2. KELOMPOK 3
Andi Suryaningsih
Baro Ratul Khusnah
Citrawati
Ema Ainun
Erika Ahmad
Faruhrahma Inda Wulandari
Fera Febrianti
3. TERMOREGULASI
(Perlindungan Termal )
Termoregulasi adalah
kemampuan untuk menjaga
keseimbangan antara
pembentukan panas dan
kehilangan panas agar dapat
mempertahankan suhu tubuh di
dalam batas batas normal.
4. TERMOREGULASI
(Perlindungan Termal )
Bayi segera setelah lahir dilakukan
Inisiasi Menyusui Dini (kontak kulit
ibu ke kulit bayi) dan Intake
makanan yang adekuat merupakan
suatu hal yang penting untuk
mempertahankan suhu tubuh..
5. Termoregulasi (Perlindungan Termal)
1. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan
terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit
ibu.
2. Gantilah handuk/kain yang basah dan
bungkus bayi tersebut dengan selimut, serta
jangan lupa memastikan bahwa kepala telah
terlindung dengan baik untuk mencegah
keluarnya panas tubuh. Pastikan bayi tetap
hangat
6. Termoregulasi (Perlindungan Termal)
3. Memperhatikan lingkungan termal netral
• Letakkan bayi dibawah alat penghangat
pancaran dengan menggunakan sensor kulit
untuk memantau suhu sesuai kebutuhan
• Tunda memandikan bayi sampai suhu bayi
stabil
• Pasang penutup kepala rajutan untuk
mencegah kehilangan panas dari kepala
bayi
7. Pemeliharaan Pernafasan
Mempertahankan terbukanya
jalan nafas. Sediakan balon
pengisap lendir dari karet (Dee
Lee) di tempat tidur bayi untuk
mengisap lendir atau ASI dari
mulut dengan cepat dalam upayta
mempertahankan jalan nafas yang
bersih
8. Pemotongan Tali Pusat
pemotongan dan pengikatan tali pusat
merupakan pemisahan fisik terakhir antara ibu
dan bayi.
pemotongan tali pusat dijepit dengan kocher
atau klem kira-kira 3 cm dan sekali lagi 1,5 cm,
dari pusat . Pemotongan dilakukan diantara
kedua klem tersebut.
9.
10. Pemotongan Tali Pusat
kemudian bayi diletakkan di atas kain bersih
atau steril yang hangat. Setelah itu, dilakukan
pengikatan tali pusat dengan alat penjepit
plastik atau pita dari nilon atau dapat juga
benang katun steril
11.
12. Penilaian APGAR
Penilaian KU bayi dimulai satu menit setelah lahir
dengan menggunakan nilai APGAR. Penilaian
berikutnya dilakukan pada menit kelima dan
kesepuluh. Penilaian ini perlu untuk mengetahui
apakah bayi menderita akfiksia atau tidak
13. TABEL Penilaian KU bayi berdasarkan nilai APGAR
0 1 2
Appearance
(warna kulit)
pucat Badan merah
ekstremitas biru
Seluruh tubuh
kemerah-merahan
Pulse rate
(frekuensi nadi)
Tidak ada <100 >100
Grimace (reaksi
rangsang )
Tidak ada Sedikit gerakan mimik
(grimace)
Batuk / bersin
Activity (tonus
otot)
Tidak ada Ekstremitas dalam
sedikit fleksi
Gerakan aktif
Respiration
(pernafasan )
Tidak ada Lemah/tidak teratur baik/ menangis
14. Setiap variabel diberi nilai 0,1, atau 2 sehingga
nilai tertinggin adalah 10.
nilai 7-10 pada menit pertama
menunjukkan bahwa bayi berada dalam
kondisi baik.
Nilai 4-6 menunjukkan adanya depresi
sedang dan membutuhkan beberapa jenis
tindakan resusitasi.
bayi dengan nilai 0-3 menunjukkan depresi
serius dan membutuhkan resusitasi segera
dan mungkin memerlukan ventilasi
15. Mengkaji Nilai APGAR
Cara mengakji nilai APGAR adalah sbb:
1. Observasi tampilan bayi, mis: apakah seluruh tubuh
bayi berwarna merah muda (2); apakah tubuhnya
merah muda, tetapi ekstremitasnya biru (1); atau
seluruh tubuh bayi pucat atau biru (0)
16. 2. Hitung frekuensi jantung dengan memalpasi
umbilikus/meraba bagian atas dada bayi
dibagian apeks 2 jari. Hitung denyutan selama 6
detik, kemudian dikalikan 10. tentukan apakah
frekuensi jantung >100 (10 denyut/lebih pada
periode 6 detik kedua) (2); < 100 (<10 denyut
dalam 6 detik( (1); atau tidak ada denyut (0).
