SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
LAPORAN PRAKTIK
BATERAI
KODE JOB : JST/OTO/OTO311/06
MATKUL : LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR

DISUSUN OLEH:
NAMA : A’LIM ABROR
NIM

: 13504241062

KELAS : C2

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
A.

Judul
“Baterai”

B.

Kompetensi :
Merawat baterai

C.

Sub Kompetensi :
Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat :
1. Memeriksa baterai dan elektrolit baterai.
2. Mengisi kembali baterai.
3. Merawat baterai.

D.

Alat dan Bahan :
1. Baterai
2. Hidrometer
3. Baterai charger

E.

Keselamatan Kerja :
1. Hati-hati terhadap cairan baterai.
2. Gunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya.
3. Laksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja.
4. Tanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum.

F.

Dasar Teori

Pada tahun 1938, arkeolog Wilhelm Konig menemukan beberapa pot tanah liat yang
aneh saat menggali di Khujut Rabu, sekarang bernama Baghdad, Irak. Sebuah wadah
yang memiliki panjang sekitar 5 inci (12,7 cm), berisi sebuah batang besi terbungkus
tembaga berasal dari sekitar tahun 200 SM. Pengujian menunjukkan bahwa bejana
tersebut dulu pernah diisi dengan zat asam seperti cuka atau anggur, yang membuat Konig
percaya bahwa bejana ini merupakan sebuah baterai kuno. Sejak penemuan tersebut,
para ilmuan telah menghasilkan replika pot yang sebenarnya mampu menghasilkan
muatan listrik. “Baterai Baghdad” tersebut mungkin telah digunakan untuk ritual agama,
tujuan pengobatan , atau bahkan elektroplating.

Pada

tahun

1799,

fisikawan Italia Alessandro
Volta menciptakan baterai
pertama dengan susunan
lapisan seng, karton atau
kain,

dan

direndam
Pengaturan

perak
di

yang

air

garam.

ini,

yang

disebut tumpukan volta, ini
bukan perangkat pertama
untuk menciptakan listrik,
tapi

ini

pertama

adalah

yang

memancarkan

listrik yang stabil, arus yang tahan lama. Namun, ada beberapa kelemahan dari penemuan
Volta. Ketinggian di mana lapisan bisa ditumpuk terbatas karena berat tumpukan akan
membuat air garam keluar dari karton atau kain. Cakram logam juga cenderung cepat
korosi, memperpendek umur baterai. Meskipun begitu, satuan gaya gerak listrik yang
digunakan hingga saat ini adalah Volt untuk menghormati prestasi Volta.

Terobosan
dalam

berikutnya

teknologi

baterai

datang pada tahun 1836
ketika

kimiawan

Inggris,

John

Frederick

Daniell

menemukan

sel

Daniell.

Pada awal baterai ini, piring
tembaga

ditempatkan

di
bagian bawah wadah kaca dan larutan sulfat tembaga dituangkan di atas piring mengisi
setengah wadah kaca. Kemudian pelat seng digantung dalam wadah, dan larutan sulfat
seng ditambahkan. Karena tembaga sulfat lebih padat daripada seng sulfat, larutan seng
melayang di atas larutan tembaga dan dikelilingi lempeng seng. Kabel yang terhubung ke
plat seng mewakili terminal negatif, sedangkan yang terhubung ke pelat tembaga adalah
terminal positif. Tentu saja, pengaturan ini tidak akan berfungsi dengan baik dalam senter,
tapi untuk aplikasi stasioner ini bekerja dengan baik. Bahkan, sel Daniell adalah cara yang
umum digunakan untuk memberi listrik pada bel pintu dan telepon sebelum generasi listrik
disempurnakan.
Pada tahun 1898, Colombia Dry Cell menjadi yang pertama baterai komersial yang
tersedia dijual di Amerika Serikat. Produsen, Perusahaan Karbon Nasional, kemudian
menjadi Perusahaan Baterai Eveready, yang memproduksi merek Energizer.
Baterai mempunyai peranan yang sangat penting pada kendaraan baik saat kendaraan,
kendaraan hidup maupun saat starter. Gangguan yang paling dirasakan pemilik kendaraan
adalah fungsi saat starter, dimana bila baterai kurang baik maka energi yang disimpan
tidak cukup untuk melakukan starter. Penyebab energi tidak cukup untuk melakukan stater
antara lain:
1) Energi listrik yang dihasilkan sistem pengisian lebih kecil dari kebutuhan energi listrik
saat kendaraan beroperasi, sehingga energi yang tersimpan pada baterai digunakan
untuk mencukupi kekurangannya.
2) Baterai sudah lemah, sehingga tidak mampu menyimpan energi listrik, atau terjadi
pengosongan sendiri.
3) Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau kurang kuat.

Bila kendaraan lama tidak digunakan maka energi listrik yang tersimpan di dalam
baterai dapat kosong dengan sendirinya, sehingga mesin tidak dapat distarter. fenomena
ini sering disebut Self Discharger. Besar self discharge ditunjukan dalam prosentase
kapasitas baterai. Besar self discharge berkisar 0,3 – 1,5 % per hari pada temperature 2030 ºC tiap hari, atau baterai dapat kosong sendiri dalam 1-3 bulan.
Gambar. Pengosongan sendiri pada baterai
Besar Self Discharge dipengaruhi oleh:
Adanya bahan aktif yang rusak dan menempel antar sel
Ketidak murnian logam seperti besi atau magnesium yang bercampur dengan
elektrolit.

Ini

salah

satu

alasan

menggapa menambah

elektrolit

harus

menggunakan air suling atau air yang tidak mengandung logam
Bahan aktif baterai
Temperatur elektrolit baterai

Gambar . Pengaruh temperature dan bahan aktif terhadap pengosongan sendiri

Perawatan baterai yang baik akan mempu memperpanjang usia baterai, karena dengan
perawatan yang baik:
1. Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai.
Kekurangan elektrolit terjadi akibat saat proses pengisian dan pengosongan terjadi
penguapan, sehingga elektroli berkurang, oleh karena itu elektrolit harus ditambah air
suling. Bila baterai kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas, terjadi
kristalisasi pada sel-sel baterai dan bahan aktif pada sel lepas. Adanya bahan aktif
yang lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas
akan jatuh di dasar kotak atau terselip diantara sel, bahan aktif yang terjepit ini akan
menyebabkan pengosongan tersendiri.
2. Terminal baterai menjadi awet
Terminal baterai sering rusak akibat korosi, penyebab korosi adalah uap dari
elektrolit dan panas akibat terminal kendor. Dengan perawatan yang baik kedua
terminal baterai akan sering dibersihkan, dilindungi dengan grease dan pengikatan
terminal dikencangkan sehingga korosi pada terminal mampu dicegah.

Gambar. Perawatan baterai yang baik memperpanjang umur

Kegiatan Dalam Perawatan Baterai
Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi:
1) Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain
Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat
korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi
penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk
mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan. Langkah membersihkan
adalah:
a.Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.
b.Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau
mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau
terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan
traker khusus.
Gambar. Melepas terminal baterai
c. Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.

