SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum
Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu
menjelaskan dan menyebutkan pengertian Malaria
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari materi ini peserta dapat:
 Menjelaskan pengertian Penyakit Malaria.
 Menyebutkan Gejala-Gejala Umum yang terjadi pabila terkena
penyakit Malaria.
 Menyebutkan Cara Pencegahan Penyakit Malaria.
 Menjelaskan bagaimana Penyebaran Penyakit Malaria.
 Menyebutkan Jenis-Jenis Penyakit Malaria.
 Menyebutkan tentang ciri-ciri Nyamuk Anopheles.
 Menjelaskan Cara Pemberantasan Penyakit Malaria.
Pengertian Malaria
Suatu penyakit yang disebabkan oleh
parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini
ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria
(Anopheles) yang terinfeksi parasit
tersebut.
Jenis-Jenis Plasmodium
 Plasmodium Falciparum
 Plasmodium Vivax
 Plasmodium Malariae
 Plasmodium Ovale
Dari keempat jenis malaria tersebut yang paling banyak
dan seringkali menimbulkan kematian adalah jenis
Plasmodium Falsifarum.
Gejala-Gejala Penyakit Malaria
 Gejala Ringan :
 Demam menggigil secara berkala dan
biasanya disertai sakit kepala.
 Terkadang di mulai dengan badan terasa
lemah, mual / muntah tidak nafsu makan.
 Pucat. Hal ini disebabkan karena kurang
darah.
 Pada anak, gejala spesifik daerah biasanya
ditandai dengan diare.
Gejala-Gejala Penyakit Malaria
 Gejala Berat :
 Kehilangan kesadaran.
 Demam tinggi.
 Kejang-kejang.
 Nafas cepat.
 Muntah terus.
 Kuning pada mata.
 Kencing berwarna teh tua.
 Pingsan sampai koma.
Cara Pencegahan
 Usahakan untuk menghindari gigitan nyamuk. Bisa
dengan cara menggunakan kelambu / obat nyamuk.
 Bila tinggal di daerah endemis malaria, usahakan
untuk mendapatkan pengobatan pencegahan secara
berkala. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan obat
modern maupun obat tradisional.
 Menjaga kebersihan lingkungan supaya nyamuk tidak
bersarang di sekitar kita dengan cara membersihkan
ruang tidur, semak-semak, air yang tergenang,
kandang ternak, dll.
Cara Pencegahan
 Memperbanyak julah ternak (bisa berupa sapi, kerbau,
kambing, kelinci dll) dan menempatkan ternak - ternak
tersebut di luar rumah dekat dengan tempat nyamuk
bertelur.
 Memelihara ikan pada air yang tergenang atau bisa juga
dengan cara memberikan sedikit minyak pada air yang
tergenang.
 Penanaman padi secara serempak atau diselingi dengan
tanaman kering atau pengeringan sawah secara berkala.
 Usahakan melakukan penyemprotan rumah dengan DDT
yang diusahakan oleh pemerintah.
Jenis-Jenis Malaria
 Malaria Tertiana
Penderita mengalami demam atau panas dalam selang waktu 1 hari.
Jika hari pertama penderita mengalami demam,maka hari kedua
tidak kemudian hari ketiga demam lagi.dan seterusnya.
 Malaria Kuartana
Penderita mengalami demam atau panas dalam selang waktu 2 hari.
 Malaria Tropika
Penderita mengalami demam atau panas yang tidak menentu.Suhu
tubuh tidak normal. Terkadang sangat rendah dan mendadak dapat
meningkat tajam.bahkan dapat mencapai 40 derajat celcius bahkan
lebih.
Ciri Umum Nyamuk Anopheles
 Mempunyai tubuh yang langsing
 Proboscis panjang, pada hewan betina menusuk
 Sayap mempunyai rumbai sisik
 Larva mempunyai kepala besar
 Abdomen panjang
 Bernapas dengan siphon dan hidup pada berbagai air.
 Hewan betina dewasa mengisap darah aves (burung),
mamalia termasuk juga manusia.
 Jumlah sangat besar dan menyebarkan beberapa
jenis penyakit.
Upaya Pemberantasan
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengontrolan
vector nyamuk dewasa dengan melakukan penyemprotan
insektisida pada wilayah yang terdapat penderita malaria
tersebut.
Tindakan penyemprotan yang dilakukan bukan bertujuan
memutuskan rantai penularan 100 % tetapi bersifat pengendalian
saja. Oleh sebab itu perlu upaya lain yaitu pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) secara rutin misalnya seminggu sekali.
Dalam hal ini peran serta masyarakatlah yang lebih dominan,
petugas kesehatan hanya menganjurkan melalui penyuluhan baik
langsung maupun melalui selebaran-anjuran yang dibagikan pada
setiap desa.