Bayi berwarna merah muda, aktif, & bernafas
cenderung memiliki frekuensi jantung >100.
17.
18. 4. Observasi tonus otot bayi
dengan mengobservasi
jumlah aktivitas dan
tingkat fleksi ekstremitas.
Adakah gerakan aktif yang
menggunakan fleksi
ekstremitas yang baik (2);
adakah flleksi ekstremitas
(1);n atau apakah bayi
lemas (0)
5. Observasi upaya bernafas
yang dilakukan bayi,
apakah baik dan kuat,
biasanya dilihat dari
tangisan bayi (2); apakah
pernafasan bayi lambat dan
tidak teratur (1); atau tidak
ada pernafasan sama sekali
(0).
19. Prosedur Penilaian APGAR
1. Pastikan bahwa pencahayaan baikvisualisasi warna dapat
dilakukan dengan baik, dan pastikan adanya akses yang baik ke
bayi
2. Catat waktu kelahiran, tunggu 1 meniit,kemudian lakukan
pengkajian pertama. kaji kelima variabel dengan cepat dan
simultan, kemudian jumlahkan hasilnya.
3. Lakukan tindakan dengan cepat dan tepat sesuai dengan
hasilnya,
4. Ulangi pada menit kelima. Skor harus naik bila nilai sbelumnya
8 atau kurang .
5. Ulangi lagi pada menit 10
6. Dokumentasikan hasilnya dan lakukan tindakan yang sesuai.
20. Perawatan Bayi Baru Lahir
Pertolongan pada saat Bayi Lahir:
1.Sambil menilai pernafasan secara cepat,
letakkan bayi dengan handuk diatas perut
ibu.
2.Dengan kain yang bersih dan kering atau
kasa, bersihkan darah atau lendir dari wajah
bayi. Periksa ulang pernafasan bayi, sebagian
besar bayi akan menangis/bernafasspontan
dalam waktu 30´ setelah lahir.
21. Perawatan Mata
Obat mata eritromisin 0,5 % atau
tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan
penyakkit mata akibat klamidia. Obat perlu
diberikan pada jam pertama setelah persalinan.
Pengobatan yang umumnya dipakai adalah
larutan perak nitrat atau neosporin yang
langsung diteteskan pada mata bayi segera
setelah bai lahir.
22. Perawatan Lain-lain
1. Lakukan perawatan tali pusat
Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan
terbuka agar terkena udara dan ditutupi
dengan kain bersih secara longgar.
Jika talli pusat terkena kotoran atau tinja,
dicuci dengan sabun dan air bersih,
kemudian dikeringkan samapi benar-benar
kering
23. Perawatan Lain-lain
2. Dalam waktu 24 jam sebelum ibu dan bayi
dipulangkan kerumah, diberikan imunisasi
BCG, polio, dan hepatitis B.
3. Orangyuan diajarkan tanda-tanda bahaya
bayi dan mereka diberitahu agar merujuk
bayi dengan segera untuk perawatan lebih
lanjut jika ditemui hal-hal berikut:
24. Perawatan Lain-lain
Pernafasan : sulit/ >60x/i
Warna : kuning (terutama pada 24 jam pertama),
biru, atau pucat.
Tali pusat: merah, bengkak, keluar cairan, bau
busuk, berdarah
Infeksi : suhu meningkat, merha, bengkak, keluar
cairan (nanh), bau busuk, pernafasan sulit
Feses/kemih: tidka berkemih dlm 24 jam, feses
l;embek, sering kejang, tidak bisa tenang,
menangis terus menerus
25. Perawatan Lain-lain
4. Orangtua diajarkan cara merawat bayi dan
melakukan perawatan hariabn untuk bayi
baru lahir, meliputi:
Pemberian ASI eksklusif hari pertama
Kebersihan bayi
Menjaga tali pusat dalam keadaan bersih
& kering
Menjaga keamanan bayi terhadap
trauma & infeksi.