Gambar. Membersikan terminal baterai
d.Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan
kencangkan baut pengikatnya
e.Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter.
Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur
negatip dihubungkan konektor baterai lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt
meter harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan
pada terminal baterai

Gambar. Memeriksa tahanan terminal baterai
2) Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit

a. Pemeriksaan jumlah elektrolit
Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek
panas sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untuk itu
secara periodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit
baterai kurang maka harus ditambah.
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah
diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang
menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan
menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau
pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan
jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup
dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging,
maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan
elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian
kendaraan, karena cairan bersifat korosif maka bagian yang terkena elektrolit akan
korosi.
Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air
accu merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur
kandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi.
Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang berkurang,
sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong.
Penambahan elektrolit dengan air zuur menyebabkan berat jenis elektrolit
terlalu tinggi. Kesalahan ini dapat menyebabkan interprestasi hasil pengukuran
keliru, sebab hasil pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit baterai tinggi tetapi
kapasitas listrik yang tersimpan kecil.
b. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk
mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27 -1,28 baterai
kosong Bj 1,100 -1,130. Hubungan berat jenis dan kapasitas adalah sebagai berikut:

Gambar. Hubungan berat jenis dengan kapasitas baterai
Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi elektrolit, bila berat jenis
elektrolit lebih dari 1,280 maka tambahkan air suling agar berat jenis berkurang
1.280 penyebab terlalu tingginya berat jenis dapat disebabkan kesalahan waktu
menambah elektrolit, saat lektrolit kurang harus ditambahkan air suling bukan
elektrolit atau air zuur. Lakukan pengisian penuh, bila hasil pengukuran kurang dari
1.210 atau ganti dengan baterai baterai baru.
Perbedaan berat jenis antar sel tidak boleh melebihi 0.040, bila hal ini terjadi
maka lakukan pengisian penuh, kemudian ukur kembali berat jenisnya, bila berat
jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis dengan menambah air suling atau
menambah air zuur sampai elektrolit hampir sama, namun bila tidak bisa dilakukan,
ganti dengan baterai baru.
Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis baterai
yang menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indicator
tersendiri. Adanya indicator berat jenis baterai membuat perawatan lebih mudah,
karena saat perawatan pemeriksaan berat jenis membutuhkan waktu yang cukup
lama, dan bila tidak dilakukan degan hati-hati elektrolit dapat tumpah/menetes pada
kendaraan.
Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna, yaitu:
1) Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik
2)Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa
elektrolitnya dan diisi
3) Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti.

Gambar. Baterai dengan indicator berat jenis

c. Melakukan pengisian
Mengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari luar sehingga terjadi
reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai.
Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu:
A. Pengisian Normal
Pengisian normal adalah pengisian dengan besar arus yang normal, besar
arus pengisian normal sebesar 10 % dari kapasitas baterai. Contoh baterai 50
AH maka besar arus pengisian 50 x 10/100 = 5 A. Lama pengisian tergantung
hasil pengukuran berat jenis elektrolit baterai saat diukur, karena dari berat jenis
dapat diketahui berkurangnya kapasitas baterai
Contoh:
Hasil pengukuran baterai dengan kapasitas 50 AH menunjukan berat jenis
1,18 pada temperature 20 ºC.Dari data tersebut bila dibandingkan dengan grafik
hubungan berat jenis dengan kapasitas diketahui bahwa pada saat itu energi
yang hilang dan perlu perlu diisi sebesar 40 %. atau sebesar: 40 % x 50 AH,
yaitu sebesar 20 AH.
Dengan demikian besar arus=10 % x kapasitas = 10/100 x 50 = 5 Amper
Waktu pengisian=Kapasitas kekosongan : arus pengisian = 20 : 5 = 4 jam.
Produsen kendaraan memproduksi kendaraan dengan jumlah besar dan
untuk kendaraan komersial banyak digunakan dengan mesin 1500 – 2000 CC,
dengan kapasitas mesin yang relative sama maka digunakan kapasitas baterai
yang relative sama pula, sehingga untuk memudahkan menentukan besar arus
pengisian dibuat table khusus, sehingga mekanik lebih cepat menentukan ukuran
arus untuk kepentingan pengisian.
Di bawah ini tabel besar arus dan lama pengisian baterai pada beberapa
hasil pengukuran elektrolit baterai pada baterai 50 AH.

Tabel. Waktu mengisi baterai

Prosedur Pengisian

Pengisian satu baterai
1) Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus agar tidak
tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang
dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan pada sel
baterai akibat gas yang dihasilkan
2) Hubungkan kabel positip baterai dengan klem positip battery charger dan
terminal negatip dengen klem negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila
terbalik akan timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada
battery charger model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila
pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.
Gambar. Memasang battery charging
3) Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V
4) Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V
maka selector digerakan kearah 12 V.
5) Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas
baterai, missal : baterai 50 AH pengisian normal sebesar 5 A.
6) Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang
dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses
pengisian.

Gambar. Mengatur besar arus dan waktu pengisian
7) Bila pengisian sudah selasai, maka matikan battery charger.
8) Lepas klem battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip
dahulu, klem jangan dilepas saat battery charge masih hidup, sebab akan
terjadi percikan api pada terminal sat dilepas dan menimbulkan ledakan pada
baterai akibat uap baterai terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang
mudah terbakar dan mudah meledak.
Perhatian:
Merokok

dan

kesalahan

pemasangan

kabel

battery

charging

potensi

menimbulkan ledakan pada baterai

Gambar. Peringatan di ruang pengisian baterai
Pasang papan peringatan pada daerah yang digunakan untuk pengisian.
Ventilasi pada ruang pengisian harus cukup, untuk menghidarai meningkatnya
kosentrasi hydrogen pada ruangan, sehingga potensi menimbulkan ledakan atau
kebakaran.

Pengisian lebih dari dua baterai
Pengisian baterai yang lebih dari satu buah dapat dilakukan dengan dua metode,
yaitu :
1) Merangkai secara Paralel
Rangkaian Paralel 2 baterai
a. Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus agar tidak
tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang
dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan pada sel
baterai akibat gas yang dihasilkan

Gambar. Pengisian 2 baterai secara parallel
b. Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2
kemudian hubungkan dengan klem positip battery charger. Demikian pula
untuk terminal negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan
timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger
model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila pemasangan
terbalik akan muncul bunyi peringatan.
c. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V
d. Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12
V maka selector digerakan kearah 12 V.
e. Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas
baterai
f.

Besar arus merupakan jumlah arus yang dibutuhkan untuk baterai 1 dan
baterai 2. misalnya untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus
pengisian sebesar 10% x(2 x50)) = 10 A., mengisi baterai 50 AH dan 40
AH maka diperlukan arus sebesar 10 % x (40+50) = 9 A.

2) Merangkai secara seri

Rangkaian Seri 2 baterai
a. Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah kusus agar tidak
tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang
dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan pada sel
baterai akibat gas yan dihasilkan.

Gambar. Pengisian 2 baterai secara seri
b. Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2
kemudian hubungkan dengan klem positip battery charger. Demikian pula
untuk termianal negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik
akan timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery
charger model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila
pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.
c. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V
d. Pilih selector tegangan sesuai dengan total tegangan baterai, misal 2
baterai 12 V dirangkai seri maka tegangan menjadi 24 V maka selector
digerakan kearah 24 V.
e. Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas
baterai yang paling kecil. Misalkan besar untuk mengisi dua baterai 50 AH
dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x 50 = 5 A., mengisi baterai 50
AH dan 40 AH maka diperlukan arus sebesar yang digunakan 10 % x 40
AH = 4 A.
f.

Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang
dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses
pengisian. Waktu yang diperlukan sesuai dari hasil pengukuran berat
jenis elektrolit masingmasing baterai.

