Dokumen tersebut membahas tentang perubahan makna kata dalam bahasa Indonesia, termasuk macam-macam perubahan makna seperti meluas, menyempit, amelioratif, peyoratif, sinestesia, asosiatif, dan contoh-contohnya.
3. 1. Meluas (generalisasi) :
Cakupan makna sekarang (kini)
lebih luas
daripada makna yang lama.
Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 3
4. 1. Meluas (generalisasi) :
Contoh :
Pelayaran ke negara Perancis itu
dipimpin oleh Kapten Sugianto.
• Kata pelayaran dulu atau asalnya
bermakna mengarungi lautan dengan
perahu layar.
• Kini kata pelayaran bermakna
mengarungi lautan dengan kapal
bermesin.
Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 4
5. 1. Meluas (generalisasi) :
Contoh :
• Siapa yang Ibu cari di sini ?
• Kata ibu memiliki makna asal orang tua
kandung yang wanita.
• Kata ibu saat dapat untuk menyebut
wanita yang berkedudukan lebih tinggi
daripada kita.
Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 5
6. 1. Meluas (generalisasi) :
Contoh :
c. Pak Ari akhirnya menduduki kursi direktur
di perusahaan itu.
• Kata kursi memiliki makna asal tempat
duduk yang berkaki dan bersandaran.
• Kata kursi kini juga memiliki makna
kedudukan atau jabatan.
Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 6
7. 1. Meluas (generalisasi) :
Contoh :
d. Saat peringatan hari Kartini anak
putra dan putri mengenakan
pakaian nasional.
• Kata putra dan putri semula
digunakan hanya untuk menyebut
anak-anak raja.
• Kata putra-putri pada kalimat
tersebut untuk menyebut anak laki-
laki dan perempuan pada umumnya.
Powerpoint Templates
Page 7
8. 2. Menyempit (spesialisasi)
Cakupan makna
kata yang
sekarang lebih
sempit atau
terbatas daripada
makna yang dulu
atau makna
asalnya.
Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 8
9. 2. Menyempit (spesialisasi)
Contoh :
a. Saya bercita-cita ingin menjadi
sarjana pendidikan.
• Kata sarjana dulu dipakai untuk
menyebut cendekiawan atau
orang pintar atau orang berilmu.
• Sekarang kata sarjana dipakai
untuk menyebut orang yang telah
lulus dari jenjang strata satu di
perguruan tinggi
Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 9
10. 2. Menyempit (spesialisasi)
b. Sekarang ini di kota-kota besar
banyak terdapat biro jasa yang
menyalurkan para pembantu.
• Makna asal kata pembantu adalah
orang yang membantu.
• Sekarang kata pembantu dipakai
untuk menyebut pembantu rumah
tangga atau pelayan.
Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 10
11. 2. Menyempit (spesialisasi)
c. Dari tadi aku mencium bau
bangkai di sekitar sini.
• Makna asal kata bau adalah semua
jenis bau-bauan (wangi dan tidak
enak).
• Kini kata bau lebih mengarah pada
makna bau tidak enak/busuk.
Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 11
12. 2. Menyempit (spesialisasi)
d. Ustad Harun sedang pergi
melakukan ibadah umroh.
• Makna asal kata ustad adalah guru.
• Makna kata ustad yang sekarang
terbatas pada guru mengaji atau guru
agama Islam.
Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 12
13. 3. Membaik (Amelioratif)
Suatu proses perubahan makna yang
membuat makna kata baru dirasakan
lebih tinggi atau lebih baik nilai rasa
bahasanya daripada makna kata
lama.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 13
14. 3. Membaik (Amelioratif)
Contoh :
a. Anak-anak penyandang tunarungu
pun berhak mengeyam pendidikan.
Kata tunarungu dirasakan lebih halus dan
sopan nilai rasa bahasanya daripada kata
tuli.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 14
15. 3. Membaik (Amelioratif)
b. Dalam acara perpisahan siswa kelas
III kepala sekolah hadir bersama
istri.
Kata istri dirasakan lebih tinggi atau lebih
baik nilai rasa bahasanya daripada kata
bini.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 15
16. 3. Membaik (Amelioratif)
c. Jenazah para korban kecelakaan itu
dibawa ke rumah sakit terdekat
untuk diotopsi.
Kata jenazah dirasakan lebih baik nilai rasa
bahasanya daripada kata bangkai atau
mayat.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 16
17. 3. Membaik (Amelioratif)
d. Pada hari ini kakakku akan menikah.