More Related Content

What's hot (20)

Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
 
MALARIA - epidemiologi penyakit menular
MALARIA - epidemiologi penyakit menularMALARIA - epidemiologi penyakit menular
MALARIA - epidemiologi penyakit menular
 
Leaflet malaria akper muna
Leaflet malaria akper munaLeaflet malaria akper muna
Leaflet malaria akper muna
 
Penyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPTPenyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPT
 
Penyakit rabies
Penyakit rabiesPenyakit rabies
Penyakit rabies
 
Ppt plasmodium malariae
Ppt plasmodium malariaePpt plasmodium malariae
Ppt plasmodium malariae
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Demam Malaria
Demam MalariaDemam Malaria
Demam Malaria
 
Makalah Rabies
Makalah RabiesMakalah Rabies
Makalah Rabies
 
Penyakit rabies
Penyakit rabiesPenyakit rabies
Penyakit rabies
 
RABIES
RABIESRABIES
RABIES
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 
Penyakit Rabies
Penyakit RabiesPenyakit Rabies
Penyakit Rabies
 
Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 
Presntasi filaria
Presntasi filariaPresntasi filaria
Presntasi filaria
 
Ini adalah fakta tentang nyamuk
Ini adalah fakta tentang nyamukIni adalah fakta tentang nyamuk
Ini adalah fakta tentang nyamuk
 
RABIES
RABIESRABIES
RABIES
 
Malaria
Malaria Malaria
Malaria
 
Materi penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasisMateri penyuluhan filariasis
Materi penyuluhan filariasis
 

Viewers also liked

Modul 7 alat reproduksi
Modul 7 alat reproduksiModul 7 alat reproduksi
Modul 7 alat reproduksiAang Sutrisna
 
Modul 11 pengetahuan dasar HIV
Modul 11 pengetahuan dasar HIVModul 11 pengetahuan dasar HIV
Modul 11 pengetahuan dasar HIVAang Sutrisna
 
Modul 15 dukungan terhadap odha
Modul 15 dukungan terhadap odhaModul 15 dukungan terhadap odha
Modul 15 dukungan terhadap odhaAang Sutrisna
 
Modul 5 perilaku berisisko
Modul 5 perilaku berisiskoModul 5 perilaku berisisko
Modul 5 perilaku berisiskoAang Sutrisna
 
Modul 8 pacaran & senggama
Modul 8 pacaran & senggamaModul 8 pacaran & senggama
Modul 8 pacaran & senggamaAang Sutrisna
 
Modul 4 norma sosial
Modul 4 norma sosialModul 4 norma sosial
Modul 4 norma sosialAang Sutrisna
 
Modul 13 perlindungan terhadap penularan hiv
Modul 13 perlindungan terhadap penularan hivModul 13 perlindungan terhadap penularan hiv
Modul 13 perlindungan terhadap penularan hivAang Sutrisna
 
Modul 14 mengetahui hiv
Modul 14 mengetahui hivModul 14 mengetahui hiv
Modul 14 mengetahui hivAang Sutrisna
 
Modul 6 seks & gender
Modul 6 seks & genderModul 6 seks & gender
Modul 6 seks & genderAang Sutrisna
 
Modul 3 keputusan baik
Modul 3 keputusan baikModul 3 keputusan baik
Modul 3 keputusan baikAang Sutrisna
 
Modul 9 kehamilan dini & aborsi
Modul 9 kehamilan dini & aborsiModul 9 kehamilan dini & aborsi
Modul 9 kehamilan dini & aborsiAang Sutrisna
 
Modul 12 penularan hiv
Modul 12 penularan hivModul 12 penularan hiv
Modul 12 penularan hivAang Sutrisna
 
Modul 1 tumbuh kembang remaja
Modul 1 tumbuh kembang remajaModul 1 tumbuh kembang remaja
Modul 1 tumbuh kembang remajaAang Sutrisna
 

Viewers also liked (18)

Modul 17 hepatitis
Modul 17 hepatitisModul 17 hepatitis
Modul 17 hepatitis
 
Modul 7 alat reproduksi
Modul 7 alat reproduksiModul 7 alat reproduksi
Modul 7 alat reproduksi
 
Modul 19 narkoba
Modul 19 narkobaModul 19 narkoba
Modul 19 narkoba
 
Modul 10 kb
Modul 10 kbModul 10 kb
Modul 10 kb
 
Modul 11 pengetahuan dasar HIV
Modul 11 pengetahuan dasar HIVModul 11 pengetahuan dasar HIV
Modul 11 pengetahuan dasar HIV
 