g. Bila pengisian sudah selasai, maka matikan battery charger,
h. Lepas klem battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal
negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery charge masi hidup,
sebab akan terjadi percikan api pada terminal saat dilepas dan
menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap
baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Mengisi Baterai Seri dan Paralel
Metode mengeisi baterai lebih dari satu memiliki kelemahan dan kelebihan
masing-masing.
 Kelebihan utama pengisian dengan parallel adalah:
1) Tegangan pengisian rendah yaitu 12 V, sehingga rancangan trafo yang
digunakan lebih sederhana.
2) Tetap aman meskipun kapasitas baterai tidak sama
 Kelemahan:
1) Tidak mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir
ke tiap baterai, sehingga sulit menentukan waktu pengisian yang tepat
2) Arus listrik yang dialirkan merupakan arus total pengisian, sehingga
arusnya yang mengalir cukup besar sehingga kabel maupun klem buaya
untuk pengisian harus berukuran besar.
 Kelebihan rangkaian seri:
1) Mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke
tiap baterai, sehingga dapat menentukan waktu pengisian dengan tepat
2) Arus listrik yang dialirkan besarnya sama untuk semua baterai, sehingga
muda ditentukan waktu pengisiannya.
3) Besar arus pengisian normal berdasarkan kapasitas baterai yang paling
kecil, sehingga arus pengisian kecil dan kabel maupun klem buaya yang
digunakan untuk pengisian dapat dengan ukuran lebih kecil.
 Kelemahan:
1) Tegangan pengisian merupakan total tegangan baterai yang diisi, misal 4
baterai 12V, berarti tegangan pengisian sebesar 48 V.
2) Tidak tepat digunakan untuk baterai yang kapasitasnya bervariasi, sebab
harus mengikuti arus pengisian baterai yang kapasitas kecil, sehingga
untuk baterai yang kapasitasnya besar waktu pengisian terlalu lama, dan
bila mengikuti baterai kapasitas besar maka pada baterai yang
kapasitasnya kecil akan mengalami over charging sehingga baterai cepat
rusak. Dengan demikian metode ini kurang tepat untuk baterai dengan
kapasitas yang jauh berbeda.
B. Pengisian Cepat
Pengisian cepat adalah pengisian dengan arus yang sangat besar. Besar
pengisian tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas baterai, dengan demikian
untuk baterai 50 AH, besar arus pengisian tidak boleh melebihi 25 A.
Prosedur pengisian cepat sebenarnya sama dengan pengisian normal,
yang berbeda adalah besar arus pengisian yang diatur sangat besar. Selain itu
juga factor resiko yang jauh lebih besar, sehingga harus dilakukan dengan ektra
hati-hati. Contoh saat pengisian normal sumbat baterai tidak dilepas tidak
menimbulkan masalah yang serius sebab temperature pengisian relative rendah
sehingga uap elektrolit sangat kecil, berbedah dengan pengisian cepat dimana
arus yang besar menyebabkan temperature elektrolit sangat tinggi sehingga
penguapan sangat besar, bila sumbat tidak dilepas kotak baterai dapat
melengkung akibat tekanan gas dalam sel baterai yang tidak mampu keluar
akibat lubang ventilasi kurang.

Gambar. Pengisian cepat diatas kendaraan
Pengisian cepat sering dilakukan untuk membantu kendaraan yang mogok
atau sedang dalam proses perbaikan, sehingga baterai tidak diturunkan dari
kendaraan. Pada kasus pengisian cepat di atas kendaraan yang perlu diingat
adalah lepas kabel baterai negatip sebelum melakukan pengisian, hal ini
disebabkan saat pengisian cepat tegangan dari battery charging lebih besar dari
pengisian normal, kondisi ini potensial merusak komponen elektronik dan diode
pada alternator.
G.

Langkah Kerja :
A. Mengukur berat jenis baterai
1. Siapkan alat dan bahan praktikum.
2. Lakukan pengukuran elektrolit baterai.
3. Tekan karet hidrometer, masukkan ujung hidrometer ke dalam salah satu sel baterai
hingga tercelup ke dalam larutan elektrolit. Lepas tekanan pada karet, sampai
pelampung terangkat. Ulangi untuk sel-sel yang lain.
4. Catat hail pengukuran pada kolom yang tersedia.
Perhatian :
Jangan mengangkat hidrometer yang berisi elektrolit terlalu tinggi, karena bila elektrolit
menetes dan mengenai kulit terasa gatal dan bila mengenai pakaian yang
mengandung katun akan berlubang.

B. Percobaan Seri Pararel
1. Rangkailah baterai seperti skema dibawah ini.

2. Arahkan saklar sesuai tegangan beban/baterai.
3. Putar selektor timer berlawanan jarum jam (bila bunyi berarti pemasangan
terminalterbalik).
4. Putar selektor arus sesuai arus pengisian yang diinginkan.
Perhatian :
 Saat mematikan baterai charger putas selektor arus sampai OFF baru selektor
timer.
 Hindari percikan api sekitas baterai saat pengisian maupun pengosongan, karena
pada saat tersebut baterai mengeluarkan gas hidrogen. Gas tersebut bila terkena
percikan api dapat terbakar dan menimbulkan ledakan pada baterai.
H.

Data Praktik (Sajian Praktik)
A. Pengukuran Berat Jenis Baterai
Sel

1

2

Berat jenis
Temperatur

3

4

5

6

270 C

270 C

270 C

270 C

1150
270 C

270 C

B. Tindakan Hasil Pengukuran
Hasil Pengukuran

Tindakan

1.300 atau lebih

Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang

1.290 – 1.220

Baterai masih baik (OK)
Lakukan pengisian, ukur berat jenisnya bila berat

1.210 atau kurang
jenis tetap 1.210 ganti baterai
Perbedaan Bj antara sel kurang dari
Masih dalam batas toleransi (OK)
0.040
Perbedaan antara BJ lebih dari
0.040

I.

Lakukan pengisian penuh, periksa BJ, bila
perbedaan masih melebihi 0.04, ganti baterai.

Analisis dan Pembahasan Praktik
Dari data hasil kegiatan praktek didapat hasil pengukuran berat jenis baterai
masing – masing sel kurang atau dibawah 1.210 yaitu rata – rata sekitar 1.167 dengan nilai
BJ 1.167 kita dapat ketahui bahwa presentase kekosongan baterai sekitar 30% .Jadi
baterai tersebut dalam kondisi kosong 30% sehingga baterai tersebut perlu di charge
supaya dapat digunakan.Untuk perbedaan BJ tiap – tiap sel relatif sama tetapi ada satu sel
yang nilai perbedaan BJnya melebihi 0.040 sehingga perlu diperiksa kembali BJ tiap – tiap
sel setelah baterai di charge.Dari kondisi BJ 1.167 kita bisa ketahui lamanya waktu dan
besarnya arus yang digunakan untuk mengisi baterai tersebut dengan menggunakan
rumus.Kit memilih apakah mau menggunakan pengisisan lambat atau pengisian
cepat.Atau kita bisa mengisi baterai sesuai tabel pengisian pada kajian teori diatas yaitu
untuk pengisian lambat dengan arus 5A waktu untuk mengisi baterai yaitu 8 jam
sedangkan untuk pengisian cepat dengan arus 20A waktu yang dibutuhkan yaitu selama 2
jam
J.

Kesimpulan
Baterai yang digunakan untuk praktek dalam kondisi kosong sekitar 30% sehingga
perlu di charge dan perbedaan BJ tiap – tiap sel ada yang melebihi nilai ketentuan sehinga
seetelah di charge perlu diperiksa kembali

K.

Saran
Saran saya untuk dosen

yaitu apabila ketika praktikum sedang berlangsung

supaya dosen sesekali memantau dan mendampingi ketika praktikum supaya praktikum
dapat berjalan sesuai prosedur praktikum walaupun sebelumnya sudah diterangkan
prosedur praktikum tetapi terkadang ada hal hal yang mungkin kurang dimengerti oleh
mahasiswa serta menurunkan resiko kecelakaan kerja.
L.

Daftar Pustaka
Dikutip dari http://dunia-teknik.com/cara-kerja-baterai.htm pada pada hari senintanggal 23
Desember 2013

Dikutip dari http://www.slideshare.net/aryakamandanuji/merawat-dan-mengisi-baterai pada
pada hari senin tanggal 23 Desember 2013

M.

Lampiran
A. Pertanyaan dan tugas.
1. Berapa lama pengisian untuk baterai 100 HA, bila hasil pengukuran berat jenisnya
sebesar 1.180.
2. Apa akibatnya bila baterai sering dilakukan pengisian cepat.
3. Apa kerugian dan keuntungan pengisian pararel didandingkan seri.
B. Pembahasan
1. Pengisian Lambat
*Baterai 100 AH *BJ 1.180
Kondisi pengeluaran ± 50% dari kapasitas (sesuai prosedur)
Maka baterai butuh tenaga pengisisan sebesar
100 Ah x 40 % = 40 AH
Pengisisan lambat = Kondisi kapasitas (AH)/Arus pengisian x (1,2 s.d 1,5)
* 40 Ah / 10 A x (1,2 s.d 1,5) = 4,8 jam s.d 6 jam
Jadi lamanya pengisian untuk baterai 100 Ah dengan berat jenis 1.180 adalah 4,8
jam sampai 6 jam.
2. Akibat baterai sering dilakukan pengisian cepat :
Pengisian cepat sebenarya sama dengan pengisian normal hanya saja
besar arus pengisian yang diatur sangat besar. Faktor resiko yang jauh lebih besar,
sehingga harus dilakukan dengan ekstra hati-hati. Misalnya saat pengisisan normal
sumbat baterai tidak dilepas tidak menimbulkan masalah yang serius sebab
temperatur pengisian relatif rendah sehingga uap elektrolit sangat kecil, berbeda
dengan pengisian cepat dimana arus menimbulkan yang besar menyebabkan
temperatur elektrolit sangat tinggi sehingga penguapan besar, bila sumbat tidak
dilepas kotak baterai dapat melengkung akibat tekanan gas dalam sel baterai tidak
mampu keluar karena lubang ventilasi kurang.
Jadi dapat dilihat kerugian melakukan pengisian cepat adalah faktor resiko
lebih besar, contohnya bila sumbat baterai tidak dilepas kotak baterai dapat
melengkung, sedangkan pada pengisian normal tidak menimbulkan masalah yang
serius sebab temperatur kecil. Pengisian cepat sering dilakukan unutuk membantu
kendaraan yang mogok atau sedang dalam proses perbaikan, sehingga baterai
tidak diturunkan dari kendaraan. Pada kasus pengisian cepat yang perlu diingat
adalah melepas kabel negatif sebelum melakukan pengisian, hal ini disebabkan
saat pengapian cepat tegangan dari baterai lebih besar dari pengisisan normal,
kondisi ini dapt merusak komponen elektrolit dan diode pada alternator.
3. Kerugian dan keuntungan pengisian pararel didandingkan seri :