Kata menikah nilai rasa bahasanya lebih
halus atau lebih baik daripada digunakan
kata kawin.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 17
18. 4. Memburuk (Peyoratif)
Suatu proses perubahan makna yang
membuat makna kata baru dirasakan
lebih rendah nilai rasa bahasanya daripada
nilai pada makna kata lama.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
19. Contoh :
a. Direktur perusahaan ini
ternyata berbini tiga.
Kata bini dianggap baik pada
masa lampau, tetapi sekarang
dirasakan kasar.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
20. b. Empat narapidana kabur dari
lembaga pemasyarakatan itu.
Kata kabur dianggap baik pada masa
lampau, yaitu lari, tetapi sekarang
dirasakan kurang baik, yaitu
menghilang.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
21. c. Orang itu dipecat dari
perusahaan tempat ia bekerja.
Kata dipecat untuk pemakaian
sekarang nilai rasanya kurang
sopan. Sekarang masyarakat lebih
senang menggunakan kata di-PHK
atau dirumahkan.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
22. d. Kaki tangan teroris berhasil
dibekuk polisi.
Kata kaki tangan dulu berarti kaki dan
tangan, tetapi sekarang dipakai
dalam arti yang kurang baik, yaitu
mata-mata atau orang yang
diperalat orang lain untuk
membantu.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
23. 5. Sinestesia
Perubahan makna kata akibat
pertukaran tanggapan antara
dua indra yang berlainan.
Misalnya:
pengecap => pendengaran
pendengaran => pengecap
penglihatan => pengecap
SMKN 1 PLOSOKLATEN
24. 5. Sinestesia
Contoh :
a. Suara penyanyi Erni Johan sampai
saat ini masih empuk.
Kata empuk sebenarnya yang merasakan
adalah indra peraba (kulit) dengan makna lunak
atau tidak keras.
Akan tetapi, pada kalimat tersebut kata empuk
yang merasakan adalah indra
pendengar( telinga) dengan makna merdu.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
25. 5. Sinestesia
b. Pidatonya hambar.
Kata hambar sebenarnya yang merasakan
adalah indra pengecap (lidah) dengan makna
tawar atau tidak ada rasanya.
Kata hambar dalam kalimat tersebut yang
merasakan indra pendengar (telinga) dengan
makna monoton atau kurang menggairahkan.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
26. 5. Sinestesia
c. Model bajunya manis.
Kata manis sebenarnya yang merasakan
adalah indra pengecap (lidah) dengan makna
legi atau rasa seperti rasa gula.
Dalam kalimat tersebut kata manis yang
menangkap adalah indra penglihatan (mata)
dengan makna menarik.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
27. 5. Sinestesia
Contoh :
d. Suara penyanyi Erni Johan sampai
saat ini masih empuk.
Kata empuk sebenarnya yang merasakan
adalah indra peraba (kulit) dengan makna lunak
atau tidak keras.
Akan tetapi, pada kalimat tersebut kata empuk
yang merasakan adalah indra
pendengar( telinga) dengan makna merdu.
SMKN 1 PLOSOKLATEN
28. 6. Asosiatif
Perubahan makna kata yang terjadi
karena persamaan sifat.
Free Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 28
29. 2. Membaik (Amelioratif)
Contoh :
b. Janganlah kita membiasakan diri
memberi amplop dalam mengurus
sesuatu!.
Kata amplop berarti alat untuk
menyimpan surat.
Berdasarkan sifat ini, kata amplop
dipakai untuk menyatakan makna memberi
uang sogokan atau uang pelicin.
Free Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 29
30. 2. Membaik (Amelioratif)
c. Menurut kacamata saya, perbuatan
Anda tidak benar.
Kata kacamata memiliki makna
lensa tipis untuk mata guna
menormalkan dan mempertajam
penglihatan.
Kata kacamata pada kalimat
tersebut berarti pandangan
seseorang terhadap suatu hal.
Free Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 30
31. 7. Sinonim
Adalah kata-kata yang
sama atau hampir sama
maknanya.