Modul 15 dukungan terhadap odha
Modul 15 dukungan terhadap odhaModul 15 dukungan terhadap odha
Modul 15 dukungan terhadap odha
 
Modul 5 perilaku berisisko
Modul 5 perilaku berisiskoModul 5 perilaku berisisko
Modul 5 perilaku berisisko
 
Modul 8 pacaran & senggama
Modul 8 pacaran & senggamaModul 8 pacaran & senggama
Modul 8 pacaran & senggama
 
Modul 18 tb
Modul 18 tbModul 18 tb
Modul 18 tb
 
Modul 4 norma sosial
Modul 4 norma sosialModul 4 norma sosial
Modul 4 norma sosial
 
Modul 13 perlindungan terhadap penularan hiv
Modul 13 perlindungan terhadap penularan hivModul 13 perlindungan terhadap penularan hiv
Modul 13 perlindungan terhadap penularan hiv
 
Modul 14 mengetahui hiv
Modul 14 mengetahui hivModul 14 mengetahui hiv
Modul 14 mengetahui hiv
 
Modul 16 ims
Modul 16 imsModul 16 ims
Modul 16 ims
 
Modul 6 seks & gender
Modul 6 seks & genderModul 6 seks & gender
Modul 6 seks & gender
 
Modul 3 keputusan baik
Modul 3 keputusan baikModul 3 keputusan baik
Modul 3 keputusan baik
 
Modul 9 kehamilan dini & aborsi
Modul 9 kehamilan dini & aborsiModul 9 kehamilan dini & aborsi
Modul 9 kehamilan dini & aborsi
 
Modul 12 penularan hiv
Modul 12 penularan hivModul 12 penularan hiv
Modul 12 penularan hiv
 
Modul 1 tumbuh kembang remaja
Modul 1 tumbuh kembang remajaModul 1 tumbuh kembang remaja
Modul 1 tumbuh kembang remaja
 

Similar to Modul 20 malaria

Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatinWarnet Raha
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKen Ken
 
Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)
Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)
Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)Layly Saraswati
 
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptxBlok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptxFredy Samosir
 
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptxKuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptxHeppySetyaprima3
 
Makalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit TifusMakalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit TifusDwi Aprilianto
 
Referat interna dodot
Referat interna dodotReferat interna dodot
Referat interna dodotAhmad Fathoni
 
asuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malariaasuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malariaPophy D'PRinces
 
Pwr Point Penyakit
Pwr Point PenyakitPwr Point Penyakit
Pwr Point Penyakitezy eina
 
DBD/DHF
DBD/DHFDBD/DHF
DBD/DHFOki16
 
pptmalaria-130322213731-phpapp02 (1).pptx
pptmalaria-130322213731-phpapp02 (1).pptxpptmalaria-130322213731-phpapp02 (1).pptx
pptmalaria-130322213731-phpapp02 (1).pptxAdhyIllusion
 

Similar to Modul 20 malaria (20)

Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 
Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 
Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
 
Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)
Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)
Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)
 
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptxBlok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
 
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptxKuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
 
cacing(parasit).ppt
cacing(parasit).pptcacing(parasit).ppt
cacing(parasit).ppt
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 
Flu babi & flu burung
Flu babi & flu burungFlu babi & flu burung
Flu babi & flu burung
 
Makalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit TifusMakalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit Tifus
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
 
Referat interna dodot
Referat interna dodotReferat interna dodot
Referat interna dodot
 
file_1619447828.pdf
file_1619447828.pdffile_1619447828.pdf
file_1619447828.pdf
 
asuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malariaasuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malaria
 
Pwr Point Penyakit
Pwr Point PenyakitPwr Point Penyakit
Pwr Point Penyakit
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Askeb iv patologi malaria dalam kehamilan
Askeb iv patologi malaria dalam kehamilanAskeb iv patologi malaria dalam kehamilan
Askeb iv patologi malaria dalam kehamilan
 
DBD/DHF
DBD/DHFDBD/DHF
DBD/DHF
 
pptmalaria-130322213731-phpapp02 (1).pptx
pptmalaria-130322213731-phpapp02 (1).pptxpptmalaria-130322213731-phpapp02 (1).pptx
pptmalaria-130322213731-phpapp02 (1).pptx
 