Kelebihan utama pengisian dengan parallel adalah:
1) Tegangan pengisian rendah yaitu 12 V, sehingga rancangan trafo yang
digunakan lebih sederhana.
2) Tetap aman meskipun kapasitas baterai tidak sama



Kelemahan:
1) Tidak mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir
ke tiap baterai, sehingga sulit menentukan waktu pengisian yang tepat
2) Arus listrik yang dialirkan merupakan arus total pengisian, sehingga arusnya
yang mengalir cukup besar sehingga kabel maupun klem buaya untuk
pengisian harus berukuran besar.


Kelebihan rangkaian seri:
1) Mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke tiap
baterai, sehingga dapat menentukan waktu pengisian dengan tepat
2) Arus listrik yang dialirkan besarnya sama untuk semua baterai, sehingga
muda ditentukan waktu pengisiannya.
3) Besar arus pengisian normal berdasarkan kapasitas baterai yang paling
kecil, sehingga arus pengisian kecil dan kabel maupun klem buaya yang
digunakan untuk pengisian dapat dengan ukuran lebih kecil.



Kelemahan:
1) Tegangan pengisian merupakan total tegangan baterai yang diisi, misal 4
baterai 12V, berarti tegangan pengisian sebesar 48 V.
2) Tidak tepat digunakan untuk baterai yang kapasitasnya bervariasi, sebab
harus mengikuti arus pengisian baterai yang kapasitas kecil, sehingga
untuk baterai yang kapasitasnya besar waktu pengisian terlalu lama, dan
bila mengikuti baterai kapasitas besar maka pada baterai yang
kapasitasnya kecil akan mengalami over charging sehingga baterai cepat
rusak. Dengan demikian metode ini kurang tepat untuk baterai dengan
kapasitas yang jauh berbeda.

More Related Content

What's hot

Reaksi kimia baterai
Reaksi kimia bateraiReaksi kimia baterai
Reaksi kimia bateraiHamid kabete
 
Makalah fisika panel surya
Makalah fisika panel suryaMakalah fisika panel surya
Makalah fisika panel suryaPT. SASA
 
Pneumatik & Hidrolik
Pneumatik & HidrolikPneumatik & Hidrolik
Pneumatik & HidroliklombkTBK
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineAhmad Faozi
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorCharis Muhammad
 
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)University Of Polytechnic Malang
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterCharis Muhammad
 
JOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docxJOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docxAnjarKoeswara1
 
Komponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikKomponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikErdhikapradigma
 
Sistem Water Level Controll Dengan Metode PID Menggunakan Arduino UNO
Sistem Water Level Controll Dengan Metode PID Menggunakan Arduino UNOSistem Water Level Controll Dengan Metode PID Menggunakan Arduino UNO
Sistem Water Level Controll Dengan Metode PID Menggunakan Arduino UNODanskyAji
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 
Modul 5 dian haryanto 1407123394
Modul 5 dian haryanto  1407123394Modul 5 dian haryanto  1407123394
Modul 5 dian haryanto 1407123394dian haryanto
 
Power point baterai
Power point bateraiPower point baterai
Power point bateraiAhmad Faozi
 
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 3 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 3 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 3 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 3 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...Thufeil 'Ammar
 
Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16
Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16
Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16Nugroho Dwi S
 
SISTEM KEMUDI
SISTEM KEMUDISISTEM KEMUDI
SISTEM KEMUDIvaozanzen
 
bank-soal-prakarya-rekayasa-buat-siswa
bank-soal-prakarya-rekayasa-buat-siswabank-soal-prakarya-rekayasa-buat-siswa
bank-soal-prakarya-rekayasa-buat-siswasutiarso212
 

What's hot (20)

Diagram p v
Diagram p vDiagram p v
Diagram p v
 
Reaksi kimia baterai
Reaksi kimia bateraiReaksi kimia baterai
Reaksi kimia baterai
 
Makalah fisika panel surya
Makalah fisika panel suryaMakalah fisika panel surya
Makalah fisika panel surya
 
Pneumatik & Hidrolik
Pneumatik & HidrolikPneumatik & Hidrolik
Pneumatik & Hidrolik
 
03. relay
03. relay03. relay
03. relay
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
 
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
 
JOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docxJOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docx
 
Komponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikKomponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrik
 
fisika roket air
 fisika roket air  fisika roket air
fisika roket air
 
Sistem Water Level Controll Dengan Metode PID Menggunakan Arduino UNO
Sistem Water Level Controll Dengan Metode PID Menggunakan Arduino UNOSistem Water Level Controll Dengan Metode PID Menggunakan Arduino UNO
Sistem Water Level Controll Dengan Metode PID Menggunakan Arduino UNO
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
Modul 5 dian haryanto 1407123394
Modul 5 dian haryanto  1407123394Modul 5 dian haryanto  1407123394
Modul 5 dian haryanto 1407123394
 
Power point baterai
Power point bateraiPower point baterai
Power point baterai
 
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 3 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 3 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 3 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
Soal Prediksi UN IPA SMP/MTs Tahun 2014 PAKET 3 | LENGKAP KUNCI JAWABAN DAN P...
 
Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16
Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16
Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16
 
SISTEM KEMUDI
SISTEM KEMUDISISTEM KEMUDI
SISTEM KEMUDI
 
bank-soal-prakarya-rekayasa-buat-siswa
bank-soal-prakarya-rekayasa-buat-siswabank-soal-prakarya-rekayasa-buat-siswa
bank-soal-prakarya-rekayasa-buat-siswa
 

Similar to Baterai a'lim abror c2

Merawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi bateraiMerawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi bateraiaryakamandanuji
 
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docxpemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docxUzumakiKonohagakure
 
Memeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji bateraiMemeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji bateraiaryakamandanuji
 
power point baterai.pptx
power point baterai.pptxpower point baterai.pptx
power point baterai.pptxpkppk
 
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrik
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga ListrikAde_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrik
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrikyusupade
 
Ade Yusup Budiono / Teknik Tenaga Listrik / Revisi
Ade Yusup Budiono / Teknik Tenaga Listrik / RevisiAde Yusup Budiono / Teknik Tenaga Listrik / Revisi
Ade Yusup Budiono / Teknik Tenaga Listrik / Revisiyusupade
 
Merawat dan pemeriksaan baterai
Merawat dan pemeriksaan bateraiMerawat dan pemeriksaan baterai
Merawat dan pemeriksaan bateraiHamid kabete
 
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrik
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrikSandi setya w tugas teknik tenaga listrik
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrikSetyasandi
 
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )divianyusi
 
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listrik
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listrikHendi setiawan tugas teknik tenaga listrik
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listriksetiawanhendi
 
Divian yusi saputra Revisi tugas Teknik tenaga listrik
Divian yusi saputra Revisi tugas Teknik tenaga listrikDivian yusi saputra Revisi tugas Teknik tenaga listrik
Divian yusi saputra Revisi tugas Teknik tenaga listrikdivianyusi
 
Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015arifw77
 
Wahyu wibowo tugas_teknik tenaga listrik
Wahyu wibowo tugas_teknik tenaga listrikWahyu wibowo tugas_teknik tenaga listrik
Wahyu wibowo tugas_teknik tenaga listrikwibowow34
 
Ari bagus pratama presentasi baterai basah
Ari bagus pratama presentasi baterai basahAri bagus pratama presentasi baterai basah
Ari bagus pratama presentasi baterai basaharibagus15
 

Similar to Baterai a'lim abror c2 (20)

13 3
13 313 3
13 3
 
13 3
13 313 3
13 3
 
Merawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi bateraiMerawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi baterai
 
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docxpemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
 
Memeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji bateraiMemeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji baterai
 
baterai.ppt
baterai.pptbaterai.ppt
baterai.ppt
 
Materi baterai
Materi bateraiMateri baterai
Materi baterai
 
power point baterai.pptx
power point baterai.pptxpower point baterai.pptx
power point baterai.pptx
 
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrik
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga ListrikAde_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrik
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrik
 
Konstruksi baterai
Konstruksi bateraiKonstruksi baterai
Konstruksi baterai
 
Ade Yusup Budiono / Teknik Tenaga Listrik / Revisi
Ade Yusup Budiono / Teknik Tenaga Listrik / RevisiAde Yusup Budiono / Teknik Tenaga Listrik / Revisi
Ade Yusup Budiono / Teknik Tenaga Listrik / Revisi
 
Merawat dan pemeriksaan baterai
Merawat dan pemeriksaan bateraiMerawat dan pemeriksaan baterai
Merawat dan pemeriksaan baterai
 
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrik
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrikSandi setya w tugas teknik tenaga listrik
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrik
 
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )
Divian yusi saputra ( tugas tenaga listrik )
 
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listrik
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listrikHendi setiawan tugas teknik tenaga listrik
Hendi setiawan tugas teknik tenaga listrik
 
Definisi aki
Definisi akiDefinisi aki
Definisi aki
 
Divian yusi saputra Revisi tugas Teknik tenaga listrik
Divian yusi saputra Revisi tugas Teknik tenaga listrikDivian yusi saputra Revisi tugas Teknik tenaga listrik
Divian yusi saputra Revisi tugas Teknik tenaga listrik
 
Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015
 
Wahyu wibowo tugas_teknik tenaga listrik
Wahyu wibowo tugas_teknik tenaga listrikWahyu wibowo tugas_teknik tenaga listrik
Wahyu wibowo tugas_teknik tenaga listrik
 
Ari bagus pratama presentasi baterai basah
Ari bagus pratama presentasi baterai basahAri bagus pratama presentasi baterai basah
Ari bagus pratama presentasi baterai basah
 

More from Aliem Sgralhtobat

Makalah korosi alim abror (13504241062)
Makalah korosi alim abror (13504241062)Makalah korosi alim abror (13504241062)
Makalah korosi alim abror (13504241062)Aliem Sgralhtobat
 
Transistor sebagai saklar a’lim abror c2
 Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2 Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2
Transistor sebagai saklar a’lim abror c2Aliem Sgralhtobat
 
Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror (13504241062)
 Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror  (13504241062) Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror  (13504241062)
Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror (13504241062)Aliem Sgralhtobat
 
Pengaruh deformasi dingin trhdp kekerasan a'lim abror (13504241062)
 Pengaruh deformasi dingin trhdp kekerasan a'lim abror (13504241062) Pengaruh deformasi dingin trhdp kekerasan a'lim abror (13504241062)
Pengaruh deformasi dingin trhdp kekerasan a'lim abror (13504241062)Aliem Sgralhtobat
 
Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)
 Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062) Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)
Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)Aliem Sgralhtobat
 
Hubungan kekerasan hb dan tegangan tarik a'lim abror (13504241062)
 Hubungan kekerasan hb dan tegangan tarik a'lim abror  (13504241062) Hubungan kekerasan hb dan tegangan tarik a'lim abror  (13504241062)
Hubungan kekerasan hb dan tegangan tarik a'lim abror (13504241062)Aliem Sgralhtobat
 
Pengujian geser a'lim abror (13504241062)
 Pengujian geser  a'lim abror  (13504241062) Pengujian geser  a'lim abror  (13504241062)
Pengujian geser a'lim abror (13504241062)Aliem Sgralhtobat
 
Kondensator a’lim abror c2
 Kondensator a’lim abror c2 Kondensator a’lim abror c2
Kondensator a’lim abror c2Aliem Sgralhtobat
 
Elektromagnet dan aplikasinya a’lim abror c2
 Elektromagnet dan aplikasinya  a’lim abror c2 Elektromagnet dan aplikasinya  a’lim abror c2
Elektromagnet dan aplikasinya a’lim abror c2Aliem Sgralhtobat
 
Transistor a’lim abror c2
 Transistor  a’lim abror c2 Transistor  a’lim abror c2
Transistor a’lim abror c2Aliem Sgralhtobat
 

More from Aliem Sgralhtobat (11)

Makalah korosi alim abror (13504241062)
Makalah korosi alim abror (13504241062)Makalah korosi alim abror (13504241062)
Makalah korosi alim abror (13504241062)
 
Amplifier a’lim abror c2
 Amplifier  a’lim abror c2 Amplifier  a’lim abror c2
Amplifier a’lim abror c2
 
Transistor sebagai saklar a’lim abror c2
 Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2 Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2
Transistor sebagai saklar a’lim abror c2
 
Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror (13504241062)
 Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror  (13504241062) Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror  (13504241062)
Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror (13504241062)
 
Pengaruh deformasi dingin trhdp kekerasan a'lim abror (13504241062)
 Pengaruh deformasi dingin trhdp kekerasan a'lim abror (13504241062) Pengaruh deformasi dingin trhdp kekerasan a'lim abror (13504241062)
Pengaruh deformasi dingin trhdp kekerasan a'lim abror (13504241062)
 
Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)
 Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062) Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)
Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)
 
Hubungan kekerasan hb dan tegangan tarik a'lim abror (13504241062)
 Hubungan kekerasan hb dan tegangan tarik a'lim abror  (13504241062) Hubungan kekerasan hb dan tegangan tarik a'lim abror  (13504241062)
Hubungan kekerasan hb dan tegangan tarik a'lim abror (13504241062)
 
Pengujian geser a'lim abror (13504241062)
 Pengujian geser  a'lim abror  (13504241062) Pengujian geser  a'lim abror  (13504241062)
Pengujian geser a'lim abror (13504241062)
 
Kondensator a’lim abror c2
 Kondensator a’lim abror c2 Kondensator a’lim abror c2
Kondensator a’lim abror c2
 
Elektromagnet dan aplikasinya a’lim abror c2
 Elektromagnet dan aplikasinya  a’lim abror c2 Elektromagnet dan aplikasinya  a’lim abror c2
Elektromagnet dan aplikasinya a’lim abror c2
 
Transistor a’lim abror c2
 Transistor  a’lim abror c2 Transistor  a’lim abror c2
Transistor a’lim abror c2
 

Recently uploaded

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 

Recently uploaded (20)