Free Powerpoint Templates SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 31
32. Contoh:
Tidak ada manusia yang hidup abadi atau
kekal di dunia ini.
kekal = abadi orisinal = asli
makna = arti santai = rileks
upaya = usaha wisma = rumah
SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 32
33. 8. Antonim
adalah kata-kata yang berlawanan maknanya
Contoh:
Perbuatan baik dan buruk selama hidup di
dunia akan kita pertanggungjawabkan kelak
di akhirat.
cekung x cembung gulita x terang
dinamis x statis impor x ekspor
feminim x maskulin konkret x abstrak
SMKN 1 PLOSOKLATEN
Page 33
36. 1. Kata yang mengalami penyempitan
makna terdapat pada kalimat …
a. Firdaus mengajar di Madrasah
Tsanawiyah Randugunting.
b. Saudara kami mohon hadir dalam
temu warga di kelurahan.
c. Kakakku dikaruniai seorang putra
dan seorang putri.
d. Sepulang berlayar, Donny
membuat rumah.
UN ‘06
SMKN 1 PLOSOKLATEN
36
37. 2. Kalimat yang menggunakan kata
beramelioratif adalah …
a. Dengan wajah dingin Winda
menerima kedatanganku.
b. Pencopet itu tewas akibat tertabrak
bajaj.
c. Para narapidana mendapat
pembinaan yang intensif.
d. Ketika menyanyi, suara Stacia
terang sekali.
UN ‘06
SMKN 1 PLOSOKLATEN
37
38. Kalimat yang menggunakan kata
berpeyoratif ditandai nomor …
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
d. (2) dan (5)
UN ‘06
SMKN 1 PLOSOKLATEN
38
39. Ø (1) Para penyandang tunadaksa dari
berbagai wilayah DKI mengikuti
lomba melukis di aula kantor
gubernur.
(2) Aku merasa senang sebab ibuku
beranak lagi.
(3) Kita harus berlapang dada
menerima kenyataan ini.
(4) Pikiran Citra tajam sehingga ia
diterima di SMA favorit tersebut.
(5) Dalih yang dikeluarkan hanya
siasat untuk mengalihkan perhatian saja.
UN ‘06
SMKN 1 PLOSOKLATEN
39
40. 1. (1) Ratna Mahartika, seorang gadis yang
memang manis. (2) Hobinya menyanyi, baik
lagu pop, barat, bahkan dangdut.
(3) Dengan modal suara empuk, ia pernah
ditawari untuk rekaman. (4) Namun, ia tidak
mau menerima tawaran itu.
Kata bersinestesia dalam paragraf tersebut
terdapat pada kalimat ….
a. (1) dan (2) c. (2) dan (3)
b. (1) dan (3) d. (2) dan (4)
UN ‘06
SMKN 1 PLOSOKLATEN
40
41. 5. Kalimat yang menggunakan kata
berpeyorasi adalah …
a. Preman-preman pasar yang bermasalah
ditangani polisi.
b. Jumlah tunawisma di Jakarta
semakin banyak.
c. Sudah dua tahun kakakku bekerja
sebagai pramugari di Matahari.
d. Setelah bekerja selama tiga puluh tahun,
kini bapakku menjalani purnabakti.
UN ‘06
SMKN 1 PLOSOKLATEN
41
42. 1. Kata yang mengalami penyempitan makna
terdapat pada kalimat …
a. Kedua orang tuaku tinggal di
Surabaya.
b. Putra-putri Indonesia mengadakan
Kongres Pemuda tahun 1928.
c. Para anggota Pramuka Penggalang
bersama kakak pembina sedang
mengikuti jambore daerah.
d. Mohon maaf, Dik, di mana Jalan Raden
Saleh itu?
UN ‘06
SMKN 1 PLOSOKLATEN
42
43. 7. (1) Kata-katanya sangat pedas.
(2) Sebelum pergi ke undangan
pernikahan, kami menyiapkan
amplop.
(3) Pedih sekali luka di tanganku.
(4) Coklat ini bukan coklat biasa,
tetapi coklat dengan rasa besar.
Kalimat yang menggunakan kata
bersinestesia ditandai nomor …
a. (1) dan (2) c. (3) dan (4)
b. (2) dan (3) d. (1) dan (4)
UN ‘06
SMKN 1 PLOSOKLATEN
43
44. 8. Tim Penertiban Masyarakat DKI
membawa para … yang biasa tidur
di bawah jembatan layang ke panti
rehabilitasi.
Kata berameliorasi untuk melengkapi
kalimat tersebut adalah …
a. gelandangan
b. pengemis
c. peminta-minta
d. tunawisma
UN ‘06
SMKN 1 PLOSOKLATEN
44