakerjaan, tingkat pendidikan para pekerja, teknologi, situasi perekonomian, berbagai kecenderungan sosial, faktor geopolitik, persaingan, dan pelestarian lingkungan. Dari analisis faktor-faktor diatas, maka kita dapat mengetahui mengapa toko kelontong semakin terpuruk keadaannya.
  • 18. 18 DAFTAR PUSTAKA Siagian,Sondang P. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1995. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor53 Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern http://id.wikipedia.org/wiki/Supermarket http://id.wikipedia.org/wiki/Toko_kelontong http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article