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 

Baterai a'lim abror c2

  • 1. LAPORAN PRAKTIK BATERAI KODE JOB : JST/OTO/OTO311/06 MATKUL : LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR DISUSUN OLEH: NAMA : A’LIM ABROR NIM : 13504241062 KELAS : C2 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013
  • 2. A. Judul “Baterai” B. Kompetensi : Merawat baterai C. Sub Kompetensi : Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat : 1. Memeriksa baterai dan elektrolit baterai. 2. Mengisi kembali baterai. 3. Merawat baterai. D. Alat dan Bahan : 1. Baterai 2. Hidrometer 3. Baterai charger E. Keselamatan Kerja : 1. Hati-hati terhadap cairan baterai. 2. Gunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya. 3. Laksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja. 4. Tanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum. F. Dasar Teori Pada tahun 1938, arkeolog Wilhelm Konig menemukan beberapa pot tanah liat yang aneh saat menggali di Khujut Rabu, sekarang bernama Baghdad, Irak. Sebuah wadah yang memiliki panjang sekitar 5 inci (12,7 cm), berisi sebuah batang besi terbungkus tembaga berasal dari sekitar tahun 200 SM. Pengujian menunjukkan bahwa bejana tersebut dulu pernah diisi dengan zat asam seperti cuka atau anggur, yang membuat Konig percaya bahwa bejana ini merupakan sebuah baterai kuno. Sejak penemuan tersebut,
  • 3. para ilmuan telah menghasilkan replika pot yang sebenarnya mampu menghasilkan muatan listrik. “Baterai Baghdad” tersebut mungkin telah digunakan untuk ritual agama, tujuan pengobatan , atau bahkan elektroplating. Pada tahun 1799, fisikawan Italia Alessandro Volta menciptakan baterai pertama dengan susunan lapisan seng, karton atau kain, dan direndam Pengaturan perak di yang air garam. ini, yang disebut tumpukan volta, ini bukan perangkat pertama untuk menciptakan listrik, tapi ini pertama adalah yang memancarkan listrik yang stabil, arus yang tahan lama. Namun, ada beberapa kelemahan dari penemuan Volta. Ketinggian di mana lapisan bisa ditumpuk terbatas karena berat tumpukan akan membuat air garam keluar dari karton atau kain. Cakram logam juga cenderung cepat korosi, memperpendek umur baterai. Meskipun begitu, satuan gaya gerak listrik yang digunakan hingga saat ini adalah Volt untuk menghormati prestasi Volta. Terobosan dalam berikutnya teknologi baterai datang pada tahun 1836 ketika kimiawan Inggris, John Frederick Daniell menemukan sel Daniell. Pada awal baterai ini, piring tembaga ditempatkan di
  • 4. bagian bawah wadah kaca dan larutan sulfat tembaga dituangkan di atas piring mengisi setengah wadah kaca. Kemudian pelat seng digantung dalam wadah, dan larutan sulfat seng ditambahkan. Karena tembaga sulfat lebih padat daripada seng sulfat, larutan seng melayang di atas larutan tembaga dan dikelilingi lempeng seng. Kabel yang terhubung ke plat seng mewakili terminal negatif, sedangkan yang terhubung ke pelat tembaga adalah terminal positif. Tentu saja, pengaturan ini tidak akan berfungsi dengan baik dalam senter, tapi untuk aplikasi stasioner ini bekerja dengan baik. Bahkan, sel Daniell adalah cara yang umum digunakan untuk memberi listrik pada bel pintu dan telepon sebelum generasi listrik disempurnakan. Pada tahun 1898, Colombia Dry Cell menjadi yang pertama baterai komersial yang tersedia dijual di Amerika Serikat. Produsen, Perusahaan Karbon Nasional, kemudian menjadi Perusahaan Baterai Eveready, yang memproduksi merek Energizer. Baterai mempunyai peranan yang sangat penting pada kendaraan baik saat kendaraan, kendaraan hidup maupun saat starter. Gangguan yang paling dirasakan pemilik kendaraan adalah fungsi saat starter, dimana bila baterai kurang baik maka energi yang disimpan tidak cukup untuk melakukan starter. Penyebab energi tidak cukup untuk melakukan stater antara lain: 1) Energi listrik yang dihasilkan sistem pengisian lebih kecil dari kebutuhan energi listrik saat kendaraan beroperasi, sehingga energi yang tersimpan pada baterai digunakan untuk mencukupi kekurangannya. 2) Baterai sudah lemah, sehingga tidak mampu menyimpan energi listrik, atau terjadi pengosongan sendiri. 3) Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau kurang kuat. Bila kendaraan lama tidak digunakan maka energi listrik yang tersimpan di dalam baterai dapat kosong dengan sendirinya, sehingga mesin tidak dapat distarter. fenomena ini sering disebut Self Discharger. Besar self discharge ditunjukan dalam prosentase kapasitas baterai. Besar self discharge berkisar 0,3 – 1,5 % per hari pada temperature 2030 ºC tiap hari, atau baterai dapat kosong sendiri dalam 1-3 bulan.
  • 5. Gambar. Pengosongan sendiri pada baterai Besar Self Discharge dipengaruhi oleh: Adanya bahan aktif yang rusak dan menempel antar sel Ketidak murnian logam seperti besi atau magnesium yang bercampur dengan elektrolit. Ini salah satu alasan menggapa menambah elektrolit harus menggunakan air suling atau air yang tidak mengandung logam Bahan aktif baterai Temperatur elektrolit baterai Gambar . Pengaruh temperature dan bahan aktif terhadap pengosongan sendiri Perawatan baterai yang baik akan mempu memperpanjang usia baterai, karena dengan perawatan yang baik: 1. Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai. Kekurangan elektrolit terjadi akibat saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan, sehingga elektroli berkurang, oleh karena itu elektrolit harus ditambah air suling. Bila baterai kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas, terjadi
  • 6. kristalisasi pada sel-sel baterai dan bahan aktif pada sel lepas. Adanya bahan aktif yang lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar kotak atau terselip diantara sel, bahan aktif yang terjepit ini akan menyebabkan pengosongan tersendiri. 2. Terminal baterai menjadi awet Terminal baterai sering rusak akibat korosi, penyebab korosi adalah uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendor. Dengan perawatan yang baik kedua terminal baterai akan sering dibersihkan, dilindungi dengan grease dan pengikatan terminal dikencangkan sehingga korosi pada terminal mampu dicegah. Gambar. Perawatan baterai yang baik memperpanjang umur Kegiatan Dalam Perawatan Baterai Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi: 1) Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan. Langkah membersihkan adalah: a.Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai. b.Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.
  • 7. Gambar. Melepas terminal baterai c. Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus. Gambar. Membersikan terminal baterai d.Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan kencangkan baut pengikatnya e.Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai Gambar. Memeriksa tahanan terminal baterai
  • 8. 2) Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit a. Pemeriksaan jumlah elektrolit Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untuk itu secara periodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit baterai kurang maka harus ditambah. Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu. Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korosif maka bagian yang terkena elektrolit akan korosi. Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air accu merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang berkurang, sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong. Penambahan elektrolit dengan air zuur menyebabkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi. Kesalahan ini dapat menyebabkan interprestasi hasil pengukuran keliru, sebab hasil pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit baterai tinggi tetapi kapasitas listrik yang tersimpan kecil.
  • 9. b. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27 -1,28 baterai kosong Bj 1,100 -1,130. Hubungan berat jenis dan kapasitas adalah sebagai berikut: Gambar. Hubungan berat jenis dengan kapasitas baterai Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi elektrolit, bila berat jenis elektrolit lebih dari 1,280 maka tambahkan air suling agar berat jenis berkurang 1.280 penyebab terlalu tingginya berat jenis dapat disebabkan kesalahan waktu menambah elektrolit, saat lektrolit kurang harus ditambahkan air suling bukan elektrolit atau air zuur. Lakukan pengisian penuh, bila hasil pengukuran kurang dari 1.210 atau ganti dengan baterai baterai baru. Perbedaan berat jenis antar sel tidak boleh melebihi 0.040, bila hal ini terjadi maka lakukan pengisian penuh, kemudian ukur kembali berat jenisnya, bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis dengan menambah air suling atau menambah air zuur sampai elektrolit hampir sama, namun bila tidak bisa dilakukan, ganti dengan baterai baru. Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis baterai yang menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indicator tersendiri. Adanya indicator berat jenis baterai membuat perawatan lebih mudah, karena saat perawatan pemeriksaan berat jenis membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bila tidak dilakukan degan hati-hati elektrolit dapat tumpah/menetes pada kendaraan.