Modul 20 malaria

  • 1.
  • 2. Tujuan Pembelajaran Tujuan Umum Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu menjelaskan dan menyebutkan pengertian Malaria Tujuan Khusus Setelah mempelajari materi ini peserta dapat:  Menjelaskan pengertian Penyakit Malaria.  Menyebutkan Gejala-Gejala Umum yang terjadi pabila terkena penyakit Malaria.  Menyebutkan Cara Pencegahan Penyakit Malaria.  Menjelaskan bagaimana Penyebaran Penyakit Malaria.  Menyebutkan Jenis-Jenis Penyakit Malaria.  Menyebutkan tentang ciri-ciri Nyamuk Anopheles.  Menjelaskan Cara Pemberantasan Penyakit Malaria.
  • 3. Pengertian Malaria Suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria (Anopheles) yang terinfeksi parasit tersebut.
  • 4. Jenis-Jenis Plasmodium  Plasmodium Falciparum  Plasmodium Vivax  Plasmodium Malariae  Plasmodium Ovale Dari keempat jenis malaria tersebut yang paling banyak dan seringkali menimbulkan kematian adalah jenis Plasmodium Falsifarum.
  • 5. Gejala-Gejala Penyakit Malaria  Gejala Ringan :  Demam menggigil secara berkala dan biasanya disertai sakit kepala.  Terkadang di mulai dengan badan terasa lemah, mual / muntah tidak nafsu makan.  Pucat. Hal ini disebabkan karena kurang darah.  Pada anak, gejala spesifik daerah biasanya ditandai dengan diare.
  • 6. Gejala-Gejala Penyakit Malaria  Gejala Berat :  Kehilangan kesadaran.  Demam tinggi.  Kejang-kejang.  Nafas cepat.  Muntah terus.  Kuning pada mata.  Kencing berwarna teh tua.  Pingsan sampai koma.
  • 7. Cara Pencegahan  Usahakan untuk menghindari gigitan nyamuk. Bisa dengan cara menggunakan kelambu / obat nyamuk.  Bila tinggal di daerah endemis malaria, usahakan untuk mendapatkan pengobatan pencegahan secara berkala. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan obat modern maupun obat tradisional.  Menjaga kebersihan lingkungan supaya nyamuk tidak bersarang di sekitar kita dengan cara membersihkan ruang tidur, semak-semak, air yang tergenang, kandang ternak, dll.
  • 8. Cara Pencegahan  Memperbanyak julah ternak (bisa berupa sapi, kerbau, kambing, kelinci dll) dan menempatkan ternak - ternak tersebut di luar rumah dekat dengan tempat nyamuk bertelur.  Memelihara ikan pada air yang tergenang atau bisa juga dengan cara memberikan sedikit minyak pada air yang tergenang.  Penanaman padi secara serempak atau diselingi dengan tanaman kering atau pengeringan sawah secara berkala.  Usahakan melakukan penyemprotan rumah dengan DDT yang diusahakan oleh pemerintah.
  • 9. Jenis-Jenis Malaria  Malaria Tertiana Penderita mengalami demam atau panas dalam selang waktu 1 hari. Jika hari pertama penderita mengalami demam,maka hari kedua tidak kemudian hari ketiga demam lagi.dan seterusnya.  Malaria Kuartana Penderita mengalami demam atau panas dalam selang waktu 2 hari.  Malaria Tropika Penderita mengalami demam atau panas yang tidak menentu.Suhu tubuh tidak normal. Terkadang sangat rendah dan mendadak dapat meningkat tajam.bahkan dapat mencapai 40 derajat celcius bahkan lebih.
  • 10. Ciri Umum Nyamuk Anopheles  Mempunyai tubuh yang langsing  Proboscis panjang, pada hewan betina menusuk  Sayap mempunyai rumbai sisik  Larva mempunyai kepala besar  Abdomen panjang  Bernapas dengan siphon dan hidup pada berbagai air.  Hewan betina dewasa mengisap darah aves (burung), mamalia termasuk juga manusia.  Jumlah sangat besar dan menyebarkan beberapa jenis penyakit.
  • 11. Upaya Pemberantasan Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengontrolan vector nyamuk dewasa dengan melakukan penyemprotan insektisida pada wilayah yang terdapat penderita malaria tersebut. Tindakan penyemprotan yang dilakukan bukan bertujuan memutuskan rantai penularan 100 % tetapi bersifat pengendalian saja. Oleh sebab itu perlu upaya lain yaitu pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin misalnya seminggu sekali. Dalam hal ini peran serta masyarakatlah yang lebih dominan, petugas kesehatan hanya menganjurkan melalui penyuluhan baik langsung maupun melalui selebaran-anjuran yang dibagikan pada setiap desa.