3. .
Hepatitis dalam Kehamilan
• Pada kehamilan, hepar ternyata tidak
mengalami pembesar-an.
• Bila kehamilan sudah mencapai trimester
ke III, sukar untuk melakukan palpasi pada
hepar, karena hepar tertutup
olehpembesaran rahim.
4. Pengaruh Hepatitis Virus Pada Kehamilandan
Janin
• Bila hepatitis virus terjadi pada trimester I atau
permulaan trimeseter II maka gejala-gejala nya
akan sama dengan gejala hepatitis virus pada
wanita tidak hamil, namun penderita hendaknya
tetap dirawat di rumah sakit.
• Hepatitis virus yang terjadi pada trimester III,
akan menimbulkan gejala-gejala yang lebih berat
dan penderita umumnya me-nunjukkan gejala-
gejala fulminant
5. • bahwa berat ringan gejala hepatitis virus pada
kehamilan sangat tergantung darikeadaan gizi
Ibu hamil.
• Gizi buruk khususnya defisiensi protein,
ditambah pula me-ningkatnya kebutuhan
protein untuk pertumbuhan
janin,menyebabkan infeksi hepatitis virus
pada kehamilan memberi gejala-gejala yang
jauh lebih berat
6. Penularan virus pada janin, dapat terjadi
dengan beberapa cara, yaitu :
• Melewati placenta
• Kontaminasi dengan darah dan tinja Ibu pada
waktu persalinan
• Kontak langsung bayi baru lahir dengan
Ibunya
• Melewati Air Susu Ibu, pada masa laktasi.
7. Pengobatan
• Pengobatan infeksi hepatitis virus pada
kehamilan tidak berbeda dengan wanita tidak
hamil. Penderita harus tirah baring di rumah
sakit sampai gejala ikterus hilang dan bilirubin
dalam serum menjadi normal.
• Makanan diberikan dengan sedikit
mengandung lemak tetapitinggi protein dan
karbohidrat.
8. Pencegahan
Semua Ibu hamil yang mengalami kontak
langsung dengan penderita hepatitis virus A
hendaknya diberi immuno globulin sejumlah 0,1
cc/kg. berat badan. Gamma globulin
ternyatatidak efektif untuk mencegah hepatitis
virus B.
9. INFEKSI TRAKTUS URINARIUS
• Infeksi Traktus Urinarius ( ITU ) adalah
masuknya kuman atau bibit penyakit dimana
pada urin yang diperiksa ditemukan
mikroorganisme lebih dari 10.000 per ml.
• Ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari
normal ini disebut dengan bakteriuria.
10. • Infeksi Traktus Urinarius dapat mempengaruhi
keadaan ibu dan janin, dampaknya yang akan
ditimbulkan antara lain anemia, hipertensi,
kelahiran prematur dan bayi berat lahir
rendah (BBLR).
• Organisme yang menyerang bagian tertentu
sistem urine menyebabkan infeksi saluran
kencing yaitu ginjal (Pielonefritis), kandung
kemih (Sistitis), atau urine (Bakteriuria).
11. Penyebab organismenya antara lain:
1. penggunaan kateter dalam jangka pendek
2. penggunaan kateter yang lebih lama
3. Terlalu lama menahan kencing
4. Kurang minum
5. Penggunaan toilet yang tidak bersih
6. Kebiasaan cebok yang salah
12. KOMPLIKASI
Infeksi traktus urinarius dapat di klasifikasikan
menjadi 2 bagian :
1. Bakteri tanpa gejala (Asimptomatik)
Beberapa peneliti mendapatkan adanya
hubungan kejadian bakteriuria ini dengan
peningkatan kejadian anemia pada kehamilan,
persalinan premature, gangguan
pertumbuhan janin, dan preeklampsia.
13. 2. Bakteriuria dengan gejala (Simptomatik)
A. SISTITIS
Adalah peradangan kandung kemih tanpa
disertai radang pada bagian atas saluran
kemih.
Faktor sistitis yaitu adanya sisa air kemih yang
tertinggal disamping penggunaan kateter yang
sering dipakai untuk ginekologi atau
persalinan, sehingga kateter ini akan
mendorong kuman-kuman yang ada di uretra
distal yang masuk dalam kandung kemih.
14. Gejala :
a.Disuria (kencing sakit) terutama pada akhir
berkemih
b.Sering berkemih pada bagian atas simfisis
c. Sering tidak dapat menahan untuk
berkemih
d.Air kemih kadang-kadang terasa panas
Gejala Sistemik :
a. Suhu badan meningkat (Demam)
b. Nyeri pinggang
15. Sisitis dapat diobati dengan :
a. Sulfonamid
b. Ampisilin
c. Eritromisin
Penanganan secara umum yakni dilakukan
pengobatan rawat jalan dan pasien dianjurkan
untuk banyak minum. Atur frekuensi berkemih
untuk mengurangi rasa nyeri, rangsangan
untuk selalu berkemih Makin sering berkemih,
nyeri akan makin bertambah.
16. B. PIELONEFRITIS
Merupakan salah satu komplikasi yang sering
dijumpai terjadi pada 1%-2% kehamilan
terutama pada trimester III dan permulaan
masa nifas.
17. Gejala penyakitnya :
a. Mual dan muntah
b. Nyeri pinggang
c. Demam tinggi dan menggigil sekitar 85%
suhu tubuh melebihi 380C dan sekitar 12%
suhu tubuh mencapai 400C.
d. Keluhan sistitis ( merasa sakit pada kandung
kemih)
e. Nafsu makan berkurang
f. Kadang – kadang diare
g. Jumlah urin sangat berkurang (Oliguria)
18. Pengobatan Pielonefritis dengan cara :
a. Penderita harus dirawat
b. Istirahat berbaring
c. diberi cukup cairan infuse RL
d. antibiotika (Ampisilin, Sulfonamid)
e. Observasi persalinan preterm
19. C. GAGAL GINJAL
Gagal ginjal mendadak dalam kehamilan
merupakan komplikasi yang sangat gawat dalam
kehamilan dan nifas, karena dapat menimbulkan
kematian atau kerusakan fungsi ginjal yang tidak
bisa sembuh lagi.
Gagal ginjal dalam kehmilan dapat dicegah bila
dilakukan :
1. Penanganan kehamilan dan persalinan dengan
baik
2.Perdarahan, Syok, dan infeksi segera diatasi atau
diobati dengan baik
3. Pemberian tarnfusi darah dengan hati-hati.