  • 10. Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna, yaitu: 1) Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik 2)Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa elektrolitnya dan diisi 3) Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti. Gambar. Baterai dengan indicator berat jenis c. Melakukan pengisian Mengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari luar sehingga terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai. Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu: A. Pengisian Normal Pengisian normal adalah pengisian dengan besar arus yang normal, besar arus pengisian normal sebesar 10 % dari kapasitas baterai. Contoh baterai 50 AH maka besar arus pengisian 50 x 10/100 = 5 A. Lama pengisian tergantung hasil pengukuran berat jenis elektrolit baterai saat diukur, karena dari berat jenis dapat diketahui berkurangnya kapasitas baterai Contoh: Hasil pengukuran baterai dengan kapasitas 50 AH menunjukan berat jenis 1,18 pada temperature 20 ºC.Dari data tersebut bila dibandingkan dengan grafik hubungan berat jenis dengan kapasitas diketahui bahwa pada saat itu energi yang hilang dan perlu perlu diisi sebesar 40 %. atau sebesar: 40 % x 50 AH, yaitu sebesar 20 AH. Dengan demikian besar arus=10 % x kapasitas = 10/100 x 50 = 5 Amper Waktu pengisian=Kapasitas kekosongan : arus pengisian = 20 : 5 = 4 jam.
  • 11. Produsen kendaraan memproduksi kendaraan dengan jumlah besar dan untuk kendaraan komersial banyak digunakan dengan mesin 1500 – 2000 CC, dengan kapasitas mesin yang relative sama maka digunakan kapasitas baterai yang relative sama pula, sehingga untuk memudahkan menentukan besar arus pengisian dibuat table khusus, sehingga mekanik lebih cepat menentukan ukuran arus untuk kepentingan pengisian. Di bawah ini tabel besar arus dan lama pengisian baterai pada beberapa hasil pengukuran elektrolit baterai pada baterai 50 AH. Tabel. Waktu mengisi baterai Prosedur Pengisian Pengisian satu baterai 1) Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus agar tidak tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan pada sel baterai akibat gas yang dihasilkan 2) Hubungkan kabel positip baterai dengan klem positip battery charger dan terminal negatip dengen klem negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.
  • 12. Gambar. Memasang battery charging 3) Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V 4) Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V maka selector digerakan kearah 12 V. 5) Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai, missal : baterai 50 AH pengisian normal sebesar 5 A. 6) Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian. Gambar. Mengatur besar arus dan waktu pengisian 7) Bila pengisian sudah selasai, maka matikan battery charger. 8) Lepas klem battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery charge masih hidup, sebab akan terjadi percikan api pada terminal sat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak.
  • 13. Perhatian: Merokok dan kesalahan pemasangan kabel battery charging potensi menimbulkan ledakan pada baterai Gambar. Peringatan di ruang pengisian baterai Pasang papan peringatan pada daerah yang digunakan untuk pengisian. Ventilasi pada ruang pengisian harus cukup, untuk menghidarai meningkatnya kosentrasi hydrogen pada ruangan, sehingga potensi menimbulkan ledakan atau kebakaran. Pengisian lebih dari dua baterai Pengisian baterai yang lebih dari satu buah dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu : 1) Merangkai secara Paralel Rangkaian Paralel 2 baterai a. Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus agar tidak tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan pada sel baterai akibat gas yang dihasilkan Gambar. Pengisian 2 baterai secara parallel
  • 14. b. Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2 kemudian hubungkan dengan klem positip battery charger. Demikian pula untuk terminal negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan. c. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V d. Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V maka selector digerakan kearah 12 V. e. Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai f. Besar arus merupakan jumlah arus yang dibutuhkan untuk baterai 1 dan baterai 2. misalnya untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x(2 x50)) = 10 A., mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka diperlukan arus sebesar 10 % x (40+50) = 9 A. 2) Merangkai secara seri Rangkaian Seri 2 baterai a. Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah kusus agar tidak tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan pada sel baterai akibat gas yan dihasilkan. Gambar. Pengisian 2 baterai secara seri
  • 15. b. Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2 kemudian hubungkan dengan klem positip battery charger. Demikian pula untuk termianal negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan. c. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V d. Pilih selector tegangan sesuai dengan total tegangan baterai, misal 2 baterai 12 V dirangkai seri maka tegangan menjadi 24 V maka selector digerakan kearah 24 V. e. Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai yang paling kecil. Misalkan besar untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x 50 = 5 A., mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka diperlukan arus sebesar yang digunakan 10 % x 40 AH = 4 A. f. Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian. Waktu yang diperlukan sesuai dari hasil pengukuran berat jenis elektrolit masingmasing baterai. g. Bila pengisian sudah selasai, maka matikan battery charger, h. Lepas klem battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery charge masi hidup, sebab akan terjadi percikan api pada terminal saat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak.
  • 16. Kelebihan dan Kelemahan Metode Mengisi Baterai Seri dan Paralel Metode mengeisi baterai lebih dari satu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.  Kelebihan utama pengisian dengan parallel adalah: 1) Tegangan pengisian rendah yaitu 12 V, sehingga rancangan trafo yang digunakan lebih sederhana. 2) Tetap aman meskipun kapasitas baterai tidak sama  Kelemahan: 1) Tidak mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga sulit menentukan waktu pengisian yang tepat 2) Arus listrik yang dialirkan merupakan arus total pengisian, sehingga arusnya yang mengalir cukup besar sehingga kabel maupun klem buaya untuk pengisian harus berukuran besar.  Kelebihan rangkaian seri: 1) Mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga dapat menentukan waktu pengisian dengan tepat 2) Arus listrik yang dialirkan besarnya sama untuk semua baterai, sehingga muda ditentukan waktu pengisiannya. 3) Besar arus pengisian normal berdasarkan kapasitas baterai yang paling kecil, sehingga arus pengisian kecil dan kabel maupun klem buaya yang digunakan untuk pengisian dapat dengan ukuran lebih kecil.  Kelemahan: 1) Tegangan pengisian merupakan total tegangan baterai yang diisi, misal 4 baterai 12V, berarti tegangan pengisian sebesar 48 V. 2) Tidak tepat digunakan untuk baterai yang kapasitasnya bervariasi, sebab harus mengikuti arus pengisian baterai yang kapasitas kecil, sehingga untuk baterai yang kapasitasnya besar waktu pengisian terlalu lama, dan bila mengikuti baterai kapasitas besar maka pada baterai yang kapasitasnya kecil akan mengalami over charging sehingga baterai cepat rusak. Dengan demikian metode ini kurang tepat untuk baterai dengan kapasitas yang jauh berbeda.
  • 17. B. Pengisian Cepat Pengisian cepat adalah pengisian dengan arus yang sangat besar. Besar pengisian tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas baterai, dengan demikian untuk baterai 50 AH, besar arus pengisian tidak boleh melebihi 25 A. Prosedur pengisian cepat sebenarnya sama dengan pengisian normal, yang berbeda adalah besar arus pengisian yang diatur sangat besar. Selain itu juga factor resiko yang jauh lebih besar, sehingga harus dilakukan dengan ektra hati-hati. Contoh saat pengisian normal sumbat baterai tidak dilepas tidak menimbulkan masalah yang serius sebab temperature pengisian relative rendah sehingga uap elektrolit sangat kecil, berbedah dengan pengisian cepat dimana arus yang besar menyebabkan temperature elektrolit sangat tinggi sehingga penguapan sangat besar, bila sumbat tidak dilepas kotak baterai dapat melengkung akibat tekanan gas dalam sel baterai yang tidak mampu keluar akibat lubang ventilasi kurang. Gambar. Pengisian cepat diatas kendaraan Pengisian cepat sering dilakukan untuk membantu kendaraan yang mogok atau sedang dalam proses perbaikan, sehingga baterai tidak diturunkan dari kendaraan. Pada kasus pengisian cepat di atas kendaraan yang perlu diingat adalah lepas kabel baterai negatip sebelum melakukan pengisian, hal ini disebabkan saat pengisian cepat tegangan dari battery charging lebih besar dari pengisian normal, kondisi ini potensial merusak komponen elektronik dan diode pada alternator.
  • 18. G. Langkah Kerja : A. Mengukur berat jenis baterai 1. Siapkan alat dan bahan praktikum. 2. Lakukan pengukuran elektrolit baterai. 3. Tekan karet hidrometer, masukkan ujung hidrometer ke dalam salah satu sel baterai hingga tercelup ke dalam larutan elektrolit. Lepas tekanan pada karet, sampai pelampung terangkat. Ulangi untuk sel-sel yang lain. 4. Catat hail pengukuran pada kolom yang tersedia. Perhatian : Jangan mengangkat hidrometer yang berisi elektrolit terlalu tinggi, karena bila elektrolit menetes dan mengenai kulit terasa gatal dan bila mengenai pakaian yang mengandung katun akan berlubang. B. Percobaan Seri Pararel 1. Rangkailah baterai seperti skema dibawah ini. 2. Arahkan saklar sesuai tegangan beban/baterai. 3. Putar selektor timer berlawanan jarum jam (bila bunyi berarti pemasangan terminalterbalik). 4. Putar selektor arus sesuai arus pengisian yang diinginkan. Perhatian :  Saat mematikan baterai charger putas selektor arus sampai OFF baru selektor timer.  Hindari percikan api sekitas baterai saat pengisian maupun pengosongan, karena pada saat tersebut baterai mengeluarkan gas hidrogen. Gas tersebut bila terkena percikan api dapat terbakar dan menimbulkan ledakan pada baterai.
  • 19. H. Data Praktik (Sajian Praktik) A. Pengukuran Berat Jenis Baterai Sel 1 2 Berat jenis Temperatur 3 4 5 6 270 C 270 C 270 C 270 C 1150 270 C 270 C B. Tindakan Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran Tindakan 1.300 atau lebih Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang 1.290 – 1.220 Baterai masih baik (OK) Lakukan pengisian, ukur berat jenisnya bila berat 1.210 atau kurang jenis tetap 1.210 ganti baterai Perbedaan Bj antara sel kurang dari Masih dalam batas toleransi (OK) 0.040 Perbedaan antara BJ lebih dari 0.040 I. Lakukan pengisian penuh, periksa BJ, bila perbedaan masih melebihi 0.04, ganti baterai. Analisis dan Pembahasan Praktik Dari data hasil kegiatan praktek didapat hasil pengukuran berat jenis baterai masing – masing sel kurang atau dibawah 1.210 yaitu rata – rata sekitar 1.167 dengan nilai BJ 1.167 kita dapat ketahui bahwa presentase kekosongan baterai sekitar 30% .Jadi baterai tersebut dalam kondisi kosong 30% sehingga baterai tersebut perlu di charge supaya dapat digunakan.Untuk perbedaan BJ tiap – tiap sel relatif sama tetapi ada satu sel yang nilai perbedaan BJnya melebihi 0.040 sehingga perlu diperiksa kembali BJ tiap – tiap sel setelah baterai di charge.Dari kondisi BJ 1.167 kita bisa ketahui lamanya waktu dan besarnya arus yang digunakan untuk mengisi baterai tersebut dengan menggunakan rumus.Kit memilih apakah mau menggunakan pengisisan lambat atau pengisian cepat.Atau kita bisa mengisi baterai sesuai tabel pengisian pada kajian teori diatas yaitu untuk pengisian lambat dengan arus 5A waktu untuk mengisi baterai yaitu 8 jam sedangkan untuk pengisian cepat dengan arus 20A waktu yang dibutuhkan yaitu selama 2 jam
  • 20. J. Kesimpulan Baterai yang digunakan untuk praktek dalam kondisi kosong sekitar 30% sehingga perlu di charge dan perbedaan BJ tiap – tiap sel ada yang melebihi nilai ketentuan sehinga seetelah di charge perlu diperiksa kembali K. Saran Saran saya untuk dosen yaitu apabila ketika praktikum sedang berlangsung supaya dosen sesekali memantau dan mendampingi ketika praktikum supaya praktikum dapat berjalan sesuai prosedur praktikum walaupun sebelumnya sudah diterangkan prosedur praktikum tetapi terkadang ada hal hal yang mungkin kurang dimengerti oleh mahasiswa serta menurunkan resiko kecelakaan kerja. L. Daftar Pustaka Dikutip dari http://dunia-teknik.com/cara-kerja-baterai.htm pada pada hari senintanggal 23 Desember 2013 Dikutip dari http://www.slideshare.net/aryakamandanuji/merawat-dan-mengisi-baterai pada pada hari senin tanggal 23 Desember 2013 M. Lampiran A. Pertanyaan dan tugas. 1. Berapa lama pengisian untuk baterai 100 HA, bila hasil pengukuran berat jenisnya sebesar 1.180. 2. Apa akibatnya bila baterai sering dilakukan pengisian cepat. 3. Apa kerugian dan keuntungan pengisian pararel didandingkan seri. B. Pembahasan 1. Pengisian Lambat *Baterai 100 AH *BJ 1.180 Kondisi pengeluaran ± 50% dari kapasitas (sesuai prosedur) Maka baterai butuh tenaga pengisisan sebesar 100 Ah x 40 % = 40 AH Pengisisan lambat = Kondisi kapasitas (AH)/Arus pengisian x (1,2 s.d 1,5) * 40 Ah / 10 A x (1,2 s.d 1,5) = 4,8 jam s.d 6 jam Jadi lamanya pengisian untuk baterai 100 Ah dengan berat jenis 1.180 adalah 4,8 jam sampai 6 jam.
  • 21. 2. Akibat baterai sering dilakukan pengisian cepat : Pengisian cepat sebenarya sama dengan pengisian normal hanya saja besar arus pengisian yang diatur sangat besar. Faktor resiko yang jauh lebih besar, sehingga harus dilakukan dengan ekstra hati-hati. Misalnya saat pengisisan normal sumbat baterai tidak dilepas tidak menimbulkan masalah yang serius sebab temperatur pengisian relatif rendah sehingga uap elektrolit sangat kecil, berbeda dengan pengisian cepat dimana arus menimbulkan yang besar menyebabkan temperatur elektrolit sangat tinggi sehingga penguapan besar, bila sumbat tidak dilepas kotak baterai dapat melengkung akibat tekanan gas dalam sel baterai tidak mampu keluar karena lubang ventilasi kurang. Jadi dapat dilihat kerugian melakukan pengisian cepat adalah faktor resiko lebih besar, contohnya bila sumbat baterai tidak dilepas kotak baterai dapat melengkung, sedangkan pada pengisian normal tidak menimbulkan masalah yang serius sebab temperatur kecil. Pengisian cepat sering dilakukan unutuk membantu kendaraan yang mogok atau sedang dalam proses perbaikan, sehingga baterai tidak diturunkan dari kendaraan. Pada kasus pengisian cepat yang perlu diingat adalah melepas kabel negatif sebelum melakukan pengisian, hal ini disebabkan saat pengapian cepat tegangan dari baterai lebih besar dari pengisisan normal, kondisi ini dapt merusak komponen elektrolit dan diode pada alternator. 3. Kerugian dan keuntungan pengisian pararel didandingkan seri :  Kelebihan utama pengisian dengan parallel adalah: 1) Tegangan pengisian rendah yaitu 12 V, sehingga rancangan trafo yang digunakan lebih sederhana. 2) Tetap aman meskipun kapasitas baterai tidak sama  Kelemahan: 1) Tidak mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga sulit menentukan waktu pengisian yang tepat 2) Arus listrik yang dialirkan merupakan arus total pengisian, sehingga arusnya yang mengalir cukup besar sehingga kabel maupun klem buaya untuk pengisian harus berukuran besar.
  • 22.  Kelebihan rangkaian seri: 1) Mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga dapat menentukan waktu pengisian dengan tepat 2) Arus listrik yang dialirkan besarnya sama untuk semua baterai, sehingga muda ditentukan waktu pengisiannya. 3) Besar arus pengisian normal berdasarkan kapasitas baterai yang paling kecil, sehingga arus pengisian kecil dan kabel maupun klem buaya yang digunakan untuk pengisian dapat dengan ukuran lebih kecil.  Kelemahan: 1) Tegangan pengisian merupakan total tegangan baterai yang diisi, misal 4 baterai 12V, berarti tegangan pengisian sebesar 48 V. 2) Tidak tepat digunakan untuk baterai yang kapasitasnya bervariasi, sebab harus mengikuti arus pengisian baterai yang kapasitas kecil, sehingga untuk baterai yang kapasitasnya besar waktu pengisian terlalu lama, dan bila mengikuti baterai kapasitas besar maka pada baterai yang kapasitasnya kecil akan mengalami over charging sehingga baterai cepat rusak. Dengan demikian metode ini kurang tepat untuk baterai dengan kapasitas yang jauh berbeda.